30871-Article Text-85807-1-10-20191127
30871-Article Text-85807-1-10-20191127
DOI: 10.15294/pls.v3i1.30871
Alamat korespondensi:
E-mail: fauzipls@untirta.ac.id
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dalam Pembelajaran Mandiri pada Pendidikan Kesetaraan Paket C
53
Ahmad Fauzi, Herlina Siregar, Ika Rizqi Meilya | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, Vol. 3 (1), Juni 2019
gambaran metode pembelajaran project based Langkah model Project Based Learning
learning dalam pembelajaran mandiri yang dalam Pembelajaran mandiri terdiri dari tahap
terjadi di lapangan, kemudian mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Berikut
hasil temuan di lapangan ke dalam bentuk adalah uraian dari setiap tahapan.
tulisan. Data-data diperoleh seperti Tahap Perencanaan
hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil Langkah pertama, dari tahap perencanaan
pemotreran, catatan lapangan disusun peneliti di yaitu masing-masing pendidik program paket C
luar lokasi penelitian, dan hasil ini tidak dari setiap mata pelajaran pada jenjang kelas
dituangkan dalam bentuk angka-angka. Peneliti yang sama melakukan pemetaan terhadap KI
melakukan analisis data dengan memperkaya (kompetensi inti) dan KD (kompetensi dasar)
informasi, mencari hubungan, menemukan pola dari setiap mata pelajaran pada jenjang yang
atas dasar data aslinya. Hasil analaisis data sama secara bersama-sama. Pemetaan KI dan
berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti KD dilakukan dengan mempertimbangkan bobot
yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. SKK, jumlah jam pelajaran, jumlah hari efektif
disetiap lokasi, kedalaman dan keluasan materi,
HASIL DAN PEMBAHASAN dan ketersediaan sumber belajar kedalam pola
Konsep Model tatap muka, tutorial dan mandiri. Selanjutnya,
Model Project Based Learning (PjBL) pendidik mencermati setiap KD yang masuk
dalam pembelajaran mandiri pada program paket kedalam pola pembelajaran mandiri. KD yang
C adalah strategi pembelajaran berbasis proyek dapat diberikan melalui pembelajaran mandiri
yang diterapkan dalam pembelajaran mandiri adalah KD yang memiliki karakteristik tingkat
pada program paket C. Prinsip model Project kesukaran yang rendah, tidak membutuhkan
based learning (PjBL) ini adalah: 1) proyek pembahasan yang mendalam, dan
sebagai sarana untuk mencapai kompetensi memungkinkan peserta didik Paket C untuk
peserta didik; 2) dilaksanakan dengan mempelajarinya sendiri melalui modul, buku
mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sumber, internet atau sumber belajar lain yang
terkait dalam sebuah tema; 3) dilaksanakan relevan.
melalui pembelajaran mandiri; 4) proyek yang Langkah kedua, pendidik dari masing-
dirancang peserta didik harus menghasilkan masing mata pelajaran berkumpul dan berdiskusi
sebuah produk; 5) produk yang dihasilkan untuk menentukan tema. Tema yang diambil
merupakan solusi dari permasalahan di merupakan tema yang dekat dengan kehidupan
lingkupan peserta didik sesuai tema yang terkait. peserta didik dan dibutuhkan dalam kehidupan
Strategi pembelajaran Project Based Learning nyata. Tema yang diambil dapat berdasarkan
dalam model ini terdiri dari tahapan: 1) topik-topik dalam kurikulum, isu yang
menanya; 2) merencanakan; 3) membuat jadwal; berkembang di masyarakat, masalah-masalah,
4) monitor; 5) menilai; dan 6) mengevaluasi. event khusus, minat peserta didik dan bermanfaat
Tujuan Model untuk menyelesaikan permasalahan di
Tujuan model Project Based Learning masyarakat atau lingkungan. Tema ini kemudian
dalam pembelajaran mandiri pada program paket akan menjadi judul proyek yang akan
C adalah: 1) Terlaksananya kegiatan dilaksanakan peserta didik misalnya disekitar
pembelajaran mandiri program paket C yang peserta didik terjadi permasalahan lingkungan
sesuai standar proses. 2) Meningkatkan hasil maka tema yang diambil adalah
kemampuan peserta didik paket C pada aspek “Lingkunganku”.
sikap. 3) Meningkatkan hasil kemampuan peserta Langkah ketiga adalah cari KD yang
didik paket c pada aspek pengetahuan. 4) masuk kedalam pola mandiri yang terkait dengan
Meningkatkan hasil kemampuan peserta didik tema. Jika ada beberapa KD yang terkait dengan
paket C pada aspek keterampilan. tema merupakan KD yang tidak mungkin
Langkah-langkah Penerapan dilaksanakan melalui pembelajaran mandiri,
54
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dalam Pembelajaran Mandiri pada Pendidikan Kesetaraan Paket C
pendidik dapat memberikan penguatan terhadap peserta didik agar mencapai kompetensi,
KD tersebut melalui pembelajaran tatap muka dijabarkan dengan mengungkapkan strategi,
atau tutorial. Atau jika ada KD yang terkait tema pendekatan dan metode yang akan
tapi berada pada tingkat kelas yang tidak sama, dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran.
maka KD tersebut tetap dimasukan. Jika KD Pertanyaan mengenai bagaimana mengetahui
yang terkait sudah ditempuh maka KD tersebut ketercapaian kompetensi dapat dijawab dengan
akan menjadi penguat. Tetapi jika KD tersebut menjabarkan teknik dan instrumen penilaian.
berada pada tingkat kelas yang lebih tinggi, maka Setiap pendidik perlu menyusun RPP, karena
KD tersebut dijadikan pengetahuan awal pada RPP merupakan rencana yang menggambarkan
tingkat kelas yang seharusnya. Langkah keempat, prosedur dan pengorganisasian pembelajaran
kembangkan indikator dari setiap KD yang sudah untuk mencapai satu kompetensi dasar. Lingkup
ditetapkan untuk tema pembelajaran mandiri. RPP paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian KD dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa
yang ditandai oleh perubahan perilaku yang indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau
dapat diukur yang mencakup sikap, lebih. Muatan dalam RPP, minimal mencakup:
pengetahuan, dan keterampilan. Indikator tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
dikembangkan sesuai dengan karakteristik metode pembelajaran, sumber belajar, penilaian,
peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, dan hasil belajar.
potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja Tahap Pelaksanaan
operasional yang terukur dan/atau dapat Tahap pelaksanaan merupakan tahapan
diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar penerapan strategi pembelajaran Project Based
untuk menyusun alat penilaian. Kata Kerja Learning dalam pembelajaran mandiri. kegiatan
Operasional (KKO) indikator dimulai dari pembelajaran mandiri terdiri dari tahap
tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke apersepsi, kegiatan inti dan penutup. Sedangkan
kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkret ke Project Based Learning terdiri dari langkah 1)
abstrak (bukan sebaliknya). Kata kerja menanya; 2) merencanakan; 3) membuat jadwal;
operasional pada KD benar-benar terwakili dan 4) monitor; 5) menilai dan mengevaluasi. Kelima
teruji akurasinya pada deskripsi yang ada pada langkah PjBL ini tersebar kedalam 3 langkah
kata kerja operasional indikator. pembelajaran mandiri. Berikut adalah uraian
Langkah kelima, menyusun rencana setiap langkahnya.
pembelajaran dalam bentuk silabus. Silabus Apersepsi
disusun sebagai acuan tutor dalam Apersepsi dilakukan oleh salah satu
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. pendidik yang dapat memberikan pemahaman
Silabus memuat pokok-pokok pikiran yang dan motivasi kepada peserta didik terkait tema
memberikan rambu-rambu dalam menjawab tiga yang akan disampaikan. Langkah PjBL dalam
pertanyaan mendasar dalam pembelajaran, yakni kegiatan apersepsi terdiri dari:
(1) kompetensi apa yang hendak dikuasai peserta Menanya
didik, (2) bagaimana memfasilitasi peserta didik Tahapan menanya merupakan penyajian
untuk menguasai kompetensi itu, dan (3) permasalahan yang diajukan dalam bentuk
bagaimana mengetahui tingkat pencapaian pertanyaan. Sebelum mengajukan beberapa
kompetensi oleh peserta didik. Pertanyaan pertanyaan penting, pendidik harus menggiring
mengenai kompetensi yang hendaknya dikuasai peserta didik untuk mengidentifikasi
peserta didik dapat terjawab dengan permasalahan yang terjadi di sekitar. Pertanyaan
menampilkan secara sistematis, mulai dari yang diajukan harus terkait dengan tema yang
kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), telah ditentukan pada tahap perencanaan, dan
dan indikator pencapaian kompetensi serta hasil terkait dengan permasalahan yang terjadi dalam
identifikasi materi pembelajaran yang digunakan. kehidupan seharihari sehingga peserta didik
Pertanyaan mengenai bagaimana memfasilitasi dapat merasakan bahwa proyek yang akan
55
Ahmad Fauzi, Herlina Siregar, Ika Rizqi Meilya | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, Vol. 3 (1), Juni 2019
56
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dalam Pembelajaran Mandiri pada Pendidikan Kesetaraan Paket C
pembelajaran mandiri dengan menggunakan memperkuat hasil penilaian diri sendiri oleh
PjBl dilakukan dengan cara: karena itu sebaiknya format penilaian yang
Penilaian Aspek Sikap digunakan sama dengan format penilaian diri
Penilaian aspek kompetensi sikap dalam sendiri tetapi diberdakan objek yang dinilainya.
pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan Berikut adalah format instrumen penilaian teman
yang dirancang untuk mengukur sikap peserta sebaya.
didik sebagai hasil belajar. Kompetensi sikap Penilaian Aspek Pengetahuan
yang dinilai dibagi menjadi dua yaitu sikap Aspek pengetahuan dilakukan dengan cara
spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2). Cakupan menilai ketercapaian penguasaan konsep.
penilaian sikap dalam model ini adalah: Penilaian konsep dilakukan dengan
Penilaian sikap spiritual (KI-1): Menghargai dan menggunakan tes tertulis atau lisan. Waktu
menghayati ajaran agama yang dianut. Penilaian pelaksanaan tes pengetahuan dilaksanakan pada
sikap sosial (KI-2): disiplin, tanggung jawab, akhir pembelajaran setelah peserta didik
kerjasama dan percaya diri. Penilaian yang mengkomunikasikan hasil proyeknya. Penilaian
dilakukan untuk menilai sikap spiritual adalah aspek pengetahuan ini dilakukan permata
dengan menggunakan teknik observasi pada pelajaran sesuai kompetensi dasar dan indicator
tahap apersepsi, monitoring dan pelaporan. sesuai dengan tema. Instrumen yang digunakan
Sedangkan penilaian sikap sosial dengan dapat merupakan bentuk soal objektif atau soal
menggunakan teknik penilaian diri (self uraian.
assessment) dan peniaian antar teman. Penilaian Aspek Keterampilan
Penilaian diri digunakan untuk Aspek keterampilan dapat dinilai dari
memberikan penguatan (reinforcement) terhadap produk yang dihasilkan, laporan tertulis dan
kemajuan proses belajar peserta didik. Penilaian laporan lisan (presentasi). Adapun instrumen dari
ini penting dilakukan untuk menilai sejauhmana ketiga penilaian tersebut adalah rubrik penilaian
kesadaran peserta didik dalam mengerjakan laporan tertulis dan lisan. Penilaian ini dilakukan
proyek. Untuk menghilangkan kecenderungan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam
peserta didik menilai diri terlalu tinggi dan menginformasikan projek yang telah dibuat
subjektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan dimulai dari tahap perencanaan, pembuatan
kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu proyek sampai pada pemanfaatan hasil proyek.
penilaian diri dilakukan melalui langkah- Melaui laporan tertulis dan lisan, pendidik dapat
langkah: menjelaskan kepada peserta didik mengetahui kemampuan peserta didik dalam
tujuan peniaian diri. Menentukan kompetensi merencanakan, menggali, mengembangkan
yang akan dinilai. Menentukan kriteria penilaian gagasan, mendesain proyek, menentukan alat
yang akan digunakan. Merumuskan format dan bahan, proses pembuatan dan pemanfaatan
penilaian, dapat berupa daftar tanda cek, atau hasil proyek. Untuk menilai setiap tahap,
skala penilaian. Penilaian teman sebaya (peer pendidik perlu menentukan kriteria penilaian
assessment) . terlebih dahulu.
Penilaian teman sebaya atau antar peserta Rubrik Penilaian Produk
didik merupakan teknik penilaian dengan cara Penilaian produk meliputi penilaian
meminta peserta didik untuk saling menilai terhadap hasil proyek yang dihasilkan sesuai
terkait dengan pencapaian kompetensi. kriteria yang ditetapkan misalnya berdasarkan
Instrumen yang digunakan berupa lembar tampilan, fungsi dan estetika.
pengamatan antar peserta didi. Penilaian teman Mengevaluasi
sebaya dilakukan oleh peserta didik terhadap 3 Setelah dilakukan penilaian, pendidik
(tiga teman) dalam satu kelompok atau memberikan kesempatan kepada peserta didik
sebaliknya. Penilaian ini dilakukan selama untuk melakukan refleksi baik secara individu
peserta didik bekerja kelompok menyelesaikan maupun secara kelompok. Peserta didik perlu
proyeknya. Penilaian teman sebaya ini dapat berbagi perasaan dan pengalaman,
57
Ahmad Fauzi, Herlina Siregar, Ika Rizqi Meilya | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, Vol. 3 (1), Juni 2019
58