Anda di halaman 1dari 13

JENIS JENIS Manusia Purba di

Dunia & Indonesia | Gambar,


Penjelasan, Sejarah
Jenis jenis Manusia Purba – Di zaman modern seperti sekarang ini segala
sesuatu bisa didapatkan dengan sangat mudah, berbeda dengan zaman dahulu
terutama di zaman purba. Ketika di sekolah, kita pasti mendapatkan pelajaran
mengenai manusia zaman dulu atau yang biasa disebut dengan nenek moyang
kan?

Nah, pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai nenek moyang
tertua yaitu manusia purba. Berbicara mengenai manusia purba apakah Anda
pernah membayangkan bagaimana wujud asli dari manusia purba?

Beberapa peneliti mengatakan bahwa Afrika adalah tempat pertama manusia


ditempatkan di bumi. Mungkin pendapat ini sedikit berbeda dengan pendapat
yang dinyatakan di dalam Al-quran.

Tetapi meskipun demikian tidak ada salahnya jika kita mengetahui sejarah
manusia purba yang telah dicatat oleh filosof terdahulu. Langsung saja, untuk
mengetahuinya berikut beberapa jenis manusia purba yang sempat kami rangkum
berdasarkan penelitian para filosof.

Jenis jenis Manusia Purba


Ardipithecus Ramidus

Manusia purba yang pertama ini adalah manusia yang hidup sekitar 4.4 juta tahun
yang lalu. Fosil ini ditemukan di Ethiopia, Afrika bagian Timur. Yang
menemukan adalah Yohannes Haile Selassie. Fosil ini ditemukan di tumpukan
fosil hewan, artinya mereka hidup dalam sebuah hutan.

Menurut penelitian berat badan manusia purba jenis ini sekitar 50 kg dengan
tinggi 120 cm. makanan pokoknya adalah buah-buahan, daun, dan juga mamalia
kecil. Sebenarnya bentuk dari jenis ini tidak beda jauh dengan simpanse, terbukti
dari otot kakinya yang terlihat besar dan gigi taring nya juga lebih besar daripada
kera. Bisa membayangkan kan?

Australopithecus Africanus

Jenis ini ditemukan pada tahun 1924 oleh anak-anak di daerah Taung Afrika
Selatan. hidup sekitar 3,3 sampai 2.1 juta tahun yang lalu. Lebih tepatnya manusia
purba yang satu ini disebut dengan kera dari Afrika Selatan. meskipun sangat
mirip dengan kera, namun setelah 20 tahun penelitian jenis yang satu ini resmi
masuk kedalam kategori manusia.

kenapa demikian? Karena secara anatomi jenis ini memiliki kombinasi fisik
manusia dan fisik kera. Dan yang paling meyakinkan adalah jenis ini memiliki
bagian tulang panggul, tulang paha, tangan, tulang kaki, bahu, yang
mengidentifikasikan bahwa sering digunakan untuk berjalan.

Sinanthropus Pekinensis
Jenis yang satu ini berbeda dengan teman yang lainnya. Sinanthropus lebih sering
dinamai sebagai manusia Peking Man. Berdasarkan giginya jenis ini
dikelompokkan sebagai manusia purba, volume otaknya diperkirakan 1.000 cm3
sampai 1.300 cm3, volume tersebut sama dengan volume otak manusia di zaman
sekarang ini.

ciri-ciri dari Sinanthripus Pekinensis adalah memiliki dahi yang kecil, tulang
tengkorak tebal, bagian alis matanya juga cukup tebal, dan rahang terlihat lebih
besar tanpa adanya dagu.

Homo Rhodesiensis

Diceritakan ketika penambang yang bernama Tom Zwiglaar tahun 1921 sedang
mencari bijih besi di sebuah gua ternyata tidak sengaja ia menemukan fosil Homo
Rhodesiensis ini. Ciri-ciri yang bisa di ingat diantaranya adalah memiliki bagian
punggung alis yang besar dan cukup lebar, hidungnya besar, kening menonjol,
dan di bagian belakang tengkorak ada tonjolan. Manusia purba di zaman ini sudah
bisa berjalan dengan tegak dan menyerupai manusia pada umumnya.

Homo Cro Magnon


u

Bisa dikatakan bahwa Homo Cro Magnon merupakan manusia tertua di Eropa.
Fosilnya berhasil ditemukan pada tahun 1868. Homo Cro Magnin hidup dengan
cara berburu dan meramu makanan, mengumpulkan berbagai macam buah-buahan
dan akar-akaran, serta menikmati hewan buruan.

Homo Cro Magnon memasuki daerah Eropa setelah mereka tinggal di Timur
Tengah, dengan tinggal di sebuah gua dan perkemahan sederhana mereka
mempertahankan hidup dengan sangat baik. Jenis ini mampu berkomunikasi dan
sudah menguasai beberapa kosa kata, mampu membuat sebuah karya seni seperti
lukisan, pakaian, dan lain sebagainya.

Meganthropus Palaeojavanicus

Fosil jenis Meganthropus berhasil ditemukan di sebuah daerah yang bernama


Sangiran pada tahun 1936. Penemu manusia purba ini adalah seorang arkeolog
yang berasal dari Negara Belanda. Ilmuwan mengatakan bahwa manusia purba
jenis ini sudah hidup sekitar satu juta tahun yang lalu.

Pembuktian mengenai fosil ini dengan cara menggunakan teknik peluruhan


dengan karbon, dengan demikian ilmuwan bisa memperkirakan mengenai usia
dari fosil tersebut.

Adapun cirri-ciri dari jenis Meganthropus Palaeojavanicus ini diantaranya


memiliki tulang pipi yang cukup tebal, otot pada bagian rahang terlihat kuat, tidak
memiliki dagu, memiliki postur tubuh yang tegap, memiliki tonjolan yang
bentuknya cukup tajam, tulang kening bentuknya menonjol, dan mengkonsumsi
tumbuh-tumbuhan, cara hidup mereka juga dengan berkelompok.

Pitecanthropus Erectus

Kalau yang satu ini manusia purba nya berasal dari Indonesia, tepatnya sekitar
satu juta tahun yang lalu. Menurut cerita, di Indonesia pada zaman dahulu pernah
mengalami bencana alam, dan yang menemukan manusia pertama kali adalah
Eungene Dubois yaitu ilmuwan dari Belanda.

Ciri-ciri yang bisa dilihat dari Pitecanthropus ini diantaranya adalah berjalan
dengan badan gerak, namun dengan struktur yang hampir sama dengan struktur
kera. Otaknya kecil, tingkat kecerdasannya hampir sama dengan hewan tapi
instingnya lebih kuat.

Selain itu Pitecanthropus sangat suka mengumpulkan makanan, keprimitifan nya


hampir sama dengan kehidupan kera di era modern seperti sekarang ini, manusia
ini sangat dielukan oleh para kalangan materialis, tubuh tegak di kala itu termasuk
makhluk hidup yang paling besar. Mereka terlihat seperti kera akan tetapi tidak
kera.
Pitecanthopus Soloensis

Jenis manusia purba yang satu ini juga berasal dari Indonesia, tepatnya di daerah
Ngandong, Solo, Jawa Tengah.

Ciri-ciri dari Pitecanthopus Soloensis ini adalah pada area tengkorak terdapat
tonjolan kening tebal, memiliki hidung yang cukup lebar dan tulang pipi yang
kokok dan terkesan menonjol, memiliki tinggi sekitar 165 sampai 180 an,
merupakan pemakan tumbuhan dan daging, rahang bawahnya cukup kuat, tulang
pipinya cukup tebal, tulang belakangnya menonjol, perawakannya tegap dan
memiliki otot yang besar.

Sekilas wajah dari manusia purba jenis ini seperti kera, akan tetapi lebih besar dan
lebih kuat. Perawakan yang hitam membuat manusia purba asal solo ini terlihat
eksotis, nama Soloensis juga diambil dari ia ditemukan yaitu daerah Solo.
Pitecanthropus Mojokertensis

www.learnis
easy.com

Seperti namanya, manusia purba yang satu ini ditemukan di daerah Mojokerto.
Penemuan fosil manusia purba di mojokerto ini merupakan penemuan terbesar di
abad ini. Namun sebelum fosil ditemukan dengan lengkap, beberapa fosil mau tak
mau jadi rusak karena proses penggalian, akhirnya detail dari fosil ini tak bisa
diteliti dengan sempurna.

Tetapi, meskipun demikian, manusia purba yang satu ini termasuk manusia purba
yang dibahas di wawasan sekolah.

Secara umum, Pitecanthropus Mojokertensis memiliki cirri-ciri fisik yang tidak


cukup berbeda dengan manusia di zaman modern. Meskipun tidak bisa diulas
satu-persatu mengenai cirri-cirinya, tetapi bisa diperkirakan bahwa manusia purba
yang satu ini merupakan manusia purba yang unik.
Homo Floresiensis

Seperti namanya, manusia purba yang satu ini ditemukan di daerah Flores,
Indonesia. pada zaman manusia Purba Homo Floresiensis ditemukan manusia
memiliki suatu kesatuan didalam hal bertindak dan menjadi makhluk yang mampu
berekonomi. Pada penemuan manusia purba yang satu ini, mereka sudah memiliki
kesadaran bahwa di sekitar nya terdapat orang-orang yang hidup, hal inilah yang
memicu timbulnya kesamaan ras di dunia.

Penemu manusia purba Homo Floresis ini berasal dari Belanda, ia tak menemukan
temuannya dengan namanya sendiri, akan tetapi memakai nama tempat dimana ia
menemukan fosil tersebut. Manusia purba Homo Floresis ini memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.

1. Memiliki wajah yang berbentuk besar dan memiliki hidung yang lebar
2. Memiliki bentuk mulut yang menonjol dibandingkan dengan hidungnya
3. Memiliki bentuk dahi yang menonjol pula, tetapi tidak semua memiliki
dahi menonjol
4. Fisiknya sudah cukup berbeda dari kera bahkan telah menyerupai bentuk
fisik manusia di zaman sekarang
5. Tidak terlalu tinggi yaitu sekitar 130 cm, tetapi ada pula yang tinggi nya
mencapai 210 cm
6. Berat badannya sekitar 30 sampai 150 kg
7. Manusia purba jenis ini diperkirakan hidup kurang lebih 40.000 tahun
yang lalu.
Homo Wajakensis

Banyak manusia purba yang ditemukan dan diberi nama sesuai dengan nama
tempat asalnya ditemukan. Nama Homo Wajakenis juga didapatkan dari Wajak.
Beberapa cendiakawan telah melakukan penelitian mengenai pengaruh susunan
geografis di Indonesia dan juga iklim maupun keadaan alamnya.

Hal ini memungkinkan bahwa kondisi manusia purba di zaman dulu hampir sama
bentuknya dan yang membedakan hanyalah cara mereka untuk berkomunikasi.

Manusia Purba yang ditemukan di daerah Tulungagung Jawa Timur ini


merupakan penemuan yang cukup penting dan mengukir sejarah. Karena melalui
penemuan ini suatu kepingan puzzle yang telah hilang berhasil bertemu lagi dan
membuktikan bahwa terdapat hubungan antara manusia dengan kera. Penemuan
ini mampu menghubungkan kembali puzzle yang telah hilang tersebut.

Pernyataan ini hampir sama dengan teori yang dinyatakan oleh Darwin mengenai
asal-usul manusia. Hal ini juga menyebabkan beberapa peneliti masih berusaha
untuk mencari kesamaan antara manusia dengan kera.
Homo Soloensis

Memiliki ciri-ciri berbadan tegap, berhidung besar, dan mulutnya menonjol


adalah ciri-ciri utama dari manusia purba jenis homo Soloensis ini. Meskipun para
peneliti tidak memiliki catatan sebanyak catatan ketika meneliti manusia purba
yang lain, keberadaan manusia purba jenis ini masih bisa diendus dengan cukup
jelas.

Kita perlu tahu bahwa sungai Bengawan Solo adalah jantung dari kehidupan
primitis di zaman dulu.

Disana, juga terdapat berbagai penemuan yang mampu mengindikasikan suatu


kecenderungan manusia purba itu sangat dekat hubungannya dengan air. Air
ternyata memiliki keuntungan yang cukup banyak pada kehidupan di zaman
purba, dan penemuan Homo Soloes adalah bukti nyatanya.

Pitecanthropus Robustus

Nah, manusia purba jenis ini adalah manusia purba yang suka makan tumbuhan,
terbukti dari bentuk rahangnya yang cukup besar dan kuat. Fungsi utama dari
rahang besar yang dimiliki Pitecanthropus Robustus adalah untuk mengunyah
makanan seperti tumbuhan agar bisa lebih gampang dan cepat.

Ciri lain dari manusia purba jenis ini adalah kapasitas mulut yang cukup besar,
membuktikan akan kapasitas dari dirinya.

Jika pada jenis homo sebelumnya hidupnya tergantung dengan keberadaan sungai,
homo yang satu ini sudah tidak terlalu bergantung dengan sungai. Pitecanthropus
Robustus membuat sebuah tempat tinggal yang cukup nyaman meskipun tidak
dekat dengan sungai.

Pitecanthropus Dubuis

Sebenarnya peneliti masih sedikit meragukan jenis manusia purba yang satu ini,
karena fosil nya ditemukan pada daerah Sangiran namun struktur dari tengkorak
dan tulang nya tidak mutlak atau tidak lengkap.

Para peneliti asal Belanda menganggap penemuan tersebut sangatlah penting


meskipun orang Indonesia menganggap penemuan tersebut merupakan hal yang
memaksa dan juga penjajahan hak. Seperti hal nya penjajahan, warga Negara
Indonesia juga dipaksa untuk menjadi tenaga penggali penemuan fosil tersebut.

Beberapa warga Indonesia turut menjadi korban yang jatuh di lokasi penggalian.
Dengan pengorbanan yang cukup memilukan tersebut, para Arkeolog Belanda
berhasil membawa suatu propaganda berupa penemuan fosil dari manusia purba
jenis ini.

Mengenai kerja rodi yang diperintahkan para Arkeolog Belanda untuk


menemukan fosil ini terdapat lapisan tanah di daerah tersebut, yaitu lapisan Jetis,
lapisan Trinil, dan lapisan Ngandong.
Dengan tempat hidup yang sedemikian rupa jenis manusia purba yang satu ini
memiliki ciri khusus yaitu fisik badan nya yang kuat dan tegap, cara hidupnya
berkelompok dan menetap di sebuah tempat.

Homo Sapiens

Seiring berkembangnya zaman, manusia purba semakin mengalami peningkatan.


Hal ini terbukti dari manusia purba jenis Homo Sapiens ini, mereka adalah
manusia purba yang memiliki otak cerdas, postur tubuhnya tidak jauh beda
dengan manusia zaman sekarang, dan sudah pandai dalam berkomunikasi. Untuk
mengetahui lebih jelasnya, berikut terdapat beberapa ciri dari manusia purba yang
bisa kita pelajari!

1. Memiliki volume otak yang cukup cerdas yaitu 1000 cc sampai 1200 cc
2. Otak tengkuk sudah mengalami penyusutan sehingga tidak terlihat
menonjol lagi
3. Tinggi badan nya sekitar 130 sampai 210 cm
4. Gigi nya sudah tidak terlalu besar seperti manusia purba di abad
sebelumnya
5. Berjalan dengan tegak dan bisa berdiri
6. Dagu dan tulang bagian rahangnya tidak terlalu kuat
7. Wajah tidak lagi menonjol ke depan

Manusia purba jenis ini sudah cukup berbeda dibandingkan dengan manusia purba
pada abad sebelumnya, mereka sudah memakai akalnya, dan sudah tidak suka lagi
berburu hewan liar, tidak lagi senang mengumpulkan makanan dalam jumlah
yang banyak.

Pentingnya Mengetahui Keberagaman Manusia


Purba
www.artikelsiana.com

Dari berbagai jenis manusia purba yang telah kami sebutkan diatas, tentu terdapat
banyak pelajaran yang dapat kita ambil. Diantaranya adalah kita menjadi lebih
mengerti bahwa asal usul manusia sangat rumit bahkan berjalan sampai beribu
ribu abad lamanya.

Mengenai manusia zaman purba yang ada di Indonesia kita menjadi tahu asal –
usul mengapa Indonesia memiliki suku dan ras yang sangat banyak bahkan
terbanyak di seluruh dunia, alasannya adalah karena sejak nenek moyang budaya
dan ras sudah cukup banyak dan memiliki keunikan tersendiri.

Berdasarkan teori yang mengangkat penelitian mengenai manusia purba, banyak


sekali tokoh yang mengemukakan bahwa manusia memiliki hubungan yang erat
dengan kera. Meskipun pendapat ini tidak sepenuhnya dipercaya, namun terdapat
hal positif yang bisa kita ambil hikmahnya dan menjadi sebuah sejarah yang
bermakna.

Anda mungkin juga menyukai