Bab Ii
Bab Ii
BAB II
GEOLOGI DAN KEADAAN ENDAPAN
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Pontianak /Nanga Taman (Pieters dan Sanyoto,
1993), secara geologis daerah Kabupaten Kubu Raya hampir seluruhnya terdiri dari
endapan aluvial, pasang surut, danau, rawa dan undak. Berdasarkan posisinya, seluruh
areal studi terletak pada formasi aluvium dan endapan rawa (Qa) yang merupakan
formasi paling muda berumur quarter. Formasi ini terdiri dari kerikil, pasir, lanau,
lumpur dan gambut. Endapan ini menutupi dataran aluvial dan pasang surut di bagian
barat, lembah sungai kapuas dan lembah – lembah sungai besar lainnya yang mengalir
ke terain perbukitan yang terpotong – potong dan kedalam dataran aluvial. Bagian
barat dan selatan terdiri dari endapan – endapan laut dan sungai baru berumur paling
muda dan menempati seluruh zona pertanian bagian barat Kubu Raya. Zona pantai
terdiri dari cekungan liat yang tertutup oleh rawa – rawa gambut dan dilintasi danau –
danau dangkal dan rawa yang terkena banjir secara periodik yang berada diantara teras
– teras tertutup gambut.
Wilayah Kabupaten Kubu Raya secara fisik terbentuk oleh berbagai macam formasi
geologi yang pada umumnya berumur antara jaman jura sampai pliosen dan kuarter,
secara keseluruhan terdapat 6 jenis formasi geologi dengan penyebaran luas yang
bervariasi. Formasi geologi yang paling dominan adalah endapan aluvial - rawa dengan
luasan mencapai ± 689.045,14 (98,64 %) dari total luas wilayah kabupaten. Urutan
selanjutnya adalah Granit Sukadana (Kus) 0,7 0 %, Tonalit Sepauk (Kls) 0,19 %,
II -
CV. MITRA GEOTAMA
1
DOKUMEN STUDI KELAYAKAN
KOMODITAS BATUAN (PASIR PASANG)
CV. MITRA GEOTAMA – KUBU RAYA
Batuan Gunungapi Kerabai 0,19 %, Batupasir Kempari 0,17 %, dan Batupasir Sekayam
0 ,1 1 %.
II -
CV. MITRA GEOTAMA
2
DOKUMEN STUDI KELAYAKAN
KOMODITAS BATUAN (PASIR PASANG)
CV. MITRA GEOTAMA – KUBU RAYA
II -
CV. MITRA GEOTAMA
3
DOKUMEN STUDI KELAYAKAN
KOMODITAS BATUAN (PASIR PASANG)
CV. MITRA GEOTAMA – KUBU RAYA
II -
CV. MITRA GEOTAMA
4
DOKUMEN STUDI KELAYAKAN
KOMODITAS BATUAN (PASIR PASANG)
CV. MITRA GEOTAMA – KUBU RAYA
II -
CV. MITRA GEOTAMA
5
DOKUMEN STUDI KELAYAKAN
KOMODITAS BATUAN (PASIR PASANG)
CV. MITRA GEOTAMA – KUBU RAYA
Batuan Gunungapi Kerabai (Kuk) : Lava andesit, dasit, basal, dan breksi lava,
piroklastik dan intrusi – intrusi kecil.
Batupasir Kempari (Kuke) : Arenit kuarsa, arenit litos, setempat kerikilan.
Granit Sukadana (Kus) : Monzogranit, syenogranit, monzonit kuarsa, syenit
kuarsa, granit felspar alkali, dan sedikit granodiorite, tonalit, diorite kuarsa.
Gabro Biwa (Kub): Gabro hornblende – klinopiroksen kadang – kadang
dengan biotit hipersten, dan olivine.
Granit Laur (Kll) : Monzogranit biotit – hornblende; sedikit syenogranit biotit
dan granodiorit horblenda – biotit.
Tonalit Sepauk (Kls) : Tonalit biotit – hornblende, granodiorite, dan diorit
kuarsa umumnya berfoliasi.
Batuan Malihan Pinoh (PzTRp) : Batusabak, batutanduk, filit, kuarsit, sekis,
amfibolit, genes, dan migmatit.
II -
CV. MITRA GEOTAMA
6
DOKUMEN STUDI KELAYAKAN
KOMODITAS BATUAN (PASIR PASANG)
CV. MITRA GEOTAMA – KUBU RAYA
Stratigrafi
CV. Mitra Geotama
Gambar 2.4. Korelasi Satuan Peta Geologi Lembar Pontianak/Nangataman, Kalimantan Barat
Berdasarkan penamaan satuan batuan secara litostratigrafi yaitu kesamaan ciri litologi,
maka stratigrafi daerah penyelidikan dapat dibagi menjadi 1 satuan batuan. Satuan
batuan tersebut adalah satuan endapan pasir (Lihat Lampiran Foto 2.1). Pada peta
II -
CV. MITRA GEOTAMA
7
DOKUMEN STUDI KELAYAKAN
KOMODITAS BATUAN (PASIR PASANG)
CV. MITRA GEOTAMA – KUBU RAYA
geologi daerah penyelidikan, satuan ini diberi warna abu - abu , menempati 100% dari
daerah penyelidkan. Satuan ini terdapat didalam wilayah Izin Usaha Pertambangan
daerah penyelidikan.
II -
CV. MITRA GEOTAMA
8
DOKUMEN STUDI KELAYAKAN
KOMODITAS BATUAN (PASIR PASANG)
CV. MITRA GEOTAMA – KUBU RAYA
II -
CV. MITRA GEOTAMA
9
DOKUMEN STUDI KELAYAKAN
KOMODITAS BATUAN (PASIR PASANG)
CV. MITRA GEOTAMA – KUBU RAYA
Dalam pemetaan geologi yang pada lokasi CV. Mitra Geotama, dibuat lintasan-lintasan
pengamatan yang dapat mencakup seluruh daerah penyelidikan. Perencanaan lintasan
tersebut dilakukan setelah mendapatkan gambaran umum seperti kondisi geologi
regional dan geomorfologi daerah diketahui, agar lintasan yang direncanakan dapat
efektif dan representatif. Pada lokasi CV. Mitra Geotama, lintasan ditentukan
berdasarkan kepentingan penyelidikan endapan pasir pasang. Terkait hal tersebut,
lintasan dibuat memanjang mengikuti alur sungai yang masuk dalam wilayah izin usaha
pertambangan. Selain itu, lintasan juga akan digunakan sebagai data tambahan dalam
input data bathimetri. Untuk lokasi CV. Mitra Geotama, dibuat lintasan terbuka, dimana
pengamatan dan pengambilan data dilakukan menelusuri sungai dengan titik akhir yang
selalu berbeda.
2.2.1. Bathimetri
Pemetaan topografi dilakukan dengan pengambilan data bathimetri bawah
permukaan sungai menggunakan GPS Echosounder dengan metode singlebeam.
Ini dilakukan untuk mengambil data bawah permukaan yang nantinya akan
digunakan dalam pengolahan data perhitungan sumber daya, penentuan cebakan
dan sebaran, dan morfologi bawah permukaan.
Pada lokasi CV. Mitra Geotama pemetaan topografi dilakukan dengan
pengambilan data bathimetri bawah permukaan sungai menggunakan GPS
Echosounder dengan metode singlebeam. Singlebeam echosounder adalah
dengan memancarkan gelombang suara ke arah dasar sungai. Alat Echosounder
akan mencatat waktu pada saat gelombang suara dipancarkan ke dasar sungai dan
waktu kedatangan pantulan gelombang suara tersebut. Pengukuran dengan
menggunakan singlebeam echosounder dapat dilihat pada gambar 3.1. Dalam
pengukuran topografi daerah penyelidikan, dibantu oleh peta dasar topografi
II -
CV. MITRA GEOTAMA
10
DOKUMEN STUDI KELAYAKAN
KOMODITAS BATUAN (PASIR PASANG)
CV. MITRA GEOTAMA – KUBU RAYA
II -
CV. MITRA GEOTAMA
11
DOKUMEN STUDI KELAYAKAN
KOMODITAS BATUAN (PASIR PASANG)
CV. MITRA GEOTAMA – KUBU RAYA
c. Ketika sonar memiliki sudut beam yang sempit maka akan menyediakan
keakuratan posisi yang cukup tinggi dalam pengukuran kedalamannya.
2.2.2. Litologi
Berdasarkan penamaan satuan batuan secara litostratigrafi yaitu kesamaan ciri
litologi, maka stratigrafi daerah penyelidikan dapat dibagi menjadi satuan
endapan pasir . Pada peta geologi, satuan ini diberi warna abu-abu, satuan ini
terdapat di daearah penyelidikan. Satuan ini terdapat di sepanjang kapuas,
diendapkan tidak selaras di atas batulanau, endapan sungai berumur kuarter.
Terdiri dari material lepas – lepas berupa lumpur, pasir, kerikil dan bahan
tumbuhan. Lingkungan pengendapannya pada sungai, rawa dan dataran banjir.
II -
CV. MITRA GEOTAMA
12
DOKUMEN STUDI KELAYAKAN
KOMODITAS BATUAN (PASIR PASANG)
CV. MITRA GEOTAMA – KUBU RAYA
Pengendapan sedimen pada pasir sungai ini sangat berpengaruh pada litologi
pembentukan batuan yang terdapat di sekitar lokasi penyelidikan. Batuan ini bisa
berasal dari batuan beku yang telah mengalami proses laterisasi, oksidasi,
lithifikasi dan pengkayaan hidroksida. Oleh proses-proses fisika, kimia dan
biologi batuan tersebut terlapukan menjadi batuan sedimen atau sedimen lepas
yang terendapkan pada cekungan sedimentasi kuarter yang merupakan batuan
asal
II -
CV. MITRA GEOTAMA
13