Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP TENDENSI SENTRAL


Diajukan untuk memenuhi mata kuliah : Statistika
Dosen pengampu : Absorin, M.Pd.

Disusun oleh:

Kelompok 6

1. Devi rahayu (2288201010)


2. Lana Muakir (2288201083)
3. Mubarok (2288201089)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
NAHDATUL ULAMA INDRAMAYU
2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, tanpa
Rahmat dan Ridho-Nya kita tidak bisa menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu dan
benar. Tujuan penulisan Makalah ini untuk memberikan wawasan mengenai Tendensi Sentral.
Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Absorin, M. Pd selaku Dosen
pengampu Mata Kuliah Statistika yang telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas
Makalah ini. kami harap pembaca mendapatkan wawasan mengenai tendensi sentral.
Kami sadar di dalam pengerjaan Makalah ini terdapat beberapa kesalahan maupun
kekurangan, untuk itu kami harap adanya kritik dan saran yang membangun dari Teman maupun
Dosen demi tercapainya Makalah yang baik dan benar. Kami berharap semoga Makalah ini dapat
memberi informasi yang berguna bagi para pembaca, terutama Mahasiswa dan kita termasuk
penerus Bangsa Indonesia.

Indramayu, Oktober 2023


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................i

Daftar Isi .....................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan..........................................................................................

1.1 Latar Belakang..................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................

BAB II Pembahasan.........................................................................................

2.1 Pengertian Pengertian Dari Tendensi Sentral....................................

2.2 Pengertian Dari Mean,Median,Modus..............................................

2.2.1 Penghitungan Dan Penerapan Rumus Dari Tendensi Sentral

BAB III Penutup...............................................................................................

3.1 Simpulan............................................................................................

3.2 Saran..................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada mulanya statistik hanya menyangkut urusan negara. Namun,sekarang statistik telah
diprlukan oleh seluruh aspek kehidupan. Dalam pengembanganya, ilmu statistik telah
menemukan padanya dengan perkembangan computer sehingga metode statistik
berkembang cepat sekali.

Tendensi sentral digunakan untuk menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai pusat
atau nilai sentral dari suatu gugus data (himpunan pengamatan). Tendensi sentral sering
sekali digunakan untuk mengetahui rata-rata data (mean), nilai yang berada ditengah data
(median), nilai yang sering muncul dalam data (mode) dan masih banyak lagi yang dapat
dihitung dalam tendensi sentral.
Dengan tendensi sentral, analisis data dalam penelitian dapat dilakukan dengan tepat.
Pemahaman dan pengetahuan mengenai tendensi sentral sangat penting sehingga
pengetahuan terhadap tendensi sentral sangat penting bagi mahasiswa. Untuk hal tersebutlah
dibuat makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apakah pengertian dari tendensi sentral?


2.Apakah pengertian dari Mean,Median,Modus?
3.Bagaimana penghitungan dan penerepan rumus dari tendensi sentral?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Tendensi Sentral


Setiap pengukuran aritmatika yang ditujukan untuk menggambarkan suatu nilai yang
mewakili nilai pusat atau nilai sentral dari suatu gugus data (himpunan pengamatan) dikenal
sebagai ukuran tendensi sentral.
Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam rangkaian data yang mewakili
rangkaian data tersebut. Tendensi sentral merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk
mengetahui kumpulan data mengenai sampel atau populasi yang disajikan dalam tabel atau
diagram, yang dapat mewakili sampel atau populasi. Bila ukuran tersebut diambil dari sampel
disebut statistik dan jika ukuran itu diambil dari populasi disebut parameter. Tendensi sentral
digunakan untuk menggambarkan sifat sekumpulan data dari suatu pengamatan. Sentral
Tendensial juga bisa disebut nilai yang representatif dalam suatu kelompok observasi atau studi.
Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:
1. Harus dapat mewakili rangkaian data
2. Perhitungannya harus didasarkan pada seluruh data
3. Perhitungannya harus objektif
4. Perhitungannya harus mudah
5. Dalam suatu rangkaian hanya ada 1 nilai sentral
Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu mean (rata-rata
hitung/rata-rata aritmetika), median, modus, kuartil, desi dan presentil.
2.2 Ukuran Tendensi Sentral
1. Mean
Arti dari mean tidak lain adalah “angka rata-rata”. Istilah Mean akan tetap dipakai disini
oleh karena sudah lazim digunakan dalam statistik. Dari segi aritmetik Mean adalah “Jumlah
nilai-nilai dibagi dengan jumlah individu”. Istilah mean saja merupakan metode yang paling
banyak digunakan untuk menggambarkan ukuran tendensi sentral. Mean (rata-rata) merupakan
jumlah seluruh nilai data dibagi dengan seluruh kejadian atau nilai rata-rata dari beberapa buah
data.
Untuk keperluan ini, dalam perhitungan ukuran-ukuran statistik akan digunakan simbol-
simbol. Nilai-nilai data kuantitatif akan dinyatakan dengan x 1, x2, …, xn, apabila dalam
kumpulan data itu terdapat n buah nilai. Simbol n juga digunakan untuk menyatakan ukuran
sampel, yakni banyaknya objek atau data yang diteliti dalam sampel. Rata-rata untuk data
kuantitatif yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data
oleh banyaknya data.
Perhitungan Mean Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Penggunaan data tidak dikelompokkan maupun data yang dikelompokkan data yang
dikelompokkan umumnya berkaitan dengan jumlah data yang digunakan. Jika jumlah data yang
digunakan relatif sedikit, rata-rata data yang tidak dikelompokkan (ungrouped data) menjadi
pilihan untuk digunakan. Sebaliknya, jika jumlah data yang digunakan relatif banyak maka
penggunaan data kelompok (grouped data) banyak dipilih.
Mean Data Tunggal
Dirumuskan dengan

ΣXi
Mean= atau lebih sederhananya ditulis;
n

Keterangan :
X1: data ke 1
X2: data ke 2
Xn: data ke-n
n: jumlah data Simbol ∑ adalah huruf Yunani yang disebut “Sigma” dan mempunyai arti
jumlah.
Mean Data Kelompok
Untuk data berkelompok rumus rata-ratanya adalah jumlah hasil kali antara frekuensi
dengan nilai data dibagi jumlah frekuensi; dimana menyatakan frekuensi untuk nilai yang
bersesuaian.
Dirumuskan dengan;
Σ( f i. x i)
Mean=
Σf i
Atau:
Keterangan :
X1: data ke 1
X2: data ke 2
Xn: data ke n
f1: frekuensi data ke 1
f2: frekuensi data ke 2
fn: frekuensi data ke n
n: jumlah data
xi: nilai tengah
Kelebihan mean:
1. Nilai rata-rata punyai sifat objektif
2. Nilai rata-rata mudah dimengerti
3. Nilai rata-rata mudah dihitung
4. Perhitungan rata-rata didasarkan pada data keseluruhan sehingga nilai rata-rata
dapat mewakili suatu rangakaian data.
5. Nilai rata-rata mempunyai stabilitas sampel
6. Nilai rata-rata digunakan untuk perhitungan lebih lanjut
Kelemahan mean:
1. Nilai rata-rata mudah dipengaruhi oleh nilai ekstrem, baik kecil maupun besar
2. Pada distribusi yang condong, nilai rata-rata kurang mewakili

2. Median
Median (nilai tengah), adalah suatu nilai yang membatasi 50% dari frekuensi distribusi
sebelah atas dan 50% frekuensi distribusi sebelah bawah atau merupakan nilai tengah dari
rangkaian data yang telah tersusun secara teratur. Atau sebagai ukuran letak, karena median
membagi distribusi menjadi 2 bagian yang sama. Median menentukan letak data setelah data itu
disusun menurut urutan nilainya.
Perhitungan Median Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Langkah-langkahnya antara lain:
 Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil. Dalam pembahasan
ini, urutan data selalu dimulai dari terkecil ke terbesar.
(n+1)
 Tentukan letak median dengan formulasi
2
 Untuk kasus jumlah data ganjil, nilai tengah dari observasi yang sudah di urutkan
merupakan nilai median sementara untuk kasus jumlah data genap, nilai median
merupakan rata-rata dari dua data yang berada pada letak median untuk data yang sudah
diurutkan.

Median Data Tunggal


Jika banyak data ganjil maka median setelah data disusun menurut nilainya merupakan data
paling tengah.
(n+1)
Posisi Median=
2
Keterangan :
n= Jumlah data

Median Data Kelompok

Keterangan :
Lm= true lower limit atau batas bawah sesungguhnya dari kelas dengan frekuensi paling
tinggi (tepi bawah kelas median)
n= Jumlah Frekuensi
∑f= Frekuensi kumulatif diatas kelas median
fm= Frekuensi kelas median (frekuensi tertinggi dari kelas interval)
c= interval kelas median

Kelebihan:
1. Cocok untuk data heterogen
2. Median digunakan bila terdapat data yang ekstrim dalam sekelompok data
Kekurangan:
1. Tidak mempertimbangkan semua nilai
2. Kurang dapat menggambarkan mean populasi
3. Modus
Modus, merupakan nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau dengan kata lain, nilai
data yang paling sering terjadi. Ukuran ini juga dalam keadaan tidak disadari sering dipakai
untuk menentukan rata-rata data kualitatif. Misalnya banyak kematian di Indonesia disebakan
oleh penyakit malaria, pada umumnya kecelakaan lalulintas karena kecerobohan pengemudi,
maka tidak lain masing-masing merupakan modus penyebab kematian dan kecelakaan lalu lintas.
Cara menentukan modus amat sangat mudah hanya dengan mengamati data yang paling sering
muncul. Dalam satu rangkaian data, kadang dijumpai adanya 1 modus, 2 modus atau tidak ada
modus.
Perhitungan Modus Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
 Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil
 Cari modus dengan cara mencari nilai observasi yang paling banyak muncul. Bisa terjadi
dalam satu kumpulan data tidak terdapat modus atau bahkan memiliki modus lebih dari satu.
Untuk kasus dimana ada 2 modus dikenal dengan sebutan bimodus atau untuk yang lebih dari
3 modus dikenal dengan multimodus.

Modus Data Tunggal


Dalam data tunggal, modus dapat dibatasi sebagai nilai variabel yang mempunyai frekuensi
tertinggi dalam distribusi. Cara menentukan modus data tunggal yakni dengan mengamati data
yang paling sering muncul.
Contoh modus data tunggal:
Berapakah modus dari data berikut : 1, 2, 2, 4, 4, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Jawab:
Modus= 4 , karena angka 4 muncul paling banyak yaitu 3 kali.
Modus Data Kelompok
Untuk data kualitatif yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi (data
berkelompok), modusnya dapat ditentukan dengan rumus:
d1
Modus=Lmo + .c
(d 1+d 2)

dengan:
Lmo = Tepi bawah kelas modus
d1 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelum modus
d2 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudah modus
c = interval kelas modus
Contoh menghitung Modus data kelompok:
Nilai Fmo F
1 -5 3 3
6 -10 7 10
11 – 15 4 14
16 – 20 3 17
21 – 25 7 24
26 – 30 9 33
31 – 35 6 39
36 – 40 7 46
41 – 45 8 54
46 - 50 6 60
60

Jawab:
Diketahui: Kelas modus 26–30 (karena memiliki frekuensi terbanyak = 9)
Lmo = 26 – 0,5 = 25,5
d1 = 9 – 7 = 2
d2 = 9 – 6 = 3
c =5
Ditanyakan: nilai Modus
Jawab:
Mo = Lmo + d1 .c
d1 + d2
= 25,5 + 2 . 5
2+ 3
= 25,5 + 0,4 . 5
= 25,5 + 2
= 27,5
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam rangkaian data yang mewakili
rangkaian data tersebut. Disebut juga sebagai ukuran letak/lokasi karena menunjukkan letak dari
pusat atau sekumpulan data. Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu
mean (rata-rata hitung/rata-rata aritmetika), median, modus, kuartil, desi dan presentil.

Anda mungkin juga menyukai