Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

A DENGAN DIAGNOSA MEDIS DI


PUSKESMAS CIANJUR KOTA KABUPATEN CIANJUR

Diajukan sebagai tugas akhir Praktik Kerja Lapangan produktif keperawatan


Sekolah Menengah Kejuruan Bunga Persada Cianjur

Disusun Oleh :
Nama : Gyas Syahrain Fadhilah
NIS :

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR


PROGRAM STUDI KEAHLIAN ASISTEN KEPERAWATAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BUNGA PERSADA CIANJUR
Jl.Pramuka Desa Sukamulya Kecamatan Karang Tengah Tahun 2019

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan program Praktik
Kerja Lapangan(PKL) Sekolah Menengah Kejuruan Bunga persada Cianjur Tahun
Pelajaran 2019-2020

Cianjur 29 April 2019

Pembimbing Instansi Pembimbing Sekolah

Rina Andriani, S.Kep, Ners Pier Meilani SC, S.Kep, Ners, M.Kes

Mengetahui,

Kepala Sekolah Kepala Program Jurusan


SMK Bunga Persada Cianjur Asisten Keperawatan

Agus Salim Shoffan, S.T Pier Meilani SC, S.Kep, Ners, M.Kes
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun mengucapkan kehadirat Allah SWT atas segalanya


berkat limpahan rahmat-Nya yang mana telah memberikan hidayah-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) yang berjudul “ Asuhan Keperawatan Pada Ny.A Dengan Diagnosa Gastritis
Di Puskesmas Cianjur Kota”.
Atas bantuan dari berbagai pihak baik berupa moral maupun materi yang
mendorong semangan penyusun sehingga laporan ini terwujud dengan tepat waktu.
Laporan ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penyusun pengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada:
1. Bpk Agus Salim Soffan,ST, selaku kepala Sekolah SMK Bunga Persada
Cianjur.
2. Ibu Rina Andriani S Kep, Ners selaku pembimbing kami dalam
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan selama 2 bulan
3. Ibu Pier Melani SC.S.Kep,Ns,M.Kes. selaku pembimbing kami dalam
melaksanakan Praktik Kerja lapangan selama 2 bulan.
4. Pemimpin, Staf, Karyawan dan Keluarga Besar Puskesmas Cianjur Kota
yang telah memberi izin, pengarahan, dan ilmu yang sangat bermanfaat
bagi kami.
5. Ayah dan ibu yang selalu mendukung dan membimbing kami.
6. Semua pihak yang telah membantu terwujudnya penyusunan laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari
segi penulisan maupun dari isi laporan. Oleh karena itu, penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Penyusun berharap dengan adanya
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini akan bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................
DAFTAR TABEL...............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.......................................................
B. RUMUSAN MASALAH...................................................
C. TUJUAN............................................................................
D. MANFAAT........................................................................
E. PROFIL PUSKESMAS CIANJUR KOTA....................

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN


A. DEFINISI.................................................................................
B. KLASIFIKASI........................................................................
C. ETIOLOGI..............................................................................
D. PATOFISIOLOGI .................................................................
E. PENATALAKSANAAN ........................................................
F. PENCEGAHAN .....................................................................
G. PENGOBATAN .....................................................................

BAB III TINJAUAN KASUS


A. BIODATA................................................................................
B. RIWAYAT KESEHATAN....................................................
C. STRUKTUR KELUARGA....................................................
D. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE........................................
E. DATA SOSIAL.......................................................................
F. DATA PISIKOLOGIS...........................................................
G. DATA SPIRITUAL................................................................
H. THERAPHY............................................................................
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN............................................
J. ANALISA DATA....................................................................
K. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN.......................

BAB IV SIMPULAN

A. SIMPULAN.............................................................................
B. SARAN.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu institusi
pendidikan yang menyiapkan siswa/i siap pakai dalam bekerja, maka dari itu
kegiatan belajar dan praktek tidak hanya dilakukan disekolah saja karena di
perlukannya pembelajaran diluar sekolah yang disebut dengan program PKL.

PKL adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan


pengalaman belajar bagi siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk
berpartisipasi dengan tugas langsung di suatu lembaga yang telah ditentukan
oleh sekolah sesuai dengan kompetensi keahliannya.

Maka, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) keperawatan kesehatan


dituntut untuk dapat melakukan program PKL di puskesmas agar siswa/i nya
dapat menerapkan ilmu pengetahuan keterampilan dan sikap keperawatan
sesuai dengan etika keperawatan serta aturan-aturan keperawatan dalam
bertugas.

Dalam hal itu pula siswa/i diharapkan agar mengenal jenis penyakit dan
mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia (KDM) sesuai dengan kurikulum
yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Maka dalam program PKL ini
siswa/i dituntut untuk membuat sebuah laporan tentang salah satu penyakit
serta asuhan keperawatan yang diambil berdasarkan fakta yang dikaji pada saat
melakukan program PKL tersebut.

PKL ini dilaksanakan di Puskesmas Cianjur Kota dimana saya tertarik


dengan mengambil diagnosa gastritis pada pasien Ny A, karena gastritis salah
satu penyakit yang sering terjadi di masyarakat dan menduduki peringkat ke-5
dari 10 penyakit di puskesmas.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada Ny.A dengan diagnose gastritis
di Puskesmas Cianjur Kota Tahun 2019

C. TUJUAN

1. Tujuan PKL

a. Menghasilkan tenaga keperawatan yang berkompeten


b. Menghasilkan tenaga keperawatan yang siap berkompetisi di dunia
kerja.
c. Menghasilkan tenaga keperawatan yang bertanggung jawab atas kode
etik profesi,UU yang berlaku dan peraturan sesuai standar profesi yang
ditetapkan.
d. Menambah pengalaman, teori, dan praktek terutama di bidang
keperawatan.
e. Mengetahui pengelolaan keoerawatan di Puskesmas Secara Lengkap
f. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan pasien, keluarga pasien
atau tenaga kesehatan lainnya
g. Mampu mengetahui peran perawat dan memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien di puskesmas

2. Tujuan Laporan
a. Untuk mengetahui definisi penyakit Myalgia
b. Untuk mengetahui klasifikasi penyakit Myalgia
c. Untuk mengetahui etiologi penyakit Myalgia
d. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit Myalgia
e. Untuk mengetahui penatalaksanaan penyakit Myalgia
f. Untuk mengetahui pencegahan penyakit Myalgia
g. Untuk mengetahui pengobatan penyakit Myalgia
D. MANFAAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
1. Manfaat Bagi Penyusun
a. Lebih mengetahui dunia keperawatan.
b. Mengetahui karakteristik pelayanan keperawatan di puskesmas.
c. Mengetahui jenis-jenis penyakit dan cara pengobatannya.
2. Manfaat Bagi Sekolah
a. Meningkatkan kerjasama yang baik antar pihak sekolah dan instasi
atau puskesmas yang terkait.
b. Menjadikan lulusan yang siap kerja dan kompeten dibidang
keperawatan.
c. Meningkatkan mutu siswa dan siswi dalam kompetensi bidang
keperawatan.
3. Manfaat Bagi Puskesmas
a. Dapat membagi ilmunya kepada siswa dan siswi praktek kerja
lapangan (PKL).
b. Membantu dan meringankan pekerjaan perawat di Puskesmas
terkait.
E. PROFIL PUSKESMAS CIANJUR KOTA

A. LATAR BELAKANG
Dalam Rencana Pokok Program Pembangunan jangka panjang bidang
kesehatan dinyatakan bahwa sistem informasi kesehatan perlu di
manfaatkandan dikembangkan untuk menunjang sepenuhnya Perencanaan
Pelaksanaan dan Pengembangan Upayan Kesehatan.
Sebagaimana kita ketahui bidang kesehatan mengalami tantangan yang
berat dan kompleks. Untuk itu diperlukan evaluasi serta pengkajian analisis
dan evaluasi, maka dengan ini kami sajikan dalam Profil Puskesmas sebagai
bahan data tersebut.
Profil Puskesmas menyajikan informasi yang menampilkan beberapa
Aspek yang berhubungan dengan kesehatan yang banyak dipengaruhi oleh
keadaan umum dan lingkungannya. Profil ini digunakan sebagaoi sarana
penyediaan dan informasi dalam rangka evaluasi tahunan.
B. TUJUAN
1. UMUM
Tujuan dibuatnya Profil Kesehatan Puskesmas adalah tersedianya
data/informasi yangakurat tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan dalam
rangkameningkatkan kemampuan managemen kesehatan secara berhasil
dan berdaya guna.
2. KHUSUS
a. Diperolehnya data/informasi umum dan lingkungan.
b. Diperolehnya data/informasi status kesehatan masyarakat.
c. Diperolehnya data/informasi tentang upaya kesehatan dan kebijaksanaan
ditingkat Puskesmas yang meliputi cakupan kegiatan dan sumber daya
kesehatan dan informasi.
d. Diperolehnya data/informasiuntuk bahan penyusunan dan perencanaan
kegiatan program dan informasi
e. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh
berbagai sistem pencatatan dan pelaporan yan ada di Puskesmas
f. Tersedianya alat untuk memantau dan evaluasi tahunan program-program
kesehatan untuk memicu penyempurnaan sistem pencatatan dan
pelaporan.
C. LATAR BELAKANG
Dalam Rencana Pokok Program Pembangunan jangka panjang bidang kesehatan
dinyatakan bahwa sistem informasi kesehatan perlu di manfaatkandan
dikembangkan untuk menunjang sepenuhnya Perencanaan Pelaksanaan dan
Pengembangan Upayan Kesehatan.
Sebagaimana kita ketahui bidang kesehatan mengalami tantangan yang berat dan
kompleks. Untuk itu diperlukan evaluasi serta pengkajian analisis dan evaluasi,
maka dengan ini kami sajikan dalam Profil Puskesmas sebagai bahan data
tersebut.
Profil Puskesmas menyajikan informasi yang menampilkan beberapa Aspek
yang berhubungan dengan kesehatan yang banyak dipengaruhi oleh keadaan
umum dan lingkungannya. Profil ini digunakan sebagaoi sarana penyediaan dan
informasi dalam rangka evaluasi tahunan.
D. TUJUAN
- UMUM
Tujuan dibuatnya Profil Kesehatan Puskesmas adalah tersedianya
data/informasi yangakurat tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan dalam
rangkameningkatkan kemampuan managemen kesehatan secara berhasil dan
berdaya guna.
- KHUSUS
a. Diperolehnya data/informasi umum dan lingkungan.
b. Diperolehnya data/informasi status kesehatan masyarakat.
c. Diperolehnya data/informasi tentang upaya kesehatan dan kebijaksanaan
ditingkat Puskesmas yang meliputi cakupan kegiatan dan sumber daya
kesehatan dan informasi.
d. Diperolehnya data/informasiuntuk bahan penyusunan dan perencanaan
kegiatan program dan informasi
e. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh
berbagai sistem pencatatan dan pelaporan yan ada di Puskesmas
f. Tersedianya alat untuk memantau dan evaluasi tahunan program-program
kesehatan untuk memicu penyempurnaan sistem pencatatan dan
pelaporan.
A. KEPENDUDUKAN
1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin yang di tuangkan dalam profil


Puskesmas Cianjur Kota adalah data tahun 2017 yang diambil dari data
masing-masing desa. Yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki 38.268 dan
jumlah penduduk perempuan 39.200.

B. PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar untuk menuju masyarakat
yang cerdas, terampil dan sejahtera. Anak-anak mulai mengenal pendidikan
informal di TK, agar anak-anak lebih siap memulai pendidikan formal di SD.
Jumlah institusi pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Cianjur Kota terdiri
dari …. TK (taman kanak-kanak), …. SD (sekolah Dasar) dan …. SLTA
(Sekolah Lanjutan Atas).
Pembangunan dibidang kesehatan erat kaitannya dengan pembangunan
dibidang pendidikan denganb indicator angka partisipasi sekolah, dangka
melek hurup dan pendidikan yang ditamatkan secara umum relative terus
membaik. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya persentase
tingkat pendidikan yang ditamatkan dalam tiap tahun.
BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. DEFINISI MYALGIA

Nyeri otot (Myalgia) adalah suatu istilah umum untuk suatu gejala
yangdisebabkan berbagai kelainan dan kondisi medis. Penyebab yang paling
seringdisebabkan oleh ketengangan (kontraksi) yang berlebihan, saat latihan atau
bekerja berat

B. KLASIFIKASI MYALGIA

Ada beberapa jenis nyeri otot yang kerap terjadi, yaitu : Fibromyalgia,
myofascial pain, nyeri otot pasca latihan ( post exercise muscle soreness) dan nyeri
otot akibat penggunaan yang berlebihan ( overuse injury)

 Fibromyalgia
Istilah lainnya yaitu remetik otot, adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
gejala berupa nyeri otot yang luas, yaitu paling sering pada tengkuk,
punggung atau pinggang. Terdapat beberapa titik nyeri pada area tersebut,
biasanya 11-18 titik yang disebut sebagai tender point,dimana titik tersebut
sangat nyeri bila ditekan tetapi nyeri yang ditimbulkan tidak menjalar.
Keluhan dirasakan lebih dari 3 bulan, disertai adanya gejala gangguan tidur
dan kekakuan pada pagi hari. Sifat nyeri berupa pegal, panas, rasa seperti
terbakar, dapat disertai rasa kesemutan dan baal. Penyebab penyakit ini masih
belum diketahui dengan pasti, tetapi masih berhubungan dengan proses
hormonal, system kekebalan tubuh dan faktor ketegangan jiwa. Penyakit ini
penyebab penurunan fungsi yang cukup serius dan menyebabkan penurunan
kualitas hidup.
 Myofascial Pain
Suatu penyakit yang mirip fibromyalgia, tetapi perbedaannya pada myofascial
pain ditemukan titik nyeri yang lebih sedikit dan jika ditekan timbul rasa nyeri
yang menjalar ke area tubuh lain. Penyakit ini lebih mudah disembuhkan
dengan penanganan yang tepat dibandingkan fibromyalgia. Penyebab
penyakit ini terutama disebabkan karena kesalahan postur atau posisi tubuh
dalam waktu lama dan ketegangan emosi.
 Post Exercise Muscle Soreness ( nyeri otot pasca latihan)
Nyeri timbul akibat otot yang banyak melakukan aktivitas olahraga, yang
dapat timbul langsung pasca olahraga. Nyeri otot yang timbul beberapa jam
sampai beberapa hari pasca olahraga tersebut disebut delayed onset muscle
soreness. Penyebab nyeri ini ada beberapa hal, yaitu : penumpukan sisa
pembakaran atau metabolism otot yang disebut asam laktat, kekurangan
oksigen pada otot yang aktif, serta pengaruh suhu tubuh yang meningkat pada
saat olahraga. Biasanya nyeri akan hilang dengan sendirinya setelah 5-7 hari.
 Overuse Injury
Nyeri otot yang terjadi akibat beberapa hal, yaitu : digunakan berulang dalam
waktu lama, digunakan dalam posisi yang salah dalam waktu yang lama,
akibat getaran atau akibat penggunaan dengan kekuatan yang besar,

C. ETIOLOGI MYALGIA
 Overuse ( berlebihan)
 Injury ( cedera)
 Autoimmune ( autoimun)
 Metabolic Defect ( kelainan metabolic)
 Withdrawal Syndrome ( sindrom penarikan)

D. PATOFISIOLOGI MYALGIA
Gejala umum nyeri otot ini, disamping rasa sakit adalah pembengkakan pada otot,
setelah latihan yang nyeri yang sangat parah, otot tampak lebih besar dari
sebelumnya. Namun ini terjadi bukan karena masa otot yang meningkat, tetapi
lebih karena otot mengalami peradangan sebagai respon terhadap kerusakan
mikroskopis pada otot
 Peranan Asam Laktat Pada Otot
Asam laktat sangat penting karena memungkinkan tubuh untuk mengubah
glikolen menjadi energy tanpa perlu kehadiran oksigen, seperti glikolisis
aerobic normal ( proses dimana tubuh menggunakan glikolen untuk
energy). Dengan mengubahnya menjadi asam laktat dan bukannya ATP
sepeti biasa, ketika tidak ada oksigen yang banyak tersedia,
memungkinkan proses glikolisis untuk berlangsung selama beberapa
menit, bukan hanya beberapa detik. Setelah tubuh memiliki cukup
cadangan oksigen, glikolen dapat kembali dikonversi ke ATP dan asam
dan asam laktat dapat dikonversi kembali menjadi glukosa oleh hati dan
jaringan lain yang akan digunakan kemudian. Hal ini membuat
penggunaan glikogen jauh lebih efisien ketika tubuh kekurangan pasokan\
oksigen.
Bagaimana otot menggunakan asam laktat sebagai bahan bakar adalah
sebagai berikut :
Sel-sel otot mengkonversi glikogen menjadi asam laktat ketika tidak ada
cukup oksigen untuk mengubahnya menjadi adenosine trifosfat ( ATP ).
Asam laktat kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar oleh
mitokondria, yang merupakan penghasil energy dalam sel otot. Pelaihan
ketahanan secara intens dapat meningkatkan masa mitokondria dalam sel
otot lebih dari dua kali lipat yang dapat membantu otot dalam kemampuan
untuk menggunakan asam laktat sebagai bahan bakar. Hal ini
memungkinkan otot-otot untuk bekerja lebih keras dan lebih lama dalam
situasi cadangan oksigen rendah. Jadi, salah satu alas an atlet terlatih dapat
tampil lebih lama saat bertanding adalah karena pelatihan intensif mereka
sebenarnya memungkinkan otot-otot untuk menyerap asam laktat lebih
cepat dan lebih efisien karena masa mitikondria yang lebih besar.
E. PENATALAKSANAAN MYALGIA
 Penting untuk mencari penyakit yang menyebabkan gejala myalgia ( misal
: hipertensi, asam urat, ISPA, infeksi lain) kemudian diobati berdasarkan
penyakit yang mendasari
 Pastikan otot secara relaksasi, misalnya jika otot lengan yang nyeri, jangan
mengangkat tangan melawan gravitasi
 Mengistirahatkan otot yang sakit dan banyak minum air putih
 Berikan obat-obatan anti nyeri sistemik, misalnya
asetamenofen/paracetamol atau golongan NSAID ( misal: ibuprofen,
natrium, diklofenak, pirosikam, aspirin, asam mefenamat, dll)
F. PENCEGAHAN MYALGIA
 Berolahraga secara rutin untuk menjaga kesehatan otot.
 Lakukan pemanasan dan pendinginan sebelum serta setelah olahraga.
 Lakukan peregangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
 Minum banyak air untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, terutama bila
sering melakukan aktivitas fisik yang menguras tenaga.

G. PENGOBATAN MYALGIA
Apa saja pilihan pengobatan saya untuk nyeri otot ( sakit otot, myalgia )?
 Obat – obatan : Pereda rasa nyeri, obat anti radang nonsteroid ( NSAID ),
obat untuk meningkatkan kadar serotonin dan morepinephrine
( neurotransmitter yang memodulasi fungsi tidur, rasa nyeri, dan system
Imun ) mungkin diresepkan dalam dosis rendah.
 Terapi fisik
 Pijat terapi : mengistirahatkan area tubuh yang mengalami rasa sakit dan
nyeri, mengompres es batu di area yang terpengaruh untuk membantu
meredakan rasa sakit.

Pengobatan di Rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi nyeri otot ( sakit otot, myalgia )?

 Meregangkan otot sebelum melakukan aktivitas fisik dan setelah berolahraga


 Melakukan pemanasan dan pendinginan di semua sesi olahraga
 Tetap terhidrasi, terlebih hari – hari anda aktif
 Berolahraga secara teratur untuk membantu membentuk otot secara optimal
 Bangkit dan meregangkan otot secara teratur jika anda bekerja di kantor atau
di lingkungan yang membuat otot anda beresiko terkilir atau tegang

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.A DENGAN DIAGNOSA MEDIS


GASTRITIS DI PUSKESMAS CIANJUR KOTA KABUPATEN CIANJUR

A. PENGKAJIAN

1. BIODATA

a. Nama : Tn. U

b. Umur : 64 th

c. Jenis kelamin : Laki – laki

d. Pendidikan : SD

e. Agama : Islam
f. Alamat : Jl. KH Hasyim Ashari

g. DX Medis : MYALGIA

h. No. Reg : 958

i Tanggal dikaji : 24 februari 2020

Penanggung Jawab :

a. Nama : Ny. E

b. Umur : 60 th.

c. Pekerjaan : IRT

d. Alamat : Jl. KH Hasyim Ashari

e. Hubungan keluarga : Istri

2. RIWAYAT KESEHATAN

a. Riwayat Kesehatan Sekarang


Saat dilakukan pengkajian tanggal 29-02-2020 pasien mengatakan Sejak 3
hari yang lalu pasien mengeluh sakit perut dan kembung. Kemudian suaminya
memutuskan untuk membawa pasien berobat ke Puskesmas Cianjur Kota.
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Saat dilakukan pengkajian tanggal 08-02-2019 pasien mengatakan
sebelumnya tidak mempunyai riwayat penyakit seperti sekarang ini yaitu
Gastritis.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan di antara keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit yang sama dengan pasien yaitu Gastritis.
3. SRUKTUR KELUARGA

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Penderita

: Serumah

4. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO-TOE)

a. Keadaan umum

1) Kesadaraan :
2) Tanda-tanda vital :

a) TD :
b) N :
c) R :
d) S :
e) BB :
f) TB :

b. Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam, tekstur rambut lurus dan pendek,
kulit kepala terlihat bersih, tidak terdapat kotoran, ketombe maupun kutu, tidak
terlihat benjolan, tidak terdapat nyeri tekan.

c. Pemeriksaan mata

Bentuk mata simetris, warna sklera putih, konjungtiva non anemis, pupil terlihat
mengecil ketika di berikan rangsangan cahaya, gerakan bola mata baik klien
dapat
melihat ke kiri kanan, bawah, atas, klien dapat membaca papan nama perawat
dengan jarak 30cm, klien memakai alat bantu penglihatan yaitu kaca mata
karena
(-) saat di palpasi tidak terdapat nyeri tekan.
d. Pemeriksaan telinga
Bentuk kedua daun telinga simetris, lubang telinga terlihat bersih tidak terdapat
kotoran/ serumen. Saat di palpasi tidak terdapat nyeri tekan.
e. Pemeriksaan hidung
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat kotoran, terlihat terdapat bulu getar.
Penciuman klien baik klien dapat membedakan aroma parfum, aroma kopi, dan
kayu putih. Saat dilakukan palpasi tidak terdapat nyeri tekan.
a. Pemeriksaan mulut
Bentuk mulut simetris, bibir terlihat lembab, warna bibir merah muda, gigi
klien masih lengkap yaitu 32, warna gigi terlihat putih, tidak terdapat karang
gigi/ karies pada dinding gigi. Bergerakan lidah baik klien dapat mengerakan
lidahnya ke kiri, kanan, atas bawah, dan dapat mendorong dinding pipi dengan
kuat, pengecapan klien baik klien dapat membedakan rasa asam, manis &
asin.tidak terdapat nyeri tekan.
b. Pemeriksaan dada
Bentuk dada simetris, kulit dada terlihat bersih,saat di perkusi tidak terdapat
cairan pada paru, suara pada bagian paru rensonan dan saat di perkusi daerah
hati dalnes. Saat di palpasi tidak terdapat benjolan maupun nyeri tekan. Saat di
denegarkan pernafasan 22x/menit. Tidak terdapat kelainan suara pada daerah
dada.
c. Pemeriksaan perut
Bentuk perut simetris, kulit klien tampak bersih, saat dilakukan perkusi
terdapat udara dilambung klien dalam keadaan kosong (belum terisi makanan)
bunyi timpani, saat dipalpasi tidak terdapat benjolan maupun nyeri tekan
tetapi perut terlihat teraba kembung, saat auskultasi terdengar bunyi bising
usus cepat 40x/menit.
d. Pemeriksaan punggung
Bentuk punggung simetris, keadaan kulit punggung bersih tidak terdapat
kotoran, saat di perkusi terdengar ada ruang yang terisi udara, saat dilakkan
palpasi tidak terdapat benjolan maupun nyeri tekan. Saat di auskultasi dalam
punggung normal tidak terdapat kelainan seperti edema, maupun cairan.
e. Pemeriksaan ekstrimitas
Bentuk kedua tangan dan kaki normal, jari tangan & kaki klien kiri dan kanan
lengkap,pergerakan kedua tangan klien baik klien dapat menggerakan
tangannya ke depan, belakang, kiri maupun kanan serta memutar kedua
tangan & kaki klien, saat dilakukan palpasi tidak terdapat benjolan maupun
nyeri tekan pada tangan & kaki.
f. Pemeriksaan genetalia
Bentuk genetalia normal, terdapat bulu pubis, tidak terdapat keputihan, siklus
mentruasi normal yaitu 28 hari, tidak ada kelainan pada genetalia pasien

E. DATA SOSIAL

a. Pendidikan :Klien mengatakan bahwa pendidikan terakhir klien adalah


SMA.
b. Hubungan Sosial :Klien dapat melakukan hubungan sosial dengan baik di
lingkungan masyarakat dan aktif mengikuti kegiatan yang ada di
lingkungan tempat tinggalnya.
c. Gaya hidup :Gaya hidup klien sederhana, terlihat dari segi penampilan
d. Pola Interaksi :Klien dapat berinteraksi dengan baik dengan pasien
lainnya dan kooperatif dengan segala tindakan yang diberikan kepadanya.

F. DATA PSIKOLOGIS

1. Status Emosi

Pada saat dikaji status emosi klien baik dan klien terlihat tenang.

2. Gaya Komunikasi

Klien cukup terbuka dalam menceritakan setiap masalahnya, dengan


menggunakan bahasa verbal dan nonverbal.

3. Konsep Diri

a. Body Image

Klien mengatakan menerima keadaan dirinya saat ini dan tidak merasa malu
dengan penyakit.

b. Ideal Diri

Klien berharap penyakitnya dapat segera sembuh dan bisa kembali ke rumah
berkumpul dengan keluarganya.

c. Harga Diri

Klien tidak merasa harga dirinya berkurangan akibat penyakitnya yang


dideritanya

G. DATA SPIRITUAL

Klien adalah penganut agama Islam, yang selalu taat menjalankan ibadah,
tetapi selama sakit klien hanya mampu berdo’a untuk kesembuhan dirinya.

H. THERAPY

 ANTASIDA DOEN 3x1 tb


 METRONIDAZOLE 3x1 tb
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN

ANALISA DATA : Ny A 32 Thn

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 2 3 4
DS: Klien mengatakan Klien mengatakan Gangguan pada rasa
sejak 3hari yg lalu makan makanan asam nyaman berhubungan
mengeluh saki perut dan dan pedas yang dengan nyeri pada
kembung berlebihan abdomen

DO: Ekpresi wajah pasien Klien mengatakan nyeri


tampak meringis dan pada bagian ulu hati
terdapat nyeri tekan pada
bagian ulu hati

DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Gangguan pada rasa nyaman berhubungan dengan nyeri pada abdomen
C ASUHAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Ny. A
Umur :
No.Req :

NO PROBLEM INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA&PARAF


1. Gangguan pada rasa nyaman TUJUAN:
berhubungan dengan nyeri Rasa nyeri hilang
pada abdomen
KRITERIA HASIL
DS : klien mengatakan sakit (NOC) :
perut dan kembung selama 3 Setelah dilakukan
hari yang lalu tindakan keperawatan
DO : ekpresi wajah pasien 3x24 jam rasa nyeri
tampak meringis dan terdapat pada abdomen mulai
nyeri tekan pada bagian ulu berkurang
hati
RENCANA
TINDAKAN ( NIC ):
- Observasi Nyeri S : Pasien
menunjukan nyeri

pada bagian
abdomen di skala
5
O : raut wajah
pasien tidak
Nampak meringis
lagi dan nyeri
tekan pada
abdomen
berkurang
A : Masalah
teratasi sebagian
P : intervensi di
lanjutkan
Kolaborasi dengan S : Pasien
dokter, dengan mengatakan nyeri
pemerian teraphy obat mulai berkurang
sesuai dengan dosis √ dan obat diminum
O : raut wajah
pasien tidak
Nampak meringis,
obat habis
diminum
A : Masalah
teratasi sebagian
P : intervensi di
lanjutkan
BAB IV
SIMPULAN

A. Kesimpulan
Gastritis adalah penyakit pada lambung yang disebabkan oleh peradangan
dinding lambung, pada dinding lambung ini juga terdapat kelenjar yang
menghasilkan asam lambung dan enzim pencernaan yang bernama pepsin

Gatritis fase akut dapat diklasifikasi menjadi dua yaitu gastritis erosive akut dan
gastritis non-erosif, gastritis erosive akut ini muncul dalam tiga bentuk yaitu
gastritis erosive yang masih superfisial, yang sudah lebih dalam menginvasi
lapisan mukosa lambung dan erosi hemoragik akut dimana erosi sudah mencapai
vaskularisasi lambung sehingga terjadi perdarahan sedangkan non erosif adalah
gastritis fase akut yang terjadi dalam waktu yang pendek, secara spontan
organisme dapat dibasmi.

Alasan saya mengambil kasus gastritis ini karena banyak diderita oleh
masyarakat

B. Saran
1. Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang
berlaku pada instansi pemerintah maupun swasta. Dengan demikian, para
siswa cenderung lebih mudah beradaptasi dalam dunia kerja.
2. Sekolah perlu memberikan penekanan pada penguasa keterampilan yang
relevan dengan kemajuan teknologi di dunia kerja saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai