Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEMUHAMMADIYAHAN

“SEJARAH TOKOH PENDIRI MUHAMMADIYAH”

Disusun Oleh :

KHOLIKUL ANWAR
MUCHAMMAD LUKMAN

Kelas II B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAI MUHAMMADIYAH TULUNG AGUNG

MATA KULIAH : KEMUHAMMADIYAHAN

DOSENPEMBIMBING : Bpk. Drs. H. Masrun, SH. M.Pd.

Maret 2016
KATA PENGANTAR

Ahamdulillah ,kami ucapakan sebagai ungkapan rasa syukur kami ke hadirat Allah SWT,
atas limpahan rahmat ,taufiq dan hidayahnya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah untuk
mata kuliah Kemuhammadiyahan ini. Sholawat beserta salam semoga terlimpahkan kepada
junjungan dan panutan kita baginda Nabi Agung Muhammad S.A.W. Tak lupa ucapan
terimakasih kami haturkan kepada seluruh warga besar STAI Muhammadiyah Tulung Agung
khusunya kepada:
1. Bpk. Drs Nurul Amin, M.Ag. Selaku ketua STAIM Tulung Agung.
2. Bpk. Moh. Riza Zainudin, M.Pd.I selaku kajur. Tarbiyah.
3. Bpk. Drs. Imam, M.K.Pd. Selaku kaprodi PAI.
4. Bpk. Drs. H. Masrun, SH. M.Pd. selaku dosen mata kuliah Kemuhammadiyahan.
5. Teman-teman sekelompok yang membantu tersusunya makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah, guna menjadi acuan dalam
bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Terimakasih.

Tulung Agung, Maret 2016

(Penyusun )

i
DAFTAR ISI

Hal.

Daftar Isi…………………………………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1

C. Tujuan....................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Profil K.H. Ahmad Dahlan....................................................................................... 2

B. Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan................................................................................ 5

C. Analisis Pemikiran.................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................... 8

B. Saran- Saran.............................................................................................................. 8

C. Daftar Pustaka........................................................................................................... 9
3
Page

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada tahun 1912, Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk
melaksanakan cita-cita pembaharuan Islam di bumi nusantara. Ahmad dahlan ingin mengadakan
suatu pembaharuan dalam cara berfikir dan beramal menurut tuntunan Islam.Ia ingin mengajak
umat Islam Indonesia untuk kembali hidup menurut tuntunan Alqur an dan al Hadits.
Perkumpulan ini berdiri bertepatan padatanggal 18 November 1912. Dan sejak awal Dahlan
menetapkan bahwa muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi bersifat social dan bergerak
di bidangpendidikan.
Gagasan pendirian Muhammadiyah ini juga mendapatkan resistensi baik dari keluarga
maupun dari masyarakat sekitarnya. Berbagai fitnahan,hasutan dan tuduhan datang bertubi-tubi
kepadanya. Ia dituduh hendak mendirikan agama baru yang menyalahi agama Islam. Ada yang
menuduh kyai palsu ,karena sudah meniru bangsa Belanda yang Kristen dan macam – macam
tuduhan lainya. Bahkan ada pula yang hendak membunuhnya. Namun rintangan – rintangan
tersebut dihadapinya dengan sabar. Keteguhan hatinya untuk melanjutkan cita-cita dan
perjuangan pembaharuan Islam di tanah airbisa mengatasi semua rintangan tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Siapakah K.H. Ahmad Dahlan itu?
2. Bagaimanakah pemikiran K.H. Ahmad Dahlan?

C. Tujuan

1. Agar memberikan pemahaman yang lebih rinci tentang profil pendiri Muhammadiyah, yaitu
K.H. A. Dahlan, yang mana dalam hal ini banyak dari kalangan umat Islam terlebih khusus
warga Muhammadiyah yang belum mengenal K.H.A. Dahlan lebih mendalam.
2. Agar mahasiswa mengenal lebih jauh bagaimanakah pemikiran K.H. Ahmad Dahlan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil K. H. Ahmad Dahlan


Muhammad Darwisy (nama kecil K.H.Ahmad Dahlan) dilahirkan di Kauman Yogyakarta
pada tahun 1868, beliau anak ke empat dari tujuh bersaudara . Ayahnya bernama K.H. Abu
Bakar yang menjabat sebagai Imam dan Khotib di Masjid besar kratonYogyakarta Hadiningrat.
Sedangkan ibunya bernama Siti Aminah yang putrid K.H. Ibrahim yang pernah menjabat
penghulu kraton Yogyakarta. Jika dilihat dari garis keturunan K.H. Ahmad Dahlan masih
mempunyai hubungan darah dengan Maulana Malik Ibrahim penyebar agama Islam di jawa
Timur dan sekitarnya pada abad ke XV M.
Dalam silsilah itu beliau termasuk keturunan yang ke 12 dari Maulana Malik Ibrahim seorang
wali besar dan seorang yang terkemuka diantara para wali songosebagai pelopor pertama
penyebaran dan pengembangan Islam di tanah Jawa (Kutojo dan Safwan, 1991). Adapun
silsilahnya adalah : Muhammad Darwisybin K.H. Abu Bakar bin K.H. Muhammad Sulaiman bin
Kyai Murtadla bin Kyai Ilyas bin Demang Djurung Djuru Kapindo bin Demang Djurung Djuru
Kapisan bin Maulana Sulaiman Ki ageng Gribig (djatinom) bin Maulana Muhammad Fadlulloh
(prapen) bin Maulana Ainul Yakin bin Maulana Ishaq bin Maulana Malik Ibrahim (yunus Sala,
1968:6).
Muhammad darwisy sejak kecil di didik di lingkungan pesantren yang mengajarinya
pengetahuan agama dan bahasa Arab. Ia menunaikan ibadah Haji ketika usia 15 tahun (1883) ,
lalu dilanjutkan dengan menuntut ilmu agama dan bahasa Arab di Mekkah selama lima tahun.
Disinilah ia berinteraksi dengan pemikir-pemikir pembharuan dalam duni Islam ,seperti
Muhammad Abduh, Rosyid Ridho, al-Afghani dan Ibnu Taimiyah. Buah pemikiran tokoh-tokoh
pembaharu dalam dunia Islam ini member pengaruh yang besar pada Darwisy. Jiwa dan
pikiranya penuh disemangati oleh aliran pembaharuan ini yang kelak kelak kemudian
menampilkan corak keagamaan yang sama yaitu melalui muhammadiyah , yang bertujuan untuk
memperbaharui pemahaman (ke-Islaman) di sebagian besar dunia Islam yang saat itu masih
bersifat ortodoks(kolot). Ke ortodokan ini dipandang menimbulkan kebekuan dalam ajaran Islam
5

,serta stagnasi dan dekadensi(keterbelakangan) umat Islam. Oleh karena itu pemahaman Islam
Page

2
yang statis ini perlu dirubah dan diperbarui dengan gerakan purifikasi atau pemurnian Islam
dengan kembali kepada Al quran dan Al Hadits.
Tahun 1888 saat berusi 20 tahun Ia kembali ke kampungnya dan berganti nama Ahmad
Dahlan. Sekembalinya dari Mekkah ini, Ia pun diangkat menjadi Khati Amin dilingkungan
kesultanan Yogyakarta. Pada tahun 1902-1904 ia menunaikan ibadah Haji yang ke dua kalinya
yang dilanjutkan dengan memperdalam Ilmu Agama kepada beberapa guru di Mekkah. Sepulang
dari Mekkah Ia menikah dengan Siti Walidah, sepupunya sendiri,anak Kyai Penghulu Haji
Fadhil, yang kelak dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan. Seorang pahlawan nasional dan pendiri
Aisyiyah. Dari perkawinan dengan Siti walidah K.H.Ahmad Dahlan mendapat enam orang anak
yaitu: Djohanah 1890, Siradj Dahlan 1898, Siti Busyro 1903, Siti Aisyah 1905, Irfan Dahlan
1905 dan Siti Zaharah 1908.
Sebagai seorang yang sangat berhati-hati dalam kehidupan sehari-harinya, dia menulis
sebuah nasehat dalam bahasa Arab untuk dirinya sendiri yaitu : “Wahai Dahlan, sungguh di
depanmu ada bahaya besar dan peristiwa-peristiwa yang akan mengejutkan engkau, yang pasti
harus engkau lewati . Mugkin engkau mau melewatinya dengan selamat, mungkin juga engkau
akan binasa karenanya. Ahai dahlan coba engkau bayangkan seolah-olah engkau berada seorang
diri bersama Alloh, sedangkan engkau menghadapi kematian, pengadilan, hisab, surge dan
neraka. Dan dari sekianan yang engkau hadapi itu , renungkanlah yang terdekat kepadamu, dan
tinggalkanlah lainya (diterjemahkan oleh Djarnawi Hadikusumo)”. Dari pesan itu tersirat sebuah
semangat yang besar tentang kehidupan akhirat. Dan untuk mencapai akhirat yang baik, maka
Dahlan berfikir setiap orang harus mencari bekal untuk itu, dengan cara memperbanyak amal
iabadah, amal sholeh, menyiarkan dan membela agama alloh ,serta memimpin umat kejalan yang
benar dan membimbing mereka pada amal dan perjuangan menegakkan kalimah Alloh. Dengan
demikian untuk mencari bekal mencapai kehidupan akhirat yang baik harus mempunyai
kesadaran kolektif artnya upaya-upaya tersebut harus di serukan (dakwah) kepada seluruh umat
manusia melalui upaya-upaya kolektif dan sistematis. Kerjasama antar beberapa orang itu tak
mungkin tanpa organisasi.
Kesadaran seperti itulan yang menyebabkan dahlan sangat merasakan kemunduran umat
Islam di tanah air, dan hal ini sangat merisaukan hatinya. Ia merasa bertanggung jawab untuk
membangunkan, menggerakkan dan memajukan mereka. Dahlan sadar bahwa kewajiban tu tidak
3
mungkin dilaksanakan seorang diri tetapi harus dilakukan oleh beberapa orang yang diatur
secara seksama. Kerjasama antara beberapa orang itu tidak mungkin tanpa organisasi. Untuk
membagun dakwah tersebut Dahlan gigih membina angkatan muda untuk turut bersama-sama
melaksanakan upaya itu, dan juga untuk meneruskan cita-citanya membangun bangsa ini dengan
membangkitkan kesadaranakan ketertindasan dan ketertinggalan umat Islam di Indonesia.
Strategi yang dipilihnya untuk mempercepat dan memperluas gagasanya tentang gerakan dakwah
Muhammadiyah ialah dengan mendidik para calon pamong praja 9calon pejabat) yang belajar di
OSVIA Magelang dan para calon guru yang belajar di Kweekschool jetis Yogyakarta, karena ia
sendiri diberi izin oleh pemerintah colonial untuk mengajarkan agama di kedua sekolah tersebut.
Dahlan juga mendirikan sekolah guru yang kemudian dikenal dengan Madrasah
Mu’allimin (Kweekschool Muhammadiyah) dan Madrash Mu’allimat (Kweekschool Istri
Muhammadiyah). Dahlan menyebarkan dan mengajarkan Islam serta tak lupa menyebarkan cita-
cita pembaharuanya. Disamping aktif menggulirkan gagasan tentang gerakan dakah
Muhammadiyah, ia juga tak lupa tugasnya sebagai pribadi yang punya tanggung jawab kepada
keluarganya. Ia dikenal sebagai keturunan bangsawan yang menduduki jabatan sebagai khotib
Masjid besar Yogyakarta yang mempunyai penghasilan yang tinggi. Disamping itu ia dikenal
sebagai wirausahawan yang cukup berhasil dengan berdagang batik yang saat itu merupakan
entrepreneurship yang menggejala di masyarakat. Sebagai orang yang aktif dalam kegiatan
bermasyarakat dan mempunyai gagasan gagasaan cemerlang ,dahlan juga dengan mudah
diterima dan dihormati ditengah kalangan masyarakat. , sehinggaia dengan cepat ia mendapatkan
tempat di organisasi Jam’iyatul Khoir, Budi Utomo, Syarikat Islam, dan Comite Pembela
Kanjeng Nabi Muhammad S.A.W.
Pada tahun 1912 Ahmad Dahlan pun mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk
melaksanakan cita-cita pembaharuan Islam di bumi nusantara. Ahmad dahlan ingin mengadakan
suatu pembaharuan dalam cara berpikir dan beramal menurut tuntunan agama Islam. Ia ingin
mengajak umat IslamIndonesia untuk kembali hidup menurut tuntunan al quran dan al hadits.
Perkumpulan ini berdiri bertepatan dengan tanggal 18 november 1912 .
Pada tanggal 20 Desember 1912, ahmad Dahlan mengajukan permohonan kepada pemerintah
kolonial belanda untuk mendapatkan badan hokum. Permohonan itu baru dikabulkan pada tahun
7

1914, dengan Surat Ketetapan Pemerintah No. 81 tanggal 22 agustus 1914. Izin ini hanya
Page

4
berlaku untuk daerah Yogyakarta dan organisasi ini hanya boleh bergerak di daerah Yogyakarta.
Daripemerintah belanda timbul kekhawatiran akan perkembangan organisasi ini ,itulah sebabnya
kegiatnya dibatasi, tetapi di daerah lain seperti Srandakan, Wonosari, Imogiri dan lain-lain telah
berdiri cabang Muhammadiyah. Hal ini jelas bertentangan dengan keinginan pemerintah Hindia
belanda. Untuk mengatasinya maka K.H. Ahmad Dahlan mensiasatinya agar cabang
Muhammadiyah di luar Yogyakarta memakai nama lain. Seperti Nurul Islam Di pekalongan,
Ujung Pandang dengan nama Al-Munir. Sedangkan di Solo berdiri perkumpulan Sidiq Amanat
Tabligh Fathonah (SATF) yang mendapat pimpinan dari cabang Muhammadiyah.
Muhammadiyah makin lama makin berkembang ,oleh karena itu pada tanggal 7 Mei
1921 Dahlan mengajukan permohonan kepada pemerintah Hindia Belanda Untuk mendirikan
cabang-cabang Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Permohonan ini dikabulkan oleh
pemerintah Hindia Belanda pada Tanggal 2 September 1921. Sebagai seorang yang demokratis
dalam melaksanakan aktivitas gerakan dakwah Muhammadiyah, Dahlan juga memfasilitasi para
anggota Muhammadiyah untuk proses evaluasi kerja dan pemilihan pemimpin dalam
Muhammadiyah. Selama hidupnya dalam aktivitas gerakan dakwah muhammadiyah ,telah di
selenggarakan dua belas kali pertemuan anggota (sekali dalam setahun), yang saat itu dipakai
istilah Algemeene Vergadering (persidangan umum). Atas jasa-jasa KH. Ahmad Dahlan dalam
membangkitkan kesadaran bangsa ini melalui pembaharuan Islam dan pendidikan, maka
pemerintah Republik Indonesia menetapkanya sebagai Pahlawan Nasional dengan Keputusan
Presiden No.657 tahun 1961. (aa/muhammadiyah online).

B. Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan.


Pemikiran atau ide –ide K.H. Ahmad Dahlan teruang dalam gerakan Muhammadiyah
yang ia dirkan tanggal 18 November 1912. Organisasi ini mempunyai karakter gerakan social
keagamaan. Titik tekan mula-mula perjuanganya adalah pemurnian ajaran Islam dan pendidikan.
Muhammadiyah mempunyai pengaruh yang berakar dalam upaya pemberantasan
bid’ah ,khurafat dan tahayul.
Pokok pikiran KH. Ahmad Dahlan:
Berikut ini disajikan petikan pokok-pokok pikiran pembaharuan KH. Ahmad Dahlan dalam
berbagai aspek pandanganya:
5
1. Bidang Akidah, KH. Ahmad dahlan sejalan dengan pandangan dan pemikiran ulama
salaf.
2. Bidang beragama itu adalah beramal, artinya adalah berkarya atau berbuat sesuatu,
melakkukan tindakan sesuatudengan pedoman al quran dan as sunah.
3. Al quran dan As sunah adalah pokok dasar hukum Islam , didalam nya tidak ditemukan
kaidah yang eksplisit ,maka ditentukan dengan berdasarka kepada penelaahan dengan
mempergunakan dan melakukan berfikir logis (akal pikiran) serta ijma’ dan qiyas.
4. Terdapat lima jalan untuk memahami Al quran , yaitu:
a) Mengerti artinya.
b) Mengerti tafsir dan maksudnya.
c) Jika terdapat larangan dalam Al quran ,bertanyalah kepada diri sendiri apakah
larangan tersebut sudah ditinggalkan.
d) Jika terdapat perintah dalam al quran ,maka bertanyalah kepada diri sendiri ,apakah
perintah tersebut sudah di laksanakan.
e) Jika yang empat (4) belum diamalkan maka jangan membaca ayat yang lain.
5. Metodologi memahami al quran dan kehidupan duniawi yang fana, beliau mengatakan
bahwa tindakan nyata adalah wujud konkrit dari penerjemahan al quran dan organisasi
adalah induk dari tindakan itu ,maka itu perlu mempergunakan dan mempertajam
kemampuan akal pikiran dengan ilmu mantiq (logika).
6. Sebagai landasan agar seseorang suka dan senang dalam beramal, maka KH. Ahmad
Dahlanmenyatakan bahwa harus yakin bahwa “kematian adalah bahaya,akan tetapi lupa
pada kematian merupakan bahaya yang jauh lebih besar dari kematian itu sendiri”.
7. Kunci persoalan untuk memajukan umat Islam ialah pemahaman terhadap berbagai ilmu
pengetahuan yang sedang berkembang dalam kehidupan. Dalam kaitan dengan
pandangan ini beliau menyampaikan pada semua golongan “kembalilah berjuang dalam
muhammadiyah”.
8. Dalam membina dan menciptakan kader ,KH. Ahmad dhlan menyatakan bahwa perlu
ditempuh metode kaderisasiuntuk menyiapkan fungsionaris gerakan muhammadiyah.
Lewat kepanduan hizbul wathon, pengajian fathul ashar muftahul saa’dah .
9
Page

6
9. Pendekatan yang digunakan dalam menghadapi perubahan dan perkembangan dunia
modern adalahkembali rujuk kepada al quran dan al hadits dan menghilangkan sikap
fanatisme dan menjauhkan dari sikap taqlid.
10. Rakyat kecil, kaum fakir, para hartawan dan para intelektual merupakan medan dan
sasaran gerakan dakwah muhammadiyah.

C. Analisis Pemikiran.
Corak pemikiran KH. Ahmad Dahlan lebih banyak dalam bidang pendidikan dan social
keagamaan. Hal ini dapat dilihat dari perjalanan kehidupanya yang mendapat didikan keagamaan
yang sangat intens. Disamping juga beliau merupakan keturunan dari kalangan keluarga
terpandang , yakni anak seorang tokoh agama dilingkungan keratin. Ia juga mendapat pengaruh
dari tokoh-tokoh yang teguh memegang prinsipagama, seperti Muhammad Abduh, Rosyid
Ridho, dan ibnu taimiyah. Perjuanganya dapat dilihat dari didirikanya organisasi muhammadiyah
yang ia dirikan. Organisasi ini bergerak di bidang keagamaan, social dan pendidikan. Pada tahun
1918 KH. Ahmad Dahlan mendirikan Hizbul Wathan sebagai sarana pendidikan diluar sekolah
dan rumah.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
KH. Ahmad Dahlan lahir di Kauman Yogyakarta, pada tahun 1868 ,beliau adalah anak ke
empat dari tujuh bersaudara, ayahnya adalah KH. Abu Bakar yang menjabat sebagai Imam dan
Khotib di Masjid besar Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Sedangkan ibunya Siti Ainah adalah
putri dari KH. Ibrahim yang pernah menjabat sebagai penghulu Kraton Yogyakarta. Jika di lihat
dari garis keturunan beliau masih mempunyai hubungan darah dengan Maulana Malik Ibrahim
penyebar agama islam di Jawa Timur dan sekitarnya abad ke XV M. Ia menunaikan ibadah haji
ketika berusia 15 tahun(1883) , lalu dilanjutkan menuntut ilmu agama dan bahasa arab di
Mekkah selama lima tahun. Kesempatan ini beliau gunakan sebaik baiknya untuk belajar pada
gurunya Imam Syafi’I sayyid Bakir Syanta , sejak itulah nama Muhammad darwis diganti
menjadi Ahmad Dahlan. KH. Ahmad Dahlan menikah pada usia 24 tahun , beliau menikah
dengan putri KH. Fadhil yang bernama Siti Walidah dan beliau masih sepupu dengan KH.
Ahmad Dahlan. Dari pernikahanya itu beliau dikaruniai enam orang anak.
KH. Ahmad Dahlan tidak pernah memasuki sekolah formal. Pengetahuan yang
dimilikinya sebagian besar merupakan hasil autodidaknya. Pada tahun 1912 Ahmad Dahlan pun
mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita pembaharuan Islam di
bumi nusantara. Ahmad Dahlan ingin mengadakan pembaharuan dalam cara berfikir dan beramal
menurut tuntunan agama Islam.Ia ingin mengajak umat Islam Indonesia untuk kembali hidup
menurut tuntunan al quran dan al hadits, perkumpulan ini berdiri bertepatan dengan tanggal 18
November 1912 . Dansejak awal KH. Ahmad Dahlan menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan
organisasi politik tetapi bersifat social dan bergerak dibidang pendidikan. KH. Ahmad Dahlan
wafat pada tahun 1923 dalam usia 55 tahun.

B. Saran – Saran
Sebagai generasi penerus Islam marilah kita selalu meneladani sikap dan cita-cita KH.
Ahmad Dahlan dalam kehidupan kita sehari- hari ,guna meneruskan perjuangan untuk
11

menyebarkan dan mengembangkan ajaran Islam yang sesuai dengan al quran dan al hadits.
Page

8
Serta menerapkan ide dan konsep beliau dalam memperjuangkan agama Islam. Karena tantangan
pada zaman sekarang lebih komplit, canggih dan tanpa mengenal batas waktu dan tempat. Islam
akan tetap jaya dibumi apabila generasi Islam itu sendiri mempunyai semngat juang yang
tinggi ,juga semangat belajar , beribadah dan amal yang tinggi pula.

C. Daftar Pustaka
http://geibreil.Whttp://pdmklaten.blogspot.com/2009/01/pendirimuhamadiyah.htmlordpress.com
http://www.voaislam.com/news/upclose/2009/0/8/19/766/sang-pendiri-muhamadiyah-kh-
ahmad-dahlan/
http://www.theprofessional.biz/article/81/
http;//pdmklaten.blogspot.com/2009/01/pendiri-muhammadiyah.html
Nugraha, Adi.2010. Biografi singkat K.H. ahmad dahlan. Jogjakarta:Garasi House of
Book.
Rasyid, A. 2004.MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN ISLAM I. Metro: santri
metro di 1:00 AM

-“PENDIRI MUHAMMADIYAH” Action,Action,action


walidrahmanto .blogspot.com,2011/06. Akses 25 Maret 2016 pukul 07.30 wib

9
Page 13

Anda mungkin juga menyukai