Anda di halaman 1dari 16

PENGANTAR BENCANA

Mustakim Sahdan, S.KM., M.Kes


Pengantar
 Indonesia secara geografis, merupakan negara
kepulauan yang terletak pada pertemuan empat
lempeng tektonik yaitu
🞑 lempeng Benua Asia,
🞑 lempeng Benua Australia,

🞑 lempeng Samudera Hindia dan

🞑 lempeng Samudera Pasifik.


 Terdapat 130 gunung api aktif di Indonesia
yang terbagi dalam Tipe A, Tipe B, dan Tipe C.
🞑 Gunung api tipe A mrpkn gunung api aktif pernah
meletus sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun
1600.
🞑 Gunung api tipe B adalah gunung api yang masih aktif
tetapi belum pernah meletus dan
🞑 Gunung api tipe C adalah gunung api yang masih di
indikasikan sebagai gunung api aktif.
 Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk
vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau
Sumatera, Jawa – Nusra, dan Sulawesi.
 Sisanya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran
rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa.
 Kondisi tersebut berpotensi terhadap bencana geologi
seperti :
🞑 letusan gunung berapi,
🞑 gempa bumi,
🞑 tsunami,
🞑 banjir dan
🞑 tanah longsor.
 Terdapat lebih dari 5.000 sungai besar dan kecil
yang 30% di antaranya melewati kawasan
padat penduduk
 Kondisi tersebut berpotensi terjadinya bencapa
pada saat musim penghujan yakni :
🞑 banjir,

🞑 banjir bandang dan


🞑 tanah longsor
 Disamping itu jumlah penduduk Indonesia yang
besar dengan penyebaran yang tidak merata,
keaneka ragaman suku, agama, adat, budaya,
serta golongan menimbulkan gesekan sosial
yang dapat berakibat terjadi konflik sosial.
 Wilayah Indonesia juga terletak di daerah iklim
tropis dengan dua musim yaitu panas dan hujan
dengan ciri-ciri adanya perubahan cuaca, suhu dan
arah angin yang cukup ekstrim.
 Kondisi iklim sini dapat menimbulkan terjadinya
bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah
longsor, kebakaran hutan dan kekeringan.
Apa itu bencana ???
Pengertian

 Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa


yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh
alam, non alam maupun manusia yang menimbulkan
kerusakan lingkungan, korban jiwa, kerugian harta
benda dan dampak psikologis. (UU 24/2007)
 Bencana mengandung tiga aspek dasar, yaitu:
🞑 Terjadinya peristiwa atau gangguan yang
mengancam dan merusak (hazard).
🞑 Peristiwa atau gangguan tersebut mengancam
kehidupan, penghidupan, dan fungsi dari
masyarakat.
🞑 Ancaman tersebut mengakibatkan korban dan
melampaui kemampuan masyarakat untuk
mengatasi dengan sumber daya mereka.
Dua Kondisi Bencana
 1. Kondisi Darurat
 Adalah kondisi bencana mendadak, dimana tidak
ada waktu untuk melakukan persiapan kecuali
menyelamatkan diri.
 Dengan Ciri-ciri:
🞑 Tidak ada gejala atau peringatan
🞑 Keselamatan jiwa terancam

🞑 Keadaan tidak terkendali


 Hal yang dilakukan
🞑 Larike tempat yang aman
🞑 Selamatkan diri dan keluarga tanpa memikirkan harta
benda
 Perlu dibawa
🞑 Yang menempel di badan
 2. Kondisi Non-Darurat
 Kondisi bencana dimana masih ada waktu
untuk melakukan persiapan.
 Ciri-ciri:
🞑 Ada gejala atau peringatan
🞑 Ada waktu untuk mempersiapkan diri

🞑 Ada waktu untuk melaksanakan bencana


 Hal yang dilakukan
🞑 Berkumpul untuk mendapatkan keterangan dan pengarahan. Bila
disarankan untuk mengungsi:
🞑 Segeralah mempersiapkan diri dan keluarga
🞑 Persiapkan transportasi dan sarana yang dibutuhkan
🞑 Sebelum berangkat, kuncilah rumah dan matikan saluran listrik
dan gas elpiji
 Perlu dibawa
🞑 Barang,surat-surat berharga dan kebutuhan pokok seperti:
kebutuhan sandang dan pangan
🞑 Jika memungkinkan bawa juga ternak
🞑 Bawa peralatan yang membantu seperti: alat masak, obat-
obatan, tali dan terpal
Dampak bencana
 Kerusakan lingkungan
 Kerusakan fasilitas sosial dan umum
 Kerusakan rumah penduduk
 Kehilangan harta benda
 Kehilangan pekerjaan
 Korban manusia

Anda mungkin juga menyukai