Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN 4:

TAUHID ASMA’, RUBUBIYYAH, MULKIYAH, DAN ULUHIYYAH


A. CPL, CPMK, SUB-CPMK

CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan) yang diamanahkan pada mata kuliah Tafsir ini adalah:
Menunjukan Keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan Internalisasi nilai Mujahid,
Mujtahid dan Mujaddid serta Norma dan etiak akademik.

Adapun Capaian Pembelajara Mata Kuliah (CPMK)-nya adalah:

1. Mampu menghafal ayat-ayat pilihan sesuai materi yang diberikan; dan


2. Mampu memahami dan menjelaskan tafsir ayat-ayat piihan sesuai materi yang disediakan
pada mata kuliah ini

Sedangakan SUB-CPMK Topik 2 pada bagian 2 ini adalah, setelah mempelajarinya diharapkan
mampu menjelaskan kembali ayat-ayat tentang Tauhidullah: Tauhid Asma`, Rububiyyah,
Mulkiyyah, dan Uluhiyyah-Nya besereta tafsirnya.

B. PENDAHULUAN

Allah swt melalui ayat yang pertama kali turun memperkenalkan diri-Nya kepada umat Islam
melalui lisan Nabi-Nya yakni Rasulullah Muhammad saw sebagai dzat Yang Maha Mencipta (96: 1),
Mahamulia (96: 3); Mahapengajar (96: 4-5). Allah swt juga memperkenalkan diri-Nya dalam surat
yang menjadi pembuka mushhaf al-Quran yakni surat al-Fatihah 1-4 beberapa nama-Nya yang
indah yakni al-rahman/Mahapemurah dan al-Rahim/Mahapenyayang (1: 1 dan 3); Rabb al-
‘alamin/Pencipta dan pemelihara alam semesta (1: 2), dan sebagai Pemilik sekaligus Raja (Malik)
hari pembalasan (1: 4).

Sementara itu, dalam al-Quran yang terakhir urutannya dalam Mushhaf, yakni surat al-Nas (ke
114), Allah swt memperkenalkan diri-Nya sebagai Rabb al-Nas/Pencipta dan Pemelihara serat
Pendidik manusia (114: 1), Malik al-Nas/Raja manusia (114: 2) dan Ilah al-Nas/Sembahan manusia
(114: 1). Dari ke-3 ayat tersebut, Al-Marahi merumuskan 3 (tiga) kategori tauhid yang melekat pada
Allah swt yaitu: Tauhid Rububiyyah, tauhid Mulkiyah, dan tauhid Uluhiyyah.

C. TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ASMA’ (NAMA-NAMA) ALLAH

Dalam QS. 7: 180 Allah swt menegaskan bahwa Ia memilikai nama-nama yang indah (al-asma`
al-Husna). Perhatikan firman-Nya:

َ ِِۚ‫ىِأَ أس َٓمئّ ّهۦ‬


َِ‫سيجأزَ أونَِِ َماِِكَانواِِيَ أع َملون‬ ِٓ ّ‫واِٱ َلذّينَِِي أل ّحدونَِِف‬
ِ ‫لِلِ أٱْل َ أس َمآءِِٱ ألح أسنَىِِفَٱدأعوهِِبّ َهاِِ َوذَر‬
َِّ ّ ‫َو‬
Artinya: Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut
asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan.
Dalam Hadits, Rasulullah saw menjelaskan bahwa Allah swt memiliki 99 Nama Yang Indah.
Nama-nama tersebut dapat merujuk kepada ayat-ayat al-Quran, yaitu:

ِ‫ٱلر ّحيم‬
َ ِِ‫ٱلر أح َمن‬
َ ِ‫ش َه َدةِِِّه َِو‬ ِّ ‫ع ّلمِِٱ ألغَ أي‬
َ ‫بِ َوٱل‬ َِ ‫ٱلِلِٱ َلذّىِ َلِِٓ ّإ َلهَِِ ّإ‬
َ ِِ‫لِه َِو‬ َِ ِ‫ه َِو‬
Artinya: Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata,
Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. 59: 22)

Dari ayat diatas, ditemukan dua dari 99 Asma Allah yakni al-Rahman/Mahapemurah (ke-1) dan
al-Rahim/Mahapenyayang (ke-2).

Berikutnya, masih dalam QS. 59, pada ayat ke 23-nya Allah swt berfirman:

َِّ َِِ‫س َلمِِٱ ألمؤأ ّمنِِٱ ألم َهي ّأمنِِٱ أل َع ّزيزِِٱ أل َجبَارِِٱ ألمتَك َّبرِِِۚس أب َحن‬
ِ‫ٱلِل‬ ِ ‫لِه َِوِٱ أل َم ّلكِِٱ ألقد‬
َ ‫ُّوسِٱل‬ َِٓ ِ‫ٱلِلِٱ َلذّى‬
َِ ‫لِ ّإ َل َِهِ ّإ‬ َِ ِ‫ه َِو‬
َِ‫ع َماِي أش ّركون‬َ
Artinya: Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera,
Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa,
Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Dari ayat di atas, dijumpai Nama-Nama Allah sebagai berikut: (3) al-Malik/Raja, (4) al-
Quddus/Mahasuci, (5) al-Salam/Mahasejahtera, (6) al-Mu`min/Maha Mengaruniakan Keamanan,
(7) al-Muhaimin/Mahamemelihara, al-‘Aziz/Mahaperkasa, (8) al-Jabbar/Mahakuasa, dan (9) al-
Mutakabbir/Yang Memiliki segala Keagungan.

Berikutnya, dalam QS. 59 ayat ke 24-nya:

ِ ّ ‫س َم َوتِّ ِ َو أٱْل َ أر‬


ِ‫ضِ ِ َوه َِو‬ َ ‫ص ّورِِ ِ َلهِِ أٱْل َ أس َمآءِِِ أٱلح أسنَىِِۚ ِي‬
َ ‫سبّحِِِ َلهۥ ِ َماِ ِفّىِِٱل‬ َ ‫ارئِِِ أٱلم‬
ّ َ‫ٱلِلِ ِ أٱل َخ ّلقِ ِ أٱلب‬
َ ِ ‫ه َِو‬
ِ‫أٱل َع ّزيزِِ أٱل َح ّكيم‬
Artinya: Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang
Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Dari ayat di atas dijumpai antra lain Nama-nama Allah sebagai berikut: (10) al-
khalik/Mahapencipta, (11) al-Bari`/Mahamengadakan, (12) al-Mushawwir/Mahamembentuk rupa,
(13) al-‘aziz/Mahaperkasa, dan (14) al-Hakim/Mahabijaksana.

Selanjutnya, Allah swt berfirman dalam QS: 56: 74:

ِ‫حِبّٱس ِّأمِ َربّكَِِٱ ألعَ ّظ ّيم‬ َ َ‫ف‬


ِ‫سبّ أ‬
Artinya: Maka bertasbihlah dengan (menyebut) Nama Rabbmu Yang Maha Besar.

Berdasarkan QS. Al-Waqiah di atas, Nama Allah berikutnya (ke 15) adalah al-
‘Azhim/Mahaagung.

Berikutnya dalam QS. 4: 149 Allah swt berfirman:


ً ‫عف ًّوِاِقَد‬
‫ّيرا‬ َ َِِ‫ٱلِلِكَان‬
ََِ ِ‫ن‬ َ ِِ‫ّإنِتبأدواِِ َخي ًأرِاِأَ أِوِت أخفوهِِأَ أِوِتَ أعفوا‬
َِ ّ‫عنِس ٓوءِِفَإ‬
Artinya: Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan
sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.

Dari ayat ini ditemukan asma al-husna yang ke 16 dan 17 yakni: al-‘afw/Mahapemaaf dan al-
Qadir/Mahakuasa.

Berikutnya, QS. 6: 165:


ٓ
َِِ‫ضك أِمِفَ أوقَِِبَ أعضِِ َد َر َجتِِ ّليَبأل َوك أِمِفّىِ َمآِِ َءاتَىك أِمِِ ّإ َنِِ َربَك‬
َ ‫ضِِ َو َرفَ َِعِبَ أع‬ َِ ّ‫َوه َِوِٱ َلذّىِ َجعَ َلك أِمِ َخ َلئ‬
ّ ‫فِ أٱْل َ أر‬
ِ‫بِِ َو ّإنَهۥِ َلغَفورِِ َر ّحيم‬ ّ ‫س ّريعِِٱ أل ّعقَا‬
َ
Artinya: Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan
sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang
diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Merujuk pada ayat di atas, Nama Indah Allah berikutnya adalah: (9) al-
Ghafur/Mahapengampun dan (18) al-Rahim/Mahapenyayang.

Berikutnya, QS. 17: 110:

ِ‫ت‬ َِ ‫ص ََلتّكَِِ َو‬


ِ‫لِتخَافّ أ‬ َِ ‫واِفَ َلهِِ أٱْل َ أس َمآءِِ أٱلح أسنَىِِِۚ َو‬
َ ّ‫لِتَجأ َه أِرِب‬ ِ ‫ٱلر أح َمنَِِِأَيًّاِ َماِتَدأع‬
َ ِ‫وا‬ ِ ‫ٱلِلِأَ ِّوِٱدأع‬
ََِ ِ‫وا‬
ِ ‫لِٱدأع‬ ِّ ‫ق‬
ً ّ‫سب‬
ِ‫يَل‬ َ َِِ‫بّ َهاِ َوٱ أبت َِّغِبَيأنَِِذَ ّلك‬
Artinya: Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja
kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu
mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan
tengah di antara kedua itu".

Dari ayat di atas, dijumpai Nama Allah (19) al-rahman/Mahapemurah

Berikutnya, QS. 42: 11:

ِ‫أسِ َك ّمثأ ّل ّهۦ‬


َِ ‫نِأَنف ّسك أِمِأَ أز َو ًجاِ َو ّمنَِِ أٱْل َ أن َع ِّمِأَ أز َو ًجاِِِ َي أذ َرؤك أِمِ ّفي ِّهِِۚ َلي‬
ِ‫لِ َلكمِ ّم أ‬
َِ ‫ضِِِۚ َج َع‬ّ ‫تِ َو أٱْل َ أر‬ِّ ‫س َم َو‬ ّ َ‫ف‬
َ ‫اطرِِٱل‬
ِ‫صير‬ّ َ‫س ّميعِِ أٱلب‬ َ ‫ىءِِِ َوه َوِِٱل‬‫ش أ‬
َ
Artinya: (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu
berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang
Maha Mendengar dan Melihat.

Dari ayat ini, Nama Indah Allah berikutnya yaitu (20) al-Sami’/Mahamendengar dan (13) al-
Bashir/Mahamelihat.

Berikutnya QS. 3: 26:


ِِِ‫شآء‬
َ َ‫شآءِِ َوت ّذلُِِّ َمنِت‬ َ َ‫شآءِِ َوت َّنزعِٱ ألم ألكَِِ ّم َمنِت‬
َ َ‫شآءِِ َوت ّع ُّزِِ َمنِت‬ َ َ‫لِٱل َله َِمِ َم ّلكَِِٱ ألم أل ّكِِتؤأ تّىِِٱ ألم ألكَِِ َمنِِت‬
ِّ ‫ق‬
ِ‫ىءِِقَدّير‬‫ش أ‬َ ِ‫ل‬ ِّ ‫ع َلىِِك‬َ َِِ‫ّب َيدّكَِِٱ أل َخيأرِِِ ّإنَك‬
Artinya: Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan
kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau
kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau
kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu.

Dari ayat ini, ditemukan Nama Allah Yang Indah (ke 21) Malik al-Mulk/Pemilik kerajaan dan al-
Qadir/Mahakuasa. Di dalam ayat ini juga menunjukan Asma Allah lainnya yakni (ke 22) al-
Mu’izz/Mahamemuliakan (diambil dari kata kerja tu’izz) dan (ke 23) al-Mudzill/Mahamenghinakan
(diambil dari kata kerja tudzill)

Berikutnya, QS. 55: 27:

ِّ ‫َويَ أبقَىِِ َوجأهِِ َربّكَِِذوِِ أٱل َج َل‬


ّ ‫لِ َو أ‬
ِ‫ٱْل أك َر ّام‬
Artinya: Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.

Ayat ini memuat Nama Allah (ke 24) Dzu al-Jalal wa al-Ikram/Empunya kebesaran dan
kemuliaan.

Selanjutnya, Q.S. 6: 115:

‫س ّميع أ‬
ِ‫ِٱلعَ ّليم‬ َ ‫ِۚوه َوِٱل‬ َ ِ‫عد ًأل‬
َ ِ‫ِۚلِمبَ ّد َلِ ّل َك ّل َمتّ ّهۦ‬ َ ً‫ِص أدق‬
َ ‫اِو‬ ‫َوتَ َم أ‬
َ ‫تِ َك ّل َمت‬
ّ َ‫ِربّك‬
Artinya: Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil.
Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendenyar lagi
Maha Mengetahui.

Ayat ini memuat spirit Nama Indah Allah swt (ke 25) al-‘Adl/Mahaadil.

Berikutnya, QS. 3: 18:


ٓ
ِ‫لِه َِوِ أٱلعَ ّزيزِِ أٱل َح ّكيم‬
َِ ‫لِٓ ّإ َلهَِِ ّإ‬ ِّ ‫لِه َِوِ َو أٱل َم َلئّكَةِِ َوأولواِِ أٱل ّع أل ِّمِقَآئّ ًماِبّ أٱل ّقس‬
َِ ِِۚ‫أط‬ َِ ِ‫ٱلِلِأَنَهۥ‬
َِ ‫لِٓ ّإ َلهَِِ ّإ‬ َِ ِ‫ش ّه َِد‬
َ
Artinya: Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Ayat ini tidak secara tersurat menyebut Nama Allah al-Muqsith, akan tetapi di dalamnya
ِّ ‫ قَآئّ ًماِِبّٱ أل ّقس‬yang pelakunya disebut
terkandung kata yang menunjuk subjek sebagai Mahaadil yakni ‫أط‬
al-Muqsith yang menunjukkan Nama Allah (ke 26)

Berikutnya, Allah swt berfirman:


ِ‫نِ َخ َلقَِِ َوه َِوِٱل َل ّطيفِِٱ أل َخبّير‬ َِ َ‫أ‬
ِ‫لِيَ أع َلمِِ َم أ‬
Artinya: Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau
rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui? (QS. 67: 14).

Dari ayat ini, dapat ditemukan dua Nama Allah, yaitu al-Lathif/Mahalembut (ke-27) dan al-
Khabir/Mahamengetahui (ke-28).

Selanjutnya, Allah swt berfirman:

ِ‫َوه َِوِٱ ألغَفورِِٱ أل َودود‬


Artinya: Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih (QS. 85: 14).

Dari QS. Al-Buruj ayat ke 14 ini ditemukan dua Nama Allah Yang Indah yakni al-
Ghafur/Mahapengampun dan al-Wadud/Mahapengasih (ke-29)

Berikutnya, Dalam QS. 16: 13:

ِ‫ىءِِ َوه َِوِ أٱل َو ّحدِِ أٱلقَ َهر‬


‫ش أ‬
َ ِِ‫ٱلِلِ َخ ّلقِِك ّل‬
َِ ِ‫ل‬ِّ ‫ق‬...
.... "Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan Yang Maha Esa lagi
Maha Perkasa"

Pada ayat diatas ditemukan Nama Allah al-Wahid/Mahaesa (ke-30) dan al-
Qahhar/Mahaperkasa (ke-31).

Berikutnya, Dalam QS. 112: 1-2:

ِ‫ص َمد‬ َ Oِ‫ٱلِلِِأَ َحد‬


َ ‫ٱلِلِِٱل‬ ِ‫ق أ‬
َ ِ‫لِه َِو‬
Artinya: Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa (1) Artinya: Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu (2)

Pada ayat di atas ditemukan Nama Allah al-Ahad/Mahaesa (ke-31) dan al-Shamad/ Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu (ke-32).

Disamping asma` al-huna diatas terdapat 67 Nama Indah lainnya, sehinga total keseluruhannya
menjadi 99. Berdasarkan QS. 17: 110, umat Islam dianjurkan berdoa kepada Allah swt dengan
menggunakan Nama-Nama tersebut. Misalnya, ketika mengingikan kasih saying, maka berdoalah
dengan Nama Allah Ya Rahman ya Rahim. Ketika menginginkan keamanan atau rasa amana,
berdoalah dengan memanggil Ya Mu`min. Ketika menginginkan kekuasaan dan kemuliaan, maka
berdoalah dengan memanjatkan doa Ya Malikal mulki Ya Dzal Jalali wal-Ikram, dan seterusnya.

D. TAFSIR TAUHID RUBUBIYYAH

Sebagaimana telah mafhum, bahwa Tauhid Rububiyyah bertititolak dari keesaan Allah dari
aspek Ia sebagai Rabb. Dengan demikian Tauhid rububiyyah ini erat kaitannya dengan hakikat,
siafat dan asma` Allah al-Khaliq, al-Mu`min, al-Muhaimain, al-Raziq, almuaddib dan lain sebagainya.
Hal ini di samping merujuk kepada QS 1: 2, 96: 1-5 dan QS 114: 1, juga dapat merujuk kepada ayat-
ayat berikut:

1. QS. 2: 26, 28, 29, 30, 31, 38, 41, 49, 53, 57, dst.

Rububiyyah Allah, dalam QS. 2: 26 misalnya:

َِِ‫ضةًِِفَ َماِفَ أوقَ َهاِِۚفَأ َ َماِٱ َلذّينَِِ َءا َمنواِِفَ َي أع َلمون‬ َ ‫َلِ َماِ َبعو‬ َِ ‫َحأىۦِٓأَنِ َيض ّأر‬
ِ ً َ‫بِ َمث‬ ّ ‫لِ َي أست‬ َِ ِ‫ٱلِل‬
ََِ ِ‫ن‬ َِ ‫۞ِ ّإ‬
ِ‫يراِ َويَ أهدّىِبّ ّهۦ‬ ً ّ‫لِبّ ّهۦِ َكث‬ُِّ ‫ض‬ ّ ‫َلِِي‬ َِ ِ‫واِفَيَقولونَِِ َماذَِآِأَ َرا َِد‬
ِ ً َ‫ٱلِلِبّ َهذَِاِ َمث‬ ِ ‫أَنَهِِٱ أل َح ُّقِِ ّمنِ َربّ ّه أِمِِ َوأَ َماِٱ َلذّينَِِ َكفَر‬
َِ‫ض ُّلِِبّ ّهۦِِٓ ّإ َلِِٱ ألفَ ّس ّقين‬ ً ّ‫َكث‬
ّ ‫يرِاِِۚ َو َماِي‬
Artinya: Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang
lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan
itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah
menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan
Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada
yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,

Yang menjadi penanda tauhid Rububiyyah pada ayat di atas adalah kalimat yudhill dan yahdi,
yakni Ia Allah swt melakukan proses tarbawi dengan menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan
Memberikann pentunjuk kepda siapa yang ia kehendaki. Ia pemilik otoritas penyesatan dan
penunjukkan. Hal ini sejalan dengan firman-Nya:

ِ‫لِ َوه أِم‬ ّ َِِ‫ينِ َو ّإذَاِغ ََربَتِِتَ أق ّرضه أِمِذَات‬


ِّ ‫ٱلش َما‬ ِّ ‫عنِِ َك أه ّف ّه أِمِذَاتَِِ أٱليَ ّم‬َ ِِ‫ط َلعَتِِتَزَ َور‬ َ ِ‫سِ ّإذَا‬
َِ ‫ش أم‬َ ‫۞ِ َوت ََرىِِٱل‬
‫لِفَ َلنِِت َّج َِدِ َلهۥِ َو ّليًّاِ ُّم أر ّشدًا‬ ‫ٱلِلِفَه َِوِ أٱلم أهتَ ِّدِِ َو َمنِي أ‬
ِ‫ض ّل أ‬ ّ َ ِِ‫ت‬
َِ ِ‫ٱلِلِِِ َمنِ َي أه ِّد‬ ِ‫ّفىِفَج َأوةِِ ّم أنهِِِۚذَ ّلكَِِ ّم أ‬
ّ ‫نِ َءا َي‬
Artinya: Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah
kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam
tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah.
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan
barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun
yang dapat memberi petunjuk kepadanya (QS. 18: 17).

Penanda tauhid rububiyyah pada ayat di atas adalah bahwa Allah swt pemilik mutlah hidayah.
Orang yang Ia tunjuki maka akan berada di jalan yang benar dan sebaliknya orang yang Ia sesatkan,
maka tiada seorangpun yang dapat menolong dari kesesatannya. Oleh karena itu, “Ya Allah,
tunjukilah kami ke jalan yang benar/din al-Islam” (QS. 1: 6).

2. QS. 2: 99, 106, 117, 119, 124,143, 155, 164, 168, 172, 173, 176, 178-179, 180,183-188, juga
dalam QS. 13: 16, dst.

Misalnya, dalam QS. 13: 16 Allah swt memperkenalkan sifat rububiyyah-Nya kepada makhluk-
Nya:
ِِ‫لِيَ أم ّلكونَِِ ّْلَنف ّس ّه أِمِنَ أفعًاِ َو َل‬ َِ ِ‫ل ِأَفَٱتَ َخ أذتمِ ّمنِدونّ ّهۦِٓأَ أو ّليَا ٓ َِء‬ ِ‫ٱلِلِِِۚق أ‬
َ ِ‫ل‬ِّ ‫ضِق‬ ِ ّ ‫تِ َو أٱْل َ أر‬ِّ ‫س َم َو‬ َ ‫لِ َمنِ َربُِِّٱل‬ ِ‫ق أ‬
ّ َ ّ ِِ‫ظل َمتِِ َوٱلنُّورِِِأَ أِمِ َج َعلوا‬
ِِ‫لِلِِش َر َكا ٓ َِءِ َخ َلقوا‬ ُّ ‫َلِتَ أستَ ّوىِٱل‬
ِ‫صيرِِأَ أِمِه أ‬ ّ ‫َلِ َي أستَ ّوىِ أٱْل َ أع َمىِِ َوٱ أل َب‬ ِ‫ض ًّرِاِِۚق ألِِه أ‬َ
‫أ‬ ‫أ‬
ِ‫ىءِِ َوه َِوِٱل َو ّحدِِٱلقَ َهر‬ ‫ش أ‬َ ِ‫ل‬ ِّ ‫ٱلِلِِ َخ ّلقِِك‬َ ِِ‫ع َل أي ّه أِمِِۚق ّل‬ ‫أ‬ ‫أ‬
َ ِِ‫شبَهَِِٱل َخلق‬ ‫أ‬
َ َ‫َك َخل ّق ّهۦِفَت‬
Artinya: Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah". Katakanlah: "Maka
patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak
menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah:
"Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang
benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan
seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah:
"Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa"

Penanda tauhid rububiyyah pada ayat di atas adalah ِ‫ل‬ ِ ّ ‫تِِ َو أٱْل َ أر‬
ِّ ‫ضِِق‬ ِّ ‫س َم َو‬ ِ‫ق أ‬
َ ‫لِِ َمنِِ َربُِِِّٱل‬
ِۚ‫ٱلِل‬
َِ /"Siapakah Tuhan/Rabb langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah", juga potongan ayat: ِِ‫ٱلِلِِ َخ ّلق‬ َ ِ‫ل‬ ِّ ‫ق‬
ِ‫ىءِ ِ َوه َِو ِ أٱل َو ّحدِ ِ أٱلقَ َهر‬
‫ش أ‬
َ ِ‫ل‬
ِّ ‫ك‬/"Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan
Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa"

E. TAFSIR TAUHID MULKIYYAH

Tauhid Mulkiyyah yakni Allah adalah Raja atau Penguasa yang hakiki di samping merujuk pada
QS. 1: 4 dan 114: 2, juga dapat merujuk pada QS. 40: 16:

ّ ‫لِلِِ أٱل َو ّح ِّدِ أٱلقَ َه‬


ِ‫ار‬ ّ َ ّ ِِ‫نِ أٱلم ألكِِ أٱليَ أو َِم‬
ِّ ‫ىءِِِۚ ّل َم‬
‫ش أ‬ َِّ ِ‫ع َلى‬
َ ِ‫ٱلِلِ ّم أنه أِم‬ َ ِِ‫لِيَ أخفَى‬
َِ َِِِ‫يَ أو َِمِهمِبَ ّرزون‬
Artinya: (Yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatupun dari keadaan mereka
yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?"
Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.

Juga firman-Nya:

ِ‫ىءِقَدّير‬ َ ِ‫ع َلىِك ّل‬


‫ش أ‬ َ ِ‫ِوه َو‬ ‫ِو َله أ‬
َ ِ‫ِٱل َح أمد‬ َ ‫ِٱلم ألك‬
‫ضِِ َله أ‬
ّ ‫ىِٱْل َ أر‬
‫ِّو َماِفّ أ‬
َ ‫س َم َوت‬ َ ّ ‫س ّبح‬
َ ‫ِلِلِّ َماِفّىِٱل‬ َ ‫ي‬

Artinya: Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; hanya Allah
lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Kalimat yang menunjukkan tauhid mulkiyah adalah ِ‫( َلهِ أٱلم ألكِ َو َلهِ أٱل َح أمد‬Kepunyaan Allah semua
kerajaan). Dengan demikin, siapa pun rajanya di belahan bumi mana pun, pada hakikatnya, Allah-
lah rajanya, Ia-lah Maliknya. Para raja adalah khalifah/wakil Allah di bumi (QS. 2: 30). Atas
kehendak-Nya kerajaan/kekuasaan diberikan, dan atas kehendak-Nya pula kerajaan/kekuasaan
dicabut si”pemilik”nya (QS. 3: 26)

F. SIMPULAN
Allah memiliki asma` al-A`zham yaitu Nama “Allah” itu sendriri. Selain nama tersebut Allah
memiliki 99 Nama yang Indah (asma` al-Husna). Nama-nama Allah tersebut berbeda meskipun
serupa dengan nama-nama makhluk-Nya.

Selain tauhid asma` tersebut, Allah juga Esa pada aspek rububiyyah, mulkiyyah, dan
uluhiyyahnya. Ia Esa dalam peemeliharaan makhluk, Ia Esa sebagai Raja/Penguasa tunggal dan
Mutllak, Ia pun Esa sebagai sembahan yang hak. Ketiga Tauhid tersebut oleh al-Maraghi diistibath
dari QS 114: 1-3.

G. LATIHAN SOAL
1. Sebutkan 1 ayat lengkap beserta tafsirnya yang menjadi dalil tentang tauhidullah pada
aspek Asma`-Nya!
2. Sebutkan 1 ayat lengkap beserta tafsirnya yang menjadi dalil tentang tauhid Rububiyyah!
3. Sebutkan 1 ayat lengkap beserta tafsirnya yang menjadi dalil tentang tauhid Mulkiyyah!
4. Sebutkan 1 ayat lengkap beserta tafsirnya yang menjadi dalil tentang tauhid Uluhiyyah!

Anda mungkin juga menyukai