Anda di halaman 1dari 79
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BESAR DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR ‘Alamat: Jl. Peureubeh, Kota Jantho, Kode Pos 23918 ‘Telp: 0821 5595 9977 Email: puskesmaskotajantho@amail.com KERANGKA ACUAN ‘SUPERVISI KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS KOTA JANTHO |. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pasal 1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas diamanatkan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya Kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya di wilayah kerjanya. Sedangkan dalam pasal 2 disebutkan bahwa Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk ‘mewujudkan masyarakat yang 1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, Kemauan dan kemampuan hidup sehat ‘Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu 3. Hidup dalam lingkungan sehat; dan Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, Hal ini menegaskan bahwa pemerintah memprioritaskan aspek promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Aspek promotif berhubungan dengan bagaimana peran puskesmas dalam mengerakkan upaya Kesehatan masyarakat dengan melibatkan masyarakat di wilayah kerjanya UKM tingkat pertama meliputi UKM Esensial dan UKM Pengembangan menjadi prioritas utama penyelenggaraan upaya Puskesmas. ‘Agar program kegiatan upaya Kesehatan masyarakat (UKM) dapat teriaksana sesuai target/ output, periu dilakukan monitoring/ supervisi, agar setiap kegiatan dapat berjalan secara optimal. Hal hal yang menjadi faktor penghambat pencapaian target dapat segera diatasi melalui penyesuaian perencanaan selanjutnya. Supervisi dilaksanakan terhadap kegiatan UKM esesial yaitu Pelayanan Promosi_ Kesehatan, Kesehatan _Lingkungan, Keeenaln dPLBTEP ca sRan RENREOOM=N. Pengendaan Penyakit. Serta UKM Pengembangan yaity UKGM, Posbindu, Kesehatan matra. Nkesehatan olah raaa, kesehatan lansia Berdasarkan data di Puskesmas terdapapat berbagai kegiatan UKM yang melibatan kader, sehingga perlu diadakan 1 Koordinasi antara puskesmas sebagai __penanggungjawab pelayanan kesehatan di wilayah kerja dengan pelaksana dan kader. Kunjungan langsung Tim Puskesmas untuk memantau pelayanan UKM dan permasalahannya. B. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS Tyjuan Umum Terselenggarakan kegiatan supervisi kegiatan UKM di wilayah kerja Puskesmas.sesuai dengan jadwal dan target yang ditetapkan. Tujuan Khusus : i 2) Terselenggaranya pelayanan UKM yang berkualitas. Terselenggaranya pelayanan preventif dan promotif di wilayah kerja Puskesmas. ll. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN A. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. PERSIAPAN b. ° 4 e. Membuat jadwal kegiatan (hari, jam, tempat), Identifikasi sasaran, Membuat kerangka acuan kegiatan, Menyiapkan materi dan instrumen Membuat undangan, 2. PELAKSANAAN a. Mengundang sasaran, b. Mempersiapkan tempat dan sarana, ¢. _ Menyelenggarakan pertemuan, d. Monitoring dan evaluasi dengan Kunjungan ke lapangan. 3. EVALUAS! a. Kesesuaian jadwal dan pelaksanaan Pertemuan dan Kunjungan b. Kehadiran sasaran, Hasil Supervisi Kendala fhambatan saat pelaksanaan kegiatan B. SASARAN Pelaksana dan para kader di wilayah kerja Puskesmas. C. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Harittanggal Jam. Tempat Penanggung Jawab D. MATER! Monitoring melalui supervisi. E, MEDIA DAN ALAT ceklist supervisi F._ RINCIAN DANA SUMBER DANA ‘Sumber dana berasal swadaya tahun 2023, Ill PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 1. Pencatataan Pencatatan kegiatan dalam bentuk dokumen rekap hasil kegiatan, 2. Pelaporan Pelaporan kegiatan dibuat sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan sesuai hasil kegiatan. Laporan disampaikan pada PJ UKM. PJ UKM melaporkan kepada Kepala Puskesmas. 3. Evaluasi kegiatan Evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara : melihat kesesuaian jadwal dan elaksanaan, kehadiran sasaran dan kendala/hambatan saat pelaksanaan kegiatan, Mengetahui ; Pelaksana ; Kepala Puskesmas Kota Jantho Bidan Koordinator rae Amd.Keb Nip.19830822 201705 2 004 PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BESAR DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR PUSKESMAS KOTA JANTHO Alamat : JI. Teureubeh, Kota Jantho, Kode Pos 23918. Telp (0651) 92601 Email:puskesmaskotajantho@gmail.com KOTA JANTHO ——————- KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) TAHUN 2023 A. PENDAHULUAN Indonesia saat ini menghadapi pergeseran pola penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular (PTM). PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman termasuk penyakit kronis degeneratif, antara lain penyakit jantung, diabetes melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif kronis ( PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa dari 10 besar penyebab kematian tertinggi diindonesia, 6 diantaranya adalah karena PTM. Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi (15,4%), disusul tuberkulosis paru (7,5%), hipertensi (6,8%), cedera (6,5%), perinatal (6,0%), DM (5,7%), tumor (5,7%), penyakit hati (5.2%), penyakit jantung iskemik (5,1%), dan penyakit saluran nafas bawah (5,1%) Di Puskesmas Kecamatan kotajantho, Penyakit terbanyak didominasi oleh PTM. Dari hasil surveilance PTM puskesmas di wilayah kecamatankotajantho tahun 2023, didapat Hipertensi dan Diabetes Mellitus menduduki urutan teratas. Program PTM ini dilaksanakan untuk mendukung misi Puskesmas Kecamatan kota jantho yaitu meningkatkan profesionalisme SDM, menggalang kemitraan lintas sektor, serta mewujudkan visi puskesmas, yaitu “Mewujudkan Masyarakat puskesmas kota jantho yang Sehat dan Mandiri” B. LATAR BELAKANG penyakit bersur-ber makaron srt’ berhubungan dengan kemi: ines ¢ Dalam perkembangan ¢." juga dipengaruhi oleh gay2 idiyp moe = 0 Sekitar tahun 80-an mute! saja tidak culup berday untuk men, ubeh ro! Pendidikan kesehatan harus disertai pula dengan upay Kesehatan. Kesadaran akan hal ini menimbulkan munculoya pa baru kesehatan masyarakat, yang mengubah pendidikai keschatan menjadi promosi kesehatan. Kesadaran akan hal ini menimbulkan munculnya paradigma baru kesehatan masyarakat, yang mengul h pendidikan kesehatan menjadi promosi kesehatan. Aktifitas promos! kesehatan menurut piagam Ottawa adalah advokas! pemberdayaan dan mediasi. Selain itu, juga dirumuskan 5 komponen utama promosi kesehatan, yaitu : 1, Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan 2. Menciptakan lingkungan yang mendukung 3. Mernperkuat gerakan masyarakat 4. Membangun keterampilan individu 5. Reorientasi pelayanan kesehatan Berdasarkan piagam ottawa tersebut, dirumuskan strategi dasar promosi kesehatan, yaitu pemberdayaan masyarakat, bina suasana, dan advokasi (WHO, 2009) TUJUAN Tujuan pelaksanaan program promosi kesehatan antara lain : 1. Tersosialisasinya program-program kesehatan da _terwujudnya masyarakat yang berbudaya hidup bersih dan sehat serta terwujudnya masyarakat Johar baru yang sehat dan mandiri dalam kesehatan. 2. Tujuan khusus - Meningkatkan pengetahuan masyarakat Diawali dengan pertemuan _tingkat + posyandu untuk mensosialisasikan kelurahan siaga aktif supaya masyarakat memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegewatdaruratan Kesehatan secara mandiri. untuk mengidentifikasi masalah Kesehatan yang ada di wilayah tersebut. Masalah yang ditemukan pada saat posyandu kemudian di bicarakan dalam rapat bulanan di puskesmas kota jantho dan masyarakat untuk mencari solusi yang dapat dilakukan dan membuat rencana tindak lanjut. 2. Penyuluhan kesehatan di dalam dan luar gedung Melakukan penyuluhan kesehatan dengan sasaran pasien, kader, masyarakat umum, 1. PERAN LINTAS PROGRAM 2. Kecamatan sebagai pembina wilayah kecamatan kota jantho 3. Kelurahan sebagai pembina di kelurahan di wilayah kecamatan kota jantho 4, Kader PTM sebagai pelaksana kegiatan F. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Kegiatan dilaporkan dalam bentuk catatan dan dokumentasi Kepala Puskesmas Kota Jantho Koordinator program PTM Chalidah, Amd.Keb NIP 197303202007012005 PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BESAR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KOTA JANTHO Jl. Teurebeh, Kota Jantho, Kode Pos 23918. Telp (0651) 92601 = Email:puskesmaskotajantho@gmail com Snr KERANGKA ACUAN PEMBINAANORANG TUA BALITA KEP A. Pendahuluan Dalam undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang keschatan, khususnya pada Bab VIII tentang Gizi, pada pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses mutu pelayanan gizi dan Kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Upaya pembinaan dan intervensi gizi yang dilakukan oleh pemerintah secara bertahap dan berkesinambungan yaitu dengan kegiatan pembinaan orang tia balita KEP. 8. Latar Belakang Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan masalah yang penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai sektor, bukan hanya dengan pendekatan medis. Masalah gizi berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika kesehatan terabaikan. Keadaan gizi masyarakat yang optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan angka harapan hidup masyarakat. Keadaan gizi masyarakat di wilayah Kecamatan Kota Jantho berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Balita pada tahun 2022 dengan indikator BB/U diperoleh data balita status gizi buruk 0,12 %, kurang 9%, baik 77,9% dan lebih 6,5%. Dengan indikator TB/U terdapat balita dengan status gizi sangat pendek 4,7%, pendek 8,3% dan normal 79,5%. Sedangkan dengan indikator BB/TB terdapat balita dengan status gizi kurus 7,5% normal 76,1% dan gemuk 0,9% Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai lini terdepan dari struktur jajaran kementrian kesehatan menjadi penggerak utama di masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi serta mengajak semua lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan penganggulangan masalah gizi.Masalah gizi yang terjadi pada kelompox balita di Kecamatan Kota jantho diatatasi dengan pembinaan orang tua balita KEP oleh petugas kesehatan. Maksud dan Tujuan 1, Tujuan umum Menurunkan prevalensi Kurang Energi Protein (KEP) pada balita demi mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. 2. Tujuan khusus a. Meningketkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan orang tua balita dalam melaksanakan pola asuh anak b. Menurunkan prevalensi KEP balita c. Meningkatkan status gizi masyarakat . Kegiatan Pokok Kegiatan pembinaan orang tua balita KEP yaitu pertemuan seluruh orang tua yang anaknya mengalami masalah gizi untuk sharing demi mencapai pemecahan masalah dengan difasilitasi oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Kota Jantho. . Cara Melaksanakan Kegiatan Kegiatan pembinaan orang tua balita KEP dilakukan dengan car: 1. Petugas gizi melakukan persiapan materi pelatihan, undangan, tempat pelatihan, akomodasi dan nara sumber Petugas gizi menyampaikan undangan pada sasaran Petugas gizi melaksanakan pertemuan pembinaan orang tua balita KEP Kepala Puskesmas membuka kegiatan aeoe Petugas gizi menjelaskan maksud dan tujuan pembinaan dan menjelaskan urutan kegiatan yang akan dilalui 6. Petugas gizi melakukan bina suasana dan menggali harapan dan kekhawatiran peserta akan kegiatan 7. Petugas gizi dan nara sumber yang lain menyampaikan materi 8. Petugas gizi selaku fasilitator membantu orang tua balita dalam melaksanakan praktik 9. Petugas gizi membuka kesempatan untuk bertanya tentang materi yang telah disampaikan 10. Petugas gizi menyimpulkan hasil pembinaan F. Sasaran Sasaren kegiatanpembinaan orang tua balita KEP yaitu orang tua yang anaknya mengalami masalah gizi 2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pembinaan orang tua balita KEP dilaksanakan pada bulan Maret 2022. H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan ke koordinator program UKM dan kepala puskesmas setiap bulan lalu diberikan evaluasi oleh kepala puskesmas. I. Pencacatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas Kota Jantho dalam bentuk notulen hasil kegiatan. Mengetahui Kota Jantho, 03 Januari 2023 Kepala Puskesmas Kota Jantho Petugas Gizi ‘ F Nova Mardiana, Amd.Keb NIP. 19670410199032003 NIP.19890329 201705 2007 PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BESAR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KOTA JANTHO vl. Teurebeh, Kota Jantho, Kode Pos 23918. Telp (0851) 92601 Email:puskesmaskotajantho@gmail.com KERANGKA ACUAN DISTRIBUSI TABLET TAMBAH DARAH (FE) IBU HAMIL 1, PENDAHULUAN Upaya penanggulangan masalah gizi di Kabupaten Aceh Besar masih di Prioritas kan pada masalah gici utama yang dihadapi yaitu Gangguan Kekurangan Yodium ( GAKY ), Anemia Gizi Besi ( AGB ), Kekurangan Energy dan Protein ( KEP ), dan Kekurangan Vitamin A ( KVA } serta masaiah gizi lebih yang mulai berraunculan. Anemia merupakan faktor yang melatarbelakangi kejadian kematian ibu melahirkan kazena perdarahan. Angka kematian ibu ( AKI ) dan kematian bayi masih menjadi masalah di Indonesia, yaitu 420/100.000 untuk ibu bersalin, 52/1000 pada bayi. Prevalensi anemia di Indonesia juga masih tinggi yaitu 63,5 % pada ibu hamil Anemia kekurangan zat besi ini terjadi karena pola konsumsi makanan masyarakat Indonesia yang masih di dominasi sayuran, sebagai sumber zat besi yang sulit diserap (non-heme iron). Sedangkan daging dan bahan hewani jarang dikonsums: masyarakat pedesaan. Diketahui daging dan bahan hewani adalah sumber zat besi yang baik (heme iron). Anemia dapat menimbulkan berbagai dampakan antara lain : Menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit Menurunnya aktifitas dan prestasi belajar pada remaja putri Keguguran pada ibu hamil Perdarahan pada saat bersalin yang dapat menyebabkan kematian ibu Mudah terkena penyakit infeksi Menghambet pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan otak pada anak-anak SAF eNe 7. Meningkatkan resiko melahirkan Bayi dengan Berat badan Lahir Rendah atau BBLR (< 2,5 kg) Cara mencegah dan mengobati Anemia a. Meningxatkan konsumsi makanan yang bergizi Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari hewani ataupun nabati. Daging, ikan, telur, ayam, hati, sedangkan yang nabati: kacang-kacangan, tempe, tahu, sayuran warna hijau tua. Dan 1 makan sayur serta buah yang banyak mengandung vitamin C ( jambu, Jeruk , tomat, nanas, sirsak, dll) b. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah ( TTD } © Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia, seperti ; kecacingan, TBC, dll 2. TUJUAN Mengetahui peadistribusian tablet Fe untuk ibu hamil sesuai sasaran 3. SASARAN Ibu hamil 4. WAKTU Bulan Januari s/d September2023 5. LOKASI Semua desa di wilayah Puskesmas kota jantho yaitu berjumlah 13 desa dengan 17 posyandu 6. PELAKSANA Petuges Gizi, Bidan Desa Mengetahui Kota Jantho, 03 Januari 2023 Kepala Puskesmas Kota Jantho Petugas Gizi \ Hj. Yarlina, SKM Nova Mardiana, Amd.Keb NIP. 19670410199032003 NIP.19890329 201705 2007 PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BESAR DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR PUSKESMAS KOTA JANTHO Alamat : JI. Teureubeh, Kota Jantho, Kode Pos 23918, fetp (0651) 92601 Email:puskesmaskotajantho@gmail.com KOTA JANTHO KERANGKA ACUAN POSYANDU BALITA A, PENDAHULUAN Dalam rangka mendukung dan mencapai target millennium development goals IMdg’s) dimana hamper 70% goals yang ditetapkan dalam kegiatannya adalsh ditujukan untuk peningkatan dan percepatan kesehatan ibu dan anak serta pemberdayaan perempuan, maka untuk itu seluruh pilar kelembagaan kemasyarakatan yang bergerak dibidang kesehatan dan pemberdayaan perempuan serta pemberdayaan masyarakat diharapkan mendapat perhatian lebih Tuas dan serius untuk kita laksanakan. Untuk itu salah satu pilar upaya yang perlu dikembangkan adalah kegiatan Posyandu, B, LATAR BELAKANG Pos pelayanan terpadu (Posyandu) adalah salah satu wujud peran serta aktif masyarakat dalam pembangunan. Keberadaan Posyandu sudah menjadi kebutuhan dan hal yang penting ditengah masyarakat. Karena Posyandu selain berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan ketrampilan dari petugas kepada masyarakat, juga untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA. Kegiatan Posyandu adalah dari, oleh, dan untuk masyarakat dan tumbuh sebagai asset masyarakat local serta menjadi modal social yang sangat berperan dalam pembangunan kesehatan. c. TUJUAN 1, TUJUAN UMUM a) Mempercepat penurunan Angka kematian bayi, anak dan angka kelahiran, bj) Untuk mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). ©) Agar masyarakat dapat mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunggu, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. dj Agar masyarakat dapat mempercleh pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama. 2. TUJUAN KHUSUS a) Pemantauan status pertumbuhan balita, d) Pelayanan gizi ibu hamil, bayi, balita, WUS dan PUS. ¢) Pelayanan pencegahan terhadap penyakit baik menular maupun tidak menuler. 4) Pelayanan pengobatan penyakit. ¢) Pelayanan dan penyuluhan kontrasepsi. ) Peiayanar kesehatan ibu hamil, WUS dan PUS. D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN 1, Pemeliharaan keschatan bayi dan balita melalui kegiatan: a) Penimbangan rutin setiap bulan b) Pemantauan dan pelayanan gizi c) Pencegahan terhadap penyakit d) Penyuluhan dan pelayanan KB 2. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, bu menyusui, dan pasangan usia subur melalui kegiatan: a) Pelayanan gizi b) Pencegahan terhadap penyakit ©) Pengobatan penyakit d) Peyuluhan KB dan penyuluhan keschatan, Dj dalam pelaksanaan posyandu terdapat system pengaturan 5 meja. 1) Meja 1 Pendaftaran 2) Meja 2 Penimbangan bayi dan balita 3) Meja 3 Pengisian KMS 4) Meja 4 Penyuluhan meliputi penyuluhan kesehatan secara Perorangan, pelayanan oralit, Vitamin A dosis tinggi, pemberian PMT. 5) Meja 5 Pelayanan Kesehatan Meliputi pemeriksaan ibu hamil bersama pendampingan kader, Pelayanan KB, dan Pelayanan Kesehatan. E. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN Kegiatan di MEJA 1 1, Pendaftaran Balita a. Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita b. Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak sudah ditimbang. Minta KMSnya, namanya dicatat pada secarik kertas. Kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya menuju tempat penimbangan. ¢. Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut penimbangan atau KMS lamanya hilang. Ambil KMS baru, kolomnya diisi secara lengkap, nama anak dicatat pada secarik kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya ke tempat penimbangan. 2. Pendaftaran ibu hamil * Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan ‘untuk ibu hamil, * Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke meja 4 untuk mendapat pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugas kesehatan di meja 5. + Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik kertas, dan ibu menyerahkan kertas itu langsung kepada petugas keschatan di meja 5. Kegiatan di MEJA 2 * Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat pada secarik kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam KMS. + Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilakan menu meja 3, meja pencatatan. Kegiatan di MEJA 3 + Buka KMS balita yang bersangkutan. * Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMSnya, * Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS. * Bila ada Kartu Kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kart tersebut. * Bila tidak ada Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak sesuai ingatan ibunya. Bila ibu tidak ingat dan hanya tahun umur anaknya yang sekarang, perkirakan bulan lahir anak dan catat Kegiatan di MEJA 4 Penyuluhan untuk semua orang tua balita. Mintalah KMS anak, perhatikan umur dan hasil penimbangan pada bulan ini. Kemudian ibu balita diberi penyuluhan. Penyuluhan untuk semua ibu hamil. Anjurkan juga agar ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak minimal 5 kali selama kehamilan pada petugas kesehatan atau bidan Penyuluhan untuk semua ibu menyusui mengenai pentingnya ASI, kapsul iedium/garam iodiumdan vitamin A. Kegiatan di MEJA S Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB, imunisasi serta pemberian oralit. Kegiatan ini dipimpin dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas. F. SASARAN 1. Balita 2. [bu Hamil 3. Kader 4. Masyarakat G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU BALITA. Jadwal pelaksanaen posyandu balita dilaksanakan tiap 1 bulan sekali di masing-masing desa. H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Bidan desa melaporkan hasil kegiatan posyandu balita ke Puskesmas Kota Jantho setiap satu bulan sekali setelah kegiatan posyandu balita Kepala Pusk2smas Kota Jantho Koordinator program Gizi | to Nova Mardiana, Amd.Keb Nip. 196704101990032003, NIP 198903292017052007 Wodr4 rayoyabwom wn “Lem a4 HI PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BESAR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KOTA JANTHO Jl. Teurebeh, Kota Jantho, Kode Pos 23918. Telp (0651) 92601 Email:puskesmaskotajantho@gmail.com KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMANTAUAN ASI EKSKLUSIF PUSKESMAS KOTA JANTHO A. Pendahuluan Pentingnya pemberian ASI Eksklusif terlihat dari peran dunia yaitu pada tahun 2006 WHO mengeluarken standar pertumbuhan anak yang kemudian diterapkan di seluruh dunia yang isinya adalah menekankan pentingnya pemberian ASI saja kepada bayi sampai umur 6 bulan. Setelah itu barulah mulai diberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sambil tetap disusui hingga usianya mencapai 2 tahun. Sejalan dengan WHO, Indonesia juga menerapkan Peraturan terkait pentingnya ASI eksklusif yaitu dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) no. 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif. Peraturan ini menyatakan kewajiban ibu untuk menyusui bayinya sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan. Dengan misi puskesmas kota jantho adalah Meningkatkan kapasitas SDM di peskesmas, mendorong masyarakat untuk hidup sehat, menjalin kerjasama dengan lintas sector. Serta visinya adalah terwujudnya masyarakat kota jantho hidup sehat secara mandiri. Sehingga perlu peran dari semua pihak dalam meningkatkan persentase pemberian ASI Eksklusif kepada bayi umur 0-6 bulan di Kecamatan kota jantho demi meningkatkan kualitas generasi Sumber Daya Manusia (SDM) kedepannya. Dengan demikian dapat menunjang kesehatan keluarga, masyarakat dan lingkungan hidup yang lebih sehat. B. Latar Belakang Meskipun ASI sangat bermanfaat, namun belum terlaksana sepenuhnya, diperkirakan 85% ibu-ibu di dunia tidak memberikan ASI secara optimal. Hasil Riskesdas tahun 2010 menunjukkan hanya 15% bayi di seluruh Indonesia yang Deruntung mendapatkan ASI eksklusif. Terdapat beberapa penyebab rendahnya pemberian ASI eksklusif yaitu belum semua rumah sakit menerapkan 10 LMKM (Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui), belum semua bayi lahir mendapatkan IMD (Inisisasi Menyusui Dini), Jumlah penyuluh ASI masih sedikit sementara promosi susu formula yang tergolong gencar. Untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif di KabupatenAceh Besar Khususnya wilayah kerja Puskesmas kota jantho maka dilakukan kegiatan kunjungan kerumah ibu nifas sesegera mungkin. Kegiatan ini dilakukan agar w mendorong motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif setelah konseling yang diberikan kepada ibu maupun keluarga. Pemahaman ibu mengenai ASI dapat meningkat sehingga ibu bertekat kuat untuk menyusui bayinya secara eksklusif. C. Tujuan Kegiatan A, Tujuan Umum Setelah dilakukan kunjungan rumah untuk pemantauan ASI eksklusif ibu dapat lebih mengerti tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif pada bayi sehingga termotivasi untuk memberikan ASI pada bayinya. B. Tujuan Khusus 1. Ibu dapat termotivasi untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. 2. Ibu mengetahui manfaat ASI serta manfaat pemberian ASI Eksklusif. 3. Ibu mengetahui keunggulan dan keuntungan pemberian ASI secara eksklusif. 4, Ibu mengetanui cara menyusui yang tepat. D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan No| Kegiatan pokok Rincian Kegiatan 1 | ASI Eksklusif ‘Kunjungan pada ibu nifas | Konseling pada ibu nifas tentang ASI Eksklusif E. Cara Melaksanakan Kegiatan dan Sasaran 1. Cara Melaksanakan Kegiatan | Pelaksanaan | Lintas | Lintas No, Xegiatan | Program ASI | program sektor Ket Pokok | Eksklusif | terkait terkait | 1. [Asi [1.Sebelum Program | i. Kader | Sumber Eksklusif | konseling KIA Desa _| pembiayaan dimulai + Menyusun |- Memberik| BOK KIA | terlebih dahulu| jadwal =| an memperkenalk| —_ kegiatan informasi | an diri dan ASI ibu_ nifag | | _menjelaskan Eksklusif | kepada bidan kedatangan Nifas desa | (2. Menggali sejauh mana maksud tingkat | pengetahuan | ibu dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai ASI 3.Menanyakan apakah bayi | materi kesimpulan | | dan menyampaikan harapan dari | | | kunjungan L | yang dilakukan| i 2 2. Sasaran Tbu nifas yang mempunyai bayi umur <1 bulan di wilayah kerja Puskesmas kota jantho. F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan | T 2023 Kegiatan Jo “Jan | Feb | Mar | Apr | Mei [Jun | Jul | Aat | Sep | Okt | Nov | Des L 4 |. — [| ASI | | jh eevee ce ee ey | Ekslusif | | G. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulannya melalui pemantauan rutin oleh bidan Desa dan Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) di Puskesmas kota jantho. H, Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan Pencatatan dengan menggunakan format laporan yang telah ditetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar setiap tanggal 5 bulan berikutnya. Mengetahui Kota Jantho, 03 Januari 2023 Kepala Puskesmas Kota Jantho Petugas Gizi rarlinay Nova Mardiana, Amd.Keb NIP. 19670410199032003 NIP.19890329 201705 2007 PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BESAR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KOTA JANTHO Alamat : JI. Teureubeh, Kota Jantho, Kode Pos 23918. Telp.0821 5595 9977 Email: puskesmaskotajantho@gmail.com D. 2 KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM KB A. Pengertian Program KB Pengertian Program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peranserta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual dan social budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional (Depkes, 1999) Sejakpelita V, program KB nasional berubah menjadi gerakan KB nasional yaitu gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan NKKBS dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia. (Sarwono, 1999). Tujuan Program KB Tujuan umum untuk lima tahun kedepan mewujudkan visidanmisi program KB yaitu membangun kembal idan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB di masa mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2016. Sedangkan tujuan program KB secara filosofis adalah : Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Sasaran Program KB Sasaran program KB dibagimenjadi 2 yaitu sasaran langsung dan sesaran tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapaiSasaran langsung nyaadalah PasanganUsia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran_ tidak langsungnya adalah pelaksana dam pengelola KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera Ruang Lingkup Program KB { Ruang lingkup program KB meliputi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Konseling 1) 2) Pelayanan Infertilitas Pendidikan sex (sex education) Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan Strategi Pendekatan dan Cara Operasional Program Pelayanan KB Strategi pendekatan dalam program keluarga berencana antara lain : Pendekatan kemasyarakatan (community approach). Diarahkan untuk meningkatkan dan menggalakkan peran serta masyarakat (kepedulian) yang dibina dan dikembangkan secara berkelanjutan Pendekatan koordinasi aktif (active coordinative approach) Mengkoordinasikan berbagai pelaksanaan program KB dan pembangunan keluarga sejahtera sehingga dapat saling menunjang dan mempunyai kekuatan yang sinergik dalam mencapai tujuan dengan menerapkan kemitraan sejajar. Pendekatan integrative (integrative approach) Memadukan pelaksanaan _—kegiatan pembangunan agar dapat. mendorong dan renggerakkan potensi yang dimiliki oleh semua masyarakat sehingga dapat menguntungkan dan member manfaat pada semua pihak. Pendekatan kualitas (quality approach) Meningkatkan kualitas pelayanan baik dari segi pemberi pelayanan (provider) dan penerima pelayanan (klien) sesuai dengan situasi dan kondisi Pendekatan kemandirian (self rellant approach) Memberikan peluang kepada sector pembangunan lainnya dan masyarakat yang telah mampu untuk segera mengambil alih peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program KB nasional Pendekatan tiga dimensi( three dimension approach) Strategi tiga dimensi program KB sebagai pendekatan program KB nasional, dimana program tersebutatasdasar survey pasanganusiasubur di Indonesia terhadapajakan KIE yang terbagimenjaditigakelompok, yaitu 15% PUS langsung merespon “ya untuk ber-KB 15-55% PUS merespon ragu-ragu’ untuk ber-KB 30 % PUS merespon "tidak" untuk ber-KB Strategi tiga dimensi dibagi dalam tiga tahap pengelolaan program KB sebagai berikut Tahap perluasan jangkauan Pola tahap ini penggarapan program lebih difokuskan lebih kepada sasaran Coverage wilayah Penggerapan wilayah adalah penggarapan program KB lebih diutamakan pada penggarapan wilayah potensial, seperti wilayah Jawa, Bali dengan kondisi jumlah penduduk dan laju pertumbuhan yang besar Coverage khalayak Mengarah kepada upaya menjadi akseptor KB sebanyak-banyaknya. Pada tahap ini pendekatan pelayanan KB didasarkan pada pendekatan klinik Tahap pelembagaan Tahap ini untuk mengantisipasi keberhasilan pada tahap potensi yaitu tahap perluasan Jangkauan. Tahap coverage wilayah diperluas jangkauan propinsi luar Jawa Bali. Tahap ini inkator kuantitatif kesertaan ber-KB pada kisaran 45-65 % dengan prioritas pelayanan kontrasepsi dengan metode jangka panjang, dengan memanfaatkan momentum- momentum besar Tahap pembudayaan program KB. Pada tahap coverage wilayah diperluas jangkauan propinsi seluruh Indonesia. Sedangkan tahap coverage khalayak diperiuas jangkauan sisa PUS yang menolak, oleh sebab itu pendekatan program KB dilengkapi dengan pendekatan Takesra dan Kukesra ‘Adapun kegiatan / cara operasional pelayanan KB adalah sebagai berikut Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi dilakukan dengan memberikan penerangan konseling, advokasi, penerangan kelompok (penyuluhan) dan penerangan massa melalui media cetak, elektronik. Dengan penerangan, motivasi diharapkan meningkat sehingga terjadi peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam berKB, melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga sehingga tercapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) Pelayanan kontrasepsidanpengayomanpeserta KB. Dikembangkan program reproduksikeluargasejahtera.Para wanitabaik sebagai calon ibu atau ibu, merupakan anggota keluarga yang paling rentan mempunya ipotensi yang besar untuk mendapatkan KIE dan pelayanan KB yang tepat dan benar dalam mempertahan kan fungsi reproduksi Reproduksi sehat sejahtera adalah suatu keadaan sehat baik fisk, mental dan kesejahteraan social secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan system dan fungsi serta proses reproduksi, Bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antara keluarga_ dengan lingkungan. Dalam mencapai sasaran reproduksi sehat, dikembangkan 2 gerakan yaitu: pengembangan gerakan KB yang makin mandiri dan gerakan keluarga sehat sejahtera dan gerakan keluarga sadar HIV/AIDS. Pengayoman, melalui program ASKABI (AsuransiKeluarga Berencana Indonesia), tujuan agar merasa aman dan terlindung apabila terjadi komplikesi dan kegagalan Peran serta masyarakat daninstitusipemerintah PSM ditonjotkan (pendekatanmasyarakat) sertakerjasamainstitusi pemerintah (DinasKesehatan, BKKBN, Depag, RS, Puskesmas) Pendidikan KB Melaluijalurpendidikan (sekolah) —danpelatihan, —baikpetugas KB, _bidan, dokter berupapelatihankonselingdanketerampilan. Dampak Program KB terhadap Pencegahan Kelahiran Untuk (bu, dengan jalan mengatur jumiah dan jarak kelahiran maka manfaatnya : Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang cuku untuk mengasuh anak, beristirahat dan menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan lainnya Untuk anak-anak yang dilahirkan, manfaatnya : ‘Anak dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya dalam keadaan sehat Kerenagieasiitetairalatetsoten wien RECA sAPMiel Naan, dan, makenan yang cukup irencanakan .canakan naw targebut memang diinginkan dan dren 10. 1" Untuk anak-anak yang lain, manfaatnya : Memberi kesempatan kepada anak agar perkembangan fisiknya lebih baik karena setiap anak memperoleh makanan yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga Perkembangan mental dan sosialnya lebih sempurna karena pemeliharaan yang lebih baik dan lebih banyak waktu yang dapat diberikan oleh ibu untuk setiap anak Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik karena sumber-sumber pendapatan keluarga tidak habis untuk mempertahankan hidup semata-mata Untuk ayah, memberikan kesempatan kepadanya agar dapat : Memperbaiki kesehatan fisiknya Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasar: berkurang serta lebih banyak waktu terluang untuk keluarganya Untuk seluruh keluarga, manfaatnya : Kesehatan fisik, mental dan sosial setiap anggota keluarga tergantung dari kesehatan seluruh keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk memperoleh pendidikan Hak-hak konsumen KB Hak atas informasi Hak untuk mengetahui segala manfaat dan keterbatasan pilinan metode perencanaan keluarga Hak akses. Yaitu hak untuk memperoleh pelayanan tanpa membedakan jenis kelamin, agama dan kepercayaan, suku, status sosial, status perkawinan dan lokasi Hak pilihan. Hak untuk memutuskan secara bebas tanpa paksaan dalam memilih dan menerapkan metode KB. Hak keamanan Yaitu hak untuk memperoleh pelayanan yang aman dan efektif. Hak privasi Setiap konsumen KB berhak untuk mendapatkan privasi atau bebas dari gangguan atau campur tangan orang lain dalam konseling dan pelayanan KB. Hak kerahasiaan Hak untuk mendapatkan jaminan bahwa informasi pribadi yang diberikan akan dirahasiakan. Hak harkat Yaitu hak untuk mendapatkan pelayanan secara manusiawi, penuh penghargaan dan perhatian. Hak kenyamanan Setiap konsumen KB berhak untuk memperoleh kenyamanan dalam petayanan. Hak berpendapat Hak untuk menyatakan pendapat secara bebas terhadap pelayanan yang ditawarkan. Hak keberlangsungan Yaitu hak untuk mendapatkan jaminan ketersediaan metode KB secara lengkap dan pelayanan yang berkesinambungan selama diperlukan Hak ganti rugi Hak untuk mendapatkan ganti rugi apabila terjadi pelanggaran terhadap hak konsumen. H. Macam Metode Kontrasepsi yang Ada Dalam Program KB Di indonesia 1. Metode Kontrasepsi Sederhana Metode kontrasepsi sederhana ini terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat antara lain : Metode Amenorhoe Laktasi (MAL), Coitus Interuptus, metode Kalender, Metode Lendir Serviks (MOB), Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik. Sedangkan metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, dan spermisida 2. Metode Kontrasepsi Hormonal Metode kontrasepsi hormonal pada dasamya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi (mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi progesteron saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormon yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant. 3. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang mengandung hormon (sintetik progesteron) dan yang tidak mengandung hormon. 4, Metode Kontrasepsi Mantap Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba falopii sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma, Sedangkan MOP sering dikenal dengan Vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran vas deferens sehingga cairan sperma tidak diejakulasikan. 5. Metode Kontrasepsi Darurat Metode kontrasepsi yang dipakai dalam kondisi darurat ada 2 macam yaitu pil dan AKDR. 1. Cara Penyimpanan Alat Kontrasepsi Jenis Kondisi Penyimpanan Masa Kontrasepsi Kedaluwarsa 1. Pil Simpan di iempat kering, dan| 5 tahun jauhkan dari sinar matahari langsung 2. Kondom Simpan di tempat kering, yaitu| 3-5 tahun suhu > 40°C dan jauhkan dari sinar matahari langsung, bahan kimia, dan bahan yang mudah rusak 3. AKDR Lindungi dari kelembabab, sinar| 7 tahun matahari langsung, suhu 15-30°C. 4, Implant Simpan di tempat kering, suhu >] 5 tahun 30°C 5. Suntik KB | Simpan pada suhu 15-30°C posisi| 5 tahun vials tegak lurus menghadap ke atas, jauhkan dari sinar matahari langsung J. Penapisan Calon Akseptor KB 1. Penapisan metode kontrasepsi hormonal (pil, suntik, implant) No Pertanyaan Ya | Tidak 1.__| Hari pertama haid terakhir 7 hari atau lebih 2._| Menyusui dan kurang dari 6 minggu pasca salin 3. | Perdarahan/perdarahan bercak antara_haid setelah senggama 4. | tkterus pada kulit atau sklera mata 5._| Nyeri kepala hebat atau gangguan visual 6. | Nyeri hebat pada betis, paha atau dada, atau tungkai bengkak (oedem) 7. |Tekanan darah di atas 160 mmHg (sistolik) atau 90 mmHg (diastolik) 8._| Massa atau benjolan pada payudara 9. _| Sedang minum obat-obatan epilepsi 2. Penapisan metode kontrasepsi AKDR. No Pertanyaan Ya | Tidak 1.__| Hari pertama haid terakhir 7 hari atau lebih 2. [Klien (atau pasangan) mempunyai pasangan seks lain 3._| Infeksi Menular Seksual (IMS) 4._| Penyakit radang panggul atau kehamilan ektopik 5,_| Haid banyak (> 1-2 pembalut tiap 4 jam) 6._| Haid lama (> 8 hari) 7. |Dismenorhoe berat/ yang — membutuhkan analgetika dan/atau istirahat baring 8. | Perdarahan/perdarahan bercak antara haid atau setelah senggama _ 9. [Gejala penyakit jantung valvular atau kongenital 3. Penapisan metode kontrasepsi mantap a. Tubektomi No. |Keadaan Klien | Fasilitas Rawat | Fasilitas Rujukan Jalan 4. |Keadaan umum | K U baik, tidak ada | DM tidak terkontrol, {anamnesi dan |tanda —_—penyakit | riwayat__gangguan pemeriksaan fisik | jantung, paru, | pembekuan darah, ginjal ada tanda penyakit jantung, paru atau 2 | pewueen sist | ener ost, anu. 3._|Wekanan darak | <-160/400 mmHg | 3 4180/400.mmHg 4, | Berat badan 35-85 kg > 85kg i < 35 kg ZT Biumunt nnneasi |Datan @R fanaa | An ‘Ahdaman abdomen/panggul | perlekatan) lainnya, perlekatan atau terdapat kelainan pada px panggul 6. | Riwayat —radang | Pemeriksaan Pemeriksaan dalam panggul,kehamila | dalam normal ada kelainan a ektopik, Apendiksitis 7._| Anemia Hb > 8 gr% Hb <8 gr % b. Vasektomi No. |Keadaan Klien | Fasilitas Rawat | Fasilitas Rujukan Jalen 1. |Keadaan umum | K U baik, tidak ada | DM tidak terkontrol, (anamnesi dan|tanda —_penyakit | riwayat gangguan pemeriksaan fisik | jantung, paru, ginjal | pembekuan darah, ada tanda penyakit jantung, paru atau ginjal 2. _|Keadaan emosi__| Tenang Cemas, takut 3._|Tekanandarah__| < 160/100 mmHg _| = 160/100 mmHg 4. | Infeksi atau | Normal Tanda-tanda_infeksi kelainan atau ada kelainan scrotum/inguinal 7._|Anemia Hb 28 gr% Hb <8 gr % PEMERINTAH KABUPATEN ACEH ACEH BESAR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KOTA JANTHO Jin, Teureubeh,kec.kota Jantho, Kab. Aceh Besar, Kode Pos 23911 Email :puskesmaskotajantho@gmail.com KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAYANAN ANTENATAL ( ANC ) TERPADU PENDAHULUAN Kinerja tenaga kesehatan yang baik akan berdampak pada kualitas pelayanan pemeriksaan pada ibu hamil, termasuk kinerja bidan sebagai penyedia pelayanan keschatan maternal dan neonatal. Dengan kualitas ANC yang baik maka ibu dan keluarga siap menjadi orang tua dan juga dapat melalui proses persalinan dengan aman. Apabila proses kehamilan, persalinan dan nifas dilalui dengan aman, maka AKI akan menurun. Pelayanan ANC Terpadu merupakan pelayanan antenatal komprehensif dan terpadu, mencakup upaya promotif, preventif sekaligus kuratif dan rehabilitative yang meliputi pelayanan KIA, gizi, pengendalian penyakit menular ( imunisasi, HIV/AIDS, malaria, PMS ), penanganan penyakit tidak menular serta beberapa program local dan spesifik lainnya sesuai dengan kebutuhan program. Dalam ANC Terpadu, tenaga kesehatan harus dapat memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat schingga ibu hamil siap untuk menjalani persalinan normal. Berkenaan dengan hal tersebut maka pelayanan antenatal terpadu dianggap pelu untuk dilaksanakan kepada seluruh ibu hamil di setiap jajaran fasilitas keschatan terutama FKTP. LATAR BELAKANG Berdasarkan data pada Cakupan program tahun 2022 di Puskesmas kota jantho, selama 1 tahun terdapat 13,5 % ibu hamil dengan resiko tinggi dan K4 94% dari target 100%. Cakupan K1 95% dari target 100%. Berdasarkan data di atas maka diperlukan suatu kegiatan terpadu untuk mendeteksi secara dini masalah dan penyakit yang di alami oleh ibu hamil, melalui kegiatan “Pelayanan Antenatal (ANC ) Terpadu”. Dasar Pelaksanaan : 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa

Anda mungkin juga menyukai