Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KOMPENSATOR SERI MENGGUNAKAN THYRISTOR UNTUK

SISTEM DAYA LISTRIK


Taupiq Rahman Siregar1), Azriyenni Azhari Zakri 2)
1,2)
Program Studi Teknik Elektro S1, Fakultas Teknik Universitas Riau
Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293
Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau
E-mail : taupiq.rahmansiregar@student.unri.ac.id

ABSTRACT

Along with the growth of society and technological improvements, the demand for electricity
continues to increase. However, the development of the electric power system is not sufficient to supply the
needed electrical energy. For this reason, it is necessary to regulate and manage a good electricity
distribution system so that the current growth of community needs is met and has a high enough reliability.
The installation failure in the electric power system cannot be avoided due to the long transmission
distance. This has a major effect on the flow of power in electric power transmission resulting in a decrease
in voltage and loss of electrical power. One of the ways to overcome voltage stability and improve the
reliability of the electrical power system is to use a Flexible Alternating Current Transmission System
(FACTS). One of the FACTS devices is the Thyristor Controlled Series Compensator (TCSC). The TCSC is
installed in series with the transmission line and is used to increase the power capabilities of the
transmission line. Regulating the reactance of the transmission line can be done by controlling the
reactance of the TCSC so that the power flowing can be increased. After conducting a power flow study
using the MATLAB 2016a PSAT toolbox software, it was found that the voltage on the Bangkinang bus was
0.9868 p.u (148.02 kV) and on the Garuda Sakti bus was 0.9637 p.u (144.55 kV). After installing the TCSC
on the Riau 150 kV transmission system, the TCSC was installed on the Garuda Sakti transmission line -
Balai Pungut. The installed TCSC rating is 24 Mvar. The value of the alpha parameter is 0.2 and (-0.8)
radians. After installing the TCSC, voltage stability the Bangkinang bus and the Garuda Sakti bus
increased to 0.99008 p.u (148.512kV) and 0.97693 p.u (146.535kV). The percentage increase is 0.4% on
the Bangkinang bus, 1.15% on the Garuda Sakti bus, the average stress on the object of research has
increased by 1.15%.

Keywords: Electric Power System, FACTS, TCSC, Matlab R2016a toolbox PSAT

I. PENDAHULUAN karena jarak transmisi yang panjang, mencakup


Sistem tenaga listrik merupakan kebutuhan daerah yang sangat luas, dan pertumbuhan
utama di kehidupan masyarakat dalam mendukung kebutuhan masyarakat yang berlangsung cepat
aktivitas. Seiring dengan pertumbuhan masyarakat dibandingkan dengan peningkatan sistem transmisi
dan peningkatan teknologi kebutuhan tenaga listrik listrik yang sudah ada. Hal ini berpengaruh besar
terus meningkat. Akan tetapi perkembangan sistem terhadap aliran daya pada transmisi tenaga listrik
tenaga listrik tidak cukup mensuplai kebutuhan sehingga terjadi penurunan tegangan dan rugi daya
energi listrik yang dibutuhkan. Untuk itu diperlukan listrik.
pengaturan dan pengelolaan sistem penyaluran Berdasarkan permasalahan di atas, untuk
listrik yang baik agar pertumbuhan kebutuhan mengatasi kestabilan tegangan dan meningkatkan
masyarakat saat ini terpenuhi dan memiliki keandalan sistem daya listrik salah satunya adalah
keandalan yang cukup tinggi. Kegagalan instalasi dengan menggunakan perangkat Flexible
pada sistem tenaga listrik tidak dapat dihindari

Jom FTEKNIK Volume 8 Edisi 2 Juli s/d Desember 2021 1


Alternating Current Transmission Systems terdapat pada tiap-tiap bus meliputi: magnitude
(FACTS). Perangkat FACTS merupakan suatu tegangan dalam p.u., sudut tegangan (θ), besar
peralatan kontrol yang ditempatkan pada sistem pembebanan yang terdiri dari daya aktif (P) dan
jaringan transmisi yang dapat meningkatkan daya reaktif (Q), besar pembangkitan yang terdiri
kemampuan transfer daya listrik. Perangkat FACTS dari daya aktif (P), daya reaktif (Q), Qmin, dan
dapat berfungsi secara optimal saat ditempatkan di Qmax. Sedangkan data-data yang terdapat pada
titik tertentu dari jaringan dan mengatur besar nilai saluran transmisi meliputi : resistansi saluran
setting yang diberikan, yaitu salah satunya adalah transmisi dalam p.u., reaktansi saluran transmisi
pemasangan komponen Thyristor Controlled Series dalam p.u., tap trafo (biasanya bernilai 1), dan rating
Compensator (TCSC). tegangan dalam kilo volt (kV).
TCSC adalah alat yang berfungsi sebagai Gambaran sederhana dari tipikal bus pada
pengendali impedansi dari saluran transmisi. TCSC sistem tenaga dapat dilihat pada Gambar 1
merupakan perangkat FACTS tipe impedansi dijabarkan proses aliran arus dari bus dengan
variabel yang mudah diimplementasikan pada melewati admitansi pada masing-masing bus dan
jaringan transmisi listrik untuk mendapatkan hasil menggambarkan tegangan bus dan tegangan pada
aliran daya yang lebih baik. TCSC dipasang secara tiap-tiap saluran transmisi.
seri dengan saluran transmisi dan digunakan untuk
meningkatkan kapabilitas daya pada saluran
transmisi. Pengaturan reaktansi saluran transmisi
dapat dilakukan dengan mengendalikan reaktansi
TCSC sehingga daya yang mengalir dapat
ditingkatkan atau dengan kata lain peningkatan
kapabilitas saluran transmisi. Pemasangan TCSC ini
dapat dilakukan pada satu atau beberapa titik untuk Gambar 1. Tipikal Bus dari Sebuah Sistem
mencapai nilai tegangan dan rugi daya yang Tenaga (Saadat, 1999)
diharapkan. Dari gambar 1, nilai dari tegangan bus dan
Keunggulan metode ini adalah lebih praktis arus dapat diwakili dengan persamaan-persamaan
dalam sistem tenaga yang lebih besar dan iterasi matriks admitansi. Untuk sistem pada Gambar 1,
yang dibutuhkan lebih sedikit. Pemasangan TCSC persamaan arus pada simpul dalam bentuk matrik
dalam upaya peningkatan kestabilan dan melakukan adalah (Saadat, 1999:192) :
I1 Y11 Y12 Y13 0 V1
perhitungan aliran daya dari bus ke bus. I2 Y21 Y22 Y23 0 V2
[ ]=[ ][ ] (1)
I3 Y31 Y32 Y33 Y34 V3
II. LANDASAN TEORI I4 0 0 Y43 Y44 V4
2.1 Sistem Aliran Daya Ibus = Ybus . Vbus (2)
Perhitungan aliran daya mencakup Dengan Ibus adalah vektor arus bus yang
tegangan, daya aktif, daya reaktif, daya total yang diinjeksikan. Arus positif jika menuju bus dan
mengalir pada saluran transmisi atau antar bus negatif jika meninggalkan bus. Vbus adalah vektor
hingga daya aktif dan reaktif yang dihasilkan oleh tegangan bus yang diukur dari simpul referensi. Ybus
generator atau pembangkitan. dikenal sebagai matriks admitansi bus. Matrik
Untuk kebutuhan studi aliran daya, terdapat admitansi bus (Ybus) ini terbentuk dari elemen
data-data dari bus dan data dari saluran transmisi diagonal masing-masing simpul dan elemen
pada sebuah sistem tenaga listrik. Data-data yang diagonal antara simpul-simpul.

Jom FTEKNIK Volume 8 Edisi 2 Juli s/d Desember 2021 2



𝑦𝑝𝑞
Vi Vj 𝑃𝑞𝑝 + 𝑗𝑄𝑞𝑝 = 𝑉𝑞 𝐼𝑞𝑝 = 𝑉𝑞 [(𝑉𝑞 − 𝑉𝑝 )𝑦𝑝𝑞 + 𝑉𝑞 ] (6)
Iij Il Yij Iji 2

Rugi-rugi daya pada saluran transmisi antara bus p


Ii0 Ij0 dan q diberikan oleh:
𝑆𝑙𝑜𝑠𝑠,𝑝𝑞 + 𝑗𝑄𝑙𝑜𝑠𝑠,𝑝𝑞 = (𝑃𝑝𝑞 + 𝑗𝑄𝑝𝑞 ) + (𝑃𝑞𝑝 + 𝑗𝑄𝑞𝑝 ) (7)
Yi0 Yj0

2.4 Kompensasi Daya Reaktif


Gambar 2. Pemodelan Saluran Transmisi untuk Aliran daya aktif dan daya reaktif pada
Perhitungan Aliran Daya. Saadat (1999:212) jaringan transmisi tenaga listrik tidak berkaitan
besar rugi-rugi daya yang timbul pada saluran secara langsung satu dengan yang lain karena
transmisi sebagai berikut : masing – masing dipengaruhi dan diatur oleh
SLij = Sij + Sji (3) besaran yang berbeda. Walaupun pengaruh
kompensasi seri akan meningkatkan keduanya.
Dengan SLij adalah total rugi-rugi daya pada
Pengaturan daya aktif amat erat hubungannya
saluran transmisi, Sij adalah nilai rugi-rugi saluran
dengan pengaturan frekuensi, dan daya reaktif dapat
transmisi i-j, dan Sji adalah nilai rugi-rugi saluran diatur melalui pengaturan tegangan. Frekuensi dan
transmisi j-i. tegangan adalah besaran yang penting dalam
penentuan kualitas catu daya dalam sistem tenaga,
2.2 Metode Newton-Raphson sehingga pengaturan daya aktif dan daya reaktif
Secara umum metode Newton-Raphson menjadi penting untuk menunjukkan penampilan
hampir sama dengan metode Gauss-Seidel, akan sistem tenaga listrik. Tegangan dan frekuensi pada
tetapi metode Newton-Raphson lebih efisien dan setiap titik beban diharapkan konstan dan bebas dari
praktis dalam menyelesaikan permasalahan studi harmonik serta besar faktor daya satu. Kemampuan
aliran daya pada sistem tenaga yang besar. Jumlah sistem tenaga untuk mendekati kondisi ideal diatas
iterasi yang dibutuhkan dalam melakukan merupakan ukuran kualitas suatu pengiriman daya
penyelesaian perhitungan didasarkan pada ukuran (Efendi, 2006).
sistem. Dalam permasalahan aliran daya, daya aktif Agar efisiensi dan kemampuan operasi sistem
dan magnitude tegangannya dispesifikasikan untuk tenaga meningkat, pengaturan tegangan dan daya
bus generator sedangkan aliran daya diformulasikan reaktif harus memenuhi sasaran sebagai berikut :
dalam bentuk polar (Saadat, 1999:232). 1. Tegangan yang dipakai pada terminal – terminal
peralatan dalam sistem tersebut harus dalam
2.3 Rugi-rugi Daya Saluran Transmisi batas yang diijinkan. Jika menggunakan
Apabila dimisalkan bahwa saluran yang tegangan diluar batas kemampuan, akan
menghubungkan antara bus p dan q memiliki mengakibatkan efek yang buruk bagi suatu
admitansi seri dan admitansi shunt total , peralatan.
maka arus yang mengalir pada saluran tersebut akan 2. Meningkatkan stabilitas sistem sampai
diberikan oleh: mendekati nilai maksimalnya agar dicapai suatu
(4) keadaan yang mendekati ideal.
Sehingga aliran daya dari bus p ke q diberikan oleh: 3. Mengurangi susut energi I2Xsal untuk

𝑦𝑝𝑞 memaksimalkan penyaluran energi pada Saluran
𝑃𝑝𝑞 + 𝑗𝑄𝑝𝑞 = 𝑉𝑝 𝐼𝑝𝑞 = 𝑉𝑝 [(𝑉𝑝 − 𝑉𝑞 )𝑦𝑝𝑞 + 𝑉𝑝 2
] (5)
Transmisi Tenaga Listrik (STTL)
Dengan cara yang sama, aliran daya dari bus q ke p
diberikan oleh :

Jom FTEKNIK Volume 8 Edisi 2 Juli s/d Desember 2021 3


Karena daya reaktif tidak dapat ditransmisikan Controlled Series Compensator (TCSC), serta
dalam jarak yang jauh, maka diperlukan peralatan Thyristor Controlled Phase Shifting
tambahan untuk mengatasinya. Berkaitan dengan Transformer (TCPST).
hal tersebut, selanjutnya akan dibicarakan mengenai 2. Tipe Voltage Source Converter (VSC), seperti
teori kompensasi secara singkat dibawah ini. Static Synchronous Compensator
Kompensasi artinya proses penggantian (STATCOM), Static Synchronous Series
kerugian atau cara untuk mengganti kerugian. Compensator (SSSC), Interline Power Flow
Secara sederhana bisa juga diartikan sebagai proses Controller (IPFC), Unified Power Flow
pengimbangan. Kompensasi pada Saluran Controller (UPFC).
Transmisi Tenaga Listrik (STTL) pada dasarnya
adalah memasukkan atau menyisipkan dengan 2.6 TCSC
sengaja peralatan penghasil/penyerap daya reaktif TCSC memiliki beberapa komponen yang
pada sistem tenaga listrik. STTL aliran atas atau mirip dengan TCR yaitu antara lain sebuah induktor
aliran udara memerlukan peralatan kompensasi. Hal yang seri dengan thyristor bipolar. Cara kerja
ini dimaksudkan untuk meningkatkan penampilan thyristor adalah dengan melakukan pengaturan pada
saluran, antara lain menstabilkan tegangan kerja sudut penyalaannya sehingga didapatkan beberapa
antara sisi kirim dan sisi terima, memperkecil variasi reaktansi induktif yang menyebabkan
panjang elektrik saluran sehingga menaikkan pertukaran daya reaktif yang cepat antara TCSC dan
hantaran dayanya. Peralatan-peralatan kompensasi sistem. TCSC dipasang paralel dengan sebuah
pada saluran transmisi antara lain reaktor shunt, kapasitor bank agar dapat mengkompensasi daya
kapasitor shunt, kapasitor seri, atau penggabungan reaktif (Glanzmann & Andersson, 2004).
diantaranya. Kompensasi reaktor shunt biasanya Pada prinsipnya TCSC dipasang secara seri
digunakan pada saluran transmisi jarak menengah dengan saluran transmisi. Pengaturan reaktansi
(80 – 250 km), kompensasi dengan kapasitor seri saluran transmisi dapat dilakukan dengan
atau kombinasi reaktor shunt dengan kapasitor seri mengendalikan reaktansi TCSC sehingga daya yang
digunakan pada saluran transmisi jarak jauh (> 250 mengalir dapat ditingkatkan atau dengan kata lain
km). peningkatan kapabilitas saluran transmisi. Pada
gambar 3 terlihat bahwa TCSC merupakan
2.5 FACTS kombinasi antara komponen TCR dengan kapasitor.
Pada perkembangan sistem tenaga listrik telah TCR terdiri dari induktor yang terhubung seri
dikenalkan suatu perangkat kontroler elektronika dengan thyristor.
daya yang mampu mengatur daya aktif maupun
reaktif secara cepat dan dinamis. Perangkat ini dapat
membuat transmisi jaringan AC beradaptasi dengan
perubahan kondisi yang disebabkan oleh perubahan
beban. Flexible AC Transmission System (FACTS) Gambar 3. Rangkaian Sederhana TCSC Satu
adalah suatu alat statis berbasis sistem elektronika Phasa
daya yang menyediakan kontrol beberapa parameter Persamaan Xeq yang merupakan hasil dari
pada saluran transmisi AC. sudut penyalaan ditunjukkan sebagai berikut ini :
Berdasarkan penggunaan kontrol, perangkat Persamaan (2-50) sampai (2-53) dirujuk dari buku
FACTS diklasifikasikan menjadi (Padiyar, 2007) : (Glanzmann & Andersson, 2004)
1. Tipe Variable Impedance (VI), seperti Static
VAR Compensator (SVC), Thyristor

Jom FTEKNIK Volume 8 Edisi 2 Juli s/d Desember 2021 4


1 2𝛼 sin(2𝛼) Dari gambar 4, terlihat bahwa besar sudut
𝐵𝐿 (𝛼) = − (1 − − ) (8)
𝜔𝐿 𝜋 𝜋 penyalaan thyristor adalah 0° dan 90°. Sudut
𝐵𝐶 = 𝜔𝐶 (9) penyalaan dijaga pada jarak ∆α dari titik resonansi.
𝐵𝑒𝑞 = 𝐵𝐿 (𝛼) + 𝜔𝐶 (10) Batas kompensasi maksimum TCSC (Xmax)
Dari persamaan diatas didapatkan persamaan Xeq ditentukan oleh sudut penyalaan αLmaxdan untuk
untuk TCSC : batas kompensasi minimum (Xmin) oleh sudut
1 penyalaan αCmin. Untuk mencegah terjadinya
𝑋𝑒𝑞 = − 𝐵 (11)
𝐿 (𝛼)+𝐵𝐶 kompensasi berlebihan, TCSC diatur pada daerah
Dapat diketahui bahwa dalam kerja antara -0,8Xline hingga 0,2Xline (Jumaat dkk,
pengoperasiannya, thyristor membutuhkan sudut 2012).
penyalaan. Sudut penyalaan biasanya berkisar rTCSCmin = -0,8 ;
antara 0° hingga 360°. Akan tetapi berdasarkan rTCSCmax = 0,2
referensi (Glanzmann & Andersson, 2004) sudut
penyalaan berkisar antara 0° hingga 90° sesuai i j
dengan penjabaran kurva ekivalen reaktansi TCSC
pada gambar 4.
XTCSC ZLINE

Xeq ∆α Gambar 5. Model TCSC pada Saluran


Transmisi
Xmax XL (α) = XC Dari gambar 5 dapat diketahui hubungan
Daerah antara rating TCSC dengan reaktansi pada saluran
induktif transmisi sebagai berikut :
induktif

resonansi

𝑋𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑋𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 + 𝑋𝑇𝐶𝑆𝐶 (12)


𝑋𝑇𝐶𝑆𝐶 = 𝑟𝑇𝐶𝑆𝐶 × 𝑋𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 (13)
Dimana:
Xby pass Xsaluran = Reaktansi saluran transmisi
α rTCSC = Rating kompensasi TCSC
unavailable
0° αL max αres αC min 90°
kapasitif

Daerah
Xmin kapasitif

Gambar 4. Reaktansi Ekivalen (Xeq) TCSC


(Glanzmann & Andersson ,2004)

Jom FTEKNIK Volume 8 Edisi 2 Juli s/d Desember 2021 5


III. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan menggunakan simulasi yang terdapat pada aplikasi Matlab R2016a. Ada
beberapa tahapan
penting dalam melakukan penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Membuat desain single line diagram kelistrikan objek penelitian menggunakan Matlab toolbox PSAT
2. Pengambilan Data Simulasi berupa : data penghantar saluran, impedansi saluran, beban, pembangkit,
trafo.
3. Analisa hasil simulasi terhadap kestabilan tegangan dan rugi-rugi daya.
Diagram alir penelitian diberikan pada gambar 6 berikut:

Gambar 6. flowchart Penelitian

Jom FTEKNIK Volume 8 Edisi 2 Juli s/d Desember 2021 6


3.1 Permodelan Sistem Tenaga Listrik
Pemodelan sistem tenaga listrik yang digunakan sebagai objek penelitian dan parameter –
parameter yang digunakan untuk pemodelan dan simulasi sistem tenaga listrik Matlab R2016a
toolbox PSAT. Gambar 7 merupakan Single line diagram sistem transmisi tenaga listrik dari Koto
Panjang sampai bus Balai Pungut.

Gambar 7. Single line diagram sistem transmisi tenaga listrik

3.2 Pemodelan Sistem Transmisi Sebelum Pemasangan TCSC pada Matlab Toolbox PSAT
Pemodelan saluran transmisi tenaga listrik dari bus Koto Panjang, bus Bangkinang, bus Garuda
Sakti dan bus Balai Pungut sebelum pemasangan TCSC pada saluran dengan menggunakan Matlab
toolbox PSAT dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Pemodelan saluran transmisi sebelum pemasangan TCSC pada Matlab toolbox
PSAT

Jom FTEKNIK Volume 8 Edisi 2 Juli s/d Desember 2021 7


3.3 Pemodelan Sistem Transmisi Dengan Pemasangan TCSC pada Matlab Toolbox PSAT
Pemodelan saluran transmisi tenaga listrik dari bus Koto Panjang, bus Bangkinang, bus Garuda
Sakti dan bus Balai Pungut dengan pemasangan TCSC pada saluran dengan menggunakan Matlab
dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Pemodelan saluran transmisi Setelah Pemasangan TCSC pada Saluran Garuda
Sakti dengan Balai Pungut pada Matlab toolbox PSAT
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Static Report Tegangan Aliran Daya
Pada penelitian ini membahas pemodelan Setelah Pemasangan TCSC pada Sistem 150 kV
TCSC pada saluran transmisi Subsistem Riau, Riau
pada bab ini membahas analisis perbandingan Bus V Bus (p.u.)
saat sebelum dan sesudah pemasangan TCSC.
Tabel 1. Static Report Tegangan Aliran Daya Balai Pungut 1
Sebelum Pemasangan TCSC pada Sistem 150 Bangkinang 0,99008
kV Riau
Bus V Bus (p.u.) Garuda Sakti 0,97693

Balai Pungut 1 Koto Panjang 1

Bangkinang 0,9868 Tabel 2 menunjukkan hasil dari


pengujian dengan pemasangan TCSC. Dari hasil
Garuda Sakti 0,9637 data simulasi terjadi peningkatan tegangan pada
bus Bangkinang dan Garuda Sakti. Semula
Koto Panjang 1 tegangan masing-masing 0,9868 p.u dan 0,9637
Tabel 1 memaparkan hasil simulasi p.u. Setelah dilakukan pengujian pemasangan
keadaan awal sistem kelistrikan Riau sebelum TCSC tegangan masing-masing bus meningkat
pemasangan TCSC pada saluran dengan menjadi 0,99008 p.u dan 0,97693 p.u.
menggunakan perintah static report pada Dampak dari pemasangan TCSC pada bus
software MATLAB toolbox PSAT. saluran Garuda Sakti ke bus Balai Pungut
kestabilan tegangan meningkat dan rugi-rugi
daya pada saluran menurun, sesuai dengan fungsi

Jom FTEKNIK Volume 8 Edisi 2 Juli s/d Desember 2021 8


TCSC yang mampu mengatur besar beban reaktif menurunkan total rugi-rugi daya pada saluran
pada saluran transmisi. sebesar 6,79%.
1 Pemasangan TCSC dapat mempengaruhi
Tegangan

tegangan di bus – bus yang berdekatan. Bila


0,99 TCSC bekerja pada daerah kapasitif, artinya
Xtcsc bernilai negatif dapat menyebabkan
0,98 tegangan naik di sekitar saluran Garuda Sakti,
sebaliknya jika TCSC bekerja pada daerah
0,97 induktif.

0,96 DAFTAR PUSTAKA

0,95 Abidin, Z. (2014). Dampak Pemasangan


Peralatan FACTS Terhadap Stabilitas
0,94 Tegangan Pada Sistem Tenaga.
Balai Pungut Bangkinang Garuda Sakti Koto Panjang Semarang : Universitas Diponegoro.
Nama Bus
Ahmad Dani, dkk. (2018). Perbaikan Faktor
Daya Menggunakan Kapasitor Sebagai
V Sebelum Menggunakan TCSC (p.u)
V Setelah Menggunakan TCSC (p.u) Kompensator Daya Reaktif. Medan :
Sekolah Tinggi Teknologi Sinar Husni.
Gambar 10. Perbandingan Tegangan Arjana, I. G. (2014). Peningkatan Stabilitas
Sebelum dan Setelah Pemasangan TCSC Sistem Transmisi 150 KV Bali
Gambar 10 menggambarkan perbandingan Menggunkan Facts Device. Bali :
tegangan pada bus objek penelitian sebelum dan Universitas Udayana.
sesudah pemasangan TCSC. Hasil yang dilihat Bintang Unggul P. (2016). Analisa Pemasangan
pada hasil simulasi Setelah dilakukan Kompensator Reaktor Shunt dalam
pemasangan TCSC kestabilan tegangan Perbaikan Tegangan Ekstra Tinggi.
mengalami perubahan pada bus Bangkinang dan Jakarta : Universitas Tama Jagakarsa.
bus Garuda Sakti yaitu meningkat menjadi Budiono Mismail. (1983). Analisa Sistem
0,99008 p.u dan 0,97693 p.u. Tenaga. Malang : Universitas Brawijaya.
Hal ini membuktikan bahwa TCSC Efendi, L. H. (2006). Pemanfaatan Teknik
merupakan salah satu alat yang mampu Modulasi Lebar Pulsa (PWM). Bandung:
memperbaiki profil tegangan dan mengurangi Institut Teknologi Bandung
rugi-rugi daya sesuai dengan fungsi TCSC yang Hafidz, M. (2013). Kompensator Daya Reaktif.
mampu mengatur besar beban reaktif pada Sekolah Tinggi Teknik – PLN (STT-
saluran transmisi. PLN).
Hastanto Ari, Y. H. (2012). Optimasi
V. KESIMPULAN Penempatan SVC untuk Memperbaiki
Berdasarkan hasil desain dan modeling Profil Tegangan Pada Sistem 500 KV
rangkaian Kompensator Seri Menggunakan Jamali Menggunakan Metode Particle
Thyristor pada saluran Garuda Sakti 150 kV Swarm Optimization (PSO). Semarang :
dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: Universitas Diponegoro.
Pemasangan TCSC pada saluran Garuda Lukmanul, H. E. (2006). Pemanfaatan Teknik
Sakti ke Balai Pungut menyebabkan kenaikan Modulasi Lebar Pulsa (PWM). Bandung:
kestabilan tegangan pada bus Bangkinang 0,4% Institut Teknologi Bandung.
dan pada bus Garuda Sakti 1,4%. Tegangan rata- Mutmainnah. (2013). Analisis Kompensasi Daya
rata pada objek penelitian mengalami Reaktif Dengan Menggunakan Facts
peningkatan 1,15%.Pemasangan TCSC mampu Devices Pada Saluran Transmisi Sistem
Kelistrikan Sulawesi Selatan. Makassar :
Universitas Hasanuddin.

Jom FTEKNIK Volume 8 Edisi 2 Juli s/d Desember 2021 9


Pranyata, D. P. (2014). Optimasi Penenmpatan
dan Kapasitas Multi FACTS Device pada
Sisten Tenaga Listrik Menggunaka
Metode Particle Swarm Optimization (
PSO ). Malang: Universitas Brawijaya.
Professor A.T Johns, D. A.-G. (1999). Flexible
ac transmission System (FACTS). United
Kingdom
Saadat, H. 1999. Power System Analysis.
McGraw-Hill: International Edition.
Syiska Yana,dkk. (2016). Pengaruh
Pemasangan SVC pada Sistem Tenaga
Listrik. Medan : Universitas Sumatera
Utara.

Jom FTEKNIK Volume 8 Edisi 2 Juli s/d Desember 2021 10

Anda mungkin juga menyukai