Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA
Pancasila Sebagai Dasar Fundamental
Bagi Bangsa Negara Indonesia

Dosen Pengampu : Herudiansyah S.E,M.M

Disusun Oleh :

KELOMPOK 8
1. Uswatun Khoiria (21010001)
2. Imaya Gera Novana (21010003)
3. Mesyur Cindy A.S (21010005)
4. Zahrani Sabilla Celalifa (21010034)
5. Shela Putri Safira (21010041)
6. Gilang Kurniawan (21010071)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


MUHAMMADIYAH KALIANDA
T.A 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulliah kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT .yang


telah memberikan banyak nikamat nya pada Sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah pendidikan pancasila ini sesuai dengan waktu yang kami
rencanakan .

Makalah inikami buatdalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian


matakuliah pancasila.yang meliputi nilai tugas, nilai kelompok, nilai
individu,nilai keaktivan.

Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah
tersusun. Namun,hanya lebih pendekatan pada study banding atau
membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi.yang semoga
bias memberi tambahan padahal yang terkait dengan kepentingan pendidikan
pancasila dalam dasar fundamental bagi bangsa Negara Indonesia.

Pembuatan makalah ini menggunakan metode study pustaka ,yaitu mengumpukan


dan mengkaji materi pendidikan pancasila dari berbagai referensi.Agar makalah
yang kami susun dapat memberikan informasi yang akurat dan bisa dibuktikan.

Kami sebagai penyusun pasti nya tidak pernah lepas dari kesalahan.begitu pula
dalam penyusunan makalah ini,yang mempunyai banyak kekurangan .oleh karena
itu kami mohon maaf atas segala kekurangan nya.

Kami ucapkan termaksih kepada bpk.HERUDIANSYAH S.E,M.M sebagai


pengampu mata kuliah yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah
ini.Tidaklupa pulakepada rekan-rekan yang telah ikut berpartisipasi.Sehingga
makalah ini selesai tepat pada waktunya.

Kalianda,13 November 2021

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan masalah........................................................................................1
1.3 Rumusan masalah....................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................2
2.1 Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa negara..........2
2.2 Pancasila ..................................................................................................3
2.2 Dasar filosofis pancasila..........................................................................4
2.4 Nilai-nilai Pancansila sebagai nilai Fundamental Negara...................5
2.5 Makna nilai setiap sila di Pancasila.......................................................6
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................10
3.2 Saran .......................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita semua tahu bahwa pancasila adalah dasar Negara Indonesia. Dasar
Negara merupakan landasan atau jika diibaratkan bangunan maka ia adalah
pondasi utamanya yang harus kokoh, dan mampu menompang bangunan
diatasnya. Begitupun pancasila, pancasila yang merupakan dasar Negara
Indonesia haruslah kokoh, tahan uji dan tahan banting agar NKRI ini kokoh
berdiri diatasnya. Pancasila sebagi dasar Negara berarti menjadi acuan dalam
segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam makalah ini akan
dibahas poin-poin penting pancasila dalam aspek penyelenggaraan Negara.

1.2 Tujuan makalah

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah pancasila


2. Agar bangsa Indonesia mengetahui lebih dalam tentang pancasila sebagai
dasar Negara dan bangsa Indonesia
3. Agar mahasiswa sebagai generasi penerus dan calon pemimpin bangsa
tahu pentingnya pancasila sebagai nilai fundamental NKRI

1.3 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah kami adalah:

1. Dasar filosofis pancasila


2. Nilai-nilai pancasila sebagai dasar fundamental Negara Indonesia
3. Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum Negara Indonesia
4. Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pancasila Sebagai Nilai Dasar Fundamental Bagi Bangsa Dan Negara

Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945, di tetapkan oleh PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945 sebagai dasar negara Indonesia. Seperti yang kita semua ketahui
bahwa dasar adalah suatu penopang yang haruslah kuat untuk menampung hal-hal
yang berada di atasnya, ibaratkan sebuah gedung yang besar maka memerlukan
dasar yang kuat, landasan atau dasar itu harus kuat dan kokoh agar gedung yang
berdiri di atasnya akan tegak sentosa untuk selama-lamanya. Yang dimaksud
Pancasila sebagai dasar negara dapat dirinci sebagai berikut:

 Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber tertib
hukum Indonesia. Dengan demikian, Pancasila merupakan asas
kerohanian hukum Indonesia yang dalam Pembukaan Undang-Undang
Negara Republik Indonesia dijelmakan lebih lanjut ke dalam empat pokok
pikiran.
 Meliputi suasana kebatinan (GeislIichenhintergrund) dari UUD 1945.
 Mewujudkan cita-cita hukum bagi dasar negara (baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis).
 Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara (termasuk
penyelenggara partai dan golongan fungsional) memegang teguh cita-cita
moral rakyat yang luhur.
 Merupakan sumber semangat abadi UUD 1945 bagi penyelenggaraan
negara. Hal tersebut dapat dipahami karena semangat tersebut adalah
penting pelaksanaan dan penyelenggaraan negara karena masyarakat
senantiasa tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman
dan dinamika masyarakat (Kaelan, 2000: 198-199)

2
2.2 Pancasila

Pancasila adalah pandangan hidup bagi bangsa Indonesia yang asas-asasnya wajib
diamalkan agar tercipta kehidupan yang aman dan tentram serta selaras dengan
perintah Tuhan Yang Maha Esa. Pancasila sendiri berasal dari dua kata dari
bahasa Sansekerta, yaitu panca yang berarti lima dan sila berarti asas.

Sampai saat ini, hanya satu dokumen sejarah yang ditemukan yang
mengungkapkan kata Pancasila di dalamnya yang menjadi sejarah Pancasila.
Dalam Kitab Sutasoma dijelaskan bahwa Pancasila sebagai kata kerja, yakni
pelaksanaan norma kesusilaan yang terdiri dari lima poin. Kelima poin tersebut
meliputi: dilarang melakukan kekerasan, dilarabf mencuri, dilarang mendengki,
dilarang berbohong, dan dilarang meminun minuman keras.Di dalam Kitab
Sutasoma juga dituliskan kata yang menjadi inspirasi persatuan segenap bangsa
“Bhineka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Magrwa”.Sumpah Palapa pun juga
ditulis sebagai cerita tentang sejarah bersatunya nusantara untuk pertama kalinya
oleh Mahapatih Gajah Mada.

Semakin berkembangnya zaman, istilah Pancasila muncul dalam pidato-


pidato tokoh besar yang berjuang demi Bangsa Indonesia, seperti Soekarno dan
H.O.S Cokroaminoto.Namun beberapa literatur yang ada tidak mendukung bahwa
istilah Pancasila ditemukan oleh Soekarno.Akan tetapi Soekarno lah yang
berpendapat paling lantang untuk menyuarakan Pancasila hingga Pancasila
dikenal seperti sekarang ini.

Daoed Joesoef dalam artikel ilmiahnya yang berjudul Pancasila,


Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan menyatakan bahwa Pancasila adalah
gagasan vital yang berasal dari kebudayaan Indonesia, artinya nilai-nilai yang
benar-benar diramu dari sistem nilai bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itu,
Pancasila memiliki metode tertentu dalam memandang, memegang kriteria
tertentu dalam menilai sehingga menuntunnya untuk membuat pertimbangan
(judgement) tertentu tentang gejala, ramalan, dan anjuran tertentu mengenai
langkah-langkah praktikal (Joesoef, 1987: 1, 15).

3
Pancasila adalah substansi esensial yang mendapatkan kedudukan formal
yuridis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.Oleh karena itu, rumusan Pancasila sebagai dasar negara adalah
sebagaimana terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.Perumusan Pancasila yang menyimpang dari pembukaan
secara jelas merupakan perubahan secara tidak sah atas Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Kaelan, 2000: 91-92).

2.3 Dasar Filosofis Pancasila

Pancasila merupakan suatu sistem filsafat maka kelima sila bukan


terpisah-pisah, dan memiliki makna sendiri-sendiri melainkan memiliki esensi
makna yang utuh.Sebagai filsafat bangsa dan Negara Republik
Indonesia.Pancasila mengandung makna bahwa setiap aspek kebangsaan,
kemasyarakatan, serta kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai keTuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.Pancasila sebagai dasar filsafat
Negara = setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Nilai-nilai Pancasila, merupakan nilai dasar dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa, dan bernegara.Pancasila sama dengan nilai kerohanian yang mengakui
nilai material dan nilai vital.

Selain itu nilai pancasila bersifat obyektif dan subyektif

1. Nilai obyektif pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Rumusan sila-sila pancasila bersifat umum, universal dan abstrak


 Inti nilai-nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa
 Pancasila yang terkandung didalam pembukaan UUD 1945 telah
memenuhi syarat sebagai pokok kaidah yang fundamental bagi Negara

2. Nilai subyektif pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia sendiri

4
 Pancasila diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, keadilan,
kebijakan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Nilai-nilai pancasila mengandung 7 nilai kerohanian yaitu : Kebenaran,
kebaikan, keadilan, kebijaksanaan, etis, estetis, religious

Nilai-nilai Pancasila tersebut bagi bangsa menjadi landasan, dasar serta motivasi
atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan
kenegaraan. Dengan kata lain, bahwa nilai-nilai Pancasila merupakan cita-cita
tentang kebaikan yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan.

2.4 Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Nilai Fundamental Negara

Nilai-nilai Pancasila bersifat universal yang memperlihatkan nafas


humanisme.Oleh karena itu, Pancasila dapat dengan mudah diterima oleh siapa
saja.Meskipun Pancasila mempunyai nilai universal tetapi tidak begitu saja
dengan mudah diterima oleh semua bangsa.Hal ini di karenakan Pancasila milik
khas bangsa Indonesia dan sekaligus menjadi identitas bangsa berkat legitimasi
moral dan budaya bangsa Indonesia.Sehingga berfungsi sebagai basis perilaku
politik dan sikap moral bangsa Indonesia yang berbeda dengan bangsa lain.Nilai-
nilai Pancasila terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 secara yuridis memiliki
kedudukan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental.Adapun Pembukaan
UUD 1945 yang didalamnya memuat nilai-nilai Pancasila mengandung empat
pokok pikiran yang merupakan derivasi atau penjabaran dari nilai-nilai Pancasila
itu sendiri.

Pokok pikiran pertama menyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara


persatuan, yaitu negara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, mengatasi segala paham golongan maupun perseorangan.Hal ini
merupakan penjabaran sila ketiga.Pokok pikiran kedua menyatakan bahwa negara
hendak mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Dalam
hal ini negara berkewajiban mewujudkan kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat
Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban

5
dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.Pokok pikiran ini adalah
penjabaran dari sila kelima.

Pokok pikiran ketiga menyatakan bahwa negara berkedaulatan rakyat,


berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.Pokok pikiran ini
menunjukkan bahwa negara Indonesia demokrasi, yaitu kedaulatan ditangan
rakyat.Hal ini sesuai dengan sila keempat.Pokok pikiran keempat menyatakan
bahwa negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.Pokok pikiran ini sebagai penjabaran dari sila
pertama dan kedua.

2.5 Makna Nilai Setiap Sila di Pancasila

Lima sila dalam Pancasila menunjukan ide-ide fundamental tentang manusia


dan seluruh realitas, yang diyakini kebenaranya oleh bangsa Indonesia dan
bersumber pada watak dan kebudayaan Indonesia dan melandasi berdirinya
negara Indonesia (Kaelan, 1996: 92).Berikut ini uraian tentang penegerttian dari
masing-masing sila Pancasila.

 Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa.

Makna inti yang terdapat pada sila pertama adalah Tuhan yang merupakan
bentuk dasar dari keTuhanan.Tuhan adalah pencipta seluruh alam semesta.Yang
Maha Esa berarti maha tunggal, tidak ada sekutu dan tidak dapat di
kesekutukan.Tuhan bagi bangsa dan negara Indonesia adalah suatu keyakinan
yang benar dan teruji dan dapat dibuktikan dengan kaidah-kaidah logika. Karena
keyakinan yang demikianlah, maka negara Indonesia berdasarkan pada Ketuhanan
Yang Maha Esa.Konsekuensi yang muncul kemudian adalah realisasi
kemanusiaan terutama dalam kaitannya dengan hak-hak dasar kemanusiaan
bahwa setiap warga negara memiliki kebebasan untuk memeluk agama dan
menjalankan ibadah sesuai dengan keimanan dan kepercayaannya masing-masing.
Hal itu telah dijamin dalam Pasal 29 UUD.Di samping itu, di dalam negara
Indonesia tidak boleh ada paham yang meniadakan atau mengingkari adanya
Tuhan (atheisme).

6
 Sila Kedua: Kemanusian yang Adil dan Beradab

Inti pokok sila kedua Kemanusian yang Adil dan Beradab adalah manusia
yang merupakan bentuk kata dasar dari kemanusian.Menurut Omar Mohammad
Al – Toumi Al – Syaibany, pengertian manusia adalah makhluk yang
mulia.Masuia merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan menusia merupakan
makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan kemampuan berpikir /
akal).Kemanusian berarti hakikat dan dan sifat-sifat khas manusia sesuai dengan
martabatnya.Adil berarati wajar yakni sepadan dan seimbang antara hak dan
kewajiaban.Keputusan dan tindakan yang di ambil berdasarkan objektivitas,
bukan berdasarkan subjektivitas perasaan dan emosional semata.Beradab adalah
sikap hidup yang berdasarkan nilai-nilai keluhuran budi, kesopanan dan
kesusilaan.Sila kedua ini memiliki makna kesadaran sikap dan perbuatan yang
didasarkan kepada potensi budi manusia dalam hubungan dengan norma-norma
dan kesusilaan umumnya, baik terhadap diri sendiri maupun sesama manusia
lainnya.

 Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Persatuan berasal dari kata utuh, tidak terpecah-pecah.Persatuan mengandung


pengertian bersatunya bermacam corak yang beraneka ragam yang menjadi
keutuhan, yang dalam dinamika Indonesia adalah persatuan wilayah, bangsa dan
negara Indonesia. Persatuan Indonesia mencangkup persatuan dalam arti ideologi,
politik, sosial dan budaya serta kemanan.Hal ini sesuai dengan isi Pembukaan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi:
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

7
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia
itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia…”

 Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan dan Perwakilan

Kerakyatan berasal dari kata rakyat, yaitu kelompok manusia yang berdiam
dalam satu wilayah negara tertentu tanpa membedakan tugas dan profesi.Sila
keempat berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan menandakan bahwa Indonesia menganut
demokrasi.Hikmat kebijasanaan berarti penggunaan ratio atau pikiran yang sehat
dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan
rakyat dan dilaksanakan dengan sadar, jujur dan bertanggung jawab serta
didorong dengan itikad baik sesuai dengan hati nurani. Permusyawaratan adalah
suatu tata cara khas kepribadian Indonesia untuk merumuskan atau memutuskan
sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat sehingga tercapai keputusan yang bulat
dan mufakat. Perwakilan adalah suatu sistem, dalam arti, tata cara mengusahakan
turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan bernegara melalui
lembaga perwakilan.

Dengan demikian sila ini mempunyai makna bahwa rakyat dalam


melaksanakan tugas kekuasaanya ikut dalam pengambilan keputusankeputusan.
Sila ini merupakan sendi asas kekeluargaan masyarakat sekaligus sebagai asas
atau prinsip tata pemerintahan Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam alinea
keempat Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: ”maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia, yang berkedaulatan rakyat ”

 Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala


bidang kehidupan, baik materiil maupun spiritual.Seluruh rakyat Indonesia berarti

8
untuk setiap orang yang menjadi rakyat Indonesia. Pengertian itu tidak sama
dengan pengertian sosialisme atau komunisme karena keadilan sosial pada sila
kelima mengandung makna pentingnya hubungan antara manusia sebagai pribadi
dan manusia sebagai bagian dari masyarakat. Tidak boleh terjadi hanya
mementingkan masyarakat (sosialisme), ataupun sebaliknya tidak boleh terjadi
liberalistik yang hanya mementingkan pribadi.

Hal ini juga mencangkup perngertian adil dan makmur yang dinikmati oleh
seluruh bangsa Indonesia dengan berdasarkan asas kekeluargaan, sebab keadilan
yang di jiwai oleh Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1.) Bahwa pancasila merupakan dasar Negara Indonesia


2.) Pancasila merupakan pandangan hidup dan kepribadian bangsa Indonesia
3.) Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum Negara Indonesia
4.) Pancasila merupakan dasar pembentukan Negara yaitu tujuan Negara,dasar
perpolitikan dan dasar kerohanian
5.) Pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia

3.2 SARAN
Jadilah generasi muda yang antusias dengan fakta sejarah , sebab
mengetahui sejarah adalah suatu keharusan,apalagi mengetahui sejarah
bangsanya.Hal ini dapat menjadi sarana meningkatkan rasa tanah air.
Rjinlah membaca,karena dengan membaca kita telah menjadi agen perubahan
bangsa dan membaca adalah jendela dunia .

10

Anda mungkin juga menyukai