Diajukan Sebagai Tugas Akhir Praktik Kerja Lapangan Produktif Keperawatan Sekolah Menengah Kejuruan Bunga Persada Cianjur
Diajukan Sebagai Tugas Akhir Praktik Kerja Lapangan Produktif Keperawatan Sekolah Menengah Kejuruan Bunga Persada Cianjur
Disusun Oleh :
Nama : Gyas Syahrain Fadhilah
NIS :
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan program Praktik
Kerja Lapangan(PKL) Sekolah Menengah Kejuruan Bunga persada Cianjur Tahun
Pelajaran 2019-2020
Rina Andriani, S.Kep, Ners Pier Meilani SC, S.Kep, Ners, M.Kes
Mengetahui,
Agus Salim Shoffan, S.T Pier Meilani SC, S.Kep, Ners, M.Kes
KATA PENGANTAR
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari
segi penulisan maupun dari isi laporan. Oleh karena itu, penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Penyusun berharap dengan adanya
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini akan bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................
DAFTAR TABEL...............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.......................................................
B. RUMUSAN MASALAH...................................................
C. TUJUAN............................................................................
D. MANFAAT........................................................................
E. PROFIL PUSKESMAS CIANJUR KOTA....................
BAB IV SIMPULAN
A. SIMPULAN.............................................................................
B. SARAN.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu institusi
pendidikan yang menyiapkan siswa/i siap pakai dalam bekerja, maka dari itu
kegiatan belajar dan praktek tidak hanya dilakukan disekolah saja karena di
perlukannya pembelajaran diluar sekolah yang disebut dengan program PKL.
Dalam hal itu pula siswa/i diharapkan agar mengenal jenis penyakit dan
mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia (KDM) sesuai dengan kurikulum
yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Maka dalam program PKL ini
siswa/i dituntut untuk membuat sebuah laporan tentang salah satu penyakit
serta asuhan keperawatan yang diambil berdasarkan fakta yang dikaji pada saat
melakukan program PKL tersebut.
C. TUJUAN
1. Tujuan PKL
2. Tujuan Laporan
a. Untuk mengetahui definisi penyakit Myalgia
b. Untuk mengetahui klasifikasi penyakit Myalgia
c. Untuk mengetahui etiologi penyakit Myalgia
d. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit Myalgia
e. Untuk mengetahui penatalaksanaan penyakit Myalgia
f. Untuk mengetahui pencegahan penyakit Myalgia
g. Untuk mengetahui pengobatan penyakit Myalgia
D. MANFAAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
1. Manfaat Bagi Penyusun
a. Lebih mengetahui dunia keperawatan.
b. Mengetahui karakteristik pelayanan keperawatan di puskesmas.
c. Mengetahui jenis-jenis penyakit dan cara pengobatannya.
2. Manfaat Bagi Sekolah
a. Meningkatkan kerjasama yang baik antar pihak sekolah dan instasi
atau puskesmas yang terkait.
b. Menjadikan lulusan yang siap kerja dan kompeten dibidang
keperawatan.
c. Meningkatkan mutu siswa dan siswi dalam kompetensi bidang
keperawatan.
3. Manfaat Bagi Puskesmas
a. Dapat membagi ilmunya kepada siswa dan siswi praktek kerja
lapangan (PKL).
b. Membantu dan meringankan pekerjaan perawat di Puskesmas
terkait.
E. PROFIL PUSKESMAS CIANJUR KOTA
A. LATAR BELAKANG
Dalam Rencana Pokok Program Pembangunan jangka panjang bidang
kesehatan dinyatakan bahwa sistem informasi kesehatan perlu di
manfaatkandan dikembangkan untuk menunjang sepenuhnya Perencanaan
Pelaksanaan dan Pengembangan Upayan Kesehatan.
Sebagaimana kita ketahui bidang kesehatan mengalami tantangan yang
berat dan kompleks. Untuk itu diperlukan evaluasi serta pengkajian analisis
dan evaluasi, maka dengan ini kami sajikan dalam Profil Puskesmas sebagai
bahan data tersebut.
Profil Puskesmas menyajikan informasi yang menampilkan beberapa
Aspek yang berhubungan dengan kesehatan yang banyak dipengaruhi oleh
keadaan umum dan lingkungannya. Profil ini digunakan sebagaoi sarana
penyediaan dan informasi dalam rangka evaluasi tahunan.
B. TUJUAN
1. UMUM
Tujuan dibuatnya Profil Kesehatan Puskesmas adalah tersedianya
data/informasi yangakurat tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan dalam
rangkameningkatkan kemampuan managemen kesehatan secara berhasil
dan berdaya guna.
2. KHUSUS
a. Diperolehnya data/informasi umum dan lingkungan.
b. Diperolehnya data/informasi status kesehatan masyarakat.
c. Diperolehnya data/informasi tentang upaya kesehatan dan kebijaksanaan
ditingkat Puskesmas yang meliputi cakupan kegiatan dan sumber daya
kesehatan dan informasi.
d. Diperolehnya data/informasiuntuk bahan penyusunan dan perencanaan
kegiatan program dan informasi
e. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh
berbagai sistem pencatatan dan pelaporan yan ada di Puskesmas
f. Tersedianya alat untuk memantau dan evaluasi tahunan program-program
kesehatan untuk memicu penyempurnaan sistem pencatatan dan
pelaporan.
C. LATAR BELAKANG
Dalam Rencana Pokok Program Pembangunan jangka panjang bidang kesehatan
dinyatakan bahwa sistem informasi kesehatan perlu di manfaatkandan
dikembangkan untuk menunjang sepenuhnya Perencanaan Pelaksanaan dan
Pengembangan Upayan Kesehatan.
Sebagaimana kita ketahui bidang kesehatan mengalami tantangan yang berat dan
kompleks. Untuk itu diperlukan evaluasi serta pengkajian analisis dan evaluasi,
maka dengan ini kami sajikan dalam Profil Puskesmas sebagai bahan data
tersebut.
Profil Puskesmas menyajikan informasi yang menampilkan beberapa Aspek
yang berhubungan dengan kesehatan yang banyak dipengaruhi oleh keadaan
umum dan lingkungannya. Profil ini digunakan sebagaoi sarana penyediaan dan
informasi dalam rangka evaluasi tahunan.
D. TUJUAN
- UMUM
Tujuan dibuatnya Profil Kesehatan Puskesmas adalah tersedianya
data/informasi yangakurat tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan dalam
rangkameningkatkan kemampuan managemen kesehatan secara berhasil dan
berdaya guna.
- KHUSUS
a. Diperolehnya data/informasi umum dan lingkungan.
b. Diperolehnya data/informasi status kesehatan masyarakat.
c. Diperolehnya data/informasi tentang upaya kesehatan dan kebijaksanaan
ditingkat Puskesmas yang meliputi cakupan kegiatan dan sumber daya
kesehatan dan informasi.
d. Diperolehnya data/informasiuntuk bahan penyusunan dan perencanaan
kegiatan program dan informasi
e. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh
berbagai sistem pencatatan dan pelaporan yan ada di Puskesmas
f. Tersedianya alat untuk memantau dan evaluasi tahunan program-program
kesehatan untuk memicu penyempurnaan sistem pencatatan dan
pelaporan.
A. KEPENDUDUKAN
1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
B. PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar untuk menuju masyarakat
yang cerdas, terampil dan sejahtera. Anak-anak mulai mengenal pendidikan
informal di TK, agar anak-anak lebih siap memulai pendidikan formal di SD.
Jumlah institusi pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Cianjur Kota terdiri
dari …. TK (taman kanak-kanak), …. SD (sekolah Dasar) dan …. SLTA
(Sekolah Lanjutan Atas).
Pembangunan dibidang kesehatan erat kaitannya dengan pembangunan
dibidang pendidikan denganb indicator angka partisipasi sekolah, dangka
melek hurup dan pendidikan yang ditamatkan secara umum relative terus
membaik. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya persentase
tingkat pendidikan yang ditamatkan dalam tiap tahun.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. DEFINISI MYALGIA
Nyeri otot (Myalgia) adalah suatu istilah umum untuk suatu gejala
yangdisebabkan berbagai kelainan dan kondisi medis. Penyebab yang paling
seringdisebabkan oleh ketengangan (kontraksi) yang berlebihan, saat latihan atau
bekerja berat
B. KLASIFIKASI MYALGIA
Ada beberapa jenis nyeri otot yang kerap terjadi, yaitu : Fibromyalgia,
myofascial pain, nyeri otot pasca latihan ( post exercise muscle soreness) dan nyeri
otot akibat penggunaan yang berlebihan ( overuse injury)
Fibromyalgia
Istilah lainnya yaitu remetik otot, adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
gejala berupa nyeri otot yang luas, yaitu paling sering pada tengkuk,
punggung atau pinggang. Terdapat beberapa titik nyeri pada area tersebut,
biasanya 11-18 titik yang disebut sebagai tender point,dimana titik tersebut
sangat nyeri bila ditekan tetapi nyeri yang ditimbulkan tidak menjalar.
Keluhan dirasakan lebih dari 3 bulan, disertai adanya gejala gangguan tidur
dan kekakuan pada pagi hari. Sifat nyeri berupa pegal, panas, rasa seperti
terbakar, dapat disertai rasa kesemutan dan baal. Penyebab penyakit ini masih
belum diketahui dengan pasti, tetapi masih berhubungan dengan proses
hormonal, system kekebalan tubuh dan faktor ketegangan jiwa. Penyakit ini
penyebab penurunan fungsi yang cukup serius dan menyebabkan penurunan
kualitas hidup.
Myofascial Pain
Suatu penyakit yang mirip fibromyalgia, tetapi perbedaannya pada myofascial
pain ditemukan titik nyeri yang lebih sedikit dan jika ditekan timbul rasa nyeri
yang menjalar ke area tubuh lain. Penyakit ini lebih mudah disembuhkan
dengan penanganan yang tepat dibandingkan fibromyalgia. Penyebab
penyakit ini terutama disebabkan karena kesalahan postur atau posisi tubuh
dalam waktu lama dan ketegangan emosi.
Post Exercise Muscle Soreness ( nyeri otot pasca latihan)
Nyeri timbul akibat otot yang banyak melakukan aktivitas olahraga, yang
dapat timbul langsung pasca olahraga. Nyeri otot yang timbul beberapa jam
sampai beberapa hari pasca olahraga tersebut disebut delayed onset muscle
soreness. Penyebab nyeri ini ada beberapa hal, yaitu : penumpukan sisa
pembakaran atau metabolism otot yang disebut asam laktat, kekurangan
oksigen pada otot yang aktif, serta pengaruh suhu tubuh yang meningkat pada
saat olahraga. Biasanya nyeri akan hilang dengan sendirinya setelah 5-7 hari.
Overuse Injury
Nyeri otot yang terjadi akibat beberapa hal, yaitu : digunakan berulang dalam
waktu lama, digunakan dalam posisi yang salah dalam waktu yang lama,
akibat getaran atau akibat penggunaan dengan kekuatan yang besar,
C. ETIOLOGI MYALGIA
Overuse ( berlebihan)
Injury ( cedera)
Autoimmune ( autoimun)
Metabolic Defect ( kelainan metabolic)
Withdrawal Syndrome ( sindrom penarikan)
D. PATOFISIOLOGI MYALGIA
Gejala umum nyeri otot ini, disamping rasa sakit adalah pembengkakan pada otot,
setelah latihan yang nyeri yang sangat parah, otot tampak lebih besar dari
sebelumnya. Namun ini terjadi bukan karena masa otot yang meningkat, tetapi
lebih karena otot mengalami peradangan sebagai respon terhadap kerusakan
mikroskopis pada otot
Peranan Asam Laktat Pada Otot
Asam laktat sangat penting karena memungkinkan tubuh untuk mengubah
glikolen menjadi energy tanpa perlu kehadiran oksigen, seperti glikolisis
aerobic normal ( proses dimana tubuh menggunakan glikolen untuk
energy). Dengan mengubahnya menjadi asam laktat dan bukannya ATP
sepeti biasa, ketika tidak ada oksigen yang banyak tersedia,
memungkinkan proses glikolisis untuk berlangsung selama beberapa
menit, bukan hanya beberapa detik. Setelah tubuh memiliki cukup
cadangan oksigen, glikolen dapat kembali dikonversi ke ATP dan asam
dan asam laktat dapat dikonversi kembali menjadi glukosa oleh hati dan
jaringan lain yang akan digunakan kemudian. Hal ini membuat
penggunaan glikogen jauh lebih efisien ketika tubuh kekurangan pasokan\
oksigen.
Bagaimana otot menggunakan asam laktat sebagai bahan bakar adalah
sebagai berikut :
Sel-sel otot mengkonversi glikogen menjadi asam laktat ketika tidak ada
cukup oksigen untuk mengubahnya menjadi adenosine trifosfat ( ATP ).
Asam laktat kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar oleh
mitokondria, yang merupakan penghasil energy dalam sel otot. Pelaihan
ketahanan secara intens dapat meningkatkan masa mitokondria dalam sel
otot lebih dari dua kali lipat yang dapat membantu otot dalam kemampuan
untuk menggunakan asam laktat sebagai bahan bakar. Hal ini
memungkinkan otot-otot untuk bekerja lebih keras dan lebih lama dalam
situasi cadangan oksigen rendah. Jadi, salah satu alas an atlet terlatih dapat
tampil lebih lama saat bertanding adalah karena pelatihan intensif mereka
sebenarnya memungkinkan otot-otot untuk menyerap asam laktat lebih
cepat dan lebih efisien karena masa mitikondria yang lebih besar.
E. PENATALAKSANAAN MYALGIA
Penting untuk mencari penyakit yang menyebabkan gejala myalgia ( misal
: hipertensi, asam urat, ISPA, infeksi lain) kemudian diobati berdasarkan
penyakit yang mendasari
Pastikan otot secara relaksasi, misalnya jika otot lengan yang nyeri, jangan
mengangkat tangan melawan gravitasi
Mengistirahatkan otot yang sakit dan banyak minum air putih
Berikan obat-obatan anti nyeri sistemik, misalnya
asetamenofen/paracetamol atau golongan NSAID ( misal: ibuprofen,
natrium, diklofenak, pirosikam, aspirin, asam mefenamat, dll)
F. PENCEGAHAN MYALGIA
Berolahraga secara rutin untuk menjaga kesehatan otot.
Lakukan pemanasan dan pendinginan sebelum serta setelah olahraga.
Lakukan peregangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
Minum banyak air untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, terutama bila
sering melakukan aktivitas fisik yang menguras tenaga.
G. PENGOBATAN MYALGIA
Apa saja pilihan pengobatan saya untuk nyeri otot ( sakit otot, myalgia )?
Obat – obatan : Pereda rasa nyeri, obat anti radang nonsteroid ( NSAID ),
obat untuk meningkatkan kadar serotonin dan morepinephrine
( neurotransmitter yang memodulasi fungsi tidur, rasa nyeri, dan system
Imun ) mungkin diresepkan dalam dosis rendah.
Terapi fisik
Pijat terapi : mengistirahatkan area tubuh yang mengalami rasa sakit dan
nyeri, mengompres es batu di area yang terpengaruh untuk membantu
meredakan rasa sakit.
Pengobatan di Rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi nyeri otot ( sakit otot, myalgia )?
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Nama : Tn. U
b. Umur : 64 th
d. Pendidikan : SD
e. Agama : Islam
f. Alamat : Jl. KH Hasyim Ashari
g. DX Medis : MYALGIA
Penanggung Jawab :
a. Nama : Ny. E
b. Umur : 60 th.
c. Pekerjaan : IRT
2. RIWAYAT KESEHATAN
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Penderita
: Serumah
a. Keadaan umum
1) Kesadaraan :
2) Tanda-tanda vital :
a) TD :
b) N :
c) R :
d) S :
e) BB :
f) TB :
b. Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam, tekstur rambut lurus dan pendek,
kulit kepala terlihat bersih, tidak terdapat kotoran, ketombe maupun kutu, tidak
terlihat benjolan, tidak terdapat nyeri tekan.
c. Pemeriksaan mata
Bentuk mata simetris, warna sklera putih, konjungtiva non anemis, pupil terlihat
mengecil ketika di berikan rangsangan cahaya, gerakan bola mata baik klien
dapat
melihat ke kiri kanan, bawah, atas, klien dapat membaca papan nama perawat
dengan jarak 30cm, klien memakai alat bantu penglihatan yaitu kaca mata
karena
(-) saat di palpasi tidak terdapat nyeri tekan.
d. Pemeriksaan telinga
Bentuk kedua daun telinga simetris, lubang telinga terlihat bersih tidak terdapat
kotoran/ serumen. Saat di palpasi tidak terdapat nyeri tekan.
e. Pemeriksaan hidung
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat kotoran, terlihat terdapat bulu getar.
Penciuman klien baik klien dapat membedakan aroma parfum, aroma kopi, dan
kayu putih. Saat dilakukan palpasi tidak terdapat nyeri tekan.
a. Pemeriksaan mulut
Bentuk mulut simetris, bibir terlihat lembab, warna bibir merah muda, gigi
klien masih lengkap yaitu 32, warna gigi terlihat putih, tidak terdapat karang
gigi/ karies pada dinding gigi. Bergerakan lidah baik klien dapat mengerakan
lidahnya ke kiri, kanan, atas bawah, dan dapat mendorong dinding pipi dengan
kuat, pengecapan klien baik klien dapat membedakan rasa asam, manis &
asin.tidak terdapat nyeri tekan.
b. Pemeriksaan dada
Bentuk dada simetris, kulit dada terlihat bersih,saat di perkusi tidak terdapat
cairan pada paru, suara pada bagian paru rensonan dan saat di perkusi daerah
hati dalnes. Saat di palpasi tidak terdapat benjolan maupun nyeri tekan. Saat di
denegarkan pernafasan 22x/menit. Tidak terdapat kelainan suara pada daerah
dada.
c. Pemeriksaan perut
Bentuk perut simetris, kulit klien tampak bersih, saat dilakukan perkusi
terdapat udara dilambung klien dalam keadaan kosong (belum terisi makanan)
bunyi timpani, saat dipalpasi tidak terdapat benjolan maupun nyeri tekan
tetapi perut terlihat teraba kembung, saat auskultasi terdengar bunyi bising
usus cepat 40x/menit.
d. Pemeriksaan punggung
Bentuk punggung simetris, keadaan kulit punggung bersih tidak terdapat
kotoran, saat di perkusi terdengar ada ruang yang terisi udara, saat dilakkan
palpasi tidak terdapat benjolan maupun nyeri tekan. Saat di auskultasi dalam
punggung normal tidak terdapat kelainan seperti edema, maupun cairan.
e. Pemeriksaan ekstrimitas
Bentuk kedua tangan dan kaki normal, jari tangan & kaki klien kiri dan kanan
lengkap,pergerakan kedua tangan klien baik klien dapat menggerakan
tangannya ke depan, belakang, kiri maupun kanan serta memutar kedua
tangan & kaki klien, saat dilakukan palpasi tidak terdapat benjolan maupun
nyeri tekan pada tangan & kaki.
f. Pemeriksaan genetalia
Bentuk genetalia normal, terdapat bulu pubis, tidak terdapat keputihan, siklus
mentruasi normal yaitu 28 hari, tidak ada kelainan pada genetalia pasien
E. DATA SOSIAL
F. DATA PSIKOLOGIS
1. Status Emosi
Pada saat dikaji status emosi klien baik dan klien terlihat tenang.
2. Gaya Komunikasi
3. Konsep Diri
a. Body Image
Klien mengatakan menerima keadaan dirinya saat ini dan tidak merasa malu
dengan penyakit.
b. Ideal Diri
Klien berharap penyakitnya dapat segera sembuh dan bisa kembali ke rumah
berkumpul dengan keluarganya.
c. Harga Diri
G. DATA SPIRITUAL
Klien adalah penganut agama Islam, yang selalu taat menjalankan ibadah,
tetapi selama sakit klien hanya mampu berdo’a untuk kesembuhan dirinya.
H. THERAPY
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Gangguan pada rasa nyaman berhubungan dengan nyeri pada abdomen
C ASUHAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. A
Umur :
No.Req :
A. Kesimpulan
Gastritis adalah penyakit pada lambung yang disebabkan oleh peradangan
dinding lambung, pada dinding lambung ini juga terdapat kelenjar yang
menghasilkan asam lambung dan enzim pencernaan yang bernama pepsin
Gatritis fase akut dapat diklasifikasi menjadi dua yaitu gastritis erosive akut dan
gastritis non-erosif, gastritis erosive akut ini muncul dalam tiga bentuk yaitu
gastritis erosive yang masih superfisial, yang sudah lebih dalam menginvasi
lapisan mukosa lambung dan erosi hemoragik akut dimana erosi sudah mencapai
vaskularisasi lambung sehingga terjadi perdarahan sedangkan non erosif adalah
gastritis fase akut yang terjadi dalam waktu yang pendek, secara spontan
organisme dapat dibasmi.
Alasan saya mengambil kasus gastritis ini karena banyak diderita oleh
masyarakat
B. Saran
1. Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang
berlaku pada instansi pemerintah maupun swasta. Dengan demikian, para
siswa cenderung lebih mudah beradaptasi dalam dunia kerja.
2. Sekolah perlu memberikan penekanan pada penguasa keterampilan yang
relevan dengan kemajuan teknologi di dunia kerja saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN