Anda di halaman 1dari 9

Widyadari DOI: 10.5281/zenodo.

3517987
Vol. 20 No. 2, Oktober 2019
e-ISSN 2613-9308 p-ISSN 1907-3232
______________________________________________________________________________

ANALISIS STRUKTUR DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS


CERITA ULANG BIOGRAFI KARYA MAHASISWA PROGRAM STUDI
BIMBINGAN KONSELING IKIP PGRI BALI

NI WAYAN SUDARTI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DAN DAERAH
IKIP PGRI BALI
wayan.sudarti.yanti@gmailcom

ABSTRACT

The structure and language rules of the biography text story revised by the Guidance Counseling
study program students are revealed in this study. Specific objectives in this study, namely to
determine the structure of the biography retelling text content and to find out the language rules of
biography retelling texts. This study uses several theories, among others: 1) understanding text, 2) re-
understanding of the story, 3) the structure of the retelling text, and 4) the language principle of the
retelling text, The method in this study are: 1) the method of determining the research subject, 2)
research subject approach methods, 3) data collection methods, and 4) data processing methods.
Judging from the structure of the content and linguistic rules, the results of research on biography text
stories written by Counseling Guidance study program students, the average result was 82.01.
Conversion score of 82.01 is in the range 81-85, with the predicate B (good). Then the results can be
categorized as good.
Keywords: structure, linguistic rules, biography Learn to pronou

PENDAHULUAN menyatakan bahwa menulis merupakan


Sarana yang tepat untuk digunakan suatu kegiatan komunikasi berupa
dalam kehidupan sehari-hari adalah penyampaian pesan (informasi) secara
bahasa. Bahasa yang baik dan benar tertulis kepada pihak lain dengan
diperlukan untuk dapat berkomunikasi menggunakan bahasa tulis sebagai alat
dengan baik. Selain itu bahasa juga atau medianya. Kegiatan menulis
digunakan sebagai sarana pengembangan merupakan suatu kegiatan untuk
budaya. Dalam dunia pendidikan, menyampaikan pesan (informasi) secara
pembelajaran bahasa sangat penting untuk tertulis kepada orang lain dengan
diajarkan. Menurut Tarigan (2008), mengkomunikasikan ide/gagasan sehingga
terdapat empat keterampilan berbahasa dapat diterima dengan baik oleh
yang dipelajari dalam pembelajaran bahasa pembacanya. Menulis teks merupakan
Indonesia antara lain : keterampilan salah satu kegitan menulis. Satuan bahasa
menyimak, keterampilan berbicara, yang digunakan untuk mengungkapkan
keterampilan membaca, dan keterampilan suatu kegiatan baik secara lisan maupun
menulis. Pada penelitian ini diberikan tulisan dengan struktur yang lengkap
penekanan pada salah satu keterampilan disebut dengan teks. Kegiatan menulis
yaitu keterampilan menulis. Dalma (2015) sudah semestinya dilatih secara terus

270
Widyadari DOI: 10.5281/zenodo.3517987
Vol. 20 No. 2, Oktober 2019
e-ISSN 2613-9308 p-ISSN 1907-3232
______________________________________________________________________________

menerus sehingga mahasiswa terampil oleh kemampuan dalam merangkai cerita


menulis. agar cerita ulang yang disajikan mampu
Teks yang mendeskripsikan terstruktur secara kronologis. Hal tersebut
peristiwa-peristiwa yang telah terjadi sangat penting diketahui agar nantinnya
secara berurutan yang disampaikan secara dapat dicarikan jalan keluar yang baik
lisan maupun tulis disebut cerita ulang. sehingga mahasiswa tidak mengalami
Ada tiga jenis cerita ulang, yaitu cerita kesulitan dalam menulis biografi.
ulang personal, cerita ulang fakta, dan Hasil penelitian ini diharapkan dapat
cerita ulang imajinasi. Berdasarkan hal memberikan manfaat dalam menganalisis
tersebut, maka dalam penelitian ini teks cerita ulang biografi. Secara terperinci
menggunakan cerita ulang fakta, karena penelitian ini mencoba untuk menjawab
ditulis berdasarkan peristiwa kenyataan pertanyaan mengenai pemecahan
yaitu mengenai biografi seseorang. permasalahan yang ada dilapangan yaitu :
Biografi adalah jenis cerita ulang fakta 1. Bagaimanakah struktur isi teks cerita
yang berisi rekaman peristiwa dari seorang ulang biografi karya mahasiswa prodi
tokoh. Dalam menulis teks cerita ulang Bimbingan Konseling?, 2. Bagaimanakah
biografi harus memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita ulang
kaidah kebahasaan. Teks cerita ulang biografi karya mahasiswa prodi
biografi memiliki struktur, yang terdiri Bimbingan Konseling?
dari judul, orientasi, rangkaian peristiwa,
dan reorientasi, (Shalima, 2014: 118). LANDASAN TEORI
Sedangkan menurut Kosasih (2013) Pengertian Teks
bentuk-bentuk atau kaidah kebahasaan Satuan bahasa yang digunakan untuk
yang khas dalam menulis teks cerita ulang mengungkapkan suatu kegiatan baik
biografi yaitu menggunakan keterangan secara lisan maupun tulisan dengan
waktu bentuk lampau, menggunakan struktur yang lengkap disebut dengan teks.
konjungsi untuk mengurutkan peristiwa Menurut Mahsun (2014), teks merupakan
atau kejadian, menggunakan verba atau satuan bahasa yang digunakan sebagai
kata kerja, dan menggunakan pronomina ungkapan suatu kegiatan sosial baik secara
atau kata ganti. Suatu peristiwa yang telah lisan maupun tulis dengan struktur berfikir
diceritakan kemudian diceritakan kembali yang lengkap. Teks adalah salah satu cara
secara tertulis merupakan kegiatan dalam komunikasi yang dilakukan manusia baik
memproduksi cerita ulang. Materi secara lisan maupun tulisan dalam konteks
mengenai teks cerita ulang biografi telah situasi dan struktur berfikir yang lengkap.
diajarkan kepada mahasiswa Bimbingan
Konseling, namun peneliti masih Cerita Ulang
menemukan hal-hal yang kurang dalam Catatan dan rekaman sejarah seorang
menulis teks cerita ulang biografi. tokoh dari berbagai sumber disebut dengan
Meskipun mahasiswa sudah diajarkan cerita ulang. Cerita ulang memiliki tujuan
mengenai bagaimana menulis cerita ulang, social untuk menceritakan kembali
perlu diketahui bahwa kemampuan mengenai peristiwa pada masa lalu agar
menulis mahasiswa sangat dipengaruhi tercipta semacam hiburan atau

271
Widyadari DOI: 10.5281/zenodo.3517987
Vol. 20 No. 2, Oktober 2019
e-ISSN 2613-9308 p-ISSN 1907-3232
______________________________________________________________________________

pembelajaran dan pengalaman bagi sudah pernah terjadi. Selain itu terdapat
pembacanya atau pendengarnya. Teks pula tujuan memberikan hiburan dimana
cerita ulang (recount text) merupakan teks selain memberikan suatu informasi juga
yang mendeskripsikan peristiwa-peristiwa bermanfaat untuk memberikan suatu
yang telah terjadi secara berurutan hiburan untuk pendengar ataupun pembaca
(Shalima, 2014: 117). Teks tersebut yang membaca suatu peristiwa seseorang
menggambarkan pertanyaan apa, kapan, yang sangat menarik untuk dibaca untuk
dimana, mengapa, siapa, dan bagaimana menghilangkan rasa jenuh atau pun bosan
dalam suatu peristiwa. Teks cerita ulang disaat sedang santai. Jadi tujuan cerita
disampaikan baik melalui lisan maupun ulang sangatlah penting karena dengan
tulis. Penyampaian melalui lisan cerita ulang kita bisa mengetahui suatu
memperhatikan beberapa aspek seperti peristiwa yang dahulu dan bermanfaat
ekspresi, gesture, bahasa dan kelancaran untuk kita dalam mendapatkan suatu
bicara. Teks cerita ulang disampaikan informasi yang lebih.
secara tulis perlu memperhatikan kaidah
bahasa secara tepat agar pembaca dapat Struktur Teks Cerita Ulang
memahami informasi yang disampaikan. Struktur dalam teks adalah sebuah
Terdapat tiga jenis cerita ulang, yaitu struktur yang memberikan pembeda pada
pertama, cerita ulang personal adalah sebuah teks. Sebuah teks dapat dikenali
cerita ulang yang melibatkan penulis atau jenisnya dengan cara melihat struktur yang
pencerita secara personal, kedua, cerita dimiliki teks tersebut. Jadi struktur teks
ulang fakta adalah cerita ulang yang dapat dikatakan sebagai kerangka
merekam suatu peristiwa berdasarkan penyusun dan sebuah teks. Begitu pula
kenyataan, dan ketiga, cerita ulang dengan teks cerita ulang yang memiliki
imajinasi adalah cerita ulang yang struktur pembeda dengan struktur teks
diciptakan berdasarkan pengalaman yang lain. Menurut Shalima (2014),
imajinasi. Berdasarkan tiga jenis teks struktur teks cerita ulang meliputi judul,
cerita ulang di atas, penelitian ini termasuk orientasi, rangkaian peristiwa, reorientasi.
cerita ulang fakta, karena cerita ulang yang Secara lebih rinci dapat diuraikan sebagai
dibuat berdasarkan peristiwa kenyataan berikut :
yaitu mengenai biografi seseorang. a. Menurut Wijayanti (2013) Judul
Biografi yang diambil dalam penelitian ini adalah daya tarik pertama, karena itu
adalah mengambil tokoh biografi judul harus dibuat semenarik mungkin,
terkemuka yang telah berjasa ringkas, jelas, padat, serta
dimasyarakat. mendeskripsikan isi. dalam cerita
Menurut Shalima dkk, (2014) Teks ulang, judul harus mampu mewakili
cerita ulang ditulis baik sebagai sarana keseluruhan isi teks cerita ulang
informasi maupun hiburan. Tujuan dari tersebut.
teks cerita ulang adalah untuk memberikan b. Orientasi dapat memberikan informasi
suatu informasi yang bisa kita jadikan tentang apa, siapa, bagaimana, kapan,
suatu pelajaran karena terkait dengan dimana, dan mengapa suatu peristiwa
cerita ataupun peristiwa-peristiwa yang itu terjadi. Latar belakang berfungsi

272
Widyadari DOI: 10.5281/zenodo.3517987
Vol. 20 No. 2, Oktober 2019
e-ISSN 2613-9308 p-ISSN 1907-3232
______________________________________________________________________________

untuk memberi suatu gambaran umum Sebuah biografi lebih kompleks daripada
kepada pembaca sebelum memasuki sekedar daftar tanggal lahir/mati dan data-
detail cerita. data pekerjaan seseorang, tetapi juga
c. Rangkaian Peristiwa mendeskripsikan menceritakan tentang perasaan seseorang
rekaman peristiwa yang terjadi, yang yang terlibat dalam kejadian-kejadian yang
biasa disampaikan secara berurutan dialami tersebut. Makna biografi ada
atau kronologis. Peristiwa-peristiwa empat, yakni kisah perjalanan hidup,
tersebut disusun dengan sejarah anak manusia, dokumentasi
memperhatikan urutan waktu. Dalam gagasan dan intelektual, dan wahana
rangkaian peristiwa dijelaskan pula melancong ke masa lalu (Abrar, 2010:10-
mengenai apa, siapa, dimana, 19).
bagaimana, mengapa, dan kapan. Memproduksi Teks Cerita Ulang
d. Reorientasi (Pengulangan Pengenalan) Biografi
terdapat pengulangan pengenalan yang Menulis teks cerita ulang biografi artinya
ada di orientasi, pengulangan yang menulis perihal perjalanan kehidupan
merangkum rentetan peristiwa, seseorang. Dalam penulisan ini kita harus
kejadian atau kegiatan yang menganalisis dan menginterpretasi
diceritakan. Atau dapat pula dikatakan sejumlah peristiwa dalam kehidupannya,
sebagai simpulan atau opini personal termasuk peristiwa luar biasa yang pernah
terkait peristiwa yang terjadi. dialaminya (Kosasih, 2013 : 172).
Langkah-langkah menulis teks cerita ulang
Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Ulang biografi yaitu :.
Kaidah kebahasaan merupakan a. menentukan tokoh yang menarik bagi
sarana dalam berkomunikasi atau pendengar.
berinteraksi satu individu dengan individu b. mengumpulkan sejumlah informasi
lainnya atau suatu kelompok lainnya, ataupun keterangan berkenaan dengan
untuk menyampaikan atau menerima suatu tokoh.
informasi. Dalam lingkungan formal c. kumpulkan data-data yang akurat dan
kebahasaan sangatlah penting karena dapat legal sebagai pendukung, baik dalam
mengukur keintektual seseorang dalam bentuk tulisan media yang mengulas
berbahasa Indonesia. Kaidah kebahasaan tentang sang tokoh atau dalam bentuk
teks cerita ulang biografi terdiri dari : video, foto, dan lain-lain.
penggunaan keterangan waktu, d. meminta pendapat sang tokoh
penggunaan konjungsi, penggunaan verba, mengenai hal yang ingin atau tidak
penggunaan pronomina. ingin diketahui publik tentang dirinya.
e. setelah semua data siap, yang harus
Pengertian dan Makna Biografi dilakukan adalah merangkai setiap
Biografi merupakan suatu kisah atau peristiwa hingga membentuk kronologi
keterangan mengenai kehidupan seseorang peristiwa. Disini kaidah teks biografi
yang bersumber pada subjek rekaan dan yang berperan, misalnya konjungsi,
merupakan jenis cerita ulang yang berisi pronomina, kata kerja, dan sebagainya.
rekaman peristiwa dari seorang tokoh.

273
Widyadari DOI: 10.5281/zenodo.3517987
Vol. 20 No. 2, Oktober 2019
e-ISSN 2613-9308 p-ISSN 1907-3232
______________________________________________________________________________

f. menuliskan pandangan penulis Metode Penentuan Subjek Penelitian


terhadap tokoh. Metode penentuan subjek penelitian
Proses Penulisan Biografi merupakan sumber utama data penelitian,
Sebelum menulis biografi, seseorang harus yaitu yang memiliki data mengenai
mengetahui enam unsur yang akan variabel-variabel yang diteliti. Arikunto
ditulisnya, (Abrar,2010: 76-109). Unsur (2013: 172) menyatakan bahwa subjek
tersebut meliputi, penelitian adalah subjek dari mana data
1. alur kisah, bermakna rangkaian dapat diperoleh. Subjek penelitian dalam
peristiwa yang dialami tokoh utama penelitian ini adalah mahasiswa prodi
biografi. Ia memiliki bagian awal, Bimbingan Konseling semester satu
tengah, dan akhir. angkatan 2018 dengan jumlah 44
2. Karakter, menjadi titik tolak kisah mahasiswa yang terdiri dari 32 mahasiswa
yang akan disajikan dalam biografi. perempuan dan 12 mahasiswa laki-laki.
Karakter meliputi, pertama tokoh yang Subjek yang diambil dalam penelitian ini
akan muncul dalam biografi. Tokoh ini sebanyak 44 orang. Objek penelitian ini
terdiri atas tokoh utama dan tokoh adalah memproduksi teks cerita ulang
tambahan. Kedua, wacana yang biografi tokoh pendidikan yang di idolakan
dikandung tokoh utama. oleh mahasiswa. Sedangkan tempat
3. setting (latar) kisah, disebut sebagai penelitian adalah di prodi Bimbingan
latar. Latar berguna untuk memberikan Konseling. Penelitian ini menggunakan
konteks pada peristiwa yang dialami penelitian populasi.
oleh tokoh utama biografi. Setting
kisah sangat penting karena berfungsi Metode Pendekatan Subjek Penelitian
sebagai tempat berlangsungnya Menurut Sugiyono (2013), metode
peristiwa dan tokoh utama biografi pendekatan subjek penelitian adalah
berbuat dan bertindak. golongan metode khusus yang digunakan
4. urutan-urutan kisah, mengisahkan untuk mengadakan pendekatan terhadap
peristiwa demi peristiwa yang dialami subjek penelitian. Secara teoretis metode
tokoh utama biografi, seorang biograf pendekatan terhadap subjek penelitian ada
harus bisa menggambarkan urutan- dua, yakni: metode secara empiris dan
urutan kisah secara masuk akal, karena eksperimen. Metode pendekatan empiris
urutan-urutan kisah yang masuk akal adalah suatu cara pendekatan dimana
akan membentuk kesatuan kisah. gejala yang akan diselidiki telah ada secara
5. motif, sebuah aspek terpenting dalam wajar. Sedangkan metode eksperimen
setiap perbuatan manusia. Dalam adalah metode penelitian yang digunakan
konteks biografi, motif merupakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
alasan seorang tokoh utama dalam terhadap yang lain dalam kondisi yang
berbuat. terkendalikan Metode pendekatan subjek
6. narasi, berkaitan dengan alur kisah, penelitian yang digunakan dalam
bagaimana alur kisah disajikan. penelitian ini adalah metode empiris.
Dengan metode empiris peneliti tidak
METODE PENELITIAN perlu lagi membuat maupun menciptakan

274
Widyadari DOI: 10.5281/zenodo.3517987
Vol. 20 No. 2, Oktober 2019
e-ISSN 2613-9308 p-ISSN 1907-3232
______________________________________________________________________________

gejala atau situasi baru karena kegiatan Tes yang digunakan dalam penelitian
menulis cerita ulang biogarfi di prodi ini, untuk mengetahui karya mahasiswa
Bimbingan Konseling sudah diajarkan. dalam menulis cerita ulang biografi adalah
tes tulis bentuk essay. Tes tersebut
Metode Pengumpulan Data merupakan tugas individu yang dikerjakan
Menurut Agung (2012) metode di dalam kelas dengan membaca teks
pengumpulan data merupakan cara atau cerita ulang tentang kisah kehidupan tokoh
jalan yang digunakan oleh peneliti untuk pendidikan yang diidolakan mahasiswa
mengumpulkan data dalam penelitian. yang sudah dipersiapkan dari rumah.
Data artinya bahan mentah atau informasi Setelah membaca cerita, mahasiswa
yang didapat berupa angka-angka dan ditugaskan untuk menceritakan ulang
kategori-kategori mengenai objek tertentu. kisah tersebut dengan menulis kembali
Ada beberapa metode yang dapat biografi tokoh pendidikan yang diidolakan
digunakan dalam pengumpulan data, yaitu masing-masing mahasiswa. Waktu yang
observasi, wawancara, kuesioner/angket, disediakan untuk pelaksanaan tes adalah
korespondensi, tes dan pencatatan 90 menit
dokumen. Dari enam metode yang ada
tersebut, penelitian ini hanya Metode Pengolahan data
menggunakan metode pengumpulan data Setelah data terkumpul, maka
yang sesuai dengan jenis dan karakteristik tahapan selanjutnya adalah mengelola data
data yang diperlukan yaitu metode tes. dengan menggunakan metode analisis
statistik dekriptif. Data yang didapatkan
Metode Tes dalam penelitian adalah data yang mentah.
Arikunto (2013) megatakan bahwa Untuk memperoleh kesimpulan dari data
tes adalah suatu percobaan yang digunakan yang masih mentah tersebut, selanjutnya
untuk latihan, dimana tes ini nantinya akan perlu diolah dengan menggunakan suatu
digunakan untuk mengukur kemampuan metode yang disebut pengolahan data.
atau bakat yang dimiliki oleh individu Berkenaan dengan itu, metode yang
maupun kelompok, tes digunakan untuk digunakan dalam penelitian ini adalah
mengukur kemampuan dasar dan metode statistik deskriptif. Sugiyono
pencapaian atau prestasi. Bentuk tes bisa (2013:207) menyatakan bahwa, statistik
tertulis atau lisan. Tes yang digunakan deskriptif adalah statistik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes tulis bentuk untuk menganalisis data dengan cara
essay. Metode tes ini digunakan tentunya mendeskripsikan atau menggambarkan
untuk mengetahui karya mahasiswa prodi data yang telah terkumpul sebagaimana
Bimbingan Konseling dalam menulis adanya tanpa bermaksud membuat
cerita ulang biografi. Langkah-langkah kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
yang ditempuh untuk mengumpulkan data generalisasi. Langkah-langkah yang
dengan metode tes adalah penyusunan tes, ditempuh dalam mengolah data penelitian
pelaksanaan tes, dan penyekoran tes. ini adalah mengubah skor mentah menjadi
skor standar, menentukan kriteria predikat,
Penyusunan Tes mengelompokan prestasi mahasiswa, (4)

275
Widyadari DOI: 10.5281/zenodo.3517987
Vol. 20 No. 2, Oktober 2019
e-ISSN 2613-9308 p-ISSN 1907-3232
______________________________________________________________________________

mencari skor rata-rata, (5) menarik rata 81,00. Namun masih terdapat
kesimpulan, dan (6) pembahasan hasil kelemahan dalam penulisan teks cerita
penelitian. ulang biografi yakni penulisan judul.
Mahasiswa masih kurang kreatif
PENYAJIAN HASIL PENELITIAN mengembangkan judul dari hasil analisis
Melalui hasil pengolahan data, ditemukan skor rata-rata 78,02. Kaidah
bahwa rata-rata kemampuan siswa dalam kebahasaan dalam penulisan teks cerita
menulis teks cerita ulang biografi yaitu ulang biografi masih kurang hal ini dapat
82,01. Apabila dikonversikan, skor 82,01 dilihat dari tiga aspek penilaian kaidah
berada pada rentangan 81-85 termasuk kebahasaan yakni aspek keterangan waktu
nilai 3,00 dengan predikat B. Oleh karena dengan skor rata-rata 75,06, aspek
itu kemampuan mahasiswa prodi penulisan verba dengan skor rata-rata
Bimbingan Konseling dalam menulis teks 75,06 dan penulisan pronomina dengan
cerita ulang biografi dapat dikatakan skor 80 rata-rata 80,01. Namun untuk
tergolong baik. penulisan konjungsi mahasiswa terbilang
Berdasarkan analisis tersebut, sudah mampu untuk menempatkan
keterampilan mahasiswa dalam menulis konjungsi secara baik hal ini terlihat dari
teks cerita ulang biografi dapat dikatakan skor rata-ratanya yaitu 82,04. Dari
sangat baik, itu berarti bahwa keterampilan keseluruhan data tersebut dapat
menulis dan keterampilan membaca disimpulkan bahwa teks cerita ulang
mahasiswa sudah baik. Hal ini disebabkan biografi karya mahasiswa prodi
karena kedua keterampilan ini Bimbingan Konseling jika ditinjau dari
berhubungan sangat erat. Apabila struktur isi dan kaidah kebabasaan, rata-
mahasiswa sering membaca, maka rata kemampuan siswa dalam menulis teks
mahasiswa akan kaya terhadap kosa kata cerita ulang biografi yaitu 82,01. Apabila
dan mampu mengetahui jenis tulisan yang dikonversikan skor 82,01 berada pada
baik. Oleh karena itu, mahasiswa tidak rentangan 81-85, termasuk nilai 3,00
akan mengalami kesulitan saat menulis, dengan predikat B (baik).

SIMPULAN DAN SARAN Saran


Simpulan Sesuai dengan tujuan penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan yang dikemukakan, maka melalui tulisan
pembahasan mengenai analisis teks cerita ini dapat disampaikan beberapa saran yang
ulang biografi karya mahasiswa prodi merupakan tindak lanjut dari apa yang
Bimbingan Konseling, maka dapat telah diuraikan pada bab sebelumnya.
disimpulkan sebagai berikut. 1. Struktur Adapun saran yang dapat disampaikan,
teks cerita ulang biografi mahasiswa prodi sebagai berikut.
Bimbingan Konseling terbilang baik hal 1. Berdasarkan simpulan di atas dapat
ini terlihat dari hasil penulisan orientasi dikatakan bahwa penulisan struktur isi
yang menggambarkan 5W+1H dengan dan kaidah kebahasaan dalam menulis
skor rata-rata 82,01, penulisan orientasi teks cerita ulang biografi sudah baik,
ulang teks cerita ulang biografi skor rata- hal ini dibuktikan dengan melihat skor

276
Widyadari DOI: 10.5281/zenodo.3517987
Vol. 20 No. 2, Oktober 2019
e-ISSN 2613-9308 p-ISSN 1907-3232
______________________________________________________________________________

rata-rata yang didapat oleh mahasiswa


khususnya dalam penulisan keterangan Alwi, Hasan dkk. 2010. Tata Bahasa Baku
waktu dan pronomina. Namun untuk Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Bahasa dan Balai Pustaka
penulisan judul masih di bawah skor
rata-rata oleh karena itu,perlu adanya Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
upaya untuk meningkatkan Penelitian Suatu Pendekatan
pemahaman mahasiswa mengenai Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
cara-cara merumuskan judul teks cerita
biografi yang baik dan menarik, serta Chaer, Abdul. 2015. Morfologi Bahasa
lebih memperjelas pembahasan Indonesia (Pendektan Proses).
Jakarta: Rineka Cipta.
penggunaan kaidah kebahasaan.
2. Setelah memperhatikan skor rata-rata Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa
yang didapat oleh mahasiswa Indonesia (Pendekatan Proses).
hendaknya perlu lebih banyak Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
memberikan pembinaan dengan
memberikan tugas ataupun latihan Dalman, H. 2015. Keterampilan Menulis.
menulis teks cerita ulang biografi Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
dengan pemakaian struktur isi dan
Kosasih. 2013. Cermat Berbahasa
kaidah kebahasaan yang baik dan Indonesia. Bandung: Yrama
benar daripada lebih bnyak Widya.
memberikan teori-teori yang sifatnya
hanya hafalan. Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran
3. Mengingat skor rata-rata yang paling Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
sedikit didapat oleh mahasiswa dalam
menulis teks cerita ulang biografi yang Nurkancana, Wayan dan PPN Sunartana.
terletak pada penulisan judul, 1992. Evaluasi Hasil Belajar.
keterangan waktu dan pronominal, Surabaya: Usaha Nasional
untuk itu disarankan untuk lebih
memberikan pembelajaran yang Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
intensif kepada mahasiswa agar Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
kesalahan tersebut tidak terulang
kembali. Demikian simpulan dan saran Shalima, Irsyadi. 2014. Bahasa Indonesia
yang dapat penulis sampaikan. Mata Pelajaran Wajib. Klaten:
Intan Pariwara.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis
Abrar, Nadhya. 2010. Bagaimana Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Biografi Persefektif Jurnalisme. Berbahasa. Bandung: Angkasa
Yogyakarta: CV Kaliwangi Bandung.

Agung, A.A. Gede. 2012. “Metodelogi


Penelitian Pendidikan”. Singaraja:
Universitas Pendidikan Ganesha.

277
Widyadari DOI: 10.5281/zenodo.3517987
Vol. 20 No. 2, Oktober 2019
e-ISSN 2613-9308 p-ISSN 1907-3232
______________________________________________________________________________

278

Anda mungkin juga menyukai