Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CANDI LAMA
Jl. dr. Wahidin No.22, Semarang, email: puskesmascandilama@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

A. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan pasien.
Namun dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan,
khususnya di Puskesmas menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) apabila tidak dilakukan dengan hati-hati.
Di Puskesmas terdapat ratusan macam obat,dan beberapa tes dan prosedur,
banyak alat dengan teknologinya, bermacam jenis tenaga profesi dan non profesi
yang siap memberikan pelayanan kepada pasien . Keberagaman dan kerutinan
pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat terjadi KTD.
Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka
pelaksanaan program keselamatan pasien Puskesmas perlu dilakukan. Oleh karena
itu diperlukan acuan yang jelas untuk melaksanakan keselamatan pasien tersebut.
Dalam pelaksanaan keselamatan pasien, Puskesmas. perlu dilakukan pencatatan
mengenai pelaporan insiden keselamatan pasien (incident report).

B. LATAR BELAKANG
Keselamatan (safety) telah terjadi isu global termasuk keselamatan
puskesmas. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety)
puskesmas yaitu keselamatan pasien, keselamatan pekerja atau petugas
kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan puskesmas yang bisa berdampak
terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan yang
berdampak pada pencemaran lingkungan dan keselamatan puskesmas yang terkait
dengan kelangsungan hidup puskesmas.
Banyaknya risiko yang kemungkinan timbul yang diakibatkan oleh karakteristik
pasien misalnya kondisi (keparahan dan kegawatan) bahasa dan komunikasi serta
faktor sosial, oleh karena itu puskesmas perlu melakukan pengelolaan resiko dalam
suatu mananemen risiko dan keselamatan pasien yang professional, komprehensif,
dan terintegrasi, agar insiden dapat diminimalisir dan dicegah sedini mungkin.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan puskesmas maka dilakukanlah
upaya asuhan pasien lebih aman dengan system keselamatan pasien dengan
beracuan pada PMK 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien yang mengatur
tentang system keselamatan pasien dengan menggunakan sasaran keselamatan
pasien dengan memuat tujuh standar keselamatan pasien melalui tujuh langkah
menuju keselamatan pasien, melaksanakan identifikasi resiko hingga usaha
meminimalkan faktor resiko, serta pelaporan insiden hingga penanganan insiden
agar tidak berulang.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Menurunnya insiden keselamatan pasien (KTD dan KNC) dan meningkatnya
mutu pelayanan dan keselamatan pasien
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya sistem pelaporan dan pencatatan insiden keselamatan
pasien di puskesmas.
b. Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar masalah
c. Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya
terjadi. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah suatu kejadian yang tidak
diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena
penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan
medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah.
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah suatu kejadian akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil yang dapat
mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi, karena keberuntungan karena
pencegahan, atau peringanan. Pelaporan insiden keselamatan pasien atau incident
report merupakan pelaporan tertulis setiap KTD atau KNC yang menimpa pasien
atau kejadian lain yang menimpa keluarga pengunjung, maupun pegawai yang terjadi
di Puskesmas.

Pencatatan Incident report yang terdapat di Puskesmas antara lain:


- Ketidaklengkapan pengisian data Informed consent
- Ketidaklengkapan pengisian catatan medis
- Kesalahan penulisan identitas pasien
- Sample tertukar
- Sample rusak karena salah penyimpanan
- Salah obat dan salah orang
- Pasien Dekubitus
- Pasien Flebitis (infeksi jarum infus)
- Pasien jatuh dari tempat tidur
- Pasien terpleset

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Setiap unit kerja memiliki formulir incident report untuk mencatat setiap kejadian

2. Apabila ada kejadian dicatat pada formulir incident report oleh petugas yang
menemukan kejadian.

3. Kepala unit pada masing-masing unit kerja melakukan pemantauan secara


administratif terhadap pencatatan incident report setiap minggunya untuk
mengetahui apakah ada suatu kejadian tidak diharapkan yang terjadi pada
unitnya

4. Apabila ada kejadian Kepala unit akan melakukan pelaporan kepada Sub Komite
Keselamatan Pasien Puskesmas untuk menindaklanjuti kejadian tersebut

5. Setiap bulannya dilakukan rekapitulasi terhadap data incident report untuk


mengetahui jumlah kejadian tidak diharapkan yang terjadi di Puskesmas.

6. Hasil rekapitulasi incident report dilaporkan kepada Kepala Puskesmas. melalui


Sub Komite Keselamatan Pasien Puskesmas.

Apabila ada suatu kasus, mekanisme pelaporannya adalah sebagai berikut:

a. Apabila terjadi suatu insiden (kejadian nyaris cedera/kejadian tidak


diharapkan), segera ditindaklanjuti (dicegah/ditangani) untuk mengurangi
dampak/akibat yang tidak diharapkan

b. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan insidennya dengan mengisi


formulir laporan insiden pada akhir jam kerja/shift kepada atasan langsung

c. Sub Komite Keselamatan Pasien Puskesmas bersama-sama dengan Kepala


Unit yang bersangkutan melakukan analisa terhadap data incident report
apabila terjadi suatu kejadian.

d. Kepala Bagian/Kepala Unit/Kepala Pelayanan Medis terlapor memeriksa


laporan dan melakukan grading risk terhadap insiden yang dilaporkan
e. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisis yang akan
dilakukan sebagai berikut:

- Grade biru: investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal


1 minggu

- Grade hijau: investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal


2 minggu

- Grade kuning: investigasi komprehensif/analisis akar masalah/RCA oleh


Sub Komite Keselamatan Pasien Puskesmas, waktu maksimal 45 hari

- Grade merah: investigasi komprehensif/analisis akar masalah/RCA oleh


Sub Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit, waktu maksimal 45 hari.

f. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi


dan laporan insiden dilaporkan ke Sub Komite Keselamatan Pasien
Puskesmas.

g. Sub Komite Keselamatan Pasien Puskesmas akan menganalisis kembali


hasil investigasi dan laporan insiden untuk menentukan apakah perlu
dilakukan investigasi lanjutan (RCA) dengan melakukan regrading

h. Untuk grade kuning/merah, Sub Komite Keselamatan Pasien Puskesmas


akan melakukan analisis akar masalah (Root Cause Analysis/RCA)

i. Setelah melakukan RCA, Sub Komite Keselamatan Pasien Puskesmas akan


membuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta pembelajaran
berupa petunjuk atau safety alert untuk mencegah kejadian yang sama
terulang lagi

j. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Kepala


Puskesmas

k. Rekomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran diberikan umpan balik


kepada unit kerja terkait

l. Laporan hasil investigasi sederhana/analisis akar masalah/RCA yang terjadi


pada pasien dilaporkan oleh Sub Komite Keselamatan Pasien Puskesmas
dan mengetahui Kepala Puskesmas kepada Komite Keselatan Pasien
Puskesmas dengan mengisi formulir laporan insiden keselamatan pasien.
F. SASARAN

Sasaran umum: Semua unit di Puskesmas

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
No Kegiatan dan Pelaksanaan KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Melakukan identifikasi,
analisis, hingga tindak lanjut
terhadap pelaporan insiden
KTD,KNC,KPC, dan KTC
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
yang ditangani melalui
grading resiko dengan
investigasi sederhana hingga
RCA

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


A. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Pencatatan dilakukan setiap hari kerja sesuai dengan indikator kegiatan
B. PELAPORAN HASIL MONEV
Pelaporan dilakukan setiap satu bulan yang disampaikan oleh penanggungjawab
unit pelayanan kepada tim keselamatan pasien, dan laporan menyeluruh dilaporkan
tim keselamatan pasien dalam rapat tinjauan manajemen setiap 6 bulan

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KESELURUHAN KEGIATAN


Evaluasi kegiatan setiap 1 bulan sekali, 6 bulanan, dan 1 tahunan yang disampaikan
dalam rapat tinjauan manajemen.

Mengetahui,
Pelaksana Program Pelaporan Insiden Kepala UPTD Puskesmas Candilama
Keselamatan Pasien

Wahyoto, S.KM.
dr. Riska Ayu Rustanti

Anda mungkin juga menyukai