Anda di halaman 1dari 8

Failure Mode

Effect Analysis
(FMEA)

KLINIK MADIRA KAYUAGUNG

2023

klinik_madira_kayuagung
0813-8597-5213
Komp. Ruko Pesona Agung No. A-5 Jln. Letnan Mucthar Saleh
Kel. Cintaraja Kec. Kota Kayuagung
FMEA

(FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS)

1. PENDAHULUAN

FMEA (Failure Mode and Effects Analysis) adalah suatu metode


sistematik dan proaktif untuk mengidentifikasi dan mencegah terjadinya masalah
dalam aktifitas (produksi atau pelayanan). Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA) adalah peningkatan kualitas proses berkelanjutan yang dilakukan dalam
organisasi kesehatan oleh tim multidisiplin.

Dalam hal ini, Klinik Madira Kayuagung dalam upaya meningkatkan


mutu dan meningkatkan keselamatan pasien, menggunakan pendekatan
dengan metode FMEA untuk mengidentifikasi dan mencegah terjadinya
kesalahan medikasi (medication error) yang terkait dengan proses persiapan
obat.

2. LATAR BELAKANG

Berdasarkan visi dan misi Klinik Madira Kayuagung dalam memberikan


pelayanan yang profesional dan komprehensif yang difokuskan kepada
peningkatan mutu dan keselamatan pasien, maka dirasa perlu melakukan review
alur proses persiapan obat dengan tujuan untuk mengidentifikasi risiko dan
mencegah terjadinya kesalahan (medication error). Mengingat dampak yang
dapat ditimbulkan bagi keselamatan pasien, maka diperlukan review proses
persiapan obat yang sedang berjalan. Jika diperlukan, dilakukan perancangan
ulang (redesign) proses persiapan obat yang dilakukan dengan menitikberatkan
pada ketepatan dalam setiap langkah proses penyiapan obat.
3. TUJUAN
Tujuan Umum:

Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien melalui pelayanan


farmasi yang aman, efektif, dan efisien.

Tujuan Khusus:

1. Mengidentifikasi risiko kesalahan pemberian obat (medication error) dan


proses mempersiapkan obat.

2. Sebagai upaya pencegahan terjadinya kesalahan pemberian obat yang


diakibatkan oleh kesalahan dalam proses mempersiapkan obat, mulai dari
peresepan, persiapan, pengecekan, sampai pada proses penyerahan dan
pemberian informasi kepada petugas atau pasien.

3. Mengidentifikasi proses yang sedang berjalan untuk mencegah dan


meminimalisir risiko dalam setiap proses persiapan pemberian obat.

4. Meningkatakan kualitas pelayaan farmasi di Klinik Madira Kayuagung.

5. Membatu peningkatan program mutu pelayanan farmasi dan meningkatkan


keselamatan pasien.
4. KERANGKA KERJA

Memilih Topik dan Membentuk Team

Menggambarkan Alur Proses

Mengidentifikasi Modus Kegagalan dan Dampak

Mengidentifikasi Prioritas Modus Kegagalan

Mengidentifikasi Akar Masalah

Mendesain Ulang Proses

Melakukan Analisis Uji Coba

Implementasi dan Monitoring Proses Baru

5. LANGKAH KEGIATAN

1) Pembentukan tim FMEA dan penentuan topik

No Peran Nama
1. Penanggung jawab DR. Dr. H. MASAGUS M. HAKIM, M.Kes

2. Ketua drg. Ema Oktarina


3. Anggota dr. Salwa Darin Luqyana

Dian Marzalina, AMD.KG


Tuti, AMAK
Jamilah, AmKep

Topik yang dipilih untuk dilakukan FMEA adalah proses pemberian obat kepada
pasien rawat jalan. Topik ini dipilih karena dirasa memiliki resiko yang tinggi (high
risk), sering terjadi (high volume), dan jika terjadi perlu pembiayaan yang besar (high
cost).

2) Menggambarkan alur proses


Proses memperisapkan obat untuk pasien rawat jalan dimulai pada saat
dokter menuliskan resep. Proses selanjutnya adalah bagian farmasi akan
melakukan proses persiapan obat kemudian ditelaah, lalu obat akan
disiapkan, diperiksa kembali oleh apoteker (double check) sebelum
diserahkan kepada pasien rawat jalan.
No BAGIAN USER LOKASI PROSES

1. Medis Dokter / dokter Ruang pemeriksaan Menulis resep


gigi umum/kesehatan gigi
2. Farmasi Apoteker / Loket obat Menerima resep dan
Asisten Apoteker melakukan validasi

3. Farmasi Apoteker / Ruang farmasi Menyiapkan obat


Asisten Apoteker
4. Farmasi Apoteker / Ruang farmasi Membuat etiket
Asisten Apoteker
5. Farmasi Apoteker / Ruang farmasi Memeriksa kesesuaian
Asisten Apoteker obat dengan resep
yang telah disiapkan
dengan prinsip 5 benar:

- Benar obat
- Benar pasien
- Benar dosis
- Benar waktu
- Benar rute
6. Farmasi Apoteker / Ruang tunggu Menyerahkan obat
Asisten Apoteker yang telah diperiksa
kepada pasien yang
bersangkutan

3) Mengidentifikasi modus kegagalan serta dampaknya

No PROSES MODUS DAMPAK POTENSIAL


KEGAGALAN PENYEBAB
1. Menulis resep Salah menulis obat Pasien tidak Dokter tidak
mendapatkan obat memahami keluhan
yang tepat pasien secara
komprehensif
Salah menulis Pasien tidak Dokter lupa dosis
aturan pakai mendapatkan obat
yang tepat
Penulisan resep Pasien tidak Antrian pasien terlalu
tidak lengkap mendapatkan obat banyak
(dosis, sediaan, yang tepat
aturan pakai)
Tulisan tidak Pasien tidak Penulisan resep
terbaca mendapatkan obat dilakukan secara
yang tepat terburu-buru
Keterangan alergi Pasien berpotensi Dokter lupa
pasien tidak ditulis mengalami reaksi alergi menanyakan riwayat
alergi
2. Menerima Resep tidak Resep terselip/hilang Tidak ada petugas
resep, diletakkan di tempat sehingga pelayanan yang berjaga di loket
melakukan seharusnya lebih lama penyerahan obat
validasi

Petugas mengambil Pasien complain Tidak ada penomoran


resep tidak berdasar karena antrian disela resep sesuai urutan
urutannya pasien
Kesalahan dalam Pasien tidak Petugas tidak teliti
validasi resep mendapatkan obat
(bentuk sediaan, yang tepat
dosis)
Petugas tidak Obat tertukar Petugas tidak
memperhatikan melakukan identifikasi
identitas pasien
3. Menyiapkan Proses lama Pasien gelisah, emosi, Tenaga farmasi
obat mengajukan komplain kurang
dan semakin kesakitan
Takaran puyer tidak Dosis obat tidak sesuai Petugas terburu-buru
sama dalam menyiapkan
Salah menyiapkan Pasien tidak Petugas tidak teliti
obat mendapatkan obat
yang tepat
4. Membuat Kesalahan menulis Pasien tidak Petugas terburu-buru
etiket etiket mengonsumsi obat dalam
dengan tepat mempersiapkan obat
5. Memeriksa Salah jenis, dosis, Pasien tidak Petugas kurang teliti
kesesuaian bentuk dan sediaan mengonsumsi obat dan terburu-buru
obat dengan obat dengan tepat dalam
resep mempersiapkan obat
6. Menyerahkan Salah memanggil Salah pemberian obat Petugas tidak
obat kepada pasien mengidentifikasi
pasien dengan benar

4) Identifikasi Prioritas Modus Kegagalan

No PROSES MODUS DAMPAK POTENSIAL S O D RPN Ran


KEGAGALAN PENYEBAB k
1. Menulis Salah menulis Pasien tidak Dokter tidak
resep obat mendapatkan memahami
obat yang keluhan 2 3 4 24
tepat pasien secara
komprehensif
Salah menulis Pasien tidak Dokter lupa
aturan pakai mendapatkan dosis 2 3 6 36
obat yang
tepat
Penulisan resep Pasien tidak Antrian pasien
tidak lengkap mendapatkan terlalu banyak 5 5 3 75 2
(dosis, sediaan, obat yang
aturan pakai) tepat
Tulisan tidak Pasien tidak Penulisan
terbaca mendapatkan resep
obat yang dilakukan 3 2 2 12
tepat secara
terburu-buru
Keterangan Pasien lupa
alergi pasien berpotensi menanyakan
2 2 2 8
tidak ditulis mengalami riwayat alergi
reaksi alergi
2. Menerima Resep tidak Resep Tidak ada
resep, diletakkan di terselip/hilang petugas yang
melakuka tempat sehingga berjaga di
4 4 2 36
n validasi seharusnya pelayanan loket
lebih lama penyerahan
obat
Petugas Pasien Tidak ada
5 4 4 80 1
mengambil resep complain penomoran
tidak berdasar karena antrian resep sesuai
urutannya disela urutan pasien
Kesalahan Pasien tidak Petugas tidak
dalam validasi mendapatkan teliti
5 2 2 20
resep (bentuk obat yang
sediaan, dosis) tepat
Petugas tidak Obat tertukar Petugas tidak
memperhatikan melakukan 5 4 2 40
identitas pasien identifikasi
3. Menyiapk Proses lama Pasien Tenaga
an obat gelisah, farmasi
emosi, kurang
mengajukan 4 5 3 60 3
komplain dan
semakin
kesakitan
Takaran puyer Dosis obat Petugas
tidak sama tidak sesuai terburu-buru
2 3 4 24
dalam
menyiapkan
Salah Pasien tidak Petugas tidak
menyiapkan obat mendapatkan teliti
4 3 3 36
obat yang
tepat
4. Membuat Kesalahan Pasien tidak Petugas
etiket menulis etiket mengonsumsi terburu-buru
obat dengan dalam 5 4 1 20
tepat mempersiapk
an obat
5. Memeriks Salah jenis, Pasien tidak Petugas
a dosis, bentuk mengonsumsi kurang teliti
kesesuaia dan sediaan obat obat dengan dan terburu-
n obat tepat buru dalam 3 3 2 18
dengan mempersiapk
resep an obat

6. Menyerah Salah Salah Petugas tidak


kan obat memanggil pemberian mengidentifika
4 4 3 48
kepada pasien obat si dengan
pasien benar

Dari perhitungan RPN (Risk Priority Number) pada tabel di atas, dapat
diidentifikasi 3 prioritas modus kegagalan:

No. Proses Modus Kegagalan S O D RPN Rank


1. Proses Lama menunggu
menyiapkan antrian obat yang tidak 5 4 4 80 1
obat berurutan
2. Penulisan resep Kesulitan dalam
obat membaca tulisan 5 5 3 75 2
dokter.
3. Tenaga Kurang nya karyawan
karyawan dalam menyiapkan 4 5 3 60 3
obat
5) Identifikasi akar masalah
MAN METODE
PASIEN GELISAH
MENUNGGU PASIEN SUDAH
MENUNGGU
TERLALU LAMA
LUPA
PETUGAS TIDAK MEMBERIKAN
MENGURUTKAN NO NO ANTRIAN TAHAPAN SOP
ANTRIAN TIDAK
DILAKSANAKAN
OBAT DIBERIKAN TIDAK
BERURUTAN
PETUGAS FARMASI LAMA
DALAM MEMBERIKAN OBAT
PASIEN
OBAT MENUMPUK KARNA
LAMANYA MENUNGGU
OBAT RACIKAN

PASIEN BANYAK BERDIRI


DAN GELISA
NOMOR ANTRIAN TIDAK
DI TULIS SESUAI URUTAN

MENUNGGU OBAT
TERLALU LAMA
SINYAL WIFE
KURANG MEMADAI
KERTAS NOMOR
PASIEN MERASA BOSAN ANTRIAN HABIS
DAN PANAS

LINGKUNGAN SARANA DAN


PRASARANA

6) Desain ulang proses

Perawat atau petugas antrian


memberikan nomor antrin
kepada pasien

Perawat atau asisten dokter


menulis no urut antrian di
kertas resep pasien

Pasien meletakan resep di


tempat resep

Apoteker menyiapkan obat


menyiapkan oabat sesuai no

Apoteker memberikan obat


sesuai dengan nomor urut
pasien yg sudah di tulis
7) Analisis dan uji coba
NO PROSES MODUS RPN UJI COBA SE OCC DE RP
KEGAGALAN V T N
Proses Lama 80 1. Menuliskan 5 2 2 40
pemberi menunggu no urut ntrian
an obat antrian obat pasien pada
yang tidak resep
berurutan
2. Memberi tahu
pasien bahwa
obat racikan
memakan
waktu agak
lama
3. Membagikan
obat kepada
pasien sesuai
no urut

Anda mungkin juga menyukai