Anda di halaman 1dari 10

Partisipasi Indonesia dalam Pembahasan ..…….

(Dina Prasetyaningsih)

PARTISIPASI INDONESIA DALAM PEMBAHASAN SISTEM SATELIT


NAVIGASI GLOBAL (GLOBAL NAVIGATION SATELLITE SYSTEM)
DALAM SIDANG UNCOPUOS
Dina Prasetyaningsih
Peneliti Bidang Pengkajian Kedirgantaraan Internasional
Pusat Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, LAPAN
e-mail: dina@lapan.go.id, dec_ina@yahoo.com

RINGKASAN

United Nation Committee on the Peaceful Uses of Outer Space (UNCOPUOS)


merupakan satu komite yang didirikan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang
bertujuan untuk mendorong penggunaan antariksa oleh negara-negara di dunia untuk
maksud damai. UNCOPUOS mempunyai arti penting bagi Indonesia, karena melalui
UNCOPUOS Indonesia bisa menyampaikan pernyataan-pernyataan yang memuat
kebijakan Indonesia yang mendukung kepentingan nasionalnya dan juga sebaliknya.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sebagai focal point dalam bidang
keantariksaan salah satu tugasnya adalah melakukan koordinasi dengan instansi-
instansi terkait dalam mempersiapkan delegasi Indonesia untuk mengikuti sidang
UNCOPUOS, termasuk merumuskan kebijakan Indonesia untuk setiap mata acara
yang dibahas dalam sidang. Kebijakan ini merupakan acuan bagi para delegasi dalam
mengikuti sidang. Salah satu mata acara yang dibahas dalam sidang UNCOPUOS
adalah “Recent Developments in Global Navigation Satellite Systems”. Tujuan dari
makalah ini adalah menguraikan perkembangan pembahasan mata acara “Recent
Developments in Global Navigation Satellite Systems” dan partisipasi Indonesia dalam
sidang-sidang UNCOPUOS, dari analisis terhadap uraian tersebut dapat diketahui
bahwa partisipasi Indonesia masih sangat kurang dalam pembahasan mata acara
tersebut, sehingga belum dapat mengambil manfaat dari hasil-hasil sidang
UNCOPUOS. Sebagai negara pengguna GNSS, Indonesia seharusnya lebih aktif lagi
untuk berpartisipasi dalam pembahasan mata acara ini, misalnya dengan bergabung
dalam forum ICG. Untuk itu, Lapan sebagai focal point seyogyanya dapat lebih
berperan lebih aktif mengkomunikasikan hasil-hasil sidang UNCOPUOS dengan
instansi-instansi yang berkompeten atau yang menangani GNSS.

1 PENDAHULUAN meningkatkan kemampuan dan kegiatan


United Nation Committee on the negara-negara di bidang keantariksaan
Peaceful Uses of Outer Space (UNCOPUOS) untuk kesejahteraan seluruh umat
merupakan satu komite yang didirikan manusia di dunia; dan juga aturan/
oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) perjanjian internasional (aspek politik
pada tahun 1959 yang bertujuan untuk dan hukum) di bidang keantariksaan.
mendorong penggunaan antariksa oleh Untuk melaksanakan tugasnya
negara-negara di dunia untuk maksud UNCOPUOS didukung oleh dua Sub-
damai. Saat ini ada 71 negara di dunia komite, yaitu Subkomite Ilmiah dan
yang menjadi anggota UNCOPUOS. Teknik (Scientific and Technical Sub-
Indonesia merupakan negara anggota committee) dan Subkomite Hukum (Legal
ke-37 UNCOPUOS yang diterima sebagai Subcommitee). Sedangkan penyiapan
anggota pada tahun 1973. Komite ini bahan sidang Tahunan UNCOPUOS dan
bertugas untuk membahas dan dua subkomite tersebut dilaksanakan
merumuskan: Upaya-upaya yang dapat oleh United Nations Office for Outer
Space Affairs (UNOOSA).
121
Berita Dirgantara Vol. 13 No. 4 Desember 2012:121-130

Kegiatan negara-negara anggota diimplementasikan. Salah satu tindakan


UNCOPUOS dilaksanakan melalui yang direkomendasikan adalah mening-
sidang tahunan UNCOPUOS. Ada 3 katkan efisiensi dan keamanan trans-
sidang tahunan UNCOPUOS, yaitu: yang portasi, penelitian dan pencarian/
pertama sidang Subkomite Ilmiah dan pertolongan, geodesi dan kegiatan-
Teknik yang biasanya diselenggarakan kegiatan lain dengan mempromosikan
pada bulan Februari. Sidang ini peningkatan akses universal terhadap
membahas aspek teknologi dan aplikasi navigasi dan sistem posisioning berbasis
antariksa. Sidang yang kedua adalah antariksa. (UN, 1999)
sidang Tahunan Subkomite Hukum, Dalam rangka implementasi
biasanya diselenggarakan pada bulan rekomendasi UNISPACE III tersebut,
Maret/April yang membahas aspek UNCOPUOS melalui UNOOSA, telah
politik dan hukum keantariksaan, serta melakukan berbagai upaya tindak lanjut
merumuskan rancangan perjanjian- yaitu pembahasan pada sidang-sidang
perjanjian internasional keantariksaan. Subkomite Ilmiah dan Teknik dan Sidang
Pada sidang yang ketiga adalah sidang lengkap PBB (UNCOPUOS). Pembahasan
lengkap tahunan UNCOPUOS (Parent) pertama implementasi rekomendasi
yang biasanya diadakan pada Juni/Juli, UNISPACE III berlangsung pada Sidang
untuk membahas dan menetapkan Ke-37 Subkomite Ilmiah dan Teknik,
putusan-putusan terhadap hasil-hasil UNCOPUOS tahun 2000. (COPUOS,
Sidang tahunan kedua subkomitenya. 2000). Pada Sidang UNCOPUOS tahun
(UNOOSA, 2012) 2001 disepakati pembentukan 11 action
Untuk memperoleh kesepakatan team untuk mengimplementasikan
internasional mengenai upaya-upaya rekomendasi UNISPACE III yang disetujui
penanganan isu-isu dan masalah sebagai prioritas tinggi.
keantariksaan, UNCOPUOS telah Salah satu action team yang
memprakarsai 3 kali Konferensi PBB dibentuk adalah action team on GNSS
tentang Eksplorasi dan Penggunaan yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan
Antariksa untuk Maksud Damai United Italia. (COPUOS, 2001). Anggota dari
Nations Conference on the Exploration action team on GNSS ini terdiri dari 38
and Peaceful Uses of Outer Space yang negara anggota, 15 organisasi antar
disingkat UNISPACE. Konferensi pertama pemerintah dan organisasi non
(UNISPACE I) berlangsung pada tahun pemerintah. Dalam sidang Subkomite
1968, konferensi kedua (UNISPACE II) Ilmiah dan Teknik UNCOPUOS pada
berlangsung pada tahun 1982, dan tahun 2004, action team on GNSS
konferensi ketiga (UNISPACE III) ber- menyampaikan laporan kegiatan yang
langsung pada tahun 1998. Masing- telah dilakukan sejak tahun 2001.
masing konferensi ini telah menetapkan Dalam laporan tersebut terdapat beberapa
landasan kebijaksanaan internasional rekomendasi, yang salah satunya adalah
tentang keantariksaan dalam kurun pembentukan International Committee on
waktu 15-20 tahun ke depan. GNSS (ICG). (UN, 2004)
UNISPACE III menghasilkan “the Menindaklanjuti rekomendasi
Space Millenium : Vienna Declaration on action team GNSS ini, pada bulan
Human Development” disingkat “Vienna Desember 2005 PBB membentuk
Declaration”, yang menghasilkan 6 strategi International Committee on GNSS (ICG).
kunci yang diperlukan untuk meningkat- ICG merupakan sebuah badan yang
kan peran keantariksaan dalam me- didirikan atas dasar sukarela, sebagai
nangani masalah atau tantangan di sebuah badan resmi di bawah PBB. ICG
masa yang akan datang. Dalam 6 bertugas untuk mempromosikan kerja
strategi kunci tersebut terdapat 33 sama dalam menyelasaikan permasalah-
tindakan yang direkomendasikan untuk an kepentingan bersama dalam hal yang
122
Partisipasi Indonesia dalam Pembahasan ..…….(Dina Prasetyaningsih)

terkait dengan penetuan posisi, penentuan menyediakan tambahan cakupan regional.


waktu dan navigasi yang berbasis satelit (UNOOSA, 2011)
sipil, serta kompatibilitas dan intero- GNSS yang paling dikenal saat ini
perabilitas antar sistem GNSS. ICG juga adalah Global Positioning System (GPS).
berupaya meningkatkan penggunaan Semua Sistem dalam hal ini GPS,
sistem GNSS dalam mendukung pem- GLONASS, Galileo dan juga Compass
bangunan berkelanjutan, terutama di memiliki cara kerja yang hampir sama
negara-negara berkembang. (UNOOSA, sehingga deskripsi cara kerja GPS
2012) berikut untuk mengetahui prinsip kerja
Dalam perkembanggannya yaitu dari GNSS.
pada tahun 2007 disepakati bahwa GPS dapat dibagi menjadi tiga
sidang Subkomite Ilmiah dan Teknik wilayah, yaitu ground segmen, space
UNCOPUOS setiap tahun hendaknya segmen, dan user segmen.
membahas isu-isu yang berkaitan dengan  Ground Segmen atau segmen kontrol,
ICG, perkembangan yang mutakhir dalam digunakan untuk meng-upload data ke
bidang GNSS, dan aplikasi baru dari satelit, untuk sinkronisasi waktu di
GNSS. Kemudian ditetapkan “Recent seluruh konstelasi satelit dan untuk
developments in global navigations melacak satelit di orbit dan penentuan
satellite systems” sebagai satu mata jam.
 Space segmen atau Segmen antariksa
agenda baru yang pembahasannya
terdiri dari satelit-satelit GPS di enam
dimulai pada sidang subkomite ilmiah
orbit yang direncanakan. 24 satelit
dan teknik UNCOPUOS tahun 2008.
membuat konstelasi penuh, meskipun
(COPUOS, 2007). Tujuan dari tulisan ini
saat ini (Januari 2011) tersedia 32
adalah untuk menganalisis partisipasi
satelit dalam pelayanan, 2 dari yang
Indonesia dalam pembahasan “Recent
telah dinyatakan tidak dapat
developments in global navigation satellite
digunakan sampai pemberitahuan
systems”. lebih lanjut. Kode satelit digunakan
untuk mengidentifikasi keberadaan
2 SISTEM SATELIT NAVIGASI satelit tersebut di orbit.
GLOBAL (GLOBAL NAVIGATION
 Segmen pengguna terdiri dari
SATELLITE SYSTEM-GNSS)
penerima dan antena yang terhubung,
GNSS merupakan suatu sistem digunakan untuk menerima dan
satelit yang terdiri dari konstelasi satelit membaca sandi (decode) sinyal untuk
yang menyediakan informasi waktu dan memberikan informasi waktu, posisi
lokasi, memancarkan macam-macam dan navigasi.
sinyal dalam berbagai frekuensi secara
terus menerus, yang tersedia di semua GPS adalah satu sistem dengan
lokasi di atas permukaan bumi. GNSS tiga frekuensi pembawa yang tersedia,
memiliki peran penting dalam bidang yang semuanya adalah frekuensi dasar
navigasi. GNSS yang ada saat ini adalah yang berkelipatan atau multiple. Jarak
Global Positioning System (GPS) milik diperoleh melalui pengukuran perbedaan
Amerika Serikat, Global Navigation waktu antara transmisi satelit dan
Satellite System (GLONASS) milik Rusia, penangkapan kode sinyal pada penerima
Galileo milik Uni Eropa, dan Compass/ atau receiver. Perbedaan atau range ini
Beidou milik Cina. India dan Jepang lebih tepat dikenal sebagai jarak antara
telah mengembangkan kemampuan satu satelit dengan satu receiver satelit
GNSS regional dengan meluncurkan navigasi (pseudorange), karena hal ini
sejumlah satelit ke antariksa untuk dipengaruhi oleh sejumlah sistem yang
menambah kemampuan yang sudah tidak diketahui, termasuk jam bias dan
disediakan oleh sistem global dalam penundaan propagasi yang harus
123
Berita Dirgantara Vol. 13 No. 4 Desember 2012:121-130

diselesaikan untuk diperkirakan. Fase agenda “Recent developments in global


pembawa sinyal juga dapat digunakan navigation satellite systems”. Sebagaimana
untuk memperoleh jarak, menyediakan telah disepakati dalam sidang ke-44
data posisi yang lebih presisi, tetapi Subkomite Ilmiah dan Teknik, Tahun
dengan kerancuan yang tak dapat 2007, tujuan pembahasan agenda ini
dipisahkan. Setidaknya dibutuhkan adalah untuk meninjau isu-isu atau
empat satelit untuk menentukan posisi permasalahan yang terkait dengan ICG,
dan waktu. dan juga memantau perkembangan
Pesan navigasi ditransmisikan dari serta aplikasi-aplikasi baru dari GNSS.
satelit ke pengguna dan memberikan Berikut ini adalah perkembangan
pengenal satelit bersama dengan infor- pembahasan GNSS sejak Sidang
masi tentang kondisi satelit, prediksi UNCOPUOS tahun 2008 sampai dengan
akurasi jarak, koefisien koreksi ionosfer tahun 2012.
dan jam serta orbital ephemeris untuk a. Sidang Ke-45 Subkomite Ilmiah dan
memungkinkan penerima menghitung Teknik, UNCOPUOS tahun 2008
posisi satelit. Pesan tersebut juga berisi
Dalam sidang ke-45 Subkomite
referensi yang memberikan status,
Ilmiah dan Teknik tahun 2008 diinfor-
lokasi dan informasi pengenal semua
satelit dalam konstelasi tersebut. (The masikan bahwa ICG telah mengadakan
pertemuan pertamanya di Viena, Austria
Royal Academy, 2011)
pada tahun 2006 dan pertemuan kedua
Gambar 2-1 merupakan Konstelasi
di Bangalore, India pada tahun 2007.
satelit GLONASS yang terdiri dari 24
Pertemuan ketiga diadakan di Pasadena,
satelit yang tersebar dalam 3 orbit, yang
Amerika pada bulan Desember 2008,
melingkari bumi dengan sudut
dan pertemuan keempat diadakan di
kemiringan 64,8º terhadap equator.
Rusia. Untuk kedepannya Subkomite
Ketinggian dari orbit ini adalah 19.100
mencatat bahwa keikutsertaan dalam
km. Periode orbit masing-masing satelit
ICG terbuka untuk semua negara-
adalah 11 jam, 15 menit, 45 detik.
negara dan organisasi Internasional yang
merupakan penyedia (provider) atau
pengguna layanan GNSS serta yang
berminat untuk secara aktif terlibat
dalam kegiatan ICG.
Ada beberapa catatan dari sidang
ke-45 Subkomite Ilmiah dan Teknik
tahun 2008 ini, diantaranya adalah:
GPS yang dioperasikan oleh Amerika
Serikat ditujukan untuk tujuan ganda,
yaitu sipil dan militer. GPS terdiri dari
konstelasi 30 satelit yang beroperasi
secara penuh. Rusia dengan sistem
satelit navigasi global GLONASS juga
ditujukan untuk kepentingan sipil dan
Gambar 2-1: Konstelasi satelit (UNOOSA, 2010) militer, telah beroperasi sejak 1993.
Sistem satelit navigasi Compass yang
3 PEMBAHASAN GNSS PADA SIDANG dioperasikan oleh China, terdiri dari 5
UNCOPUOS
satelit Geostasioner (GEO) dan 30 satelit
Pembahasan masalah GNSS dalam non-geostasioner. Baru baru ini China
sidang UNCOPUOS mulai berlangsung juga berhasil meluncurkan 4 satelit.
pada sidang ke-45 Subkomite Ilmiah Negara-negara Eropa sedang
dan Teknik, Tahun 2008 dalam mata mengembangkan 2 program GNSS yaitu:
124
Partisipasi Indonesia dalam Pembahasan ..…….(Dina Prasetyaningsih)

sistem satelit navigasi global yang Subkomite mencatat bahwa 4 kelompok


bernama Galileo dan sistem satelit kerja ICG focus pada satu dari isu-isu
navigasi regional Erupean Geostationary berikut: kompatibilitas dan intero-
Navigation Overlay Service (EGNOS). perabilitas, peningkatan dayaguna
Galileo dioperasikan secara bersama- pelayanan GNSS, penyebaran informasi
sama oleh masyarakat Eropa dan ESA, dan pembangunan kapasitas, interaksi
yang direncanakan akan beroperasi dengan pihak otoritas regional dan
penuh pada tahun 2013. Jepang nasional yang terkait dengan organisasi
mempromosikan sistem satelit Quasi- internasional. Forum provider menye-
Zenith Satellite System (QZSS) dan Multi- pakati bahwa mereka konsisten dengan
functional Transport Satellite based prinsip transparansi dalam menyedia-
Augmentation System (MSAS), keduanya kan layanan GNSS. Masing-masing
merupakan pengembangan sistem GPS. provider akan bekerja keras untuk
QZSS terdiri dari satelit yang berada di menghasilkan dan menyebarkan sinyal
orbit Geosinkron (GSO) dengan sudut dan sistem informasi yang dibutuhkan
kemiringan (inklinasi) yang tinggi. QZSS oleh perusahaan untuk merancang dan
dapat bebas mentransmisikan sinyal mengembangkan penerima GNSS tanpa
dari areal pegunungan, dan bilamana adanya diskriminasi dalam hal ini.
digunakan secara bersama dengan GPS Amerika Serikat berkomitmen
dapat memberikan informasi posisi yang untuk tetap menjaga GPS sebagai pilar
lebih akurat. Pelayanan MSAS telah utama dalam khadiran sistem GNSS
disediakan oleh kementerian pertanahan, internasional. GLONASS yang dioperasi-
insfrastruktur, transportasi dan pariwisata kan oleh Rusia meningkatkan peng-
Jepang, sejak September 2007. India operasian satelit dari 19 menjadi 24
sedang mengimplementasikan GEO- pada tahun 2010. Peluncuran generasi
Augmented Navigation (GAGAN) yang baru satelit-satelit GLONASS-K telah
merupakan sistem pembantu GPS. India dijadwalkan untuk meingkatkan presisi
juga sedang memulai pembangunan dan kemampuan operasional. Satelit-
sistem regional Indian Regional Navigation satelit itu tidak hanya membawa
Satellite System, yang mampu menye- frekuensi akses sinyal multi divisi yang
diakan akurasi posisi yang optimal sudah ada, akan tetapi juga kode baru
dengan menggunakan sistem satelit akses sinyal multi divisi. Compass/
yang berdiri sendiri, terdiri dari 7 satelit. Beidou Navigation Satellite System (CNSS)
Nigeria menginformasikan bahwa satelit yang dioperasikan China merencanakan
komunikasi pertamanya Nigcomsat-1 untuk meluncurkan 3 satelit ke Medium
telah diluncurkan pada bulan Mei 2007, Earth Orbit (MEO) pada tahun 2009.
Italia juga telah merencanakan serangkai-
satelit ini diimplementasikan oleh
an rancangan navigasi satelit yang bisa
National Space Research and Development
meningkatkan keselamatan transportasi,
Agency (NASDRA) Nigeria. Satelit ini
meliputi pengenalan layanan pengendalian
memungkinkan benua Afrika untuk
lalulintas udara melalui Eropean
mengambil manfaat dari aplikasi GNSS.
Geostationary Navigation Overlay Service
(UNCOPUOS, 2008)
(EGNOS) dan Galileo.
b. Sidang ke-46 Subkomite Ilmiah dan Peningkatan pemusatan data ber-
Teknik, UNCOPUOS tahun 2009 basis antariksa, sistem informasi geografi
Pada sidang UNCOPUOS ke-46 dan teknologi GNSS memberikan informasi
tahun 2009, menurut catatan Subkomite, berharga untuk kebijakan dan pembuat
pertemuan ICG yang keempat diadakan keputusan. Kerjasama regional dan
di St. Petersbur, Rusia pada bulan internasional sangat penting untuk
September 2009. Pertemuan kelima semua Negara. Tak ada Negara yang
pada tahun 2010 diadakan di Italia. bisa mengembangkan sistem komplit
125
Berita Dirgantara Vol. 13 No. 4 Desember 2012:121-130

yang akan memenuhi semua kebutuhan, International Space Weather Initiative


berbagi data dan informasi penting dan mengembangkan satu kurikulum
tanpa adanya kerjasama dengan Negara pendidikan GNSS untuk diintegrasikan
lain.(UNCOPUOS, 2009) ke dalam program pendidikan pusat
c. Sidang Ke-47 Subkomite Ilmiah dan regional untuk ilmu pengetahuan dan
Teknik, UNCOPUOS tahun 2010 teknologi antariksa yang tergabung
dengan PBB, yang juga berperan sebagai
Dalam sidang UNCOPUOS Sub- pusat informasi ICG. Pertemuan ICG
komite Ilmiah dan Teknik ke-47 tahun yang ke-6 diadakan di Tokyo, Jepang
2010, menurut catatan Subkomite, pada bulan September 2011. Pertemuan
pertemuan ICG yang kelima diadakan di ICG yang ke-7 tahun 2012, akan diadakan
Turin, Italia pada bulan Oktober 2010. di China.
Pertemuan yang ke-enam tahun 2011 Dalam sidang ke-48 tahun 2011
direncanakan dalam sidang tersebut ini, sperti biasanya Amerika Serikat
diadakan di Jepang. Beberapa catatan berkomitmen untuk selalu memperbaiki
dari subkomite yang terkait dengan hal- keakuratan dan dan ketersediaan GPS
hal teknis GNSS adalah: aplikasi baru melalui perbaikan satelit dan memperluas
GPS terus diperkenalkan dan selain konfigurasi konstelasi satelit. GLONASS
memiliki 30 sistem satelit operasional, yang dioperasikan oleh Rusia saat ini
GPS juga akan memiliki pesawat antariksa mempunyai 22 satelit GLONASS-M yang
Blok III, yang akan diluncurkan pada beroperasi di orbit, dan 4 satelit lainnya
tahun 2010. Konstelasi satelit dasar sedang dalam pemeliharaan. Uji terbang
GLONASS yang dioperasikan oleh Rusia GLONASS-K generasi berikutnya di-
terdiri dari 24 satelit, disebar pada rencanakan dilaksanakan pada tahun
tahun 2010 dan beroperasi dalam 2011. Jerman yang merupakan salah
kerangka kerja program yang ber- satu pendiri sistem navigasi satelit
orientasi pada misi federasi GLONASS Eropa Galileo melanjutkan untuk
yang akan terus diperluas sampai tahun mempromosikan proyek pengembangan
2020. Sistem satelit navigasi milik Eropa aplikasi nasional yang bertujuan untuk
Galileo dijadwalkan akan tersedia mengembangkan penggunaan navigasi
sebanyak 18 satelit dari yang direncana- satelit dan menyelaraskannya dengan
kan 30 satelit pada tahun 2014. Satelit proyek Eropa. Tujuan jangka panjangnya
QZSS yang telah dipromosikan Jepang adalah untuk mengeksploitasi Galileo
pada sidang ke-46 Subkomite Ilmiah yang starting pointnya adalah untuk
dan teknik tahun 2009, diluncurkan memungkinkan perusahaan nasional
pada tahun 2010. China telah sukses kecil dan menengah yang inovatif untuk
meluncurkan satelit ketiga dalam sistem berkompetisi di pasar internasional.
satelit navigasi Compass/Beidou pada China merencanakan Compass/Beidou
Januari 2010. Nigeria menetapkan 13 untuk digunakan dalam berbagai bidang
stasiun yang beroperasi terus menerus seperti pemetaan, survey, telekomunikasi,
sebagai bagian dari ground segment penginderaan jauh dan transportasi.
sistem augmentasi berbasis antariksa Saat ini India mengimplementasikan
GPS-aided GEO Augmented Navigation
untuk Afrika. (UNCOPUOS, 2010)
System (GAGAN), sistem tambahan
d. Sidang Ke-48 Subkomite Ilmiah dan berbasis antariksa yang mengirimkan
Teknik, UNCOPUOS tahun 2011
peningkatan akurasi posisi untuk aplikasi
Pada sidang UNCOPUOS Sub- penerbangan sipil. Indian Regional
komite Ilmiah dan Teknik ke-48 tahun Navigation Satellite System (IRNSS), yang
2011 diinformasikan bahwa OOSA telah terdiri dari 7 satelit yang terletak di orbit
mengembangkan program aplikasi GNSS, geostasioner dan geo-equatorial dalam
termasuk menyebarkan instrumen untuk fase implementasi dan konstelasi penuh
126
Partisipasi Indonesia dalam Pembahasan ..…….(Dina Prasetyaningsih)

diharapkan akan diselesaikan pada konstelasi IRNSS akan lengkap pada


tahun 2014. Satelit pertama QZSS yang tahun 2015, dimana pada Subkomite
dioperasikan oleh Jepang yang bernama Ilmiah dan Teknik sebelumnya dinyatakan
“Michibiki”, telah diluncurkan dengan akan dilengkapi pada tahun 2014. QZSS
sukses pada September 2010. QZSS milik Jepang akan memperluas dan
melengkapi dan menguatkan GPS, meningkatkan kemampuannya menjadi
sinyalnya akan diterima di benua Asia. satu GNSS regional untuk negara-negara
(UNCOPUOS, 2011) di kawasan Asia Pasifik. Konstelasi 4
e. Sidang Ke-49 Subkomite Ilmiah dan satelit akan dibentuk pada akhir tahun
Teknik, UNCOPUOS tahun 2012 2020, dan di masa mendatang konstelasi
Pada sidang UNCOPUOS Sub- satelit yang terdiri dari 7 satelit harus
komite Ilmiah dan Teknik ke-49 tahun dilengkapi untuk mengaktifkan penentuan
2012 beberapa informasi terkait dengan posisi berkelanjutan. Sistem satelit
ICG dan GNSS adalah: Jepang yang penentuan posisi ini digunakan untuk
yang sukses menjadi tuan rumah dalam penyelamatan, rehabilitasi dan rekons-
pertemuan ke-6 ICG tahun 2011, dan truksi pada saat gempa bumi di Jepang
pertemuan ICG ke-7 akan dilaksanakan pada tahun 2011. Sistem satelit tersebut
di Beijing, China bulan Nopember 2012. diakui sebagai sistem berbasis antariksa
GPS terus menetapkan standar yang yang berkontribusi untuk keamanan
tinggi, terkait dengan akurasi, keandalan manusia. (UNCOPUOS, 2012)
dan pelayanan untuk masyarakat
Internasional. Selama tahun 2011, GPS 4 PARTISIPASI INDONESIA PADA
PEMBAHASAN GNSS DALAM
telah mengoperasikan 31 satelit di orbit, SIDANG UNCOPUOS
untuk memastikan konstelasi dasar
24+3 satelit. Amerika Serikat akan terus Sebagaimana telah diuraikan
memberikan transparansi yang lebih bahwa UNCOPUOS adalah sebuah komite
besar dalam sistem GNSS sejalan dengan yang dibentuk PBB pada tahun 1959,
prinsip transparansi yaitu setiap penyedia dan pada saat ini telah beranggotakan
71 negara. Dengan jumlah keanggotaan
harus menerbitkan dokumentasi yang
ini, UNCOPUOS merupakan salah satu
menggambarkan sinyal dan sistem
komite terbesar di PBB. Di samping
informasi, kebijakan, ketentuan, dan
beranggotakan 71 negara, sejumlah
tingkat kinerja minimum untuk pelayanan
organisasi internasional baik inter-
yang terbuka. Rusia telah menyelesaika
govermental maupun non-governmental
konstelasi GLONASS yang terdiri dari 31
yang berkompeten dalam bidang
satelit yang beroperasi di orbit. Generasi
keantariksaan, dengan status sebagai
baru GLONASS-K dijadwalkan akan
pengamat (observer) UNCOPUOS ikut
diluncurkan untuk meningkatkan
berpartisipasi dalam sidang UNCOPUOS.
kemampuan presisi dan operasi. Dalam Dengan melihat fungsi UNCOPUOS
sidang ke-49 tahun 2012 ini juga dan jumlah negara anggota, serta
diinformasikan keberhasilan Galileo untuk organisasi internasional yang berpartisi-
pertama kalinya dalam meluncurkan 2 pasi dalam sidang-sidangnya, maka
satelit validasi di orbit. Cina telah UNCOPUOS mempunyai arti penting
berhasil meluncurkan serangkaian Beidou bagi Indonesia. Karena Indonesia telah
satellite navigation system. Sistem satelit menjadi anggota UNCOPUOS sejak
tersebut menyediakan layanan posisi, tahun 1973 dan telah berpartisipasi
navigasi dan waktu untuk China dan dalam setiap pembahasan masalah-
sekitarnya. China merencanakan akan masalah keantariksaan dalam sidang-
melengkapi sistem satelit navigasi Beidoi sidang UNCOPUOS. Melalui UNCOPUOS
pada tahun 2020. India mengharapkan Indonesia bisa menyampaikan per-
127
Berita Dirgantara Vol. 13 No. 4 Desember 2012:121-130

nyataan-pernyataan yang mendukung of Indonesia (Ina-CORS). Presentasi


atau melindungi kepentingan nasional tersebut disampaikan oleh delegasi
Indonesia dan juga sebaliknya. Selain Indonesia dari Badan Informasi
itu dalam forum UNCOPUOS juga bisa Geospasial (BIG). Dalam presentasi
dibangun kerjasama dengan negara- tersebut disampaikan bahwa Indonesia
negara sesama anggota UNCOPUOS. memerlukan observasi secara terus
Lembaga Penerbangan dan menerus (Continuous Observation) yang
Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan digunakan untuk beberapa tujuan,
focal point dalam bidang keantariksaan, diantaranya adalah:
yang mempunyai tugas antara lain
 Kerangka acuan dalam bidang gravitasi,
melakukan pengkajian dan penyusunan
perputaran bumi, dan pergeseran
kebijakan nasional di bidang penelitian
kerak bumi.
dan pengembangan (litbang) keantarik-
 Mengamati deformasi kerak bumi yang
saan serta pemanfaatannya. Secara
terletak di ring of fire.
otomatis LAPAN merupakan koordinator
 Menyediakan titik pengendalian geodetic
delegasi Indonesia dalam menghadiri
aktif untuk keperluan pemetaan.
setiap persidangan UNCOPUOS.
 Menyatukan informasi geospasial dari
Sejak semula yaitu ketika pem-
lapisan-lapisan yang disediakan oleh
bentukan Action Team GNSS, Indonesia
berbagai institusi dalam satu survei.
tidak menjadi anggota Action Team GNSS.
Begitu juga dalam ICG, Indonesia tidak Dalam presentasi tersebut juga
ikut serta dalam kegiatan-kegiatan dipaparkan tentang Ina CORS yang
maupun sidang ICG. Sedangkan dioperasikan oleh BIG dalam presentasi
dinyatakan dalam sidang UNCOPUOS tersebut. Dibutuhkan 1000 stasiun yang
bahwa keikutsertaan dalam ICG terbuka didistribusikan di seluruh wilayah
untuk semua negara-negara dan Indonesia untuk mendukung Ina CORS
organisasi Internasional, baik yang ini. Sistem ini mendukung peringatan
merupakan penyedia (provider) ataupun dini terhadap tsunami di Indonesia.
pengguna layanan GNSS. Bahkan pihak Pemanfaatan CORS di Indonesia ini
manapun yang berminat secara aktif masih terbatas karena penerima data
terlibat dalam kegiatan ICG. dengan presisi tinggi belum dimiliki.
Dalam pembahasan mata acara Untuk mengembangkan CORS di masa
“Recen development in global navigation mendatang diperlukan tersedianya
satellite systems” berdasarkan laporan penerima dengan presisi tinggi dan
sidang UNCOPUOS Subkomite Ilmiah harga murah. Diperlukan juga satu
dan Teknik, Indonesia memberikan rancangan penerima GNSS, desktop
statemennya pada sidang ke-45 pada Geographic Informtion System, mobile
tahun 2008, dalam general statement komunikasi data, dan antenna yang
maupun dalam pembahasan mata acara, tepat. (Parluhutan Manurung, 2012)
Indonesia mengharapkan penggunaan Peran Indonesia dalam pembahas-
GNSS adalah untuk menjamin ber- an mata acara “Recent developments in
langsungnya pembangunan yang ber- global navigation satellite systems”
kelanjutan, terutama pembangunan di sangat kurang, terbukti hanya satu kali
negara-negara berkembang akan terus menyampaikan pernyataan dalam sidang
meningkat. (LAPAN, 2008) pada tahun 2008, dan satu presentasi
Delegasi Indonesia menyampaikan teknis dari BIG Indonesia yang menyam-
presentasi ilmiah dan teknik yang paikan salah satu kepentingan Indonesia
disampaikan pada sidang UNCOPUOS terhadap layanan GNSS. Indonesia
Subkomite Ilmiah dan Teknik ke-49 memang bukan merupakan negara
tahun 2012, yang berjudul GNSS provider yang telah menguasai teknologi
Continously Operating Reference Stations GNSS, namun Indonesia merupakan
128
Partisipasi Indonesia dalam Pembahasan ..…….(Dina Prasetyaningsih)

pengguna dari layanan GNSS ini. mata acara “Recent developments in


Indonesia bahkan juga tidak ikut global navigation satellite systems”
bergabung dalam ICG. Sedangkan sidang UNCOPUOS, dan juga bergabung
seperti yang sudah dipaparkan di atas, dalam forum ICG. Selain itu, Lapan
bahwasanya yang tergabung dalam sebagai focal point seyogyanya dapat
forum ICG bukan hanya negara-negara lebih berperan lebih aktif mengkomuni-
provider layanan GNSS, namun negara- kasikan hasil-hasil sidang UNCOPUOS
negara pengguna layanan GNSS juga dengan instansi-instansi yang berkom-
diperbolehkan untuk bergabung dalam peten atau yang menangani GNSS.
forum ICG. Sebagai pengguna Indonesia
bisa bergabung dalam forum ICG, dan DAFTAR RUJUKAN
diharapkan akan medapatkan informasi- (COPUOS, 2000) Report of the Committee
informasi terkini mengenai layanan on Peaceful Uses of Outer Space,
GNSS dan perkembangannya. Dengan A/55/20, New York 2000.
begitu Indonesia bisa memanfaatkan (COPUOS, 2001) Report of the Committee
secara maksimal layanan GNSS bagi on Peaceful Uses of Outer Space,
kepentingan nasional Indonesia. A/56/20, New York 2001.
(COPUOS, 2007) Report of The Scientific
5 PENUTUP and Technical Subcommittee on its
forty-fourth Session, A/AC.105/
UNCOPUOS merupakan salah satu
89, 12-23 Februari Viena 2007.
komite terbesar di PBB. Di samping
(COPUOS, 2008) Report of The Scientific
beranggotakan 71 negara, sejumlah
and Technical Subcommittee on its
organisasi internasional baik inter-
forty-fifth Session, A/AC. 105/
govermental maupun non-governmental
911, 11-22 Februari, Viena 2008.
yang berkompeten dalam bidang
(COPUOS, 2009) Report of The Scientific
keantariksaan, dengan status sebagai
and Technical Subcommittee on its
observer (pengamat) UNCOPUOS ikut
forty-sixth Session, A/AC.105/ 933,
berpartisipasi dalam sidang UNCOPUOS. Viena, 9-20 Februari 2009.
Dengan melihat fungsi UNCOPUOS dan (COPUOS, 2010) Report of The Scientific
jumlah negara anggota, serta organisasi and Technical Subcommittee on its
internasional yang berpartisipasi dalam forty-seventh Session, A/AC.105/
sidang-sidangnya, maka UNCOPUOS 958, 8-19 Februari Viena 2010.
mempunyai arti penting bagi Indonesia. (COPUOS 2011) Report of The Scientific
Melalui UNCOPUOS Indonesia bisa and Technical Subcommittee on its
menyampaikan pernyataan-pernyataan forty-eight Session, A/AC.105/987,
yang mendukung atau melindungi Viena 7-18 Februari 2011.
kepentingan nasional Indonesia dan (COPUOS, 2012) Report of The Scientific
juga sebaliknya. and Technical Subcommittee on its
Peran Indonesia dalam pem- forty-fourth Session, United Ninth,
bahasan mata acara “Recent developments Viena 2012.
in global navigation satellite systems” (LAPAN, 2008) Laporan Delegasi
sangat kurang, terbukti hanya satu kali Republik Indonesia (DELRI) ke
menyampaikan pernyataan dalam sidang ke-45 Subkomite Ilmiah
sidang pada tahun 2008, dan satu dan Teknik UNCOPUOS, Wina
presentasi teknis dari BIG Indonesia Austria 11-22 Februari 2008.
yang menyampaikan salah satu (Parluhutan Manurung, 2012), GNSS
kepentingan Indonesia terhadap layanan Continuous Operating Reference
GNSS. Station of Indonesia (Ina CORS),
Sangat diharapkan Indonesia Badan Informasi Geospasial,
bisa lebih berperan dalam pembahasan 2012.
129
Berita Dirgantara Vol. 13 No. 4 Desember 2012:121-130

(The Royal Academy of Engineering, and Satellite-based Augmentation


2011) Global Navigation Space Systems, New York 2010.
Systems: Reliance and Vulnera- (UNOOSA, 2011) 10 Years of Achievement
bilities, London, 2011. of the United Ntions on Global
(UN, 1999) Report of the Third United Navigation Satellite Systems, New
Nations Conference on the York 2011.
Exploration and Peaceful Uses of (UNOOSA, 2012) United Nations
Outer Space, A/CONF.184/6, Viena, Committee on the Peaceful Uses of
19-30 Juli 1999. Outer Space, http://www.oosa.
(UN, 2004) Report of the Action Team on unvienna.org/oosa/en/COPUOS/
Global Navigation Satellite Systems copuos.html, di download pada
(GNSS), Follow-up to the Third Maret 2012.
United Nations Conference on The (UNOOSA, 2012) International Committee
Exploration and Peaceful Uses of on Global Navigation Satellite
Outer Space, 2004. Systems, http://www. oosa.
(UNOOSA, 2010) Curent and Planed Global unvienna.org/oosa/en/SAP/gnss/
and Regional Satellite Systems icg.html, di download pada Maret
2012.

130

Anda mungkin juga menyukai