Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Universitas Dwijendra 2023 DASAR BERLAKUYA UU PERS ❖ Undang-undang pers yang berlaku sekarang adalah UU No. 40 Tahun 1999 ❖ Ada beberapa dasar berlakunya Undang-undang Pers yaitu : 1. Pers sebagai sarana untuk mengeluarkan pendapat ➢ Pers dapat dilihat dari 2 arti, yaitu arti sempit dan luas Pers dalam arti sempit adalah penyampaian atau penyiaran berita-berita yang disamnpaikan melalui ketentuan yang sifatnya tertulis. Sedangkan dalam arti luas, arti pers menyangkut semua media, baik itu media cetak atau tulis yang disampaikan secara teori tertulis dan juga secara lisan. Termasuk media penyiaran dan news media pada saat ini. ➢ Dalam konteks pers sebagai sarana mengeluarkan pendapat, yang akan lebih mendekati adalah pers dalam arti luas. Secara khusus pengertian pers ada pada Undang-undang pers itu sendiri, yaitu pada Undang-Undang No.40 Tahun 1999 pada pasal 1 yang menjelaskan bahwa “pengertian per situ adalah lembaha sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik dan meliputi tahapan mencari, memiliki, memperoleh, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik itu dalam bentuk tulisan, gambar, suara, data, grafik dan dalam bentuk lainnya yang menggunakan media elektronik baik itu media cetak dan segala jenis saluran yang ada atau tersedia”. ➢ Pers sebagai saranauntuk mengeluarkan pendapat inilah salah satu dasar lahirnya Undang-Undang Pers. 2. Pers penting untuk memajukan kesejahteraan umum ➢ Seperti yang diketahui dalam alenia ke 4 Undang-Undang Dasar 1945 ditegaskan bahwa Indonesia salah satu tujuannya adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. ➢ Pers harus berperan, ikut memberikan informasi-informasi Pembangunan, melakukan komunikasi untuk efektifnya pelaksanaan pembangunan pada masyarakat sehingga informasi-informasi pembangunan yang disampaikan atau dilakukan oleh pemerintah semakin meluas dan menjangkau banyak kalangan masyarakat. Karena itu pers perannya dalam hal ini adalah memotivasi masyarakat supaya semangat membangun bersama sehingga bisa mencapai tujuan secara bersama-sama. Maka dari itu peran pers didalam hal ini sangat penting, karena harus ada pemerataan informasi. Jangan sampai informasi hanya dalam kalangan terbatas dalam kalangan elit-elit pemerintahan saja, tetapi harus sampai ke gressroad. Maka itulah pentingya pers untuk meneruskan, memperluas informasi kepada segenap khalayak masyarakat di Indonesia. 3. Pers harus bebas ➢ Pers tidak bisa dikekang kekang ➢ Apabila pers dikekang sama dengan keberadaan pers di negara-negara yang pemerintahannya diiktator atau otoriter yang sudah pasti tidak ada pemerintahan yang demokrasi. Jadi hidupnya opini-opini publik/masyarakat besar pengaruhnya dari keberadaan pers yang bebas. Jadi semakin demokratis suatu negara maka disitu opini, pandangan pendapat masyarakat akan semakin eksis dan kritis sehingga membuka ruang pikiiran dari pada masyarakat ➢ Jika dikekang akan menimbulkan kemadekkan dalam berpikir, sehingga tidak akan ada kemajuan. Sebab masyarakat tidak akan berkembang dan tidak ada gagasan gagasan baru, tidak ada inovasi baru dalam masyarakat. ➢ Dengan adanya kebebasan pers, maka gagasan, ide ide akan bermunculan sehingga adanya inovasi baru dan akan menyebabkan akselerasi bagi pembangunan bangsa. ➢ Pers yang bebas artinya pers yang tetap dalam bingkai yang harus bisa dipertanggung jawabkan. 4. Pers sangat berperan dalam menjaga perdamaian dunia ➢ Atas dasar pentingnya pers untuk ikut menjaga perdamaian dunia, maka produk perundang-undangan yang berkaitan dengan pers harus memadai, harus cukup mendekati sempurna. ➢ Pers yang ingin dibangun adalah pers yang menyejukkan, yaitu pers yang sejuk tetapi tetap melakukan inovasi dan berkreatifitas. Walaupun adem pers ini tidak boleh menimbulkan provokasi, mengadu domba masyarakat dan provokatif. Jadi pers itu harus mengedukasi dan menempatkan pada proporsi yang sebenarnya. Sehingga masyarakat akan hidup nyaman, tidak ada hoax, tidak ada fitnah serta ujaran kebencian. 5. Perubahan undang-undang pers ➢ Undang-undang No.40 tahun 1999 yang mengatur tentang pers, merupakan undang- undang terakhir. ➢ Undang-undang sebelumnya sudah tidak sesuai maka dari itu dilakukan perubahan undang-undang tentang pers. ➢ Sebelumnya ada beberapa undang-undang pers yang berlaku di Indonesia. - Undang-Undang No. 11 Tahun 1966 (undang-undang ketentuan pokok pers) - Undang-Undang No. 4 Tahun 1967 (undang-undang sebagai bentuk perubahan dari undang-undang sebelumnya) - Undang-Undang No. 21 Tahun 1982 - Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 (undang-undang tentang pers) yang masih berlaku sampai saat ini. 6. Pers lahir sebagai amanat konstitusi ➢ Konstitusi negara Republik Indonesia adalah UUD 1945 khususnya fokus pada pasal 28 yang menyatakan “Hak dari pada warga negara untuk berserikat, berkumpul mengeluarkan pikiran, baik secara lisan maupun tertulis”. ➢ Mengeluarkan pikiran baik secara lisan maupun tertulis menjadi dasar secara konstitusional bahwa adanya undang-undang pers sebagai tindak lanjut bentuk implementasi dari UUD 1945 sebagai konstitusi negara.