Terjemah Kitab Tajwid Tuhfatul Athfal
Terjemah Kitab Tajwid Tuhfatul Athfal
Nama lengkapnya adalah Sulaiman bin Husain bin Muhammad bin Syalabi Al-Jamzuri, dikenal
dengan julukan Al-Afandi. Sebutan Al-Jamzuri diasosiasikan dengan Jamzur yaitu sebuah tempat
dekat Thandata yang saat ini disebut Thanta yang berjarak 4 mil. Jamzur adalah tempat ayahnya
yang masuk distrik Al-Manufiyah di Mesir. Al-Jamzuri adalah salah satu ulama abad ke-12
hijriyah. Ia lahir pada bulan Rabiul Awal tahun 1100-an Hijrah.
Para Guru
Seluruh guru Al-Jamzuri adalah ulama bermadzhab Syafi'i. Ia berguru pada banyak ulama yang
paling masyhur adalah:
Syaikh Nuruddin Ali bin Umar bin Hamad bin Umar bin Naji bin Funaisy yang dikenal dengan
sebutan Al-Mihi. Ia lulusan Universitas Al-Azhar, lalu pindah ke Thandata (sekarang Thantha)
dan mengajar qiraah dan tajwid di sini. Al-Jamzuri belajar ilmu tajwid darinya.
Syaikh Mujahid Al-Ahmadi. Namanya Muhammad Abun Naja yang populer dengan julukan
Sayyidi Mujahid. Ia termasuk ulama abad 12 Hijriah dan termasuk guru awal dari Ma'had Al-
Ahmadi Al-Azhar. Beliau-lah yang menjuluki Al-Jamzuri dengan Al-Afandi -- kata "Afandi"
berasal dari bahasa Turki -- dengan tujuan untuk memuliakan muridnya ini.
Ilmu Tajwid
Ilmu tajwid dalam istilah ilmu Qiraah adalah mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan
memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari
bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci
al-Quran maupun bukan dengan cara menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari
tiap-tiap bacaan ayat al-Quran.
Masalah yang dikemukakan dalam ilmu tajwid adalah makharijul huruf (tempat keluar-masuk
huruf), shifatul huruf (cara pengucapan huruf), ahkamul huruf (hubungan antar huruf),
ahkamul maddi wal qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai
dan menghentikan bacaan), dan lain-lain.
المقدمة
Pendahuluan
Berkata Sulaiman Al Jamzury, orang yang senantiasa mengharapkan rahmat sang Maha
Pengampun..
َل
ُ ُـح َمـــدُُوآلِــ ُِهُ َو َمـنُُْ َتـ َ ا ْل َحمْ ــ ُُدُلِلَّــ ُِهُ ُم
َ صـلّـٌِاُُ َعـلـىُ*ُم
Segala puji bagi Allah, Shalawat atas Muhammad beserta keluarga dan orang yang
mengikutinya..
Bait syair ini adalah untuk orang yang menginginkan (pembahasan) pada masalah nun, tanwin,
dan mad-mad..
Aku namakan dengan Tuhfatul Athfal.. dari (riwayat) Syaikh kami, Al Mihiy yang memiliki
kesempurnaan (ilmu)..
َّ لُ َو
الث َـوابـا َُ ْالطـلَّ َبـا*ُ َواألَج
َُ ــرُ َو ْال َقـبُـو ُّ ُأَرْ جُــوُ ِبـهُأَنُُْ ٌَ ْنـ َف َُع
Aku berharap (kitab ini) bermanfaat untuk penuntut ilmu.. dan Aku berharap amalan ini
diterima, mendapatkan balasan dan pahala..
النونُالساكنةُوالتنوٌن
Pertama, Idzhar (jika ada nun sukun / tanwin) sebelum enam huruf halqy (tenggorokan) yang
tersusun maka ketahuilah.
Hamzah ( )أ, Ha besar ()هـ, ‘Ain ()ع, Ha kecil ()ح, kemudian Gha ()غ, dan Kha ()خ..
Kedua, Idgham yang memiliki 6 huruf yang datang kemudian, terhimpun dalam kata:
انُقِسْ ــمٌُُ ُْـد َؼـ َماُ*ُفِـٌ ُِهُ ِبـ ُؽـ ّنـَةُُ ِب ٌَـ ْنـمُوُ ُعلِـ َمـا
ُِ لَـ ِك َّن َهاُقِسْ ـ َم
Akan tetapi Idgham ada dua jenis; yang pertama didengungkan (Idgham bighunnah) untuk
huruf yang dikenal terangkum dalam kata
Kecuali jika (nun sukun/tanwin bertemu huruf ini) dalam satu kata, maka jangan didengungkan
tetapi bacalah seperti “ ” ُد ْنـ ٌَاdan “ُ”صِ ـ ْن َوان
ُْْــرُ ُؼـ َّن ُْةُ*ُفـًُالـلَّ ُِمُ َوالـرَّ اُ ُثـ َُّمُ َكـ ّر َر َّنـه َّ َو
ُِ ٌالثـانـًُإِ ْد َؼــامُُ ِب َؽ
Jenis yang kedua adalah idgham bilaa (bighairi) ghunnah yaitu untuk huruf lam ( )لdan ra ()ر
yang dibaca Takrir (bergetar)
ضمَّنـْ ُتـ َها َ ُفـًُ َخمْ َسـةُُمِنُُْ َبعْ ُِدُ َع ْشرُُ َرمْ ُز َهاُ*ُفِـًُك ِْل ُم
ُْ هذاُال َبٌْتُُِ َق
َ ُـد ِ
Aku telah menyusun rumus 15 huruf ikhfa yang terangkum dalam kalimat bait ini:
ضعُُْ َظالِـ َما
َ ُُصِ ؾُُْ َذاُ َثـ َناُ َك ُْمُ َجا َُدُ َش ْخصُُ َق ُْدُس َماُ*ُ ُد ُْمُ َطٌّـَباُُ ِز ُْدُفًُِ ُتـ َقى
المٌمُوالنونُالمشددتٌن
َُ َْو ُؼـنَُُّمٌِـماُُ ُثـ َُّمُ ُنونـاُُ ُشــ ِّددَاُ*ُ َو َســ ُِّمُ ُكـلُُ َحـر
ؾُ ُؼـ َّنةُُ َبـ َدا
Dengungkanlah mim dan nun yang bertasydid.. dan namakanlah kedua huruf tersebut dengan
huruf ghunnah dan tampakkanlah
المٌمُالساكنة
Mim Sukun
Jika Mim sukun itu terletak sebelum semua huruf hijaiyah selain alif layyinah (alif sukun) bagi
orang yang berakal
Hukumnya ada tiga saja bagi yang menetapkannya.. yaitu Ikhfa, Idgham, dan Idzhar
ِ َّــوىَُُّل ِْلـقُــر
ُاء ِ اإل ْخـ َفـا ُُءُعِ ْنـ َُدُ ْال َبــا ُِءُ*ُ َو َسـمِّـ ُِهُال َّش ْف
ِ ُلُُ ََّفـاألَو
Pertama, Ikhfa yaitu ketika huruf Ba (didahului mim sukun).. Ahli Qiroah menyebutnya Ikhfa
Syafawy
Kedua, Idgham (dengan huruf yang sama yaitu bertemu mim juga) Namakanlah Idgham Shaghir
(kecil) wahai pemuda..
Berhati-hatilah pada huruf Wa dan Fa karena kesamarannya (dengan ba).. karena kedekatan
(fa) dan kesamaan makhraj (wa) maka kenalilah..
CATATAN KAKI
[1] Huruf ikhfa nya ada di awal setiap kata yaitu ُس,ُق,ُس,ُج,ُك,ُث,ُذ,ُظُص,ُض,ُت,ُؾ,ُز,ُط,د
لمُآلُولمُالفعل
Hukum lam sebelum huruf-huruf (hijaiyah selain alif) itu ada dua; pertama dibaca idzhar (jelas)
lam nya maka kenalilah..
keempat belas huruf yang dibaca jelas, maka ambillah ilmunya dari kalimat berikut:
َ ْـرةُُأٌَْـضاُُ َو َرم
ِ ـز َهاُ َف
ُـع َ ٌِـهـ َماُإِ ْد َؼـامُـ َهاُفـىُأَرْ َبـعُُ*ُ َو َعـ ْش
ِ َثان
Kedua, dibaca idgham yaitu melebur (lam nya tidak dibaca, tetapi langsung dibaca hurufnya)
yang juga 14 huruf dengan rumus:
َ ـزُضِ ؾُُْ َذاُ ِن َعمُ*ُدَعُُْسُـو َُءُ َظنُُ ُزرُُْ َش ِرٌـ َفاُُل ِْل َك
ـرم ُْ ِطِ بُُْ ُث َُّمُص
ُْ ُلُرُحْ َماُُ َتف
المثلٌنُوالمتقاربٌنُوالمتجانسٌن
Jika (pada dua huruf) Sifat dan Makhraj hurufnya sama, maka ia disebut Mitslain
(Mutamatsilain)
JIka makhrajnya (berdekatan) dan Sifat hurufnya berbeda, maka ia disebut Mutaqoribain
Jika Makhrajnya sama, sifat huruf nya berbeda, maka ia disebut sebagai Mutajanisain
Kemudian jika awal semua jenis ini (Mitslain, Mutaqaribain, Mutajanisain) hurufnya sukun,
maka disebut dengan Shaghir..
ُلُ*ُ ُكـلُُ َك ِبــٌ ُُرُوا ْف َه َمـ ْنـ ُُهُ ِبا ْلم ُُـث ْل
ُْ ـانُفىُ ُكلُُ َفقُـ
ُِ الحـرْ َف
َ ُكَُ ِّأَوُُْحُـر
Dan jika kedua hurufnya berharokat pada semua jenis (Mitslain, Mutaqariain, Mutajanisain)
maka disebut dengan Kabir dan fahamilah yang kabir itu dengan mengambil contoh (talaqqy)
أقسامُالمد
Pembagian mad
َوالمـ َ ُُّدُأَصْ لِـىُُُّ َُوُ َفـرْ عِ ــىُُلَـ ُُهُ*ُ َو َســ ُِّمُأَوَّ لُُ َط ِبٌـعِـٌّاُُ َوهُـــو
Mad itu ada dua; Mad Ashly dan Mad Far’iy.. Mad Ashly disebut juga Mad Thabi’iy
Mad Thabi’iy itu tidak tergantung kepada sebab dan tidak pula ketiadaan huruf yang didapat
ُْــٌعىَُُّ ٌَ ُكـون َّ لُأَىُُُّ َحرْ ؾُُ َؼٌْرُُُ َهمْ زُُأَوُُْسُـ ُكونُُْ*ُ َجاُ َبعْ ـ َُدُ َمـدُُ َف
ِ الط ِب ُْ ب
Setiap huruf selain hamzah dan sukun yang datang setelah huruf mad (alif, waw,ya) maka ia
adalah mad thabi’iy
َ ْاآلخ ُُرُ ْال َفرْ عِ ـىُُُّ َم ْوقُـوؾُُ َعلـًُ*ُ َسـ َببُُْ َك َهمْ زُُأَوُُْ ُس ُكونُُمُس
ُـجـل َ َو
Kedua Mad Far’iy yang terjadi karena adanya sebab seperti adanya hamzah atau sukun secara
mutlak.
Syarat nya harus senantiasa ada kasroh sebelum ya, Dhammah sebelum waw, dan fathah
sebelum alif
لُ ُكـلُُأُعْ ـلِـ َنا ُِ َِواللِّـٌنُُُ ِم ْنـ َهاُ ْال ٌَاُ َو َواوُُ َسـ َكـ َناُ*ُإ
َُ نُا ْنفِــ َتاحُُ َقبْـ
Adapun Mad Layyin yaitu jika ada fathah sebelum huruf ya dan waw sukun
أحكامُالمد
Hukum Mad
َُ ْل ِْل َمــ ُِّدُأَحْ ـ َكـامُُ َثـلَ َثـةُُ َتـ ُدو ُْمُ*ُ َوه
ُـًُ ْالوُ جُوبُُُ َو ْال َج َُوا ُُزُ َوال ُّلـ ُزو ْم
Hukum Mad selalu ada tiga, yaitu Mad Wajib, Mad Jaiz, dan Mad Lazim
Mad wajib terjadi jika ada hamzah setelah mad dalam satu kalimat yang bersambung (mad
wajib muttashil)
ُْ َو َجـائـزُُ َمـدُُ َو َقصْ ـرُُإِنُُْفُصِ ـلُ*ُ ُكـلُُ ِبك ِْل َمــةُُ َو َه َذاُالمُـ ْن َفصِ ــ
ل
Mad Jaiz itu boleh dipanjangkan (seperti mad wajib muttashil) boleh pula dibaca pendek
(seperti mad thabi’iy) yaitu jika (mad dan hamzah) masing-masing dalam kalimat terpisah dan
ini disebut mad jaiz munfashil. .
Contoh ini (mad munfashil yang boleh dibaca panjang atau pendek atau
َُ َ َتعْ ـلَـم
tawassuth/pertengahan) jika ada huruf yang disukunkan karena waqaf sepertiُـون َُ ُ dan
ُُ( َنسْ ـ َت ِعــٌنMad ‘Aridh Lissukun)
ُْ أَوُُْقُـ ِّد َُمُ ْال َهمْ ـ ُُزُ َعـ َلـًُال َمـ ُِّدُ َو َذاُ*ُ َبـ َد
َ لُ َكـآ َمـ ُنواُ َوإِ ٌَـماناُُ ُخ
ــذا
Jika Hamzah ada sebelum mad, maka ini adalah mad badal contohnya آ َمـ ُنواdan ُإِ ٌَـمانا
JIka sukun bersambung setelah mad baik secara washal atau waqaf maka ini adalah mad lazim
أقسامُالمدُاللزم
ُْكُك ِْـلمِـًُُُّ َو َحرْ فِـًُُ َم َعــه ُْ أَ ْق َســا ُُمُلَ ِزمُُلَـدٌَهمُأَرْ َبـ َع
َُ ـةُ*ُ َوت ِْـل
Mad Lazim menurut ulama qiroah ada empat jenis yaitu mad lazim kilmiy dan mad lazim harfiy
Setiap dari keduanya (kilmy dan harfy) itu bisa mukhaffaf dan mutsaqqal maka ini adalah
pembagian yang empat[4]
jika sukun bersama huruf mad berkumpul dalam satu kata, maka terjadilah mad lazim kilmy
apabila dijumpai ada tiga huruf dan ditengahnya itu adalah mad maka itu merupakan mad lazim
harfiy
Mad Lazim harfiy ada di awal surat dan hurufnya terkumpul dalam delapan huruf
Dan apa yang selain huruf (mad) yang tiga selain alif, maka mad nya disebut mad thabi’iy..
Begitupula pada ayat pembuka surat-surat Al Quran yang terkumpul dalam kalimat
ُْحُاألَرْ َبـعُُْ َع َشـرُُْ*ُصِ ْل ُُهُس َُحٌْراُُ َمنُُْ َق َطعْ كُ َذاُا ْشـ َت َهر
َُ َو ٌَجْ َمـ ُُعُ ْال َف َواتِـ
الخاتمة
Penutup
Telah selesai nazham ini dengan memuji nama Allah atas kesempurnaannya yang tak terbatas
Kemudian shalawat serta salam semoga selalu tercurah atas penutup para nabi, Muhammad
Atas keluarga, sahabat, dan para pengikutnya dan setiap pembaca dan pendengar Al Quran
CATATAN KAKI
[2] Setiap huruf dari kalimat ini yang berjumlah 14 adalah huruf-huruf yang termasuk alif lam
qamariyyah
[3] Huruf pertama dari 14 kata dalam kalimat ini adalah huruf-huruf yang termasuk alif lam
syamsiyyah
[4] Mad lazim mutsaqqal kalimiy, Mad lazim mutsaqqal harfiy, Mad lazim mukhaffaf kalimiy, Mad
lazim mukhaffaf harfy
[5] Kalimat ini mengandung rahasia terkait waktu pembuatan matan ini. Silahkan merujuk ke
kitab-kitab syarah yang menjelaskan masalah ini.
Bidang studi: Ilmu Tajwid Al-Qur'an (ilmu membaca Al-Quran dengan fasih, benar dan tartil).
Dipublikasikan Ulang Oleh : Pondok Pesantren Rojaul Huda – Cililin, Bandung Barat