Anda di halaman 1dari 11

Kabar Makalah

http://kabarmakalah.blogspot.co.id

Sejarah Kemunduran Pendidikan Islam

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebelum abad ke VII M pendidikan dan kebudayaan islam mengalami masa


kejayaan yang mana kejayaan tersebut adalah sebagai akibat dari perpaduannya
unsur-unsur pembawaan ajaran islam dengan unsur-unsur yang berasal dari luar
sehingga berkembanglah berbagai ilmu pengetahuan.

Akan tetapi pada abad ke VIII M pendidikan dan kebudayaan islm tersebut
mengalami kemunduran. Hal ini terjadi karena bangsa-bangsa eropa untuk
merembeskan kekayaan budaya umat islam ke barat, dan bersamaan waktunya dengan
datangnya bangsa timur untuk menghancurkan dan memusnahkannya. Peristiwa
mundurnya kaum muslimin dari sepanyol dan keruntuhan Bagdhad dengan segala
akibatnya adalah merupakanmasa semakin memudarnya kebudayaan islam.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kemunduran pendidikan islam?
2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkannya?
C. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui tentang
kemunduran pendidikan islam serta faktor yang menyebabkannya baik dari faktor
eksternal maupun faktor internal.
Kabar Makalah
http://kabarmakalah.blogspot.co.id
BAB II

PEMBAHASAN

A. MASA KEMUNDURAN PENDIDIKAN ISLAM

M.M. syarif, sebagaimana dikutip oleh zuhairini, menjelaskan bahwa segala


kemunduran pendidikan islam mulai tampak setelah abad ke 13 M. Yang ditandai
dengan terus melemahnya pemikiran islam sampai abad ke 18M. Secara kuantitas,
pendidikan islam menunjukkan perkembangan yang baik. Madrasah telah
diperkenalkan dan didirikan dibeberapa wilayah islam. Keterlibatan langsung
penguasa terhadap pendidikan, memacu makin berkembangnya lembaga-lembaga
pendidikan. Penguasa dinasti ayyubiyah, mamluk, usmanidan sebagainya terus
memperbanyak bangunan madrasah-madrasah. Kontrol negara yang kuat terhadap
sistem madrasah, membuat masyarakat islam mengarahkan kegiatan pendidikan
formal dimadrasah-madrasah. Bahkan dari segi pengorganisasian, sistem madrasah
mencapai puncak perkembangannya pada masa kerajaan usmani, dimana sistem
tersebut dilembagakan secara sistematis, dipelihara, dan ditunjang oleh pejabat
“syaikh al-islam” dengan kecakapan dan efisiensi administrasi yang tinggi. 1
Kehancuran total yang dialami oleh baghdad dan cordova sebagai pusat
pendidikan dan kebudayaan islam, menandai runtuhnya sendi-sendi pendidikan dan
kebudayaan islam. Musnahnya lembaga-lembaga pendidikan dan semua buku-buku
ilmu pengetahuan dari kedua pusat pendidikan ditimur dan barat dunia islam tersebut,
menyebabkan pula kemunduran pendidikan diseluruh dunia islam, terutama dalam
bidang intelektual dan material, tetapi tidak demikian halnya dalam bidang kehidupan
batin dan spiritual.2
Kemunduran pendidikan islam pada masa-masa ini, terletak pada
merosotnya mutu pendidikan dan pengajaran dilembaga-lembaga pendidikan

1
Hanun asrohah, sejarah pendidikan islam (jakarta: logos, 1999), 120-121.
2
Samsul nizar, sejarah pendidikan islam: menelusuri jejak sejarah pendidikan era rasulullah sampai indonesia
(jakart: kencana, 2011), 177.
Kabar Makalah
http://kabarmakalah.blogspot.co.id
islam. Materi pelajarannya, seperti dijelaskan zuhairi, sangat sederhana. Materi
yang diajarkan hanyalah materi-materi dan ilmu-ilmu keagamaan. Lembaga-
lembaga pendidikan tidak lagi mengajarkan ilmu-ilmu filosofis, termasuk ilmu
pengetahuan. Rasionalismepun kehilangan peranannya, dalam arti semaakin
dijahui. Kedudukan akal semakin surut. Dengan dicurigainya pemikiran
rasional, daya penalaran umat islam mengalami kebekuan sehingga pemikiran
kritis, penelitian, dan ijtihad tidak lagi dikembangkan. Akibatnya, tidak ada lagi
ulama’-ulama’ yang menghasilkan karya-karya intelektualisme yang
mengagumkan. Mereka lebih senang mengikuti pemikiran-pemikiran ulama’
terdahulu daripada berusaha melakukan penemuan-penemuan baru. Keterpesonaan
terhadap buah pikiran masa lampau, membuat umat islam merasa cukup dengan apa
yang sudah ada. Meereka tidak mau berusaha lebih keras lagi untuk memunculkan
gagasan-gagasan keagamaan yang cemerlang. Usaha yang mereka tempuh hanyalah
sebatas pemberian syarah atau ta’liqah pada kritik-kritik ulama’ terdahulu yang
bertujuan memudahkan pembaca untuk memahami kitab-kitab rujukan dengan
menjelaskn kalimat-kalimat secara semantik, atau menambah penjelasan dengan
mengutip ucapan-ucapan para ulama’ lain.3
Diantara sebab-sebab kemacetan pemikiran dan kemunduran umat islam
adalah lenyapnya metode berpikir rasional, ynag pernah dikembangkan oleh
mu’tazilah. Pemikiran rasional mu’tazilah, yang talah menimbulkan peristiwa
“mihnah”, telah mengundang antipati umat islam bukan saja terhadap aliran
mu’tazilah, tetapi juga terhadap metode berpikir rasional. Sejak saat itu, masyarakat
tidak mau mendalami ilmu-ilmu sains dan filosofis. Pemikiran logis dan ilmiah tidak
lagi menjadi budaya berpikir masyarakat muslim sampai akhirnya pola berpikir
mereka didominasi oleh superstisi, Tahayyul dan kajumudan.
Antipati terhadap mu’tazilah menyebabkan pengawasan yang ketat terhadap
kurikulum. Jatuhnya paham mu’tazilah mengangkat posisi kaum konservatif menjadi
kuat. Untuk mengembalikan paham ahlussunnah sekaligus memperkokohkannya,
ulama’-ulama’ melakukan kontrol terhadap kurikulum dilembaga-lembaga

3
Hanun asrohah, sejarah pendidikan islam (jakarta: logos, 1999),121.
Kabar Makalah
http://kabarmakalah.blogspot.co.id
pendidikan. Karena ulama’ dianggap sebagai kaum terpelajar dan memiliki otoritas
keagamaan dan masalah hukum islam. Ulama’-ulama’ ini menganut paham
konservatif dan fundamental bahwa wahyu merupakan inti segala macam
pengetahuan. Oleh karena itu, mereka hanya mengedepankan ilmu-ilmu keagamaan
dilembaga pendidikan islam.4
Kondisi demikian diperburuk lagi oleh jatuhnya kerajaan abbasiyah oleh
serangan orang-orang tartar dan mongol pada masa pertengahan abad ke 13 M. Ketika
kota bagdad sebagai pusat ilmu dan kebudayaan hancur sama sekali. Sekitar 800.000
penduduk bagdad dibunuh. Perpustakaan dihancurkan, ribuan rumah penduduk
diratakan. Dalam peristiwa tersebut, umat islam kehilangan lembaga-lembaga
pendidikan dan buku-buku ilmu pengetahuan yang sangat berharga nilainya
bagi pendidikan islam. Musnahnya beribu-ribu buku, baik buku-buku tentang
keagamaan maupun ilmu-ilmu sains dan filsafat, mempengaruhi perkembangan
intelektualisme islam, apalagi yang menyangkut kelestarian ilmu-ilmu
pengetahuan dan filsafat dalam islam. Berbagai literatur ilmu sains dan filsafat
telah lenyap. Sedangkan dikalangan masyarakat yang bebas dari bencana kaum
mongol tidak ada yang menguasai berbagai bidang sains dan filsafat. Inilah salah
satunya yang mempersulit umat islam untuk mengembalikan kekayaan intelektual
yang berharga seperti pada masa kejayaan semula.
Kehancuran abbasiyah membuka kesempatan bagi orang-orang turki untuk
naik ke panggung sejarah politik islam. Keturunan hulagu mendirikan kerajaan turki
didaerah-daerah yang mereka kuasai. Timur lenk, keturunan jengis khan, membentuk
dinasti timur lenk didaerah samarkand setelah menakhlukkannya pada 1369 M. Diasia
kecil, seorang keturunan kepala suku turki, usman, membangun dinasti yang dinamai
usmaniyyah. Selain asia kecil, dinasti usmani mencapai sukses besar dalam
mengembangkan wilayah kekuasaannya sehingga meliputi asia kecil, armenia, irak,
suria, libia, tunis, aljazair, bukgaria, yaman, yugoslavia, albania, rumania. Penguasa-
penguasa turki tersebut mengerahkan segenap perhatian mereka untuk
kebesaran dan kejayaan politik. Mereka kurang begitu memperhatikan

4
Ibid., 122-123.
Kabar Makalah
http://kabarmakalah.blogspot.co.id
pemikiran dan ilmu pengetahuan. Memang mereka menyemarakkan
pelaksanaan pengajaran dan pendidikan islam, namun mereka juga terbawa
oleh kondisi dunia islam pada umumnya yang tidak peduli terhadap keadaan
intelektual islam. Diirak juga bediri kerajaan besar, yaitu kerajaan syafawi.
Sedangkan diindia terdapat kerajaan islam yang besar seperti halnya kerajaan
syafawi dan kerajaan usmani. Akan tetapi, kerajaan-kerajaan besar tersebut
kurang antusias terhadap kehidupan pemikiran islam. Meski mereka mempunyai
kejayaan terutama dalam bentuk literatur, seperti diungkapkan oleh harun nasution,
namun bobot dan jumlahnya tidak mengagungkan seperti pada masa sebelumnya.
Perhatian pada ilmu pengetahuan kurang sekali. Kurangnya perhatian penguasa-
penguasa terhadap kehidupan intelektualisme menambah umat islam semakin tidak
bergairah untuk melahirkan karya-karya intelektual sehingga ilmu pengetahuan islam
mengalami stagnasi5.
Kemunduran pendidikan dan intelektualisme terus mencekam masyarakat
muslim, apalagi berkembangnya sikap hidup fatalistik dalam masyarakat. Keadaan
frustrasi seperti disebutkan zuhairini menyebabkan orang islam hanya bergantung dan
mengembalikan segala keuntungan dan penderitaan kepada tuhan. Seseorang yang
frustasi dan fatalis tidak lagi percaya kepada kemampuannya untuk maju atau
mengatasi problem keagamaan dan kemasyarakatan. Mereka lari dari kenyataan dan
hanya mendekatkan diri kepada tuhan. Untuk itu, mereka masuk ketarekat-tarekat
sehingga tarekat sangat berpengaruh dalam hidup umat islam. Dengan berfikir dan
berdo’a sebanyak-banyaknya mereka berharap semoga allah menghapus penderitaan
mereka dan mengembalikan kejayaan yang pernah dicapai umat islam. Berpikir
ilmiah dan naturalis (berdasarkan sunnah allah) tidak lagi diterapkan. Oleh karena itu,
berkembanglah tahayyul dan kurafat. Mereka percaya pada kekuatan syeikh-syeikh
dan benda-benda kermat, sebagaimana yang telah digambarkan oleh ahmad yamin
mengutip dari muhammad bin abd al-wahhab:

5
Hanun asrohah, sejarah pendidikan islam (jakarta: logos, 1999),123-124.
Kabar Makalah
http://kabarmakalah.blogspot.co.id
َ‫ض ِرحَةُ الَعَداَد‬ ْ َ‫ َو َه ِذ ِه اال‬.‫ض ِر‬ َ ‫ َويَ ْعتَ ِقدُوْ نَ اَنَّ ُه ْم قاَد ُِروْ نَ ع‬،‫فَ َه ُؤالَ ِء االَوْ ِليا َ ُء يُ َح ُّج اِلَي ِْه ْم َوتُقَدُّ ُم لَ ُه ْم النُّذُوْ ُر‬....
َّ ‫َلى النَّ ْف ِع َوال‬
َ ‫سحُوْ نَ بِها َ َويَتَذَللَّوُ نَ بِها َ َو َي ْطلُُُوْ نَ ِِ ْنها َ ج َْل‬
‫َ ال ََي ِْر لَ ُه ْم‬ َّ ‫اس اِلَيْها َ ِرحَالَ ُه ْم َويَت َ َم‬ُ ًّ‫شدُّ الن‬ ُ َ‫ ي‬،ِ‫فى ج َِمي ِْع ا َ ْق َط ِاره‬ ِ ‫ تُقا َ ُم‬،َ‫لَها‬
...‫ففى ُك ِل ْبلدَ ٍة َو ِل ٌّى اُوْ اَوْ ِليا َ َء‬ َّ ‫َود َْف َع ال‬
ِ ‫شر ع ْنهُم‬

.....para wali itu didatangi dan dijadikan tempat bernazar. Banyak orang islam yang
percaya bahwa wali-wali itu mampu mendatangkan kebaikan dan bahaya. Kuburan-
kuburan tidak terbilang jumlahnya, yang dibangun diseluruh daerah islam. Orang-orang
datang kesana, meminta berkah, merendahkan diri dihadapannya, dan meminta untuk
mendapatkan kebaikan dan dijauhkan dari kesulitan. Disetiap negri terdapat satu atau
beberapa wali....

Lebih lanjut dijelaskan:

،‫ فَ َه ُؤالَ ِء ا َ ْه ُل بَ ْلد ٍة " َِ ْنفُوْ َخةٍ" ِباليَما َ َِ ِة‬.ِ‫ت َوالجَماَد‬ ِ َ ‫َتى النَُّا‬ َّ ‫ بَ ْل اَس َْر ُكوْ ا َِ َع‬، َ‫س ِلمُوْ نَ ِبذَ ِلك‬
َّ ‫اَّللِ ح‬ ْ ‫ف ال ُم‬ ِ َ ‫بَ ْل َواَسْفاَهْ؟ لَ ْم يَ ْكت‬
‫فى "الدَّرْ ِعيَّ ِة" يَ ِح ُّج‬ِ ‫صدَها َ ِِنَ العَ َوانِ ِس ت َ َزوَّ َج ْت ِلعا َ ِِها َ َو َهذاَ الغا َ ُر‬ َ َ‫فى نَ َْلَ ٍة ُهنَاكَ ا َ َّن لَها َ ُق ْد َرةٌ ع َِج ْيَُةٌ َِ ْن ق‬ ِ َ‫يَ ْعت َ ِقدُوْ ن‬
َ.َ‫سالَ ِِيَّ ِة ِِثْ َل َهذا‬
ْ ‫فى ُك ِل َب ْلدَ ٍة ِِنَ ال ُِالَ ِد ا ِال‬ ِ ‫ َو‬، ٍ‫س ِلتََُرُّ ك‬ ُ َّ ‫اِلَ ْي ِه النا‬

Tetapi, sesungguhnya kaum muslimin belum cukup dengan hal tersebut.


Bahkan, mereka menyekutukan allah dengan tumbuh-tumbuhan dan benda-benda
mati. Mereka, adalah penduduk suatu negri (yang percaya terhadap tahayyul).
Mereka percaya kepada pohon kurma yang ada disana yang memiliki keajaiban,
dimana wanita-wanita berdatangan untuk meminta jodoh. Dan ada gua didar’iyyah
yang didatangi oleh orang-orang untuk mencari berkah. Disetiap negri didunia islam,
dilanda hal semacam itu.
Demikian gambaran umat islam yang mengalami kemunduran tidak hanya
dibidang pendidikan dan pemikiran tetapi juga pada aspek lainnya, seprti keagamaan,
kemasyarakatan, politik, dan ekonomi. Umat islam menjadi statis, jumut dan
terbelakang.6

Sepanjang sejarahnya sejak awal dalam pemikiran terlibat dua pola yang
saling berlomba mengembangkan diri, dan mempunyai pengaruh besar dalam
pengembangan pola pendidikan umat islam. Dari pemikiran yang bersifat tradisional,

6
Hanun asrohah, sejarah pendidikan islam (jakarta: logos, 1999),125-126.
Kabar Makalah
http://kabarmakalah.blogspot.co.id
yang selalu mendasarkan diri pada wahyu, yang kemudian berkembang menjadi pola
pemikiran sufiistik dan mengembangkan pola pendidikan sufi. Pola pemikiran ini
sangat memperhatikan aspek-aspek batiniah dan akhlak atau budi pekerti
manusia.sedangkan dari pola pemikiran yang rasional, yang mementingkan akal
pikiran, menimbulkan pola pendidikan empiris rasional. Pola pendidikan bentuk
kedua ini sangat memperhatikan pendidikan intelektual dan penguasaan material.

Pada masa jayanya pendidikan islam, kedua pola pendidikan tersebut


menghiasi dunia islam pun yang berpadu dan saling melengkapi. Akan tetapi ketika
pola pemikiran rasional diambil alih oleh eropa dan dunia islam pun meninggalkan
pola berfikir tersebut. Sehingga tinggal pola pemikiran sufistik yang sifatnya
memang sangat memperhatikan kehidupan batin yang akhirnya mengabaikan dunia
material. Dari aspek inilah dikatakan bahwa pendidikan dan kebudayaan islam
mengalami kemunduran.7

B. FAKTOR-FAKTOR KEMUNDURAN PENDIDIKAN ISLAM

Setelah kita mengetahui asas kebangkitan peradapan islam kini kita perlu
mengkaji sebab-sebab kemunduran dan kejatuhannya. Dengan begitu kita dapat
mengambil pelajaran dan bahkan menguji letak kelemahan, kemungkinan dan
tantangan. Kemunduran suatu peradapan tidak bisa dikaitkan dengan satu atau dua
faktor saja. Karena peradapan adalah sebuah organisme yang sistematis. Artinya
kelemahan pada salah satu organ atau elemennya akan membawa dampak kepada
organ lainnya. Setidaknya antara satu faktor dengan faktor lainnya, yang secara umum
dibagi menjadi faktor eksternal dan internal berkaitan erat sekali.

Untuk menjelaskan faktor penyebab kemunduran umut islam secara eksternal


kita rujuk paparan al-Hasan, faktor-faktor tersebut adalah:

7
http://walidrahmanto.blogspot.com/2011/06/sejarah-pendidikan-islam-pada-masa.html,
diakses pada 18 oktober 2013
Kabar Makalah
http://kabarmakalah.blogspot.co.id
1. Faktor ekologi dan alami, yaitu kondisi tanah dimana negara-negara islam berada
kegersangan atau semi gersang. Kondisi ini juga rentang dari sisi pertahanan diri
serangan luar. Demikian pula pada tahun 1347-1349 terjadi wabah penyakit yang
mematikan di Mesir, Syiria dan Iraq. Karena faktor ini penduduk tidak berkonsentrasi
pada suatu kawasan tertentu kepada pendidikan.
2. Perang salib yang terjadi dari tahun 1096-1270, dan serangan mongol dari tahun
1220-1300an. “perang salib” menurut Bernand Lewis, “pada dasarnya merupakan
pengalaman pertama imperilialisme barat yang ekspansionis, yang dimotifasi oleh
tujuan materi agama sebagai medium psikologisnya.
3. Hilangnya perdagangan islam internasional dan munculnya kekuatan barat. Pada
tahun 1492 Granada jatuh dan secara kebetulan Columbus mulia petualangannya.
Dalam mencari rute ke India ia menempuh jalur yang melewati negara-negara islam.
Pada saat yang sama Portugis juga mencari jalan ke Timir dan melewati negara-
negara islam. Disaat itu ke kekuatan umat islam baik di Laut atau di Darat telah
memudar. Akhirnya pos-pos perdagangan itu dengan mudah dikuasai mereka.
4. Meskipun barat muncul sebagai kekuatan baru, umat muslim bukanlah peradaban
yang seperti peradaban kuno yang tidak dapat bangkit lagi. Peradaban islam terus dan
bahkan berkembang secara berlahan-lahan dan bahkan dianggap sebagai ancaman
barat. Akan tetapi Kolonialis melihat bahawa kekuatan islam yang selama itu berhasil
memperhasilkan berbagai kultur, etnik, ras, dan bangsa dapat dilemahkan yaitu
dengan cara adu domba dan teknik divide et impera sehingga konflik intern terjadi tak
terhindarkan dan akibatnya negara-negara islam terfragmentasi menjadi negara-
negara kecil.8

Diungkapkan oleh M. M Sharif, bahwa pikiran islam menurun setelah abad ke


XIII M terus melemah sampai abad ke XVIII M. Di antara sebab-sebab melemahnya
pikiran islam antara lain:

8
http://walidrahmanto.blogspot.com/2011/06/sejarah-pendidikan-islam-pada-masa.html,
diakses pada 18 oktober 2013
Kabar Makalah
http://kabarmakalah.blogspot.co.id
1. Telah berkelebihan filsafat islam (yang bercorak sufistis) yang dimasukkan oleh Al-
Ghazali dalam alam islam di Timur dan berkelebihan pula Ibnu Rusyd dalam
memasukan filsafat islamnya(yang bercorak rasionalistis) de dunia islam di Barat. Al-
Ghazali dengan filsafat islamnya menuu ke arah bidang rohaniah sehingga
menghilang ia ke dalam alam tasawuf, sedangkan Ibnu Rusynd dengan filsafatnya
menuju kearah yang bertentangan dengan Al-Ghazali. Maka Ibnu Rusyd dengan
filsafatnya menuju jurang materialisme.
2. Umat islam, terutama para pemerintahnya (khalifah, sultan, amir-amir) melalaikan
ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan tidak memberi kesempatan untuk berkembang.
3. Terjadinya pemberontakan-pemberontakan yang dibarengi dengan serangan dari luar,
sehingga menimbulkan kehancuran-kehancuran yang mengakibatkan berhentinya
kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di dunia islam.9
Penyebab kemunduran pendidikan dan kemacetan pemikiran islam, pada
umumnya disadarkan pada sistem madrasah. Padahal fenomena tersebut juga terjadi
dilembaga pendidikan selain madrasah. Kurikulum dimadrasah dan lembaga lainnya
sangat terbatas. Pelajaran dipelajari secara tekstual dan doktrinal. Sistem komentar
buku membiasakan sarjana-sarjana muslim menulis ta’liqah terghadap bahan
pengajaran guru-guru mereka. Selain materinya yang sederhana, madrasah yang
dibangun hanya untuk mempelajari fikih menjadi sarana untuk mengembangkan
empat mahzab fikih. Madrasah-madrasah pada umumnya didirikan untuk mendalami
fikih diantara empat mahzab sehingga tanpa disadari umat islam terjadilah pembakuan
terhadap empat mahzab fikih, yang karenya memberikan kesan seolah-olah pintu
ijtihad telah ditutup. Maka dari itu, kaum intelektual enggan berijtihad untuk
memecahkan problem-problem kemasyarakatan dan keagamaan yang menghimpit
umat islam. Akibatnya, semakin hari umat islam semakin mundur dan terbelakang
dari bangsa-bangsa eropa.10

Fazlur Rahman menjelaskan tentang gejala-gejala kemunduran atau


kemacetan islam diantaranya:

9
Samsul nizar, sejarah pendidikan islam: menelusuri jejak sejarah pendidikan era rasulullah sampai indonesia
(jakart: kencana, 2011),177-178.
10
Hanun asrohah, sejarah pendidikan islam (jakarta: logos, 1999),122.
Kabar Makalah
http://kabarmakalah.blogspot.co.id
Penutupan pintu ijtihad (yakni pemikiran yang orisinil dan bebas) selam abad
ke 4 H/ 10M dan 5H/11M telah membawa kebada kemacetan umum dalam ilmu
hukum dan ilmu intelektual, khususnya yang pertama. Ilmu-ilmu intelektual, yakni
teologi dan pemikiran keagamaan. Sangat mengalami kemunduran dan menjadi
miskin karena pengucilan mereka yang disengaja dari intelektualisme sekuler dan
karene kemunduran yang disebut terakhir ini, khususnya filsafat, dan juga pengucilan
dari bentuk-benyuk pemikiran keagamaan seprti yuang bibawa oleh sufisme.11

Kemunduran dan kemerosotan mutu pendidikan dan pengajaran pada masa ini,
tampak jelas dengan sedikitnya materi kurikulum dan mata pelajaran pada umumnya
madrasah-madrasah yang ada, disamping itu juga telah menyempitnya bidang-bidang
ilmu pengetahuan umum dan terbatasnya ilmu-ilmu keagamaan.12

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa pemaparan diatas dapat kami simpulkan bahwa islam pernah
mencatat pencapaian sains dan teknologi yang sangat mencengangkan. Masa ke
emasan ini ditandai dengan berkembangnya tradisi intelektual dan kuatnya spirit
pencarian pengembangan sains.

Akan tetapi pada saat ini dunia islam mengalami kemunduran dan
kemerosotan yang disebabkan oleh beberapa faktor yang secara umum bagi menjadi
dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Dari faktor eksternal diantaranya
penyebab kemunduran pendidikan islam adalah adanya pemberontakan yang
dibarengi dengan serangan dari luar. Sedangkan dari faktor internal yaitu dikarenakan

11
Samsul nizar, sejarah pendidikan islam: menelusuri jejak sejarah pendidikan era rasulullah sampai indonesia
(jakart: kencana, 2011),178.

12
Ibid., 179.
Kabar Makalah
http://kabarmakalah.blogspot.co.id
umat islam terutama pemerintahannya sudah tidak lagi memperhatikan ilmu
pengetahuan dan para ahli lebih tertarik untuk terlibat dalam urusan-urusan politik.

Kemunduran pendidikan islam setelah jatuhnya baghdad dan cordova tersebut


sesungguhnya hanya karena akibat dari faktor-faktor kehancuran kekuasaan islam
(sosial, politik dan keagamaan) sebagaimana yang telah dibahas dimuka, bahwa
dengan jatuhnya pusat-pusat kekuasaan islam, menandai runtuhnya sendi-sendi
pendidikan dan kebudayaan islam. Disamping itu juga, ternyata yang dialami oleh
dunia pendidikan adalah sama, baik kaum nasrani spanyol maupun tentara mongol
sama sekali belum dapat menghargai betapa tingginya nilai ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu keadaan umat islam terutama pada pendidikan sangat statis.
Hingga masyarakat pada masa itu lebih memiliih untuk mengembalikan segala
sesuatunya kepada tuhan. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini dapat
dikatakann macet total

DAFTAR PUSTAKA

Asrohah,Hanun.1999.Sejarah Pendidikan Islam.Jakarta:PT.Logos Wacana Ilmu.

http://walidrahmanto.blogspot.com/2011/06/sejarah-pendidikan-islam-pada-masa.html,
diakses pada 18 oktober 2013.

nizar, samsul.2011.sejarah pendidikan islam:menelusuri jejak sejarah pendidikan era


rasulullah sampai indonesia.jakarta:kencana.

Anda mungkin juga menyukai