Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

TOLAK UKUR PENILAIAN KOGNITIF TINGKAT TINGGI DI


SMK SASMITA JAYA 2 PAMULANG

Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan Kognitif


Nama Dosen : Dr. Harmi Ibnu Dja’far, S.E., M.Pd

NAMA NPM
Miftah Abdul Latif (20237270014)
Ulfa Indriandini (20237270007)
Eny Sudarwati (20237270024)
Ida Murni Hasibuan (20237270194)
Tri Widiastuti (20237270045)

FAKULTAS PASCASARJANA PENDIDIKAN MIPA


UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………........................ i
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………….................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan Peneliatian……………………………………………………………….. 2
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………….. 3
2.1 Kognitif Tingkat Tinggi…………………………………………………………. 3
2.2 Tolok Ukur Kognitif Tingkat Tinggi…………………………………………….. 3
2.3 Pedoman Penilaian………………………………………………………………. 7
2.3 Daftar Nilai………………………………………………………………………. 11
BAB 3 KESIMPULAN……………….……………………………………………………... 12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….. 13

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pembangunan pendidikan nasional adalah suatu usaha yang bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia yang berkualitas, maju, mandiri, dan modern.. Keberhasilan dalam
membangun pendidikan akan memberi kontribusi besar pada pencapaian tujuan pembangunan
nasional secara keseluruhan. Oleh karena itu, pendidikan harus mampu melahirkan lulusan-ulusan
bermutu yang memiliki pengetahuan, menguasai teknologi, dan mempunyai keterampilan teknis
dan kecakapan hidup (life skill) yang memadai.

Regulasi yang mengatur jenis-jenis pendidikan di Indonesia terdapat dalam Undang-


undang (UU) Nomor 20 tahun 2003 tentang SPN Pasal 15 berbunyi ”Jenis pendidikan mencakup
pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan khusus”. Pendidikan
kejuruan, pendidikan profesi dan pendidikan vokasi yang merupakan kategori Pendidikan
Teknologi dan Pelatihan. Sehingga pendidikan kejuruan pada tingkat menengah di Indonesia
dinamakan SMK.

Pendidikan kejuruan bertujuan mempersiapkan peserta didik memasuki dunia kerja bidang
keahlian tertentu dan dunia kerja mendapatkan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja dan industri (DUDI). Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang didesain untuk
mempersiapkan seseorang dalam memasuki lapangan kerja. Dari pengertian tersebut tersurat
bahwa pendidikan kejuruan berusaha untuk menghasilkan lulusan yang diharapkan mampu
beradaptasi secara cepat dengan dunia kerja.

Pembelajaran di SMK dibagi menjadi tiga kelompok yaitu adaptif, normatif, dan produktif.
Kelompok adaptif dan normatif merupakan mata pelajaran yang bersifat umum. Sedangkan
kelompok produktif merupakan mata pelajaran utama bagi siswa SMK yang terdiri dari mata
pelajaran yang bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan pengembangan
kemampuan sesuai dengan bidang keahliannya. Prestasi belajar mata pelajaran produktif khususnya
praktik merupakan faktor utama dalam mengetahui kemampuan dan kompetensi yang dimiliki
siswa SMK. Kemampuan yang penting untuk keberhasilan studi, bekerja dan hidup di era informasi
dan teknologi pada abad ke-21 adalah High Order Thinking Skills atau disebut HOTS (Widihastuti
& Suyata, 2014).

Siswa SMK umumnya memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui sproses


pembelajaran yang dibagi menjadi dua bagian yakni pembelajaran secara teori dan praktik. Setelah
pembelajaran selesai dilakukan, guru melakukan penilaian untuk mengukur kemampuan siswa

1
sesuai dengan yang telah dipelajari. Tolak ukur keberhasilan pendidikan SMK salah satunya adalah
berapa banyak lulusannya yang diserap oleh Dunia Usaha/Industri. Untuk itu ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, diantaranya Program Pendidikan Sistem Ganda, Prakerin karena dengan hal itu
siswa dapat mengukur kemampuan kompetensi yang dimilikinya, sekaligus belajar langsung
bersosialisasi dengan Dunia usaha/Industri sehingga kebutuhan tuntutan Dunia Usaha/Industri
sesuai dengan yang dimiliki oleh siswa.

Peran guru untuk selalu meningkatkan kemampuan kompetensinya. Maka guru pun harus
siap untuk magang/PSG/Prakerin di Dunia IndustriSelain itu prakerin berperan untuk pengenalan
dini siswa SMK, terhadap dunia kerja dan budaya/etos kerja industri. Karena Budaya Industri
sangat berbeda dengan Budaya di sekolah, oleh karena itu di SMK SASMITA JAYA 2
PAMULANG disiapkan tenaga kerja berkompetensi tinggi yang di butuhkan oleh setiap Industri.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti dapat
dikemukakan adalah :
a) Bagaimana ranah Kognitif dalam Proses Penilaian Praktek kejuruan di SMK SASMITA
JAYA 2 PAMULANG ?
b) Bagaimana tolak ukur pengambilan nilai dalam Proses pelaksanaan praktek kejuruan di SMK
SASMITA JAYA 2 PAMULANG ?
c) Bagaimana nilai hasil kerja praktek kejuruan di SMK SASMITA JAYA 2 PAMULANG?

1.3 Tujuan Penelitian


Secara umum tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pelaksanaan Praktek di sekolah
menengah kejuruan (SMK). Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
a) Kesiapan pengelolaan pelaksanaan praktek kejuruan di SMK SASMITA JAYA 2
PAMULANG
b) Proses pelaksanaan praktek kejuruan di SMK SASMITA JAYA 2 PAMULANG, dan
c) Hasil kerja praktek kejuruan di SMK SASMITA JAYA 2 PAMULANG

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Kognitif Tingkat Tinggi


Kognitif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan semua proses mental yang
terjadi dalam diri manusia, seperti persepsi, perhatian, ingatan, berpikir, dan pemecahan masalah.
Kognitif juga dapat diartikan sebagai proses mental yang melibatkan pemahaman, pengolahan, dan
penggunaan informasi.
Secara umum, kognitif dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu: a) Kognitif tingkat rendah,
yang mencakup proses mental yang lebih sederhana, seperti persepsi, perhatian, dan memori; b)
Kognitif tingkat tinggi, yang mencakup proses mental yang lebih kompleks, seperti berpikir kritis,
pemecahan masalah, dan kreativitas.
Kognitif tingkat tinggi adalah proses mental yang membutuhkan pemikiran yang lebih
mendalam dan kompleks. Kognitif tingkat tinggi melibatkan kemampuan untuk menganalisis,
mengevaluasi, mensintesis, dan menciptakan.
Menurut Resnick (1987), Higher Order Thinking Skill (HOTS) atau keterampilan berpikir
tingkat tinggi adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan,
membangun argumentasi, dan kemampuan berpikir tingkat tinggi lainnya untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang tidak memiliki algoritma, tidak dapat diprediksi, serta hanya dapat diselesaikan
menggunakan pendekatan berbeda dari berbagai permasalahan dan contoh yang telah ada
Uraian di atas menjelaskan bahwa berpikir tingkat tinggi merupakan proses berpikir
kompleks yang mengharuskan siswa untuk menggunakan ide-ide yang cemerlang non algoritmik,
mengelaborasi, kadangkala menghasilkan banyak jawaban dalam menyelesaikan masalah.

2.2 Tolok Ukur Kognitif Tingkat Tinggi


Tolok ukur kognitif tingkat tinggi adalah kriteria yang digunakan untuk menilai kemampuan
berpikir tingkat tinggi, pemecahan masalah dan berpikir kreatif seseorang. HOTS dianggap penting
untuk diukur karena kemampuan-kemampuan tersebut penting untuk kesuksesan di sekolah, tempat
kerja, dan kehidupan sehari-hari. Tolok ukur ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti
penilaian hasil belajar, seleksi calon karyawan, atau evaluasi program pendidikan.
Berikut adalah beberapa manfaat tolok ukur HOTS diantaranya: 1) Meningkatkan kualitas
pembelajaran; 2) Meningkatkan kesiapan siswa untuk masa depan; 3) Meningkatkan kesetaraan
kesempatan.
Berikut ini contoh tolok ukur Kognitif Tingkat Tinggi pada SMK Sasmita Jaya 2 Pamulang.

3
TOLOK UKUR PENILAIAN KOGNITIF TINGKAT TINGGI
Satuan Pendidikan : SMK SASMITA JAYA 2 PAMULANG
Mata Pelajaran : Teknik Dasar Otomotif
Kelas / Semester : X/1
Jurusan : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Bentuk Soal : Praktik
Alokasi Waktu : 270 menit
FORMAT LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
LEMBAR PENILAIAN EVALUASI PRAKTIK KEJURUAN
Sekolah : SMK SASMITA JAYA 2
Mata Pelajaran : Teknik Dasar Otomotif
Paket Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Kompetensi Dasar : Menjelaskan Proses Konversi Energi
Alokasi Waktu : 270 menit
Semester : Gasal
Nama Peserta Didik : Kelas/Nomor Absen:
Pencapaian
No Komponen/Subkomponen Penilaian Kompetensi
0 1
I Persiapan Kerja
1.1. Penggunaan pakaian kerja
1.2. Persiapan tools and equipment
1.3. Menggunakan buku manual
Skor Komponen :
Proses (Sistematika & Cara Kerja)
2.1. Pembongkaran mesin
a. Melepas kepala silinder
b. Melepas piston assy
c. Melepas crankshaft assy
II
2.2. Pemeriksaan cylinder head
a. Pemeriksaan kondisi visual cylinder head
b. Pengukuran kerataan permukaan cylinder head
2.3. Pemeriksaan cylinder block
a. Pemeriksaan kondisi visual cylinder block

4
b. Pengukuran kerataan permukaan cylinder block
2.4. Pemeriksaan crankshaft
a. Pengukuran diameter crank journal
b. Pengukuran run out crankshaft
2.5. Pemeriksaan camshaft
a. Pengukuran run out crankshaft
2.6. Pemeriksaan piston assy
a. Pengukuran celah piston dengan lubang silinder
b. Pengukuran celah sisi ring pistaon (side gap)
c. Pengukuran celah ujung ring piston (end gap)
2.8. Perakitan mesin
a. Memasang crankshaft assy
b. Memasang piston assy
c. Memasang cylinder head
Skor Komponen :
Hasil Kerja
3.1. Pembongkaran mesin
a. Pelepasan cylinder head
b. Pelepasan piston assy
c. Pelepasan crankshaft assy
3.2. Pemeriksaan cylinder head
a. Pemeriksaan kondisi visual cylinder head
b. Pengukuran kerataan permukaan cylinder head
3.3. Pemeriksaan cylinder block
a. Pemeriksaan kondisi visual cylinder block
III
b. Pengukuran kerataan permukaan cylinder block
3.4. Pemeriksaan crankshaft
a. Pengukuran diameter crank journal
b. Pengukuran run out crankshaft
3.5. Pemeriksaan camshaft
a. Pengukuran run out crankshaft
3.6. Pemeriksaan piston assy
a. Pengukuran celah piston dengan lubang silinder
b. Pengukuran celah sisi ring pistaon (side gap)
c. Pengukuran celah ujung ring piston (end gap)

5
3.7. Perakitan mesin
a. Pemasangan crankshaft assy
b. Pemasangan piston assy
c. Pemasangan kepala silinder
Sikap Kerja
4.1. Penggunaan alat tangan dan alat ukur
4.2. Keselamatan kerja
4.3. Kedisiplinan
IV 4.4. Kejujuran
4.5. Ketelitian
4.6. Tanggung jawab
4.7. Inisiatif
Skor Komponen :
Waktu
V 5.1. Waktu penyelesaian praktik
Skor Komponen :
Keterangan: Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan jumlah perolehan
skor dari subkomponen penilaian dibagi jumlah maksimum sekor masing masing komponen
Perhitungan Nilai Praktik (NP)

Prosentase Bobot Komponen Penilaian Nilai Praktik


Persiapan Proses Sikap Hasil Kerja Waktu (NP)
I II III IV V ∑ 𝑵𝑲

Bobot 15 35 25 15 10
SK
JMKP 3 16 16 3 1
NK

𝑆𝐾
Keterangan: NK = x BOBOT
𝐽𝑀𝐾𝑃

BOBOT : diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen
ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik program keahlian.
• SK = Skor komponen
• JMKP = Jumlah maksimum komponen penilaian
• NK = Penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
• Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, hasil, sikap kerja, dan waktu) disesuaikan
dengankarakter program keahlian.

6
Perolehan Nilai Akhir: *Nilai Hasil Remedial: Kategori Kelulusan:
• <75 : Perbaikan/Remedial

*) Diisi jika terdapat remedial • 75 – 100 : Lulus/Kompeten

2.3 Pedoman Penilaian


PEDOMAN PENILAIAN EVALUASI PRAKTIK KEJURUAN
Komponen/SubKom
No Kriteria Skor
ponen Penilaian
1 2 3 4
Persiapan Kerja
1.1. Penggunaan Berpakaian sesuai ketentuan dengan rapih dan lengkap 1
pakaian kerja Berpakaian tidak sesuai ketentuan 0
Alat/bahan dipersiapkan lengkap dan sesuai kebutuhan 1
1.2. Persiapan tools
I praktik
and equipment
Alat/bahan dipersiapkan tidak sesuai kebutuhan praktik 0
1.3. Menggunakan Buku manual di gunakan secara benar 1
buku manual Buku manual tidak digunakan 0
Proses (Sistematika & Cara Kerja)
2.1. Pembongkaran mesin
a. Melepas kepala Melakukan pelepasan kepala silinder sesuai SOP 1
silinder Tidak melakukan pelepasan kepala silinder 0
Melakukan pelepasan piston assy sesuai SOP 1
b. Melepas piston assy
Tidak melakukan pelepasan piston assy 0
c. Melepas crankshaft Melakukan pelepasan crankshaft assy sesuai SOP 1
assy Tidak melakukan pelepasan crankshaft assy 0
2.2. Pemeriksaan cylinder head
II
Melakukan pemeriksaan kondisi visual cylinder head 1
a. Pemeriksaan
sesuai SOP
kondisi visual
Tidak melakukan pemeriksaan kondisi visual cylinder 0
cylinder head
head
Melakukan pengukuran kerataan permukaan cylinder 1
b. Pengukuran
head sesuai SOP
kerataan permukaan
Tidak melakukan pengukuran kerataanpermukaan 0
cylinderhead
cylinder head
2.3. Pemeriksaan cylinder block

7
Melakukan pemeriksaan kondisi visual cylinder block 1
a. Pemeriksaan
sesuai SOP
kondisi visual
Tidak melakukan pemeriksaan kondisi visual cylinder 0
cylinder block
block
Melakukan pengukuran kerataan permukaan cylinder 1
b. Pengukuran
block sesuai SOP
kerataan permukaan
Tidak melakukan pengukuran kerataan permukaan 0
cylinderblock
cylinder block
2.4. Pemeriksaan crankshaft
a. Pengukuran Melakukan engukuran diameter crank journal sesuai 1
diameter crank SOP
journal Tidak melakukan pengukuran diameter crank journal 0
b. Pengukuran run out Melakukan pengukuran run out crankshaft sesuai SOP 1
crankshaft Tidak melakukan engukuran run out crankshaft 0
2.5. Pemeriksaan camshaft
a. Pengukuran run out Melakukan engukuran run out crankshaft sesuai SOP 1
crankshaft Tidak melakukan engukuran run out crankshaft 0
2.6. Pemeriksaan piston assy
Melakukan pengukuran celah piston dengan lubang 1
a. Pengukuran celah
silinder sesuai SOP
piston dengan
Tidak melakukan pengukuran celah piston dengan 0
lubangsilinder
lubang silinder
Melakukan pengukuran celah sisi ring piston (side gap) 1
b. Pengukuran celah
sesuai SOP
sisi ring pistaon
Tidak Melakukan pengukuran celah sisi ring pistaon 0
(sidegap)
(side gap)
Melakukan pengukuran celah ujung ring piston (end 1
c. Pengukuran celah
gap)
ujung ring piston
Tidak melakukan pengukuran celah ujung ring piston 0
(endgap)
(end gap)
2.8. Perakitan mesin
a. Memasang Melakukan pemasangan crankshaft assy 1
crankshaft assy Tidak melakukan pemasangan crankshaft assy 0
b. Memasang piston Melakukan pemasangan piston assy 1
assy Tidak Melakukan pemasangan piston assy 0
c. Memasang cylinder Melakukan pememasangan cylinder head 1

8
head Tidak Melakukan pememasangan cylinderhead 0
Hasil Kerja
3.1. Pembongkaran mesin
a. Pelepasan cylinder Cylinder head terlepas dengan benar 1
head Cylinder head tidak terpasang 0
b. Pelepasan piston Piston assy terlepas dengan benar 1
assy Piston assy tidak terlepas dengan benar 0
c. Pelepasan Crankshaft terlepas dengan benar 1
crankshaft assy Crankshaft tidak terlepas dengan benar 0
3.2. Pemeriksaan cylinder head
Ada hasil pemeriksaan kondisi visual cylinder head 1
a. Pemeriksaan
diperiksa
kondisi visual
Tidak ada hasil pemeriksaan kondisi visual cylinder 0
cylinder head
head
b. Pengukuran Ada hasil pengukuran kerataan permukaan cylinder 1
kerataan permukaan head
cylinder head Tidak ada hasil pengukuran kerataan cylinder head 0
3.3. Pemeriksaan cylinder block
III a. Pemeriksaan Ada hasil pemeriksaan kondisi visual cylinder block 1
kondisi visual Tidak ada hasil pemeriksaan kondisi visual cylinder 0
cylinder block block
b. Pengukuran Ada hasil pengukuran kerataan permukaan cylinder 1
kerataan permukaan block
cylinder block Tidak ada hasil pengukuran kerataan cylinder block 0
2.4. Pemeriksaan crankshaft
a. Pengukuran diameter Ada hasil pengukuran diameter crank journal 1
crank journal Tidak ada hasil pengukuran diameter crank journal 0
b. Pengukuran run out Ada hasil pengukuran run out crankshaft 1
crankshaft Tidak ada hasil pengukuran run out crankshaft 0
2.5. Pemeriksaan camshaft
a. Pengukuran run out Ada hasil pengukuran run out camshaft 1
crankshaft Tidak ada hasil pengukuran run out camshaft 0
2.6. Pemeriksaan piston assy
Ada hasil pengukuran celah piston dengan dinding 1
a. Pengukuran celah silinder
piston dengan Tidak ada hasil pengukuran celah piston dengan lubang 0

9
lubang silinder silinder
b. Pengukuran celah sisi Ada hasil penguluran celah sisi ring piston 1
ring piston (sidegap) Tidak ada hasil pengukuran celah sisi ring piston 0
c. Pengukuran celah Ada hasil pengukuran celah ujung ring piston 1
ujung ring piston (end Tidak ada hasil pengukuran celah ujung ring piston 0
gap)
2.8. Perakitan mesin
a. Pemasangan Crankshaft assy terpasang dengan benar 1
crankshaft assy Crankshaft assy tidak terpasang 0
b. Pemasangan piston Piston assy terpasang dengan benar 1
assy Piston assy tidak terpasang 0
c. Pemasangan kepala Kepala silinder terpasang dengan benar 1
silinder Kepala silinder tidak terpasang 0
Sikap Kerja
4.1. Penggunaan alat Menggunakan semua peralatan dengan benar 1
tangan dan alat ukur Tidak menggunakan peralatan dengan benar 0
Melaksanakan keselamatan kerja dengan benar 1
4.2. Keselamatan kerja
Tidak melaksanakan keselamatan kerja 0
4.3. Kedisiplinan Datang sebelum dilaksanakna kegiatan 1
Datang terlambat 0
4.4. Kejujuran Laporan ditulis sesuai fakta hasil pengukuran 1
Laporan ditulis tidak sesuai hasil pengukuran 0
IV
Pekerjaan di kerjakan dengan sistimatis dan logis 1
4.5. Ketelitian berurutan sesuai SOP
Pekerjaan di kerjakan tidak sistimatis dan logis 0
Semua pekerjaan dilakukan hingga selesai dan 1
4.6. Tanggung jawab dirapikan
Semua pekerjaan tidak selesai dan tidak dirapihkan 0
Ketika diberikan masalah langsung mencari solusi 1
4.7. Inisiatif pemecahan diberikan masalah langsung
Ketika diberikan masalah tidak bisa menyelesaikan 0
Waktu
5.1. Waktu Menyelesaikan pekerjaan kurang 45 menit 1
V
penyelesaian Menyelesaikan tepat sampai lebih tambahan waktu 45 0
praktik menit

10
2.4 Daftar Nilai
DATA NILAI PRAKTIK SISWA TKRO
KELAS 10 TAHUN AJARAN 2022-2023
PENILAIAN EVALUASI PRAKTIK KEJURUAN
NO NAMA SISWA TEKNIKDASAR OTOMOTIF JUMLAH
NILAI
Persiapan Proses Hasil Sikap Kerja Waktu
1 AGUS SULISTIYANTO 15 28 22 12 10 87
2 ALAM NUR SAPUTRA 12 25 20 10 8 75
3 ARIF RAHMAT HAKIM 12 25 20 10 8 75
4 BAGAS RISKI KURNIA 15 28 22 12 8 85
5 BAYU SAPUTRA 12 25 20 10 8 75
6 CHANDRA DAMAR AJI 14 28 20 12 8 82
7 ELANG SAMUDRA 12 25 20 10 8 75
8 FADLY RAHMAN 13 28 20 12 8 81
9 FARHAN RAMADAFFA 13 28 20 12 8 81
10 FOLKEN ARYONI 13 28 20 12 8 81
11 GILBRAN DJORGHI 14 26 20 10 10 80
12 HARRYS ABDUL AZIZ 12 26 20 12 8 78
13 IQBAL KHAIRUL AKBAR 15 28 22 12 8 85
14 IZZMA BADRANIE AL 12 25 20 10 8 75
15 KEVIN ARIA PUTRA 15 28 22 12 8 85
16 KEVIN HENDRIAN 15 28 22 12 8 85
17 KURNIA HADI SAPUTRA 12 25 20 10 8 75
18 MUHAMMAD ANDHIKA 15 28 22 12 8 85
19 MUHAMMAD FARHAN 15 28 22 12 8 85
20 MUHAMMAD IQBAL 14 28 20 10 8 80
21 MUHAMMAD NUR 15 28 22 12 8 85
22 MUHAMMAD REVAN 13 28 20 12 8 81
23 MUHAMMAD RISKI 12 25 20 10 8 75
24 MUHAMMAD SIDIK 15 28 22 12 8 85
25 MUHAMMAD YUSUP 12 25 20 10 8 75
26 MUHAMMAD ZIDANE 12 25 20 10 8 75
27 NANDANG KOSIM M. 13 28 20 12 8 81
28 NAUFAL HILMI 14 28 20 10 8 80
29 NUR FADLI SEPTIAN 15 28 22 12 10 87
30 PAHRUL AKBAR 12 25 20 10 8 75
31 QORI EFENDI 13 28 20 12 8 81
32 RIDHO WAHYU MUKTI 13 28 20 12 8 81
33 TEGAR IRFAN ZAKI 14 28 20 10 8 80
34 YUSUP ARDIANSYAH 15 28 22 12 8 85

11
BAB III
KESIMPULAN

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala
upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif
berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami,
mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi.
Hasil belajar ranah kognitif. Peserta didik memiliki nilai akhir di atas 75, dan dinyatakan dari
keseluruhan hasil praktek mereka memiliki kemampuan kognitif tinggi. Bentuk dari Tes kognitif ini
melalui tes praktek di kelas, Penskoran dengan menilai hasil praktek adalah :
Keterangan:

𝑆𝐾
NK = x BOBOT
𝐽𝑀𝐾𝑃

BOBOT = diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen
ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik program keahlian.
SK = skor komponen
JMKP = jumlah maksimum komponen penilaian
NK = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen Jenis komponen penilaian (persiapan,
proses, hasil, sikap kerja, dan waktu) disesuaikan dengan karakter program keahlian.
Dengan keterangan kelulusan
<75 : Perbaikan/Remidial
75 -100 : Lulus/Kompeten

12
DAFTAR PUSTAKA

Wardiman. J. 1998. Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Jakarta: PT Jayakarta Agung Offset
Depdiknas. 2009. Roadmap pengembangan SMK 2010-2014 Direktorat Pembinaan SMK. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional
Suharsimin Arikumto. 2012. Manajemen Program. Jakarta: PT. Bumi Aksara

13

Anda mungkin juga menyukai