Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pengajuan Kredit Sepeda Motor Pada Dealer Tunas Dwipa Matra Gadingrejo Menggunakan Metode Saw
Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pengajuan Kredit Sepeda Motor Pada Dealer Tunas Dwipa Matra Gadingrejo Menggunakan Metode Saw
ABSTRAK
Kegiatan kredit merupakan hal yang wajar dikalangan masyarakat,kegiatan dengan mencicil barang
atau benda maupun jasa,saat ini banyak dilakukan terutama sepeda motor untuk mobilitas. Seiring
bertambahnya kemampuan daya beli masyarakat,baik barang atau benda,maupun jasa semkain tinggi
permintaan kreditnya. Kelayakan pengajuan kredit menjadi salah satu syarat yang harus dilalui pemohon
kredit sebelum bisa melakukan kredit sepeda motor. Hal tersebut sangat penting karena untuk
menghindari kredit macet. Oleh karena itu dalam kegiatan pengambilan keputusan layak
kredit,diperlukan model sistem berbasis computer yang dapat memudahkan dalam melakukan analisa
data,perhitungan penilaian kriteria pemohon kredit serta membantu pengolahan data menjadi informasi
untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur tersebut. Sebuah sistem pendukung keputusan
(SPK)merupakan pilihan yang tepat untuk membantu menyelesaikan pemohon kredit. Sistem dirancang
dengan menggunakan metode simple addictive weighting (SAW) yang merupakan salah satu metode
Fuzzy Multiple Attribute Decission Making(FDADM). Metode SAW dipilih karena perhitungan
pembobotan criteria yang tidak terlalu rumit, sehingga mudah dipelajari bagi penulis dan
pembaca.sistem yang dibangun diharapkan dapat membantu kerja Dealer Tunas Dwipa Matra
Gadingrejo dalam melakukan penyeleksian pemohon kredit, dapat mempercepat proses penyeleksian
pemohon kredit dan dapat mengurangi kesalahan dalam menentukan konsumen layak kredit.
Keywords: SPK,SAW
422
Dalam menentukan layak atau tidaknya membantu manajer dalam mengambil
pemohon kredit,acuan utama dealer adalah keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya
berdasarkan karakter pribadi pemohon yang maka sistem tersebut harus sederhana, robust,
baik atau tidak dan berdasarkan kemampuann mudah untuk dikontrol, mudah beradaptasi
pemohon dalam angsuran kredit. Penentuan lengkap pada hal-hal penting dan mudah
tersebut dibuat agar tidak menimbulkan masalah berkomunikasi dengannya. Secara implisit juga
dikemudian hari. Pemberian kredit yang tidak berarti bahwa sistem ini harus berbasis
sesuai kriteria akan menimbulkan resiko kredit komputer dan digunakan sebagai tambahan dari
macet. Oleh karena itu pegawai dealer kemampuan penyelesaian masalah dari
membutuhkan waktu yang cukup lama dalam seseorang.
menyeleksi dokumen calon peng kredit. Menurut Kusrini,2007:15,SPK merupakan
Untuk dapat mengatasi masalah-masalah yang sistem Informasi Interaktif yang menyediakan
ada,penulis merasa perlu memberikan solusi informasi,pemodelan,dan pemanipulasian data.
dengan merangcang suatu “Sistem Pendukung Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat
Keputusan Kelayakan Pengajuan Kredit disimpulkan bahwa sistem pendukung
Sepeda Motor pada Dealer Tunas Dwipa keputusan adalah suatu sistem informasi
Matra Gadingrejo menggunakan Metode berbasis komputer yang digunakan untuk
SAW” guna memberikan informasi mengenai membantu manajemen untuk mengambil
layak atau tidaknya pemohon menerima kredit keputusan.
dan dapat meningkatkan mutu pelayanan
terhadap pelanggan. 2.2 Kredit
Menurut Raymond P,Kent, Kredit adalah hak
1.2 Rumusan Masalah untuk menerima pembayaran atau kewajiban
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka untuk melakukan pembayaran pada waktu yang
yang menjadi rumusan masalah adalah: diminta,atau pada waktu yang akan
1. Bagaimana Penerapan metode Simple datang,karena penyerahan barang-barang
Additive Weighting (SAW) kedalam sistem sekarang.
pendukung keputusan untuk menentukan Menurut Suyatno dkk..(1990),Kredit adalah
kelayakan pengajuan kredit motor. penundaan pembayaran dari prestasi yang
2. Bagaimana mengimplementasikan sistem diberikan sekarang,baik dalam bentuk
pendukung keputusan untuk kelayakan barang,uang maupun jasa.
pengajuan kredit sepeda motor. Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat
disimpulkan bahwa Kredit adalah hak untuk
1.3 Tujuan Penelitian menerima pembayaran atau kewajiban untuk
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: melakukan pembayaran baik dalam bentuk
1. Menerapkan metode Simple Additive uang,barang atau jasa pada waktu yang sudah
Weighting (SAW) kedalam sistem ditentukan.
pendukung keputusan untuk menentukan
kelayakan pengajuan kredit motor. 2.3 Tunas Dwipa Matra
2. Membuat aplikasi SPK untuk penentuan PT Tunas Dwipa Matra adalah anak perusahaan
kelayakan pengajuan kredit sepeda motor. dari PT Tunas Ridean,Tbk,yang bergerak
dibidang retailer/dealership resmi sepeda motor
1.4 Manfaat Penelitian Honda. Tdm beroperasi secara komersial pada
Adapun manfaat yang diberikan dalam tahun 1985. Tdm saat ini memiliki 54 outlet
penelitian ini adalah : resmi dari 31 workshop yang tersebar dipulau
1. Mempermudah dalam menentukan utamaIndonesia,termasukJawa,Kalimantan,Sum
kelayakan pengajuan kredit sepeda motor. atera,dan Sulawesi. Di pulau Sumatera Khusus
2. Sebagai informasi yang bermanfaat bagi nya provinsi Lampung Tdm memiliki berbagai
perusahaan. cabang yang tersebar didaerah lampung,salah
3. Meminimalkan waktu dalam melakukan satunya di kabupaten Pringsewu,tepatnya di
penilaian dan analisa terhadap konsumen Jl.AhmadYani,Sidoharjo,GadingRejo,kabupaten
pengajuan kredit. Pringsewu.
443
atribut,kemudian dilanjutkan dengan proses Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi
perankingan yang akan menyeleksi alternatif dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan
yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap
pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, alternative (Vi)diberikan sebagai:
yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif
dan pendekatanintegrasi antara subyektif dan ∑
obyektif. Masing-
masing pendekatan memiliki kelebihan dan Vi : Nilai Akhir Alternative
kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai Wi : Bobot yang telah ditentukan
bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari Rij : Normalisasi matriks
para pengambil keputusan, sehingga beberapa Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan
faktor dalam proses perankingan alternatif bisa bahwa alternatif ai lebih terpilih.
ditentukan secara bebas. Sedangkan pada
pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara 2.6 Langkah Penyelesaian
matematis sehingga mengabaikan subyektifitas Dalam penelitian ini penulis menggunakan
dari pengambil keputusan. FMADM metode Simple Additive Weighting
Ada beberapa metode yang dapat digunakan (SAW). Adapun langkah-langkahnya adalah:
untuk menyelesaikan masalah FMADM. antara
lain: 1. Menentukan kriteria criteria yang akan
1.Simple Additive Weighting(SAW) dijadikan acuan dalam pengambilan
2.Weighted Product(WP) keputusan,yaituCi.
3.Elimination and Choise Expressing 2. Menentukan rating kecocokan setiap
Reality(ELECTRE) alternatif padasetiap kriteria.
4.Technique for Order Preference by Similarity 3. Membuat matriks keputusan berdasarkan
to Ideal Solution(TOPSIS) kriteria(Ci),kemudian melakukan
5.Analytic Hierarchy Process normalisasi matriks berdasarkan
(AHP) persamaan yang disesuaikan dengan jenis
atribut (atribut keuntungan ataupun atribut
2.5 Simple Additive Weighting biaya) sehingga di peroleh matriks
Menurut Kusumadewi (2007)Metode SAW ternormalisasi R.
merupakan metode MADM yang paling 4. Hasil akhir diperoleh dari proses
sederhana dan paling banyak digunakan. perankingan yaitu penjumlahan dari
Metode ini juga metode yang paling mudah perkalian matriks ternormalisasi R dengan
untuk diaplikasikan,karena mempunyai vektor bobot sehingga diperoleh nilai
algoritma yang tidak terlalu rumit. terbesar yang dipilih sebagai alternatif
Metode SAW sering juga dikenal sebagai terbaik (Ai) sebagai solusi.
metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar
metode SAW adalah mencari penjumlahan 2.5 Sistem Pendukung Keputusan Pengajuan
terbobot dari rating kinerja pada setiap Kredit Sepeda Motor pada Dealer Tunas
alternative pada semua atribut. Metode SAW Dwipa Matra Gading Rejo menggunakan
membutuhkan proses normalisasi matriks (X) Metode SAW
ke suatu skala yang dapat diperbandingkan
dengan semua rating alternative yang ada . Didalam sebuah sistem terdapat perosesan
sebuah keputusan,tahapan itu disebut dengan
rij= jika j adalah atribut sistem pendukung keputusan. Sistem
Pendukung Keputusan Pengajuan Kredit Sepeda
keuntungan(benefit).
Motor adalah sistem yang digunakan untuk
membantu penyeleksian pemohon kredit.
jika j adalah atribut Sistem yang dibangun diharapkan dapat
membantu kerja Dealer Tunas Dwipa Matra
biaya(cost)
dalam melakukan penyeleksian pemohon kredit,
dapat mempercepat proses penyeleksian
pemohon kredit dan dapat megurangi kesalahan
Dimana :
Rij : Rating Kinerja Ternormalisasi dalam menentukan konsumen layak kredit.
Maximum : Nilai maximum dari setiap baris
3 . METODE PENELITIAN
dan kolom
3.1 Model Perancangan
Minimum : Nilai minimum dari setiap baris Menurut Yulison Herry Chrisnanto,Faiza
dan kolom Renaldi dan Kiki Purwati(2012) menyatakan,
Xij : Baris dan kolom dari matriks Metode SAW sering juga dikenal sebagai
444
metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar Tabel 3 Uang Muka
metode SAW adalah mencari penjumlahan Kriteria Kriteria Pemohon Nilai
terbobot dari rating kinerja pada setiap DP<15 % dari harga 20
alternative pada semua atribut. Metode SAW DP 16-20% dari 30
membutuhkan proses normalisasi matriks (X) harga
ke suatu skala yang dapat diperbandingkan Uang Muka DP 21-25% dari 40
dengan semua rating alternative yang ada . (C2) harga
DP 26-30% dari 80
rij= jika j adalah atribut harga
keuntungan(benefit). DP >30% dari harga 100
Tabel 4 Kemampuan
jika j adalah atribut Kriteria Kriteria Pemohon Nilai
biaya(cost) Sangat kurang 30
Kurang 50
Dimana : Kemampuan Cukup 60
Rij : Rating Kinerja Ternormalisasi (C3) Baik 80
Maximum : Nilai maximum dari setiap baris Sangat baik 100
dan kolom
Minimum : Nilai minimum dari setiap baris Table 5 Jaminan
dan kolom Kriteria Kriteria Pemohon Nilai
Xij : Baris dan kolom dari matriks BPKB Motor 50
Jaminan (C4) BPKB Mobil 75
Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi BPKB Tanah 100
dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan
j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap Table 6 Kondisi
alternative (Vi)diberikan sebagai: Kriteria Kriteria Pemohon Nilai
Sangat Kurang 20
∑
Kurang 40
Kondisi (C5) Cukup 60
Vi : Nilai Akhir Alternative
Wi : Bobot yang telah ditentukan Baik 80
Rij : Normalisasi matriks Sangat baik 100
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan
bahwa alternatif ai lebih terpilih.
Tabel 7 Alternatif
Alternatif Kriteria
4.PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI C1 C2 C3 C4 C5
4.1 Kriteria dan Bobot Wawan 80 40 60 50 60
Dalam penelitian ini ada bobot dan criteria yang Nana 40 30 60 50 40
dibutuhkan untuk menentukan siapa yang layak Yunan 40 30 50 75 60
mendapatkan kredit motor.
445
dengan nilai crips Max(Max Xij)dari tiap =25+15+30+10,1+15 = 95,1
kolom,sedangkan untuk atribut biaya nilai crips
min(Xij) dari tiap kolom. V2=(25)(0,5)+(15)(0,75)+(30)(1)+(15)(0,67)+
(15)(0,67)
Rij = =12,5+11,3+30+10,1+10,1 = 74
V3=(25)(0,5)+(15)(0,75)+(30)(0,83)+(15)(1)+
Perhitungan : (15)(1)
=12,5+11,3+24,9+15+15 = 79
R11 =
Jadi konsumen yang layak kredit adalah
konsumen yang memiliki hasil maksimum
R21=
berdasarkan kriteria-kriteria yang ada. Dalam
hal ini V1 memiliki nilai terbesar,sehingga
R31= calon konsumen yang layak kredit bernama
Wawan merupakan calon konsumen layak
R12= kredit.
R23=
R33=
R14=
R24=
R=[ ]
446
4.2.3.Rancangan Form Entry Data Analisa dan c.Form Analisa dan Penilaian Pemohon
Penilaian Pemohon
d.Hasil Pemrosesan
Gambar 3. Rancangan Form Entry Data Analisa
dan Penilaian Pemohon
5.PENUTUP
5.1Kesimpulan
1. Pola perhitungan yang digunakan untuk
menentukan kelayakan pengajuan kredit
motor yaitu dengan menggunakan metode
SAW dengan mencari penjumlahan terbobot
Gambar 4.Form Entry Data Motor dari rating kinerja pada setiap alternative
pada semua atribut,dengan hasil analisa
b. Form Entry Data Permohonan sistem ini akan mampu membantu pihak
dealer sebagai pendukung pengambilan
keputusan penentuan konsumen layak kredit.
2. Hasil yang diperoleh dari sistem yang
terbentuk akan memberikan alternative
penilaian bagi para pengambil keputusan
untuk menentukan kelayakan pengajuan
kredit motor.
5.2Saran
Untuk meningkatkan kinerja dan
menyempurnakan sistem pendukung keputusan
yang telah dibuat,peneliti memberikan saran
sebagai berikut:
447
2. Sistem berbasis web menjadi pengembangan Khoirunnisa Rahma Prasetyowati, (2013).
yang tepat agar aplikasi dapat diakses Sistem Pendukung Keputusan penilaian
dimana saja. kinerja guru (PKG) menggunakan metode
simple additive weighting (SAW) (studi
DAFTAR PUSTAKA kasus) SMA Negeri 9 Semarang,
Universitas Dian Nuswantoro.
Alif Wahyu O.,Dr.,Ir Edi Noersasongko,M.Kom
.(2014).Sistem Pendukung Keputusan Raymond P, Kent.1966. Money and Banking.
Kelayakan Pemberian Kredit Sepeda Edisi 5.Holt.rinehart and Winston.Inc.
Motor Menggunakan Metode Simple NewYork
Additive Weighting Pada perusahaan
Leasing HD Finance.Universitas Dian Suyatno,Thomas. 1990. Dasar-Dasar
Nusantara.hal 1-9. Semarang Perkreditan. Jakarta : PT Gramedia
Chrisnanto,Yulison Herry,et al.2012. Sistem Susanti Anita Dewi, Muhamad Muslihudin, Sri
pendukung Keputusan berbasis Web Hartati.2017 Sistem Pendukung Keputusan
Dalam Memilih Produk Telepon Gengam Perankingan Calon Siswa Baru Jalur
Menggunakan Metode Simple Additive Undangan Menggunakan Simple Additive
Weighting. Jurnal,Seminar Nasional Weighting (Studi Kasus : Smk Bumi
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Nusantara Wonosobo) Hal. 37-42 Stmik
ISBN 978-602-19837-0-6 Pringsewu Lampung.
Jatmika,S.Si,M.Kom.,Lilis Anggraeni.,Sistem
Pendukung Pengambilan Keputusan
Menggunakan Metode Naive Bayes(Studi
Kasus Kredit Sepeda Motor). Universitas
Kristen Immanuel. Hal 48-52. Yogyakarta
448