Anda di halaman 1dari 28

risdiyati_amara@ymail.

com
HELLO… SAYA

Risdiyati,M.Pd
Widyaiswara Ahli Madya
Pembina Utama Muda (IV/c)
Pendidikan:
S-1, Administrasi Pendidikan
S-2, Manajemen Pendidikan

Aktivitas Saat ini:


Pelayan Publik,
Trainer BDK Banjarmasin dan Kurator RLA
Lembaga Administrasi Negara RI

Contact HP/WA : 0813-5147-8085;


Email: risdiyati_amara@ymail.com
WRITE WHAT YOU DO
DO WHAT YOU WRITE

risdiyati_amara@ymail.com
Latar Belakang Perlunya Standar
Pelayanan

 Kewajiban bagi penyelenggara pelayanan


publik untuk memberikan pelayanan publik
yang berkualitas.
 Memberikan pemahaman dan persepsi yang
sama bagi penyelenggara, masyarakat, dan
pihak terkait terhadap standar pelayanan.
 Standar Pelayanan di tiap unit pelayanan
merupakan jaminan dan kepastian, baik bagi
penyelenggara dalam memberikan, maupun
bagi masyarakat dalam menerima pelayanan.
PERGESERAN
Perubahan
PARADIGMA Lingkungan Strategik
PEMERINTAHAN

REFORMASI BIROKRASI

birokrasi efektif, efisisen


& ekonomis

• Penataan Urusan
• Penataan kelembagaan
• Penataan ketatalaksanaan
• Penataan SDM

PELAYANAN PUBLIK
risdiyati_amara@ymail.com
REFORMASI BIROKRASI

Lemahnya
penegakan hukum
Pengadaan barang
dan jasa masih
belum dapat
diselenggarakan
Kualitas secara efisien
akuntabilitas pemerintahan yang
kinerja instansi Integritas PNS
pemerintah masih yang masih rendah bersih, akuntabel dan
rendah berkinerja tinggi
Aparat Pengawas
Internal RENCANA
Pemerintah masih
AKSI RB
Penerapan e- lemah pemerintahan yang
government belum efektif dan efisien
merata
Kualitas pelayanan
Organisasi gemuk, publlik masih
fragmented dan rendah
Masih rendahnya
tumpang tindih
fungsi
pelayanan publik yang
kompetensi, belum
sesuai dengan
baik dan berkualitas
kebutuhan dalam
jabatan; kinerja belum
optimal Rendahnya
komitmen
pencegahan dan
pemberantasan
korupsi
Sistem remunerasi
belum layak dan
berbasis kinerja
 Bertujuan membangun profil dan perilaku aparatur negara
yang memiliki integritas, produktivitas dan bertanggungjawab,
serta mampu memberikan pelayanan yang prima melalui
perubahan pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set)
dalam manajemen pemerintahan.
 Ref. Birokrasi mencakup delapan area perubahan utama pada
instansi pemerintah, meliputi organisasi, tatalaksana, peraturan
perundang-undangan, SDM aparatur, pengawasan, akuntabi-
litas, pelayanan publik, mind-set dan culture-set.
 Aspek ketatalaksanaan pemerintahan diarahkan pada
pewujudan tatalaksana pemerintahan yang efektif dan efisien.
 Salah satu aspek ketatalaksanaan yang perlu ditingkatkan
efektifitas dan efisiensinya adalah prosedur kerja dalam bentuk
Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan (SOP-AP)
risdiyati_amara@ymail.com
GRAND DESIGN RB ROAD MAP RB
2010 - 2025 2010 - 2014
1. Manajemen Perubahan
Terwujudnya
1. pemerintahan yang 2. Penataan Peraturan Per-UU-an
bersih dan bebas KKN
3. Penataan dan Penguatan Organisasi

Penataan Tatalaksana :
2. Terwujudnya 4.
a. Penyusun SOP pelaksanaan tugas dan fungsi
peningkatan kualitas
pelayanan publik b. Pembangunan/pengembangan E-Government
kepada masyarakat
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

6. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur


Meningkatnya
7. Penguatan Pengawasan
kapasitas dan
3. akuntabilitas kinerja 8. Penguatan Akuntablilitas Kinerja
birokrasi
9. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
risdiyati_amara@ymail.com
risdiyati_amara@ymail.com
 Keberadaannya sangat diperlukan dalam manajemen.
 Oleh karena itu penetapan sistem,prosedur dan tata
kerja dalam manajemen adalah hal yang wajar dan
menjadi suatu keharusan.
 Hal ini dikuatkan oleh Victor Lazaro dalam bukunya
“System and Procedure, A Handbook for Bussines
and Industry“ yang menyatakan “All corporate
functions – production, marketing,finance,purchasing,
industrial relations, and so on – are performed by
mean of routines, or systems and procedures,
which transelate the policies of management into
action “
 Sistem dan prosedur sangat penting dalam proses
manajemen.
risdiyati_amara@ymail.com
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
serangkaian instruksi tertulis yg.dibakukan
mengenai pelaksanaan serangkaian kegiatan,
baik administratif maupun teknis.

PEDOMAN KERJA :
pengaturan pelaksanaan suatu kegiatan
secara umum.
BENTUK
PROSEDUR
KERJA PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA :
pengaturan lebih lanjut masing-masing
pedoman kerja, lebih terperinci

MANUAL KERJA :
pengaturan lebih rinci dari petunjuk
pelaksanaan kerja
risdiyati_amara@ymail.com
Manajemen Pelayanan

Kultur Organisasi/
kebiasaan baik, nilai

Pengguna
jasa
Pelayanan
PUAS

risdiyati_amara@ymail.com
SOP

(PERMENPAN & RB NOMOR 35 TAHUN 2012)

risdiyati_amara@ymail.com
MANFAAT
1. Standardisasi cara yang harus dilakukan dalam menyelesaikan
pekerjaan, mengurangi kesalahan atau kelalaian.
2. Menjamin proses yang telah ditetapkan dan dijadwalkan dapat
berlangsung sebagaimana mestinya.
3. Menjamin tersedianya data untuk penyempurnaan proses.
4. Meningkatkan akuntabilitas dengan rnelaporkan dan
mendokumentasikan hasil dalam pelaksanaan tugas.
5. Memberikan cara konkrit untuk perbaikan kinerja.
6. Menghindari terjadinya variasi proses pelaksanaan kegiatan dan
tumpang tindih.
7. Membantu pegawai menjadi lebih mandiri.
8. Membantu mengidentifikasi apabila terjadi kesalahan prosedural
9. Memudahkan penelusuran terjadinya penyimpangan dan memudahkan
langkah perbaikan

risdiyati_amara@ymail.com
risdiyati_amara@ymail.com
risdiyati_amara@ymail.com
KAPAN SOP DISUSUN?
• SOP harus sudah ada sebelum suatu pekerjaan
dilakukan.
• SOP digunakan utk menilai apakah pekerjaan tsb sudah
dilakukan dgn baik atau tidak.
• Uji SOP sebelum dijalankan, lakukan revisi setelah 1-2
bulan trial.
• Lakukan revisi jika ada perubahan langkah kerja yg bisa
diakibatkan oleh adanya mesin baru, peralatan baru,
tambahan pekerja, lokasi berbeda, dan semua yg
mempengaruhi lingkungan kerja
• Mintakan masukan dari para pelaksana untuk menjadi
bahan perbaikan SOP secara teratur
SEPANJANG APA SOP DISUSUN?
• Tidak ada aturan yg membatasi panjang
pendeknya SOP, karena SOP digunakan oleh
berbagai macam orang untuk tujuan yg berbeda,
dgn tetap harus lengkap dan akurat
• Walau demikian, SOP yg ringkas akan lebih
memudahkan para pelaksana, dengan demikian
sebuah prosedur kerja yg panjang bisa dibagi
menjadi 2-3 SOP (seperti dipisah menjadi SOP
Tahap Persiapan, SOP Tahap Pelaksanaan dan
SOP Tahap Penyelesaian)
SIAPA YANG MENYUSUN SOP?
IDEALNYA, SOP DISUSUN OLEH 1 TIM YG TERDIRI
ATAS:
• PENULIS SOP (AUTHOR)
• PELAKSANA DI LAPANGAN (EMPLOYEE)
• PENGAWAS LAPANGAN (SUPERVISOR)
• ATASAN PENGAWAS (MANAGER)
Persiapan SOP
• SOP disusun tim penyusun SOP yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman dalam
bidangnya
• SOP harus tertulis, menjelaskan secara
singkat langkah demi langkah dan dalam
tampilan yang mudah dibaca dan dipahami.
SOP TEKNIS

SOP MIKRO

SOP
ADMINIST.

SOP MAKRO

risdiyati_amara@ymail.com
Tipe SOP

1. Teknis
Adalah standar prosedur yang sangat rinci dan bersifat teknis. Setiap
prosedur diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak ada kemungkinan
variasi lain. SOP teknis ini pada umumnya dicirikan dengan:
1.Pelaksana prosedur (aktor) bersifat tunggal, yaitu satu orang atau satu
kesatuan tim kerja;
2.Berisi cara melakukan pekerjaan atau langkah rinci pelaksanaan
pekerjaan
SOP ini biasanya diterapkan dalam penyelenggaraan kegiatan
administrasi, antara lain pada bidang pemeliharaan sarana dan prasarana,
keuangan (auditing), kearsipan, korespondensi, dokumentasi, pelayanan
kepada masyarakat, dan kepegawaian

risdiyati_amara@ymail.com
Tipe SOP

2. Administratif
Adalah standar prosedur yang disusun bagi jenis pekerjaan yang bersifat administrative, yaitu
pekerjaan yang dilaksanakan oleh lebih dari satu orang atau pekerjaan yang melibatkan banyak
orang, dan bukan merupakan satu kesatuan yang tunggal (tim, panitia). SOP ini dapat diterapkan
pada pekerjaan yang menyangkut urusan keseretariatan (administrative pada unit-unit pendukung
(supporting units) dan urusan teknis (substantif) pada unit-unit teknis (operating units).

SOP administratif ini pada umumnya dicirikan dengan:


1.Pelaksana prosedur (aktor) berjumlah banyak (lebih dari satu orang) dan bukan merupakan satu
kesatuan yang tunggal;
2.Berisi tahapan pelaksanaan pekerjaan atau langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan yang bersifat
makro ataupun mikro yang tidak menggambarkan cara melakukan pekerjaan.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan, jenis SOP administratif melingkupi pekerjaan yang bersifat
makro dan mikro.
Yang dimaksud dengan SOP administratif makro adalah SOP administrasi yang menggambarkan
pelaksanaan pekerjaan yang bersifat makro yang melingkupi beberapa pekerjaan yang bersifat
mikro yang berisi langkah-langkah pekerjaan yang lebih rinci, sedangkan SOP administrasi yang
bersifat mikro adalah SOP administrasi yang merupakan bagian dari SOP administrasi makro yang
membentuk satu kesinambungan aktivitas

risdiyati_amara@ymail.com
CONTOH SOP ADMINISTRATIF
• SOP Pemeliharaan Komputer Kantor.
• SOP Penerimaan Peserta Didik Baru.
• SOP Penyelenggaraan Bimbingan Teknis.
• SOP Penyelenggaraan Pelatihan
• SOP Pengelolaan BMN

risdiyati_amara@ymail.com
Riris 25
Riris 26
Riris 27
risdiyati_amara@ymail.com

Anda mungkin juga menyukai