Anda di halaman 1dari 26

Minggu Ketiga Hingga Lahir:

Janin dan Plasenta

t- :-;irr'i.:r ::. r',ll I i."l I r..ii i.,i] ;r. l'ii i :" tubuh lainnya. Pada awal bulan ketiga, kepala
Periode dari awal minggu kesembilan hingga lahir membentuk sekitar separuh dari PPB (lihat Gambar
disebut periode ianin (fetal period). Periode ini 7.1 dan7.Z).Pada awal bulan kelima, ukuran kepala
ditandai oleh pematangan jaringan dan organ serta adalah sekitar sepertiga dari PPI dan saat lahir
pertumbuhan tubuh yang pesat. Panjang janin ukurannya sekitar seperempat PPT (Gambar 7.2).
biasanya dinyatakan sebagai crown-rump length Karena itu, seiring dengan waktu, pertumbuhan
(paniang puncak kepala-bokong, PPB) (tinggi tubuh bertambah sedangkan kepala melambat.
duduk) atau sebagai crown-heel length (panjang Selama bulan ketiga, wajah menjadi semakin
puncak kepala-tumit, PPT), ukuran dari verteks mendekati wajah manusia (lihat Gambar 7.3 dan
tengkorak hingga tumit (tinggi berdiri). Ukuran- 7.4).Mata, yang pada awalnya mengarah ke lateral,
ukuran ini, yang dinyatakan dalam sentimeter, kini bergerak ke aspek ventral wajah, dan telinga
berkorelasi dengan usia janin dalarn minggu atau menjadi berada di dekat tempat definitifnya di
bulan (lihat Tabel 7.1). Pertambahan panjang samping kepala (Gambar 7.3). Anggota badan telah
terutama mencolok selama bulan ketiga, keempat, mencapai panjang relatifnya dibandingkan dengan
dan kelima, sementara penambahan berat lebih bagian tubuh lain, meskipun ekstremitas bawah
mencolok pada 2 bulan terakhir kehamilan. Secara masih sedikit lebih pendek dan kurang berkembang
umum, lama kehatnilan ilianggap 280 hari, atau dibandingkan dengan ekstremitas atas. Pusat-pusat
4O minggu setelah onset hari pertama haid normal osifikasi primer terbentuk di tulang panjang dan
terakhir (nnnf ) atau, yanglebih akurat, 266 hsri tengkorakpada minggu ke-12.Juga pada minggu ke-
atau 33 minggu setelah pembuahan Untuk 12, genitalia eksterna terbentuk hingga ke tahap
kepentingan pembahasan berikut, usia dihitung dari ketika jenis kelamin janin dapat ditentukan dari
waktu pembuahan dan dinyatakan dalam minggu pemeriksaan luar (ultrasonografi). Selama minggu
atau bulan kalender. ke-6, lengkung usus menyebabkan pembengkak-
anbesar (herniasi) ditalipusat, tetapi pada minggu
...,, ke-l2,lengkung usus telah kembali ke dalam rongga
Salah satu perubahan paling mencolok yang terjadi abdomen. Pada akhir bulan ketiga, gerakan refleks
selama kehidupan janin adalah perlambatan relatif sudah dapat ditimbulkan pada janin yang mengalami
pertumbuhan kepala dibandingkan dengan bagian abortus yang menunjukkan adanya aktivitas otot.

t03
104 Bagian Satu * Embriologi Umum

TABEL 7. I Pertambahan Panjang dan Berat beratnya masih kurang dari 500 g. Janin ditutupi
Selama Periode lanin oleh rambut halus, yang disebut rambut lanugo; alis
"Usia (minggu) PPB* (cm) Berat (g) dan rambut kepala juga tampak. Selama bulan
o l-) 5-B I 0-45 kelima, gerakan janin mulai ilapat dirssaksn oleh
t3-t6 9t4 60-200 ibunya.
t7 2A t5- t9 250 450 Selama paruh kedua kehidupan intrauterus,
2t-)4 )0 )3 500-820 berat janin meningkat secara bermakna, terutama
25-28 24 77 900- r.300 selama 2,5 bulan terakhir, saat terjadi penambahan
to lf 28 30 I 400-2. I 00 50% dariberat aterm (sekitar 3.200 g). Selamabulan

33 35 3t -34 2700-).940 keenam, kulit janin tampak kemerahan dan ber-


37 38 35 36 3 000 3.400
keriput karena tidakadanya j aringan ikat dibawahnya.

^rrb parlang pulcaK r<epa a-Do<or^g


Janin yang lahir pada awal bulan keenam sulit
bertahan hidup. Meskipun beberapa sistem organ
telah mampu berfungsi, sistem pernapasan dan
sistem sarafpusat belum terbentuk sepenuhnya dan
Selamabulan keempat dan kelima, janin cepat koordinasi di antara kedua sistem belum begitu
memanjang (lihat Gambar 7.5 dan Tabel 7.1), dan sempurna. Pada bulan ke-6, 5 sampai 7, j anin memiliki
pada akhir paruh pertama kehidupan intrauterus, panjang sekitar 25 cm dan berat 1.100 gram. Jika
PPBnya sekitar 15 cm, sekitar separuh dari panjang lahir pada waktu ini, bayi memiliki kemungkinan
total bayi baru lahir. Berat janin sedikit meningkat 9 }o/ob ertahan hidup. Beberapa proses perkembangan
selama periode ini dan pada akhir bulan kelima yang terjadi selama 7 bulan pertama diperlihatkan di
Tabel7.2.

Gambar 7.1 Janingminggu.Perhatikanukurankepalayangbesarjikadibandingkandenganbagiantubuhlainnya.Yolksacdan


duktus vitelinus yang panjang tampak di rongga korion. Perhatikan tali pusat dan herniasi lengkung usus. Salah satu sisi korion
mengandung banyak vilus (korion frondosum) sementara sisi yang lain hampir licin (korion laeve)
Bab 7* Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta 105

TABEL 7.2 Horizon Perkembangan Selama sampai 3.400 gram, PPBnya sekitar 36 crr., dan PPT
Kehiduoan lanin adalah sekitar 50 cm.
Keladiah Usia (minggu) I(arakteristik seksual tampak menonj ol, dan testis
Papil pengecap muncul 7 seharusnya sudah berada di dalam skrotum.
l"lenelan t0
Gerakan bernapas t4-16 Tanggal Kelahiran
Gerakan mengisap 24 Tanggal kelahiran paling akurat jika dihitung sebesar

Beberapa suara sudah dapat 24 76


266hari, atau 3B minggu, setelah pembuahan. Oosit
didengar biasanya dibuahi dalam 12 jarr. setelah ovulasi.
lYata pel<a terhadap cahayax 78 Namun, sperma yang mengendap di saluran repro-
duksi hingga 6 hari sebelum ovulasi dapat bertahan
xPengena an bentul< dan warna terjadi setelah lahir
hidup untuk membuahi oosit. I(arena itu, sebagian
besar kehamilan terjadi saat hubungan seksual
Selama 2 btlan terakhir, janin memiliki kontur dilakukan dalam periode 6 hari yang berakhir pada
cukup bulat akibat pengendapan lemak subkutis hari ovulasi. Wanita hamil biasanya mengunjungi
(lihat Gambar 7.6). Pada akhir kehidupan intra- dokter kebidanannya saat ia terlambat haid dua kali
uterus, kulit dilapisi oleh bahan berlemak keputihan berturut-turut. Pada saat itu, ingatannya tentang
(verniks kaseosa) yang terdiri dari produk-produk koitus biasanya samar-samar, dan dapatlah di-
sekretorik kelenj ar sebasea. mengerti bahwa hari pembuahan sulit ditentukan.
Pada akhir bulan kesembilan, tengkorak Dokter kebidanan menghitung tanggal kelahiran
memiliki lingkar terbesar dibandingkan dengan sebagai 280 hari atau 40 minggu dari hari pertama
semua bagian tubuh lainnya, suatu fakta penting haid normal terakhir (HnHf ). Pada wanita dengan
dalam kaitannya dengan lewatnya janin melalui jalan periode haid teratur 28 hari, metode ini cukup akurat,
lahir. Saat lahir, berat janin normal adalah 3.000 tetapi jika siklus haidnya tidak teratur, dapat terjadi

s-z

Bulan ketiga Bulan kelima Saat lahir

Gambar 7"2 Ukuran kepala dibandingkan dengan bagian tubuh lain pada berbagai tahap perkembangan
t06 Bagian Satu .f. Embriologi Umum

Gambar 7.4 Seorang janin 'l 2 minggu in utero. Perhatikan


{iamlhar ?"3 Seorang janin 1 1 minggu.Tali pusat masih mem- kulit yang sangat tipis dan pembuluh darah di bawahnya.
perlihatkan pembengkakan di pangkalnya, akibat herniasi Wajah memiliki semua karakteristik manusia, tetapi telinga
lengkung usus.Tengkorakjanin ini tidak memiliki kontur mulus masih primitif. Gerakan sudah dimulai saat ini tetapi biasanya
yang normal.Jari tangan dan kaki telah terbentuk sempurna. belum dirasakan oleh ibu.

banyak kesalahan perhitungan. Penyulit lain terjadi berat, dan karakteristik morfologis janin lainnya
jika wanita mengalami perdarahan sekitar 14 hari yang khas untuk bulan perkembangan tertentu, usia
setelah pembuahan akibat aktivitas erosifblastokista janin dapat ditaksir dengan baik. Suatu alat yang
yang sedang menanamkan dirinya di rahim (lihat bermanfaat untuk membantu penentuan ini adalah
Bab 4). Karenaitu, haripersalinan tidakselalu mudah ultrasonografi yang dapat menghasilkan peng-
ditentukan. Sebagian besar janin lahir dalam 10 ukuran akurat (1 sampai 2hari) PPB selama minggu
sampai 14 hari perhitungan tanggal persalinan. Jika ke-7 sampai 14. Pengukuran yang sering digunakan
lahir terlalu awal, bayi dikategorikan sebagai pre- pada minggu ke-16 sampai 30 adalah diameter
matur; jika lahir belakangan, mereka dianggap biparietal (Unn), lingkaran kepala dan lingkaran
postmatur. perut, serta panjang femur. Penentuan akurat ukuran
Kadang-kadang kita perlu menentukan usia dan usia janin sangat penting dalam penatalaksanaan
mudigah atau janin kecil. Dengan menggabungkan kehamilan, terutama jika ibu memiliki panggul
data mengenai onset haid terakhir dengan panjang, sempit atau bayi menderita cacat lahir.
Bab 7 .i. Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta t07

Gambar 7.5 Seorangjaninl8mingguyangterhubungkeplasentamelalui tali pusatnya.Kulitjanintipiskarenatidakadanya


lemak subkutis. Perhatikan plasenta dengan kotiledonnya dan amnion.

Gambar 7.6 Seorang janin 7 bulan. Janin ini akan mampu


bertahan hidup. Janin memiliki kontur bulat akibat
pengendapan lemak subkutis. Perhatikan tali pusat yang
memilin.
108 Bagian Satu * Embriologi Umum

KorelasiKlinis
Faktor pendorong pertumbuhan yang
Berat Badan Lahir Rendah utama selama perkembangan sebeium dan
Panj ang dan berat j anin dapat sangat bervariasi, s e su dah lahi r adalah in sulin -lik e gr o w th f a ct o r

dan kadang-kadang keduanya tidak berkaitan f (IGF-I), yang memiliki efekmitogenik dan
dengan usia janin yang diperhitungkan dalam anabolik. Jaringan janin mengekspresikan
minggu atau bulan. Sebagian besar faktor yang IGF-I, dan kadar serum berkorelasi dengan
memengaruhi panjang dan berat ditentukan pertumbuhan janin. Mutasi di gen IGF-I
secara genetilg tetapi faktor lingkungan juga menyebabkan PJI dan retardasi pertumbuhan
berperan penting. ini berlanjut setelah lahir. Berbeda dengan
Pertumbuhan ianin terhambat (PJT, periode pranatal, pertumbuhan pascanatal
intrauterine growth restrietion) adalah suatu bergantung pada hormon pertumbuhan
istilah yang digunakan untukbayi yang berada (growth h o r m o n e, GH) .Hormo n ini mengikat
di persentil ke- 10 atau kurang untuk perkiraan reseptornya (CUn), mengaktifkan ialul suatu
berat badan lahir sesuai usia kehamilannya. transduksi sinyal dan menyebabkan sintesis
IGdang-kadang para bayi ini disebut smallfor dan sekresi IGF-I. Mutasi di GHR me-
d at e, kecil menurut usia kehamilan ( XUI( ), nyebabkan cebol Laron yang ditandai oleh
mengalami malnutrisi saat j anin, atau dismatur. retardasi pertumbuhan, hipoplasia bagian
Sekitar 1 dari 10 bayi mengidap PJT sehingga tengah wajatr, sklera biru, dan ekstensi siku
berisiko besar mengalami defisit neurologis, terbatas. Para pasien ini tidak atau sedikit
malformasi kongenital, aspirasi mekonium, memperlihatkan PJI karena selama per-
hipoglikemia, hipokalsemia, dan sindrom kembangan masa janin produksi IGF-I tidak
distres pernapasan (respiratory distress bergantungpada GH.
syndrome, RDS). Insidens lebih tinggi pada
orang berkulit hitam dibandingkan yang
berkulit putih. Faktor penyebabnya mencakup
SELAPUT JANIN DAN PLASENTA
kelainan kromosom (tO"lr) ; terato gen; infeksi
Seiring dengan pertumbuhannya, j anin membutuh-
kongenital (rubela, sitomegalovirus, tokso-
kan peningkatan nutrien dan faktor lain, dan hal ini
plasmosis, dan sifilis); gangguan kesehatan
menyebabkan perubahan-perubahan besar pada
ibu (hipertensi serta penyakit jantung dan
plasenta. Yang paling menonj ol adalah meningkatnya
ginjal); status gizi dan tingkat sosioekonomi
luas permukaan pertemuan antara komponen ibu
ibu; konsumsi rokok, alkohol, dan obat lain
dan janin untuk mempermudah pertukaran' Pem-
oleh ibu; insufisiensi plasenta; dan kelahiran
bentukan selaput-selaput janin juga berubah seiring
multipel (misal kembar dua, kembar tiga).
dengan peningkatan pembentukan cairan amnion.
Janin dengan berat kurang dari 500 g jarang
bertahan hidup, sedangkan mereka yang
Perubahan pada Trofoblas
beratnya 500 sampai 1.000 g dapat hidup
Pada awal bulan kedua, trofoblas ditandai oleh
asalkan mendapat perawatan ahli. Namun,
banyaknya vilus sekunder dan tersier yang me-
sekitar 50o/o bayi yang lahir dengan berat
nyebabkannya tampak radial (lihat Gambar 7.7).
kurang dari 1.000 g dan bertahan hidup akan
Vilus batang (vilus ancoralis) b erj alan dari meso derm
mengalami defisit neurologis berat. Bayi
lempeng korion ke selubung sitotrofoblas. Per-
mungkin aterm tetapi kecil akibat PJT atau
mukaan vilus dibentuk oleh sinsitium, terletak pada
kecil karena lahir prematur.
suatu iapisan sel sitotrofoblastik yang nantinya akan
Bab 7* Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta t09

Selubung
sitotrofoblas
luar

Ruang
antarvilus

Lempeng korion
(mesoderm
ekstraem brional)

Rongga korion
(rongga
ekstraembrional)

Gambar 7.7 Mudigahmanusiapadaawal bulankeduaperkembangan.Di kutubembrional,vilusberjumlahbanyakdanterbentuk


sempurna; di kutub abembrional, vilus sedikit dan kurang berkembang.

membungkus bagian tengah/inti vilus yang berupa transisi dari epitel menjadi endotel. Invasi ke arteri
mesoderm vaskular (lihat Gambar 7.8LC). Sistem spiralis oleh sel sitotrofoblas mengubah pembuluh
kapiler yang terbentuk di inti tunas vilus segera darah ini dari
pembuluh berdiameter kecil dan
berkontak dengan kapiler lempeng korion dan beresistensi tinggi menjadi pembuluh berdiameter
tangkai penghubung sehingga terbentuk sistem besar dengan resistensi rendah yang dapat me-
vaskular ekstraembrional. nyalurkan banyak darah ibu ke ruang antarvilus
Darah ibu dialirkan ke plasenta oleh arteri-arteri (Gambar 7.7 dan7.S).
spiralis di uterus. Erosi pembuluh darah ibu yang Selama bulan-bulan selanjutnya, tumbuh banyak
menyebabkan dibebaskannya darah ke dalam ruang perluasan kecil dari tunas vilus yang sudah ada dan
antarvilus (Gambar 7.7 dan 7.8) dilaksanakan oleh meluas sebagai vilus liber (vilus
bebas) ke ruang
sel sitotrofoblas yang melakukan invasi endo- antarvilus atau lakuna di sekitarnya. Pada awalnya,
vaskular. Sel-sel ini, yang dibebaskan dari ujung- vilus-vilus bebas yang baru terbentuk ini bersifat
ujung vilus ancoralis (vilus penambat) (Gambar 7.7 primitif (Gambar 7.8C), tetapi pada awal bulan
dan 7.8), menginvasi ujung terminal arteri spiralis, keempat, sel-sel sitotrofoblastik dan sebagian sel
tempat sel-sel tersebut menggantikan sel endotel ibu jaringan ikat lenyap. Sinsitium dan dinding endotel
di dlnding pembuluh darah, menciptakan pembuluh pembuluh darah kemudian menjadi satu-satunya
hibrida yang mengandung sel janin dan ibu. Untuk lapisan yang memisahkan sirkulasi ibu dan janin
melaksanakan proses ini, sel sitotrofoblas mengalami (Gambar 7.88,D). Sinsitium sering menjadi sangat
il0 Bagian Satu {. Embriologi Umum

-^.-a':,
* r-*r
q
(V Ruang
antarvilus [1
d',1
\1 Pembuluh
darah )lr

JiJ Sitotrofoblas {f
A Mesoderm
ekstraembrional
Sinsitium .B
Lempeng rt*
korion
Pembuluh darah vilus

Sawar dibentuk oleh


1. Sinsitium
2. Sitotrofoblas
3. Jaringan ikat
4. Endotel

CD
Struktur vilus pada berbagai tahap perkembangan. A. Selama minggu keempat. Mesoderm ekstraembrional
menembus vilus batang dalam arah lempeng desidua. B. Selama bulan keempat. Di banyak vilus kecil, dinding kapiler berkontak
langsung dengan sinsitium. C,D. Pembesaran vilus seperti diperlihatkan di Gambar 7.84,8.

tipis, dan sepotongbesar sinsitium yang mengandung


beberapa nukleus dapat terlepas dan masukke dalam atau kematian ibu. Penyakit ini tampaknya
danau antarvilus. Potongan-potongan ini, yang merupakan gangguan trofoblas yang berkaitan
dikenal sebagai syncytial knots, masuk ke sirkulasi dengan kegagalan atau ketidaksempurnaan
ibu dan biasanya mengalami degenerasi tanpa diferensiasi sel sitotrofoblas, yang banyak di
menimbulkan gejala. Hilangnya sel-sel sito- antaranya tidak mengalami transformasi epitel
trofoblastik berlangsung dari vilus kecil ke vilus menjadi endotel yang normal. Akibatnya,
besar, dan meskipun sebagian selalu ada di vilus invasi pembuluh darah ibu oleh sel-sel ini
bersifat rudimenter. Masih belum jelas
KorelasiRlinis bagaimana kelainan sel ini menyebabkan
hipertensi dan masalah lain. Penyebab pre-
Preeklamsia adalah keadaan yang ditandai eklamsia mencakup mosaikisme plasenta,
oleh hipertensi, proteinuria, dan edema ibu. yaitu sel trofoblas yangmemiliki cacat genetik,
Penyakit ini dapat timbul secara mendadak dan p enyakit ibu yang menyebabkan gangguan
kapan saja dari usia kehamilan 20 minggu vaskular, seperti diabetes. Wanita yang
hingga aterm dan dapat menyebabkan merokok juga memperlihatkan peningkatan
hambatan pertumbuhan janin, kematian j anin, insidens preeklamsia.
Bab 7 'l' Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta II I

besar, sel-sel ini tidak ikut serta dalam pertukaran korion frondosum ("semakkorion"). Vilus di kutub
antara kedua sirkulasi. abembrional mengalami degenerasi, dan pada bulan
ketiga, sisi korion ini, yang sekarang dikenal sebagai
Korion Frondosum dan Desidua Basalis korion laeve, tampak llcin (lihat Gambar 7 '9 dan
Pada minggu-minggu awal perkembangan, vilus me- 7.10A).
nutupi seluruh permukaan korion (Gambar 7.7). Perbedaan antara kutub embrional dan abem-
Seiring dengan kemajuan kehamilan, vilus di kutub brional korion jtg"
tercermin dalam struktur
embrional terus tumbuh dan meluas, menghasilkan desidua, lapisan fungsional endometrium yang

Gambar 7.9 Mudigah6minggu.Kantongamniondanronggakoriontelahdibukauntukmemperlihatkanjanin.Tampakgambaran


trofoblas di kutub embrional seperti semik yang berbeda dengan gambaran vilus-vilus halus di kutub abembrional' Perhatikan
tangkai penghubung danyolksac dengan duktus vitelinusnya yang panjang.
tt2 Bagian Satu .l Embriologi Umum

Desidua basalis

Desidua
parietalis

Rongga
korion Rongga
amnion

Yolk sac

Rongga
uterus

Korion laeve

Gambar 7.10 Hubungan berbagai selaput janin dengan dinding uterus. A. Akhir bulan kedua. Perhatikan yolk soc di rongga
korion antara amnion dan korion. Di kutub abembrional,vilus telah lenyap (korion laeve). B. Akhir bulan ketiga. Amnion dan korion
telah menyatu, dan rongga uterus lenyap akibat penyatuan korion laeve dan desidua parietalis.

terlepas selama persalinan. Desiduadi atas korion korion frondosum dan ( b) bagian ibu yang dib"ntrrk
frondosum, desidua basalis, terdiri dari lapisan oleh desidua basalis (Gambar 7.108). Di sisi janin,
padat sel-sel besar, sel desidua, dengan banyak plasenta dibatasi oleh lempeng korion (lihat
lemak dan glikogen. Lapisan ini,lempeng desidua, Gambar 7.8); di sisi ibu, plasenta dibatasi oleh
melekat erat ke korion. Lapisan desidua di atas kutub desidua basalis, dengan lempeng desidua adalah
abembrional adalah desidua kapsularis (Gambar bagian yang paling berhubungan erat dengan
7.10A). Dengan tumbuhnya vesikel korion, lapisan plasenta. Di zona tafi (junctional zone), trofoblas
ini menjadi teregang dan berdegenerasi. I(emudian dan sel desidua bercampur batr. Zona ini, yang
korion laeve berkontak dengan dinding uterus ditandai oleh sel raksasa sinsitium dan desidua, kaya
(desidua parietalis) di sisi berlawanan uterus, dan akan bahan ekstrasel amorf. Pada saat ini, sebagian
keduanya menyatu (lihat GambarT.l0 sampai 7.12) besar sel sitotrofoblas telah berdegenerasi. Di antara
sehingga lumen uterus lenyap. Karena itu, satu- lempeng korion dan desidua terdapat ruang
satunya bagian korion yang ikut dalam proses antarvilus yang terisi oleh darah ibu. Ruang ini
pertukaran adalah korion frondosum yang bersama berasal dari lakuna di sinsitiotrofoblas dan dilapisi
dengan desidua basalis membentuk plasenta. oleh sinsitium yang berasal dari janin. Cabang-
Demikian juga, penyatuan amnion dan korion untuk cabang vilus tumbuh ke dalam danau antarvilus
membentuk selaput amniokorion melenyapkan (Gambar7.8 dan 7.8).
rongga korion (Gambar 7.I0A,B). Selaput inilah Selama bulan keempat dan kelima, desidua
yang pecah sewaktu persalinan (pecahnya selaput membentuk sejumlah septum desidua yang me-
ketuban). nonjol ke dalam ruang antarvilus tetapi tidak
mencapai lempeng korion (Gambar 7.8). Sekat-
STRUKTUR PLASENTA sekat ini memiliki inti yang berasal dari jaringan ibu,
Pada awal bulan keempat, plasenta memiliki dua tetapi permukaannya dilapisi oleh satu lapisan sel
komponen: (a) bagian ianin yang dibentuk oleh sinsitium sehingga darah ibu di ruang antarvilus
Bab 7* Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta il3

:,. i Seorang janin 19 minggu dalam posisi alaminya di uterus,yang memperlihatkan tali pusat dan plasenta.Lumen
uterus telah lenyap. Di dinding uterus terdapat suatu tumor besar, miofibroma.

selalu dipisahkan dari jaringan vilus janin oleh satu kehamilan plasenta menutupi sekitar 15% sampai
lapisan sinsitium. Akibat pembentukan sekat ini, 30o/o permukaan dalam uterus. Meningkatnya
plasenta menjadi terbagi ke dalam beberapa ketebalan plasenta terjadi akibat pembentukan
kompartemery atau kotiledon (lihat Gamb ar 7 .14). cabang-cabang dari vilus yang sudah ada dan tidak
Karena septum desidua tidak mencapai lempeng disebabkan oleh penetrasi lebih lanjut ke dalam
korion, kontak antara ruang antarvilus di berbagai jaringan ibu.
kotiledon dipertahankan.
Akibat pertumbuhan janin yang terus menerus Plasenta Aterm
dan ekspansi uterus, plasenta juga membesar. Pada saat aterm, plasenta berbentuk seperti cakram
Peningkatan luas permukaannya secara kasar setara dengan garis tengah 15 sampai 25 cm, tebal sekitar 3
dengan pertambahan luas uterus, dan sepanjang cm, dan berat sekitar 500 sampai 600 g. Saat lahir,
l4 Bagian Satu .f. Embriologi Umum

Gambar 7.12 Janin23minggudi dalamuterus.sebagiandindinguterusdanamniontelahdihilangkanuntukmemperlihatkan


janin. Di latar belakang terlihat pembulu.h plasenta yang mengarah ke tali pusat.Tali pusat terbelit kencang di abdomen, mungkin
menjadi penyebab letak janin yang abnormal di uterus (letak bokong)

plasenta terlepas dari dinding uterus dan, sekitar 30 melekat ke selaput korion di luar plasenta (insersi
menit setelah bayi lahir, plasenta terdorong keluar velamentosa).
dari rongga uterus. Setelah lahir, jika plasenta dilihat
dari sisi ibu, tampak j6las 15 sampai 20 bagian yang Sirkulasi Plasenta
menonjol, yaitu kotiledon yang dilapisi oleh selapis Kotiledon menerima darah dari B0 sampai 100 arteri
tipis desidua basalis (Gambar 7.I4B).Alur di antara spiralis yang menembus lempeng desidua dan masuk
kotiledon dibentuk oleh septum desidua. ke ruang antarvilus dengan pola yang cukup teratur
Permukaan plasenta sisi janin seluruhnya dilapisi (Gambar 7.13). Tekanan pada arteri ini mendorong
oleh lempeng korion Terdapat sejumlah arteri dan darah masuk j auh ke ruang antarvilus dan membasahi
vena besar, pembuluh korion yang mengumpul ke banyak vilus kecil dari percabangan vilus dengan
arah tali pusat (Gamb ar 7.I4A).I(orion, sebaliknya, darah beroksigen. Sewaktu tekanan berkurang, darah
dilapisi oleh amnion. Letak perlekatan tali pusat mengalir balik dari lempeng korion menuju desidua,
biasanya di tengah dan kadang-kadang bahkan di tempat darah masuk ke vena endometrium (Gambar
tepi (marginal). Meskipun jarang, tali pusat dapat 7.8). Karena itu, darah dari ruang antarvilus
Bab 7* Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta il5

Lempeng desidua Vena endometrium


Arteri spiralis

Septum desidua

Lempeng korion Pembuluh


Pembuluh umbilikus korion

Gambar 7.13 Plasenta pada paruh kedua kehamilan.Kotiledon sebagian terpisah-pisah oleh septum desidua (maternal).Sebagian
besar darah antarvilus kembali ke sirkulasi ibu melalui vena endometrium. Sebagian kecil masuk ke kotiledon di sekitarnya' Ruang
antarvilus dilapisi oleh sinsitium.

mengalir balik ke sirkulasi ibu melalui vena endo- border yang terdiri dari banyak mikrovilus, yang
metrium. sangat memperluas area permukaan sehingga me-
Secara keseluruhan, ruang antarvilus plasenta ibu ningkatkan kecepatan pertukaran antara sirkulasi
mengandung sekitar 150 mL darah yang diganti ibu dan janin (Gambar 7.8D). Membran plasenta
sekitar tiga atau empat kali per menit. Darah ini yang memisahkan darah ibu dan janin, pada awalnya
mengalir di sepanjang vilus korion yang memiliki terdiri dari empat lapisan: (a) lapisan endotel
luas permukaan 4 sampai 14 mz.Namun, pertukaran pembuluh darah janin, (b) jaringan ikat di inti vilus,
di plasenta tidak berlangsung di semua vilus, hanya (c) lapisan sitotrofoblas, dan (d) sinsitium (Gambar
di vilus-vilus yang pembuluh janinnya berkontak 7 .8C). Namun, sejak bulan keempat hingga seterus-
erat dengan membran sinsitium yang menutupinya. nya, membran plasenta menipis, karena lapisan
Di vilus-vilus ini, sinsitisum sering merrrllll<t brush endotel pembuluh darah kini berkontak erat dengan

Tali pusat

Gambar 7.14 plasentaaterm.A.pandangandari sisijanin.Lempengkoriondantali pusatdilapisi olehamnion.B.Pandangandarti


sisi ibu yang memperlihatkan kotiledon. Di satu bagian, desidua dihilangkan. Sisi ibu dari plasenta harus selalu diperiksa
dengan
cermat saat kelahiran,dan sering dijumpai satu atau iebih kotiledon yang tampak keputihan karena pembentukan fibrin berlebihan
dan infark pada sekelompok danau antarvilus.
il6 Bagian Satu i. Embriologi Umum

membran sinsitium sehingga laju pertukaran sangat KorelaslKlinis


meningkat ( Gambar 7. BD ). Membran plasenta, yang
kadang-kadang disebut sawar plasenta, bukanlah Eritroblastosis Fetalis dan Hidrops Fetalis
suatu sawar sejati karena banyak bahan yang dapat Lebih dari 400 antigen sel darah merah telah
bebas melewatinya. I(arena darah ibu di ruang diketahui, dan meskipun sebagian besar tidak
antarvilus dipisahkan dari darah janin oleh sawar menyebabkan masalah selama kehamilan,
yang berasal dari korionr plasenta manusia dianggap sebagian antigen ini dapat merangsang res-
sebagai tipe hemokorialis. pons antibodi ibu terhadap sel-sel darah janin.
Proses ini adalah contoh dari isoimunisasi,
FungsiPlasenta dan jika respons ibu cukup kuat, antibodi akan
Fungsi utama plasenta adalah (a) mempertukarkan menyerang dan menghemolisiskan sel darah
produk metabolik dan gas antara sirkulasi ibu dan merah janiry menimbulkan penyakit hemo-
janin dan (b) menghasilkanhormon. litik pada neonatus. Penyakit ini kadang-
kadang disebut eritroblastosis fetalis karena
Fertuksran Gas hemolisis sedemikian banyak sel darah
Pertukaran gas-misalnya oksigen, karbon dioksida, merangsang sejumlah sel darah janin imatur
dan karb on monoksida-berlangsung melalui difusi yang disebut eritroblas. Pada sebagian kasus,
sederhana. Pada aterm, janin menyerap 20 sampai anemiamenj adi sedemikianparahnya sehingga
30 mL oksigen per menit dari darah ibu, dan bahkan terjadi hidrops fetalis (edema dan efusi ke
hambatan singkat aliran oksigen dapat mematikan dalam rongga tubuh) dan menyebabkan
janin. Aliran darah plasenta sangat penting bagi kematian janin (lihat Gambar 7.15). Sebagian
pasokan oksigen, karena jumlah oksigen yang besar kasus yang parah disebabkan oleh
mencapai j anin terutama ditentukan oleh penyaluran antigen dari sistem golongan darah CDE
bukan difusi. (Rhesus). Antigen Rh atau D adalah antigen
yang paling berbahaya, karena imunisasi dapat
Perfu,t*rc,r fflufrien da n El ektrolit terjadi hanya dengan satu kali pajanan dan
Pertukaran nutrien dan elektrolit, misalnya asam telah terjadi sebelumnya dan akan semakin
amino, asam lemak bebas, karbohidrat, dan vitamin, parah pada setiap kehamilan berikutnya.
berlangsung cepat dan meningkat seiring dengan Respons antibodi terjadi pada kasus dengan
kemajuan kehamilan. janin adalah positif D(Rh) dan ibunya negatif
D(Rh) dan terpicu ketika sel darah merah
Fe nya! u ra n A,nti bodi I bu janin masuk ke sistem ibu akibat adanya
I(ompetensi imunologis mulai terbentuk pada akhir perdarahan-perdarahan kecil di permukaan
trimester pertama, yaitu saat janin membuat semua vilus plasenta atau saat lahir. Analisis cairan
komponen komplemen. Imunoglobulin hampir amnion untukbilirubin, suatu produk pecahan
hanya berupa imunoglobulin G (tgC) ibu yang hemoglobiry berfungsi sebagai ukuran derajat
mulai disalurkan dari ibu ke janin pada sekitar usia hemolisis sel darah merah. Terapi bagi janin
14 minggu. Dengan cara ini, janin memperoleh yang terkena.adalah transfusi intrauterus atau
imunitas pasif terhadap berbagai penyakit infeksi. pascanatal. Namun, penyakitini dapat dicegah
Bayi baru lahir mulai menghasilkan sendiri IgG, dengan mengidentifikasi wanita berisiko
tetapi kadar dewasa belum tercapai hingga usia 3 dengan melakukan pemeriksaan penyaring
tahun. antibodi dan mengobati mereka dengan
imunoglobulin anti-D.
Bab 7 'i' Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta I 17

hormon estrogenik, terutama estriol, hingga tepat


Antigen dari golongan darah ABO juga sebelum akhir kehamilan, saat kadar maksimumnya
dapat' memicu respons antibodi, tetapi tercapai. Kadar estrogen yang tinggi ini merangsang
efeknya jauh lebih ringan daripada yang pertumbuhan uterus dan perkembangan kelenjar
ditimbulkan oleh golongan CDE. Sekitar 20% mamaria.
bayi mengalami ketidakcocokan (inkom- Selama dua bulan pertama kehamilan, sinsitio-
patibilitas) ABO dengan ibunya, tetapi hanya trofoblas jug^ menghasilkan human chorionic
5o/o y angmemp erlihatkan gej ala klinis. G e j ala gonailotropin (hCG; gonadotropin korion ma-
ini dapat diterapi dengan efektifpascanatal. nusia) yafig mempertahankan korpus luteum.
Hormon ini dikeluarkan oleh ibu di urin, dan pada
tahap awal kehamilan, keberadaannya digunakan
sebagai indikator kehamilan. Hormon lain yang
ProduksiHormon dihasilkan oleh plasenta adalah somatomamo-
Pada akhir bulan keempat, plasenta menghasilkan tropin (dahulu disebut laktogen plasenta)' Ini
progesteron dalam jumlah memadai untuk adalah suatu bahan mirip hormon pertumbuhan
mempertahankan kehamilan jika korpus luteum yang memprioritaskan glukosa darah ibu bagi janin
diangkat atau kurang berfungsi. Mungkin semua dan agak menyebabkan ibu menjadi diabetogenik.
hormon disintesis di sinsitiotrofoblas. Selain Hormon ini |ug mendorong perkembangan
progesteron, plasenta makin banyak menghasilkan payudara untuk menghasilkan susu.

KorelasiKlinis

Sawar Plasenta
Sebagian besar hormon ibu tidak melewati
plasenta. Hormon-hormon yang dapat lewat,
misalnya tiroksin, melakukannya dalam
kecepatan yang rendah. Sebagian progestin
sintetis dapat melewati plasenta dengan cepat
dan dapat menyebabkan maskulinisasi janin
perempuan. Yang bahkan lebih berbahaya
adalah pemakaian estrogen sintetis dietil-
stilbestrol yang mudah menembus plasenta.
Senyawa ini menimbulkan karsinoma vagina
dan kelainan testis pada orang yang terpajan
ke bahan ini sewaktu di dalam kandungan
(hhat eab s).
Meskipun sawar plasenta sering dianggap
berfungsi sebagai mekanisme protektif
terhadap faktor-faktor perusak, banyak
virus-misalnya rubela, sitomegalovirus,
Coxsackie, variola, varisela, campak, dan
Garvlbar 7.'l 5 Hidrops fetalis akibat akumulasi cairan di
jaringan janin. poliomielitis-mudah melewati plasenta.
I l8 Bagian Satu .i. Embriologi Umum

kelima perkembangan, struktur-struktur berikut


Setelah berada di janin, sebagian virus ini melewati cincin tersebut (lihat Gambar 7.L6A,C):
' dapat menimbulkan infeksi yang dapat me- (a) tangkai penghubung (connecting stalk) yang
nyebabkan kematian sel dan cacat lahir (lihat mengandung alantois dan pembuluh umbilikus,
Bab B). yang terdiri dari dua arteri dan satu venal $) yolk
Sayangnya, kebanyakan obat dan metabolit sac (duktus vitelinus), disertai oleh pembuluh
obat dapat dengan mudah melewati plasentq vitelinusnya; dan ( c) saluranyangmenghubungkan
dan banyak yang menyebabkan kerusakan rongga intra- dan ekstraembrional (Gambar
serius pada mudigah (lihat nab B). Selain itu, 7.16C). Yolk sac menempati suatu ruang di rongga
pemakaian heroin dan kokain oleh ibu hamil korion, yaitu ruang antara amnion dan lempeng
dapat menyebabkan ketergantungan pada korion (Gambar 7.L68).
janin. Selama perkembangan lebih lanjut, rongga
amnion cepat melebar dengan mengorbankan
rongga korion, dan amnion mulai membungkus
tangkaiyolk sac dan tangkai penghubung, menyatu-
AMNION DAN TALI PUSAT kan keduanya dan membentuk tali pusat primitif
Garis oval peralihan antara amnion dan ektoderm (Gambar 7.168). Di sebelah distal, tali pusat
mudigah (persambungan amnion-ektoderm) mengandung tangkai yolk sac dan pembuluh
adalah cincin umbilikus primitif. Pada minggu umbilikus. Di sebelah proksimal, tali pusat

Rongga korion
Lempeng korion
Yolk sac dan Yolk sac
pembuluh
tangkainya
duktus vitelinus
Lengkung
Tangkai usus

Cincin
nding abdomen
mudigah
I
Rongga
tumbilikus korion.
primitif
Rongga
amnion Rongga korion Lengkung usus

Duktus
vitelinus
Pembuluh Rongga
Rongga umbilikus ekstra-
ekstra- embrional
embrional g
Alantois

frnrnL'yar ?.'t6 A. Mudigah 5 minggu yang memperlihatkan struktur-struktur yang melewati cincin umbilikus primitif. B.Tali
pusat primitif pada mudigah 10 minggu.C. Potongan melintang melalui struktur setinggi cincin umbilikus. D. Potongan melintang
melalui tali pusat primitif yang memperlihatkan lengkung usus menonjol di tali pusat.
Bab 7* Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta II9

mengandung sebagian lengkung usus dan sisa


alantois (Gambar 7. i 6B,D).Yolk sacyangterdapat di mengidap cacat jantung dan pembuluh darah
rongga korion, dihubungkan ke tali pusat oleh lain. Arteri yang tidak ada itu mungkin karena
tangkainya. Pada akhir bulan ketiga, amnion telah tidak terbentuk (agenesis) atau mengalami
membesar sedemikian sehingga berkontak dengan degenerasi pada awal perkembangan.
korion, melenyapkan rongga korion (Gambar
7.108). Yolk sac kemudian biasanya menciut dan Pita Amnion
secara bertahap lenyap. Kadang-kadang robekan di amnion menye-

Rongga abdomen untuk sementara menjadi babkan terbentuknya pita amnionyang dapat
terlalu kecil bagi lengkung usus yang tumbuh pesat, mengelilingi bagian tubuh janiry terutama
dan sebagian dari usus tersebut terdorong ke dalam ekstremitas dan jari. Dapat terjadi amputasi,
ruang ekstraembrional di tali pusat. Lengkung usus konstriksi cincin, dan kelainan lain, termasuk
yang menonjol ini membentuk hernia umbilikalis deformasi kraniofasial (lihat Gambar 7.17).
fisiologis (lihat Bab 14). Pada sekitar akhir bulan Asal mula pita ini mungkin adalah infeksi atau
ketiga, lengkung usus tertarik kembali ke dalam gangguan toksik yang mengenai janin, selaput

tubuh mudigah, dan rongga di tali pusat lenyap. Saat janin, atau keduanya. Kemudian terbentuk
alantois dan duktus vitelinus serta pembuluh- pita dari amnion, seperti jaringan Parut yang
pembuluhnya juga lenyap, yang tertinggal di tali mencekik struktur janin.
pusat hanyalah pembuluh umbilikus yang dikelilingi
oleh Wharton jelly. Jarinean yang kaya akan
proteoglikan ini, berfungsi sebagai lapisan pelindung
bagi pembuluh darah. Dinding arteri mengandung PERUBAHAN PLASENTA PADA AKHIR
KEHAMILAN
serat otot dan banyak serat elastis yang berperan
Pada akhir kehamilan, sejumlah perubahan terjadi di
menyebabkan konstriksi dan kontraksi cepat
plasenta yang mungkin menunjukkan penurunan
pembuluh umbilikus setelah tali pusat dipotong.
pertukaran antara kedua sirkulasi. Perubahan-
perubahan tersebut mencakup (a) meningkatnya
KorelasiKlinis jaringan fibrosa di inti vilus, (b) menebalnya
membrana basalis kapiler janin, (t) lenyapnya
Kelainan Tali Pusat kapiler-kapiler kecil di dalam vilus, dan (d)
Saat lahir, tali pusat memiliki garis tengah mengendapnya fibrinoid di permukaan vilus di zona
sekitar 2 cm dan panjang 50-60 cm. Tali pusat pertautan dan di lempeng korion' Pembentukan
berkelok-kelok sehingga terbentuk banyak Iibrinoid yang berlebihan sering menyebabkan in-
simpul palsu. Tali pusat yang terlalu panjang fark danau antarvilus atau kadang-kadang seluruh
dapat melingkari leher janin, biasanya tanpa kotiledon. Kotiledon itu kemudian tampak ke-
menimbulkan risiko, sedangkan tali pusat putihan.
yang pendek dapat menyebabkan kesulitan
proses kelahiran dengan menarik plasenta CAIR.AN AMNION
dari perlekatannya di uterus. Rongga amnion terisi oleh cairan jernih encer (air
Secara normal, terdapat dua arteri dan satu ketuban) yang sebagian dihasilkan oleh sel amnion
vena di tali pusat. Namun, pada 1 dari 200 meskipun sebagian besar berasal dari darah ibu'
bayi baru lahir, hanya terdapat satu arteri, dan Jumlah cairan meningkat dari sekitar 30 mL pada
bayi-bayi ini memiliki kemungkinan 2oo/o minggu ke-10 kehamilan menjadi 450 mL pada
120 Bagian Satu l. Ernbriologi Umum

,iiri,r,r[l€i;' :;i."i::/ Kelainan tungkai akibat pita amnion.A.Cincin konstriksi tungkai.B.Amputasi tungkai.

minggu ke-20 dan meniadi 800 sampai 1.000 mL


pada minggu ke-37. Selama bulan-bulan awal kelebihan cairan amnion (t.SOO sampai 2.000
kehamilan, mudigah tergantung pada tali pusat di mL), sedangkan oligohidramnion merujuk
dalam cairan ini yang berfungsi sebagai bantalan kepada penurunan jumlah (kurang dari 400
pelindung. Cairan ini (a) meredam guncangan, (b) mL). Kedua keadaan ini berkaitan dengan
mencegah melekatnya mudigah ke amnioq dan (c) peningkatan insidens cacat lahir. Penyebab
memungkinkan janin bergerak. Volume cairan primerhidramnion antaralain adalahpenyebab
amnion diganti setiap 3 jam. Dari awal bulan kelima, idiopatik (35olo), diabetes ib:u (z5o/o), dan
janin menelan cairan amnionnya sendiri, dan malformasi kongenital, termasuk gangguan
diperkirakanbahwa janin minum sekitar 400 mLper sistem saraf pusat (misal anensefalus) dan
hari, sekitar separuh dari jumlah total. Urin janin cacat saluran cerna (atresia, misal pada
masuk ke dalam cairan amnion setiap hari sejak esofagus) yang menghambat janin menelan
bulan kelima, tetapi urin ini sebagian besar adalah air cairan. Oligohidramnion adalah keadaan yang
karena plasenta-lah yang berfungsi sebagai organ jarang ditemukan dan mungkin disebabkan
untuk pertukaran zat sisa metabolik. Pada saat lahir, oleh agenesis ginjal.
selaput amniokorion membentuk suatu gaya Pecahnya selaput amnion secara prematur,
hidrostatik seperti baji yang membantu membuka yaitu penyebab tersering persalinan prematur,
kanalis servikalis. terjadi pada sekitar 10% kehamilan. Selain itu,
oligohidramnion akibat pecahnya selaput
KorelasiKlinis amnion dapat menyebabkan club foot dan
hipoplasia paru. Penyebab pecahnya selaput
Cairan Amnion ini umumnya tidak diketahui, tetapi pada
Hidramnion atau polihidramnion adalah sebagian kasus, trauma tampaknya berperan.
istilah yang digunakan untuk menjelaskan
Bab 7 '!' Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta I 2l

SELAPUT JANIN PADA BAYI KEMBAR pasangan monozigot oleh kemiripannya yang kuat
Susunan selaput janin pada bayi kembar cukup dalam golongan darah, sidik jari, jenis kelamiry dan
bervariasi, bergantung pada jenis kembar dan waktu penampakan luar, misalnya warna mata dan rambut'
pemisahan kembar monozigot' Pemisahan zigot biasanya terjadi pada stadium
blastokista dini. Massa sel dalam memisah menjadi
Kembar Dizigot duakelompokselberb eda di dalam ronggablastokista
Sekitar dua pertiga kembar bersifat dizigot atau yang sama (Gambar 7.198). Kedua mudigah me-
fraternal, dan insidensnya adalah 7 sampai 11 per millki satu plasenta dan satu rongga koriorg tetapi
1.000 kelahiran yang meningkat seiring dengan usia rongga amnionnya berbeda (Gambar 7.198)' Pada
ibu. I(embar ini terjadi karena pelepasan secara kasus yang jarang, pemisahan terjadi pada stadium
bersamaan dua oosit dan pembuahan oleh diskus germinativum bilaminar, tepat sebelum garis
spermatozo a yang berbeda. Karena kedua zigot primitif terbentuk (Gambar 7.I9C)' Cara pemisah-
memiliki susunan genetik yang sama sekali b erbeda, an ini menyebabkan terbentuknya dua janin dengan
kembar ini tidak mirip satu sama lain dan hanya satu plasenta dan satu kantong korion dan amnion
seperti kakak-adik.Jenis kelamin kembar ini mungkin bersama. Meskipun kembar ini memiliki satu
sama mungkin tidak. Zigottertanam secara terpisah plasenta, aliran darah biasanya seimbang.
di uterus, dan biasanya masing-masing membentuk Meskipun kehamilan triplet jarang dijumpai
sendiri plasenta, kantong amnion, dan korionnya (sekitar I per 7.600 kehamilan), kelahiran kua-
(lihat Gambar 7.lBA). Namury kadang-kadang druplet, kuintuplet, dan seterusnya lebih jarang lagi'
kedua plasenta terletak sedemikian dekat satu sama Dalam tahun-tahun terakhir, terjadi peningkatan
lain sehingga keduanya menyatu. Demikian juga, frekuensi kelahiran multipel dari ibu yang mendapat
dinding kantong korion mungkin saling melekat lalu gonadotropin (obat kesuburan) atas indikasi ke-
menyatu (Gambar 7 .l8B). Kadang-kadang, masing- gagalan ovulasi.
masing kembar dizigot memiliki sel darah merah
yang b erbeda golongannya (mosaikisme eritrosit)
KorelasiKlinis
yang menunjukkan bahwa penyatuan dua plasenta
berlangsung sedemikian erat sehingga terjadi per-
Cacat Kembar
tukaran sel darah merah.
Kehamilan kembar memiliki insidens mor-
Kembar Monozigot talitas dan morbiditas perinatal yang tinggi
satu ovum serta memperlihatkan kecenderungan per-
Jenis kembar kedua yang terbentuk dari
salinan prematur' Sekitar l2o/obayr prematur
yang dibuahi, adalah kembar monozigot atau
adalah bayi kembar, dan kembar biasanya
identik. Angka kejadian untuk kembar monozigot
berukuran kecil saat lahir. Berat badan lahir
adalah 3 sampai 4 per 1.000. Kelainan ini terjadi
rendah dan prematuritas menempatkan bayi
akibat memisahnya zigot di berbagai tahap per-
dari kehamilan kembar pada risiko tinggi, dan
kembangan. Pemisahan paling dini diyakini terjadi
sekitar 10% sampai 20o/o dari mereka me-
pada tahap dua-sel, di saat terbentuknya dua zigot
ninggal, dibandingkan dengan hanya 2o/obayi
yang terpisah. I(edua blastokista tertanam secara
dari kehamilan tunggal.
terpisah, dan masing-masing mudigah memiliki
Insidens kehamilan ganda mungkin jauh
plasenta dan kantong korionnya sendiri (lihat
lebih tinggi, karena kehamilan kembar lebih
Gambar 7.IgA'). Meskipun susunan selaput dari
sering terjadi daripada persalinan kembar'
kedua kembar ini mirip dengan yang ditemukan
Banyak kembar yang meninggal sebelum lahir,
padakembar dizigot, keduanya dapat dikenali sebagai
122 Bagian Satu * Embriologi Umum

Zigot stadium 2 sel

Massa sel dalam Trofoblas

Rongga amnion

o
Yolk sac

Rongga korion

/\

Plasenta dan korion terpisah Plasenta dan korion menyatu

Gambar 7.18 Pembentukan kembar dizigot. Dalam keadaan normal, masing-masing mudigah memiliki amnion, korion, dan
plasentanya masing-masing (A),tetapi kadang-kadang plasenta menyatu (B). Masing-masing mudigah biasanya menerima darah
dalam jumlah sesuai,tetapi kadang-kadang terbentuk pirau anastomosis besar yang mengalihkan darah lebih banyak ke salah satu
kembar daripada ke yang lain.
Bab 7 .! Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta a23

Rongga
korion bersama

Rongsa +
+ amnron oersama

Gambar 7.19 Kemungkinan susunan selaput-selaput janin pada kembar monozigot.A.Pemisahan terjadi pada stadium dua sel,
dan masing-masing mudigah memiliki sendiri plasenta, rongga amnion, dan rongga korion. B. Pemisahan massa sel dalam menjadi
dua kelompok yang sama sekali terpisah. Kedua mudigah memiliki plasenta dan kantong korion bersama tetapi rongga amnionnya
terpisah. C. Pemisahan massa sel dalam terjadi pada tahap perkembangan lebih lanjut. Kedua mudigah memiliki satu plasenta,
rongga amnion,dan rongga korion bersama.

dan sebagian penelitian menunjukkan bahwa trimester pertama atau awal trimester kedua,
hanya 29o/o wanita yang hamil dengan janin dapat terjadi akibat resorpsi atau pembentuk-
kembar benar-benar melahirkan kedua an fetus papiraseus (lftat Gamb ar 7 .20).
bayinya. Istilah vanishing twins meruiak Masalah lain yang menyebabkan mening-
kepada kematian salah satu janin. Meng- katnya mortalitas pada kembar adalah
hilangnya salah satu janin yang terjadi pada sindrom transfusi kembar yang teriadi pada
124 Bagian Satu * Embriologi Umum

5% sampai 15% kehamilan monozigot mono-


" korion. Pada keadaan ini, terbentuk anas-
tomosis vaskular plasenta yang tersusun secara
seimbang pada kebanyakan plasenta mono-
korion sehingga salah satu kembar menerima
sebagian besar darah sementara aliran ke
kembar yang lain terganggu. Akibatnya, salah
satu kembar lebih besar daripada yang lain
(lihat Gamb ar 7 .21). Prognosis buruk dengan
angka kematian pada kedua kembar sebesar
60% sampai 100% kasus.
Pada tahap perkembangan yang lebih
lanjut, pemisahan tak sempurna nodus pri-
mitif dan garis primitif dapat menyebabkan
terbentuknya kembar dempet (Siam).
Kembar ini diklasifikasikan berdasarkan sifat
dan derajat penyatuannya sebagai torako-
pagus (pagos, terikat), pigopagus, dan
kraniopagus (lihat Gambar 7.22 dan7.n).
Kadang-kadang kembar monozigot dlhu- Gambal,' 7.:1fl Fetus papiraseus. Satu kembar tampak lebih
bungkan hanya oleh suatu jembatan kulit atau besar, dan yang lain telah ditekan dan mengalami mumifikasi
sehingga muncul kata papiraseus.
oleh jembatan hati bersama. Tipe kembaryang
terbentuk bergantung pada kapan dan sebe-
rapa besar kelainan nodus dan garis primitif
yang terjadi. Misekspresi Ben, misalnya
Goosecoid, juga dapat menyebabkan kembar
siam. Banyak kembar siam yang bertahan
hidup, termasuk pasangan terkenal, Chang
dan Engyang menyatu di perut dan berkelana
ke Inggris dan Amerika Serikat dalam
pameran-pameran selama pertengahan tahun
1800an. Mereka akhirnya menetap di North
Carolina, bertani, dan menjadi ayah dari 2I
anak dari dua istri mereka.

i Kembar monozigot dengan sindrom transfusi


ir.ilcrrih*r" ?,:r
kembar. Anastomosis vaskular di plasenta menyebabkan
ketidakseimbangan aliran darah ke kedua janin.
BabT * Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta r25

PERSALTNAN (PARTUS) KorelasiKlinis


Selama 34 sampai 38 minggu pertama kehamilary
miometrium uterus tidak berespons terhadap sinyal Persalinan Prematur
untuk persalinan (partus). Namun, selama 2 Faktor-faktor yang memulai persalinan belum
sampai 4 minggu terakhir kehamilan, jaringan ini diketahui dan mungkin melibatkan "retrea.t
menjalani fase transisional sebagai persiapan untuk fr o m m ainten an c e ofp r e gn an cy" (dihentikan-
permulaan persalinan. Akhirnya fase ini berakhir nya pemeliharaan kehamilan), yaitu peng-
dengan menebalnya miometrium di bagian atas hentian faktor-faktor penopang kehamilan
uterus serta melunak dan menipisnya bagian bawah (mis. hormon), atau induksi aktif akibat
dan serviks. faktor-faktor stimulatorik yang bekerja di
Persalinan itu sendiri dibagi menjadi tiga tahap uterus. Mungkin komponen dari kedua
(kala)' ( 1 )pendataran (penipisandanpemendekan) fenomena ini berperan. Sayangnya, kurangnya
sertapembukaan (dilatasi) serviks (tahap iniberakhir pengetahuan tentang faktor-faktor ini meng-
ketika serviks membuka lengkap), (2) pengeluaran hambat kemajuan dalam mencegah pelahiran
atau pelahiran janin, dan (3) pelahiran plasenta prematur. Pelahiran prematur (pelahiran
dan selaputianin. Kala I ditimbulkan olehkontraksi kurang dari 34 minggu) pada bayi prematur
uterus yang mendorong kantong amnion menekan merupakan penyebab kedua tersering ke-
kanalis servikalis seperti baji, atau jika selaput telah matian bayi di Amerika Serikat dan juga
pecah, tekanan akan dilakukan oleh bagian terendah berperan besar dalam morbiditas. I(elainan
janiry biasanya kepala. Kala 2 juga dibantu oleh ini disebabkan oleh pecahnya selaput ketuban
kontraksi uterus, tetapi gaya yang terpenting secara prematur, onset persalinan yang
dihasilkan oleh peningkatan tekanan intra-abdomen prematur, atau penyulit kehamilan yang
akibat kontraksi otot-otot abdomen. Kala 3 mengharuskan p elahiran prematur. Hip ertensi
memerlukan kontraksi uterus dan dibantu oleh dan diabetes pada ibu serta solusio plasenta
meningkatnya tekanan intra-abdomen. adalah faktor risiko. Infeksi pada ibu, termasuk
Sewaktu uterus berkontraksi, bagian atasnya vaginosis bakterialis, juga dilaporkan berkait-
mengalami retraksi, menciptakan lumen yang an dengan peningkatan risiko.
semakin lama semakin kecil, sementara bagian
bawah membuka sehingga gaya yangtimbul terarah.
I(ontraksi biasanya dimulai setiap sekitar 10 menit;
kemudian selama kala dua persalinary kontraksi pematangan sistem organ. Pertambahan panjang
mungkin terjadi dengan selang I menit dan sangat mencolok selama bulan ketiga, keempat, dan
berlangsung selama 30 sampai 90 detik. Kontraksi kelima (sekitar 5 cm per bulan), sementara pe-
yang bersifat berdenyut (pulsatil) ini penting untuk nambahan berat paling nyata pada 2 bulan terakhir
kelangsungan hidup janin, karena kontraksi ini kehamilan (sekitar 700 g per bulan) (tabel 7.1, hlm.
menghasilkan gaya yang cukup untuk menghambat 104).
aliran darah uteroplasenta ke janin. Suatu perubahan mencolok adalah perlambatan
relatif pertumbuhan kepala. Pada bulan ketiga, ke-
RINGKASAN pala berukuran sekitar separuh dari PPB. Pada bulan
Periode ianin berlangsung dari minggu kelima, ukuran kepala adalah sekitar sepertiga PPI
kesembilan kehamilan hingga lahir dan dan saat lahir ukurannya seperempat PPT (Gambar
ditandai oleh pertumbuhan pesat tubuh dan 7.2).
125 Bagian Satu * Embriologi Umum

Torakopagus Pigopagus Kraniopagus

Gambar 7.22 Kembar torakopagus, pigopagus, dan kraniopagus. Kembar siam dapat dipisahkan hanya jika tidak memiliki organ
vital secara bersama-sama.

Gambar 7.23 Kembar siam. A. Kembar dengan dua kepala, toraks lebar, dua tulang belakang, dua jantung yang sebagian
menyatu, empat paru, dan dua usus hingga ke ileum. B. Kembar siam yang menyatu di kepala (kraniopagus) dengan deformitas
multipel di ekstremitas.
Bab 7* Minggu Ketiga Hingga Lahir: Janin dan Plasenta 127

Selama bulan kelima, gerakan janin jelas dirasa- mengeluarkan urin ke dalam cairan amnion, tetapi
kan oleh ibu, dan janin ditutupi oleh rambut halus sebagian besar dari urin ini adalah air. Cairan amnion
pendek.' yang berlebihan (hidramnion) berkaitan dengan
Janin yang lahir selama bulan keenam atau awal anensefalus dan atresia esofagus, sedangkan jumlah
bulan ketujuh sulit untuk bertahan hidup, terutama yang kurang (oligohidramnion) berkaitan dengan
karena sistem pernapasan dan sistem saraf pusat agenesis ginjal.
belum berdiferensiasi secara sempurna. Tali pusat (korda umbilikalis) y"tg dibungkus
Secara umum, lama kehamilan untuk janin oleh amnion, mengandu ng(a) dua arteri umbilikalis,
aterm dianggap sebesar 280 hari atau 40 minggu (b) satuvenaumbilikalis, dan (c) Wharton jellyyang
setelah onset haid terakhir atau yang lebih akurat, berfungsi sebagai bantalan pelindung untuk pem-
266hafiatau 38 minggu setelah pembuahan. buluh-pembuluh darah ini. Selaput janin pada
Plasenta terdiri dari dua komponen: (a) bagian kembar bervariasi sesuai asal dan saat pembentukan
janin, yang berasal dari korion frondosum atau kembar tersebut. Dua pertiga kembar bersifat
korion vilus, dan (b) bagian ibu yang berasal dari dizigot, atau fraternal; mereka memiliki dua
desidua basalis. Ruang antara lempeng korion dan amnion, dua korion, dan dua plasenta yang kadang-
desidua terisi oleh danau antarvilus darah ibu. kadang menyatu. Kembar monozigot biasanya
Percabangan vilus (jaringan janin) tumbuh ke memiliki dua amniory satukorion, dan satuplasenta'
dalam danau-danau darah ibu dan terendam di Padakasus kembar dempet (siam), yaitu pemisahan
dalamnya. Sirkulasi janin selalu terpisah dari sirkulasi kedua janin yang tidak sempurna satu sama lain,
ibu oleh (a) suatu membran sinsitium (turunan terdapat satu amnion, satu korion, dan satu
korion) dan (b) sel endotel darikapiler janin. Karena plasenta.
itu, plasenta manusia adalah tipe hemokorialis. Sinyal-sinyal yang menandakan proses kelahiran
Danau-danau antarvilus pada plasenta yang telah (partus) belum diketahui pasti, tetapi persiapan
terbentuk sempurna mengandung sekitar 150 mL untuk persalinan biasanya dimulai antara 34 dan 38
darah ibu yang diperbarui tiga atau empat kali per minggu. Persalinan itu sendiri terdiri dari tiga tahap
menit. Luas seluruhvilus bervariasi dari 4 sampai 14 (kala)' (1) pendataran dan pembukaan serviks, (2)
m2, dan hal ini mempermudah pertukaran antara ibu pelahiran janin, dan (3) pelahiran plasenta dan
dan anak. selaput janin.
Fungsiutamaplasenta adalahuntuk: (a) pertukar-
MASALAH UNTUK DIPECAHKAN
an gasi (b) pertukaran nutrien dan elektrolit; (c)
penyaluran antibodi ibu, memberi janin imunitas
l. Utrasonografi pada kehamilan bulan ketujuh
pasif; (d) menghasilkan hormon, misalnya pro-
memperlihatkan terlalu banyaknya ruang (aku-
gesteron, estradiol, dan estrogen (selain itu, plasenta
mulasi cairan) di rongga amnion. Apa nama
menghasilkan hCG dan somatomamotropin); dan
keadaan ini, dan apa sebab-sebabnya?
(e) detoksifikasi beberapa obat.
Amnion adalah suatu kantong besar yang 2. Pads kehamilan tahap lanjutnya, seorang wanita
mengandung cairan amnion tempat janin tergantung menyadari bahwa ia mungkin terpajan toluen di
oleh tali pusatnya. Cairan ini (a) meredam gun- temp at kerj any a s ew aktu kehamilan minggu ketiga

cangan, (b) memungkinkan janin bergerak, dan (c) tetapi mengatakan kepada teman kerjanya bahwa
mencegah melekatnya mudigah ke jaringan sekitar. ia tidak khawqtir tentang bayinya karena plasenta
Janin menelan cairan amnion yang diserap melalui melindungi janinnya dari faktor toksik dengan
ususnya dan dikeluarkan melalui plasenta. Janin b ertindak seb agai saw ar. B enarkah p endap atny a?

Anda mungkin juga menyukai