Anda di halaman 1dari 69

Matematika

untuk SMP/MTs Kelas VII


Semester Gasal EDISI REVISI

Kata Pengantar Daftar Isi


Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan
Bab 1 Bilangan.......................................................2
Yang Maha Esa atas selesainya penerbitan buku ajar ini.
Uji Kompetensi 1-1..............................................9
Berkat limpahan rahmat dan anugerah Tuhan Yang Maha
Uji Kompetensi 1-2...........................................25
Pemurah, kami dapat kembali menerbitkan dan
menghadirkan buku ajar ini di tengah para siswa dan guru.
Bab 2 Himpunan...................................................27
Partisipasi dan kontribusi para siswa dan guru telah A. Pengertian Himpunan................................27
mendorong kami masih tetap dapat menerbitkan buku ini. B. Himpunan Bagian......................................30
Buku ajar ini diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan para C. Melakukan Operasi Irisan,
siswa dan guru akan buku-buku referensi, pen- damping, Gabungan, Kurang (Selisih), dan
atau pelengkap untuk mendukung kegiatan belajar- Komplemen pada Himpunan.....................33
mengajar. Sebagaimana diketahui, kegiatan belajar- D. Menyajikan himpunan dengan
mengajar sering kali dianggap dan dirasa kurang cukup jika Diagram Venn...........................................37
sepenuhnya hanya mengandalkan buku teks yang sudah Uji Kompetensi..................................................41
distandardisasi. Dengan demikian, perlu pula diadakan buku-
buku lain yang dapat berperan menjadi pendamping dan Bab 3 Bentuk Aljabar...........................................43
pelengkap. Buku ajar inilah salah satu alternatif yang dapat A Memahami Bentuk Aljabar.......................43
berfungsi menjadi pendamping dan B. Operasi Bentuk Aljabar.............................44
pelengkap buku teks yang selama ini sudah ada. Uji Kompetensi..................................................51
Sebagai buku ajar, buku ini kami susun berdasarkan
kurikulum yang berlaku dalam dunia pendidikan kita, yakni Bab 4 Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Kurikulum 2013. Berdasarkan kurikulum ini, proses belajar- Satu Variabel..............................................53
mengajar difokuskan pada pembelajaran saintifik untuk A. Pernyataan, dan Kalimat Terbuka..............53
membentuk kompetensi pengetahuan, kompetensi B. Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) 54
keterampilan, dan kompetensi sikap. Pembelajaran saintifik C. Pertidaksamaan Linear Satu
merupakan pembelajaran yang terdiri atas aktivitas Variabel (PtLSV).......................................56
mengamati, menanya, menalar (mengeksplorasi), Uji Kompetensi..................................................61
mencoba (mengasosiasi), dan membentuk jejaring
(mengomunikasikan). Penilaian Akhir Semester........................................62
Kami berharap, buku ajar ini dapat membantu siswa
dalam menguasai kompetensi seperti yang disyaratkan
Kurikulum 2013. Sungguh merupakan kegembiraan dan
kepuasan bagi kami apabila hal itu dapat terwujud. Guna
membuat harapan itu menjadi kenyataan, kami akan terus
berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
buku ajar ini.
 Redaksi
Bab

1 Bilangan

Kompetensi Inti Kata Kunci


Melalui proses pembelajaran bilangan siswa mampu : Bilangan Bulat
Menjelaskan dan menentukan urutan pada bilangan bulat (positif dan negatif) dan pecahan
Bilangan (biasa, campuran, desimal, persen)
Pecahan
Menjelaskan dan melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi
Desimal
Menjelaskan dan menentukan representasi bilangan dalam bentuk bilangan Membandingkan
berpangkat bulat positif dan negatif
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan urutan beberapa bilangan bulat dan pecahan
Bilangan Desimal(biasa, campuran, desimal, persen)
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
Operasi Hitung
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan dalam bentuk bilangan
KPKberpangkat bulat positif dan negatif
FPB

Peta Konsep

Bilangan

Bilangan Bilanga
Rasional n

Ringkasan Materi
1. Menemukan Konsep Bilangan Bulat
Kalian mungkin pernah menggunakan termometer. Jika kalian amati,
pada termometer tertera bilangan bulat negatif, nol, dan positif.
Bilangan-bilangan tersebut yang akan kita bahas pada bab ini.

Cermati
Dari prakiraan cuaca kota-kota besar di dunia tercatat suhu tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut :
Moskow : terendah 5°C di bawah nol dan tertinggi 18°C ; Mexico: terendah 17°C di bawah nol dan
tertinggi 34°C ; Paris : terendah 3°C di bawah nol dan tertinggi 17°C dan Tokyo : terendah 2°C di bawah
nol dan tertinggi 25°C. Perubahan suhu terbesar terjadi di kota....
dari data di atas dapat kita nyatakan sebagai berikut :
 Kota Moscow memiliki suhu terendah -50 C dan tertinggi 180 C.
 Kota Mexico memiliki suhu terendah -170 C dan tertinggi 340 C.
 Kota Tokyo memiliki suhu terendah -20 C dan tertinggi 250 C.

2 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Coba kalian ingat kembali operasi pengurangan pada bilangan cacah, seperti berikut ini:

20 – 9 = 11 12 – 7 = 5 30 - 15 = 15 9–9=0
Bagaimana jika 9 – 12 dan 20 – 30? Bilangan apakah hasilnya?
2. Operasi Bilangan Bulat
2.1. Pengertian Bilangan Bulat
Kalian tentu pernah merasakan suhu yang sangat dingin, misalnya saat memegang es batu. Suhu es
batu bisa lebih rendah dari 60C, atau bahkan lebih rendah lagi. Untuk mengukurnya, kita gunakan
termometer. Pada termometer, terdapat angka-angka negatif, nol dan angka-angka positif. Angka-angka
tersebut jika digambar dalam garis bilangan, seperti gambar barikut.

Bilangan bulat negatif terletak di sebelah kiri bilangan nol, dan bilangan positif terletak di sebelah kanan
bilangan nol.
2.2. Urutan Bilangan Bulat.
Pada garis bilangan, bilangan bulat disusun secara menaik dari kiri ke kanan, sehingga bilangan di
sebelah kanan lebih besar daripada bilangan di sebelaah kiri. Untuk mebandingkan dua bilangan bulat,
digunakan lambang “<” (lebih kecil) dan “>” (lebih besar).
Contoh:
Bilangan
Salin bulatdengan
dan isilah adalah tanda
bilangan
“<”yang
atauterdiri daripernyataan
”>” agar bilangan bulat negatif,
di bawah ininol, dan bilangan
bernilai benar! a.bulat positif
10 ... – 20 c. – 9 ... - 8
b. – 25 ... 12 d. 12 ... 15

Penyelesaian :
a. Pada garis bilangan, angka 10 terletak di sebelah kanan – 20. Maka 10 > -20
b. Pada garis bilangan, angka –25 terletak di sebelah kiri 12. Maka – 25 < 12
c. Pada garis bilangan, angka –9 terletak di sebelah kiri – 8. Maka - 9 < - 8
d. Pada garis bilangan, angka 12 terletak di sebelah kiri 15. Maka 12 < 15
2.3. Penjumlahan Bilangan Bulat.
Untuk menghitung hasil penjumlahan bilangan bulat, dapat digunakan alat bantu mistar hitung yang ada
bilangan negatifnya atau dengan menggunakan garis bilangan.
a. Penjumlahan dengan mistar hitung
Untuk menghitung hasil penjumlahan dengan alat bantu mistar hitung, dapat dilakukan dengan cara di
bawah ini.
Misalkan kita akan menghitung -4 + 6, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Geserlah mistar kedua ke kiri, sehingga angka 0 pada mistar kedua berimpit dengan angka -4
pada mistar pertama
2) Perhatikan angka 6 pada mistar kedua, berimpit dengan angka 2 pada mistar pertama.

b. Penjumlahan dengan garis bilangan


Untuk menghitung penjumlahan bilangan bulat dengan garis bilangan, perlu diperhatikan bahwa bilangan
positif menunjuk arah ke kanan, sedangkan bilangan negatif menunjuk arah ke kiri.

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 3
Contoh:
Dengan menggunakan garis bilangan, tentukan hasil penjumlahan berikut: a. -5
+ 6 b. 8 + (-5)
Penyelasaian :
a. Untuk menghitung -5 + 6, langkah-langkahnya sebagai barikut.
1) Dari angka 0 bergerak ke kiri lima satuan sampai angka -5.
2) Dari angka -5 bergerak ke kanan enam satuan sehingga sampai angka 1.

Jadi -5 + 6 = 1
b. Untuk menghitung 8 + (-5), langkah-langkahnya sebagai berikut.
1) Dari angka 0 bergerak ke kanan delapan satuan sampai angka 8.
2) Dari angka 8 bergerak ke kiri lima langkah sehingga sampai angka 3.

2.4. Sifat-Sifat Penjumlahan Bilangan Bulat


Pada penjumlahan bilangan bulat, akan berlaku sifat-sifat tertutup,komutatif, asosiatif dan unsur
identitas.
1. Sifat tertutup
Contoh :
-9 + 5 = -4.
Bilangan-bilangan -9,5,-4 adalah bilangan bulat.
2. Sifat Komutatif (Pertukaran)
Hasilmemahami
Untuk dari penjumlahan bilangan-bilangan
sifat komutatif (pertukaran) bulat
padaadalah bilanganbilangan
penjumlahan bulat juga
bulat,
Perhatikan contoh berikut.
Contoh :
(i) -5 + 7 = 2 (ii) 7 + (-5) = 2
Hasil (i) dan (ii) sama, jadi -5 + 7 = 7 + (-5)
3. Sifat Asosiatif (Pengelompokan)
Untuk: sembarang bilangan bulat a dan b, berlaku a + b = b + a
Contoh
(i) (-8 + 6) + 7 = -2 + 7 =5
(ii) -8 + (6 + 7) = -8 + 13 =5
Jadi (-8 + 6) + 7 = -8 + (6 + 7)
Dari contoh di atas, terlihat bahwa penjumlahan tiga bilangan bulat menghasilkan bilangan yang
sama meskipun urutan pengerjaannya berubah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penjumlahan bilangan bulat bersifat asosiatif.
(iii) Unsur Identitas.
Untuk
Unsur sembarang
identitas bilangan bulatbilangan
dari penjumlahan a, b, c berlaku (a + b)nol.
bulat adalah + c Perhatikan
= a + (b + c)
contoh berikut. Contoh
:
-9 + 0 = -9 0+5=5 0 + (-6) = 6
Untuk sembarang bilangan bulat a, berlaku a + 0 = 0 + a = a.
0 adalah unsur identitas (element netral) pada penjumlahan bilangan bulat

4 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
2.5. Invers Jumlah (Lawan) Dari Suatu Bilangan Bulat
Setiap bilangan bulat, mempunyai invers aditif atau lawan jumlah. Setiap bilangan yang saling
berlawanan, bila dijumlahkan hasilnya 0.
-5 merupakan lawan dari 5
9 merupakan lawan dari -9
2.6. Pengurangan Bilangan Bulat
Invers jumlah (lawan)
Mengurangi sebuahdari a adalahbulat,
bilangan –a. sama halnya dengan menjumlahkan dengan lawan
Invers jumlah (lawan) dari –a adalah
pengurangnya. Perhatikan contoh berikut. a.
Contoh :
a. – 6 – 4 = – 6 + (– 4) b. 10 – 14 = 10 + (– 14) c. 10 – (– 6) = 10 + 6
= – 10 =–4 = 16
Untuk sembarang
2.7. Perkalian Bilangan bilangan
Bulat a dan b, selalu berlaku a – b = a + (-b)
Untuk sembarang
1. Aturan perkalian bilangan a dan b berlaku a – (-b) = a + b ,sebab lawan dari b adalah -b
Sebelum membicarakan perkalian bilangan bulat, terlebih dahulu kita bicarakan arti perkalian pada
bilangan cacah.
a). 3 x 5 berarti ada tiga limaan, yaitu :
3 x 5 = 5 + 5 + 5 = 15 (bukan 3 + 3 + 3 + 3 + 3)
b). 4 x 3 berarti ada 4 tigaan, yaitu :
4 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 = 12 ( bukan 4 + 4 + 4)
Arti perkalian tersebut dapat digunakan untuk menentukan perkalian bilangan bulat positif
dengan bilangan bulat negatif berikut ini. 1
x (-2) = -2
2 x (-2) = (-2) + (-2) = -4
3 x (-2) = (-2) + (-2) + (-2) = -6
4 x (-2) = (-2) + (-2) + (-2) + (-2) = -8
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
Perhatikan perkalian dalam tabel berikut.
Hasil kali antara bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat
a b axb a b axb
negatif
3 –5 –15 –
Untuk setiap bilangan a dan b berlaku a x (-b) = -ab4 –4 16
2 –5 –10 –4 –3 12
1 –5 –5 –4 –2 8
0 –5 0 –4 –1 4
–1 –5 5 –4 1 –4
–2 –5 10 –4 2 8
–4 3 –12
Dari tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
• Hasil kali bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat
positif.
• Hasil kali bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif adalah bilangan bulat
negatif

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 5
2.8. Sifat –sifat perkalian
a. Sifat komutatif ( pertukaran )
Perhatikan hasil perkalian berikut.
-2 x 4 = -8 ; 4 x (-2) = -8 dan -3 x (-5) = 15 ; -5 x -3 = 15
b. Sifat asosiatif ( pengelompokan)
Untuk setiap
Perhatikan a dan berikut.
perkalian b bilangan bulat, berlaku sifat komutatif, yaitu a x b = b x a
(-3 x (-2)) x 5 = 6 x 5 dan -3 x (-2 x 5) = -3 x (-10)
= 30 = 30
c. Sifat Distributif (Penyebaran)
Untuk setiap
Perhatikan bilangan
contoh a, b dan c bilangan bulat, berlaku (ax b) x c = a x (b x c)
berikut.
2). 3 x (-4 – 5) = 3 x (-9) dan ( 3 x (-4)) –(3 x 5) = -12 – 15
= -27 = -27
d. Unsur identitas.
Untuk
Unsur setiap a,dari
identitas b, dan c bilangan
perkalian bulat,bulat
bilangan berlaku sifatbilangan
adalah distributif
1. perkalian terhadap penjumlahan,
yaitu
-2 x 1 = -2 a x (b +c) = (a x b) +
dan 1 x (-2) = -2 , (a x c)
1 x -5 = -5 dan -5 x 1 = -5
2.9. Pembagian Bilangan Bulat
Untuk setiap bilangan bulat a, berlaku a x 1 = 1 x a = a
1. Pembagian sebagai Operasi Kebalikan dari Perkalian
Untuk menentukan nilai m dari m x 6 = 42, dapat dicari dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut ini.
1. Bilangan manakah yang jika dikalikan 6 menghasilkan 42?
2. Berapakah hasil dari 42 : 6 ?
Ternyata jawaban dari kedua pertanyaan di atas adalah sama, yaitu 7.
Dengan demikian, membagi 42 dengan 6, sama artinya dengan menentukan suatu bilangan yang jika
dikalikan dengan 6 menghasilkan 42.
2. Sifat pembagian pada bilangan bulat.
a. Pembagian
Pembagian adalah operasi
bilangan kebalikan
bulat dari perkalian.
negatif dengan bilangan bulat positif.
JikaPerhatikan
a , b, c adalah bilangan bulat,
pembagian berikut. dengan b ≠ 0 maka a : b = c sama artinya dengan b x c = a
-20 : 5 = -4 sebab -4 x 5 = -20
-12 : 3 = -4 sebab -4 x 3 = -12
Dari pembagian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
b. Pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif.
Jika bilangan
Perhatikan bulat negatif
pembagian berikut.dibagi dengan bilangan bulat posisitf, maka menghasilkan
bilangan bulat negatif
18 : (-3) = -6 sebab -6 x (-3) = 18
30 : (-6) = -5 sebab -5 x (-6) = 30
Dari pembagian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
Jika bilangan bulat positif dibagi bilangan bulat negatif maka menghasilkan bilangan bulat
negatif.

6 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
c. Pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif
Perhatikan pembagian berikut.
-24 : (-8) = 3 sebab 3 x (-8) = -24
-60 : (-10) = 6 sebab 6 x (-10) = -60
Dari pembagian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
Jika
2.10. Operasi bilangan
Hitung bulat negatif
Campuran dibagi bilangan
Pada Bilangan Bulat bulat negatif maka hasilnya bilangan bulat positif
Dalam operasi hitung, sering kali kita mempergunakan tanda kurung. Apabila kita akan
melakukan operasi hitung, gunakan aturan-aturan berikut.
a. Penghitungan yang berada di dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu.
b. Perkalian dan pembagian setingkat, penjumlahan dan pengurangan setingkat. Operasi hitung yang
setingkat dikerjakan secara berurutan dari sebelah kiri.
c. Perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatannya dari penjumlahan dan pengurangan. Jadi perkalian
dan pembagian dikerjakan terlebih dahulu.
Perhatikan contoh dan penyelesaian berikut.
Tentukan hasil dari operasi hitung berikut.
a. -12 + 6 : (-2) penyelesaian : -12 + 6 : (-2) = -12 + (-3) = -15
b. [12 – 6] x (-3) penyelesaian : [12 – 6] x (-3) = 6 x (-3) = -18
c. -8 : 4 x 3 penyelesaian : -8 : 4 x 3 = -2 x 3 = -6
a. 15 – (-3) + 6 : 2 penyelesaian : 15 – (-3) +6 : 2 =15 –(-3) +3 = 15 +3+ 3 = 18 + 3 = 21
2.11. Menaksir Hasil Perkalian Dan Pembagian Bilangan Bulat
Pada saat tertentu kita sering dituntut untuk berpikir cepat dan dengan kesalahan yang minimal. Untuk
itu kita harus mempunyai pengetahuan dalam menaksir sesuatu. Sebagai contoh kita akan menaksir hasil
perkalian dan pembagian antara dua bilangan bulat. Hasil taksiran tersebut biasa dihubungkan dengan
tanda pendekatan yaitu “≈”.
Aturan penaksiran yang umum kita pakai adalah sebagai berikut.
 Untuk taksiran ke angka puluhan terdekat.
 Jika satuannya kurang dari 5, maka angka tidak dihitung atau dihilangkan.
 Jika satuan lebih dari ataun sama dengan 5, maka angka tersebut dibulatkan ke atas menjadi 1
puluhan.
Agar lebih jelas, perhatikan contoh-contoh berikut.
59 ≈ 60; 44 ≈ 40 ; 75 ≈ 80; 193 ≈ 190 ; 206 ≈ 210
Aturan-aturan penaksiran di atas juga berlaku untuk taksiran ke ratusan, ribuan terdekat, puluhan
ribu terdekat, dan seterusnya.
Contoh:
Tentukan hasil taksiran ke puluhan terdekat pada operasi berikut!
a. 68 x 24 b. 76 x 25 c. 2365 : 324
Penyelesaian :
a. 68 x 24 ≈ 70 x 20 b. 76 x 25 ≈ 80 x 30 c. 2365 : 324 ≈ 2400 : 300
≈ 1400 ≈ 2400 ≈ 800
3. Menggunakan Faktor Prima dan Faktorisasi untuk Memecahkan Masalah Sehari-hari yang
Berkaitan dengan FPB dan KPK
1) Menemukan Konsep Bilangan Bulat Habis Dibagi Bilangan Bulat.
Perhatikan pembagian bilangan bulat berikut.
15 : 3 = 5
Dari pembagian bilangan bulat ini kita dapat menyebut:
– 15 adalah bilangan yang dibagi
– 3 adalah bilangan pembagi
– 5 adalah bilangan hasil pembagian
– 3 habis membagi 15
– 15 habis dibagi 3

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 7
Berdasarkan contoh pembagian ini, kita temukan definisi berikut.
2) Menemukan Konsep Faktor-Faktor Bilangan Bulat.
Misalkanperkalian
Perhatikan a dan b bilangan
bilangan bulat! Bilangan a dikatakan habis dibagi b dengan b ≠ 0 jika ada
bulat berikut!
bilangan
30 = 6 × 5 bulat k sehingga berlaku a = k × b atau a merupakan kelipatan dari b
Dari perkalian bilangan bulat ini kita dapat menyebut:
– 30 adalah bilangan hasil perkalian – 5 adalah bilangan pengali
– 6 adalah bilangan yang dikalikan – 6 faktor dari 30
– 5 faktor dari 30
Berdasarkan contoh perkalian ini, kita temukan definisi berikut
3) Menemukan Konsep Bilangan Prima
Misalkan a dan b bilangan bulat. Bilangan b dikatakan faktor dari a jika dan hanya jika a habis dibagi
Lanjutkan
b. bilangan bulat positif yang kurang dari atau sama dengan 100 pada tabel berikut dengan menyalin
terlebih dahulu di buku tulismu!
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11
21 --- --- --- --- --- --- --- --- ---
Lakukan kegiatan berikut.
Coret bilangan 1; semua bilangan yang habis dibagi 2, 3, 5, 7 kecuali 2, 3, 5, 7!
Perhatikan kembali bilangan-bilangan yang tidak di coret pada tabel yang sudah kalian salin di atas! Apa
yang dapat kalian simpulkan? Diskusikan dengan teman dan guru kalian.
4) Faktor Prima dan Faktorisasi Prima dari Bilangan Bulat.
Misalkan a dan b anggota himpunan bilangan bulat! Bilangan b disebut faktor prima dari a, apabila b
merupakan faktor dari a dan b merupakan bilangan prima.
Proses menyatakan suatu bilangan bulat sebagai hasil perkalian dari faktor-faktor prima bilangan disebut
dengan faktorisasi prima bilangan tersebut. Untuk menentukan faktorisasi prima dari suatu bilangan bulat
dapat dilakukan dengan menggunakan fohon faktor sebagai berikut

Faktorisasi prima dari 30 adalah 2 × 3 × 5

5). Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) Kelipatan Persekutuan Terkecil ( KPK )


(a) FPB adalah bilanagan terbesar yanag habis membagi dua bilangan atau lebih Contoh
:
Tentukan FPB dari 48 dan 72 !
Jawab :
Mencari faktorisasi prima dari 48 dan 72 dengan pohon faktor :

Faktorisasi prima dari 48 adalah 48 = 24 × 3.


Faktorisasi prima dari 72 adalah 72 = 23 × 32.
 Mengambil faktor yang sama dari 48 dan 72 yaitu 2 dan 3
 Ada faktor yang sama tetapi pangkatnya berbeda maka diambil faktor yang pangkatnya terkecil
yaitu 23 dan 3.

8 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Kesimpulan : FPB dari 48 dan 72 adalah 23 × 3 = 8 × 3 = 24
(b) Kelipatan Persekutuan Terkecil ( KPK )
KPK adalah bilangan yang merupakan persekutuan yang kecil dari kelipatan dua bilanagan atau
lebih.
Contoh :
Tentukan KPK dari 48 dan 72 !
Jawab :
Mencari faktorisasi prima dari 48 dan 72:
Faktorisasi prima dari 48 adalah 48 = 24 × 3.
Faktorisasi prima dari 72 adalah 72 = 23 × 32.
a. Mengambil faktor yang sama dari 48 dan 72 yaitu 2 dan 3
b. Ada faktor yang sama tetapi pangkatnya berbeda maka diambil faktor yang pangkatnya terbesar
yaitu 24 dan 32.
Kesimpulan : KPK dari 48 dan 72 adalah 24 × 32 = 16 × 9 = 144

4. Perpangkatan Bilangan Bulat


a. Pengertian Pangkat Bilangan Bulat
Bentuk pangkat perkalian 4 x 4 x 4 x 4 x4 x4 adalah 4 6 dibaca 4 pangkat 6Dari daftar di atas, bentuk
4 disebut bilangan berpangkat. Angka 4 disebut bilangan pokok atau bilangan dasar, sedangkan
6

angka 6 disebut pangkat.


b. Menghitung Akar Kuadrat dan Akar Pangkat Tiga dari Bilangan m
Bulat.
Untuk
Coba sembarang
perhatikanbilangan
bentuk 6bulat2
= 36a dan
dan bilangan positif m,
43 = 64. Karena 62 =berlaku:
36 makaa 6 adalah akar kuadrat dari
36,= ditulis
a x a x=a 6.
x aDemikian
x..............x
pulaa 4(a3 =
sebanyak
64 makam4 faktor)
adalah akar pangkat 3 dari 64, ditulis = 4.
c. Sifat-sifat bilangan berpangkat.
1. 1. amAkar
x an =kuadrat
am+n adalah kebalikan (invers) 4. dari(aoperasi
x b)m =pangkat
am x bm 2.
2. Akar pangkat 3 adalah kebalikan (invers) dari operasi pangkat 3
2. am : an = am-n dengan a 0 5. (a : b)m = am : bm dengan b 0
m n mxn
3. (a ) = a

Uji Kompetensi 1-1


Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

A.

1. Suhu mula-mula 10oC , kemudian turun 18oC. Suhu 4, skor setiap soal yang dijawab salah -1,
sekarang adalah .... sedangkan kalau tidak dijawab skornya nol. Andika
a. -8oC c. 8oC mengerjakan 45 soal benar 35. Skor total yang
o
b. -28 C d. 28oC diperoleh Andika adalah....
2. Setiap ketinggian kelipatan 75 m dari permukaan air a. 140 c. 80
laut, suhu udara turun 0,5oC. Jika suhu udara di b. 130 d. 70
permukaan air laut 39oC, maka suhu udara pada 4. Nilai m yang memenuhi persamaan 8 + m = -10
ketinggian 3.750 m di atas permukaan air laut adalah ....
adalah .... a. 18 c. -2
a. 30oC c. 14oC b. 2 d. -18
o
b. 25 C d. 10oC
5. Dari ketidaksamaan berikut :
3. Dalam seleksi masuk SMP Negeri Jembangan, (i) -2 < 4
setiap siswa wajib mengerjakan 50 soal. Skor (ii) -8 > 2
setiap soal yang dijawab benar adalah (iii) -9 < -7

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 9
Ketidaksamaan yang benar adalah .... 14. Nilai m yang memenuhi 2m -10 = 20 adalah ....
a. i dan ii c. ii dan iii a. 5 c. 10
b. i dan iii d. semua benar b. 12 d. 15
6. Hasil dari 8 x 7 + 8 x 3 adalah ... 15. Sebuah kubus mempunyai volume 64 cm3. Luas
a. 53 c. 65 permukaan kubus tersebut adalah....
b. 70 d. 80 a. 24 cm2 c. 54 cm2
7. Hasil dari -24 adalah .... b. 48 cm 2
d. 96 cm2
a. 8 c. -8 16. Pembulatan ke angka puluhan terdekat dari 51 x
b. 16 d. -16 149 adalah ....
4
8. Hasil dari (-3) adalah .... a. 6000 c. 7000
a. -12 c. 12 b. 6500 d. 7500
b. -81 d. 81 17. Pembulatan ke angka ratusan terdekat dari 1.610
2
9. Hasil dari (-3) – 4 x 3 + (-12) adalah .... : 384 adalah ....
a. 3 c. -15 a. 4 c. 40
b. 18 d. -20 b. 25 d. 50
3 2 3
10. Hasil dari (4 : 4 ) adalah .... 18. Hasil dari 24 : 6 × 5 : 4 adalah ....
a. 16 c. 32 a. 6 c. 4
b. 48 d. 64 b. 5 d. 3
11. Hasil dari 92 + (-3)2 adalah .... 19. Hasil dari -20 : 5 + (-4) : 2 adalah ....
a. 87 c. 90 a. 4 c. -8
b. 96 d. 99 b. -4 d. 8
12. Jumlah panjang rusuk kubus adalah 36 cm, 20. Suhu udara di dalam kulkas pada saat listrik hidup
volume kubus tersebut adalah.... mula-mula -6oC. Setelah listrik mati suhunya naik
a. 36 cm3 c. 30 cm3 2oC setiap 10 menit. Suhu udara di dalam kulkas
3
b. 27 cm d. 24 cm3 setelah listrik mati selama 1 jam adalah ....
13. Nilai n yang memenuhi 3n = 27 adalah .... a. 10oC c. 7oC
o
a. 3 c. 9 b. 9 C d. 6oC
b. 6 d. 12

Jawablah
B. pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Sebuah ruangan memiliki suhu 16°C. Beberapa menit kemudian, suhu di ruangan tersebut naik menjadi 46o C.
maka berapa kenaikan suhu yang terjadi di ruangan tersebut?
Jawab: ...................................................................................................................................................
2. Berapakah hasil dari opearsi berikut ini?
a. 8 x (-15)-(-5) + 6
b. 20- 16 : (-2)
c. -16 + 4 x (-2) – 10
Jawab: ...................................................................................................................................................
3. Danang membagi suatu bilangan dengan 100 mendapatkan hasil 250. Jika bilangan yang sama dengan Danang
tersebut oleh Bayu dikalikan 10, berapakah hasilnya?
Jawab: ...................................................................................................................................................
4. Dalam Lomba Matematika antar kelas SMP di Sragen. Ketentuannya skor setiap soal yang dijawab benar
adalah 4, skor setiap soal yang dijawab salah -1, sedangkan kalau tidak dijawab skornya nol. Banu
mengerjakan 40 soal dengan memperoleh skor 115. Berapa banyak soal yang dijawab benar oleh Banu?
Jawab: ...................................................................................................................................................
5. Berapakah hasil dari (34 : 32 x 9)3 ?
Jawab: ...................................................................................................................................................

10 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
5.1. Pengertian Pecahan
Perhatikan gambar model berikut :
1 roti

1
1 bagian jika dibagi 2 bagian dapat ditulis
1 roti dibagi 2 bagian sama 2

1
1 bagian dibagi semua bagian (empat) ditulis
1 roti dibagi 4 bagian sama 4

2
2 bagian dibagi semua bagian ( empat) ditulis
4
1 roti dibagi 4 bagian sama

1 1 2
Jadi : , , disebut pecahan , dengan bilangan yang dibagi disebut pembilang dan yang membagi
2 4 4
disebut penyebut.
a
Secara umum pecahan dapat ditulis , a sebagai pembilang dan b sebagai penyebut, dengan b≠0
b
dan b bukan faktor a.
Contoh:
Petak yang diarsir ada 4 bagian dari 6 bagian yang ada sehingga
....
dapat dinyatakan sebagai pecahan :
....
Petak yang diarsir ada 2 bagian dari 7 bagian yang ada sehingga
....
dapat dinyatakan sebagai pecahan : ....
1 2 5 13
, , dan merupakan pecahan / pecahan murni
2 3 7 5
2 4 20 25
, , dan bukan merupakan pecahan, sebab : 1 faktor dari 2, 2 faktor dari 4, 4 faktor dari
1 2 4 5
20 dan 5 faktor dari 25.
2 25
, bukan pecahan, sebab pembagian dengan nol (0) tidak didefinisikan ( penyebut tidak boleh nol ).
0 0
5.2. Pecahan Senilai
Perhatikan tiga model pecahan berikut :
(i).

(ii).

(iii).
a. Bagaimana luas arsiran ketiga model tersebut ?
b. Bagian yang diarsir model (i) menyatakan pecahan berapa ?
c. Bagian yang diarsir model (ii) menyatakan pecahan berapa?
d. Bagian yang diarsir model (iii) menyatakan pecahan berapa?
e. Apakah pecahan dari model (i), (ii), (iii) sama ? Apa yang dapat anda simpulkan dari hasil tersebut?

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 1
1
Perhatikan hubungan pecahan – pecahan , 2 5 sebagai berikut :
,
2 4 10
Pecahan-pecahan tersebut adalah senilai, artinya

Tugas

Buatlah suatu aturan tentang cara menentukan pecahan senilai dari pecahan yang diketahui ! Perhatikan
contoh berikut :

Diantara pecahan-pecahan senilai manakah yang mempunyai bentuk paling sederhana ? Tulislah suatu
ciri yang dapat menyatakan suatu pecahan mempunyai bentuk paling sederhana di buku tulismu!

Contoh:
Sederhanakanlah pecahan berikut :

a. b.
Jawab :
a. Faktor dari 18 = 1, 2, 3, 6, 9, 18
Faktor dari 27 = 1, 3, 9, 27
2
FPB dari 18 dan 27 adalah 9, maka . Jadi bentuk sederhana adalah
3
3
b. FPB 12 dan 16 adalah 4, maka bentuk sederhana adalah
4

Tugas

Buatlah suatu simpulan tentang cara mengubah suatu pecahan menjadi pecahan dalam bentuk yang paling sederhana !

5.3 Mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa


1 1
Dalam suatu lomba lari 400 meter, Joko mencatat waktu 4 menit dan Ani mencatat waktu 5
2 3
1 1 1 1 1
menit. Bilangan 4 dan 5 dinamakan bilangan pecahan campuran, karena 4 =4+ dan 5
1 2 3 2 2 3
=5+ .
3
Apa yang dapat kamu katakan mengenai bilangan pecahan campuran ?

12 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Tugas
3
1. Ubahlah bilangan 4 menjadi pecahan yang pembilangnya lebih besar dari penyebutnya !
4
Perhatikan model gambar berikut :
=
3
Bagian yang diarsir adalah 4 Bagian yang diarsir adalah (19 : banyak persegi kecil yang
4
3
Jadi 4 = ….. diarsir, 4 : banyak persegi dalam satu bagian )
4
1
2. Ubahlah bilangan 2 menjadi pecahan biasa !
2
=
1
Bagian yang diarsir adalah 2 .....
Bagian yang diarsir adalah
2 .....
Jadi ….. = …..

Tugas

Diskusikan Bagaimana kamu mengubah pecahan campuran menjadi pecahan yang pembilangnya
lebih besar dari penyebutnya?
Perhatikan contoh berikut :
Ubahlah pecahan berikut dalam pecahan biasa !
1 3
a. 2 b. 4
2 4
Jawab :
a. cara 1 cara 2

b. cara 1 cara 2

Tugas

Bagaimana mengubah pecahan yang pembilangnya lebih besar dari penyebutnya menjadi pecahan campuran?

Modul Matematika VII SMP/MTTsuSgeams ester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 13
Diskusikan!
Pak karto akan membagikan 15 buah apel kepada 4 orang anak, sehingga setiap anak memperoleh bagian yang sama.
a. Berapa banyaknya buah apel yang akan diterima anak-anak ?
b. Bagaimana kamu menuliskan bilangan pecahan yang menyatakan banyaknya apel yang diterima masing-
masing anak? Dan bagaimana menuliskan pecahan tersebut dalam pecahan campuran ?

5.4. Pecahan Desimal


Apakah kamu pernah menjumpai bilangan yang ditulis dengan menggunkan tanda koma seperti 2,3 ,
45,675 , 0,25 dan sebagainya ? Bilangan itulah yang disebut bilangan desimal.
Penulisan bilangan desimal sangat penting, yang dapat kita rasakan penggunaannya dalam kalkulator
ataupun komputer. Dalam sistem desimal , angka-angka dalam suatu bilangan desimal mempunyai arti sebagai
berikut :

Dari uraian diatas, maka bilangan desimal dapat dinyatakan sebagai bilangan pecahan campuran dan
sebaliknya mengubah pecahan biasa atau pecahan campuran dengan mengubah penyebutnya menjadi bilangan
10, 100, 1000, …, jika penyebutya tidak dapat diubah maka dapat dilakukan dengan cara membagi.
Perhatikan contoh , berikut : a.

7 ...
b. 1 =1+ =1+ 7 ...
=1+ = ……..
...
8 ... 8 ...
...
c.

d.

Jadi, = 0,6363…

1 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Tugas

Bagaimana cara mengubah pecahan biasa/campuran ke bentuk pecahan desimal ?

5.5 Persen dan Permil


Kita sering mendengar istilah persen dan permil dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya bunga Deposito
Bank adalah 18 % pertahun, Penduduk suatu kota terdiri dari Pria 45 % dan Wanita 55 %, siswa yang lulus
UNAS adalah 98,5 %. Apa yang dimaksud persen dan permil itu ?
Apabila kita membandingkan suatu bilangan dengan 100, maka kita akan menemukan persen. Persen
dilambangkan dengan %, artinya perseratus, permil dilambangkan dengan ‰, artinya perseribu
a. Mengubah bilangan pecahan ke bentuk persen , permil dan sebaliknya
Diskusikan!
Ubahlah pecahan – pecahan berikut ke dalam bentuk persen!

Cara I Cara II

a. a.

b. b.
=
c. c.

Tugas

Buatlah kesimpulan bagaimana cara mengubah pecahan biasa/campuran ke bentuk persen ! Kemudian
bagaimana cara mengubah bentuk persen ke pecahan biasa/campuran!
Ubahlah bentuk persen,permil dan desimal berikut ke bentuk pecahan biasa !

a. 60 % = ... ... d. 350 ‰


=
100 ...
1 ... ... = ... e. 0,6 =
b. 2 = =
4 ... 100 ...
... ...
c. 125 % = =
100 ...

Tugas

Buatlah kesimpulan bagaimana cara mengubah persen ke bentuk pecahan biasa dan mengubah persen menjadi
pecahan desimal!

b. Menghitung dengan menggunakan persen


Perhatikan contoh berikut dan diskusikan !
1. Berapakah 4 % dari 30 kg?
Jawab :

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 15
2. Dalam suatu kelas yang terdiri dari 18 putera dan 22 puteri ternyata 5 orang tidak masuk sekolah
karena sakit . Berapa persenkah siswa yang tidak masuk ?
Jawab :

Banyak siswa yang tidak masuk =

= ...  ….. %
...
...
= %
...
=… …%

5.5. Membandingkan dan mengurutkan pecahan


a. Membandingkan pecahan yang penyebutnya sama
1 1
Manakah yang lebih besar antara dan ?
3 2
2 3
Ani dan Joko mengikuti les latihan piano. Ani latihan selama jam. jam dan Joko latihan selama
Siapakah yang latihan lebih lama ? 4 4

Perhatikan pecahan 2 3
dan
. Bagaimanakah penyebut-penyebut dari pecahan-pecahan tersebut?
4 4
Dapatkah kamu menentukan mana pecahan yang lebih besar ? Perhatikan model

berikut untuk menentukan pecahan yang lebih besar .

Bagian yang diarsir pada model (ii) lebih banyak dari pada
model (i)
maka ….. > ……

Perhatikan contoh, berikut :

Tugas : Buatlah suatu aturan yang digunakan untuk membandingkan pecahan yang
berpenyebut sama!

Pecahan-pecahan yang penyebutnya sama disebut pecahan senama


b. Membandingkan pecahan yang penyebutnya berbeda
Ani dan Joko membeli buku tulis yang sama di sebuah toko buku. Ani membeli 2
lusin dan Joko
3
membeli 3
lusin. Siapakah yang membeli buku tulis lebih banyak ?
6
Perhatikan pecahan 2 3
dan
, bagaimana penyebut keduanya ?
3 6
Perhatikan model berikut untuk menentukan pecahan yang lebih besar.

1 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Bagian yang diarsir pada model (i) dan model manakah yang lebih banyak ? Berarti
…. > … .
Cara lain untuk membandingkan pecahan yang penyebutnya berbeda adalah dengan menyatakan pecahan-
pecahan tersebut sebagai pecahan yang penyebutnya sama, kemudian bandingkan pembilangnya lebih
besar yang mana. Perhatikan contoh berikut :
2 1
Manakah yang lebih besar pecahan ataukah ?
3 5
Langkah 1: menentukan KPK penyebutnya yaitu 3 dan 5.
Kelipatan 3 adalah 3, 6, 9, 12, 15, 18, ….
Kelipatan 5 adalah 5, 10, 15, 20, 25, ….
Jadi KPK 3 dan 5 adalah 15.
Langkah 2: menyamakan penyebut kedua pecahan menjadi 15

Langkah 3 : membandingkan

, maka ……. > …….. .

c. Mengurutkan pecahan-pecahan
Pecahan-pecahan yang penyebutnya sama disebut pecahan senama, sedangkan pecahan- pecahan
yang penyebutnya tidak sama disebut pecahan tak senama.
Mengurutkan tiga atau lebih pecahan langkahnya sama dengan membandingkan pecahan. Jika
pecahan-pecahan yang akan diurutkan mempunyai penyebut yang sama, maka diurutkan sesuai dengan
urutan pembilangnya. Sedangkan untuk pecahan yang penyebutnya tidak sama/ berbeda terlebih dahulu
menentukan pecahan senilai yang penyebutnya adalah KPK dari penyebut pecahan-pecahan semula.

Urutkanlah pecahan dan dari yang terkecil sampai yang terbesar!


Langkah 1 : KPK 6, 5 dan 12 adalah 60
Langkah 2 : menuliskan pecahan senama atau menyamakan penyebut pecahan dengan 60.

Langkah 3 : membandingkan

Tugas
1. Lengkapilah dengan tanda “<” , “>” atau “=” agar pernyataan berikut benar.
4 2 3 4
a. …. b. ….. c. … d. 5 …
9 7 8 7
Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 17
2
2. Ani dan Joko pergi berenang pada hari minggu. Ani berenang selama 1 , Joko berenang selama
5
jam.Siapakah yang berenang lebih lama ?
3. Urutkan pecahan-pecahan berikut dari yang terkecil sampai yang terbesar!

a. b.

c. d.
4. Tulislah tiga pecahan dan urutkanlah pecahan tersebut dari yang terkecil ke yang terbesar. Tulislah cara
mengurutkannya!
5. Saya adalah sebuah pecahan dengan bentuk paling sederhana. Pembilang dan penyebutku adalah bilangan
prima yang berselisih 4. Jumlah dari pembilang dan penyebutku sama dengan 18, siapakah saya ?

6. Operasi Hitung Pecahan


6.1 Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
a. Penjumlahan pecahan yang penyebutnya sama
Pada saat jam stirahat sekolah Joko dan Ani membeli roti yang telah dipotong menjadi 8
3 2
bagian yang sama. Joko makan bagian dan Ani makan bagian. Berapakah bagian roti
8 8
yang dimakan merek berdua ?

... 2 ...
Roti yang telah mereka makan ada 2 + 3 = 5 bagian dari 8 bagian atau . Jadi + =
... 8 ...
...
...
...
Kesimpulan , banyak roti yang telah dimakan Joko dan Ani adalah bagian.
Contoh: ...
1. Tentukan jumlah dari
4 3
!
99
Jawab : 4 3 = 4  3 = 7

9 9 9 9
2. Tentukan jumlah dari
4 5
!
77
Jawab : 4  5 = ....  .... = ....
7 7 7 7

1 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Tugas
Buatlah suatu aturan menjumlahkan pecahan yang penyebutnya sama

b. Pengurangan pecahan yang penyebutnya sama


5
Ibu mempunyai roti yang dibagi menjadi 8 bagian yang sama. bagian diberikan pada Ani,
3 8
bagian diberikan pada Joko.
8
Lebih banyak mana bagian Ani dan Joko?
Tentunya lebih banyak Ani, karena bagian Ani ……. > ….. dari bagian Joko. Berapa selisihnya ?
Perhatikan model berikut :

... 5 3
Selisih bagian roti Ani dan Joko adalah … - ….. = ….. bagian dari 8 bagian atau . Jadi -
... 8 8
...
=
...
...
Kesimpulan, selisih roti Ani dan Joko adalah bagian.
...
Contoh:
2 4
8 5 2. Kurangkanlah dari !
1. Tentukan selisih dari dengan !
11 11 Jawab: 5 5
Jawab:
8 5 85 3 4 2 .....  ..... .....
     
11 11 11 5 5 ..... .....

11

Tugas
Buatlah suatu kesimpulan tentang cara mngurangkan pecahan yang penyebutnya sama !

c. Penjumlahan Pecahan yang penyebutnya berbeda


Pak Karto menanam padi disawahnya selama tiga hari. Hari pertama ia telah menanami
2 1
bagian sawahnya. Hari kedua ia menanami bagian sawahnya. Berapa bagian dari sawah Pak
4 3
Karto yang sudah ditanami padi ? Akan dicari jumlah 2 dan 1 . Perhatikan model gambar berikut :
4 3

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 1
Kalau kita gabungkan

Maka , jadi sawah pak Karto yang telah ditanami padi sebanyak bagain.
Buatlah suatu kesimpulan tentang bagaimana cara menjumlahkan pecahan-pecahan yang penyebutnya
tidak sama .
Contoh:
Tentukan hasil operasi penjumlahan :
2 2 1
a.  5 b. 1 2
3 4 5 3
Jawab :

a. b.

d. Pengurangan Pecahan yang penyebutnya berbeda


Untuk mengurangkan pecahan yang penyebutnya berbeda, perhatikan model berikut :

Hasil pengurangan luas pada model (i) dan (ii)


3
Bagian yang diarsir
8

Tugas
Buatlah suatu kesimpulan bagaimana cara menentukan hasil pengurangan pecahan yang berbeda
penyebutnya.

2 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Latihan 1

1. Nyatakan hasil opersi berikut dalam bentuk yang paling sederhana!


3 7
a.  3 b.  1 c. d.
8 4 9 3
2. Hitunglah hasil operasi penjumlahan dan pengurangan berikut!
a. b. c. 1 2 5
5 3 
4 3 6
3. Pak Karto mengajak kedua anaknya Ani dan Joko ke ladang untuk memanen jagung. Untuk membawa
1
pulang jagung tersebut, Pak Karto membagi tugas pada anak-anaknya. Joko membawa bagian, dari
3
1
seluruh jagung itu dan Ani membawa bagian, sedangkan sisanya dibawa Pak Karto.
4
a. Berapa bagian jagung yang dibawa Ani dan Joko ?
b. Berapa bagian jagung yang dibawa Pak Karto ?
4. Pak Karto menyiangi rumput separuh dari kebunnya, dan Joko anak pak Karto mengerjakan sepertiganya. Berapa
bagiankah kebun yang belum disiangi ?

6.2 Perkalian Pecahan


a. Perkalian pecahan dengan pecahan
Diskusikan permasalahan berikut :
Pak Karto mempunyai lahan perkebunan yang akan ditanami buah-buahan dan sayur-sayuran. Ia ingin
setengah dari lahan ditanami buah-buahan, dan sepertiga dari lahan yang ditanami buah- buahan itu
ditanami buah mangga. Berapakah dari lahan itu yang akan ditanami mangga ?
Perhatikan model gambar berikut :

1
Lahan yang akan ditanami buah-buahan adalah dari lahan perkebunan.
2
Bagilah lahan yang akan ditanam buah-buahan menjadi 3 bagian yang sama. Arsirlah dari 1
bagian
lahan yang ditanami buah-buahan tadi. 3
1
1
3 bagian dari bagian lahan yang ditanami buah-buahan.
2

Perhatikan model berikut


Luas lahan yang ditanami mangga adalah sama dengan 1 bagian dari enam
bagian atau 1
bagian, sehingga
Luas = p  l 6
1 1 1
=   bagian
3 2 6
Jadi , hasil 1 1 1
 
3 2 6

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 2
Contoh:
1. Tentukan perkalian 4 3
75!
Jawab:

2. Tentukan hasilkali 2,5  2,3 !


Jawab :
Cara 1 Cara 2

2,5 x 2,3 =

3. Perkirakan hasilkali 23,445  10,562 !


Jawab :
Hasil kali bilangan tersebut terletak antara ( 23  10) dan ( 23  11) yaitu antara 230 dan 253

Tugas
Buatlah suatu aturan untuk mengalikan pecahan dengan pecahan yang lain !

b. Perkalian bilangan cacah dengan pecahan


Masih ingatkah kamu arti 3  5 ? arti dari 3  5 adalah 5 + 5 + 5, pegertian tersebut berlaku pula
untuk perkalian bilangan pecah dengan bilangan cacah.
Perhatikan contoh berikut :
Model

sehingga jika 4 daerah luas dapat ditulis :


Contoh:
2
1. Tentukan hasil operasi perkalian 5  !
7

Jawab:
3 2
2. Tentukan hasil operasi perkalian 4  !
5 7
... 2 ...
Jawab: =  
5 7 ...

Tugas
1. Buatlah suatu simpulan tentang bagaimana cara mengalikan bilangan cacah dengan pecahan !
2. Buatlah suatu simpulan tentang bagaimana cara mengalikan pecahan dengan pecahan campuran !

2 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Latihan 2

1. Nyatakan hasil operasi perkalian berikut dalam bentuk yang paling sederhana !
1 1 3 c. 5
a. 2 X b. 7 X6 28 X 6 X 4
3 2 5 6
5
2. Tentukan hasil perkalian 2,47 X 3,45 !
3. Tentukan hasil perkalian 23,41 X 6,37 !
4. Terletak antara bilangan berapa hasil perkalian bilangan 23, 4  3, 54 !
5. Terletak antara bilangan berapa hasil perkalian bilangan 2,64  3,54 !
6. Terletak antara bilangan berapa hasil perkalian bilangan 23,84  63,254 !
1
7. Jarak rumah Joko ke sekolah 2 kali jarak rumah Agus ke sekolah. Jika rumah Agus berjarak 2 km
4
dari sekolahnya, berapa jarak rumah Joko ke sekolah ?

1 3
8. Tentukan luas persegi panjang yang mempunyai panjang 6 cm dan lebar 2
4
!
4
6.3 Pembagian Pecahan
Untuk memahami arti pembaagian pecahan, perhatikan permasalahan berikut :
Di sekolah pada jam istirahat Joko membeli dua buah roti di kantin sekolah. Kemudian roti tersebut di bagi
menjadi empat bagian yang sama, satu bagian untuk dirinya dan tiga bagian untuk tiga teman– temannya.
Masing-masing dapat roti berapa bagian teman-teman Joko tadi ?
Perhatikan model : 2

roti dibagi 4 anak

1
maka masing-masing dapat bagian
1 2
Jadi, 2 : 4 =
2
Bagaimana halnya dengan 2 : 1
= …. ?
2
Permasalahan diatas dapat digambarkan sebagai berikut :

Jika Joko membeli 2 buah roti dan akan dibai-bagikan pada teman-temannya dengan setengah bagian- setengah
bagian . Berapa anak yang mendapatkan roti tersebut (termasuk Joko ) ?
Tentunya yang mendapat roti adalah 4 anak. Maka 2 : 1
= 4.
2
Kemudian, apa yang dimaksud “ 8 : 1
?”
2
Pertanyaan tersebut mmpunyai arti “ Berapakah banyaknya tengahan dalam delapan “ atau “ Berapakah
banyaknya tengahan dalam enam belas tengahan ?”
Dalam hal ini

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 2
Contoh:
1 3 9 3
2 :
 :  9 : 3 = 3,
4 4 4 4
1 4 9 4
selanjutnya perhatikan = X 3
24 X3 4 3
1 3
Jadi, 2 :  21X 4
4 4 4 3

9
= , selanjutnya perhatikan
7

Tugas

Simpulkan mengenai hubungan antar pembagian dan perkalian dari contoh-contoh diatas !
Apakah membagi dengan a b
sama dengan mengalikan dengan? Untuk Pembagian pecahan decimal
b a
dapat dilakukan dengan cara seperti pembagian bilangan bulat, dengan memperhatikan letak koma pada pecahan
desimal tersebut.

Latihan 3

1. Nyatakan hasil operasi pembagian berikut dalam bentuk yang paling sederhana !
a. 12 : 1
b. c.
3
2
2. Setiap kelas pada suatu sekolah akan mendapat jatah kapur tulis dari box kapur tulis. Apabila setiap
5
kelas mendapat 40 batang, berapa isi satu box kapur tulis ?
1
3. Hasil kali dua bilangan adalah 12. Bilangan yang satu adalah 3 . Tentukan bilangan yang lain!
4
4. Tentukan hasil pembagian 3,79 : 1,14 !

6.4. Pembulatan bilangan pecahan


Perhatikan pecahan-pecahan desimal yang memiliki beberapa tempat desimal ( beberapa angka di
belakang koma ).
2,354 0,5672 2,23827
Banyak tempat desimal dapat diubah menjadi lebih sedikit sesuai kebutuhan. Proses pengubahan tempat
La ti h a n
desimal diebut dengan pemb u l a t an pecahan desimal. Artinya menentukan bilangan terdekat
sesuai dengan kebutuhan. Jika pembulatan pecahan desimal merupakan perhitungan pendekatan.
Perhatikan contoh berikut :
a. 2,34567 pembulatan sampai empat decimal lebih dekat ke 2,3457 daripada ke 2,3456
b 2,34567 pembulatan sampai tiga decimal lebih dekat ke 2,346 daripada ke 2,345
c. 2,34567 pembulatan sampai dua decimal lebih dekat ke 2,34 daripada ke 2,35

2 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
d. 2,34567 pembulatan sampai satu decimal lebih dekat ke 2,3 daripada ke 2,4

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 2
Contoh:
Bulatkanlah sampai dua tempat decimal ! a.
1,2646 b. 0,08656
Jawab:
a. 1,2646 pembulatannya 1,26
b. 0,08656 pembulatannya 0,09

Tugas
Buatlah suatu aturan pembulatan bilangan pecahan desimal sampai satu atau dua desimal.

Uji Kompetensi 1-2


Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

A.

1. Bentuk sederhana dari adalah …. 6. Ubahlah ke dalam bentuk pecahan biasa


adalah….
a. c.
a. c.
b. d.
b. d.
2. Diantara pecahan berikut yang merupakan
pecahan sederhana adalah …. 7. Bentuk pecahan desimal dari adalah …. a.
a.
c. 0,43 c. 1,22
b. 0,375 d. 0,90
b. d.
8. Hasil pengurangan ke dalam bentuk
3. Diketahui banyak siswa kelas VIIA 32 anak. 18
pecahan paling sederhana yaitu……
anak di antaranya laki-laki. Bilangan pecahan yang
menyatakan perbandingan antara banyak siswa a. c.
laki-laki terhadap banyak siswa kelas VIIA adalah
…. b. d.
a.
c. 9. Hasil perkalian ke dalam bentuk pecahan

b. d. paling sederhana yaitu……

4. Pecahan yang lebih besar dari adalah …. a. c.


b. d.
a. c.
13 1
b. d. 10. Hitunglah hasil pembagian : ke dalam
4 2
bentuk pecahan paling sederhana yaitu……
a. c.
5. Ubahlah ke dalam bentuk pecahan campuran
adalah… b. -5 d.
a. c.
11. Bentuk pecahan ke dalam bentuk pecahan
b. d. persen adalah ....
a. 60% c. 80%

2 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
b. 70% d. 90%

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 2
12. Urutan yang benar pecahan
a. c.
dari yang terkecil adalah ….

a. b. d.

b. 16. Bentuk pecahan desimal dari adalah ....


a. 0,430 c. 1,220
c. b. 0,375 d. 0,900
d. 17. Hasil dari 1,21 + 0,053 + 0,1 adala….
a. 1,235 c. 1,363
13. Hasil adalah …. a. b. 1,674 d. 1,414
18. Hasil perbandingan yang paling sederhana antara
0,800 c. 1,800 40 menit dan 2 jam adalah…..
b. 0,080 d. 1,080 a. 1 : 20 c. 1 : 3
b. 1 : 5 d. 2 : 3
14. Hasil dari
19. Hasil perkalian dari 0,0158 x 100 adalah…… a.
a. 1,48 c. 1,28
c. b. 1,38 d. 1,58
b. d. 20. Pecahan yang lebih kecil dari 65 % adalah …..
a. 0,65 c. 66%
15. Bentuk sederhana dari adalah…. b. d.

Jawablah
B. pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Bagaimanakah bentuk pecahan paling sederhana dari:

a. b.
Jawab: ...................................................................................................................................................
2. Ubahlah bentuk persen berikut ke dalam bentuk pecahan biasa :
a. 32 % b. 60 %
Jawab: ...................................................................................................................................................
3. Nyatakan pecahan-pecahan desimal berikut ke dalam bentuk pecahan biasa :
a. 0,08 b. 12,40
Jawab: ...................................................................................................................................................
4. Tentukan hasil pecahan-pecahan berikut dalam bentuk paling sederhana :

a. b.
Jawab: ...................................................................................................................................................
5. Tentukan hasilnya :
a. 8,663 + 2,001 c. 6,25 x 0,560
b. 2,345 – 2,172 d. 29,00 : 2,50
Jawab: ...................................................................................................................................................

2 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Bab

2 Himpunan

Kompetensi Inti Peta Konsep


Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat:
3.4 Menjelaskan himpunan, himpunan bagian, himpunan semesta, himpunan kosong, komplemen himpunan, dan melakukan operasi biner pada himpunan meng
Mengatakan himpunan
4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan himpunan, himpunan bagian, himpunan semesta, himpunan kosong, komplemen himpunan dan o

Membahas:
Himpunan bagian
Himpunan semesta
Operasi:
Irisan
Gabungan
Bilangan Komplemen
Selisih
Kata Kunci
Keanggotaan:

Ringkasan Materi
Kata Kunci Himpunan semesta Anggota
Himpunan Irisan himpunan Bukan anggota
Anggota himpunan Gabungan himpunan
Himpunan kosong Selisih Macam-macam:
Kalian
Himpunan tentu
bagian pernah ke supermarket
Komplemen atau swalayan.Banyak
sekali barang-barang yang dijual ditempat tersebut
Sehingga
yang tentunya di kelompokkan dengan jenis dan macam barang sesuai aturan tempat
Tak terhingga Jenis barang tersebut
tersebut.
jika diperhatikan akan membentuk himpunan. Kumpulan pakaian, kumpulan sepatu, kumpulan sabun cuci,
kumpulan alat rumah tangga, dan lain-lain.

A. Pengertian Himpunan
1. Masalah Sehari-hari dalam Bentuk Himpunan dan Mendata Anggotanya.

Gambar 4.2 Suasana belajar di dalam kelas

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 2
Perhatikan gambar di atas! Bila kalian perhatikan, di dalam kelas terdapat bermacam-macam
kumpulan.Kumpulan siswa putri, kumpulan siswa putra, kumpulan siswa berkacamata, kumpulan siswa
tingginya lebih 150cm.
Dalam hal ini, kelas dapat dibuat beberapa kumpulan-kumpulan tertentu.Dalam matematika kumpulan-
kumpulan yang anggotanya dapat disebutkan dengan jelas disebut himpunan.
Pada definisi di atas, pengertian dapat didefinisikan dengan jelas adalah dapat disebutkan
Himpunan Suatu
anggotanya. adalahhimpunan
kumpulan dilambangkan
benda-benda (obyek)
dengan yang
hurufdapat didefinisikan
capital A,B,C,…..,dengan jelas. (obyek) ditulis
benda-benda
diantara dua kurang kurawasl “{}” dipisahkan dengan tanda koma.
Dari contoh di atas dapat ditulis:
A= { siswa putri } B= { siswa putra} C= { siswa yang tingginya lebih 150cm}
Contoh:
1. Kumpulan hari dalam 1minggu yang dimulai huruf S, merupakan himpunan sebab anggotanya dapat
kita sebutkan dengan jelas, yaitu Senin, Selasa, Sabtu.
2. Kumpulan hewan berkaki dua, merupakan himpunan, sebab anggota dapat disebutkan, yaitu ayam, itik,
burung, dan sebagainya.
3. Kumpulan siswa yang cantik, bukan merupakan himpunan, sebab batasan cantik tidak jelas. Siswa tertentu
mengatakan si A cantik tapi yang lain mengatakan tidak.

Latihan 1
Kerjakan dengan benar!
Di antara kumpulan berikut, manakah yang merupakan himpunan?
1. Kumpulan huruf vocal
2. Kumpulan bilangan prima kurang dari 20
3. Kumpulan makanan enak
4. Kumpulan lukisan-lukisan indah
5. Kumpulan hewan berkaki empat
6. Kumpulan orang-orang tinggi

2. Anggota dan Bukan Anggota Himpunan


a. Pengertian Anggota Himpunan
Anggota suatu himpunan adalah setiap benda (obyek) yang termasuk didalam himpunan itu. Untuk
menyatakan bahwa suatu benda (obyek) adalah anggota himpunan, digunakan lambang dan bukan anggota
digunakanlambang .
Contoh:
1. B adalah himpunan huruf vocal. Anggota-anggota himpunan B adalah a, e, i, u, o. Jadi a anggota
himpunan B, ditulis a B dan c bukan anggota himpunan B, ditulis B
2. P adalah himpunan pembentuk kata matematika. Kata matematika terdiri atas 10 huruf, yaitu m, a, t, e,
m, a, t, i, k, a. Huruf a, m, t, lebih dari satu buah, menulis keanggotaan suatu himpunan cukup ditulis
satu kali, maka salah jika ditulis P= { m, a, t, e, m, a, t, i, k, a }
yang benar P= {m, a, t, i, k } m
anggota dari P, ditulis m P
a anggota dari P, ditulis a P
s bukan anggota dari P, ditulis s P
b. Menyatakan Banyaknya Anggota Himpunan dengan Notasi
Banyaknya anggota himpunan A ditulis dengan lambang n(A). Jadi notasi n(B) artinya banyak anggota
pada himpunan B dan seterusnya.
Contoh:
1. B= {a, i, e, u, o }
Banyaknya anggota B adalah 5, ditulis n(B) = 5

3 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
2. C adalah himpunan bilangan Prima antara 2 dan 15.
C= {3, 5, 7, 11, 13 } maka n(C) = 5
c. Menyatakan Suatu Himpunan
Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan beberapa cara, antara lain dengan kata-kata, dengan
mendaftar anggotanya, dan dengan notasi pembentuk himpunan.
1) Dengan kata- kata
Contoh:
1. A adalah himpunan nama-nama bulan dalam setahun yang dimulai huruf M. Dapat
ditulis A= { nama bulan setahun yang dimulai huruf M }
2. D adalah himpunan bilangan cacah kurang dari 5. Dapat
juga ditulis D= { bilangan cacah kurang dari 5 }
Menyatakan himpunan dengan kata – kata sangat bermanfaat untuk himpunan yang
anggotanya sangat banyak.
2) Dengan Mendaftar Anggotanya
Contoh:
1. E adalah himpunan factor dari 12
Oleh karena itu ditulis E= { 1, 2, 3, 4, 6, 12 }
2. K adalah nama bulan dalam setahun yang dimulai huruf M
Ditulis K= { Maret, Mei } atau K= { Mei, Maret }
Menyatakan himpunan dengan mendaftar anggotanya, maka urutan penulisan boleh diabaikan
dan jika anggotanya sangat banyak dan memiliki pola tertentu maka penulisannya dapat dilakukan
dengan tiga buah titik dibaca “dan seterusnya”.
A adalah bilangan cacah lebih dari 5, maka dapat ditulis A= { 6, 7, 8, 9, … }
3) Dengan Notasi Pembentuk Himpunan
Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan, yaitu dengan menuliskan
syarat – syarat keanggotaannya.
Contoh:
1. B adalah himpunan bilangan asli antara 3 dan 9. Oleh karena itu ditulis B =
{ x / 3 < x < 9, x bilangan asli }
2. C = { 1, 3, 5, 7, 9, 11 } dengan notasi pembentuk himpunan C =
{ x / bilangan ganjil kurang dari 13 } atau
C = { x / 1 ≤ x ≤ 11, x bilangan ganjil } atau C
= { x 0 < x < 12, x bilangan ganjil }
d. Beberapa Macam Himpunan Bilangan.
Dalam matematika dikenal beberapa macam bilangan, diantaranya bilangan Asli, bilangan bulat,
bilangan cacah, bilangan prima, bilangan ganjil, dan sebagainya.Setiap himpunan bilangan, biasanya
dilambangkan dengan notasi khusus.
Himpunan bilangan Asli dilambangkan A A
= { 1, 2, 3, 4, … }
Himpunan bilangan bulat dilambangkan B B
= { …, -2, -1, 0, 1, 2, 3, … }
Himpunan bilangan cacah dilambangkan C C =
{ 0, 1, 3, 4, 5, … }
Himpunan bilangan asli genap dilambangkan G G =
{ 2, 4, 6, 8, … }
Himpunan bilangan ganjil dilambangkan J J =
{ 1, 3, 5, 7, … }
Himpunan bilangan prima dilambangkan P P =
{ 2, 3, 5, 7, … }
Bilangan prima adalah bilangan asli yang mempunyai tepat dua faktor yaitu 1 dan bilangan itu sendiri.
Himpunan bilangan komposit dilambangkan K
K = { 4, 6, 8, 9, … }
Bilangan komposit adalah bilangan asli yang mempunyai lebih dari dua faktor.

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 3
e. Himpunan Berhingga dan Tak
Terhingga. Contoh:
P = {1, 2, 3, 4, … }. Memiliki banyak anggota tak terbatas oleh karena itu himpunan A yang memiliki
banyak anggota tak terhingga disebut himpunan tak terhingga.
Q = { 2, 3, 5, 7, …, 97 }. Memiliki banyak anggota terbatas, karena bilangan awal dan akhir di ketahui,
oleh karena itu himpunan Q disebut himpunan terhingga.

Latihan 2
Kerjakan dengan benar!
1. Nyatakan benar atau salah setiap pernyataan berikut!
a. 1 { bilangan prima }
b. 0 { bilangan Asli genap }
c. 16 { bilangan genap }
d. A { bilangan kapital }
e. Selasa { nama hari dalam 1 minggu }
2. Diketahui C = { bilangan cacah kurang dari 10 } D
= { bilangan faktor 16 }
Isilah titik – titik berikut dengan notasi “ ” atau “
” ! a. 0 …. C f. 4 …. C
b. 10…. D g. 6 …. C
c. 2 ….C h. 4 …. D
d. 8 …. D i. 16 …. D
e. 12 …. D j. 1 …. C
3. Tentukan banyak anggota setiap himpunan berikut dengan menggunakan notasi !
a. K = { hari-hari dalam seminggu yang diawali bulan huruf S }
b. L = { bilangan kelipatan 3 kurang dari 30 }
c. M = { huruf pembentuk kata “mahasiswa” }
d. N = { x / 0 ≤ x ≤ 20, x bilangan prima }
4. Lengapilah tabel; berikut!
Dengan mendaftar Dengan notasi pembentuk
Dinyatakan dengan kata-kata
anggotanya himpunan
a. A = { bilangan Asli lambang dari s } ............................. ………….....................................
b. …………......................................... B = { 2, 4, 6, 8, 10 } ………….....................................
c. …………......................................... ............................. C = { x / 1 < x < 17, x bilangan prima
}
5. Tentukan himpunan-himpunan berikut sebagai himpunan terhingga atau himpunan tak terhingga!
a. Himpunan bilangan cacah lebih dari 2 kurang dari 150
b. Himpunan tahun kabisat
c. Himpunan bilangan kelipatan 3 kurang dari 100
d. Himpunan bilangan Asli lebih dari 10

B. Himpunan Bagian
1. Himpunan Kosong dan Nol
Pada sub bab sebelumnya telah dipelajari salah satu diantaranya menentukan banyaknya anggota suatu
himpunan. Apakah setiap himpunan selalu mempunyai anggota? Untuk menentukan jawabannya perhatikan
beberapa himpunan di bawah ini!
1) A adalah himpunan bilangan Asli antara 2 dan 7
Anggota himpunan A adalah 3, 4, 5, 6 atau A = { 3, 4, 5, 6 }
Jadi himpunan A mempunyai banyak anggota 4 buah.

3 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
2) B adalah himpunan bilangan cacah selain bilangan asli.
Anggota himpunan B adalah 0 atau B = { 0 }
Jadi himpunan B mempunyai banyak anggota 1 buah.
3) C = { bilangan prima antara 7 dan 10 }
Bilangan prima antara 7 dan 10 tidak ada. Sehingga himpunan C tidak mempunyai anggota, ditulis C = { }
atau C =
Dari contoh di atas ternyata himpunan c tidak mempunyai anggota.Himpunan C disebut himpunan kosong.

Kerjakan dengan benar!


Himpunan
1. Manakah kosong
yang adalah himpunan
merupakan himpunan yang
kosongtidak mempunyai
diantara anggota.
himpunan Notasi himpunan
– himpunan di bawah kosong
ini. “ { } ” atau “ ”.
a. Perlu diperhatikan
Himpunan {0} ganjil
bilangan ataupun { }habis
yang bukan merupakan
dibagi 3. himpunan kosong, karena {0} mempunyai anggota
b. yaitu 0 dan { }siswa
Himpunan juga di
mempunyai anggota
kelasmu yang yaitukurang
umurnya . dari 8 tahun.
c. Himpunan bilangan prima genap yang lebih dari 3.
Latihan 3

d. Himpunan orang yang pernah ke bulan.


e. Himpunan balok yang mempunyai 8 sisi.
2. Buatlah empat buah himpunan kosong!
3. Tentukan apakah himpunan – himpunan di bawah ini merupakan himpunan kosong!
a. C = { x / -3 ≤ x < 1, x Asli }
b. D = {y / 11 < y , 13, y prima }
c. E = { n / 0 ≤ n < 1, n cacah }

2. Menentukan Himpunan Bagian dan Banyak Himpunan Bagian


Untuk memahami konsep himpunan bagian, perhatikan contoh berikut! A =
{ 1, 2, 3, 4, 5 }
B = { 2, 4, 5 }
C = { 1, 3 }
Semua anggota himpunan B merupakan anggota himpunan A dan semua anggota himpunan C juga merupakan
anggota lain prima A. Tetapi ada beberapa anggota himpunan A yang tidak terdapat di himpunan B maupun C.
Dikatakan bahwa himpunan B merupakan himpunan bagian dari himpunan A ditulis B A, dan himpunan C
merupakan himpunan bagian dari himpunan A ditulis C A.
Karena semua anggota himpunan C tidak ada dihimpunan B dan sebaliknya maka C bukan himpunan bagian B
ditulis C B.
Himpunan B adalah himpunan bagaian dari A, jika setiap anggota himpunan B merupakan anggota himpunan A ditulis BA.

• Himpunan B adalah himpunan bagian dari himpunan B itu sendiri B Himpunan


B kosong adalah himpunan bagian dari

Contoh:
Tentukan semua himpunan bagian dari himpunan di bawah ini! a.
{ 1, 2 } b. { 1, 2, 3 }
Jawab:
a. Himpunan bagian dari {1, 2} adalah {}, {1}, {2}, {1, 2} jadi {1, 2} mempunyai 4 himpunan bagian.
b. Himpunan bagian dari {1, 2, 3} adalah {}, {1}, {2}, {3}. {1,2}, {1, 3}, {2, 3}, {1, 2, 3}
Jadi banyaknya himpunan bagian {1, 2, 3} adalah 8.

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 3
Untuk menentukan banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan, terlebih dahulu salin dan lengkapilah
table berikut ini!
Banyak
Himpunan Himpunan Bagian Banyaknya Himpunan Bagian
Anggota
{} 0 {} 1 = 20
{a} 1 {}, {a} 2 = 21
{a, b} 2 {}, {a}, {b}, {a, b} 4 = 22
{a, b, c} … … … = 2…
{a, b, c, d} … … … = 2…
. .
. .
. .
{ a, b, c, … } … = 2n
n
sebanyak n

Banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan yang mempunyai anggota n, ditentukan dengan rumus 2n

Latihan 4
Kerjakan dengan benar!
1. Diketahui A = { bilangan asli kurang dari 10 }
B = { bilangan prima antara 2 dan 7 } C
= { semua faktor dari 6 }
D = { bilangan ganjil asli kurang dari 5 } E
=
Nyatakan benar atau salah pernyataan dari berikut ini!
a. E A d. D C g. C B
b. C A e. D C h. E D
c. D E f. B A i. B C
2. Diketahui F = { s, a, p, i }
a. Tulislah semua himpunan bagian dari F!
b. Berapa banyaknya himpunan bagian dari F?
3. Tentukan n(M), jika banyaknya himpunan bagian dari himpunan M adalah:
a. 32
b. 256
c. 1024

3. Himpunan Semesta dan Anggota-anggotanya


Jika kita sedang membicarakan buah-buahan, maka apel, jeruk, anggur termasuk di dalamnya. Dapat
dikatakan bahwa himpunan semesta dari himpunan yang anggotanya apel, jeruk, anggur adalah buah-buahan.
Lambang untuk himpunan semesta adalah “S”.
Contoh:
A Himpunan semesta hijau
= { merah, kuning, adalah
} himpunan yang membuat semua anggota himpunan yang sedang
dibicarakan.Himpunan semesta disebut S
Kemungkinan himpunan semesta adalah: = semesta pembicaraanatau himpunan universum.
juga
{merah, kuning, hijau }

3 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
S = { warna lampu lalu lintas }
S adalah himpunan warna pelangi. S
adalah himpunan warna-warna.

Latihan 5
Kerjakan dengan benar!
Sebutkan dua himpunan semesta yang mungkin untuk himpunan – himpunan di bawah ini! 1. A
= { 1, 3, 5 }
2. B = { pesergi, segitiga, persegi panjang }
3. C = { Jakarta, Semarang, Surabaya }
4. D adalah himpunan bilangan faktor dari 4 5.
E = { x / 1 < x < 10, x Prima }
6. F adalah himpunan bilangan Asli lebih dari 3 kurang dari 11.

C.Melakukan Operasi Irisan, Gabungan, Kurang (Selisih), dan Komplemen


pada Himpunan
1. Irisan Dua Himpunan
a. Pengertian Irisan (Interseksi) Dua Himpunan
Untuk memeahami pengertian irisan dua himpunan, perhatikan uraian berikut!
Contoh A = { 0, 1, 2, 3, 4 }
B = { 2, 3, 5, 7 }
Terlihat bahwa 2 A dan 2 B serta 3 A dan 3 B.
Himpunan yang anggota 2 dan 3 tersebut digunakan himpunan A irisan himpunan B ditulis A B.
jadi A B = { 2, 3 }.
b. Menentukan Irisan Dua Himpunan.
Dari uraian
Untuk di atas disimpulkan
menentukan irisan duabahwa:
himpunan terdapat beberapa kemungkinan :
Irisan himpunan A dan
1) Jika himpunan yang satu himpunan B adalah
merupakan himpunan
himpunan bagiansemua obyek yang
dari himpunan sekaligus
yang lain. menjadi anggota
himpunan
Contoh: A dan anggota himpunan B.
Irisan
C =A{ dan
1, 3,B5,dinotasikan
7, 9 } sebagai A B = { x / x A dan x B }
D = { 3, 5 }. Tentukan C

D! Pembahasan.
C D = { 3, 5 } = D
2) Jika kedua himpunan sama
Contoh:
E = { bilangan faktor 8 }
F = { 1, 2, 4, 8 }. Tentukan E F!
Pembahasan.
E = { 1, 2, 4, 8}, F = { 1, 2, 4, 8}
Maka E = F, oleh karena itu E F = {1, 2, 4, 8 } = E = F
3) Jika kedua himpunan beririsan
Contoh:
G = { lima bilangan prima yang pertama }
H = { bilangan faktor dari 6 }. Tentukan G

H! Pembahasan.
G = {2, 3, 5, 7, 11}
H = { 1, 2, 3, 6 } maka G H = { 2, 3 }

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 3
4) Jika kedua himpunan saling lepas ( saling asing )
Contoh:
Tentukan irisan dari dua himpunan.
P = { bilangan asli genap kurang dari 10) dan Q =
{ bilangan asli kelipatan 5 kurang dari 20 }
Pembahasan.
P = { 2, 4, 6, 8 } dan Q { 5, 10, 15 }
Anggota P dan anggota Q berbeda semua sehingga P Ç Q = {} atau P Q=
P dan Q adalah himpunan saling lepas (saling asing) dinotasikan P // Q.

Latihan 6Dari contoh di atas dapat disimpulkan :


1. Jika A B, maka A B = A,
2. Jika A = B, maka A B = A = B,
Kerjakan dengan3. benar!
Jika A// B, maka A B= .
1. Diketahui A = { 0, 1, 2, 3, 4, 5 }, B ={ -2, -1, 0, 1, 2 } dan C = { 0, 2, 4, 6, 8 }. Tentukan irisan himpunan-
himpunan berikut!
a. A B c. A C
b. B C d. ( A B ) C
2. Jika D = { x / 2 < x < 10, x Î bilangan prima } dan E = { x / 1 ≤ x ≤ 10, x bilangan asli ganjil }, tentukan
D E!
3. Diketahui : P = { bilangan faktor dari 8 }
Q = { bilangan kelipatan 2 yang kurang dari 12 } R
= { bilangan prima yang kurang dari 15 }
Tentukan:
a. P Q c. Q R
b. P R d. P (Q R)

2. Gabungan ( Union ) Dua Himpunan


a. Pengertian Gabungan Dua Himpunan
Untuk memahami pengertian gabungan dua himpunan perhatikan contoh berikut, misal A = { 1,
3, 5, 7, 9 } dan B = { 2, 3, 5, 7, 11 }. Jika himpunan A dan himpunan B digabungkan, maka
akan diperoleh himpunan yang anggotanya adalah 1, 2, 3, 5, 7, 9, 11. Gabungan himpunan A dan B ditulis
A B.
Jadi A B = { 1, 2, 3, 5, 7, 9, 11 }.
b. Menentukan Gabungan Dua Himpunan
Gabungan
Untuk himpunan
menentukan A dandua
gabungan himpunan
himpunan,B terdapat
adalah himpunan yang anggota : – anggotanya merupakan
beberapa kemungkinan
anggota
Contoh: himpunan A saja anggota B saja, atau anggota persekutuan A dan B yang dilambangkan
dengan A B.
1. Jika himpunan yang satu merupakan himpunan bagaian dari himpunan yang lain. P = {
Gabungan himpunan
lima huruf A dan himpunan
abjad pertama }, Q = { a,Bb,dinotasikan sebagai
c }. Tentukan P A B = { xQ!/ x atau x B }
Pembahasan.
P = { a, b, c, d, e }, Q = { a, b, c } P
Q = { a, b, c, d, e } = P

3 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
2. Jika kedua himpunan sama.
Contoh:
R = { x / 1 ≤ x < 10, x bilangan ganjil }
T = { bilangan asli ganjil kurang dari 10 }. Tentukan R

T! Pembahasan.
R = { 1, 3, 5, 7, 9 }, T = { 1, 3, 5, 7, 9 } maka P = T. oleh karena itu R T = {1, 3, 5, 7, 9 } = R = T.
3. Jika kedua himpunan beririsan.
Contoh:
V = { bilangan cacah kurang dari 20 yang habis dibagi 4 } W
= { bilangan faktor 12 }. Tentukan V W!
Pembahasan:
V = { 4, 8, 12, 16 }, W = { 1, 2, 3, 4, 6, 12 }.
Ternyata ada anggota persekutuan, maka V dan W disebut himpunan beririsan dan disimbulkan dengan
lambang V W.
V È W = { 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 16 }
4. Jika kedua himpunan saling lepas.
Contoh:
Tentukan gabungan dari dua himpunan
X = { x / 2 < x ≤ 10, x bilangan asli genap } dan Y = {bilangan faktor dari 15}
Pembahasan :
X = { 4, 6, 8, 10 }, Y = { 1, 3, 5, 15 }.
Karena anggota himpunan X dan Y tidak ada yang sama, sehingga X dan Y disebut himpunan saling
lepas, maka :
X Y = { 1, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 15 }
Dari contoh di atas dapat disimpulkan :
1. Jika A B, maka A B = B,
2. Jika A = B, maka A B = A = B,
3. Jika A beririsan dengan B, maka A B = A atau B,
4. Jika A // B, maka A B = A dan B,

Latihan 7

Kerjakan dengan benar!


1. Jika A = { 1, 3, 5 }, B = { 2, 3, 5, 7, 11 }, C = { 1, 2, 4, 8 } dan D = { 2, 4, 6, 8}.
Tentukan gabungan himpunan – himpunan berikut!
a. A B c. B C
b. C D d. A B C
2. Diketahui: E = { faktor prima dari 45 } F
= { lima bilangan ganjilyang pertama } G =
{ empat bilangan asli yang pertama }
Tentukan!
a. E F c. F G
b. E G d. E F G
3. Jika K = { x / -1 ≤ x < 3, x bilangan bulat } dan L = { x / 0 < x ≤ 4, x bilangan cacah }, tentukan banyaknya
himpunan bagian dari K L!

3. Selisih ( Difference ) Dua Himpunan.


Misalkan diketahui dua himpunan A dan B. Selisih antara himpunan A dan B adalah himpunan yang
anggota-anggotanya merupakan anggota himpunan A tetapi bukan anggota himpunan B, begitu juga
sebaliknya. Selisih antara himpunan A dan B ditulis “A - B” dibaca “selisih A dan B atau A kurang B”. Notasi
selisih A dan B adalah : A – B = { x / x A, x B}

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 3
Contoh:
Diketahui C = { bilangan cacah yang kurang dari 5 }, D = { bilangan prima yang lebih dari 2 kurang dari 10 },
tentukan C – D dan D – C!
Pembahasan :
C = { 0, 1, 2, 3, 4 }
D = { 3, 5, 7 }
C – D = { 0, 1, 2, 4 }
D – C = { 5, 7 }

Latihan 8

Kerjakan dengan benar!


1. Diketahui: A = { bilangan asli kurang dari 10 }
B = { 0, 2, 4, 6, 8 }
C = { 1, 3, 5 7 }
D = { 2, 3, 5, 7 }
Tentukan :
a. A – B c. A – C e. B – D
b. B – A d. C – D f. D – A
2. Diketahui: E ={ x / 1 < x ≤ 10, x bilangan asli genap }
F = { x / x ≤ 15, x bilangan prima }
G = { x / 1 ≤ x < 5, x bilangan asli }
Tentukan :
a. Semua anggota dari masing-masing himpunan.
b. E – F
c. F – G
3. Diketahui: M = { bilangan prima antara 2 dan 12 }
N = { bilangan ganjil antara 1 dan 13 }
a. Tentukan M – N dan N – M
b. Apakah M – N = N – M

4. Komplemen pada Suatu Himpunan


Misalkan diketahui himpunan semesta S dan himpunan A. Komplemen dari himpunan A adalah himpunan
yang anggota – anggotanya merupakan anggota himpunan S, tetapi bukan anggota himpunan
A. Komplemen himpunan A ditulis dengan lambang atau A’ atau A‘. Komplemen
himpunan A dapat ditulis dengan notasi adalah :
A’ = { x / x S, x A }
Contoh:
Diketahui; S = { bilangan cacah yang kurang dari 10 } P =
{ empat bilangan prima yang pertama }
Tentukan!
a. Semua nggota dari himpunan selain P!
b. P’
c. P P’
Pembahasan;
a. S = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 }
P = { 2, 3, 5, 7 }
b. P’ = { 0, 1, 4, 6, 8, 9 }
c. P P’ = 

3 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Latihan 9

Kerjakan dengan benar!


1. Diketahui: S = { x / 0 < x ≤ 10, x bilangan asli }
A = { 2, 3, 5, 7 }
B = { 1, 3, 5, 7, 9 }
C = { 1, 2, 4, 8 }
Tulislah himpunan berikut!
a.
A’ e. B’ – A’
b. B’ f. Apa yang kamu ketahui dengan jawaban d dan e?
c. C’ g. C’ A’
d. A–B
2. Diketahui: S = { 1, 2, 3, …, 8 }
D = { 1, 3, 5, 7 }
E = { 2, 4, 6, 8 }
Tulislah himpunan berikut!
a. D’ e. D E
b. E’ f. (D E)’
c. D E g. D’ E’
d. (D E)’ h. D’ E’
3. Diketahui: S = { x / 10 < x ≤ 20, x bilangan asli }
P = { x / 10 < x ≤ 20, x bilangan prima}
Q = { x / 10 < x ≤15, x bilangan ganjil }
Tentukan!
a. Semua nggota dari himpunan S, P, dan Q!
b. P’
c. Q’
d. (P’)’
e. (Q’)’
f. Apakah (P’)’ = P dan (Q’)’ = Q ?

D. Menyajikan himpunan dengan Diagram Venn


 Pengertian Diagram Venn
Diagram adalah suatu bentuk visual untuk menerangkan suatu Diagram Venn ditemukan oleh John Venn, seorang a
keadaan dengan menggunakan gambar. di Cambridge, Inggris, 4 April 1923 dalam usia 89 th.
Diagram Venn merupakan salah satu cara untuk
menggambarkan suatu himpunan.
Dengan menggunakan diagram Venn ini, relasi antar
himpunan menjadi lebih mudah dipahami.
Untuk membuat diagram venn ada beberapa aturan yang perlu
diperhatikan, yaitu sebagai berikut :
1. Himpunan Semesta digambarkan dengan sebuah persegi
panjang, di pojok kiri atas diberi lambing huruf S.
John Venn
2. Himpunan lain dalam semesta pembicaraan digambarkan Sumber : John_Venn#mw-head
dengan kurva tertutup
3. Setiap anggota himpunan ditunjukkan dengan noktah
(titik) dan anggota himpunan ditulis di samping noktah.
4. Penulisan anggota himpunan hanya dilakukan satu kali.
5. Untuk himpunan yang anggotanya banyak tidak perlu
ditulis anggota-anggotanya (dibiarkan kurva kosong)

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 3
Contoh:
Jika S = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}, dan
A = {1, 2, 3, 4}
Maka diagram venn himpunan tersebut dapat ditunjukkan seperti gambar berikut

a. Menyajikan Gabungan, Irisan, Kurang ( Selisih) Dua Himpunan, dan Komplemen Suatu
Himpunan dengan Diagram Venn
Kalian sudah mempelajari pengertian Irisan, Gabungan, Selisih (difference) dan Komplemen dua
himpunan. Selanjutnya kita akan belajar bagaimana menggambarkannya dengan diagram Venn.
Contoh:
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}, A = {factor dari 4}, dan B = {x│ 4≤ x < 8, x bilangan bulat}
Gambarkan diagram venn dengan memberikan arsiran jawabannya, untuk soal berikut:
a. A∩B c. A’
b. AUB d. A – B
Penyelesaian :
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}, A = {1, 2, 4}, B = {4, 5, 6, 7}
A∩B = {4} ; AUB = {1, 2, 4, 5, 6, 7} ; A’ = {3, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
A – B = {1, 2}
a. Gambar A∩B c. Gambar A’

b. Gambar AUB d. Gambar A – B

Latihan 10

Kerjakan dengan benar!


1. Jika S = {bilangan asli}
A = {bilangan asli kurang dari 8} B
= {x│ 1< x <5, x bilangan asli}
C = {bilangan asli antara 6 dan 12}
Gambarkan diagram venn dari himpunan-himpunan di atas

4 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
2. Jika S = {bilangan bulat}
A = {bilangan asli}
C = {bilangan cacah}
D = {bilangan komposit}
Gambarkan diagram venn untuk menyatakan hubungan antara himpunan-himpunan di atas
3. Diketahui diagram Venn berikut :

Dari gambar di atas, tentukan :


a. Anggota S f. (B∩C) k. (AUC)
b. Anggota A g. (A∩C) l. (AUBUC)
c. Anggota B h. (A∩B∩C) m. A∩(BUC)
d. Anggota C i. (AUB) n. AU(B∩C)
e. (A∩B) j. (BUC) o. (A∩B)U(A∩C)
4. Diketahui S = {bilangan asli < 10 }, K = {1, 3, 5}, dan L = {2, 3, 4, 5, 6, 7}
Gambarkan diagram venn dengan memberikan arsiran jawabannya, untuk soal berikut :
a. K∩L c. K’UL
b. KUL d. K - L
5. Diketahui S = {tujuh bilangan bilangan asli yang pertama}, A = {2, 3, 5}, dan B =
{x│0< x ≤6, x bilangan genap}
Gambarkan diagram venn dengan memberikan arsiran jawabannya, untuk soal berikut :
a. A∩B c. AUB’
b. AUB d. B - A
6. Diketahui S = { 0, 1, 2, 3, . . ., 15}
P = {2, 3, 5, 7, 9}
Q = {1, 3, 5, 8, 10}
R = {2, 4, 5, 7, 8, 10, 12}
Gambarkan diagram venn dengan memberikan arsiran jawabannya, untuk soal berikut :
a. P∩Q c. (PUQ) - R e. PUQUR
b. P∩Q∩R d. P’∩Q f. Q - R

b. Menggunakan konsep Himpunan dalam Pemecahan Masalah


 Menyelesaikan Masalah dengan Menggunakan Diagram Venn dan Konsep Himpunan
Banyak masalah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya dapat kita
selesaikan menggunakan konsep himpunan. Agar dapat menyelesaikannya, kalian harus dapat
menyatakan permasalahan tersebut dalam suatu diagram venn.
Contoh:
Dari hasil pendataan di suatu kelas, diperoleh kelompok ekstrakurikuler , sebagai berikut:
 Yang mengikuti Volly : Clara, Arga, Angie, Nando, dan Farel (5 anak)
 Yang mengikuti Basket : Clara, Farel, dan Risky (3 anak)
 Yang tidak mengikuti kedua-duanya : Dita dan Rudi (2 anak)
Tentukan :
a. Diagram venn yang menyatakan keadaan tersebut

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 4
b. Siswa yang gemar kedua-duanya
c. Siswa yang hanya gemar Volly (V)
d. Siswa yang hanya gemar Basket (B)
Penyelesaian :
Untuk memasukkan data ke dalam diagram venn, pastikan bahwa setiap anak tertulis di dalam diagram
dan hanya satu kali tulis, dengan memperhatikan hal berikut :
 Siswa yang gemar kedua kegiatan kalian tempatkan di daerah irisan
 Siswa yang gemar volly lainnya ditempatkan di kurva V
 Siswa yang gemar Basket lainnya ditempatkan di kurva B
 Siswa yang tidak gemar kedua-duanya ditempatkan di luar kurva V dan B
Hasilnya seperti gambar berikut:

Dari gambar di atas diperoleh :


 Banyak siswa yang gemar kedua-duanya, n(V∩B) = 2
 Banyak siswa yang hanya gemar volly n(V-B) = 3
 Banyak siswa yang hanya gemar basket , n(B-V) = 1
 Siswa yang tidak suka kedua kegiatan , n(VUB)’ = 2
 Jumlah siswa seluruhnya adalah , n(S) = 8
Kalau digambarkan menjadi
n(V) = 5, n(B) = 3
n(V∩B) = 2
n(VUB) = 3 + 2 + 1 = 6
n(VUB)’= 2
n(S) = 3+2+1+2 = 8
n(V - B) = n(V) - n(V∩B) = 5 – 2 = 3
n(B – V) = n(B) - n(V∩B) = 3 – 2 = 1
Perhitungan menjadi lebih mudah dengan menggunakan sifat operasi himpunan, yaitu :
2. Suatu kelas terdiri dari 40 siswa diperoleh data 25 siswa gemar membaca majalah, 20 siswa gemar
n(A∩B)Koran,
membaca = n(A) dan
+ n(B) – n(AUB)
5 siswa tidak gemar kedua-duanya. Jika siswa yang gemar keduanya adalah x,
n(AUB)x!= n(A) + n(B) – n(A∩B)
tentukan
n(S) = n(A)
Penyelesaian : + n(A’)
Misal, siswa yang gemar membaca majalah = M,
Siswa yang gemar membaca Koran = K,
Diketahui : n(S) = 40 ; n(M) = 25 ; n(K) = 20 ; n(MUK)’ = 5
Ditanyakan : n(M∩K) = x = …
Dijawab:
Diagram venn :

N(S) = 25 – x + x + 20 – x + 5
40 = 50 – x
X = 50 – 40
X = 10

4 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Jadi banyak siswa yang gemar membaca kedua-duanya ada 10 anak Cara
lain :
n(M∩K) = n(M) + n(K) + n(MUK)’ – n(S)
n(M∩K) = 25 +20 + 5 - 40
n(M∩K) = 50 – 40
n(M∩K) = 10
Jadi banyak siswa yang gemar membaca kedua-duanya ada 10 anak Jurus
cepat dapat dilakukan dengan rumus ,
di mana S = Semesta (jumlah seluruhnya),
S+I=B+A+T I = Irisan (yang memilih keduanya), B
= yang memilih B,
A = yang memilih A,
T = yang tidak memilih keduanya

Temukan rumus untuk menentukan n(A∩B∩C) dan n(AUBUC)

Latihan 11

Kerjakan dengan benar!


1. Sejumlah siswa ditanya tentang kegemaran mereka. Hasilnya diperoleh 17 anak suka membaca, 14 anak suka
nonton film kartun, dan 5 anak suka membaca dan nenton film kartun.
a. Gambarlah diagram venn tentang keadaan tersebut
b. Tentukan banyaknya siswa seluruhnya.
2. Dari 40 siswa di suatu kelas, 24 di antaranya menyukai Matematika, 19 anak menyukai Bahasa Inggris, dan 15
anak suka kedua-duanya.
a. Gambarlah diagram venn tentang keadaan tersebut
b. Tentukan banyaknya siswa yang tidak menyukai Matematika maupun Bahasa Inggris
3. Suatu regu Pramuka mengadakan latihan. Didapat 15 anak membawa tali, 13 anak membawa tongkat , 9 anak
membawa tali dan tongkat. Jika terdapat 5 anak yang tidak membawa keduanya maka tentukan peserta latihan
seluruhnya.
4. Dari 180 warga kampung diperoleh 109 memilih kegiatan olah raga, 90 orang memilih seni, dan 27 orang
memilih kegiatan yang lain. Tentukan
a. Gambar Diagram venn
b. Jumlah warga yang memilih olah raga dan seni
c. Warga yang hanya memilih Olah raga
d. Warga yang hanya memilih seni.
5. Suatu kelas terdiri dari 40 siswa, 18 di antaranya gemar olah raga volley, 15 siswa gemar basket, 20 siswa
gemar footsal, 10 siswa gemar volley dan basket, 6 siswa gemar volley dan footsal, 5 siswa gemar basket dan
footsal, dan 3 siswa gemar ketiga-tiganya.
a. Buatlah diagram venn dari keadaan tersebut
b. Berapakah siswa yang tidak gemar ketiga olah raga tersebut.

Uji Kompetensi
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

A.

1. Diantara kumpulan-kumpulan berikut, yang 2. P = { faktor dari 60 yang habis dibagi 3 }.


merupakan himpunan adalah …. Pernyataan yang benar di bawah ini adalah ….
a. Kumpulan binatang menyusui. a. 6 P
b. Kumpulan anak pintar. b. 9 P
c. Kumpulan lukisan indah. c. 12 P
d. Kumpulan binatang menjijikan. d. 15 P

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 4
3. Himpunan Q adalah himpunan huruf pembentuk 8. Di antara himpunan berikut yang merupakan
kata kalimat “ SAYA SUKA MATEMATIKA”, himpunan bagian dari B = { 1, 2, 3, 4 } adalah
maka ….
(Q) = …. a. { 1, 3, 5 } c. { 0, 2, 4, 6 }
a. 18 c. 12 b. ( 1, 2, 4 } d. { 1, 3, 5, 7 }
b. 14 d. 9
9. C = { x /x < 20, x bilangan kelipatan 4 }.
4. Diketahui R= { 47, 53, 59, 61, 67 }. Himpunan R Banyaknya himpunan bagian dari C adalah …. a.
dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan 8 c. 32
menjadi …. b. 16 d. 64
a. { x / 45 < x < 70, x bilangan asli }
10. Diketahui D = { 1, 3, 5 }
b. { x / 45 < x < 70, x bilangan cacah }
E = { 2, 3, 5, 7 }
c. { x / 45 < x < 70, x bilangan prima }
F = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
d. { x / 45 < x < 70, x bilangan ganjil }
Pernyataan yang benar untuk himpunan di atas
5. Diketahui A = { x / 0 < x ≤ 5, x bilangan cacah adalah ….
}. Himpunan A dinyatakan dengan mendaftar a. D E c. F D
anggota – anggotanya adalah …. b. E F d. D F
a. { 0, 1, 2, 3, 4, 5 c. { 0, 1, 2, 3, 4 }
11. Diketahui P = { bilangan ganjil kurang dari 10 } Q
b. { 1, 2, 3, 4, 5 } d. { 1, 2, 3, 4 }
= { bilangan cacah kurang dari 20 } R =
6. Di antara himpunan-himpunan di bawah yang { bilangan prima kurang dari 15 }
metupakan himpunan kosong adalah …. Dari ketiga himpunan di atas yang dapat menjadi
a. Bilangan genap yang habis dibagi dengan himpunan semesta untuk {faktor ganjil dari 18}
bilangan ganjil. adalah ….
b. Bilangan ganjil yang habis dibagi bilangan a. P dan Q c. Q dan R
genap. b. P dan R d. P, Q dan R
c. Bilangan prima yang genap.
12. Banyaknya himpunan bagian dari R = { faktor dari
d. Bilangan ganjil yang bukan prima.
30 yang kurang dari 10 } yang memiliki 1 anggota
7. Himpunan semesta yang mungkin dari { 3, 5, 7, 9, adalah ….
11 } adalah ….
a. { bilangan ganjil } a. 64 c. 8
b. { bilangan asli } b. 16 d. 5
c. { bilangan prima }
d. { bilangan cacah }

Jawablah
B. pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Nyatakan himpunan-himpunan berikut dengan mendaftar anggota-anggotanya!


a. { bilangan cacah lebih dari 3 dan kurang dari 9 }
b. { huruf pembentuk kata MATEMATIKA INDAH }
c. { bilangan prima antar 7 dan 30 }
d. { bilangan antara 10 dan 30 yang habis dibagi 3 dan A }
2. Ntayakan himpunan-himpunan berikut dengan kata-kata dan notasi pembentuk himpunan! a.
{ 1, 3, 5, 7, … } b. { 11, 12, 13, 14, 15 }
3. Nyatakan tiga himpunan semesta yang mungkin untuk himpunan berikut! a.
{ 2, 3, 5, 7, 11 } c. { 11, 13, 15, 17, 19 }
b. { 3, 6, 9, 12, 15 } d. { 21, 24, 27 }
4. Diketahui S = { 0, 1, 2, …, 12 }.
Tentukan banyaknya himpunan bagian dari :
a. A = { x / 0 < x < 6, X S } c. C = { x / 4 ≤ x ≤ 10, x S }
b. B = { x / x kelipatan 3, x S } d. D = { x / x bilangan prima, x S}

4 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Bab

3 Bentuk Aljabar

Kompetensi Dasar Peta Konsep


Melalui proses pembelajaran Bentuk Aljabar atau bab ini siswa mampu :
3.5 Menjelaskan bentuk aljabar dan melakukan operasi pada bentuk aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian)
Bentuk Aljabar
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bentuk aljabar dan operasi pada bentuk aljabar

Operasi Hitung
Bentuk Aljabar Faktorisasi
Bentuk
Penjumlahan dan Pengurangan

Kata Kunci Perkalian dan Pembagian


Aljabar
Faktor Perpangkatan Aljabar
Suku
Variabel
Koefisien Pecahan Bentuk Aljabar
Konstanta

Ringkasan Materi
Memahami Bentuk Aljabar
A
Aljabar adalah bagian dari ilmu matematika meliputi teori bilangan, geometri, dan analisis penyelesaiannya.
Bentuk aljabar adalah teknik yang digunakan untuk menyajikan suatu masalah matematika dengan simbol atau huruf
sebagai peubah/variabel suatu objek dalam masalah tersebut. Untuk mempelajari materi ini perlu memahami
pengertian-pengertian bentuk aljabar, koefisien, variabel, konstanta, suku, dan suku sejenis dari suku banyak
(polinomial). Untuk itu perhatikan contoh-contoh berikut:
1. 3x, disebut bentuk aljabar suku satu (monomial) dengan x disebut variabel dan angka 3 pada bentuk aljabar
tersebut disebut koefisien dari variabel x.
2. 5p + 4, disebut bentuk aljabar suku dua (binomial) dengan p disebut variabel, angka 5 pada bentuk aljabar
tersebut disebut koefisien dari variabel p dan angka 4 disebut konstanta.
3. 2x + 3y –5, disebut bentuk aljabar suku tiga (trinomial) dengan x dan y disebut variabel, angka 2 disebut
koefisien dari variabel x, angka 3 disebut koefisien dari variabel y dan -5 disebut konstanta.
Dapatkah kamu menyebutkan suku-suku yang terdapat dalam setiap bentuk aljabar tersebut? Perlu diketahui
bahwa suku pada bentuk aljabar adalah total elemen yang dimuat oleh suatu bentuk aljabar.
Perhatikan suku -5a2 dan 7a2. Kedua suku itu mempunyai variabel a dan pangkat yang sama yaitu 2.
Suku seperti itu disebut suku sejenis
Suku-suku sejenis adalah suku-suku yang memuat variabel dan pangkat yang sama.

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 4
B. Operasi Bentuk Aljabar
1. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan
Perhatikan situasi berikut!
Citra memiliki 6 jeruk dan 5 apel, berapakah jumlah buah yang dimiliki Citra? Apakah 6 jeruk ditambah 5 apel
hasilnya 11? Tentu tidak, bukan? Jeruk yang dimisalkan x dan apel yang dimisalkan y adalah suku yang tidak
sejenis.
Dalam bentuk aljabar, suku tidak sejenis tidak dapat dijumlahkan atau dikurangkan, hanya suku- suku
sejenis saja yang dapat dijumlahkan atau dikurangkan. Untuk lebih jelasnya, lakukan aktivitas berikut :
Untuk menyederhanakan penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar kamu dapat menggunakan sifat-sifat
penjumlahan dan pengurangan yang berlaku pada bilangan riil, sebagai berikut
a. Sifat Komutatif : a + b = b + a, dengan a dan b bilangan riil
b. Sifat Asosiatif : (a + b) + c = a + (b +c), dengan a, b, dan c bilangan riil
c. Sifat Distributif : a(b + c) = ab + ac, dengan a, b, dan c bilangan riil. Agar kamu lebih memahami sifat-
sifat yang berlaku pada bentuk aljabar, perhatikan contoh-contoh soal berikut.
Contoh 1:
Sederhanakan !
a. 16x + 3 + 3x + 4
b. 2p – 3p2 + 2q – 5q2 + 3p
c. 6m + 3(m2 – n2) – 2m2 + 3 n2
Penyelesaian:
c. 6m + 3(m2 – n2) – 2m2 + 3n2
a. 16x + 3 + 3x + 4
= 16x + 3x + 3 + 4 = 6m + 3m2 – 3n2 – 2m2 + 3n2
= (16 + 3)x + (3 + 4) = 6m +( 3 – 2) m2 – (3 – 3)n2
= 19x + 7 = m2 + 6m
2 2
b. 2p – 3p + 2q – 5q + 3p
= (2 + 3)p – 3p2 + 2q – 5q2
= 5p – 3p2 + 2q – 5q2
= –3p2 + 5p – 5q2 + 2q

Contoh 2:
a. Jumlahkan 2x2 – 4x + 6 dengan 3x2 + 6x – 10
b. Kurangkan 3x - 4 dari 4x2 + 2x – 1
Penyelesaian
a. (2x2 – 4x + 6) + (3x2 + 6x – 10) b. (4x2 + 2x – 1) – (3x – 4)
= 2x2 – 4x + 6 + 3x2 + 6x – 10 = 4x2 + 2x – 1 – 3x + 4
= 2x2 + 3x2 - 4x + 6x + 6 – 10 = 4x2 + 2x - 3x – 1 + 4
= 5x2 – 2x – 4 = 4x2 - x + 3

Latihan 1
Kerjakan dengan benar!
1. Manasajakah yang merupakan suku, variabel, koefisien, konstantadari bentuk aljabar : a. 6–
7x b. 2x – 5y + 10
2. Bagaimana bentuk sederhana dari -y + 5 + 3y – 4?
3. Sederhanakanlah setiap bentuk aljabar berikut!
a. 8 + 3x - x – 6
b. 5x2 + 2x – 3
c. 7y2 – 3y + 4y + 8y2 + 4y
d. 2x - 3y + 5x -2y + 5
e. 8ab + 7a - 8b – ab + 3a - b

4 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
4. Tentukan jumlah dari
a. 2x + y dengan -x + 3y c. 4x2 – x + 6 dengan -2x2 + 10x – 14
b. 3a - 2 dengan -6a + 5 d. 5p – 7q + r dengan 2p + 3r
5. .Kurangkan!
a. 6x – 3y dari 5x + 7y c.
3xy – 5 dari -5xy + 8y
10 2 2
b. 6p + 4q – 3 dari -4p – q + 11 d. 3 xy – 5y + 6 dari y + 3xy - 8
6. Tiga orang siswa menyederhanakan 3p – 4p. Masing-masing memperoleh hasil –1, –p, –1p. Tulislah jawaban
manakah yang benar dan jelaskan alasanmu.

2. Perkalian Bentuk Aljabar


a. Perkalian suku satu dengan suku dua
Pada bagian ini, kamu akan mempelajari perkalian suku satu dan suku dua dari bentuk aljabar.
Contoh berikut menjelaskan pentingnya perkalian tersebut.
Ahmad diminta oleh bu guru untuk menghitung luas persegipanjang yang panjangnya 2 cm lebihnya
dari lebarnya. Berapa luas persegipanjang tersebut?
Misalkan lebar persegipanjang tersebut x cm, maka panjang persegipanjang tersebut adalah p = (x +
2) cm. Dengan demikian luas persegipanjang tersebut adalah : L = p x l =(x + 2).x cm2. Pada persoalan
ini, kita memerlukan perkalian suku satu dan suku dua. Untuk memudahkan memahami perkalian suku
satu dengan suku dua, lakukan aktivitas berikut ini!

Tugas Kelompok

Bahan : Ubin aljabar .

Kerjakanlah dengan teman kelompokmu bagaimana menentukan x(x + 2).


• Buatlah sebuah persegipanjang dengan panjang x + 2 dan lebar x.
• Gunakan ubin aljabar untuk menandai faktor yang dikalikan.
Gambar 1
• Jumlahkan ubin mengisi ubin aljabar tersebut. Kamu akan memperoleh : x(x +
2) = … .
Diskusikan !
1. Tentukan hasil perkalian 2x(x + 2) dengan menggunakan ubin aljabar
2. Misalkan Anto mempunyai sebuah taman yang ukuran panjang setiap sisinya x meter.
Jika Anto bermaksud memperluas taman itu dengan panjang menjadi dua kali dari ukuran Gambar 2
semula dan lebarnya ditambah 3 meter. Bagaimana luas dari taman yang baru tersebut?

Selain cara di atas kamu dapat menyelesaikan dengan menggunakan sifat distributif yang sudah
kamu pelajari.

Contoh 3:
Tentukan hasil dari perkalian berikut! a.
3a(2a + 5)
b. -5x(4x – 3y + 7)

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 4
Penyelesaian
a. 3a(2a + 5) = 3a.(2a) + 3a.5
= 6a2 + 15a
b. -5x(4x – 3y + 7) = (-5x).4x - (-5x)(3y) + (-5x).7
= -20x2 + 15xy – 35x
b. Perkalian suku dua dengan suku dua
Sebuah kebun berbentuk persegi panjang dengan panjang (x + 3)m dan lebarnya (x + 2)m, Berapakah
luas kebun tersebut?
L = p x l = (x + 3)m x (x + 2)m = … .
Pada persoalan ini, kita memerlukan perkalian suku dua dan suku dua. Untuk memudahkan memahami
perkalian suku dua dengan suku dua, lakukan aktivitas berikut ini!
Bahan : Ubin aljabar

Kerjakanlah dengan teman kelompokmu bagaimana menentukan hasil perkalian dari (x + 3)(x + 2)
Buatlah sebuah persegipanjang dengan panjang x + 3 dan lebar x + 2.
Gunakan ubin aljabar untuk menandai faktor yang dikalikan.
Jumlahkan ubin mengisi ubin aljabar tersebut. Kamu akan memperoleh :Gambar 1.3
(x + 3)(x + 2) = … .
Diskusikan!
Selesaikan dengan menggunakan langkah-langkah yang kamu gunakan!
(3x + 1)(2x – 3)

Gambar 1.4
Cara lain yang dapat digunakan untuk menentukan hasil kali dua buah suku dua dengan cara seperti
berikut ini.

Secara umum, perkalian suku dua dengan suku dua dapat di tulis : ( a + b)
( c + d) = a.c + a.d + b.c + b.d
Contoh 4:
Tentukan hasil perkalian berikut!
a. (2x + 7)(x+2)
b. (x+3) (3x-2)
Penyelesaian
a. (2x + 7)(x+2) = 2x.x + 2x.2+ 7.x+7.2
= 2x2 + 4x + 7x + 14
= 2x2 + 11x + 14
b. (x+3) (3x-2) = (x) 3x + (x).(-2) + 3.3x + 3 (-2)
= 3x2 + -2x + 9x - 6
= 3x2 + 7x – 6

4 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Latihan 2
Tentukan hasil perkalian berikut!
1. 3x(5x – 4) = … . 6. (3x – 8)(5x + 2) = … .
2. 5ab(2a – 3b) = … . 7. (12t -5 )(4t – 7) = … .
3. -4x2y(2xy2- 5x + 3y) = … . 8. (4x + 3y)(x + 3y) = … .
4. (x + 10)(x + 12) = … . 9. (2p – q)(5p + 3q) = … .
5. (y – 5)(y + 18) = ... . 10. (3m – 2n)(m – 5n) = … .

2. Pembagian Bentuk Aljabar


Rohman membagikan 12 buku kepada 4 temannya secara merata.. Berapakah buku yang diterima
temannya masing-masing?. Tentu kamu dapat menjawab dengan mudah. Misalkan buku disebut x, maka 12
buku ditulis 12x
12x
12x : 4 = = 3x ( artinya 3 buku)
4
Pembagian bentuk aljabar akan lebih mudah jika dinyatakan dalam bentuk pecahan. Perhatikan sifat
perpangkatan sebagai berikut:
1. am x an = a(m + n)
2. am : an = am – n
3. (a.b)n = an.bn
 am 
p
amp
4.
n 

 a anp

Sifat-sifat tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan pembagian bentuk aljabar.
Contoh 5:
Selesaikan pembagian aljabar berikut! a.
16y6 : 4y2
b. 4x3y : 2xy
c. -12a5b3 : 4a2b4
Penyelesaian

a. 16y6 : 4y2 = (16:4)y6 – 2 c. -12a5b3 : 4a2b4 = 12a5b3


= 4y4
4x3 y 4a2b4
3a3
b. 4x3y : 2xy = =
2xy b
2
= 2x

Latihan 3
Tentukan hasil pembagian berikut!
1. 3pq2 : pq 2.
3a2b : 6ab2
3. (9xy2 + 6xy) : 3y
4. (3m2 – 3n2) : (m2 – n2)
Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 4
5. (24a2b + 6ab) : (12ab2– 6a)

5 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
8x2 y5
6. (x 1)2
2xy 9.
3(x 1)
12x3
7. 6(3x  2)4
3xy 2 10.
3(3x  2)
3x 1
8. :
2y y
3. Perpangkatan Bentuk Aljabar
Seperti yang telah kamu ketahui, bilangan berpangkat didefinisikan sebagai berikut. an = a x
a x a x a x …x a

a sebanyak n faktor
Untuk a bilangan riil dan n bilangan asli.
Definisi bilangan berpangkat berlaku juga pada bentuk aljabar. Untuk lebih jelasnya, pelajari uraian
berikut.
1. (2a)3= 2a × 2a × 2a = (2 × 2 × 2) × (a × a × a) = 8a3
2. (4x2 y)2 = (4x2 y) × (4x2 y) = (4 × 4) × (x2 × x2) × (y × y) = 16x4 y2
Sekarang, bagaimana dengan bentuk (a + b)2? Bentuk (a + b)2 merupakan bentuk lain dari (a + b) (a + b).
Jadi, dengan menggunakan perkalian suku dua dengan suku dua, bentuk (a + b)2 dapat ditulis: (a + b)2 = (a + b)
(a + b)
= a2 + ab + ab + b2 = a2 + 2ab + b2
Dengan cara yang sama, bentuk (a – b)2 juga dapat ditulis sebagai:
(a - b)2 = (a - b)(a - b)
= a2 - ab - ab + b2 = a2 - 2ab + b2
Selanjutnya, akan diuraikan bentuk (a + b)3, sebagai berikut:
(a + b)3 = (a + b)(a + b)2
= (a + b)( a2 + 2ab + b2)
= a.a2 + a. 2ab + a.b2 + b.a2 + b. 2ab + b. b2
= a3 + 3a2b + 3ab2 + b3 ( suku-suku sejenis dikelompokkan)
Bagaimana dengan bentuk aljabar (a + b)4, Blaise Pascal adalah seorang Prancis yang merupakan
(a + b)5, (a + b)6 dan seterusnya? Tentu saja kamu juga
dapat menguraikannya, meskipun akan
memerlukan waktu yang lebih lama. Untuk
memudahkan penguraian perpangkatan bentuk- bentuk
aljabar tersebut, kamu bisa menggunakan pola segitiga
Pascal. Sekarang, perhatikan pola segitiga Pascal berikut
Sebelumnya, kamu telah mengetahui bahwa bentuk aljabar (a + b)2 dapat diuraikan menjadi a2 + 2ab + b2.

Jika koefisien-koefisiennya dibandingkan dengan baris ketiga pola segitiga Pascal, hasilnya pasti sama, yaitu 1,
2, 1. Ini berarti, bentuk aljabar (a + b) 2 mengikuti pola segitiga Pascal. Sekarang, perhatikan variabel pada
bentuk a2 + 2ab + b2. Semakin ke kanan, pangkat a semakin berkurang (a 2 kemudian a). Sebaliknya, semakin ke
kanan pangkat b semakin bertambah (b kemudian b2). Jadi, dengan

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 5
menggunakan pola segitiga Pascal dan aturan perpangkatan variabel, bentuk-bentuk perpangkatan suku dua (a +
b)4, (a + b)5, dan seterusnya dapat diuraikan sebagai berikut:
(a + b)4 =1a4 + 4a3b + 6a2b2 + 4ab3+ 1b4
(a + b)5 =1a5 + 5a4b + 10a3b2 + 5a2b3 + 5ab4+ 1b5
Perpangkatan bentuk aljabar (a – b) n dengan n bilangan asli juga mengikuti pola segitiga Pascal. akan
tetapi, tanda setiap koefisiennya selalu berganti dari (+) ke (–), begitu seterusnya. Pelajarilah uraian berikut.
(a – b)3 = a3 – 3a2b + 3ab2 – b3
(a – b)4 = a4 – 4a3b + 6a2 b2 – 4ab3 + b4
Contoh 6:
Tentukan hasil perpangkatan bentuk aljabar berikut! a.
(2x + 3)4 b. (x + 4y)3
Penyelesaian:
a. (2x + 3)4
= 1(2x)4 + 4(2x)3 (3) + 6(2x)2(32) + 4(2x)(33) + 1(34)
= 1(16 x4) + 4(8 x3)(3) + 6(4 x2)(9) + 4(2x)(27) + 1(81)
= 16 x4 + 96 x3 + 216 x2 + 216x + 81
b. (x + 4y)3
= 1(x3) + 3(x2)(4y) + 3x (4y)2 + 1(4y)3
= 1 x3 + 3 x2 (4y) + 3x(16y2) + 1(64y3)
= x3 + 12 x2y + 48xy2 + 64y3

Latihan 4
1. Tentukan hasil dari :
a. (2x2y5)4 x (3x3y)3 b. (12a b4)5 : (2ab)3
2. Tentukan hasil dari :
a. (x + 5)2 + (x – 2)3 b. (2a + 3)3 – (2a – 3)3
3. Uraikan bentuk-bentuk aljabar berikut!.
a. (2x + 7)2 b. (–x + 5)3 c. (2x – 3y)4
4 4 3 2 2 3 4
4. Jika (2x – y) = ax + bx y + cx y + dxy + ey , tentukan nilai dari
a. b2 – 4ac b. ad – 3bc + 4d
5. Persegi dengan panjang sisi (3x -1) cm
a. Nyatakan luas persegi dalam bentuk aljabar
b. Jika x = 7, hitunglah luas persegi!

4. Menentukan Faktor-faktor Suku Aljabar


Memfaktorkan suatu bilangan artinya menyatakan bilangan itu sebagai perkalian beberapa bilangan. Ingat
kembali berapakah faktor 18? Ya, kamu bisa mencarinya dengan pohon faktor. Bilangan 18 dapat dituliskan
sebagai
18 = 1 x 18 ; 18 = 2 x 9 ; 18 = 3 x 6 ; 18 = 3 x 3 x 2
Pada notasi 18 = 1 x 18 , kita ingat 1 dan 18 merupakan faktor dari 18. Demikian juga untuk yang lainnya,
2, 3, 6 dan 9 merupakan faktor dari 18.
Perhatikan perkalian suku satu dengan suku dua berikut 2x x
(4 y + 3) = 8 x y + 6x
Pada perkalian bentuk aljabar di atas, masing –masing 2x dan 4y + 3 merupakan faktor dari 8 x y + 6x
a. Memfaktorkan Bentuk Aljabar dengan Memisahkan FPB
Memfaktorkan bentuk aljabar dapat dilakukan dengan memisahkan FPBnya. Berikut ini cara
menfaktorkan 2x2 – 10x. FPB dari 2x2 dan 10x adalah 2x. Dengan menggunakan sifat distributif dapat
ditulis 2x2 – 10x = 2x (x) – 2x (5) = 2x (x - 5).
Jadi pemfaktoran juga dapat dilakukan dengan terlebih dahulu memisahkan FPBnya dan
menggunakan sifat distributif. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh lain berikut ini.

5 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Contoh 7.
Faktorkan bentuk aljabar berikut :
a. 5ab + 10b
b. 2x – 8x2y
c. -15p2q2 + 10pq
Penyelesaian
a. 5ab + 10b
Untuk memfaktorkan 5ab + 10b, tentukan FPB dari 5 dan 10, kemudian dari ab dan b. FPB dari 5
dan 10 adalah 5.
FPB dari ab dan b adalah b. FPB
dari 5ab dan 10b adalah 5b
Maka 5ab + 10b difaktorkan menjadi 5b(a + 2). Jadi
5ab + 10b = 5b(a + 2)
b. 2x – 8x2y
FPB dari 2 dan –8 adalah 2. FPB
dari x dan x2y adalah x FPB dari
2x dan 8x2y adalah 2x
Maka bentuk, 2x – 8x2y dapat difaktorkan menjadi 2x(1 – 4xy). Jadi 2x
– 8x2y = 2x(1 – 4xy)
c. -15p2q2 + 10pq
FPB dari –15 dan 10 adalah 5. FPB
dari p2q2 dan pq adalah pq.
FPB dari -15p2q2 dan 10pq adalah 5pq
Maka bentuk -15p2q2 + 10pq dapat difaktorkan menjadi 5pq (–3pq + 2) Jadi -
15p2q2 + 10pq = 5pq (–3pq + 2)

Latihan 5
Faktorkan bentuk aljabar berikut!
1. 12a + 18 6. 9x3y – 12x2y
2. 10ab – 15b 7. 4p2q -16pq3 + 12pq
3. 12 xy – 9xz 8. x4 – 3x3 + 2x2
2
4. 6x + 30x 9. 20 x + 35 x3 – 70x2
5. 4px – 6 py 10. 121m4n2 – 22mn3 + 55mn – 132m3n

b. Memfaktorkan Bentuk Selisih Kuadrat ( a2 – b2)


Perhatikan bentuk perkalian (a + b)(a – b). (a +
b)(a – b) = a2 – ab + ab – b2
2 2
=a –b
Jadi, bentuk a2 – b2 dapat dinyatakan dalam bentuk perkalian (a + b) (a – b)
a2 – b2 =8.(a + b)(a – b)
Contoh
Faktorkan bentuk selisih kuadrat berikut ! a.
x2 – 25
b. 16a2 – 81
c. 25x2 – 49y2
Penyelesaian
a. x2 – 25 = x2 – 52 = (x + 5)(x – 5)
b. 16a2 – 81 = (4a)2 – (9)2 = (4a + 9)(4a – 9)
c. 25x2 – 49y2 = (5x)2 – (7y)2 = (5x + 7y)(5x – 7y)

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 5
Latihan 6
1. Faktorkan!
a. t2 – 144 f. 2x2 - 8
2
b. x – 49 g. 2x3 – 18x
2
c. 1 – 25y h. 3x4 - 48
2 2
d. 16a – 121b i. 25x2 – ((x + y)2)
2
e. 15t – 15 j. (x – y)2 – (2x + y)2
2. Dengan menggunakan sifat pemfaktoran, hitunglah a.
472 - 372 c. 572 - 432
2 2
b. 75 - 25 d. (72 ½)2 – (27 ½)2
3. Tentukan luas daerah yang diarsir dari gambar berikut :
0, 25 cm

1, 75 cm

Uji Kompetensi
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

A.

1. Bentuk aljabar a2 – 2ab + 3c – 8c2 mempunyai 8. Hasil dari 9x(3x + 4) adalah ....
... . a. 27x + 9x c. 27 x2 + 36x
a. 3 suku c. 4 suku b. 27x + 36 d. 27 x2 + 12x
b. 3 faktor d. 4 faktor
9. Hasil dari (3x + 4)(x - 2) =... .
2. Jika bentuk aljabar 12 x + 5x2y – 10xy2 + 6y2,
2
a. 3x2 + 10x- 8 c. 3x2 - 2x - 8
maka koefisien dari x2y adalah .... 2
b. 3x - 10x - 8 d. 3x2 + 2x - 8
a. 10 c. –5
b. 5 d. -10 10. Hasil dari (2x – 3) (x + 5) adalah ....
a. 2x2 + 13x + 15 c. 2x2 – 7x – 15
3. Bentuk sederhana dari 3p + 9q – 7p + 2q adalah b. 2x2 + 7x – 15 d. 2x2 – 7x + 15
....
a. –4p – 11q c. –4p + 11q 11. Dua helai kertas berbentuk persegi panjang . kertas
b. 4p + 11q d. 4p – 11q pertama mempunyai ukuran (3a + 1) cm x 2(a – 1)
cm dan kertas yang lain berukuran (a
4. Hasil dari (9p + 8q – r) + (12p – 3q + 5r) adalah ….
– 1) cm x ( 2a – 1) cm. Selisih luas kedua kertas
a. 21p + 11q + 6r c. 21p + 11q + 4r
tersebut adalah ... .
b. 21p + 5q + 4r d. 21p + 5q + 6r
a. 4a2 – a – 3 c. 8a2 – a – 3
5. Bentuk sederhana dari (11x – 13y + z) – (10x 2
b. 4a – 7a – 3 d. 8a2 – a – 1
– 13y – z) adalah ... .
12. Hasil dari 20m4 : 5m2 adalah ....
a. x – 26y + 2z c. x + 2z
b. x – 26y d. x a. 4m2 c. 5m4
2
b. –4m d. –5m2
6. Hasil pengurangan 3x + 2y dari 4 x2 + 2y – 9z
adalah ... . 13. Jika x = a – b + c dan y = 2a + b – c maka nilai dari
a. x2 + 3x + 9z c. 3x + 9z 2x – 3y adalah ...
b. 4 x2 + 2y – 9z d. 4 x2 – 3x – 9z a. 4a + 3b –3c c. 4a – 5b + 5c
b. –4a + 3b – 3c d. –4a – 5b + 5c
7. Hasil penyederhanaan bentuk 2(x + 3) + 4(x – 2)
adalah .... 14. Hasil kali (x + 3)(x – 8) adalah ....
a. 6x + 2 c. 2x + 8 a. x2 + 5x – 24 c. x2 – 5x – 24
2
b. 6x – 2 d. 2x – 8 b. x –8x + 3 d. x2 + 8x – 3

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 51
5 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
15. Pemfaktoran dari 16a2 – 25 adalah … . a. 19. Berikut ini yang merupakan bentuk kuadrat
(16a + 25)(16a – 25) sempurna adalah ....
b. (4a – 5)(4a – 5) a. 9y2 – 12y – 4 c. 9y2 + 12 y – 4
c. (5 – 4a)(5 + 4a) 2
b. 4y – 12y + 9 d. 4y2 + 12y – 9
d. (4a – 5)(5 + 4a)
20. Bentuk paling sederhana dari pembagian
16. Faktor dari x2 – 4x – 21 adalah .... 2x2  3x  9
a. (x + 2)(x – 8) c. (x + 3)(x – 7) adalah... .
b. (x – 3)(x + 7) d. (x – 2)(x + 8) 4x2  9
2
17. Faktor dari 3x – 13x – 10 adalah .... a. x3 c. x3
a. (x – 5)(3x + 2) c. (x + 5)(3x – 2)
2x  3 2x  3
b. (x + 5)(3x + 4) d. (x + 5)(3x – 4) b. x3 d. x3
2x  3 2x  3
18. Salah satu faktor dari 8x 2  6x  9 adalah ....
a. (4x  3) c. (2x  3)
b. (4x  3) d. (2x  9)

Jawablah
B. pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Tentukan jumlah dari :


a) 2x – 3y – 1 dan 5x + 4y +5
b) 5(x – 2y + 1) dan -4(2x +y – 3)
Jawab: ...................................................................................................................................................
2. Kurangkan!
a) 5p – 2q + 3 dari 3p + q – 4
b) 7(x – 2y) dari 5(-x + 3y)
Jawab: ...................................................................................................................................................
3. Jabarkan!
a) (3x + 4)(2x + 5) = …. c) (2x – 5y)2 =….
b) (3p – 7)(p + 3) = …. d) (2x -3)3 = ….
Jawab: ...................................................................................................................................................
4. Faktorkan!
a) 12 xy – 9xz d) x2 + 9x + 18
2
b) 12x – 27 e) 12 y2 -23y + 10
4
c) 16p – 1
Jawab: ...................................................................................................................................................
5. Sederhanakan pembagian bentuk aljabar berikut!
2 x2  2
a)
x2  2 x  1

b) 6 p2  13 p  6
3 p2  10 p  8
Jawab: ...................................................................................................................................................

5 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Bab

4 Persamaan dan Pertidaksamaan Linear S

Kompetensi Dasar Peta Konsep


Melalui proses pembelajaran bilangan siswa mampu :
3.6 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Persamaan dan
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Pertidaksamaan Linear
Satu Variabel

Kata Kunci Persamaan Linear


Pertidaksamaan Linear
Satu Variabel
Satu Variabel
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PtLSV) • Pengertian
Bentuk ekuivalena • Pengertian Pernyataan Pertidaksamaan
dan Kalimat Terbuka • Pengertian PtLSV
• Pengertian PLSV • Penyelesaian PtLSV
• Penyelesaian PLSV

Ringkasan Materi
Pernahkah kalian berbelanja alat-alat tulis?. Kamu berencana membeli 10 buah bolpoin, sedangkan adikmu
membeli 6 buah bolpoin dengan jenis yang sama. Jika kalian mempunyai uang Rp24.000,00, dapatkah kamu
menentukan harga maksimal 1 buah bolpoin yang dapat dibeli? Bagaimana matematika menjawabnya? Pelajari
uraian materi berikut.

A. Pernyataan, dan Kalimat Terbuka


a. Pernyataan
Kalimat adalah rangkaian lambang-lambang (kata) yang disusun sedemikian rupa sehingga memiliki arti yang
utuh. Kalimat dibagi menjadi dua, yaitu kalimat pernyataan dan kalimat bukan pernyataan.
Kalimat Pernyataan adalah kalimat yang memiliki nilai kebenaran, benar atau salah saja, tetapi tidak
sekaligus keduanya.
Contoh:
 Jakarta adalah ibu kota Indonesia.
 Gunung Merapi terletak di Jawa Tengah.
 8 > –5.
Ketiga kalimat di atas merupakan kalimat yang bernilai benar, karena setiap orang mengakui kebenaran kalimat
tersebut. Selanjutnya perhatikan kalimat-kalimat berikut.
 Tugu Monas terletak di Jogjakarta.
 2 + 5 < –2
 Matahari terbenam di arah timur.

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 5
Ketiga kalimat tersebut merupakan kalimat yang bernilai salah, karena setiap orang tidak sependapat dengan
kalimat tersebut.
Dengan demikian, kalimat yang bernilai benar adalah suatu pernyataan yang sesuai dengan fakta, sedangkan
kalimat yang bernilai salah adalah suatu pernyataan yang tidak sesuai dengan fakta.
Kalimat bukan pernyataan adalah kalimat yang tidak dapat ditentukan nilai kebenarannya.
Contoh:
 Rasa buah rambutan manis sekali.
 Makanlah makanan yang bergizi.
 Belajarlah dengan rajin agar kalian naik kelas.
b. Kalimat terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat variabel sehingga belum diketahui nilai kebenarannya (benar
atau salah). Variabel adalah lambang (simbol) pada kalimat terbuka yang dapat diganti oleh sebarang anggota
himpunan yang telah ditentukan. Konstanta adalah nilai tetap (tertentu) yang terdapat pada kalimat terbuka.
Himpunan penyelesaian dari kalimat terbuka adalah himpunan semua pengganti dari variabel-variabel
pada kalimat terbuka sehingga kalimat tersebut bernilai benar.
Sekarang perhatikan kalimat
x 2 = 9. Jika variabel x diganti dengan –3 atau 3 maka kalimat x2 =9
akan bernilai benar. Dalam hal ini x = –3 atau x = 3 adalah penyelesaian dari kalimat terbuka
x 2 = 9.
Jadi, himpunan penyelesaian dari kalimat
x 2 = 9 adalah {–3, 3}.

Latihan 1
Kerjakan dengan benar!
1. Tentukan nilai kebenaran kalimat berikut.
a. Jumlah dua bilangan ganjil selalu merupakan bilangan ganjil .
b. 18 + 6 = 6 + 18 merupakan sifat komutatif penjumlahan
c. Hasil kali 4 dan 5 adalah 20
2. Jika x adalah variabel pada bilangan 3, 6, 9, 12, dan 15, tentukan penyelesaian kalimat terbuka di bawah ini.
a. x habis dibagi 3. c. x faktor dari 30.
b. x adalah bilangan ganjil.
3. Tentukan himpunan penyelesaian dari kalimat berikut jika variabel pada himpunan bilangan bulat berikut agar
bernilai benar!
a. x + 4 = 12 b. y : 3 = –9 c. 15 – p = 26

B. Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)


Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan oleh tanda sama dengan (=) dan
hanya mempunyai satu variabel berpangkat satu. Bentuk umum persamaan linear satu variabel adalah ax + b = 0
dengan a ≠ 0.
1. Bentuk Setara dari PLSV
Dua persamaan atau lebih dikatakan ekuivalen jika mempunyai himpunan penyelesaian yang sama dan
dinotasikan dengan tanda “  ”
Perhatikan uraian berikut. a.
x–3=5
Jika x diganti bilangan 8 maka 8 – 3 = 5 (benar). Jadi,
penyelesaian persamaan x – 3 = 5 adalah x = 8.
b. 2x – 6 = 10 ... (kedua ruas pada persamaan a dikalikan 2)
Jika x diganti bilangan 8 maka 2(8) – 6 = 10 = 16 – 6 = 10 (benar). Jadi,
penyelesaian persamaan 2x – 6 = 10 adalah x = 8.

5 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
c. x + 4 = 12 ... (kedua ruas pada persamaan a ditambah 7) Jika x
diganti bilangan 8 maka 8 + 4 = 12 (benar).
Jadi, penyelesaian persamaan x + 4 = 12 adalah x = 8.
Berdasarkan uraian di atas tampak bahwa ketiga persamaan mempunyai penyelesaian yang sama, yaitu x = 8.
Persamaan – persamaan di atas disebut persamaan yang ekuivalen.
Dengan demikian bentuk x – 3 = 5; 2x – 6 = 10; dan x + 4 = 12 dapat dituliskan sebagai
x – 3 = 5  2x – 6 = 10  x + 4 = 12.
2. Menentukan Penyelesaian PLSV
Untuk menentukan himpunan penyelesaian PLSV dapat dilakukan dengan cara
a. menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama;
b. mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama.
Contoh:
1. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 4x – 3 = 3x + 5, jika x variabel pada himpunan bilangan
bulat.
Jawab:
4x – 3 = 3x + 5
 4x – 3 + 3 = 3x + 5 + 3 (kedua ruas ditambah 3)
 4x = 3x + 8
 4x – 3x = 3x – 3x + 8 (kedua ruas dikurangi 3x)
 x=8
Jadi, himpunan penyelesaian persamaan 4x – 3 = 3x + 5 adalah x = {8}.
2. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan 3x + 13 = 5 – x, untuk x variabel pada himpunan
bilangan bulat.
Jawab:
3x + 13 = 5 – x
 3x + 13 – 13 = 5 – x – 13 (kedua ruas dikurangi 13)
 3x = –8 – x
 3x + x = –8 – x + x (kedua ruas ditambah x)
 4x = –8
1 1 1
  4x    8 (kedua ruas dikalikan
4 4 4
 x = –2
Jadi, himpunan penyelesaian dari persamaan 3x + 13 = 5 – x adalah x = {–2}.

Latihan 2
Kerjakan dengan benar!
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan berikut dengan menambah atau mengurangi kedua ruas
dengan bilangan yang sama, jika variabel pada himpunan bilangan bulat.
a. m – 9 = 13 c. 2a + 1 = a – 3
b. –11 + x = 3
2. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan berikut dengan mengalikan atau membagi kedua ruas
dengan bilangan yang sama, jika variabel pada himpunan bilangan bulat.
a. 2x + 3 = 11 c. 3p + 5 = 17 – p
b. 7x = 8 + 3x
3. Tentukan himpunan penyelesaian PLSV berikut!
a. 18 t  24  19 t  8
b. 1 3  4( 2 q  1)  5(q  2 )
c. 2( x  5 )  3 x  4 ( x  2 )

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 5
4. Menentukan Penyelesaian PLSV dalam Bentuk Pecahan
Dalam menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel bentuk pecahan, caranya hampir sama
dengan menyelesaikan operasi bentuk pecahan aljabar. Agar tidak memuat pecahan, kalikan kedua ruas dengan
KPK dari penyebut-penyebutnya, kemudian selesaikan persamaan linear satu variabel.
Contoh:
1
Tentuka.n penyelesaian dari persamaan x  2  x  1 jika x variabel pada himpunan bilangan
rasional 5 2
Jawab:
1
x2  x1
5 2
1 
 10 x2  x  1 (Kedua ruas dikalikan KPK dari 2 dan 5, yaitu 10)
   10  
5 2
 2x – 20 = 5(x – 1)
 2x – 20 + 20 = 5x – 5 + 20 (kedua ruas ditambah 20)
 2x = 5x + 15
 2x – 5x = 5x + 15 – 5x (kedua ruas dikurangi 5x)
 –3x = 15
 (–3x) : (–3) = 15 : (–3) (kedua ruas dibagi –3)
 x = –5
1 x 1
Jadi, himpunan penyelesaian persamaan x 2  adalah {–5}.
5 2

C. Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PtLSV)


1. Pengertian Ketidaksamaan dan Lambangnya
Misalkan diketahui tiga bilangan yaitu 2,5, dan 9. Maka dapat kita tuliskan hubungan antara bilangan yang
satu dengan bilangan yang lain sebagai berikut:
a. 2 < 5 ( dibaca 2 kurang dari 5 )
b. 5 < 9 ( dibaca 5 kurang dari9 )
c. 2 < 9 ( dibaca 2 kurang dari 9 )
Kalimat-kalimat seperti yang tertulis di atas, 2 < 5, 2 < 9, 5 < 9 disebut ketidaksamaan
Untuk sembarang bilangana dan b, selalu berlaku salah satu hubungan berikut ini: a >b (
dibaca a lebih dari b ) ; a ≠ b ( dibaca a tidak sama dengan b )
a < b ( dibaca a Kurang dari b ) ; a ≤ b ( dibaca a kurang dari atau sama dengan b ) a = b
( dibaca a samadengan b ) ; a ≥ b ( dibaca a lebih dari atau samadengan ) Contoh:
Tuliskankalimat-kalimatberikutdalambentukketidaksamaan !
a. 3 kurang dari 8 b. 6 terletak diantara 4 dan 8
Pembahasan
a. Bentuk ketidaksamaan 3 kurang dari 8 adalah 3 < 8
b. Bentuk ketidaksamaan 6 terletak antara 4 dan 8 adalah 4 < 6 < 8
Contoh:
Nyatakan bentuk-bentuk berikut menjadi satu ketidaksamaan!
a. 1 < 3 dan 3 < 8 b. 6 > 4 dan 4 > 1 c. 9 > 5 dan 9 < 12
Pembahasan
a. 1 < 3 dan 3 < 8, maka 1 < 3 < 8
b. 6 > 4 dan 4 > 1, maka 6 > 4 > 1
c. 9 > 5 dan 9 < 12, atau 5 < 9 dan 9 < 12 maka 5 < 9 < 12

5 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Latihan 3
Kerjakan dengan benar!
1. Tuliskan kalimat- kalimat berikut dalam bentuk ketidaksamaan !
a. -4 kurang dari 2 c. -7 tidak sama dengan 7
b. 1 lebih dari -6 d. 0 terletak diantara -1 dan 1
2. Tuliskan kalimat- kalimat berikut dalam bentuk ketidaksamaan !
a. x tidak lebih dari 5 c. Setengah x tidak lebih dari 8
b. Dua kali y tidak kurang dari 10 d. x kurang dari 8 tidak kurang dari 2

2. Pertidaksamaan Linear Satu Variable (PtLSV) dalam Berbagai Bentuk dan Variabel
a. Pengertian PtSLV
Dibagian sebelumnya telah dipelajari bahwa suatu persamaan selalu ditandai dengan tanda “ = ” Pada
bagian ini akan dipelajari suatu pertidaksamaan.
Perhatikan kalimat terbuka berikut :
a. 3x< 18 c. q + 2 ≤ 5
b. 3y – 2 > y d. 3p – 1 ≥ 2p + 4
Kalimat terbuka diatas menyatakan hubungan ketidaksamaan. Hal ini ditunjukkan adanya tanda hubung< ,
> , ≤ , atau ≥
Kalimat terbuka yang menyatakan hubungan ketidaksamaan ( < , > , ≥ , ≤ ) dinamakan pertidaksamaan
Masing masing pertidaksamaan tersebut hanya memiliki satu variable, yaitu x , y , a , dan b yang
mana variabel tersebut berpangkat satu (linear) maka pertidaksamaan tersebut disebut pertidaksamaan
linear satu variabel
Bentuk umum pertidaksamaan linear satu variabel adalah
ax+ b < 0 , ax + b > 0 , ax + b ≤ 0 , atau ax + b ≥ 0 , dengan a ≠ 0 , a dan b bilangan riil (nyata) Berikut ini
adalah beberapa contoh pertidaksamaan linear satu variabel dalam berbagai macam variabel
a. 2x – 4 < 0 c. 12 ≤ 2m – 2
b. 3y + 2 > 8 d. 2n – 1 ≥ n + 7

Latihan 4
Kerjakan dengan benar!
1. Tuliskan kalimat-kalimat berikut ini dalam bentuk pertidaksamaan !
a. Panjang pita ( p ) tidak lebih dari 60 cm.
b. Nilai ulangan matematika ( n ) kelas VII A terletak antara 4 dan 10.
c. Tinggi badan ( t ) seorang calon polisi harus lebih dari 165 cm.
d. Peserta yang ikut tes ( m ) lebih dari 100 orang.
2. Dari bentuk-bentuk pertidaksamaan dibawah ini , manakah yang merupakan pertidaksamaan linear satu
variabel?
a. 2x + 4 > 6 c. 2y + 4 ≤ y + 8
b. 2 ( x + 3 ) < 20 d. x + y ≥ 6

3. Menyelesaikan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel


Untuk menyelesaikan suatu pertidaksamaan linear satu variabel dengan menentukan pertidaksamaan lain yang
ekuivalen dengan pertidaksamaan itu.
Cara cara tersebut adalah sebagai berikut .
3.1 Menyelesaikan PtLSDV dengan Menambah atau mengurangi kedua ruasnya dengan bilangan yang
sama

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 5
Setiap pertidaksamaan tetap ekuivalen, dengan tanda ketidaksamaan yang tidak berubah, jika kedua ruas
ketidaksamaan itu ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama.
Perhatikan pertidaksamaan berikut ini :
a. x + 4 < 9 , dengan variabel x bilangan asli.
Pengganti x yang memnuhi persamaan diatas adalah x = 1, x= 2, x=3, x= 4 Jadi
penyelesaiannya adalah x= 1, x= 2, x= 3, = 4
Atau
x+4 <9
x + 4 – 4 < 9- 4 (kedua ruas dikurangi dengan 4)
x <5
x < 5 adalah x = 1, x = 2, x = 3, atau x = 4
yaitux = 1, x = 2, x = 3, atau x = 4
sehingga dapat disimpulkan bahwa x + 4 < 9 óx + 4 – 4 < 9 – 4
b. x – 6 ≥ 2 dengan variabel x bilangan asli kurang dari 12
Pengganti x yang memenuhi pertidaksamaan diatas adalah x = 8, x = 9, x = 10 ataux= 11 Jadi,
penyelesaiannya adalah x = 8, x = 9, x = 10, atau x= 11
Atau
x–6 ≥2
x – 6 + 6 ≥ 2 + 6 ( kedua ruas ditambah dengan 6 )
x ≥8
x ≥ 8 adalah x = 8, x = 9, x = 10, atau x= 11 ( bilangan asli kurang dari 12)
Jadi, pertidaksamaan x – 6 ≥ 2 dan x – 6 + 6 ≥ 2 + 6 mempunyai penyelesaian yang sama yaitu x = 8,
x = 9, x = 10, atau x= 11
Sehingga dapat disimpulkan bahwa x – 6 ≥ 2 óx – 6 + 6 ≥ 2 + 6
Contoh:
1. Tentukan penyelesaian pertidaksamaan x – 3 > 4 untuk:
a. Variabel x bilangan asli kurang dari 10
b. Variabel x bilangan riil.
Jawab :
x–3>4
 x–3+3>4+3 ( kedua ruas ditambah 3 )
 x>7
a. Jika x bilangan asli kurang dari 10, maka penyelesaiannya x = 8 atau x = 9
b. Jika x bilangan riil, maka penyelesaiannya x > 7
2. Tentukan penyelesaian pertidaksamaan 3x - 2 ≤ 1 + 2x, untuk x: a.
0<x<6
b. x bilangan riil
Jawab :
3x – 2 ≤ 1 + 2x
3x – 2 + 2 ≤ 1 + 2 + 2x ( kedua ruas ditambah 2 )
3x ≤ 3 + 2x
3x – 2x ≤ 3 + 2x – 2x ( kedua ruas dikurangi dengan 2x )
x≤3
a. Jika 0 >x> 6, maka penyelesaiannya adalah x = 1, x = 2, atau x = 3
b. Jika x bilangan riil, maka penyelesaiannya x ≤ 3
3. Tentukan penyelesaian pertidaksamaan 4 < x – 2 ≤ 7 Untuk:
a. x bilangan asli b. x bilangan riil
Jawab :
4<x–2≤7
4< x–2 dan x–2≤7
4 < x -2 + 2 x–2+2≤7+2
4< x x≤9
4 < x dan x ≤ 9 4<x≤9

5 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
Jika x bilangan asli maka penyelesaian pertidaksamaannya adalah x = 5, x = 6, x = 7, x = 8 atau x =9
Jika x bilangan riil, maka penyelesaiannya adalah 4< x ≤ 9
b. Menyelesaikan PtLSDV dengan Mengalikan kedua ruas pertidaksamaan dengan bilangan
positif yang sama atau bilangan negatif yang sama.
Setiap pertidaksamaan tetap ekuifalen dengan tanda ketidaksamaan yang sama, Jika kedua ruas
pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan positif yang sama.
Perhatikan pertidaksamaan berikut ini:
1) 2x < 10, dengan x bilangan asli
Pengganti x yang memenuhi pertidaksamaan diatas adalah x = 1, x = 2, x = 3, x = 4 Jadi
Penyelesaiannya adalah x = 1, x = 2, x = 3, x = 4
Atau
2x < 10
1 1 1
(2x) < (10) ( kedua ruas dikali dengan )
2 2 2
x < 5
Untuk x bilangan Asli, maka x < 5 adalah x = 1, x = 2, x = 3, x = 4,
1 1
Jadi 2x < 10 dan (2x) < (10) mempunyai penyelesaian yang sama yaitu x = 1, x =2, x =
2 2
3, x = 4
1 1
Sehingga dikatakan 2x < 10 ó (2x) < (10)
2 2
2)
x > 2, dengan x bilangan kurang dari 10.
1
2
Pengganti x yang memenuhi pertidaksamaan di atas adalah x = 5, x = 6, x = 7, x = 8, x =
9
Atau 1
2(
x) > 2 (2 ) ( kedua ruas dikalikan dengan 2 )
2
x>4
Untuk x bilangan asli yang lebih dari 4 adalah x = 5, x = 6, x = 7, x = 8, x = 9

1
Jadi, Pertidaksamaan 2x> 2 dan 2 ( x) > 2 (2 )mempunyai penyelesaian yang sama yaitu
2
x = 5, x = 6, x =7, x = 8, x = 9
1 1
Sehingga dikatakan x > 2 2 ( x) > 2 (2 )
2
2
Contoh:
Tentukan penyelesaian dari setiap pertidaksamaan berikut ini dengan x adalah bilangan riil ! a. -4x >
12 c. 6 – 3x < x + 18
2
b. - x ≥ -4 d. 4(2x - 1) ≤ 2(5x + 6)
3
Pembahasan
a. -4x > !2
1 1 1
(- ) -4x < (- ) 12 ( kedua ruas dikali dengan - tanda dari < menjadi > )
4 4 4
x < -3
Penyelesaian x< -3

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 5
2
b. - x ≥ -4
3
3 3 3 3
(- )– x ≤ (- ) -4 (kedua ruas dikali dengan - tanda dari ≥ jadi ≤ )
2 2 2 2
x≤6
Penyelesaian x ≤ 6 c.
6 – 3x < x + 18
-3x – x < 18 – 6
1-4x < 12 1 1
(- ) -4x > (- ) 12 ( kedua ruas dikali dengan - tanda dari < jadi > )
4 4
4
x>3
Penyelesaian x > 3 d.
4(2x – 1) ≤ 2 (5x + 6)
8x -4 ≤ 10x + 12
8x -10x ≤ 12 + 4
-2x ≤ 16
1 1
(- ) -2x ≥ (- ) 16 ( kedua ruas dikali dengan -1/2 tanda dari ≤ jadi ≥) x ≥
2 2
8
Penyelesaian x ≥ 8

Latihan 5
Tentukan penyelesaian dari setiap pertidaksamaan berikut ini !
1. 4x < 12 5. -2y ≤ -4 11. -4b – 10 > 8
1 6. 2y + 6 < 8 1
2. y > -16 12. - y–4≤8
4 7. 6p – 3 > -6 4
3. -3x ≤ 9 8. 6 -2q ≤ 10 1 3
9. 5 –3r ≥ 10 13. m+4≥ m–1
1 2 2
4. - x ≥ 20 10. -2r + 6 < 10
4 14. 4(3x + 2) ≤ 8( x + 2)

3.2. Menggambar Grafik Penyelesaian PtLSV


Penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel dapat digambarkan pada garis bilangan atau pada selang
(interval) yang dimaksud grafik penyelesaian
Dengan garis bilangan, kita dapat melihat letak atau kedudukan suatu bilangan terhadap bilangan lain.
Contoh:
Gambarkan grafik penyelesaian dari setiap pertidaksamaan berikut, untuk x bilangan cacah ! a. x + 5
<9 b. 2x – 5 < -x + 1
Jawab :
a. x + 5 < 9
x<9–5
x<4
Karena x bilangan cacah, maka penyelesaiannya adalah :x = 0, x = 1, x = 2, x = 3 Grafik
penyelesaiannya adalah: -2 -10123456

b. 2x – 8 < -x + 1
2x + x < 1 + 8
3x < 9

6 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
1 1
( ) 3x < ( ) 9
3 3
x<3
Karena x bilangan cacah, maka penyelesaiannya adalah: x = 0, x = 1, x = 2 Grafik
penyelesaiannya adalah:
-3 -2 -1 0 1 2 3 4

Uji Kompetensi
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
A.

1. Dari pernyataan-pernyataan berikut, (1) 10. Himpunan penyelesaian dari 64 : (3x + 1) = 4


x+3=6 adalah...
(2) 4 + 5 = 9 a. {16} c. {12}
(3) 2y + 5 = y + 7 b. {5} d. {3}
(4) p adalah bilangan prima 11. N i l a i x y a n g m e m e n u h i p e r s a m a a n
yang merupakan kalimat terbuka adalah …. x1
 2 x  7 adalah ….
a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4 3
b. 1, 2 dan 4 d. 2, 3 dan 4
a. 1 c. 3
2. Sebuah bus berangkat dengan 30 orang b. 2 d. 4
penumpang, dan di perjalanan turun y orang
12. Suatu persegi panjang, panjangnya (2x - 3) cm dan
penumpang, sehingga tersisa 12 penumpang.
lebarnya (x + 2) cm. Jika kelilingnya 34 cm, maka
Persamaan yang sesuai dengan kalimat itu adalah
panjangnya adalah ….
….
a. 6 cm c. 9 cm
a. x – 12 = 30 c. 30 – x = 12 b. 8 cm d. 10 cm
b. x + 12 = 30 d. 30 – 12 = x
13. Dua tahun yang lalu, umur ayah 6 kali umur
3. Jumlah dua bilangan berurutan adalah 33. Jika anaknya. 16 tahun yang akan datang umur ayah
bilangan terkecil adalah x, maka kalimat menjadi 3 kali umur anaknya. Umur anaknya
matematika yang memenuhi adalah …. sekarang adalah ….
a. 2x – 1 = 33 c. 2x = 33 a. 8 tahun c. 12 tahun
b. 2x + 1 = 33 d. x = 15 b. 10 tahun d. 14 tahun
4. Penyelesaian dari 6 + 3x = 18 adalah …. 14. Sebuah persegi panjang mempunyai panjang sama
a. 4 c. 8 dengan 2 ditambah lebarnya. Jika luas persegi
b. 6 d. 12 panjang tersebut sama dengan 168, maka
5. Penyelesaian dari 4 – 2x = 8 adalah …. a. panjangnya sama dengan ….
-4 c. 2 a. 12 cm c. 14 cm
b. -2 d. 4 b. 13 cm d. 15 cm
6. Nilai a yang memenuhi persamaan 3a –10 = 2 – 15. Panjang sisi - sisi segitiga adalah a + 4, a + 5 dan 2a
a adalah... + 3. Jika keliling segitiga tersebut adalah 28 cm, maka
a. 6 c. –2 panjang sisi terpanjangnya adalah ….
b. 3 d. –4 a. 8 cm c. 11 cm
7. Penyelesaian dari 2x + 3 = 3x + 7 adalah …. a. b. 9 cm d. 12 cm
-5 c. 4 16. Penyelesaian dari 4(y + 2) + 2(3y – 7) = 3(3y – 1)
b. -4 d. 5 adalah ....
8. Penyelesaian dari -3(2x - 9) = 3 adalah …. a. a. – 25 c. 3
-6 c. 4 b. – 9 d. 4
b. -4 d. 6 2x  4 3x  3
17. Penyelesaian dari adalah
9. Penyelesaian dari 3(x+2) – 2(x-5) = 26,dengan x 4  3
adalah bilangan asli adalah …. ....
a. 10 c. 12 a. 4 c. -8
b. 11 d. 13 b. 2 d. -10

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 6
18. Penyelesaian dari 5(2p + 1) – 2(4p – 2) < 3(p + 2) a. 224 cm2 c. 216 cm2
adalah .... b. 221 cm 2
d. 200 cm2
a. p < 5 c. p > 3
20. Harga sepasang sepatu adalah 3 kali harga sepasang
b. p < 3 d. p > 5
sandal. Harga 3 pasang sepatu dan 2 pasang sandal
19. Keliling suatu persegi panjang 60 cm. Jika adalah Rp 220.000,00. Harga sepasang sepatu
panjangnya lebih 6 cm dari lebarnya, maka luas adalah ....
persegi panjang adalah .... a. Rp 20.000,00 c. Rp 40.000,00
b. Rp 30.000,00 d. Rp 60.000,00

Kerjakan
B. soal-soal dibawah ini secara singkat dan jelas!

1. Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan 3a – 10 = 2 – a!


2. Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan 2 3x
x1  1x !
3  2
3. Sebuah bilangan cacah, bila dikalikan 3 kemudian hasilnya ditambah 21 maka hasilnya adalah 72. Tentukan
bilangan cacah tersebut!
4. Umur Adi 6 tahun lebihnya dari umur Rita. Jika jumlah umur mereka adalah 28 tahun, tentukan umur Adi dan
Rita!
5. Pak Jono mempunyai tanah berbentuk persegi panjang, dengan panjang (x+5) meter dan lebar (x+1) meter. Jika
keliling tanah Pak Jono adalah 60 meter, tentukan luas tanah Pak Jono!
2x1 6x4
6. Tentukan penyelesaian dari   4x3!
3 2
7. Selisih dua bilangan bulat adalah 14, sedangkan jumlahnya adalah 2. Jika bilangan pertama x, maka :
a. Tentukan bilangan kedua dalam x
b. Susunlan persamaan dalam x, kemudian selesaikanlah
c. Tentukan hasil kedua bilangan tersebut
8. Sebuah segitiga berukuran sisi (x+4) cm, (4x+3) cm dan (2x+4) cm. Jika jumlah dua buah sisi yang pendek lebih
dari sebuah sisi terpanjang, maka susunlah peridaksamaan tersebut, kemudian selesaikanlah.
3
9. Alfian mengendarai mobilnya pergi keluar kota. Mula-mula berjalan selama jam dengan kecepatan
4
(3x+15) km/jam, kemudian selama 3 jam dengan kecepatan (4x+10) km/jam. Jika jarak yang ditempuh
seluruhnya 255 km, maka :
a. Susunlah persamaan dalam x, kemudian selesaikanlah
3
b. Tentukan kecepatan rata-rata selama jam pertama perjalanan.
4
10. Sebuah persagi panjang berukuran panjang 10 cm dan lebarnya (x-2) cm. Jika luasnya tidak lebih dari 60 cm2,
maka :
a. Susunlah pertidaksamaannya b. Selesaikan pertidaksamaan itu.

Penilaian Akhir Semester

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Perhatikan perbandingan bilangan bilangan bulat A. (i) dan (ii) C. (ii) dan (iv)
berikut. B. (i) dan (iii) D. (iii) dan (iv)
(i) -95 > -59 (iii) 49 < -64
2. Nilai n yang memenuhi (12 + 8) + (-3n) = 22
(ii) -75 < 57 (iv) 56 > -76
adalah…
Perbandingan bilangan bulat yang benar
A. -16 C. 14
adalah… .
B. -14 D. 16

6 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
2 7 3 5 11. Seorang penjahit membuat celana dan kemeja. Guna
3. Pecahan , , , . Jika diurutkan dari yang membuat celana diperlukan kain sepanjang
3 8 4 6 1
terkecil ke yang terbesar adalah …. 1 meter. Sedangkan untuk membuat kemeja
A. 2 7 3 7 3 5 9
5 , , , C. , , ,
2 1
3 8 4 6 8 4 6 3 diperlukan 1 meter kain. Panjang kain minimal 2
B. 2 3 5 yang diperlukan untuk membuat 2 celana dan 2
7 , , , D. 7 , 5 , 2 ,
3 4 6 8 3
8 6 3 4
4. Urutan pecahan terkecil ke pecahan terbesar kemeja adalah … .
7 2 2
; dan 78% adalah .... A. 3 meter C. 5 meter
dari 0,45; 8 9 9
7 2 2
A. 0,45; 78%; B. 4 meter D. 6
meter
8 ; 9 9
7 1
B. 0,45; 78%; 0,85; 12. Pak Amin mempunyai gula pasir 8 kg.
7 8 2
C. 0,85; ; 78%; 0,45
8 Kemudian membeli lagi 1,5 kg. Gula tersebut
7
D. ; 0,85; 78%; 0,45 akan dimasukkan dalam beberapa kantong,
8 1
masing-masing berisi kg. Banyak kantong
5. Perhatikan garis bilangan berikut! 2
yang diperlukan Pak Amin adalah … .
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 A. 10 kantong C. 18 kantong
B. 14 kantong D. 20 kantong
Garis bilangan tersebut menunjukan penjumlahan 13. Pak Fulan memiliki sebidang tanah yang luasnya
3
…. 360 m2 . Dari tanah tersebut , bagian ditanami
A. -5 + 6 = 1 C. -5 – 1 = -6 1 8
B. 6 – 5 = 1 D. -6 – (-5) = -1 jagung, 3 bagian ditanami singkong, dan
6. Suhu udara di dalam kulkas pada saat listrik hidup
sisanya digunakan untuk kolam ikan. Luas tanah
mula-mula −6oC. Setelah listrik mati suhunya naik
yang digunakan untuk kolam ikan adalah ... .
2oC setiap 10 menit. Suhu udara di dalam kulkas
A. 105 m2 C. 120 m2
setelah listrik mati selama 1 jam adalah .... 2
B. 110 m D. 135 m2
A. 10oC C. 7oC
B. 9 Co
D. 6oC 14. Diketahui x = 64, nilai x adalah ….
2

A. 4 C. 8
7. Hasil dari 6 + (-10) – (-8) adalah…
B. 6 D. 10
A. -12 C. 8
B. 4 D. 14 15. Bentuk sedarhana dari (32)3 x (35)3 adalah …. A.
8. Hasil dari -20 : 5 + (-4) ×2 adalah .... 35 C. 53
A. -12 C. 12 B. 39 D. 59
B. -16 D. 16 16. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari 20, 30 dan
45 adalah … .
9. Pak Joko memiliki penghasilan sebesar
A. 5 C. 32 x 5
Rp6.000.000,00 per bulan. Penghasilan B. 22 x 5 D. 22 x 32 x 5
tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari- 17. Usia Adit jika dibagi dengan 6 hasilnya bilangan
2 bulat. Jika dibagi dengan 5 hasilnya bilangan
hari sebanyak bagian, untuk pendidikan 1 genap. Jika dibagi dengan 3, maka tidak bersisa.
3 Usia Adit adalah ….
anak-anaknya sebanyak bagian dan sisanya
4 A. 20 tahun C. 30 tahun
untuk tabungan. Besar uang yang ditabung Pak B. 25 tahun D. 35 tahun
Joko setiap bulan adalah … . 18. Hasil dari 30 – 33 + (−2)2 + 4 adalah …. A.
A. Rp1.500.000,00 C. Rp500.000,00 13 C. 11
B. Rp1.000.000,00 D. Rp300.000,00 B. 12 D. 10
4 3 1 19. Bu Darsi membeli 25 kue lapis, 45 kue bolu dan 50
10. Hasil dari 1  adalah … .
: kue donat. Kue-kue itu akan disajikan dalam
9 5 4 2 piring dengan jumlah masing-masingjenis sama
A.
10 C. 2 banyak. Banyak piring yang diperlukan Bu Darsi
B. 3 untuk menyajikan kue tersebut adalah ….
21 A. 3 C. 10
7 D. 2
40 B. 5 D. 15

Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen 63
20. Diantara pernyataan berikut yang bukan 28. Diketahui:
merupakan himpunan adalah …. S={ bilangan asli kurang dari 10}
A. Kumpulan hari dalam seminggu yang dimulai A={ bilangan ganjil kurang dari 10}
dengan huruf “ S “ B={ bilangan prima kurang dari 10}
B. Kumpulan sepeda motor di tempat parkir Komplemen dari ( A∩B) adalah ....
C. Kumpulan binatang di Taman Safari A. {1,2,4,6,8,9} C. {2,3,5,7}
D. Kumpulan siswa gemuk di kelas VII B. {1,2,3,4,5} D. {3,5,7}
21. Diketahui Q = {x │ x adalah warna pelangi}. 29. Dari 30 siswa di suatu kelas, 15 siswa gemar
Apabila himpunan tersebut ditulis dengan matematika, 20 siswa gemar olahraga, dan 5 siswa
mendaftar anggotanya adalah …. tidak gemar keduanya. Banyak siswa yang gemar
A. {merah, kuning, ungu, putih, jingga, biru, keduanya adalah ....
hitam} A. 5 siswa C. 15 siswa
B. {merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu, B. 10 siswa D. 20 siswa
putih} 30. Bentuk sederhana dari 3x + 2y –3(x – 1) adalah ....
C. {kuning, biru, nila, jingga, ungu, hijau, merah} A. 3x + 2y –3 C. 2y + 3
D. {merah, jingga, hijau, ungu, kuning, biru} B. 13x – 2y + 1 D. 2y – 3
22. Himpunan berikut yang merupakan himpunan 31. Bentuk sederhana dari 3(x – y + 2) + (2x + 3y
kosong adalah …. – 1) adalah ....
A. { bilangan prima yang habis dibagi 4 } A. 5x + 6y + 5 C. 5x – 5
B. { bilangan genap yang merupakan bilangan B. 5x + 3y – 1 D. 5x + 5
prima } 32. Bentuk sederhana dari (5x + 6y – 4) – (3x – 2y
C. { faktor dari bilangan 1 } – 2) adalah ....
D. { 0 } A. 2x + 8y – 2 C. 2x – 8y + 2
23. Diketahui A= { x │ x + 3 > 8, x himpunan bilangan B. 2x + 8y + 2 D. 2x – 8y – 2
ganjil }. Himpunan semesta dari himpunan tersebut 33. Hasil dari (2x – 3) (2x + 3) adalah ....
adalah …. A. 2x2 – 6 C. 4x2 – 6
A. {3, 5, 7, 9 } 2
B. 2x – 0 D. 4x2 – 69
B. { 7, 9, 11, 13, 15, … } 2 3 3
34. Hasil dari 12a bc :3ac adalah ....
C. { 5, 7, 9, 11, 13 }
D. { 2, 4, 6, 8, 10, . . . } A. 4abc B. 4ab C. 4ab2 D. 4a2b
1 2
24. Diketahui A = {huruf penyusun kata “bajumerah”}. 35. Bentuk sederhana dari x y adalah ....
K = { k. e, j, a, r } M = { b, e, r, a, s }
L = { m, e, j, a } N = { m, e, r, a, h } x2y 2xy
Himpunan di atas yang merupakan himpunan A. xy C. xy
bagian dari A adalah …. B. x2 D. 2xy
A. 1 dan 2 C. 3 dan 4 y xy xy
B. 2 dan 3 D. 4 dan 2
25. Perhatikan himpunan di bawah ini : A = 36. Kalimat berikut yang merupakan kalimat terbuka
{ bilangan prima kurang dari 11 } adalah ....
B = { bilangan ganjil di antara 1 dan 11 } C A. Jakarta adalah ibukota negara Indonesia.
= { semua faktor dari 12 } B. Bumi adalah pusat tata surya.
D = { bilangan genap di antara 2 dan 8 } Himpunan C. Unggas berkembang biak dengan cara bertelur.
di atas yang ekuivalen adalah …. D. x adalah hewan yang berkaki empat.
A. B dan C C. A dan D 37. Penyelesaian dari 2(x – 3) = x – 4 adalah ...
B. A dan B D. B dan D A. 2 C. −1
26. Diketahui himpunan P = { bilangan prima kurang B. 1 D. −2
dari 10 }. Banyaknya himpunan bagian dari 38. Dua kali banyaknya permen di dalam kotak
himpunan P adalah .... ditambah lima sama dengan dua puluh sembilan.
A. 10 C. 14 Model matematika kalimat tersebut adalah ....
B. 12 D. 16 A. 2x + 29 = 5 C. 2x – 5 = 29
27. Diketahui : B. 2x + 5 = 29 D. 2 + 5x = 29
S = { bilangan asli kurang dari 9} 39. Penyelesaian dari pertidaksamaan 2x – 3 > 3x
A = { bilangan asli genap kurang dari 9 } B – 13 adalah ....
= { empat bilangan asli yang pertama } A. x > 10 C. x < 10
Himpunan A B adalah … . B. x > 16 D. x < 16
A. { 1, 2, 6, 8 } 40. Suatu persegi panjang berukuran (2x + 3) cm dan
B. { 1, 2, 3, 4, } (3x – 6) cm. Jika keliling persegi panjang 24 cm,
C. { 1, 2, 3, 4, 6, 8 } maka luas persegi panjang tersebut adalah ....
D. { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 } A. 27 cm2 B. 29 cm2 C. 36 cm2 D. 48 cm2

6 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen
6 Modul Matematika VII SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen

Anda mungkin juga menyukai