Anda di halaman 1dari 12

Analisis Dampak ACFTA (Asean-China Free Trade Area) dalam KurunWaktu 2004-2010

BAB I PENDAHULUAN 1 .1 L a t a r B e l a k a n g Globalisasi adalah sebuah fenomena sosial yang ditandai dengan adanya kerjasama globalyang intens antara aktor-aktor (State maupun non-state) dalam berbagai aspek seperti politik,e k o n o mi , s o s i a l & b u d a ya h i n g g a l i n g k u n g a n . K e r ja s a ma t e r s e b u t me mb u a t b a t a s - b a t a s antarnegara seakan-akan tidak lagi menjadi penghalang. Seiring dengan terjadinya globalisasiyang didukung juga oleh aspek teknologi yang telah berkembang pesat, interdependensi dankerjasama antarnegara menjadi suatu hal yang sangat esensial dan tidak terelakkan. Kerjasama antarnegara menjadi suatu hal yang mutlak bagi negara-negara tersebut untuk me w u ju d k a n t u ju a n me r e k a m a s i n g - ma s i n g . D a l a m r a n g k a me wu j u d k a n k e r j a s a ma ya n g memberikan dampak positif bagi negara-negara tersebut, tercetuslah ide untuk merumuskankerjasama tersebut ke dalam lembaga yang lebih formal, yakni melalui sebuah institusi yang disepakati bersama.Delapan Agustus 1967 Indonesia bersama empat negara lain yakni, Thailand, Malaysia,Filipina, dan Singapura mendirikan organisasi regional yang mencakup kawasan Asia Tenggarayang kita kenal sebagai ASEAN. Dalam perkembangannya,semakin banyak negara di wilayah Asia Tenggara yang bergabung ke ASEAN. S e b a g a i s u a t u o r g a n i s a s i d e n g a n w i l a ya h c a k u p a n r e g i o n a l , A S EA N b e r f o k u s p a d a be b e r a p a b i d a n g d i a n t a r a n ya e k o n o mi , s o s i a l , b u d a ya , d a n b i d a n g - b i d a n g l a i n n ya . S e i r i n g perkembangan, masing-masing bidang mengalami perubahan signifikan yang disesuaikan dengankeadaan anggotanya. Perkembangan itu seperti dibentuknya ACFTA antara ASEAN denganC h i n a ya n g me mp e r b o l e h k a n b a r a n g C h i n a s e c a r a b e b a s ma s u k k e n e g a r a n e g a r a a n g g o t a ASEAN.Indonesia sebagai anggota ASEAN menjadi salah satu negara yang ikut serta menyetujuiadanya ACFTA.Meskipun Indonesia dinilai tidak siap menghadapi ACFTA dilihat dari UKM nya.Atas dasar pertimbangan itu, tulisan ini akan membahas tentang dampak

ACFTA terhadap perekonomian negara-negara anggotanya serta analisis mengenai keputusan pemerintah Indonesiay a n g b e r g a b u n g d a l a m A C F T A , walaupun industri Indonesia (khususnya UKM) d i n i l a i cenderung belum siap dalam menghadapi dampak impelementasinya. Lebih jauh lagi, tulisan iniakan membahas tentang indikasi tindakan pemerintah Indonesia yang bergabung dengan ACFTAsebagai suatu usaha pembangunan citra politik yang baik bagi Indonesia di mata internasional melalui diplomasi. 1.2 Pertanyaan Permasalahan 1. Bagaimana dampak yang diberikan oleh ACFTA terhadap perekonomian negara-negara yangmenyetujuinya ? 2. Mengapa pemerintah Indonesia mengambil keputusan untuk menyetujui ACFTA?

1.3 Kerangka Teori / Konsep1 . ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) adalah sebuah persetujuan kerjasamae k o n o mi r e g i o n a l ya n g me n c a k u p p e r d a g a n g a n b e b a s a n t a r a n e g a r a a n g g o t a A S E A N (Assosiation of South East Asian Nation) dengan China. Persetujuan ini telah disetujui danditandatangani oleh negara-negara ASEAN dan China pada tanggal 29 November 2004.Dalam kerjasama ini, hambatan-hambatan tarif dan nontarif dihilangkan atau dikurangi dalam rangka mewujudkan perdagangan bebas dalam kawasan regional ASEAN dan China. Namun, tidak semua anggota ASEAN menyetujui penghapusan tarif dalam waktu bersamaan.ASEAN6 yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, danF i l i p i n a me n ye t u ju i penghapusan per 1 Januari 2010 sedangkan CMLV ( C a mb o d i a , Myanmar, Laos,dan Vietnam) baru akan mengeliminasi dan menghapus tarif per 1 Januari2015.Tidak hanya itu, negara-negara yang telah menyetujuinya juga akan meningkatkan akses pasar jasa, peraturan dan ketentuan investasi serta meningkatkan aspek kerjasama ekonomiu n t u k me n d o r o n g h u b u n g an p e r e k o n o mi a n p a r a P i h a k A C F T A . Di d a l a m Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation between the ASEAN and Peoples Republic of China , kedua pihak sepakat akan melakukan kerjasama yang lebih intensif di beberapa bidang seperti pertanian, teknologi informasi, pengembangan

SDM, investasi, pengembangan Sungai Mekong, perbankan, keuangan, transportasi, industri, telekomunikasi, p e r t a mb a n g a n , e n e r gi , p e r i k a n a n , k e h u t a n a n , p r o d uk - p r o d u k h u t a n d a n s e b a g a i n ya . Kerjasama ekonomi ini dilakukan untuk mencapai tujuan demi meningkatkan kesejahteraanmasyarakat ASEAN dan China. Secara lebih spesifik, ACFTA antara lain bertujuan untuk : M e mp e r k u a t d a n me n i n g k a t k a n k e r j a s a ma e k o n o mi , p e r d a g a n g a n , d a n i n v e s t a s i a n t a r a negara-negara anggota. Meliberalisasi secara progresif dan meningkatkan perdagangan barang dan jasaserta menciptakan suatu sistem yang transparan dan untuk mempermudah investasi. Menggali bidang-bidang kerjasama yang baru dan mengembangkan kebijaksanaanyang tepat dalam rangka kerjasama ekonomi antara negara-negara anggota. Memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih efektif dari para anggota ASEAN baru( C a m b o d i a , L a o s , M y a n m a r , d a n V i e t n a m C L M V ) d a n m e n j e m b a t a n i k e s e n j a n g a n pembangunan ekonomi diantara negaranegara anggota. Konsep Diplomasi Diplomasi secara garis besar didefinisikan sebagai proses bagi pemerintah menjalankan kebijakanluar negerinya. Lebih jauh lagi, pemerintah menempatkan diplomasi sebagai pengimplementasiankebijakan luar negeri yang telah dirumuskan K e b i ja k a n l u a r n e g e r i d a n d i p l o ma s i me r u p a k a n kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam prakteknya. Mereka berdua akan saling mempengaruhis a t u s a m a l a i n . K e b i j a k a n l u a r n e g e r i m e n j a d i p e d o m a n b a g i p a r a p e l a k u d i p l o m a s i d a l a m menjalankan fungsi diplomasinya. Di sisi lain, diplomasi akan menyesuaikan diri dengan kondisi politik luar negeri. H a r o l d Ni c h o l s o n me mb a g i d i p l o ma s i k e d a l a m d u a k e l o mp o k b e s a r . Ke l o mp o k p e r t a ma mengartikan diplomasi sebagai pembuatan kebijakan luar negeri dan kel ompok kedua mengartikandiplomasi sebagai negoisasi. Pengertian kedua menjadi pemahaman umum yang sering digunakan o l e h o r a n g k e b a n ya k a n d a l a m me n g a r t i k a n d i p l o ma s i . Ka r ya t u l i s i n i ju g a a k a n l e b i h me l i h a t diplomasi yang diartikan sebagai negoisasi.Terdapat dua teori diplomasi yang dikembangkan oleh Nicholson yakni warrior dan mercantile. Perbedaan yang ada di kedua teori tersebut terletak pada aspek yang digunakan oleh suatu Negaradalam menjalankan politik luar negerinya. Teori warrior

memposisikan diplomasi sebagai poltik kekuatan. Di lain sisi, teori mercantile lebih mengarah pada negosiasi. Teori warrior menekankan pada prestige negara dan politik kekuatan. Teori Nicholson tersebutingin menunjukkan bahwa diplomasi digunakan oleh negaranegara di dunia untuk menunjukkan padayang lain bahwa mereka merupakan negara yang mempunyai posisi lebih kuat dan terdapat prestis didalamnya. Jika melihat pada teori ini, diplomasi merupakan jalan yang dipunyai oleh negara untuk me n u n ju k k a n k e k u a t a n p o l i t i k me r e k a k e p a d a n e g a r a l a i n . I mp l e me n t a s i d i p l o ma s i ma c a m i n i mengharuskan adanya satu pihak yang kalah dan ada pihak lain yang menang. Mercantile me l i ha t p a d a n e g o s i a s i s e b a g a i u p a ya p e r u n d i ng a n . Di s i n i n e g a r a - n e g a r a ya n g terlibat berusaha mencari jalan tengah atas persoalan yang ada dan dapat berdampak menguntungkan bagi kedua belah pihak. Teori Mercantile tidak menginginkan adanya satu pihak yang kalah sebagaikonsekuensi adanya pemenang. Mereka menginginkan adanya pemahaman satu sama lain. Bentrokanb e n t r o k a n a n t a r k e p e n t i n g a n n e g a r a d a p a t d i mi n i ma l i s i r s e k e c i l mu n g k i n d a n k e p e n t i n g a n - kepentingan tersebut memperoleh penyelesaian yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Konsep Interdependensi Interdependensi merupakan konsep yang dekat dengan paradigma liberalisme. Interdependensiapabila dilihat secara analisis dapat diartikan sebagai kondisi dimana aktor-aktor atau kejadian-kejadian di dalam bagian yang berbeda dari sebuah sistem mempengaruhi satu sama lainnya. Dengankata lain, interdependensi dapat berarti ketergantungan yang saling menguntungkan. Terdapat tiga faktor yang menyebabkan masyarakat luas menjadi lebih sadar akan interdependensi,diantaranya adalah: 1.Meningkatnya komunikasi dan transportasi, 2.Meningkatnya aktivitas yang melewati batas-batas negara seperti turisme dan investasi, 3 .K e b i j a k a n n e g a r a ya n g me mp e r b o l e h k a n ma s u k n ya b a r a n g i mp o r a k i b a t p e r mi n t a a n pasar dalam negeri Negara-negara di dunia tidak bisa mengisolasi diri mereka secara keseluruhan karena negaratersebut tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dan akhirnya kebijakan isolasi tersebutakan memakan biaya yang besar. Interdependensi dapat dibagi menjadi interdependensi militer yangmuncul dari kompetisi militer dan interdependensi ekonomi. Kebijakan interdependensi ekonomi selalu melibatkan nilai dan harga. Dalam

interdependensi ekonomi negara memiliki kepentinganuntuk memaksimalkan keuntungan sekaligus memelihara hubungan dengan negara lain. K o n s e p R e g i o n a li s me Dalam kerangka Teori Ekonomi dan Politik Internasional, suatu region/kawasan tidak hanyadidefinisikan sebagai wilayah yang memiliki kesamaan letak geografis, melainkan lebih kepada bagaimana aktor-aktor politik internasional menginterpretasikan makna dari region itu sendiri Regionalisme bukan hanya sebuah konsep geografis, melainkan juga sebuah proses dinamis yang didalamnya mencakup hubungan ekonomi, politik, dan sosial budaya Secara umum, regionalisme didefinisikan sebagai kondisi di mana sekelompok negara, biasanyayang terletak dalam wilayah geografis yang sama, setuju untuk bekerja sama dan membagi tanggung ja wa b u n t u k me r a i h t u ju a n ya n g s a ma Dalam konsep regionalisme, tiap-tiap negara memiliki interestnya masing-masing. Regionalisme merupakan sebuah respon logis yang diambil suatu negaradalam menghadapi masalah yang terlalu besar untuk diselesaikan sendiri, atau masalah di manat i n d a k a n s u a t u n e g a r a a k a n me mp e n g a r u h i ne g a r a l a i n n ya R e g i o n a l i s me me r u p a k a n k o n s e p normatif yang merujuk pada nilai, norma, identitas, dan aspirasi yang dipegang oleh pihak pihak tertentu. Pada beberapa definisi, aktor utama di balik regionalisme adalah negara; sementara pada beberapa definisi lain, aktor yang berperan tidak hanya terbatas pada negara. Menurut Anthony Paynedan Andrew Gamble, regionalisme adalah sebuah proyek state-led atau states-led yang bertujuan untuk mengatur ulang suatu ruang regional tertentu bersama dengan tujuan ekonomi dan politik yang telah ditentukan

BAB II PEMBAHASAN ACFTA merupakan perwujudan dari konsep interdependensi antarnegara, khususnya negara-negara anggota ASEAN dan China. Hal ini khususnya terwujud dalam hal interdependensi ekonomi,dimana tiap-tiap negara memiliki spesialisasi masing-masing dalam memproduksi komoditas tertentus e h i n g g a a k a n l e b i h e f i s i e n b a g i n e g a r a - n e g a r a t e r s e b u t a p a b i l a me l a k u k a n e k s p o r d a n i mp o r p e r d a g a n g a n . S e l a i n i t u , p e l u a n g p a s a r b e s e r t a i k a t a n g e o g r a f i s j u g a m e n j a d i f a k t o r u t a m a interdependensi negaranegara ASEAN dan China. China melihat peluang pasar yang besar darinegara-negara anggota ASEAN, begitu pula sebaliknya negara-negara ASEAN (termasuk Indonesia) ju g a me l i h a t p e l u a n g p a s a r ya n g b e s a r d a r i C h i n a . H a l i n i l a h ya n g me n j a d i l a t a r b e l a k a n g d a r i te r c e t u s n ya i d e A C F T A . Na mu n d e mi k i a n , ya n g p e r ma s a l a h a n a d a l a h a p a k a h A C F T A d a l a m implementasinya memang membawa dampak baik bagi perekonomian setiap negara anggota sepertiapa yang diekspektasikan sebelumnya.ACFTA merupakan area perdagangan bebas terbesar di dunia dengan 1.9 milyar populasiyang sejumlah dengan 30% populasi dunia. Total perdagangan mencapai 1.2 trilyun US$. Volume p e r d a g a n g a n b i l a t e r a l n a i k s e b e s a r 3 8 ,9 % p e r t a h u n me n c a p a i US $ 1 0 5 .9 0 0 .0 0 0 .0 0 0 . D e n g a n diimplementasikannya ACFTA, impor dan ekspor diharapkan akan meningkat sebesar 50%. Cinamerupakan negara ketiga terbesar sumber impor ASEAN. Impor dari China mencapai senilai 107miliar US$. China merupakan negara terbesar kedelapan investor ASEAN dengan akumulasi investasisebesar 6.1 miliar US$ pada tahun 2008, sementara akumulasi investasi ASEAN pada tahun 2008sebesar US$5.6 milyar Berdasarkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Indonesia, pelaksanaanACFTA (terutama perdagangan China dengan Indonesia) telah membuat nilai impor produk industriChina di 2010 naik 45% menjadi US$ 20,42 miliar dibanding tahun 2009.Merujuk pada data dalam tabel dibawah, terlihat bahwa negara-negara ASEAN memilikihubungan dagang yang cukup signifikan dengan China. Negara yang memiliki jumlah ekspor danimpor yang cukup tinggi dengan China adalah Singapura dengan jumlah impor

yang sedikit berada diatas jumlah ekspor dan menunjukkan angka yang defisit. Pada tabel di bawah juga ditunjukkan bahwa pada tahun 2004 jumlah ekspor Indonesia masih berada di atas jumlah impornya dengan China,namun sejak tahun 2007 hal yang terjadi justru sebaliknya, yaitu jumlah impor dari China menjadilebih tinggi daripada jumlah ekspor yang berujung pada terjadinya defisit neraca perdagangan. Hal inimenunjukkan bahwa Indonesia bertendensi semakin tergantung dengan impor barang dari China. Datadibawah juga menunjukkan bahwa hampir semua hubungan ekspor-impor yang dilakukan negara-negara anggota ASEAN dengan China menunjukkan defisit perdagangan, kecuali yang terjadi padaBrunei Darussalam yang sejak 2004 hingga 2007 berhasil mempertahankan surplus perdagangan akantetapi pada tahun 2008 turut mengalami defisit.

Penyebab Lemahnya daya saing produksi Indonesia Meskipun aktualisasi ACFTA dapat menjadi peluang yang baik bagi Indonesia, terdapat permasalahan terhadap lemahnya daya saing produk Indonesia dalam implementasi ACFTA bagiIndonesia. Daya saing produkproduk buatan Indonesia relatif lebih rendah dibanding dengan negara-negara yang menyepakati ACFTA, terutama China. Menurut Kementrian Perindustrian Indonesia,daya saing produk industri dan manufaktur di Indonesia ke sesama negara ASEAN hanya 15% yangmemiliki saing kuat dan hampir 60% produk memiliki daya saing yang lemah. Begitu pula halnya terhadap Cina, daya saing produk Indonesia yang bersifat kuat hanya 7%, sisanya memiliki daya saingsedang 29% dan lemah 55%. Lemahnya daya saing produk-produk industri dan manufaktur Indonesia dalam kompetisidengan negara -negara ACFTA berasal dari faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal inimerupakan faktor yang berasal dari keunggulan komparatif dan kualitas produk dari negara yang berkompetisi dengan Indonesia. Misalnya, produk manufaktur yang berasal dari China lebih murah atau produk agrobisnis Thailand lebih berkualitas. Faktor internal merupakan faktor lemahnya dayasaing produk-produk Indonesia yang berasalah dari hambatan domestik. Hambatan domestik ini berasal dari high cost economy Indonesia atau biaya tinggi yang ditanggung dalam kegiatan industridan perdagangan. Biaya ekonomi yang tinggi ini terjadi karena permasalahan birokrasi, infrastruktur,dan suku bunga.Permasalahan birokrasi merupakan permasalahan yang berasal dari sistem prosedur yang harus dilakukan dalam melaksanakan proses industri dan proses perdagangan luar negeri. Proses yangr u mi t d a l a m b i r o k r a s i ya n g m e n g a t u r p e r i n d u st r i a n me n ye b a b k a n p u n g u t a n - p u n g u t a n ya n g membebani biaya

produksi.Permasalahan infrastruktur menjadi hal yang perlu disoroti dalam hal lemahnya daya saing p r o d u k i n d u s t r i d a n m a n u f a k t u r Indonesia. Kerusakan infrastruktur perhubungan d a p a t me mp e n g a r u h i e f e k t i v i t a s d a r i k e g i a t a n i n d u s t r i d i I n d o n e s i a . Ke r u s a k a n ja l a n , k e ma c e t a n d a n i n e f e k t i v i t a s k e r ja p e l a b u h a n me n ja d i b e b a n b i a ya b a g i p e r u s a h a a n s e h i n g g a me n a mb a h b i a ya produksi. Kenaikan biaya produsi ini kemudian berimbas pada harga jual yang meningkat sehinggamengurangi daya saing produk tersebut.S e l a i n h a l ya n g b e r h u b u n ga n d e n g a n p e r h u b u n g a n , p e r ma s a l a h a n i n f r a s t r u k t u r s e p e r t i kesediaan energi listrik bagi dunia industri juga menjadi hambatan. Ketidakstabilan sumber energi listrik yang menyebabkan pemadaman listrik bergilir membuat pengusaha industri mengubah sumber listriknya menjadi genset. P e n g g u n a a n genset l e b i h m e n a m b a h b i a y a p r o d u k s i d i b a n d i n g menggunakan listrik dari perusahaan pembangkit.Permasalahan suku bunga berasal dari tingkat suku bunga bank di Indonesia yang masihtinggi untuk menunjang pertumbuhan industri. Besarnya suku bunga ini menyebabkan semakin tingginya costs of loan yang harus ditanggung oleh perusahaan yang dibiayai melalui kredit. Lebihlanjut, suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merupakan sumber pendanaan yang paling potensial bagi sektor UKM di Indonesia merupakan suku bunga kredit rakyat tertinggi kedua di dunia,setelah Myanmar Adapun idealnya suku bunga kredit yang diperuntukkan bagi pengembangansektor UKM harus berada di tingkat satu digit atau maksimal 10%. Kenyataannya, saat ini suku bungaKUR untuk usaha mikro di Indonesia untuk pinjaman Rp 20 juta ke bawah, sebesar 22%. Sementaraitu, suku bunga KUR ritel untuk pinjaman Rp 20 juta-Rp 500 juta, sebesar 14%. Sedangkan, suku bunga kredit di Cina dan Thailand hanya berkisar pada level 48%.Jadi, dapat dikatakan bahwa produk-produk Indonesia memiliki daya saing yang relatif rendah. Hal ini dikarenakan oleh high cost economy yang terjadi di Indonesia. Biaya-biaya produksitambahan ini berasal dari prosedural birokrasi, tanggungan utang dari suku bunga yang tinggi, dan kerusakan infrastruktur. Ekonomi biaya tinggi ini mempengaruhi harga jual yang menjadi tinggitinggi dan kalah bersaing dengan harga negara-negara kompetitor terutama China. Langkah Pemerintah Indonesia dalam Mengambil Keputusan Bergabung dengan ACFTA B e r d a s a r k a n a n a l i s i s d i a t a s , d a p a t d i l i h a t b a h wa I n d o n e s i a c e n d e r u n g b e l u m s i a p d e n g a n keputusannya bergabung dengan ASEAN-6 untuk melakukan perdagangan bebas dalam ACFTA per 1 Januari 2010. Namun demikian, pemerintah tetap memberlakukan

kebijakan tersebut. Pertanyaanyang muncul adalah apa alasan pemerintah Indonesia dibalik keputusan bergabung dengan ASEAN-6 d a l a m me mb e r l a k u k a n A C F T A p e r 1 J a nu a r i 2 0 1 0 d a n b uk a n b e r g a b u n g d e n g a n C LM V ya n g memberlakukan ACFTA per 1 Januari 2015.Indonesia merupakan salah satu negara pencetus berdirinya ASEAN pada tahun 1967. Indonesia juga sedang menjabat sebagai ketua ASEAN tahun 2011. Kedua hal ini menunjukkan besarnya peranIndonesia dalam ASEAN. Tidak hanya itu, citra Indonesia pasca krisis ekonomi tahun 1998 yangs e mp a t t e r p u r u k s e me n j a k k r i s i s e k o n o mi t h n 1 9 9 8 mu l a i b e r a n ja k p u l i h . H a l d i t a n d a i d e n g a n pertumbuhan ekonomi bergerak positif dan tahun 2003 mencapai 4,1%. Peranan Indonesia yang besar d a l a m A S E A N d a n pertumbuhan ekonomi yang bergerak positif merupakan hal y a n g p a t u t dipertahankan dalam rangka mengharumkan citra Indonesia di forum internasional. Adapun kebijakan Indonesia utnuk bergabung dengan ASEAN-6 dirasakan sebagai sebuah upayaya n g d i n i l a i c u k u p e f e k t i f u n t u k me mb a n g u n d a n me mp e r t a h a n k a n c i t r a p o s i t i f n ya d i f o r u m internasional, terutama citra positif yang terkait dengan aspek ekonomi. Hubungan internasional saati n i ditandai oleh pergeseran konstelasi politik global dari bipolar ke mu l t i p o l a r , me n g u a t n ya k e c e n d e r u n g a n a r u s g l o b a l is a s i d a n r e g i o n a l i s a s i , me n i n g k a t n ya p e r a n a n p e l a k u non-state, b e r k e m b a n g n y a i s u s e k t o r a l y a n g t e l a h m e n j a d i a g e n d a i n t e r n a s i o n a l d a n m e n i n g k a t n y a kecenderungan perumusan serta penerapan perumusan dan penerapan norma-norma internasional baruyang tidak berpihak kepada aspirasi mayoritas. Perlu ditekankan pada fenomena terakhir, yakni penerapan perumusan yang tidak berpihak kepada aspirasi mayoritas. Dalam kasus persetujuan I n d on e s i a b e r g a b u n g d e n g a n A S E A N - 6 t e r k a i t AC F T A, h a l i n i d a p a t d i k a t a k a n s e b a g a i wu ju d penerapan perumusan yang tidak berpihak kepada aspirasi mayoritas. Namun demikian, hal ini dapatme n ja d i s e b u a h p e mb e n a r a n b a g i p e me r i n t a h d e mi me w u ju d k a n c i t r a p o s i t i f I n d o n e s i a t e r k a i t diplomasi dalam aspek ekonomi.Dengan menyetujui ACFTA dan bergabung dengan ASEAN-6 yang notabene dinilai lebih siapdari CLMV, Indonesia dapat menciptakan citra kematangan ekonominya. Hal ini disebabkan karenaforum internasional akan melihat bahwa Indonesia telah siap secara ekonomi untuk bersaing danstabil secara ekonomi sehingga peluang investasi akan lebih besar. Disini kita dapat melihat interest Indonesia terutama dalam bidang ekonomi untuk menciptakan citra positif agar dapat mendorongi k l i m i n v e s t a s i ya n g b a i k d a n p a d a a k h i r n ya d a p a t

me mb e r i k a n k e u n t u n g a n e k o n o mi k e p a d a Indonesia. Hal ini didukung dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Makarim Wibisono dalam bukunya yang berjudul Tantangan Diplomasi Multilateral b a h wa a r a h d a n k e b i j a k a n p o l i t i k Lu a r Ne g e r i Indonesia tidak terlepas dari pernyataan visi politik dan hubungan luar negeri yang dituangkan dalamGBHN 1999-2004, yang antara lain adalah meningkatkan kualitas diplomasi guna mempercepat pemulihan ekonomi dan pembangunan nasional di segala bidang, melalui kerjasama ekonomi maupuninternasional dalam rangka membangun stabilitas, kerja sama dan pembangunan kawasan. Hal inilahyang disinyalir menjadi alasan pemerintah Indonesia dalam mengambil keputusan untuk bergabungdengan ASEAN-6 daripada bergabung dengan CLMV dalam ACFTA. Dalam hal ini terlihat kaitanantara peranan dasar diplomasi yakni untuk menciptakan citra positif sebuah negara dan konsepregionalisme yang menjunjung tinggi nilai interdepende nsi antar negara demi mencapai interest nyamasing-masing. Di l i h a t d a r i s e g i d i p l o ma s i e k o n omi , ma s u k n ya p o s i s i I n d o n e s i a d a l a m p e r ja n ji a n A C F T A dianalisis sebagai sebuah upaya diplomasi ekonomi Indonesia untuk memenuhi tujuan pertumbuhane k o n o mi . P r e s i d e n S u s i l o B a mb a n g Y u d h o yo n o me n a r g e t k a n r a t a - r a t a p e r t u mb u h a n e k o n o mi I n d o n e s i a s e b e s a r t u ju h p e r s e n p a d a t a h u n 2 0 1 4 . Ak a n t e t a p i , p e me r i n t a h me mi l i k i k e t e r b a s a n anggaran pembangunan yang berkisar Rp. 1000 trilyun per tahun. Menteri Perekonomian HattaRajasa menyatakan bahwa investasi dalam negeri tidak cukup untuk menopang pertumbuhan ekonomiya n g d i t a r g e t k a n . I a me n je l a s k a n I n d o n e s i a me mb u t u h k an a n g g a r a n s e b e s a r R p . 2 .1 00 t r i l yu n sehingga memerlukan investasi asing. Kepentingan Indonesia dalam ACFTA dapat dikatakan sebagai bentuk kebijakan dalam menarik i n v e s t a s i a s i n g d e mi t e r c a p a i nya t a r g e t p e r t u mb u h a n e k o n o mi ya n g d i i n g in k a n . AC F T A d a p a t me n c i p t a k a n i n t e g r a s i e k o n o mi d a n r e g i o n a l me l a l u i p e n i n g k a t a n l a ju p e r d a g a n g a n d i a n t a r a anggotanya. Dampak dari liberalisasi perdagangan dan integrasi tersebut juga mampu menciptakan liberalisasi investasi dari negara-negara ASEAN dan China ke Indonesia. Sebagai contoh, rencanainvestasi China untuk membuat pabrik semen di Manokwari dan pembangkit listrik di Papua.Selain menarik investasi asing dari negara-negara ACFTA, masuknya Indonesia dalam perjanjianACFTA juga mampu meningkatkan daya tarik investasi dari dunia internasional. Melalui ACFTA,citra positif ekonomi Indonesia akan terbangun. Hal ini disebabkan karena dengan ikut sertanyaIndonesia dalam perdagangan

bebas akan menciptakan citra positif bahwa perekonomian Indonesia telah stabil dan layak untuk ditanamkan modal.

BAB III PENUTUP 3 . 1 Kesimpulan B e r d a s a r k a n p e n je l a s a n ya n g t e l a h d i p a p a r k a n d i a t a s , d a p a t d i s i mp u l k a n b a h w a p a d a dasarnya implementasi ACFTA meningkatkan perdagangan kedua belah pihak. Ekspor negara-negaraASEAN memang meningkat, akan tetapi impor dari China justru cenderung l ebih besar (mengingatChina lebih efisien dalam hal memproduksi barang). Hal ini membuat neraca perdagangan ASEANcenderung defisit dalam hal perdagangan dengan China. Oleh sebab itu, dalam perjanjian ACFTAkeuntungan China pada dasarnya lebih mendominasi.Di s i s i l a i n , k e b i ja k a n p e me r i n t a h I n d o n e s i a u n t u k b e r g a b u n g d e n g a n AS EA N 6 ya n g melaksanakan ACFTA per 1 Januari 2010, meskipun kebijakan ini dinilai cenderung terlalu dini, hali n i s e b e n a r n y a m e r u p a k a n s e b u a h upaya diplomasi Indonesia untuk memperoleh d a n mempertahankan citra yang baik di dunia internasional. Hal tersebut diwujudkan dalam pencitraanstabilitas ekonomi Indonesia yang dapat meningkatkan iklim investasi dan membawa keuntungane k o n o mi b a g i I n d o n e s i a . Da l a m p e n je l a s a n i n i , d a p a t d i s i mp u l k a n b a h w a k o n s e p r e g i o n a l i s me memiliki keterkaitan dengan konsep diplomasi dalam upaya mewujudkan interest masing-masingnegara.

DAFTAR PUSTAKA Web http://ditjenkpi.depdag.go.id/Umum/Regional/Win/ASEAN%20%20China%20FTA.pdf http://revistas.ucm.es/cps/16962206/articulos/UNIS0505230008A.pdf http://en.reingex.com/ASEAN-China-ACFTA.shtml www. aseansec.org/documents/acfta/AMS-Trade-with-China-20042008.xlsdiakses http://lipsus.kontan.co.id/v2/acfta/produk-china-menjadi-raja-industri-lokal-takberdaya http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=4375&It emid=29

Analisis Dampak ACFTA (Asean-China Free Trade Area) dalam KurunWaktu 2004-2010

Nama NIM

: Puguh Langgeng Wibowo : 0902045159

Anda mungkin juga menyukai