Anda di halaman 1dari 7
BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tawuran yang sering dilakukan pada sekelompok remaja terutama oleh para pelajar mertipakan fenomena yang menarik dan tidak asing lagi di telinga kita. Tawuran Sekolah Menengah Atas Negeri 6. dan SMAN 70 di bundaran Bulungan, Jakarta Selatan, Senin, 24 September 2012 schugai salah satu contoh yang bisa saya kemukakan. Perkembangan teknologl Informasi yang semakin cangglh dan terbuka mempunyal hubungan yang erat dengan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh remaja. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya tontonan yang menggambarkan kekerasan dapat mudah diakses dar| Internet ataupun tayangan televisi yang: dapat mempengaruhl perilaku. Kekerasan sudah menjad| pemecah masalah yang sangat efektif bagi para remaja. Hal tersebut seolah menjadi bukti nyata bahwa pelajar pun leluasa melakukan hal-hal yang bersifat anarkis. Tentu saja perilaku buruk ini merugikan banyak pihak balk plhak yang terlibat secara langsung dalam aks! tawuran tersebut maupun secara tidak langsung. Rumusan Masala. 1. Mengapa tawuran antar pelajar dapat terjadi? we Apa sajakah faktor penyebab tawuran antar pelajar? Apa sajakah dampak yang ditmbulkan dart towuran antar pelajar’? » Bagaimana cara mengatasitawuran antar pelajar? BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Tawuran. . Sccara ctimologis. Dalam kamus bahasa indonesia “tawuran"dapat diartikan sebagal perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar. Secara unum. Tawuran adalah suatu tindakan anarkis yung dilakukan oleh dua kelompok dalam bentuk perkelahian musal di tempat umum sehingew menimbulkan keributan dun tasa ketakutan (teror) pada warga yang ada di sekitar tempat kejadian perkara tawuran 2, Kategori Tawuran. Perilaku agresif. Adalah setiap perilaku yang merugikun atau menimbulkan korban pada pihuk orang, Perun kognisi sangat besur dalam mencntukan apakah suatu perhuatan dianggup agresif (jika diberi atribus} internal) atau tidak agresif (dalam hal atribusi- ekstemal). Dengan atribusi imtemal yang dimaksud adalah adanya niat, intensi, motif, atau kesengajaan untuk menyakiti atau merugikan orang lain. Dalam atribusi cksternal, perbuatan dilakukan karena desakun situasi, tidak ada pilihan lain, atau tidak disengaja (Sartono, 2002). Pengaruh kelompok terhadap perilaku agresif, antara lain adalah menurunkan hambatan dari kendali moral. Selain karena faktor ikut terpengaruh, juga karena ada perancuan tanggung jawab (tidak merasa ikut bertanggung juwab karena dikerjakan beramai-ramai), ada desakan kelompok dan identitas kelompok (kalau tidak ikut diangeap bukan anggota ketompok), dan ada deimdividuasi (identitas sebagai individu tidak akan dikenal) (Staub dalam Kartono, 1986), Karena remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan temun-teman sebaya sebagai kelompok maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebily besar daripada pengaruh keluarga (Hurlack, 1980) Penyimpangan, Deviasi/penyimpangan diartikan sebagai tingkah laku yang menyimpang dari tendensi sentral/ciri-ciri karakteristik rata-rata populasi. Konsep deviast hanya berarti apabila ada deskripsi dan pembahasan yang tepal mengenai norma sosial. Sedangkan norma sendiri berati kaidah aturan pokok, ukuran, kadar atau patokan yang ditenma secara utuh oleh masyarakat guna mengatur kehidupan dan tingkah laku sehari-hari agar hidup terasa aman dan menyenangkan. Norma sosial adalah batas-batas dari variasi tingkah laku ura retrospektil yang secara eksplisit dan implisit dimiliki dan dikenal oleh anggota suatu kelompok. Kenakalan remaja. Istilak kenakalan remaja (juvenile deliquency) mengacu kepada rentang suatu perilaku yang luas, mulai dari perilaku yang tidak dapat diterima secur sosial (seperti bertindak berlebihan di sekolah), pelanggaran (seperti melarikan dirt dan rumah), hingga tindakan-tindakan kriminal {seperti meneuri), Demi tujuan-tujuan hukum, dibuat suatu perbeduan antara pelanggarun-pelanggaran indeks {index offenses) dun pelanggaran- pelangguran status (status offenses). Pelanggaran-pelanggaran indeks adalah lndakan kriminal, baik yang dilakukan oleh remaja maupun orang dewasa. Tindakan-tindakan itu meliputi perampokan, penyerangan dengan kekerasan, pemerkosaan, pelacuran, dan pembunuhan. Pelanggaran-pelanggaran status adalah tindakan-tindakan yang tidak terlalu serius seperti lari dart rumah, bolos dart sekolah, dan ketidakmampuan mengendalikan dirt Perkelahian massal. Inti dari pengaruh kelompok terhadap agresivitas pelajar di kota besar seperti Jukurto atau terhadap agresivitas antar ctnik di Bosnia Herzegovina adalah sama, yaitu identitas kelompok yang sangat kuat yang menyebabkan timbul sikap negatif dan mengeksklusifkan kelompok lain (Indrakusuma dan PEMBAHASAN Tawuran antar pelajar seperti sudah menjadi tradisi turn temurun, Hal ini sangat mengenaskan untuk dunia pendidikan jaman sekarang. Beberapa faktor yang mempengaruhi tawuran antar pelajar. |, Faktor Internal. Faktor yang terjadi di dalam din individu ite sendiri yang keliru dalam menyclesaikan permusalahan disckitamya dan semua pengaruh yang datang dari luar. Ketidakmampuan remaja dalam beradaptsi dengan |i ungan yang kompleks serta ketidukstabilan emosi para remaja ikut andil dalam terjadinya tawuran. Para remaja sangal membutuhkan perhatian dan orang yang di sekitar, 2. Faktor Eksternal. Foktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu, yaitu : i. Faktor Keluarga Suasana keluarga yang menimbulkan rasa tidak aman dan tidak Menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang haik dapat menimbulkan buhaya psikologis bagi sctiap usia terutama pada masa remaja. i. Faktor Sekolah Hilangnya kualitas pengajwran yang bermutu dupat mempengaruhi pengembangan dirt siswa menjadi tidak baik Maka dari itu, dituntut peran guru untuk menjadi pendidik. yang memiliki kepribadion dan karakter yang baik agar dapat diteladani siswa. ii, Faktor Lingkungan Lingkungan rumah, sekolah dan pergaulan antar teman dapat mempengaruhi perilaku remaja. Kekerasan yang sering dilibat oleh remaja serta kurangnya partisipasi remaja dalam mengikuti kegiatan posttif seperti orgamisasi untuk mengisi wakiu senggang dapat memicu remaja melekukan tindak anarkis, BAB II PEMBAHASAN Tawuran antar pelajar seperti sudah menjadi tradisi turen temurun. Hal ini sangat mengenaskan untuk dunia pendidikan jaman sekarang. Beberapa faktor yang mempengaruhi tawuran antar pelajar. |. Faktor Internal Faktor yang terjadi di dalam diri individu itu sendiri yang keliru dalam ain permasalahan disekitarnya dan semua pengaruh yang datang dart luar. Ketidakmampuan remaja dalam beradaptasi dengan lingkungan yang kompleks serta ketidakstabilan emosi para remaja ikut undil dalam terjadinya tawuron. Para remaja sangat membutuhkan perhatian dan orang yang di sekitar, 2. Faktor Eksternal, Faktor ekstemnal adalah faktor yang datang dart luar individu, yaitu i. Faktor Keluarga Suasana keluarga yang menimbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yung kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi s ap usia terutama pada masa remaja. u. Faktor Sekolah Hilangnya kualitas pengajaran) yang bermutu dapat mempengaruhi pengembangan diri siswa menjadi tidak baik Maka dari itu, dituntut peran guru untuk menjadi pendidik yang memiliki kepribadian dan karakter yang baik agar dapat diteladani siswa. ii. Faktor Lingkungan Lingkungan rumah, sekolah dan pergaulan antar teman dapat mempengaruhi perilaku remaja. Kekerasar dilibat oleh remaja serta kurangnya partisipasi re mengikuti kegiatan positif seperti organisasi unt’ senggany dapat memicu remaja melukukan tindak anarkis Tak jarang tawuran antar pelajur disebabkan oleh budaya atau kebinsaun pelajar sekolah yang bersangkutan dari dulu, saling mengejek. suling menatap antar sesama pelajar yang berbeda sckolah, saling rebutan wanita, ingin balas dendam karena ada yang diganggu dan lain sebagainya Perlaku anarkis yang dilakukan remaja ini tidak hanya merugikan orang yang terlibat di dalamnya tetapi juga merugikan orang lain yang tidak terlibat secara fangsung. Mari kita lihat dampak negatif karena adanya tawuran pelajar. > Rusaknya fasilitas unum. Tawuran antar pelajar tentu sangat merugikan orang lain terutama fasilitas umum yang berada disekitar tempat kejadian tawuran. Misalnya kendaraan umum, halte, gedung-zedung, dan lain-lainnya * Terganggunya proses belajar di sekolah. Pihak sekolah yang terkait akan meliburkan proses belajar mengajar yang dilakukun schingga akan merugikan siswa yung tidak ikut serta dalam tawuran. Selain itu juga nama buik sekolah akan tercemar karena ulah siswanya. > Kerugian fisik Pelajar yang ikut serta dalam tawuran kemungkinan akan menjadi korban, baik itu cedera tingan, cedera berat bahkan sampai kematian. ~ Hilangnya perasaan peka, toleransi, tenggang rasa, dan saling menghargal, Para pelajar berpikir bahwa kekerasan adalah cara yang paling efekuf untuk memecalikan masalah mercka, dan karenanya memilil untuk melakuken apa saja ugar tujuannya tercapai. Sehingga dalam hal ini siswa akan cenderung acuh, tidak perduli dengan orang lain, egois, tidak disiplin dan lain-lain. >» Menurunnya moralitas para pelajar. Untuk memberanias tawuran pelajar tersebut akan sulit dilakukan karena telah menjadi budaya. Akan tetapi, ada pula heberapa solusi untuk mengatasi dan mengurangi tawuran antar pelajar > Membuat peraturan sekolah yang tegas. Setiap pelajar harus dibuat takut dengan berbagai hukuman yang akan diterima jika ikut serta dalam aksi tawuran. * Memberikan pendidikan moral. iajarkan dan diberi pemabaman — bahwa semua Pelajar wajib A. BABIV PENUTUP Kesimpulan Tawuran adalah suatu tindakan anarkis yang dilakukan oleh dua kelompok dalam bentuk perkelahian masa! di tempat umum. Faktor yang menyebabkan tawuran berasal dari dalam maupun dari Inar individu, yaitu keluarga, sekolah dan lingkungan. Pelajar merupakan generasi penerus bangsa, Akan tetapi, umumnya pelajar yang berusia remaja cenderung melakukan hal-hal di luar dugaan seperti tawuran yang merugikan dirt sendiri dn orang lain. Hal ini sangat memprihatinkan dalam dunia pendidikan sekerang dan semakin menjadi-jadi. Maka orang tua, sekolah, lingkungan, dan pemerintal sangat berperan penting dalam bertanggung jawab dan bekerjasama dengan baik untuk menunygulang: permusalahan ini, Dengan adanya kerjasama, baik sekolah, orangtua dan pemerintah diharapkan dapat memberj solusi untuk pemecahan masalal ‘Saran. Dalam menyikapi tawuran antar pelajar tersebut, peran aktf orang tua dan sckolah sangat dibutuhkan. Mengapa demikian? Alasannya adalah seorang anak pasti mendapat pendidikan pertama dalam lingkungan keluarga dan akan menghabiskan waktunya lebih banyak di sekolah untuk mengikuti proses belajar Disinilah dituntut pihak orang tua harus ekstea dalam memberikan pengajari nilai dan moral, arahan yang baik bersifat mendidik serta perhatian agar anak tersebut tidak merasa diacuhkan. Pilmk sckolah pun dalum hal ini juga tidak kalah penting peranannya dalam bertanggungjawab untuk memberikan pelayanan yang baik bagi pelajar dalam mengasah kemampuan dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Pihok masyarakat dan pemerintah pun harus menyadari perannya d lingkungan sekitar. im menciptakan situasi yang kondusif’ dan memberikan pengawasan di

Anda mungkin juga menyukai