Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana

penelitian tersebut dilakukan. Adapun penelitian yang sudah dilakukan

oleh peneliti yakni wilayah Kota Yogyakarta. Peneliti mengambil tempat

penelitian disini karena lokasi ini sesuai dengan studi kasus/peristiwa yang

telah ada diatas. Waktu penelitian yang dilakukan pada penelitian ini

yakni terhitungtanggal 18 Januari 2017 hingga 20 Maret 2017.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif

kualitatif.Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap fakta,

keadaan,fenomena,variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian

berjalan dan menyuguhkan apa adanya.Penelitian deskriptif kualitatif

menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi yang

sedang terjadi,sikap serta pandangan yang terjadi di dalam masyarakat,

pertentangan 2 keadaan atau lebih,hubungan antar variabel,perbedaan

antar fakta, pengaruh terhadap suatu kondisi, dan lain-lain.

C. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang tidak berupa angka-angka,

melainkan diuraikan dalam bentuk kalimat.

35
36

Adapun jenis-jenis dengan sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini dibagi menjadi dua macam, yaitu sumber data primer dan

sumber data sekunder.

1. Data Primer, adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang

diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh

subjek yang dapat dipercaya, yakni subjek penelitian atau informan

yang berkenaan dengan variabel yang diteliti atau data yang diperoleh

dari responden secara langsung (Arikunto, 2010:22). Data ini diperoleh

dan dikumpulkan oleh peneliti langsung dari lapangan pada proses

penelitian melalui wawancaradan catatan di lapangan.Dalam hal ini

peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Sie. Pembinaan

Kesatuan Bangsa, Forum Kerukunan Umat Beragama, Kepala Kantor

Kementerian Agama Kota Yogyakarta dan Kepolisian Resort Kota

Yogyakarta.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan

data yang menunjang data primer. Dalam penelitian ini diperoleh dari

hasil dari kajian studi pustaka yang dilakukan oleh penulis. Dapat

dikatakan data sekunder ini bisa berasal dari dokumen-dokumen grafis

seperti tabel, catatan, SMS, foto dan lain-lain (Arikunto, 2010:22).

Sumber data ini diperoleh oleh peneliti dari pihak lain yang tidak

langsung diperoleh oleh peneliti. Data sekunder dalam hal ini adalah

data yang sudah diolah dalam bentuk dokumen-dokumen atau naskah

tertulis, seperti dokumen, buku, jurnal, foto,catatan dan lain-lain.


37

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai

informasinya sesuai dengan masalah penelitian. Adapun yang dimaksud

sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh

(Suharsimi Arikunto, 2002:107). Untuk mendapat data yang tepat maka

perlu ditentukan informan yang memiliki kompetensi dan sesuai dengan

kebutuhan data (purposive). Adapun kriteria yang digunakan peneliti

memilih subjek penelitian disini adalah Pejabat pemerintah daerah yang

bertugas minimal 4 tahun di Kota Yogyakarta yang mempunyai

kewenangan, pengalaman dan pengetahuan mengenai peranan Pemerintah

Kota Yogyakarta dalam memelihara kerukunan umat beragama. Berkaitan

dengan kriteria tersebut yakni;

1. Kepala Sie. Pembinaan Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta

2. Kepala TU Kantor Kesatuan Bangsa

3. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta

E. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi (1998: 88),instrumen penelitian merupakan alat

bantu pada waktu penelitian menggunakan suatu metode.Dalam penelitian

ini peneliti sebagai instrumen utama.Peneliti menetapkan fokus

penelitian,memilih informan sebagai sumber data,melakukan

pengumpulan data, menilai kualitas data analisis data, menafsirkan data

dan membuat kesimpulan atas semuanya.Peneliti sebagai instrumen juga

harus divalidasi seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian.Validasi


38

terhadap peneliti sebagai instrument meliputi validasi terhadap

pemahaman metode penelitian kualitatif,penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti,kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian

baik secara akademik maupun logistiknya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah hasil pengamatan, manifestasi fakta atau kejadian

spesifik (Mantra, 2001:46).Hasil data ini merupakan sesuatu yang dapat

dianalisis untuk dapat menghasilkan kesimpulan.Data yang diperlukan

meliputi data primer dan data sekunder dari berbagai sumber. Data diolah

untuk dapat menjawab berbagai pernyataan penelitian.Teknik

pengambilan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara yaitu mengumpulkan data secara langsung di lapangan

dengan bertanya dan bertatap muka secara langsung dengan

informan.Wawancara penelitian ini dilakukan secara berjenjang

terhadap informan penelitian, sepertiKepala Sie. Pembinaan

Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta, Kepala TU Kantor

Kebangsaan Kota Yogyakarta dan Kepala Kantor Kementerian

Agama Kota Yogyakarta. Secara langsung wawancara dilakukan

secara tatap muka dengan informan penelitian. Wawancara

dilakukan dengan metode semi-terstruktur, yaitu wawancara yang

menggunakan pertanyaan terbuka namun ada batasan tema dan alur


39

pembicaraan serta ada pedoman wawancara yang digunakan

sebagai kontrol.

2. Studi dokumentasi

Studi Dokumentasi yaitu mencari, menemukan, dan mengkaji

dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian. Dokumen

dalam penelitian ini dapat berupa tulisan seperti buku-buku,

majalah, peraturan-peraturan, jurnal, karya tulis ilmiah, dan atau

dokumen lainnya yang telah tersedia kemudian dipelajari, dikaji

dan disusun/ dikategorikan sedemikian rupa sehingga dapat

diperoleh data guna memberikan informasi berkenaan dengan

penelitian dan dapat membantu mempercepat proses penelitian.

G. Teknik Keabsahan Data

Untuk mendapatkan data yang dipertanggungjawabkan secara ilmiah

maka perlu dilakukan pemeriksaan keabsahan data terlebih dahulu.Teknik

pemeriksaan data yang digunakan menggunakan teknik cross check untuk

membandingkan dan mengecek kembali hasil dokumentasi dan

wawancara antara subjek penelitian.Teknik pemeriksaan keabsahan data

dengan menggunakan cross check dilakukan manakala pengumpul data

penelitian menggunakan strategi pengumpulan data ganda pada objek

penelitian yang sama (Lexy J. Moleong, 2010: 330- 331).

Agar keabsahan data tersebut terjamin akurat dan telah sampai

dengan data-data yang ada, maka hasil dokumentasi yang berupa arsip-

arsip dan laporan perihal menjaga toleransi umat beragama di Pemerintah

Kota Yogyakarta dilakukan dengan cross check dengan hasil wawancara.


40

Selain itu, dilakukan juga cross check antara subjek peneliti yang satu

dengan subjek penelitian yang lain pada saat penelitian. Untuk

memperkuat validasi data, peneliti juga melakukan cross check dengan

Kepala Satuan Kerja Intelejen Polresta Yogyakarta dan Keamanan dan

FKUB Kota.

H. Teknik Analisis Data

Melakukan analisis berarti melakukan kajian untuk memahami

struktur suatu fenomena-fenomena yang berlaku di lapangan. Analisis

dilaksanakan terhadap fenomena atau peristiwa secara keseluruhan,

maupun terhadap bagian-bagian yang membentuk fenomena-fenomena

tersebut serta hubungan keterkaitannya. Data yang diperoleh dari lapangan

harus dianalisis agar dapat disimpulkan dan mendapatkan hasil sesuai

tujuan penelitian, untuk itu dibutuhkan analisis data yang tepat. Analisis

dilakukan pada semua data yang terkumpul, baik dalam bentuk catatan,

hasil wawancara dalam bentuk rekaman dan dokumen.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data

model interaktif Miles & Huberman (1994: 74) yang terdiri dari empat

tahapan yang harus dilakukan. Tahapan-tahapan tersebut akan dijabarkan

sebagai berikut:

1) Tahap Pengumpulan Data

Tahap pertama adalah pengumpulan data.Pengumpulan data

dilakukan sebelum penelitian, pada saat penelitian sampai pada akhir


41

penelitian. Dalam proses pengumpulan data ini peneliti merujuk pada

saran dari Creswell (2010: 67) menyarankan bahwa peneliti kualitatif

sebaiknya sudah berpikir dan melakukan analisis ketika penelitian baru

dimulai. Inti dari proses pengumpulan data pada penelitian ini adalah

proses pengumpulan data yang dilakukan ketika awal penelitian, baik

melalui wawancara awal hingga sepanjang penelitian dilakukan.

Proses pengumpulan data yang peneliti lakukan antara lain: melakukan

pendekatan dengan koordinator bimbingan dan konseling untuk

mencari informasi awal kemudian menjalin hubungan dengan

beberapa informan, menjalin hubungan dengan subjek penelitian,

berkunjung kerumah subjek, melakukan wawancara dan membuat

catatan lapangan serta berinteraksi dengan lingkungan sosial subjek

dan informan.

2) Tahap Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

semua data perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu peneliti perlu

melakukan reduksi data agar memudahkan peneliti menggambarkan

hasil penelitian karena reduksi data menjadi bagian yang penting

dalam tahap analisis. Reduksi data bukanlah sesuatu yang terpisah dari

analisis. Ia merupakan bagian dari analisis data. Reduksi data yang

peneliti lakukan antara lain merangkum data, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan

pola, dan membuang data yang tidak diperlukan kemudian menyusun


42

data sesuai dengan formatnya. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti. Hal ini merujuk pada pendapat Emzir (2012:

44) yang menyatakan bahwa reduksi data merupakan suatu bentuk

analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang dan

menyusun data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir dapat

digambarkan dan diverifikasikan.

Selama proses reduksi data peneliti akan melanjutkan ringkasan,

pengodean, menemukan tema, reduksi data berlangsung selama

penelitian di lapangan sampai pelaporan penelitian selesai.

Herdiansyah (2010: 65) menyatakan bahwa inti dari reduksi data

adalah proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data

yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (script) yang akan

dianalisis. Hasil dari wawancara dan hasil studi dokumentasi diubah

menjadi bentuk tulisan (script) sesuai dengan formatnya masing-

masing. Hasil dari rekaman wawancara diformat menjadi bentuk

verbatim wawancara yaitu ditulis kata perkata sesuai dengan hasil

rekaman wawancara.

3) Tahap Display Data

Setelah semua data telah diformat berdasarkan instrumen

pengumpul data dan telah berbentuk tulisan (script), langkah

selanjutnya adalah melakukandisplay data. Dalam melakukan proses


43

display data peneliti merujuk pada tahapan yang di kemukakan oleh

Herdiansyah (2010: 70) tiga tahapan tersebut yaitu:

a. Kategori tema

Setelah semua data terformat dalam bentuk tulisan peneliti

mulai memilah data untuk menentukan kategori tema. Kategorisasi

tema merupakan proses pengelompokan tema-tema yang telah

disusun dalam tabel akumulasi tema wawancara ke dalam suatu

matriks kategorisasi. Tema-tema yang peneliti pilih ialah tema

yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama.

b. Sub kategori tema

Setelah serangkaian proses pada tahap kategori tema selesai,

hal yang peneliti lakukan selanjutnya adalah membuat

subkategori tema. Herdiansyah (2010: 71) menyebutkan inti dari

tahap kategoritema adalah membagi tema-tema yang telah

tersusun ke dalam sub tema. Sub tema yang peneliti susun

merupakan pecahan atau bagian dari tema yang lebih sederhana,

lebih mudah dicerna dan bersifat lebih praktis.

c. Proses Pengodean

Koding merupakan proses mengelompokkan dan memilih

data. Kode yang digunakan berupa kata atau serangkaian kata

keterangan yang digunakan pada sebagian data yang diperoleh


44

dari jawaban pertanyaan. Inti dari proses pengodean menurut

Herdiansyah (2010: 72) adalah memasukkan atau

mencantumkan pernyataan-pernyataan subjek dan/atau informan

sesuai dengan kategori tema dan subkategori temanya kedalam

matriks kategorisasi serta memberikan kode tertentu pada setiap

pernyataan-pernyataan subjek dan informan tersebut.

Koding yang digunakan dalam penelitian ini yaitu koding

analisis, dimana koding dilakukan dengan cara menyediakan

kolom di lembar verbatim untuk membubuhkan kode-kode atau

catatan tertentu. Kode yang diberikan pada setiap pernyataan

subjek dan informan berfungsi sebagai identitas dan keterangan

dari pernyataanyang dicuplik pada verbatim wawancara. Format

penulisan kode antara lain nama subjek/inisial, urutan

wawancara, tanggal wawancara dan baris pernyataan dalam

verbatim wawancara.

Pada prinsipnya, display data adalah mengolah data setengah jadi

yang sudah seragam dalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur

tema yang jelas (yang sudah disusun alurnya dalam tabel akumulasi

tema) ke dalam suatu matriks kategorisasi sesuai tema yang sudah

dikelompokkan dan dikategorikan, serta akan memecah tema-tema

tersebut kedalam bentuk yang lebih konkret dan sederhana yang

disebut dengan sub tema yang diakhiri dengan memberikan kode

(coding) dari subtema tersebut sesuai dengan verbatim wawancara


45

yang sebelumnya telah dilakukan. Jadi secara urutan disimpulkan

bahwa ada tiga tahapan dalam display data yaitu kategori tema,

subkategori tema, dan proses pengodean. Ketiga tahapan tersebut

saling terkait satu sama lain.

d. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Penarikan kesimpulan adalah kegiatan mencari arti, mencatat

keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi, dan

proposisi.Kesimpulan juga diversifikasi, yaitu pemikiran kembali yang

terlintas dalam pemikiran penganalisis selama penyimpulan, tinjauan

ulang pada catatan lapangan, tukar pikiran pada teman sejawat, dan

meminta komentar pada responden.

Anda mungkin juga menyukai