Anda di halaman 1dari 8

ANALISA

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa EEPROM


merupakan singkatan dari "Electrically Erasable Programmable Read-Only
Memory." EEPROM ini merupakan jenis memori non-volatile yang bergufungsi
sebagai penyimpan data elektronik dan memungkinkan penghapusan dan penulisan
ulang data secara elektronik. Data dalam EEPROM dapat diubah tanpa perlu
mengganti perangkat fisiknya.

Pada percobaan praktikum pemrograman EEPROM menggunakan type


EEPROM 28C64B yang mana pada memiliki kapasitas sebesar 8Kbyte (64/8 =
8Kbyte), Modul FZ80, Universal programmer, Digital Multitester, Regulator DC
Power Supply dan software z80 asembler, topwin, notepad++.

EEPROM dapat dibenamkan suatu program didalamnya untuk dapat bekerja


atau melakukan suatu perintah dari pengguna. Sebelum progam tersebut burning dan
siap digunakan. Langkah-langkah burning adalah sebagai berikut:

1. Buat program EEPROM pada Notepad++ dan simpan dalam format .asm.

2. Buat folder lalu simpan dalam folder tersebut. Jangana lupa untuk menambahkan

ZAS.exe, OBJTOHEX.exe, dan HEXTOBIN.exe.

3. Buka comand prompt (cmd) kemudian arahkan ke drive file program, ketikkan

“ZAS.exe EP1.asm” maka dalam folder yang sudah dibuat akan terdapat file
EP1.obj apabila berhasil.

4. Buka comand prompt kemudian arahkan ke drive file program, ketikkan

“OBJTOHEX.exe EP1.obj EP1.hex” kemudian dalam folder akan terdapat file


EP1.hex apabila berhasil.
5. Kemudian Burning file program tersebut dalam EEPROM dengan menggunakan

bantuan software TOPWIN (2011) dan menggunakan universal programmer.

6. Uji coba program yang sudah masuk pada EEPROM dan lakukan pengecekan

apakah outputnya sama antara input output modul z80 dengan output program
yang telah dibuat sebelumnya.

Secara sederhana proses pembuatan program untuk pemrograman EEPROM


terdiri dari 4 bagian sebelum programnya dapat dijalankan, yaitu:

1. Desain, memory mapping pada FZ80 dengan menggunakan EEPROM 28C64B.

2. Editing Program, menentukan atau membuat algoritma program yang akan

diburning dalam EEPROM dan menuliskannya dalam software yang sesuai.

3. Compiling and Build, Lakukan compiling / pengecekan syntax yang sesuai

dengan syntax yang dapat diterima oleh EEPROM type 28C64B dan ubah
ekstensi program tersebut hingga menghasilkan suatu program yang executable
dalam bentuk Intel HEX.

4. Pengisian Executable Program, Pengisian program yang sudah executable dalam

bentuk Intel HEX kedalam IC EEPROM dan lakukan uji coba program yang
sudah dibuat kemudian lakukan troubleshooting apabila terdapat kesalahan dalam
output program.

Penggunaan IC baik RAM maupun ROM meiliki konfigurasi Jumper yang


berbeda beda, pada EEPROM type 28C64B ini memiliki konfigurasi Jumper sebagai
berikut ini:

JP 1 = 1
JP 2 = 2

JP 3 = 1

JP 4 = 0

JP 5 = 2

Proses "burning" atau pemrograman pada sebuah EEPROM (Electrically


Erasable Programmable Read-Only Memory) adalah langkah-langkah untuk
menulis atau mengubah data di dalamnya. Berikut ini adalah langkah-langkah umum
untuk melakukan proses burning pada sebuah EEPROM:

1. Persiapan Hardware: Pastikan EEPROM sudah terhubung dengan perangkat

yang sesuai, seperti mikrokontroler atau EEPROM programmer.

2. Identifikasi Lokasi Memori: Tentukan alamat memori di mana Anda ingin

menyimpan atau mengubah data. EEPROM memiliki alamat memori yang unik
untuk setiap lokasi penyimpanan.

3. Menghapus Data (Opsional): Jika Anda ingin menghapus data yang sudah ada

di alamat memori tertentu, Anda dapat mengirimkan perintah penghapusan ke


EEPROM. Beberapa EEPROM mendukung penghapusan seluruhnya atau
sebagian.

4. Menulis Data: Kirim data yang ingin Anda simpan ke alamat memori yang

ditentukan. Pastikan data yang dikirim sesuai dengan format dan panjang yang
benar.

5. Verifikasi Data: Setelah menulis data, lakukan verifikasi untuk memastikan data

yang ada di EEPROM sesuai dengan yang Anda kirimkan. Hal ini penting untuk
memastikan bahwa proses penulisan berhasil.
6. Penyegelan (Opsional): Beberapa EEPROM memiliki mekanisme penyegelan

yang memungkinkan Anda melindungi data dari perubahan tidak sah. Jika
diperlukan, aktifkan mekanisme ini.

7. Penyimpanan Data: Setelah proses burning selesai, data akan tetap ada dalam

EEPROM bahkan setelah catu daya dimatikan. Anda dapat membaca data ini
kapan saja.

Pada percobaan pertama pemrograman EEPROM, langkahnya sesuai dengan


prosedur percobaan yang ada dengan konfigurasi Jumper JP1-JP5 adalah 1,2,1,0,2
secara berurutan. Untuk melakukan proses pembacaan output program pada modul
FZ80 gunakan switch RUN pada switch RUN/STOP dan gunakan switch STEP pada
switch AUTO/STEP. Berdasarkan data mnemonic code yang akan diprogram dapat
diartikan sebagai berikut ini:
1. Pada langkah penulisan program pertama didapatkan kode mnemonic,`ORG

0000h`: Instruksi ini digunakan untuk mengatur alamat awal program. Dalam hal
ini, program dimulai pada alamat memori 0000h.

2. Pada langkah penulisan program kedua didapatkan kode mnemonic,`LD A, 8Bh`:

Instruksi ini memuat nilai 8Bh ke dalam register A. Register A adalah salah satu
dari register dalam bahasa asembly dan 8Bh adalah nilai heksadesimal yang akan
dimasukkan dalam register A.

3. Pada langkah penulisan program ketiga didapatkan kode mnemonic, `OUT (83h),

A`: Instruksi ini akan mengirimkan nilai dalam register A ke port I/O dengan
alamat 83h. Ini memungkinkan berinteraksi dengan perangkat keras yang
terhubung ke port tersebut (inisialiasai PPI 8255 pada Modul FZ80).
4. Pada langkah penulisan program keempat didapatkan kode mnemonic, `Loop:`:

Ini adalah label yang digunakan untuk membuat titik tujuan untuk perintah lompat
(jump).

5. Pada langkah penulisan program kelima didapatkan kode mnemonic, `IN A,

(81h)`: Instruksi ini akan membaca nilai dari port I/O dengan alamat 81h dan
memasukkannya ke dalam register A.

6. Pada langkah penulisan program keenam didapatkan kode mnemonic, `OUT

(80h), A`: Instruksi ini mengirimkan nilai yang telah dibaca dari port 81h ke port
80h.

7. Pada langkah penulisan program ketujuh didapatkan kode mnemonic, `JP LOOP`:

Instruksi ini adalah perintah lompat (jump) yang mengarahkan program kembali
ke label "Loop", yang membuat program melakukan perulangan tak terbatas.

Pada percobaan kedua pemrograman EEPROM, langkahnya sesuai dengan


prosedur percobaan yang ada dengan konfigurasi Jumper JP1-JP5 adalah 1,2,1,0,2
secara berurutan. Untuk melakukan proses pembacaan output program pada modul
FZ80 gunakan switch RUN pada switch RUN/STOP dan gunakan switch STEP pada
switch AUTO/STEP. Berdasarkan data mnemonic code yang akan diprogram dapat
diartikan sebagai berikut ini :

1. Pada langkah penulisan program pertama didapatkan kode mnemonic,`ORG

0000h`: Instruksi ini digunakan untuk mengatur alamat awal program. Dalam hal
ini, program dimulai pada alamat memori 0000h.

2. Pada langkah penulisan program kedua didapatkan kode mnemonic, `LD A,

8Bh`: Instruksi ini memuat nilai 8Bh ke dalam register A. Register A adalah salah
satu dari register dalam bahasa asembly dan 8Bh adalah nilai heksadesimal yang
akan dimasukkan dalam register A.

3. Pada langkah penulisan program ketiga didapatkan kode mnemonic, `LD B, 03`:

Instruksi ini memuat nilai 03 ke dalam register B. Register B adalah salah satu
dari register dalam bahasa asembly dan 03h adalah nilai heksadesimal yang akan
dimasukkan dalam register A.

4. Pada langkah penulisan program keempat didapatkan kode mnemonic, `LAGI:`:

Ini adalah label yang digunakan untuk membuat titik tujuan untuk perintah DJNZ
LAGI.

5. Pada langkah penulisan program kelima didapatkan kode mnemonic, `OUT

(83h), A`: Instruksi ini akan mengirimkan nilai dalam register A ke port I/O
dengan alamat 83h. Ini memungkinkan berinteraksi dengan perangkat keras yang
terhubung ke port tersebut (inisialiasai PPI 8255 pada Modul FZ80).

6. Pada langkah penulisan program keenam didapatkan kode mnemonic, `DJNZ

LAGI`: (Decreamnet and Jump If Not Zero) Instruksi ini melakukan


pengurangan pada register B dan beralih ke label LAGI jika B tidak sama dengan
nol. Ini adalah instruksi untuk melakukan loop.

7. Pada langkah penulisan program ketujuh didapatkan kode mnemonic, `Loop:`:

Ini adalah label yang digunakan untuk membuat titik tujuan untuk perintah
lompat (jump).

8. Pada langkah penulisan program kedelapan didapatkan kode mnemonic, `IN A,

(81h)`: Instruksi ini akan membaca nilai dari port I/O dengan alamat 81h dan
memasukkannya ke dalam register A.
9. Pada langkah penulisan program kesembilan dan kesepuluh didapatkan kode

mnemonic, `RRCA` (Rotate Right through Carry): Instruksi ini akan memutar isi
register A ke kanan melalui carry.

10. Pada langkah penulisan program kesebelas didapatkan kode mnemonic, `OUT

(80h), A`: Instruksi ini akan menyampaikan data dari register A ke port I/O 80h.

11. Pada langkah penulisan program kedua belas didapatkan kode mnemonic, `JP

LOOP`: Instruksi ini adalah perintah lompat (jump) yang mengarahkan program
kembali ke label "Loop", yang membuat program melakukan perulangan tak
terbatas.

KESIMPULAN:

Dari percobaan dan analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. EEPROM adalah singkatan dari "Electrically Erasable Programmable Read-

Only Memory." Ini adalah jenis memori non-volatile yang dapat menyimpan data
elektronik dan memungkinkan penghapusan dan penulisan ulang data secara
elektronik.

2. Konfigurasi Jumper dengan menggunakan EEPROM 28C64B pada Modul FZ80

adalah JP1-JP5 dengan konfigurasi 1,2,1,0,2 secara berurutan.

3. Proses pembuatan program untuk EEPROM hingga program dapat diburning

dalam EEPROM adalah sebagai berikut ini:

a) Desain

b) Editing Program

c) Compiling and Build


d) Pengisian Executable Program

4. Software yang dibutuhkan dalam proses pemrograman EEPROM hingga

program di Burning dalam IC adalah Notepad++ dan TOPWIN 2011

Anda mungkin juga menyukai