Logika Penalaran
Logika Penalaran
1. Pengertian Pengetahuan
b. Hakikat Penalaran
Penalaran mempunyai ciri-ciri: proses berpikir logis atau dan
analitis.Penalaran juga merupakan suatu proses berfikir dalam menarik
kesimpulan yang berupa ilmu pengetahuan.
c. Logika
Logika didefinisikan sebagai pengkajian untuk berpikir secara sahih
(Valid). Logika berguna dalam proses penenarikan kesimpulan. Logika
dibagi menjadi logika induktif dan logika deduktif
d. Sumber Pengetahuan
Pada dasarnya ada dua cara untuk mendapatkan pengetahuan yang
benar yaitu mendasarkan diri pada rasio atau disebut rasionalisme dan
mendasarkan diri pada pengalaman atau empirisme, namun terdapat
cara lain yaitu intusi (pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses
penalaran tertentu) dan wahyu merupakan pengetahuan yang
disampaikan oleh tuhan kepada manusia lewat perantara nabi-nabi yang
diutusnya)
1. Pengertian Penalaran
2. Prinsip Penalaran
Prinsip-prinsip penalaran atau aksioma penalaran merupakan dasar
semua penalaran yang terdiri atas tiga prinsip. Adapun, prinsip dasar dapat
didefinisikan bahwa suatu pernyataan mengandung kebenaran universal
yang kebenarannya itu sudah terbukti dengan sendirinya. Ketiga prinsip
penalaran yang dimaksudkan adalah (a) prinsip identitas/ identity; (b) prinsip
nonkontradiksi/ non-contradiction; dan (c) prinsip eksklusi tertii/ excluded
middle (Kristiawan, 2016:57).
a. Prinsip Identitas
Prinsip identitas dalam bahasa latin disebut principium identitatis (law
of identity), merupakan dasar penalaran yang sifatnya langsung dan
jelas tanpa membutuhkan pembuktian. Prinsip identitas berbunyi :
"Sesuatu hal adalah sama dengan halnya itu sendiri." Atau dengan kata
lain bahwa sesuatu benda adalah benda itu sendiri, tidak mungkin yang
lain.
1. Dasar-dasar Logika
Dasar penalaran dalam logika dibedakan menjadi dua,
yaitu deduktif dan induktif. Penalaran deduktif adalah penalaran yang
membangun argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran
dari kesimpulan merupakan konsekuensi logis dari premisnya. Argumen
deduktif dinyatakan valid atau tidak, bukan benar atau salah. Sebuah
argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya adalah
konsekuensi logis dari premis-premisnya. Contoh argumen deduktif misalnya,
Setiap mamalia bernafas dengan paru-paru. Penalaran induktif
adalah penalaran yang berasal dari serangkaian fakta khusus untuk
mencapai kesimpulan umum. Contoh argumen induktif misalnya, Kuda
Sumba memiliki sebuah jantung dan Kuda Australia memiliki sebuah jantung.
3. Kegunaan logika
DAFTAR PUSTAKA
http://generasi-intelektual.blogspot.com/2015/10/pengertian-penalaran-
secara- umum-dan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan
https://materibelajar.co.id/logika/
Universitas Ma Chung Program Studi Sistem Informasi. (2018). Studi kasus system
berbasis pengetahuan.