Nama : Armandya Rohadhian Megantara NPM : 0906517180 Fakultas : Teknik Departemen : Elektro Kode Praktikum : KR 01 Tanggal Praktikum : 09 Maret 2010
Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD) Universitas Indonesia Depok
A. Tujuan Praktikum
Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.
B. Peralatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. kawat pijar (hotwire) Fan Voltmeter dan Ampmeter Adjustable power supply Camcorder Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
C. Landasan Teori
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.
P = v i t .........( 1 )
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah. Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai :
Overheat ratio =
Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara). Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).
Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial. Percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s. Berdasarkan persamaan (1) diatas, besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir. Maka pada persamaan tersebut, = Energi juga sebanding dengan gaya dan perpindahan =. Maka, .. = . .. = .. .= . = / D. Cara Pengambilan Data Cara berikut ini dapat dilakukan jika sudah masuk dalam wbsite rLab dengan nomor percobaan KR 01 a. Aktifkan Web cam dengan cara mengklik icon video pada halaman web r-Lab; b. Berikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengklik pilihan drop down pada icon atur kecepatan aliran lalu pilih 0 m/s; c. Hidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button pada icon menghidupkan power supply kipas; d. Ukurlah Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik icon ukur. e. Ulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s.
f. Setelah semua proses untuk kecepatan tersebut dilakukan, tiap-tiap hasil percobaan dapat dilihat dengan mengklik icon data pada web rLab kemudian data tersebut diunduh dengan mengklik icon simpan format excel.
Gambar Percobaan Dispasi Kalor Hot wire E. Data Percobaan a. Data Saat Kecepatan Angin 0 m/s.
Waktu (s) Kec Angin (m/s) 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 9 0 10 0 V-HW I-HW 2.112 55.8 2.112 56.2 2.112 54.2 2.112 53.9 2.112 54.1 2.112 56.1 2.112 55.1 2.112 53.9 2.112 53.9 2.112 55.8
Grafik Tegangan-HW Saat kecepatan udara 230 m/s Berdasarkan grafik yang ada dapat dibuat grafik yang menggabungkan semua grafik seperti terlihat dalam grafik di bawah ini.
2. Dari data-data dia atas pun kita dapat membuat tabel berupa Rata-rata tegangan dalam 10 kali percobaan dari kecepatan angin yang berbeda yang dapat kita buat grafiknya dari tabel tersebut.
kec. Angin (m/s) 0 70 110 150 190 230 V-HW 2.112 2.053 2.036 2.028 2.023 2.020
3. Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire. Berdasarkan data yang ada, untuk menentukan persamaan kecepatan angin sebagai fungsi tegangan hotwire kita harus menentukan pendekatan persamaan mana yang akan dibuat. Disini penulis menggunakan pendekatan regresi linear dengan menggunakan rumus :
Y X X XY n X X n XY X Y b n X X
2
Untuk mempermudah pengolahan data, diperlukan tabel yang memuat data-data yang diperlukan oleh rumus regresi linear. Berikut tabel data-data yang diperlukan. Xi
0 70 110 150 190 230
Yi
2.1120 2.0527 2.0355 2.0278 2.0229 2.0200 12.2709
2 0
4900 12100 22500 36100 52900 128500
2
4.46054 4.21358 4.14326 4.11197 4.09212 4.08040 25.10188
XiYi
0 143.689 223.905 304.17 384.351 464.6 1520.715
750
Dengan X adalah kecepatan angin dan Y adalah tegangan-HW, maka dapat didapat persamaan linearnya;
F(x) = bx + a
(1)
- 0.0004
2.092
Dengan diketahui a dan b, tinggal memasukkan data kedalam persamaan satu dan didapat persamaan yang menyatakan hubungan tegangan kawat yang dilambangkan suatu fungsi F(x) dengan kecepatan referensi yang dilambangkan x, seperti dibawah ini
Sehingga apabila kita masukkan nilai X nya maka kita akan mendapatkan tabel :
kec. Angin (m/s) V-HW 0 2.092 70 2.064 110 2.048 150 2.032 190 2.016 230 2.000
Tabel tegangan Linear HW yang apabila kita masukkan dalam grafik rata-rata tegangan HW maka kita akan mendapatkan grafik seperti berikut.
Grafik Perbandingan Tegangan Linear dengan Tegangan HW percobaan
2,1400 2,1200 2,1000 2,0800 2,0600 2,0400 2,0200 2,0000 1,9800 1,9600 0 70 110 150 190 230 Kecepatan Angin (m/s) Tegangan-HW Linear
Dalam persamaan linear, terdapat kesalahan yang dapat di hitung dengan cara sebagai berikut :
= 23,226 %
Nilai di atas merupakan kesalahan relatif dalam percobaan ini.. nilai kesalannya sangat besar. Yaitu 23,226 % ini bisa di sebabkan oleh beberapa faktor yang akan di bahas pada analisis data. Berdasarkan hasil dari data percobaan, kawat hotwire bisa digunakan untuk menentukan kecepatan angin dengan persamaan yang menghubungkan keduanya yang berasal dari percobaan yang telah dilakukan. Namun dalam percobaan ini tingkat kesalahan yang terjadi cukup besar sehingga tidak terlalu dapat di gunakan untuk mengukur tegangan kalor hot wire.
G. Analisis dan Kesimpulan 1. Analisis Berdasarkan data yang ada dalam percobaan disipasi kalor ini, dapat dilihat setiap kawat hot wire dihembuskan angin dengan kecepatan tertentu membuat tegangan dan arus kawat hot wire mengecil dengan nilai yang tidak signifikan. Dari fakta ini dapat diketahui semakin kencangnya tiupan angin ke hot wire membuat disipasi kalor yang terjadi semakin kecil karena tegangan dan arus berbanding terbalik dengan kecepatan angin yang dihwmbuskan, dengan begitu disipasi juga ikut mengecil karena disipasi kalor sebanding dengan tegangan dan arus.
P = v i t .........( 1 )
Dalam melakukan pengolahan data yang didapat, sangat dibutuhkan pembuatan grafik yang menghubungkan data-data yang ada. Dengan begitu para pelaku percobaan dapat memahami data yang didapat dan mengambil kesimpulan dengan tepat dan memudahkan para pembaca laporan ini lebih memahami perubahan data dan hubungan yang terjadi antar data. Setelah semua data tegangan hotwire didapat untuk semua kecepatan angin yang diujikan kita dapat mengambil rata-rata tegangan hotwire untuk tiap kecepatan angin dan membuat grafik yang mengilustrasikan hubungan dari perubahan angin dan tegangan hotwire yang terjadi. Setelah itu dapat dibuat persamaan hubungan tegangan hotwire terhadap kecepatan angin. Dalam percobaan kali ini persamaan yang paling memungkinkan untuk dicari dan memudahkan kita dalam penggunaannya adalah persamaan linear. Namun persamaan linear memiliki tingkat keakuratan yang kurang
baik sehingga kesalahan data tidak dapat dihindari. Untuk itu dibutuhkan tingkat kesalahan data yang akan didapat. Berikut persamaan kesalahan yang ada pada persamaan linear. Walaupun begitu, persamaan polinomial lebih akurat dalam memperoleh data namun persamaan ini juga memiliki kekurangan yaitu proses pengolahan data yang sedikit sulit dan pembentukan persamaan yang panjang. Setelah semua proses telah dilakukan dan persamaan didapat, data kecepatan dapat didapat dengan mamasukan tegangan kawat berddasarkan pengukuran. Contohnya, misalkan kita dalam percobaan ini tidak tahu kecepatan yang dihembuskan pada kawat hotwire namun dengan alat ukur voltmeter kita dapat memperoleh data tegangan hotwire saat itu. Kecepatan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan yang telah didapat pada percobaan sebelumnya. V-HW = 2.112 volt Kecepatan angin = ? Maka, masukkan kedalam persamaan yang didapat yaitu F(x) = -0.0004x+2.092 2.0266= -0.001x+2.095 x = 39,3 m/s jauh dari kecepatan teorinya yaitu 70 m/s hal ini bisa terjadi mengingat kesalahan dalam persamaan linear tadi. nilai kesalan relatif yang besar, yaitu 123,22 % ini bisa di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain dalam percobaan ini adalah kuran di kalibrasinya peralatan yg di gunakan seperti Voltmeter dan Ampmeter yang di gunakan ataupun unit PC dan DPQ yang di gunakan
sehingga tingkat kesalahan relatifnya menjadi semakin tinggi.
2. Kesimpulan Berdasarkan percobaan disipasi kalor hotwire diketahui bahwa hubungan tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi (reference velocity , U) dapat menghasilkan persamaan yang bisa menghitung kecepatan angin. Dengan begitu alat ini bisa dijadikan parameter yang digunakan untuk mengetahui kecepatan angin. Kawat hot wire tidak dapat untuk mengukur kecepatan angin, karena nilai yang dihasilkan mempunyai kesalahan yang relatif besar. Kawat hot wire hanya bisa digunakan untuk memperkirakan besar/kecilnya angin, bukan untuk menentukan nilainya, yaitu dengan melihat perubahan tegangan dan arus yang terjadi pada kawat hot wire tersebut. Kecepatan angin yang terjadi berbanding terbalik dengan tegangan (V) dan berbanding lurus dengan arus listrik (I)
H. Referensi Giancoli, D.C.; Phisics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ. 2000. Halliday, Resnick, Walker;Fundamentals of Phsics, 7th Edition, Extended Edition, Jhon Wiley & Sons, Inc. NJ. 2005