Bab 7. Minggu Ketiga Hingga Lahir - Janin Dan Plasenta
Bab 7. Minggu Ketiga Hingga Lahir - Janin Dan Plasenta
t- :-;irr'i.:r ::. r',ll I i."l I r..ii i.,i] ;r. l'ii i :" tubuh lainnya. Pada awal bulan ketiga, kepala
Periode dari awal minggu kesembilan hingga lahir membentuk sekitar separuh dari PPB (lihat Gambar
disebut periode ianin (fetal period). Periode ini 7.1 dan7.Z).Pada awal bulan kelima, ukuran kepala
ditandai oleh pematangan jaringan dan organ serta adalah sekitar sepertiga dari PPI dan saat lahir
pertumbuhan tubuh yang pesat. Panjang janin ukurannya sekitar seperempat PPT (Gambar 7.2).
biasanya dinyatakan sebagai crown-rump length Karena itu, seiring dengan waktu, pertumbuhan
(paniang puncak kepala-bokong, PPB) (tinggi tubuh bertambah sedangkan kepala melambat.
duduk) atau sebagai crown-heel length (panjang Selama bulan ketiga, wajah menjadi semakin
puncak kepala-tumit, PPT), ukuran dari verteks mendekati wajah manusia (lihat Gambar 7.3 dan
tengkorak hingga tumit (tinggi berdiri). Ukuran- 7.4).Mata, yang pada awalnya mengarah ke lateral,
ukuran ini, yang dinyatakan dalam sentimeter, kini bergerak ke aspek ventral wajah, dan telinga
berkorelasi dengan usia janin dalarn minggu atau menjadi berada di dekat tempat definitifnya di
bulan (lihat Tabel 7.1). Pertambahan panjang samping kepala (Gambar 7.3). Anggota badan telah
terutama mencolok selama bulan ketiga, keempat, mencapai panjang relatifnya dibandingkan dengan
dan kelima, sementara penambahan berat lebih bagian tubuh lain, meskipun ekstremitas bawah
mencolok pada 2 bulan terakhir kehamilan. Secara masih sedikit lebih pendek dan kurang berkembang
umum, lama kehatnilan ilianggap 280 hari, atau dibandingkan dengan ekstremitas atas. Pusat-pusat
4O minggu setelah onset hari pertama haid normal osifikasi primer terbentuk di tulang panjang dan
terakhir (nnnf ) atau, yanglebih akurat, 266 hsri tengkorakpada minggu ke-12.Juga pada minggu ke-
atau 33 minggu setelah pembuahan Untuk 12, genitalia eksterna terbentuk hingga ke tahap
kepentingan pembahasan berikut, usia dihitung dari ketika jenis kelamin janin dapat ditentukan dari
waktu pembuahan dan dinyatakan dalam minggu pemeriksaan luar (ultrasonografi). Selama minggu
atau bulan kalender. ke-6, lengkung usus menyebabkan pembengkak-
anbesar (herniasi) ditalipusat, tetapi pada minggu
...,, ke-l2,lengkung usus telah kembali ke dalam rongga
Salah satu perubahan paling mencolok yang terjadi abdomen. Pada akhir bulan ketiga, gerakan refleks
selama kehidupan janin adalah perlambatan relatif sudah dapat ditimbulkan pada janin yang mengalami
pertumbuhan kepala dibandingkan dengan bagian abortus yang menunjukkan adanya aktivitas otot.
t03
104 Bagian Satu * Embriologi Umum
TABEL 7. I Pertambahan Panjang dan Berat beratnya masih kurang dari 500 g. Janin ditutupi
Selama Periode lanin oleh rambut halus, yang disebut rambut lanugo; alis
"Usia (minggu) PPB* (cm) Berat (g) dan rambut kepala juga tampak. Selama bulan
o l-) 5-B I 0-45 kelima, gerakan janin mulai ilapat dirssaksn oleh
t3-t6 9t4 60-200 ibunya.
t7 2A t5- t9 250 450 Selama paruh kedua kehidupan intrauterus,
2t-)4 )0 )3 500-820 berat janin meningkat secara bermakna, terutama
25-28 24 77 900- r.300 selama 2,5 bulan terakhir, saat terjadi penambahan
to lf 28 30 I 400-2. I 00 50% dariberat aterm (sekitar 3.200 g). Selamabulan
TABEL 7.2 Horizon Perkembangan Selama sampai 3.400 gram, PPBnya sekitar 36 crr., dan PPT
Kehiduoan lanin adalah sekitar 50 cm.
Keladiah Usia (minggu) I(arakteristik seksual tampak menonj ol, dan testis
Papil pengecap muncul 7 seharusnya sudah berada di dalam skrotum.
l"lenelan t0
Gerakan bernapas t4-16 Tanggal Kelahiran
Gerakan mengisap 24 Tanggal kelahiran paling akurat jika dihitung sebesar
s-z
Gambar 7"2 Ukuran kepala dibandingkan dengan bagian tubuh lain pada berbagai tahap perkembangan
t06 Bagian Satu .f. Embriologi Umum
banyak kesalahan perhitungan. Penyulit lain terjadi berat, dan karakteristik morfologis janin lainnya
jika wanita mengalami perdarahan sekitar 14 hari yang khas untuk bulan perkembangan tertentu, usia
setelah pembuahan akibat aktivitas erosifblastokista janin dapat ditaksir dengan baik. Suatu alat yang
yang sedang menanamkan dirinya di rahim (lihat bermanfaat untuk membantu penentuan ini adalah
Bab 4). Karenaitu, haripersalinan tidakselalu mudah ultrasonografi yang dapat menghasilkan peng-
ditentukan. Sebagian besar janin lahir dalam 10 ukuran akurat (1 sampai 2hari) PPB selama minggu
sampai 14 hari perhitungan tanggal persalinan. Jika ke-7 sampai 14. Pengukuran yang sering digunakan
lahir terlalu awal, bayi dikategorikan sebagai pre- pada minggu ke-16 sampai 30 adalah diameter
matur; jika lahir belakangan, mereka dianggap biparietal (Unn), lingkaran kepala dan lingkaran
postmatur. perut, serta panjang femur. Penentuan akurat ukuran
Kadang-kadang kita perlu menentukan usia dan usia janin sangat penting dalam penatalaksanaan
mudigah atau janin kecil. Dengan menggabungkan kehamilan, terutama jika ibu memiliki panggul
data mengenai onset haid terakhir dengan panjang, sempit atau bayi menderita cacat lahir.
Bab 7 .i. Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta t07
KorelasiKlinis
Faktor pendorong pertumbuhan yang
Berat Badan Lahir Rendah utama selama perkembangan sebeium dan
Panj ang dan berat j anin dapat sangat bervariasi, s e su dah lahi r adalah in sulin -lik e gr o w th f a ct o r
dan kadang-kadang keduanya tidak berkaitan f (IGF-I), yang memiliki efekmitogenik dan
dengan usia janin yang diperhitungkan dalam anabolik. Jaringan janin mengekspresikan
minggu atau bulan. Sebagian besar faktor yang IGF-I, dan kadar serum berkorelasi dengan
memengaruhi panjang dan berat ditentukan pertumbuhan janin. Mutasi di gen IGF-I
secara genetilg tetapi faktor lingkungan juga menyebabkan PJI dan retardasi pertumbuhan
berperan penting. ini berlanjut setelah lahir. Berbeda dengan
Pertumbuhan ianin terhambat (PJT, periode pranatal, pertumbuhan pascanatal
intrauterine growth restrietion) adalah suatu bergantung pada hormon pertumbuhan
istilah yang digunakan untukbayi yang berada (growth h o r m o n e, GH) .Hormo n ini mengikat
di persentil ke- 10 atau kurang untuk perkiraan reseptornya (CUn), mengaktifkan ialul suatu
berat badan lahir sesuai usia kehamilannya. transduksi sinyal dan menyebabkan sintesis
IGdang-kadang para bayi ini disebut smallfor dan sekresi IGF-I. Mutasi di GHR me-
d at e, kecil menurut usia kehamilan ( XUI( ), nyebabkan cebol Laron yang ditandai oleh
mengalami malnutrisi saat j anin, atau dismatur. retardasi pertumbuhan, hipoplasia bagian
Sekitar 1 dari 10 bayi mengidap PJT sehingga tengah wajatr, sklera biru, dan ekstensi siku
berisiko besar mengalami defisit neurologis, terbatas. Para pasien ini tidak atau sedikit
malformasi kongenital, aspirasi mekonium, memperlihatkan PJI karena selama per-
hipoglikemia, hipokalsemia, dan sindrom kembangan masa janin produksi IGF-I tidak
distres pernapasan (respiratory distress bergantungpada GH.
syndrome, RDS). Insidens lebih tinggi pada
orang berkulit hitam dibandingkan yang
berkulit putih. Faktor penyebabnya mencakup
SELAPUT JANIN DAN PLASENTA
kelainan kromosom (tO"lr) ; terato gen; infeksi
Seiring dengan pertumbuhannya, j anin membutuh-
kongenital (rubela, sitomegalovirus, tokso-
kan peningkatan nutrien dan faktor lain, dan hal ini
plasmosis, dan sifilis); gangguan kesehatan
menyebabkan perubahan-perubahan besar pada
ibu (hipertensi serta penyakit jantung dan
plasenta. Yang paling menonj ol adalah meningkatnya
ginjal); status gizi dan tingkat sosioekonomi
luas permukaan pertemuan antara komponen ibu
ibu; konsumsi rokok, alkohol, dan obat lain
dan janin untuk mempermudah pertukaran' Pem-
oleh ibu; insufisiensi plasenta; dan kelahiran
bentukan selaput-selaput janin juga berubah seiring
multipel (misal kembar dua, kembar tiga).
dengan peningkatan pembentukan cairan amnion.
Janin dengan berat kurang dari 500 g jarang
bertahan hidup, sedangkan mereka yang
Perubahan pada Trofoblas
beratnya 500 sampai 1.000 g dapat hidup
Pada awal bulan kedua, trofoblas ditandai oleh
asalkan mendapat perawatan ahli. Namun,
banyaknya vilus sekunder dan tersier yang me-
sekitar 50o/o bayi yang lahir dengan berat
nyebabkannya tampak radial (lihat Gambar 7.7).
kurang dari 1.000 g dan bertahan hidup akan
Vilus batang (vilus ancoralis) b erj alan dari meso derm
mengalami defisit neurologis berat. Bayi
lempeng korion ke selubung sitotrofoblas. Per-
mungkin aterm tetapi kecil akibat PJT atau
mukaan vilus dibentuk oleh sinsitium, terletak pada
kecil karena lahir prematur.
suatu iapisan sel sitotrofoblastik yang nantinya akan
Bab 7* Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta t09
Selubung
sitotrofoblas
luar
Ruang
antarvilus
Lempeng korion
(mesoderm
ekstraem brional)
Rongga korion
(rongga
ekstraembrional)
membungkus bagian tengah/inti vilus yang berupa transisi dari epitel menjadi endotel. Invasi ke arteri
mesoderm vaskular (lihat Gambar 7.8LC). Sistem spiralis oleh sel sitotrofoblas mengubah pembuluh
kapiler yang terbentuk di inti tunas vilus segera darah ini dari
pembuluh berdiameter kecil dan
berkontak dengan kapiler lempeng korion dan beresistensi tinggi menjadi pembuluh berdiameter
tangkai penghubung sehingga terbentuk sistem besar dengan resistensi rendah yang dapat me-
vaskular ekstraembrional. nyalurkan banyak darah ibu ke ruang antarvilus
Darah ibu dialirkan ke plasenta oleh arteri-arteri (Gambar 7.7 dan7.S).
spiralis di uterus. Erosi pembuluh darah ibu yang Selama bulan-bulan selanjutnya, tumbuh banyak
menyebabkan dibebaskannya darah ke dalam ruang perluasan kecil dari tunas vilus yang sudah ada dan
antarvilus (Gambar 7.7 dan 7.8) dilaksanakan oleh meluas sebagai vilus liber (vilus
bebas) ke ruang
sel sitotrofoblas yang melakukan invasi endo- antarvilus atau lakuna di sekitarnya. Pada awalnya,
vaskular. Sel-sel ini, yang dibebaskan dari ujung- vilus-vilus bebas yang baru terbentuk ini bersifat
ujung vilus ancoralis (vilus penambat) (Gambar 7.7 primitif (Gambar 7.8C), tetapi pada awal bulan
dan 7.8), menginvasi ujung terminal arteri spiralis, keempat, sel-sel sitotrofoblastik dan sebagian sel
tempat sel-sel tersebut menggantikan sel endotel ibu jaringan ikat lenyap. Sinsitium dan dinding endotel
di dlnding pembuluh darah, menciptakan pembuluh pembuluh darah kemudian menjadi satu-satunya
hibrida yang mengandung sel janin dan ibu. Untuk lapisan yang memisahkan sirkulasi ibu dan janin
melaksanakan proses ini, sel sitotrofoblas mengalami (Gambar 7.88,D). Sinsitium sering menjadi sangat
il0 Bagian Satu {. Embriologi Umum
-^.-a':,
* r-*r
q
(V Ruang
antarvilus [1
d',1
\1 Pembuluh
darah )lr
JiJ Sitotrofoblas {f
A Mesoderm
ekstraembrional
Sinsitium .B
Lempeng rt*
korion
Pembuluh darah vilus
CD
Struktur vilus pada berbagai tahap perkembangan. A. Selama minggu keempat. Mesoderm ekstraembrional
menembus vilus batang dalam arah lempeng desidua. B. Selama bulan keempat. Di banyak vilus kecil, dinding kapiler berkontak
langsung dengan sinsitium. C,D. Pembesaran vilus seperti diperlihatkan di Gambar 7.84,8.
besar, sel-sel ini tidak ikut serta dalam pertukaran korion frondosum ("semakkorion"). Vilus di kutub
antara kedua sirkulasi. abembrional mengalami degenerasi, dan pada bulan
ketiga, sisi korion ini, yang sekarang dikenal sebagai
Korion Frondosum dan Desidua Basalis korion laeve, tampak llcin (lihat Gambar 7 '9 dan
Pada minggu-minggu awal perkembangan, vilus me- 7.10A).
nutupi seluruh permukaan korion (Gambar 7.7). Perbedaan antara kutub embrional dan abem-
Seiring dengan kemajuan kehamilan, vilus di kutub brional korion jtg"
tercermin dalam struktur
embrional terus tumbuh dan meluas, menghasilkan desidua, lapisan fungsional endometrium yang
Desidua basalis
Desidua
parietalis
Rongga
korion Rongga
amnion
Yolk sac
Rongga
uterus
Korion laeve
Gambar 7.10 Hubungan berbagai selaput janin dengan dinding uterus. A. Akhir bulan kedua. Perhatikan yolk soc di rongga
korion antara amnion dan korion. Di kutub abembrional,vilus telah lenyap (korion laeve). B. Akhir bulan ketiga. Amnion dan korion
telah menyatu, dan rongga uterus lenyap akibat penyatuan korion laeve dan desidua parietalis.
terlepas selama persalinan. Desiduadi atas korion korion frondosum dan ( b) bagian ibu yang dib"ntrrk
frondosum, desidua basalis, terdiri dari lapisan oleh desidua basalis (Gambar 7.108). Di sisi janin,
padat sel-sel besar, sel desidua, dengan banyak plasenta dibatasi oleh lempeng korion (lihat
lemak dan glikogen. Lapisan ini,lempeng desidua, Gambar 7.8); di sisi ibu, plasenta dibatasi oleh
melekat erat ke korion. Lapisan desidua di atas kutub desidua basalis, dengan lempeng desidua adalah
abembrional adalah desidua kapsularis (Gambar bagian yang paling berhubungan erat dengan
7.10A). Dengan tumbuhnya vesikel korion, lapisan plasenta. Di zona tafi (junctional zone), trofoblas
ini menjadi teregang dan berdegenerasi. I(emudian dan sel desidua bercampur batr. Zona ini, yang
korion laeve berkontak dengan dinding uterus ditandai oleh sel raksasa sinsitium dan desidua, kaya
(desidua parietalis) di sisi berlawanan uterus, dan akan bahan ekstrasel amorf. Pada saat ini, sebagian
keduanya menyatu (lihat GambarT.l0 sampai 7.12) besar sel sitotrofoblas telah berdegenerasi. Di antara
sehingga lumen uterus lenyap. Karena itu, satu- lempeng korion dan desidua terdapat ruang
satunya bagian korion yang ikut dalam proses antarvilus yang terisi oleh darah ibu. Ruang ini
pertukaran adalah korion frondosum yang bersama berasal dari lakuna di sinsitiotrofoblas dan dilapisi
dengan desidua basalis membentuk plasenta. oleh sinsitium yang berasal dari janin. Cabang-
Demikian juga, penyatuan amnion dan korion untuk cabang vilus tumbuh ke dalam danau antarvilus
membentuk selaput amniokorion melenyapkan (Gambar7.8 dan 7.8).
rongga korion (Gambar 7.I0A,B). Selaput inilah Selama bulan keempat dan kelima, desidua
yang pecah sewaktu persalinan (pecahnya selaput membentuk sejumlah septum desidua yang me-
ketuban). nonjol ke dalam ruang antarvilus tetapi tidak
mencapai lempeng korion (Gambar 7.8). Sekat-
STRUKTUR PLASENTA sekat ini memiliki inti yang berasal dari jaringan ibu,
Pada awal bulan keempat, plasenta memiliki dua tetapi permukaannya dilapisi oleh satu lapisan sel
komponen: (a) bagian ianin yang dibentuk oleh sinsitium sehingga darah ibu di ruang antarvilus
Bab 7* Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta il3
:,. i Seorang janin 19 minggu dalam posisi alaminya di uterus,yang memperlihatkan tali pusat dan plasenta.Lumen
uterus telah lenyap. Di dinding uterus terdapat suatu tumor besar, miofibroma.
selalu dipisahkan dari jaringan vilus janin oleh satu kehamilan plasenta menutupi sekitar 15% sampai
lapisan sinsitium. Akibat pembentukan sekat ini, 30o/o permukaan dalam uterus. Meningkatnya
plasenta menjadi terbagi ke dalam beberapa ketebalan plasenta terjadi akibat pembentukan
kompartemery atau kotiledon (lihat Gamb ar 7 .14). cabang-cabang dari vilus yang sudah ada dan tidak
Karena septum desidua tidak mencapai lempeng disebabkan oleh penetrasi lebih lanjut ke dalam
korion, kontak antara ruang antarvilus di berbagai jaringan ibu.
kotiledon dipertahankan.
Akibat pertumbuhan janin yang terus menerus Plasenta Aterm
dan ekspansi uterus, plasenta juga membesar. Pada saat aterm, plasenta berbentuk seperti cakram
Peningkatan luas permukaannya secara kasar setara dengan garis tengah 15 sampai 25 cm, tebal sekitar 3
dengan pertambahan luas uterus, dan sepanjang cm, dan berat sekitar 500 sampai 600 g. Saat lahir,
l4 Bagian Satu .f. Embriologi Umum
plasenta terlepas dari dinding uterus dan, sekitar 30 melekat ke selaput korion di luar plasenta (insersi
menit setelah bayi lahir, plasenta terdorong keluar velamentosa).
dari rongga uterus. Setelah lahir, jika plasenta dilihat
dari sisi ibu, tampak j6las 15 sampai 20 bagian yang Sirkulasi Plasenta
menonjol, yaitu kotiledon yang dilapisi oleh selapis Kotiledon menerima darah dari B0 sampai 100 arteri
tipis desidua basalis (Gambar 7.I4B).Alur di antara spiralis yang menembus lempeng desidua dan masuk
kotiledon dibentuk oleh septum desidua. ke ruang antarvilus dengan pola yang cukup teratur
Permukaan plasenta sisi janin seluruhnya dilapisi (Gambar 7.13). Tekanan pada arteri ini mendorong
oleh lempeng korion Terdapat sejumlah arteri dan darah masuk j auh ke ruang antarvilus dan membasahi
vena besar, pembuluh korion yang mengumpul ke banyak vilus kecil dari percabangan vilus dengan
arah tali pusat (Gamb ar 7.I4A).I(orion, sebaliknya, darah beroksigen. Sewaktu tekanan berkurang, darah
dilapisi oleh amnion. Letak perlekatan tali pusat mengalir balik dari lempeng korion menuju desidua,
biasanya di tengah dan kadang-kadang bahkan di tempat darah masuk ke vena endometrium (Gambar
tepi (marginal). Meskipun jarang, tali pusat dapat 7.8). Karena itu, darah dari ruang antarvilus
Bab 7* Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta il5
Septum desidua
Gambar 7.13 Plasenta pada paruh kedua kehamilan.Kotiledon sebagian terpisah-pisah oleh septum desidua (maternal).Sebagian
besar darah antarvilus kembali ke sirkulasi ibu melalui vena endometrium. Sebagian kecil masuk ke kotiledon di sekitarnya' Ruang
antarvilus dilapisi oleh sinsitium.
mengalir balik ke sirkulasi ibu melalui vena endo- border yang terdiri dari banyak mikrovilus, yang
metrium. sangat memperluas area permukaan sehingga me-
Secara keseluruhan, ruang antarvilus plasenta ibu ningkatkan kecepatan pertukaran antara sirkulasi
mengandung sekitar 150 mL darah yang diganti ibu dan janin (Gambar 7.8D). Membran plasenta
sekitar tiga atau empat kali per menit. Darah ini yang memisahkan darah ibu dan janin, pada awalnya
mengalir di sepanjang vilus korion yang memiliki terdiri dari empat lapisan: (a) lapisan endotel
luas permukaan 4 sampai 14 mz.Namun, pertukaran pembuluh darah janin, (b) jaringan ikat di inti vilus,
di plasenta tidak berlangsung di semua vilus, hanya (c) lapisan sitotrofoblas, dan (d) sinsitium (Gambar
di vilus-vilus yang pembuluh janinnya berkontak 7 .8C). Namun, sejak bulan keempat hingga seterus-
erat dengan membran sinsitium yang menutupinya. nya, membran plasenta menipis, karena lapisan
Di vilus-vilus ini, sinsitisum sering merrrllll<t brush endotel pembuluh darah kini berkontak erat dengan
Tali pusat
KorelasiKlinis
Sawar Plasenta
Sebagian besar hormon ibu tidak melewati
plasenta. Hormon-hormon yang dapat lewat,
misalnya tiroksin, melakukannya dalam
kecepatan yang rendah. Sebagian progestin
sintetis dapat melewati plasenta dengan cepat
dan dapat menyebabkan maskulinisasi janin
perempuan. Yang bahkan lebih berbahaya
adalah pemakaian estrogen sintetis dietil-
stilbestrol yang mudah menembus plasenta.
Senyawa ini menimbulkan karsinoma vagina
dan kelainan testis pada orang yang terpajan
ke bahan ini sewaktu di dalam kandungan
(hhat eab s).
Meskipun sawar plasenta sering dianggap
berfungsi sebagai mekanisme protektif
terhadap faktor-faktor perusak, banyak
virus-misalnya rubela, sitomegalovirus,
Coxsackie, variola, varisela, campak, dan
Garvlbar 7.'l 5 Hidrops fetalis akibat akumulasi cairan di
jaringan janin. poliomielitis-mudah melewati plasenta.
I l8 Bagian Satu .i. Embriologi Umum
Rongga korion
Lempeng korion
Yolk sac dan Yolk sac
pembuluh
tangkainya
duktus vitelinus
Lengkung
Tangkai usus
Cincin
nding abdomen
mudigah
I
Rongga
tumbilikus korion.
primitif
Rongga
amnion Rongga korion Lengkung usus
Duktus
vitelinus
Pembuluh Rongga
Rongga umbilikus ekstra-
ekstra- embrional
embrional g
Alantois
frnrnL'yar ?.'t6 A. Mudigah 5 minggu yang memperlihatkan struktur-struktur yang melewati cincin umbilikus primitif. B.Tali
pusat primitif pada mudigah 10 minggu.C. Potongan melintang melalui struktur setinggi cincin umbilikus. D. Potongan melintang
melalui tali pusat primitif yang memperlihatkan lengkung usus menonjol di tali pusat.
Bab 7* Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta II9
Rongga abdomen untuk sementara menjadi babkan terbentuknya pita amnionyang dapat
terlalu kecil bagi lengkung usus yang tumbuh pesat, mengelilingi bagian tubuh janiry terutama
dan sebagian dari usus tersebut terdorong ke dalam ekstremitas dan jari. Dapat terjadi amputasi,
ruang ekstraembrional di tali pusat. Lengkung usus konstriksi cincin, dan kelainan lain, termasuk
yang menonjol ini membentuk hernia umbilikalis deformasi kraniofasial (lihat Gambar 7.17).
fisiologis (lihat Bab 14). Pada sekitar akhir bulan Asal mula pita ini mungkin adalah infeksi atau
ketiga, lengkung usus tertarik kembali ke dalam gangguan toksik yang mengenai janin, selaput
tubuh mudigah, dan rongga di tali pusat lenyap. Saat janin, atau keduanya. Kemudian terbentuk
alantois dan duktus vitelinus serta pembuluh- pita dari amnion, seperti jaringan Parut yang
pembuluhnya juga lenyap, yang tertinggal di tali mencekik struktur janin.
pusat hanyalah pembuluh umbilikus yang dikelilingi
oleh Wharton jelly. Jarinean yang kaya akan
proteoglikan ini, berfungsi sebagai lapisan pelindung
bagi pembuluh darah. Dinding arteri mengandung PERUBAHAN PLASENTA PADA AKHIR
KEHAMILAN
serat otot dan banyak serat elastis yang berperan
Pada akhir kehamilan, sejumlah perubahan terjadi di
menyebabkan konstriksi dan kontraksi cepat
plasenta yang mungkin menunjukkan penurunan
pembuluh umbilikus setelah tali pusat dipotong.
pertukaran antara kedua sirkulasi. Perubahan-
perubahan tersebut mencakup (a) meningkatnya
KorelasiKlinis jaringan fibrosa di inti vilus, (b) menebalnya
membrana basalis kapiler janin, (t) lenyapnya
Kelainan Tali Pusat kapiler-kapiler kecil di dalam vilus, dan (d)
Saat lahir, tali pusat memiliki garis tengah mengendapnya fibrinoid di permukaan vilus di zona
sekitar 2 cm dan panjang 50-60 cm. Tali pusat pertautan dan di lempeng korion' Pembentukan
berkelok-kelok sehingga terbentuk banyak Iibrinoid yang berlebihan sering menyebabkan in-
simpul palsu. Tali pusat yang terlalu panjang fark danau antarvilus atau kadang-kadang seluruh
dapat melingkari leher janin, biasanya tanpa kotiledon. Kotiledon itu kemudian tampak ke-
menimbulkan risiko, sedangkan tali pusat putihan.
yang pendek dapat menyebabkan kesulitan
proses kelahiran dengan menarik plasenta CAIR.AN AMNION
dari perlekatannya di uterus. Rongga amnion terisi oleh cairan jernih encer (air
Secara normal, terdapat dua arteri dan satu ketuban) yang sebagian dihasilkan oleh sel amnion
vena di tali pusat. Namun, pada 1 dari 200 meskipun sebagian besar berasal dari darah ibu'
bayi baru lahir, hanya terdapat satu arteri, dan Jumlah cairan meningkat dari sekitar 30 mL pada
bayi-bayi ini memiliki kemungkinan 2oo/o minggu ke-10 kehamilan menjadi 450 mL pada
120 Bagian Satu l. Ernbriologi Umum
,iiri,r,r[l€i;' :;i."i::/ Kelainan tungkai akibat pita amnion.A.Cincin konstriksi tungkai.B.Amputasi tungkai.
SELAPUT JANIN PADA BAYI KEMBAR pasangan monozigot oleh kemiripannya yang kuat
Susunan selaput janin pada bayi kembar cukup dalam golongan darah, sidik jari, jenis kelamiry dan
bervariasi, bergantung pada jenis kembar dan waktu penampakan luar, misalnya warna mata dan rambut'
pemisahan kembar monozigot' Pemisahan zigot biasanya terjadi pada stadium
blastokista dini. Massa sel dalam memisah menjadi
Kembar Dizigot duakelompokselberb eda di dalam ronggablastokista
Sekitar dua pertiga kembar bersifat dizigot atau yang sama (Gambar 7.198). Kedua mudigah me-
fraternal, dan insidensnya adalah 7 sampai 11 per millki satu plasenta dan satu rongga koriorg tetapi
1.000 kelahiran yang meningkat seiring dengan usia rongga amnionnya berbeda (Gambar 7.198)' Pada
ibu. I(embar ini terjadi karena pelepasan secara kasus yang jarang, pemisahan terjadi pada stadium
bersamaan dua oosit dan pembuahan oleh diskus germinativum bilaminar, tepat sebelum garis
spermatozo a yang berbeda. Karena kedua zigot primitif terbentuk (Gambar 7.I9C)' Cara pemisah-
memiliki susunan genetik yang sama sekali b erbeda, an ini menyebabkan terbentuknya dua janin dengan
kembar ini tidak mirip satu sama lain dan hanya satu plasenta dan satu kantong korion dan amnion
seperti kakak-adik.Jenis kelamin kembar ini mungkin bersama. Meskipun kembar ini memiliki satu
sama mungkin tidak. Zigottertanam secara terpisah plasenta, aliran darah biasanya seimbang.
di uterus, dan biasanya masing-masing membentuk Meskipun kehamilan triplet jarang dijumpai
sendiri plasenta, kantong amnion, dan korionnya (sekitar I per 7.600 kehamilan), kelahiran kua-
(lihat Gambar 7.lBA). Namury kadang-kadang druplet, kuintuplet, dan seterusnya lebih jarang lagi'
kedua plasenta terletak sedemikian dekat satu sama Dalam tahun-tahun terakhir, terjadi peningkatan
lain sehingga keduanya menyatu. Demikian juga, frekuensi kelahiran multipel dari ibu yang mendapat
dinding kantong korion mungkin saling melekat lalu gonadotropin (obat kesuburan) atas indikasi ke-
menyatu (Gambar 7 .l8B). Kadang-kadang, masing- gagalan ovulasi.
masing kembar dizigot memiliki sel darah merah
yang b erbeda golongannya (mosaikisme eritrosit)
KorelasiKlinis
yang menunjukkan bahwa penyatuan dua plasenta
berlangsung sedemikian erat sehingga terjadi per-
Cacat Kembar
tukaran sel darah merah.
Kehamilan kembar memiliki insidens mor-
Kembar Monozigot talitas dan morbiditas perinatal yang tinggi
satu ovum serta memperlihatkan kecenderungan per-
Jenis kembar kedua yang terbentuk dari
salinan prematur' Sekitar l2o/obayr prematur
yang dibuahi, adalah kembar monozigot atau
adalah bayi kembar, dan kembar biasanya
identik. Angka kejadian untuk kembar monozigot
berukuran kecil saat lahir. Berat badan lahir
adalah 3 sampai 4 per 1.000. Kelainan ini terjadi
rendah dan prematuritas menempatkan bayi
akibat memisahnya zigot di berbagai tahap per-
dari kehamilan kembar pada risiko tinggi, dan
kembangan. Pemisahan paling dini diyakini terjadi
sekitar 10% sampai 20o/o dari mereka me-
pada tahap dua-sel, di saat terbentuknya dua zigot
ninggal, dibandingkan dengan hanya 2o/obayi
yang terpisah. I(edua blastokista tertanam secara
dari kehamilan tunggal.
terpisah, dan masing-masing mudigah memiliki
Insidens kehamilan ganda mungkin jauh
plasenta dan kantong korionnya sendiri (lihat
lebih tinggi, karena kehamilan kembar lebih
Gambar 7.IgA'). Meskipun susunan selaput dari
sering terjadi daripada persalinan kembar'
kedua kembar ini mirip dengan yang ditemukan
Banyak kembar yang meninggal sebelum lahir,
padakembar dizigot, keduanya dapat dikenali sebagai
122 Bagian Satu * Embriologi Umum
Rongga amnion
o
Yolk sac
Rongga korion
/\
Gambar 7.18 Pembentukan kembar dizigot. Dalam keadaan normal, masing-masing mudigah memiliki amnion, korion, dan
plasentanya masing-masing (A),tetapi kadang-kadang plasenta menyatu (B). Masing-masing mudigah biasanya menerima darah
dalam jumlah sesuai,tetapi kadang-kadang terbentuk pirau anastomosis besar yang mengalihkan darah lebih banyak ke salah satu
kembar daripada ke yang lain.
Bab 7 .! Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta a23
Rongga
korion bersama
Rongsa +
+ amnron oersama
Gambar 7.19 Kemungkinan susunan selaput-selaput janin pada kembar monozigot.A.Pemisahan terjadi pada stadium dua sel,
dan masing-masing mudigah memiliki sendiri plasenta, rongga amnion, dan rongga korion. B. Pemisahan massa sel dalam menjadi
dua kelompok yang sama sekali terpisah. Kedua mudigah memiliki plasenta dan kantong korion bersama tetapi rongga amnionnya
terpisah. C. Pemisahan massa sel dalam terjadi pada tahap perkembangan lebih lanjut. Kedua mudigah memiliki satu plasenta,
rongga amnion,dan rongga korion bersama.
dan sebagian penelitian menunjukkan bahwa trimester pertama atau awal trimester kedua,
hanya 29o/o wanita yang hamil dengan janin dapat terjadi akibat resorpsi atau pembentuk-
kembar benar-benar melahirkan kedua an fetus papiraseus (lftat Gamb ar 7 .20).
bayinya. Istilah vanishing twins meruiak Masalah lain yang menyebabkan mening-
kepada kematian salah satu janin. Meng- katnya mortalitas pada kembar adalah
hilangnya salah satu janin yang terjadi pada sindrom transfusi kembar yang teriadi pada
124 Bagian Satu * Embriologi Umum
Gambar 7.22 Kembar torakopagus, pigopagus, dan kraniopagus. Kembar siam dapat dipisahkan hanya jika tidak memiliki organ
vital secara bersama-sama.
Gambar 7.23 Kembar siam. A. Kembar dengan dua kepala, toraks lebar, dua tulang belakang, dua jantung yang sebagian
menyatu, empat paru, dan dua usus hingga ke ileum. B. Kembar siam yang menyatu di kepala (kraniopagus) dengan deformitas
multipel di ekstremitas.
Bab 7* Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta 127
Selama bulan kelima, gerakan janin jelas dirasa- mengeluarkan urin ke dalam cairan amnion, tetapi
kan oleh ibu, dan janin ditutupi oleh rambut halus sebagian besar dari urin ini adalah air. Cairan amnion
pendek.' yang berlebihan (hidramnion) berkaitan dengan
Janin yang lahir selama bulan keenam atau awal anensefalus dan atresia esofagus, sedangkan jumlah
bulan ketujuh sulit untuk bertahan hidup, terutama yang kurang (oligohidramnion) berkaitan dengan
karena sistem pernapasan dan sistem saraf pusat agenesis ginjal.
belum berdiferensiasi secara sempurna. Tali pusat (korda umbilikalis) y"tg dibungkus
Secara umum, lama kehamilan untuk janin oleh amnion, mengandu ng(a) dua arteri umbilikalis,
aterm dianggap sebesar 280 hari atau 40 minggu (b) satuvenaumbilikalis, dan (c) Wharton jellyyang
setelah onset haid terakhir atau yang lebih akurat, berfungsi sebagai bantalan pelindung untuk pem-
266hafiatau 38 minggu setelah pembuahan. buluh-pembuluh darah ini. Selaput janin pada
Plasenta terdiri dari dua komponen: (a) bagian kembar bervariasi sesuai asal dan saat pembentukan
janin, yang berasal dari korion frondosum atau kembar tersebut. Dua pertiga kembar bersifat
korion vilus, dan (b) bagian ibu yang berasal dari dizigot, atau fraternal; mereka memiliki dua
desidua basalis. Ruang antara lempeng korion dan amnion, dua korion, dan dua plasenta yang kadang-
desidua terisi oleh danau antarvilus darah ibu. kadang menyatu. Kembar monozigot biasanya
Percabangan vilus (jaringan janin) tumbuh ke memiliki dua amniory satukorion, dan satuplasenta'
dalam danau-danau darah ibu dan terendam di Padakasus kembar dempet (siam), yaitu pemisahan
dalamnya. Sirkulasi janin selalu terpisah dari sirkulasi kedua janin yang tidak sempurna satu sama lain,
ibu oleh (a) suatu membran sinsitium (turunan terdapat satu amnion, satu korion, dan satu
korion) dan (b) sel endotel darikapiler janin. Karena plasenta.
itu, plasenta manusia adalah tipe hemokorialis. Sinyal-sinyal yang menandakan proses kelahiran
Danau-danau antarvilus pada plasenta yang telah (partus) belum diketahui pasti, tetapi persiapan
terbentuk sempurna mengandung sekitar 150 mL untuk persalinan biasanya dimulai antara 34 dan 38
darah ibu yang diperbarui tiga atau empat kali per minggu. Persalinan itu sendiri terdiri dari tiga tahap
menit. Luas seluruhvilus bervariasi dari 4 sampai 14 (kala)' (1) pendataran dan pembukaan serviks, (2)
m2, dan hal ini mempermudah pertukaran antara ibu pelahiran janin, dan (3) pelahiran plasenta dan
dan anak. selaput janin.
Fungsiutamaplasenta adalahuntuk: (a) pertukar-
MASALAH UNTUK DIPECAHKAN
an gasi (b) pertukaran nutrien dan elektrolit; (c)
penyaluran antibodi ibu, memberi janin imunitas
l. Utrasonografi pada kehamilan bulan ketujuh
pasif; (d) menghasilkan hormon, misalnya pro-
memperlihatkan terlalu banyaknya ruang (aku-
gesteron, estradiol, dan estrogen (selain itu, plasenta
mulasi cairan) di rongga amnion. Apa nama
menghasilkan hCG dan somatomamotropin); dan
keadaan ini, dan apa sebab-sebabnya?
(e) detoksifikasi beberapa obat.
Amnion adalah suatu kantong besar yang 2. Pads kehamilan tahap lanjutnya, seorang wanita
mengandung cairan amnion tempat janin tergantung menyadari bahwa ia mungkin terpajan toluen di
oleh tali pusatnya. Cairan ini (a) meredam gun- temp at kerj any a s ew aktu kehamilan minggu ketiga
cangan, (b) memungkinkan janin bergerak, dan (c) tetapi mengatakan kepada teman kerjanya bahwa
mencegah melekatnya mudigah ke jaringan sekitar. ia tidak khawqtir tentang bayinya karena plasenta
Janin menelan cairan amnion yang diserap melalui melindungi janinnya dari faktor toksik dengan
ususnya dan dikeluarkan melalui plasenta. Janin b ertindak seb agai saw ar. B enarkah p endap atny a?