Anda di halaman 1dari 15

TUGAS INDIVIDU

BAHAN KONSTRUKSI DAN KOROSI


PADUAN NIKEL

disusun oleh
Nabilla Etri Gunawan
221424046
2B-TKPB

PROGRAM STUDI D4-TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2023/2024
Nikel dan Paduannya
I. Aplikasi Nikel dan Paduan
Nikel dan nikel paduan digunakan untuk berbagai macam aplikasi, sebagian besar yang
melibatkan ketahanan terhadap korosi dan/atau tahan panas. Beberapa di antaranya adalah
• Turbin gas pesawat
• Aplikasi medis
• Sistem tenaga nuklir
• Kimia dan petrokimia industri
• Pelindung baja (stainless steel), pelindung tembaga, industri baterai,
• Elektronik, aplikasi industri pesawat terbang, industri tekstil, turbin
• Pembangkit listrik bertenaga gas, pembuat magnet
• Kuat,pembuatan alat-alat laboratorium (nikrom), kawat lampu
• Listrik, katalisator lemak, pupuk pertanian, dan berbagai fungsi lain (Gerberding J.L., 2005).

II. Paduan Nikel


Nikel (Ni) adalah logam perak-putih yang ditemukan pada tahun 1751 dan unsur paduan
utama yang memberikan kekuatan, ketangguhan, dan ketahanan korosi. Yang biasanya digunakan
secara luas pada baja stainless dan paduan berbasis nikel (yang biasa disebut superalloy). Paduan
nikel digunakan pada aplikasi temperatur tinggi (seperti komponen mesin jet, roket, dan
pembangkit listrik tenaga nuklir), dalam penanganan makanan dan peralatan pengolahan kimia,
koin, dan dalam perangkat kapal laut. Karena nikel mempunyai sifat magnetik, paduan nikel juga
digunakan dalam aplikasi elektromagnetik, seperti solenoida. Penggunaan utama nikel yaitu
sebagai logam untuk electroplating dari part untuk permukaannya dan untuk peningkatan
ketahanannya terhadap korosi dan keausan. Paduan nikel memiliki kekuatan tinggi dan tahan
korosi pada temperature tinggi. Pemaduan unsur nikel kromium, kobalt, dan molibdenum. Sifat
paduan nikel dalam mesin, pembentuk, casting, dan pengelasan dapat dimodifikasi dengan
berbagai unsur paduan lainnya.
Berbagai paduan nikel, memiliki berbagai kekuatan pada temperatur yang berbeda, telah
dikembangkan .Meskipun nama dagang masih digunakan secara umum, paduan nikel sekarang
diidentifikasi dalam sistem UNS dengan huruf N. Jadi, hastelloy G yang sekarang adalah
N06007. Monel adalah paduan nikel-tembaga. Inconel adalah paduan nikel-kromium dengan
tegangan tarik hingga 1400 MPa. Hastelloy (paduan nikel-kromium) memiliki ketahanan korosi
yang baik dan kekuatan tinggi pada suhu yang tinggi. Nichrome (paduan nikel, kromium, dan
besi) memiliki ketahanan listrik tinggi dan ketahanan yang tinggi terhadap oksidasi dan
digunakan untuk elemen pemanas listrik. Invar dan kovar (paduan besi dan nikel) memiliki
sensitivitas yang relatif pada suhu rendah.
Tabel 1.1 Approximate composition of newer alloys.
UNS
Alloy %Ni %Cr %Mo %C %Other
Number
Carpenter 20Cb-3 N08020 35 20 2.5 0.03 3 Cu
Incoly 800 N08800 32 21 - 0.03 46 Fe
Incoly 625 N06625 60 22 9 0.04 3.5 Cb
Incoly 825 N08825 43 22 3 0.04 2 Cu
Hastelloy B-2 N10665 69 - 28 0.02 1 Fe
Hastelloy C-276 N10276 57 15 16 0.02 1 Fe
Hastelloy C-4 N06455 65 16 15 0.015 2 Fe
Hastelloy G-3 - 44 22 7 0.015 20 Fe , 2 Cu
Ferralium 255 S32550 5.5 26 3 0.04 17 Cu , 62 Fe
Chlorimet 3 - 60 18 18 0.015 3 Fe
Nitronic 50 S20910 13 22 2 0.05 8 Mn
Al-6x N08366 24 21 6.5 0.03 2 Mn
Is-700 N08700 25 21 4 0.04 0.5 Cu , 0.4 Cb
Is-777 - 25 21 4.5 0.04 2.2 Cu

III. Sifat Paduan Nikel


Paduan nikel adalah campuran nikel dengan elemen-elemen lain untuk menghasilkan
sifat-sifat khusus sesuai dengan kebutuhan aplikasi tertentu. Sifat paduan nikel dapat bervariasi
tergantung pada jenis elemen yang digunakan dalam paduan tersebut. Beberapa sifat umum dari
paduan nikel meliputi:
1. Kekerasan:
Paduan nikel sering memiliki kekerasan yang tinggi, tergantung pada jenis paduan dan perlakuan
panas yang diterapkan.
2. Tahan Karat:
Banyak paduan nikel tahan terhadap korosi dan oksidasi, membuatnya cocok untuk lingkungan
yang keras.
3. Tahan Suhu Tinggi:
Beberapa paduan nikel dapat menahan suhu tinggi dengan baik, membuatnya cocok untuk
aplikasi yang melibatkan panas ekstrem seperti turbin gas.
4. Konduktivitas Termal:
Beberapa paduan nikel memiliki konduktivitas termal yang baik, yang berguna dalam aplikasi
yang membutuhkan transfer panas yang efisien.
5. Sifat Magnetik:
Sifat magnetik paduan nikel dapat bervariasi dari paduan non-magnetik hingga magnetik.
6. Ketahanan terhadap Korosi:
Paduan nikel tertentu, seperti paduan nikel-chromium, memiliki ketahanan yang sangat baik
terhadap korosi, yang membuatnya ideal untuk aplikasi yang melibatkan lingkungan korosif.
7. Konduktivitas Listrik:
Beberapa paduan nikel memiliki konduktivitas listrik yang baik, membuatnya berguna dalam
aplikasi listrik dan elektronik.
Sifat-sifat ini dapat disesuaikan dengan menggabungkan nikel dengan elemen-elemen
lain dalam berbagai proporsi. Sebagai contoh, paduan nikel-chromium adalah paduan yang umum
digunakan dalam aplikasi tahan panas dan tahan korosi.

IV. Ketahanan Paduan Nikel


Ketahanan paduan nikel dapat berbeda-beda tergantung pada komposisi paduan,
perlakuan panas, dan lingkungan di mana paduan tersebut digunakan. Namun, secara umum,
paduan nikel memiliki beberapa tingkat ketahanan terhadap berbagai faktor, seperti:
1. Ketahanan terhadap Korosi:
Banyak paduan nikel, terutama paduan nikel-chromium, memiliki ketahanan yang sangat baik
terhadap korosi, termasuk korosi oleh air, asam, dan lingkungan yang korosif.
2. Ketahanan terhadap Oksidasi:
Paduan nikel juga cenderung tahan terhadap oksidasi, menjadikannya cocok untuk aplikasi yang
melibatkan suhu tinggi di mana oksidasi adalah masalah.
3. Ketahanan terhadap Suhu Tinggi:
Beberapa paduan nikel, seperti paduan nikel superalloy, dirancang khusus untuk menahan suhu
tinggi dan tekanan yang ekstrem, seperti dalam mesin jet atau turbin gas.
4. Ketahanan terhadap Suhu Rendah:
Paduan nikel juga dapat tetap kuat dan tahan terhadap suhu rendah, menjadikannya pilihan yang
baik untuk aplikasi suhu rendah seperti tangki penyimpanan cairan beku.
5. Ketahanan terhadap Erosi:
Beberapa paduan nikel memiliki ketahanan yang baik terhadap erosi, membuatnya cocok untuk
aplikasi di mana abrasi dan gesekan adalah masalah.
6. Ketahanan terhadap Radiasi:
Paduan nikel juga dapat digunakan di lingkungan berradiasi, seperti dalam aplikasi nuklir, karena
mereka memiliki ketahanan terhadap radiasi.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua paduan nikel sama, dan ketahanan
spesifik dari suatu paduan dapat berbeda. Oleh karena itu, pemilihan paduan nikel harus sesuai
dengan persyaratan aplikasi tertentu dan lingkungan di mana paduan tersebut akan digunakan.

V. Superalloy
Superalloy sangat penting untuk aplikasi temperatur tinggi, oleh karena itu, mereka juga
dikenal sebagai paduan tahan suhu panas atau tinggi. Superaloy umumnya memiliki ketahanan
yang baik terhadap korosi, kelelahan mekanis dan termal, getaran mekanik dan termal, rambatan,
dan erosi pada temperatur tinggi. Aplikasi utama dari superalloy adalah untuk mesin jet dan
turbin gas. Aplikasi lain mesin torak, mesin roket, alat-alat dan cetakan untuk perlakuan panas
logam, nuklir, kimia, dan industri petrokimia. Secara umum, superalloy diidentifikasi dengan
nama dagang atau sistem penomoran khusus, dan mereka tersedia dalam berbagai bentuk.
Kebanyakan superalloy memiliki ketahanan suhu maksimum sekitar 1000oC dalam aplikasi
struktural. Suhu dapat setinggi 1.200oC untuk komponen bantalan non beban. Superalloy terdiri
dari berbasis besi, berbasis kobalt, atau berbasis nikel:
• Superalloy berbasis Besi pada umumnya mengandung 32-67% Fe, dari 15 sampai dengan 22%
Cr, dan 9-38% Ni. Paduan umum dalam kelompok ini adalah seri incoloy.
• Superalloy berbasis Cobalt pada umumnya mengandung 35-65% Co, dari 19 menjadi 30% Cr,
dan naik 35% Ni. Superalloy ini tidak sekuat superalloy berbasis nikel, tetapi mereka mampu
mempertahankan kekuatan mereka pada suhu yang lebih tinggi.
• Superalloy berbasis Nikel adalah yang paling umum dari superalloy, dan mereka tersedia dalam
berbagai macam komposisi (tabel 6.9). komposisi nikel adalah 38-76%. Mereka juga
mengandung 27% Cr dan 20% paduan Co. Biasanya paduan dalam kelompok ini adalah
Hastelloys, Inconel, Nimonic, Rene, udimet, astroloy, dan seri waspaloy.

VI. Stainless Steel


Stainless Steel (SS) adalah baja dengan sifat ketahanan korosi yang sangat tinggi di
berbagai kondisi lingkungan. Nikel digunakan sebagai unsur penstabil austenit, yang berarti
penambahan nikel pada besi paduan mempromosikan perubahan struktur kristal dari bcc (ferritic)
ke fcc (austenitic). Jadi nikel digunakan untuk menaikkan kekuatan, memperbaiki sifat kelelahan
dan meningkatkan keuletan besi.
Penambahan nikel menunda pembentukan fasa intermetalik yang merusak pada austenitic
ss tetapi nikel kurang efektif dibanding nitrogen pada DSS. Sruktur fcc membuat austenitic
stainless steels memiliki ketangguhan tinggi. Kehadirannya dari sekitar setengah struktur mikro
duplex meningkatkan ketangguhan duplex dibanding Ferritic SS.
Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri
komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau iderit, dapat
mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial dari
pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30%
kebutuhan dunia akan nikel. Unsur nikel berhubungan dengan batuan basa yang disebut norit.
Nikel ditemukan dalam mineral pentlandit, dalam bentuk lempeng-lempeng halus dan butiran
kecil bersama pyrhotin dan kalkopirit. Nikel biasanya terdapat dalam tanah yang terletak di atas
batuan basa. Di indonesia, tempat ditemukan nikel adalah Sulawesi tengah dan Sulawesi
Tenggara. Nikel yang dijumpai berhubungan erat dengan batuan peridotit. Logam yang tidak
ditemukan dalam peridotit itu sendiri, melainkan sebagai hasil lapukan dari batuan tersebut.
Mineral nikelnya adalah garnerit.
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan
nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek,
tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat
yang keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak baik
terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang dapat
menghasilkan alloy yang sangat berharga.

VII. Ciri-Ciri Fisik


Nikel merupakan unsur logam dengan fasa padat, memiliki massa jenis sekitar 8,908
g/cm3 serta massa jenis cair saat melewati titik didihnya 7,81 g/cm3. Titik lebur dari Nikel adalah
1455°C, sedangkan titik didihnya adalah 2913°C. Kalor peleburan Nikel adalah 14,48 kJ/mol,
sedangkan kalor penguapan Nikel adalah 377,5 kJ/mol, dan kapasitas kalor saat suhu ruang
adalah 26,07 J/(mol.K).

VIII. Contoh Kodefikasi Nikel


Standarisasi berlaku untuk semua bidang, baik itu bidang produksi maupun jasa. Dalam
dunia teknik standarisasi merupakan suatu tuntutan dan keharusan. Standarisasi memberikan
jaminan pada masyarakat memperoleh barang atau jasa sesuai dengan criteria yang diinginkan.
Dengan adanya standar mempermudah dalam berkomunikasi, dan mendapatkan jasa, barang
sesuai dengan persyaratan yang diajukan. Standarisasi Material adalah aturan yang dilakukan oleh
asosiasi, institusi suatu Negara produsen material yang meliputi pengaturan, cara penulisan,
pengelompokan, pengklasifikasian, penserian suatu material. Dengan adanya standarisasi material
kalangan teknologi, industry dan masyarakat memperoleh pemahaman dan persepsi yang sama
tentang suatu material.
Adanya standar yang jelas, semua kalangan akan memperoleh atau mendapatkan jaminan
yang sesuai tentang material. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman, atau salah mengartikan
tentang material yang disepakati. Dikalangan dunia teknik ada beberapa standar yang berlaku
tentang material logam. Standar ini lahir dari Negara-negara yang memiliki industry kuats eperti
Amerika, Inggris, Jerman, Belanda dan Jepang. Berikut beberapa standar yang berlaku untuk
material logam.
• ASTM (American Sytem for Testing Material)
• AISI (American Iron and Steel Institute)
• UNS (Unifield Numbering System)
• AA (Aluminum Association)
• SAE (Society Automotive Engineering)
• DIN (Deutsches Institut fur Normung)
• JIS (Japanese Industrial Standard)
Sistem Angka
a. Angka pertama menunjukkan jenis-jenis baja karbon dan paduannya, contoh:
Angka 2 untuk baja karbon dengan paduan nikel 2xxx
Jenis dan prosentase campuran menurut AISI – SAE yaitu:
Baja paduan rendah:
1. Baja nikel :
- 3,50 Ni 23xx
- 5,00 Ni 25xx
2. Baja nikel – chrom :
- 1,25 Ni; 0,65 Cr 31xx
- 3,50 Ni; 1,55 Cr 33xx
Baja tahan karat dan tahan panas:
- Baja chrom, nikel, mangan (austenitic) 2xx
- Baja chrom, nikel (austenitic) 3xx
b. Angka kedua menunjukkan prosen campuran baja yang mendekati, misal: AISI dan SAE 23xx
adalah menunjukkan baja karbon paduan nikel dengan campuran nikel kira-kira 3%.
c. Dua angka terakhir menunjukkan jumlah prosen karbon yang mendekati. Contoh pembacaan:
- AISI – SAE 1095 adalah baja karbon dengan kandungan karbon sebesar 0,95%
- AISI – SAE 3395 adalah baja karbon dengan paduan nikel - chrom, dengan campuran nikel
kira-kira 3,5 %, chrom kira-kira 1,55% dan kandungan karbon sebesar 0,95 %.

SAE 2 5 15:
Nikel (0,15%)
Major alloy Elementer (5% Nikel)
Indicates (2 Nikel Steel)

Sistem Huruf
Huruf awal memberiarti pada dapur yang digunakan dalam proses peleburan pada pembuatan baja, yaitu
sebagai berikut:
a. Huruf A untuk baja karbon yang dihasilkan dari dapur Siemens Martin
b. Huruf B untuk baja karbon yang dihasilkan dari dapur Bessemer
c. Huruf C untuk baja karbon yang dihasilkan dari dapur Open Heart untuk baja karbon basa
d. Huruf D untuk baja karbon yang dihasilkan dari dapur Open Heart untuk baja karbon asam
e. Huruf E untuk baja karbon yang dihasilkan dari dapur listrik
Contoh: C73150-C79900 Nickel Silvers and Leaded Nickel Silvers Cast alloys

IX. Aplikasi Heat-Resistant


Paduan nikel-paduan yang digunakan dalam berbagai aplikasi dimana Nikel-
paduannya mengalami kondisi extrem pada suhu tinggi. Paduan nikel-kromium atau paduan yang
mengandung lebih dari sekitar 15% Cr yang digunakan untuk menghidari oksidasi dan resistance
karburisasi pada suhu melebihi 760°C.

X. Ketahanan Korosi
Paduan nikel-paduannya menghasilkan ketahanan korosi yang sangat baik untuk berbagai
media korosif. Namun, seperti semua jenis korosi, banyak faktor yang mempengaruhi
tingkat korosi. Media korosif itu sendiri adalah faktor yang paling penting yang mengatur korosi
logam tertentu.
Ekspansi rendah Paduan Nikel ditemukan memiliki efek mendalam pada ekspansi termal
dari besi. Paduan dapat dirancang untuk memiliki ekspansi termal yang sangat rendah atau
tampilan seragam dan ekspansi diprediksi atas rentang suhu tertentu. Besi-36% Ni alloy (Invar)
memiliki ekspansi terendah dari paduan Fe-Ni dan mempertahankan dimensi hampir konstan
selama variasi normal pada suhu atmosfer. Penambahan kobalt untuk matriks nikel-besi
menghasilkan paduan dengan rendah koefisien ekspansi, modulus elastisitas konstan, dan
kekuatan yang tinggi.

XI. Electrical Resistance Alloy


Beberapa sistem paduan berbasis nikel atau mengandung isi nikel tinggi digunakan dalam
instrumen dan peralatan kontrol untuk mengukur dan mengatur karakteristik listrik
(Alloy resistance) atau digunakan dalam tungku dan peralatan untuk menghasilkan panas
(pemanasan Alloy). Jenis Alloy yang mengandung nikel meliputi:
• Cu-Ni Alloy yang mengandung 2-45% Ni
• Ni-Cr-Al Alloy yang mengandung 35-95% Ni
• Ni-Cr-Fe Alloy yang mengandung 35-60% Ni
• Ni-Cr-Si Alloy yang mengandung 70-80% Ni
Jenis heating resistance paduan yang memuat nikel meliputi:
• Ni-Cr alloy yang mengandung 65-80% Ni dengan 1,5% Si
• Ni-Cr-Fe alloy yang mengandung 35-70% Ni dengan 1,5% Si + l% Nb

XII. Low-Alloy Magnetic


Dua kelas yang luas dari bahan magnetis lunak telah dikembangkan dalam sistem Fe-Ni.
Paduan tinggi-nikel (sekitar 79% Ni dengan 4 sampai 5% Mo ; bal Fe) memiliki permeabilitas
awal yang tinggi dan induksi saturasi rendah. Logam yang menunjukkan kemampuan untuk
kembali ke bentuk semula didefinisikan sebelumnya ketika mengalami pemanasan yang cepat
disebut sebagai paduan bentuk semula. Paduan nikel-titanium (50Ni-50Ti) adalah salah satu dari
beberapa paduan bentuk umum awal. Bentuk umum nikel dan nikel-paduannya paduan
sepenuhnya austenitic dan digunakan/dipilih terutama untuk ketahanan terhadap suhu tinggi dan
korosi air.

XIII. Paduan Murni dan Low-Alloy Nickels


Nikel dipasok ke produsen paduan nikel dalam bubuk, pelet, atau bentuk anoda. Hal ini
menyebabkan modifikasi seluruh seri ofalloy, dengan komposisi dikendalikan memiliki isi nikel
mulai dari sekitar 94% menjadi hampir 100%. Bahan-bahan ini ditandai dengan kepadatan
tinggi, yang mengahasilkan kemampuan properti magnetik dan elektronik. Mereka juga
menawarkan ketahanan korosi yang sangat baik untuk mengurangi lingkungan, bersama dengan
karakteristik transfer termal yang wajar. Beberapa receh penting komersial termasuk: Nikel
200, 201 Nikel, Nikel 205, Nikel 270 dan 290, Permanickel Alloy 300, Duranickel Alloy
301. Paduan nikel-tembaga telah ditemukan untuk memiliki ketahanan korosi yang sangat baik
dalam mengurangi lingkungan kimia dan air laut, di mana mereka memberikan layanan yang
sangat baik di kapal selam nuklir dan berbagai kapal permukaan. Dengan mengubah berbagai
proporsi nikel dan tembaga dalam paduan, seluruh rangkaian paduan dengan resistivitas listrik
yang berbeda dan titik Curie dapat dibuat. Beberapa paduan nikel-tembaga penting komersial
termasuk: Alloy 400 (66% Ni, 33% Cu), Alloy R-405, Alloy K-500.
Nikel-kromium dan nikel-kromium-besi seri paduan memimpin jalan untuk kekuatan
yang lebih tinggi dan ketahanan terhadap suhu tinggi. Hari ini mereka juga membentuk
paduannya untuk kedua sistem listrik komersial dan militer. Dua yang
telah dikembangkan dari Ni-Cr dan paduan Ni-Cr-Fe yaitu:
• Alloy 600 (76Ni-15Cr-8FE).
• Alloy Nimonic (80Ni-20Cr + Ti/Al).
Beberapa varian suhu tinggi meliputi:
• Alloy 601. Isi dengan aluminium dan silikon tambahan untuk meningkatkan
oksidasi dan ketahanan nitridasi rendah nikel (61%)
• Alloy X750. Aluminium dan titanium tambahan untuk usia pengerasan.
• Alloy 718. Titanium dan niobium tambahan untuk mengatasi strainage retak
masalah selama pengelasan dan perbaikan las
• Alloy X (48Ni-22Cr-18Fe-9mo + W). Suhu tinggi flat-rolled produk untuk
aplikasi ruang angkasa
• Waspaloy (60Ni-19Cr-4Mo-3Ti-1.3Al). Paduan berpemilik untuk aplikasi mesin
jet
Beberapa varian tahan korosi dalam sistem Ni-Cr-Fe meliputi:
• Alloy 625. Penambahan 9% Mo ditambah 3% Nb menawarkan suhu tinggi dan
ketahanan korosi basah, menolak pitting dan korosi celah
• Alloy G3/G30 (Ni-22Cr-19Fe-7Mo-2Cu). Isi molibdenum meningkat pada
paduan ini menawarkan perbaikan pitting dan ketahanan korosi celah
• Alloy C-22 (Ni-22Cr-6Fe-14Mo-4W). Ketahanan korosi unggul dalam oksidasi
asam klorida, klorin basah, dan lingkungan korosif parah lainnya
• Alloy C-276 (17% Mo ditambah 3.7W). Ketahanan korosi yang baik air laut dan
pitting sangat baik dan ketahanan korosi celah
• Alloy 690 (27% Cr penambahan). Oksidasi yang sangat baik dan tahan asam
nitrat, yang ditentukan untuk pembuangan limbah nuklir dengan metode
enkapsulasi vitreous
Besi-Nikel-Chromium Alloys. Rangkaian paduan juga menemukan penggunaan yang
luas dalam lingkungan petrokimia suhu tinggi, di mana mengandung sulfur bahan baku (nafta
dan minyak berat) retak menjadi bagian-bagian komponen distilat. Tidak hanya apakah mereka
resisten terhadap klorida-ion retak korosi-tegangan, tetapi mereka juga menawarkan ketahanan
terhadap asam polythionic retak. Beberapa paduan penting komersial termasuk:
• Alloy 800 (Fe-21Cr-32Ni). Paduan paduan dalam sistem Fe-Ni-Cr, tahan
terhadap oksidasi dan karburisasi pada temperatur tinggi
• Alloy 800HT. Mirip dengan 800h dengan modifikasi lebih lanjut untuk
kombinasi titanium dan aluminium tingkat (0,85-1,2%) untuk memastikan sifat
suhu tinggi optimum
• Alloy 801. Peningkatan kadar titanium (0,75-1,5%), ketahanan yang luar biasa
terhadap asam polythionic retak
• Alloy 802. Versi high-karbon (0,2 sampai 0,5%) untuk meningkatkan kekuatan
pada suhu tinggi
• Alloy 825 (Fe-42Ni-21.5Cr-2Cu). Distabilkan dengan penambahan titanium (0,6-
1,2%). Juga mengandung molibdenum (3%) untuk mengadu ketahanan dalam
aplikasi korosi aqueous. Kadar tembaga menganugerahkan perlawanan terhadap
asam sulfat
• Alloy 925. Penambahan titanium dan aluminium untuk 825 komposisi untuk
memperkuat sampai usia pengerasan
Alloy seri 800 menawarkan kekuatan yang sangat baik pada suhu tinggi (creep dan stres
pecah). Beberapa varian korosi dalam sistem Fe-Ni-Cr meliputi:
• 20Cb3 (Fe-20Cr-35Ni-3.5Cu-2.5Mo + Nb). Paduan ini dikembangkan untuk
penanganan lingkungan asam sulfat
• 20Mo-4 dan 20Mo-6 (Fe-23Cr-36Ni-5Mo + Cu). Peningkatan ketahanan korosi
di lingkungan industri pulp dan kertas.
Paduan ekspansi Terkendali meliputi paduan baik di Fe-Ni-Cr dan Fe-Ni-Co series. Beberapa
paduan penting komersial termasuk:
• Paduan 902 (Fe-42Ni-5Cr dengan 2,2-2,75% Ti dan 0,3-0,8% Al). Ini merupakan
paduan dengan koefisien thermoelastic terkendali.
• Paduan 903, 907, 909 (42Fe-38Ni-13Co dengan berbagai elemen penuaan
seperti niobium, titanium, dan aluminium). Paduan ini menawarkan kekuatan
tinggi dan koefisien ekspansi termal rendah.
900 paduan seri menawarkan karakteristik yang sangat tidak biasa dan properti. Paduan 903, 907, dan
909 yang semuanya dirancang untuk memberikan kekuatan tinggi dan koefisien ekspansi termal rendah
untuk aplikasi hingga 650°C.

XIV. Ekspansi Paduan Nikel-Besi rendah


Rangkaian paduan memainkan peran yang sangat penting baik dalam industri lampu dan
elektronik, di mana kaca-to- metal seal dalam komponen dikemas penting. Paduan nikel yang
dipilih untuk berbagai alasan. Beberapa paduan penting komersial termasuk: Invar (Fe-36Ni).
Paduan ini memiliki ekspansi termal terendah dari logam apapun dari ambien sampai 230 ° C
(450 ° F)
· Alloy 42 (Fe-42Ni). Paduan ini memiliki paling dekat pertandingan ekspansi termal
untuk alumina, beryllia, dan kaca vitreous
· Alloy 426. Penambahan dari 6% Cr ditambahkan ke paduan ini untuk aplikasi
penyegelan vakum-ketat
· Alloy 52 (Fe-51.5Ni). Paduan ini memiliki ekspansi termal yang sangat cocok vitreous
kaca kalium-soda -lead.

XV. Paduan lembut Magnetic


Paduan nikel-besi juga menawarkan set yang menarik dari sifat permeabilitas
magnetik, yang telah memainkan peran penting dalam switchgear dan untuk saat ini (dc) motorik
dan pembangkit desain langsung.

XVI. Welding Alloys


Produk Welding untuk paduan nikel memiliki komposisi mirip dengan logam
paduan, meskipun penambahan aluminium, titanium, magnesium, dan unsur-unsur lain yang
dibuat dengan logam pengisi dan elektroda las untuk memastikan deoxidation tepat.

XVII. Aplikasi Beberapa Jenis Nikel dan Paduannya


1. Nikel-Tembaga
Tembaga dapat larut dalam nikel pada semua proporsi, sehingga suatu campuran logam
mungkin masih dapat larut pada rangkaian ini. Logam monel, yang berisi kira-kira dua pertiga
nikel dan sepertiga Tembaga, mempunyai kekuatan yang maksimum pada seri nickle-copper.
Industri monels berisi sebagian kecil dari elemen lain yang unsur-unsurnya lebih kuat dari
campuran logam biner yang murni, monels mempunyai ketahanan terhadap korosi pada air
tawar/bawah tanah dan air laut, dan biasa digunakan untuk perpipaan, pompa untuk air asin dan
air laut, baling-baling kapal dan batangnya.
Pada campuran logam nikle-tembaga, constantan (45Ni-55Cu) mempunyai daya hanbat
elektrik yang paling tinggi, koefisien temperatur yang paling rendah terhadap tahanan, dan
thermal yang paling tinggi terhadap platinum.

2. Nikel-Silicon-Copper
Hastellloy D, campuran logam yang terbaik yang diketahui pada rangkaian ini berisi 10%
silicon dan 3% tembaga. Campuran ini sangat sempurna terhadap korosi yang disebabkan asam
sulfur pada temperatur yang tinggi. Biasanya digunakan dalam industri kimia untuk bejana
tempat berlangsungnya reaksi (reaktor), evaporator, saluran perpipaan dan fittings.

3. Nikel-chromium-besi
Sejumlah campuran logam pada rangkaian ini digunakan sebagai campuran logam
hambatan elektrik. Composisinya 80Ni-20Cr (Chromel A, Nichrome V) dan 60 Ni-16Cr-24Fe
(Chromel C, Nicrome) yang secara luas digunakan untuk elemen pemanas elektrik.
Inconel (76Ni-16Cr-8Fe) telah terkenal dalam kemampuannya untuk menahan
0
pemanasan dan pendinginan berulang-ulang dalam batas temperatur 0-870 C tanpa menjadi
rapuh. Dengan penambahan titanium (2.25 sampai 2.75 %) dan alumunium (0.4 sampai 1 %)
membuat Inconel menjadi keras.

4. Nickle-molybdenum
Hastelloy A (57Ni-20Mo-20Fe) dan Hastelloy B (62Ni-28Mo-5Fe) campuran logam yang
terkenal dalam series ini. Karakteristik yang penting adalah ketahanan yang sangat tinggi pada
korosi terhadap hidrogen, pospor, dan asam yang tidak teroksidasi lainnya.

5. Nickle-chromium-molybdenum-iron
Beberapa campuran logam Hastelloy yang penting berada pada series ini, yang baik
diketahui dari Hastelloy C (54Ni-16Mo-16Cr-5Fe-4FW). Campuran logam ini tahan terhadap
oksidasi dan reduksi atsmospir diatas 100 0C dan mempunyai kekuatan terhadap temperatur yang
tinggi. Biasanya digunakan dalam industri kimia untuk pompa, valve, spray nozzles dan alat
lainnya yang berkontakkan dengan oksidasi asam. Hastelloy X (47Ni-9Mo-22Cr-18Fe) yang
terkenal dengan ketahanannya terhadap temperatur tinggi dan ketahanannya terhadap oksidasi
diatas suhu 1200 0C dan digunakan untuk industri pada alat furnance dan jet aircraft parts.

6. Nickle-Iron
Campuran nicke-iron yang berkarakteristik terhadap ekspansi termal, termoplastik,
dan magnetic properties, yang membuat campuran logam ini banyak digunakan di berbagai
aplikasi. Vilar dan invar Dimana campuran logam iron-nicle berisi 36% nickle, mempunyai
koefisien ekpansi termal yang rendah untuk semua materials (0.00001 cm/cm/0C). Elinvar,
campuran logam nikel yang tinggi dengan komposisi 36% nikel dan 12% chromium, mempunyai
modulus elastisitas yang konstan range temperatur yang besar.
DAFTAR PUSTAKA
Arda. 2012. Bahan Teknik. Diakses dari arsipegianto.tripod.com/sifatlogam.pdf
[23 september 2023]
Fathcul, 2012. Bahan Teknik. Diakses dari Eprints.upr .ac.id/3000/1/bahan_teknik.pdf. [23 september
2023]
Sindris. 2010. Teknik Bangun. Diakses dari digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-25615-1408100082
Paper.pdf [23 september 2023]
Sumanto, 1994. Pengetahuan Bahan Untuk Mesin Dan Listrik. Andi Offset,Yogyakarta
Surdia, T. 1985. Pengetahuan bahan teknik. Pradnya Paramita, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai