Anda di halaman 1dari 11

BUDAYA PATRIARKI DI INDONESIA

OLEH
Kelompok 6
Group 4
NurMuhammad Alif 46123012
Adelia Kartika Putri 46123024
Chelsea Hardiknas Lola 36123060
Rahmi Ratnasari 46123047
Kesya Agustina Putri Setyawan 46122079
Andi Wahyu 46123085

JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah Swt. karena atas berkat,

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah Follow-Up yang

berjudul "Budaya Patriarki Di Indonesia" dapat diselesaikan tepat waktu.

Makalah ini dibuat sebagai kewajiban dan tanggung jawab untuk

memenuhi tugas yang telah diberikan oleh Himpunan Mahasiswa

Akuntansi (HMA). Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih

kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,

baik dari teman grup dan pihak-pihak lain yang telah membantu.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat dinilai dengan baik

dan dapat digunakan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah

yang kami buat masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis

menerima kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk

pembuatan makalah selanjutnya.

Makassar, 01 Desember 2023

Group 4

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budaya patriarki di Indonesia memiliki akar yang ada dalam sejarah

dan budaya Masyarakat nya. Patriarki adalah sistem sosial di mana

kekuasaan dan otoritas dipegang oleh para pria, sementara perempuan

dianggap lebih rendah dalam hierarki sosial. Hal ini tercermin dalam

banyak aspek kehidupan masyarakat di Indonesia, seperti dalam struktur

keluarga, kebijakan pemerintah, dan norma-norma sosial.

Salah satu faktor utama yang menjadi latar belakang budaya

patriarki di Indonesia adalah adanya nilai-nilai tradisional yang

dikonstruksi secara sosial. Sejak zaman dahulu kala, masyarakat

Indonesia didominasi oleh sistem nilai yang menempatkan pria sebagai

kepala keluarga dan pemimpin di berbagai bidang kehidupan. Nilai-nilai

ini turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga menjadi

bagian integral dari budaya masyarakat Indonesia.

Selain itu, agama juga memainkan peran penting dalam

mempertahankan budaya patriarki di Indonesia. Agama-agama yang

dominan di Indonesia sering diinterpretasikan dengan pandangan

patriarkal yang mengutamakan peran pria dalam keluarga dan

masyarakat. Hal ini telah memengaruhi pola pikir dan perilaku

masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

1
Selain itu, perkembangan ekonomi yang tidak merata juga turut

memperkuat budaya patriarki di Indonesia. Ketimpangan ekonomi antara

pria dan wanita seringkali mengakibatkan ketergantungan perempuan

pada pria, baik dalam hal ekonomi maupun dalam pengambilan

keputusan. Hal ini menegaskan kembali peran dominan pria dalam

struktur sosial Masyarakat.

Dengan demikian, latar belakang budaya patriarki di Indonesia tidak

dapat dipisahkan dari nilai-nilai tradisional, agama, dan faktor ekonomi

yang turut memengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat dalam

mengakarkan sistem patriarki di dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak budaya patriarki terhadap peran perempuan

di Indonesia?

2. Bagaimana jika kesetaraan gender direalisasikan untuk

mengatasi adanya budaya patriarki di Indonesia?

C. Analisis Masalah
1. Untuk mengetahui dampak baik maupun buruk budaya patriarki

terhadap peran perempuan di Indonesia

2. Untuk merealisasikan kesetaraan gender demi mengatasi

adanya budaya patriarki di Indonesia.

2
D. Manfaat Penelitian
1. Dapat memberikan wawasan pengetahuan bagi siapapun

mengenai budaya patriarki di Indonesia.

2. Memberikan solusi untuk dampak dari adanya budaya patriarki

yang ada di Indonesia.

3. Dapat merealisasikan kesetaraan gender demi mengatasi

adanya budaya patriarki di Indonesia.

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Budaya patriarki di Indonesia

 Menurut KBBI, Patriarki adalah perilaku yang mengutamakan laki-

laki daripada Perempuan dalam Masyarakat atau kelompok sosial

tertentu.

 Budaya patriarki adalah sistem sosial yang memandang laki-laki

sebagai pegegang kekuasaan utama sekaligus mendominasi peran

kepemimpinan.

2.2 Dampak budaya patriarki di Indonesia

Berikut adalah dampak dari budaya patriarki yang ada di Indonesia :

1. Tidak adanya kesetaraan gender.

Di indonesia kesetaraan gender terhadap Perempuan masih sering

terjadi. Misalnya Perempuan seringkali dianggap memiliki peran

rumah tangga yang jauh lebih penting dibandingkan Pendidikan

sehingga, banyak Perempuan yang tidak memiliki kesempatan

untuk melanjutkan Pendidikan yang lebih tinggi.

2. Terbatasnya kebebasan terhadap Perempuan.

Dalam hal ini terbatasnya kebebasan yang dimaksudkan adalah

wajibnya Perempuan untuk memiliki kemampuan dalam melakukan

pekerjaan rumah tangga.

4
3. Dapat menimbulkan kekerasan fisik dan seksual.

Diskriminasi yang sering terjadi dimana laki-laki ditempatkan

sebagai pemegang kekuasaan dan menciptakan lingkungan yang

dimana Perempuan rentan menjadi korban kekerasan dan sulit

mendapatkan perlindungan dan keadilan.

4. Tidak meratanya beban pekerjaan terhadap Perempuan.

2.3 Tujuan Pencatatan Persediaan dengan Metode Perpetual

Pencatatan persediaan dengan metode perpetual dilakukan untuk

memantau dan mengendalikan persediaan secara terus-menerus dalam

suatu perusahaan. Metode ini melibatkan pencatatan setiap transaksi

persediaan yang terjadi sepanjang waktu, mulai dari pembelian hinggan

penjualan, sehingga informasi persediaan yang akurat selalu tersedia.

Tujuan pencatatan persediaan dengan metode perpetual menurut

Kieso dkk (2016) pencatatan persediaan menggunakan metode perpetual

memungkinkan perusahaan untuk memantau persediaan secara jelas

sehingga perusahaan dapat mengetahui jumlah persediaan yang tersedia

setiap saat. Hal ini membantu dalam mengambil keputusan yang tepat

mengenai pembelian, produksi, dan penjualan.

5
Horngren dkk (2018) mengatakan bahwa pencatatan persediaan

dengan metode perpetual memungkinkan perusahaan untuk secara terus

menerus memantau persediaan, sehingga dapat mengurangi kesalahan

dan ketidakakuratan dalam pencatatan persediaan. Dengan metode ini,

perusahaan dapat memperoleh informasi yang lebih akurat mengenai

persediaan yang tersedia, digunakan, atau hilang. Hansen dkk (2018)

metode perpetual memungkinkan perusahaan untuk memperoleh

informasi yang cepat dan akurat tentang persediaan barang perusahaan.

Hal ini membantu dalam mengambil keputusan yang cepat dan

mengurangi waktu yang diperlukan untuk menghitung persediaan secara

manual.

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

6
Penelitian ini dilakukan di Apotek LaRosa yang berlokasi di Maros

dimulai bulan Juni sampai Agustus 2023.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

lapangan dengan teknik analisis dokumen. Penelitian ini menggunakan

teknik analisis dokumen karena peneliti perlu melihat bukti-bukti transaksi

yang sudah terjadi lalu menilai pengaruh pencatatan persediaan dengan

metode perpetual terhadap stok opname pada Apotek LaRosa di Maros.

3.3 Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Tipe

penelitian deskriptif yaitu tipe penelitian yang memberikan gambaran

tentang pengaruh pencatatan persediaan dengan metode perpetual

terhadap stok opname pada Apotek LaRosa di Maros.

3.4 Teknik Analisis Data


Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data

kualitatif. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif karena dalam

penelitian ini akan dilakukan untuk mengecek traksaksi-transaksi yang

telah ada untuk melihat pengaruh penerapan pencatatan persediaan

dengan metode perpetual terhadap stok opname pada Apotek Larosa di

Maros.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hansen, D. R., dkk. 2018. Cost Management: Accounting and Control.


Amerika Serikat: Cengage Learning.
Horngren, C. T, dkk. 2018. Cost Accounting: A Managerial Emphasis.
Amerika Serikat: Prentice-Hall.
2020. Accounting. London: Pearson.
Kieso, Donald E. dkk. 2017. Akuntansi Keuangan MenengahEdisi IFRS.
Jakarta: Salemba Empat.
2018. Tools for Business Decision Making. New
York: John Wiley & Sons.
2016. Intermediate Accounting. New York: John
Wiley & Sons.

8
Sangsoko, dkk. 2016. Akuntansi Suatu Pengantar Berbasis PSAK.
Jakarta: Salemba Empat.
Supriyanto. 2014. Akuntansi Keuangan Menengah. Yogyakarta: Andi.
Tamsir, R. Mulyadi. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba
Empat.

Anda mungkin juga menyukai