Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 3

Pengambilan Keputusan
Vina Rahmatul Laeli 183112351550089
Suci Rahmahwati 183112351550173
Mohamad Padli Khair 183112351550177
Tania Rebecca 183112351550105
Putri Bintang Timur 183112351550248
Andita Maulidayanti 183112351550249
Aditya Bagus F 183112351550250
Bagus Kurniawan 183112351550235
Siti Aisyah 183112351550230
Amelia Nira 183112351550103
Pohon Keputusan

Pasar Bagus 99 T
20%

Beli Pesawat Pasar Sedang 80 T


Ketidakpastian 50%
situasi kondisi
194 T pandemi
Pasar Buruk 30% 15 T

Keputusan BUMN
Garuda Indonesia

179T Pasar Bagus 20%0 93 T

Pasar Sedang 50% 80 T


Ketidakpastian
situasi kondisi
Sewa Pesawat pandemi

Pasar Buruk 30% 6T

Pada situasi yang tidak pasti akibat pandemi ini Pt. Garuda Indonesia harus mengekspan armada penerbangannya guna menambah profit
perusahaan. Namun berdasarkan hasil analisis dengan metode perhitungan expected value, pada pilihan membeli pesawat Pt. Garuda Indonesia
harus mengeluarkan dana sebesar 194 T, sementara apabila Pt. Garuda Indonesia memilih untuk menyewa pesawat maka perusahaan harus
mengeluarkan 179 Trilliun. Berdasarkan hasil diatas, maka rekomendasi untuk perusahaan untuk lebih memilih membeli pesawat. Karena, membeli
pesawat dinilai lebih efisien anggaran untuk jangka panjangnya sebagai pertimbangan setiap pesawat harus mengeluarkan biaya anggaran
Maintenance jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Sehingga apabila memilih untuk menyewa cost yang harus dikeluarkan lebih
besar daripada membeli untuk anggaran jangka panjangnya. Selain itu setiap penyewaan memiliki batas waktu tertentu sehingga apabila ingin
memperpanjang sewa maka harus memakan anggaran yang lebih besar ditambah maintenance yang dibebankan pada perusahaan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai