Anda di halaman 1dari 12

DISKUSI 1

Dalam era digital saat ini, teknologi telah mengubah cara perusahaan menjalankan
operasional mereka, terutama melalui pengadopsian sistem Enterprise Resource Planning
(ERP). Menurut Laudon & Laudon (2018), ada empat pilar utama dalam arsitektur umum
ERP yang menjadi kunci keberhasilan operasional bisnis modern:

1. Akuntansi dan Keuangan


Modul ini memungkinkan perusahaan mengelola aspek keuangan, termasuk
pencatatan transaksi rutin dan analisis mendalam tentang arus kas. Fitur-fitur seperti
akuntansi piutang dan hutang, manajemen aset tetap, dan penyusunan anggaran juga
termasuk di dalamnya. Selain itu, fitur kepatuhan dan audit memastikan perusahaan
tetap patuh terhadap regulasi keuangan.

2. Sumber Daya Manusia (SDM)


Modul SDM mengelola data karyawan, termasuk administrasi pegawai, penggajian,
kehadiran, pengembangan karir, kompensasi, dan pelatihan. Ini membantu perusahaan
mengelola sumber daya manusia dengan efisien dan memastikan kepatuhan terhadap
peraturan yang berlaku.

3. Manufaktur dan Produksi


Bagi perusahaan yang memproduksi barang, modul ini sangat penting. Ini mengatur
seluruh siklus produksi, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kualitas. Fitur-fitur seperti Manajemen Kualitas dan Perencanaan Kebutuhan Bahan
(MRP) membantu memastikan produksi yang efisien dan berkualitas tinggi.

4. Penjualan dan Pemasaran


Modul ini mendukung upaya perusahaan dalam menjual produk atau layanan mereka.
Mulai dari mengelola prospek bisnis hingga mencapai kesepakatan penjualan, modul
ini mengoptimalkan setiap langkah dalam perjalanan penjualan. Manajemen
hubungan pelanggan (CRM) menjadi pusatnya, memastikan interaksi pelanggan yang
dioptimalkan, serta pelacakan penjualan, analisis tren, dan kampanye pemasaran yang
terintegrasi dengan baik.

Kesimpulannya, ERP adalah alat yang memungkinkan perusahaan beroperasi lebih efisien
dan terintegrasi. Ini menghubungkan berbagai departemen dan proses bisnis untuk
memastikan semuanya berjalan lancar sesuai dengan tujuan keseluruhan perusahaan.

DISKUSI 2
1. Jika saya seorang pemimpin di perusahaan dibidang jasa solusi IT saya akan
menggunakan Power BI untuk mengambil keputusan sehari-hari karena Power BI adalah
kumpulan layanan, aplikasi, dan konektor perangkat lunak yang bekerja untuk mengubah
sumber data yang tidak saling terkait menjadi wawasan yang koheren, mendalam secara
visual, dan interaktif. Power BI memungkinkan untuk tersambung dengan mudah ke
sumber data serta memvisualisasikan dan menemukan apa yang penting, dan
membagikannya dengan orang yang kita setujui untuk melihat data perusahaan tersebut .

2. Untuk melihat output dari Power BI data yang digunakan untuk membuat visual dapat
menampilkan data tersebut dalam Power BI, atau bisa mengekspornya ke Excel dan
membaginya ke orang terpercaya kita.
3. output tersebut bisa mempengaruhi keputusan apa yang akan saya buat dikarenakan
tidak semua orang bisa mengakses data tersebut kecuali orang yang dapat mengakses
admin serta sangat terbatas bagi orang yang hanya memiliki file excelnya karena dalam
file excel yang sudah diexpor tidak dapat mengetahui secara menyeluruh apa isi
sebenarnya data dalam power BI tersebut.

DISKUSI 3

Memahami kerja sistem yang ada


Untuk memahami sistem yang sedang berjalan, survei terhadap pengguna aktif (mahasiswa)
dan pekerja/staf administrasi yang terlibat dalam proses pemesanan dan distribusi bahan ajar
menjadi proses penting.
Contoh kegiatan pemesanan bahan ajar. Melalui survei kita dapat mengumpulkan informasi
tentang bagaimana pengalaman mahasiswa saat memesan, apakah mereka menemukan
kesulitan, berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan seberapa sering mereka menemui
masalah saat memesan bahan ajar. pengumpulan data dengan melakukan wawancara dengan
staf juga dapat memberikan gambaran tentang kendala operasional dan potensi hambatan
dalam sistem yang dioperasikan saat ini. Selanjutnya, dokumentasi proses saat ini melalui
diagram alir atau pemetaan proses bisnis akan memberikan gambaran visual tentang alur
pemesanan, dari awal hingga akhir. Hal ini memungkinkan kita untuk menemukan titik-titik
kendala dan area yang memerlukan perbaikan.

Mengidentifikasi perbaikan atau penyempurnaan yang diharapkan


Setelah memiliki gambaran lengkap tentang sistem yang sedang berjalan, langkah selanjutnya
adalah mengidentifikasi area perbaikan. Berdasarkan feedback dari mahasiswa dan staf, kita
bisa membuat daftar prioritas tentang fitur atau perubahan yang paling diinginkan.
Contohnya, jika banyak mahasiswa mengeluh tentang kesulitan dalam menemukan bahan
ajar tertentu, mungkin diperlukan fitur pencarian yang lebih baik. Atau jika ada keluhan
tentang keterlambatan pengiriman, kita perlu melihat ke dalam sistem logistik dan distribusi.
Selain itu, melihat ke teknologi terkini dapat memberikan solusi inovatif. Sebagai contoh,
dengan adopsi teknologi berbasis cloud, kita dapat memastikan ketersediaan sistem 24/7 dan
memungkinkan integrasi dengan berbagai metode pembayaran digital.

Menentukan kebutuhan untuk sistem baru


Dengan feedback dan informasi yang telah dikumpulkan, kita sekarang dapat menentukan
kebutuhan atau persyaratan sistem baru. Proses ini meliputi sejumlah aspek kebutuhan
fungsional, seperti fitur-fitur yang harus ada dalam sistem, dan kebutuhan non-fungsional,
seperti keamanan data dan performa sistem.
Pembuatan prototipe sistem baru sebelum pengembangan penuh memungkinkan kita untuk
memvalidasi ide dan mendapatkan feedback lebih lanjut dari pengguna. Dengan cara ini, kita
dapat melakukan penyesuaian lebih awal dan memastikan tahap pengembangan berjalan
sesuai harapan.

DISKUSI 4

1. Penggambaran DFD yang umum yang dikembangkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson
dengan kasus pembayaran secara elektronik (cashless payment) pada sebuah toko elektronik.
2. Penyusunan deskripsi use case, dengan kasus pembayaran secara elektronik (cashless
payment) pada sebuah toko elektronik.
DISKUSI 5
DISKUSI 6

Tahapan normalisasi sebagai berikut.

1. Proses NF ke 1NF
Tentukan satu atau kumpulan atribut sebagai kunci untuk tabel unnormalized

 Identifikasikan grup yang berulang dalam tabel unnormalized yang berulang untuk
kunci atribut.
 Hapus grup yang berulang dengan cara:
o memasukkan data yang semestinya ke dalam kolom yang kosong pada baris
yang berisikan data yang berulang (flattening the table)
o menggantikan data yang ada dengan menulis ulang dan kunci atribut yang
sesungguhnya ke dalam relasi yang terpisah.

2. Proses 1NF ke 2NF

 Melakukan Identifikasi primary key untuk relasi 1NF


 Melakukann Identifikasi functional dependencies dalam relasi
 Jika ada particial dependencies terhadap primary key, maka dapat melakukan
penghapusan dan tempatkan relasi baru dengan salinan determinannya
 Untuk memenuhi normal dua, tabel 1NF dibagi menjadi 2 relasi

3. Proses 2NF ke 3NF

 Lakukan identifikasi primary key dalam relasi 2NF


 Identifikasi functional dependencies dalam relasi
 Jika terdapat transitive dependecies terhadap primary key, hapus dengan
menempatkannya pada relasi baru bersama dengan salinan determinannya.
Jadi bentuk 3NF terpenuhi dan seluruh table sudah normal. Sehingga, tidak perlu lanjut pada bentuk
selanjutnya. Bentuk 3NF adalah bentuk terakhir normalisasi dari table tersebut.
DISKUSI 7

No.1) Tahapan-tahapan yang baik diperlukan dalam rekayasa perangkat lunak, terutama karena
kompleksitas dan kebutuhan spesifik yang berbeda-beda pada setiap proyek perangkat lunak. Melalui
tahapan-tahapan rekayasa perangkat lunak yang terstruktur dan metodis, dari definisi kebutuhan
hingga pengembangan dan pendukung, berikut ini adalah beberapa alasan pentingnya tahapan-tahapan
ini, beserta contoh yang relevan:
Tahapan yang baik dalam rekayasa perangkat lunak sangat penting karena proses ini mirip dengan
konstruksi bangunan atau pembuatan pakaian, di mana setiap tahap memiliki peran penting untuk
menghasilkan produk akhir yang berkualitas. Berikut adalah beberapa alasan mengapa tahapan-
tahapan yang baik dalam rekayasa perangkat lunak diperlukan, disertai dengan contoh:

 Menghindari kesalahan yang fatal

Jika rekayasa perangkat lunak dilakukan tanpa tahapan yang baik, kesalahan kecil di awal bisa
berkembang menjadi masalah besar di kemudian hari. Contoh lainnya adalah dalam pembuatan film.
Jika skenario tidak dirancang dengan baik sejak awal, akan sulit menghasilkan film yang berkualitas
dan mengerti. Kesalahan dalam skenario bisa menyebabkan pembuatan ulang adegan yang mahal dan
memakan waktu.

 Memastikan kualitas produk

Tahapan yang baik memungkinkan pengujian dan evaluasi berkala, sehingga memastikan kualitas
perangkat lunak. Hal ini mirip dengan proses pembuatan mobil, di mana setiap bagian diperiksa dan
diuji secara berkala untuk memastikan keselamatan dan kualitas keseluruhan.

 Memenuhi kebutuhan pengguna

Dengan tahapan analisis dan perancangan yang baik, kebutuhan pengguna dapat dipahami dan
diintegrasikan ke dalam perangkat lunak. Misalnya seperti proses desain arsitektur, di mana
kebutuhan dan preferensi penghuni diperhitungkan untuk menciptakan rumah yang fungsional dan
nyaman.

 Fleksibilitas dan skalabilitas

Tahapan yang baik memungkinkan perangkat lunak dikembangkan dengan fleksibilitas dan
skalabilitas. Serupa dengan pembuatan jalan raya, di mana perencanaan yang baik memungkinkan
untuk ekspansi atau modifikasi di masa depan sesuai kebutuhan.

 Pengelolaan sumber daya yang efisien

Tahapan rekayasa perangkat lunak yang terorganisir memungkinkan penggunaan sumber daya (waktu,
tenaga, dan biaya) secara lebih efisien. Contohnya proses pembuatan buku, di mana tahapan
penulisan, editing, dan publikasi yang terstruktur menghindari pemborosan waktu dan sumber daya.
Secara keseluruhan, tahapan-tahapan yang baik dalam rekayasa perangkat lunak memastikan bahwa
produk akhir bukan hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga efisien, berkualitas tinggi, dan
memenuhi ekspektasi pengguna.
Dengan adanya tahapan-tahapan yang baik tersebut, proyek dapat mengatasi tantangan seperti
heterogenitas teknologi dan kebutuhan adaptasi. Misalnya, pengembangan perangkat lunak untuk
integrasi sistem pada perusahaan multinasional memerlukan pendekatan rekayasa yang matang untuk
mengintegrasikan berbagai sistem yang berbeda-beda secara efisien.

No.2) Saya memahami bahwa Software Development Life Cycle (SDLC) merupakan fondasi penting
dalam pengembangan perangkat lunak. SDLC meliputi tahapan-tahapan yang membantu dalam
merencanakan, mengembangkan, dan memelihara perangkat lunak secara efektif. Berikut adalah
penjelasan dari 10 tahap SDLC secara global:
a) Inisiasi (Initiation)
Tahap ini seperti menanam benih untuk proyek perangkat lunak. Di sini, kita menentukan tujuan
umum dan ruang lingkup proyek. Sebagai contoh, ketika berencana mengembangkan aplikasi mobile,
kita perlu menentukan target pengguna dan fungsi dasar aplikasi tersebut.
b) Pengembangan Konsep Sistem (System Concept Development)
Di tahap ini konsep sistem dikembangkan seperti membuat sketsa kasar dari apa yang akan dibangun.
Kita mulai dengan ide-ide besar dan mengubahnya menjadi konsep yang lebih terstruktur.
c) Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan mirip dengan membuat rencana perjalanan. Kita harus menentukan sumber daya
yang dibutuhkan, anggaran, waktu, dan langkah-langkah konkrit untuk mencapai tujuan. Hal ini juga
termasuk penentuan metodologi pengembangan, seperti Agile atau Waterfall.
d) Analisis Kebutuhan (Requirements Analysis)
Tahap ini adalah tentang memahami 'apa' yang sebenarnya dibutuhkan pengguna. Sama seperti
seorang koki yang harus tahu bahan apa yang dibutuhkan untuk resepnya, kita harus mengumpulkan
dan menganalisis kebutuhan pengguna dan bisnis secara mendalam.
e) Desain (Design)
Pada tahap desain, kita merancang solusi untuk kebutuhan yang telah diidentifikasi, termasuk
arsitektur sistem, desain database, dan antarmuka pengguna. Di sinilah kreativitas dan keterampilan
teknis kita benar-benar diuji.
f) Pengembangan (Development)
Tahap ini merupakan tahap di mana ide-ide dan desain diubah menjadi kode nyata. Tahap ini bisa
dibilang sangat menantang dan rumit.
g) Integrasi dan Pengujian (Integration and Test)
Setelah komponen dibuat, mereka perlu diintegrasikan dan diuji, seperti memastikan bahwa semua
bagian puzzle cocok dengan sempurna. Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa sistem bekerja
seperti yang diharapkan dan bebas dari bug.
h) Implementasi (Implementation)
Tahap ini adalah saat sistem akhirnya diluncurkan dan digunakan oleh pengguna, biasanya melibatkan
pelatihan pengguna, pemasangan sistem, dan peralihan dari sistem lama ke sistem baru.
i) Operasi dan Pemeliharaan (Operations and Maintenance)
Perangkat lunak memerlukan pemeliharaan berkelanjutan untuk mengatasi masalah, memperbarui
sistem, dan menambahkan fitur baru, seperti merawat taman yang sudah kita tanam - memerlukan
perhatian berkelanjutan untuk tetap berkembang.
j) Disposisi (Disposition)
Pada akhir siklus hidup perangkat lunak, sistem mungkin perlu digantikan atau dihentikan. Tahap ini
mengurus transisi dari sistem lama ke sistem baru atau menghentikan sistem sepenuhnya.

DISKUSI 8

Dalam dunia akademis, metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dikenal sebagai dua pendekatan
yang fundamental dengan perbedaan yang signifikan dalam hal tujuan, desain, setting, pengumpulan
data, sampling, tipe data, dan analisis. Perbedaan ini menggambarkan karakteristik unik dari setiap
metode yang menentukan bagaimana penelitian dirancang dan diterapkan.

• Tujuan Penelitian
Dalam metode kualitatif, tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dan
kontekstual tentang fenomena. Pendekatan ini bersifat induktif, mencari arti dan pola yang muncul
dari data, dan seringkali berfokus pada pembentukan hipotesis daripada pengujian hipotesis yang telah
ada. Sebaliknya, penelitian kuantitatif didorong oleh tujuan deduktif, yaitu menguji hipotesis yang
telah ditetapkan sebelumnya melalui pengumpulan dan analisis data numerik. Tujuan ini juga
mencakup generalisasi temuan untuk memprediksi fenomena dalam populasi yang lebih besar.
• Desain Penelitian
Desain metode kualitatif umumnya non-eksperimental, mengamati fenomena dalam keadaan alami
tanpa intervensi atau manipulasi. Di sisi lain penelitian dengan motode kuantitatif mungkin
mengambil bentuk eksperimental, di mana variabel dimanipulasi untuk menentukan hubungan sebab
akibat, atau non-eksperimental, di mana variabel diamati sebagaimana adanya tanpa manipulasi.
• Setting Penelitian
Setting metode kualitatif biasanya adalah lingkungan alami di mana fenomena sosial terjadi, seperti di
komunitas, sekolah, atau tempat kerja. Ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dalam
konteks yang kaya dan asli. Penelitian kuantitatif dapat dilakukan baik di lapangan maupun dalam
lingkungan yang lebih terkontrol seperti laboratorium, tergantung pada kebutuhan untuk mengontrol
variabel yang diteliti.
• Pengumpulan Data
Dalam metode kualitatif, pengumpulan data melibatkan wawancara mendalam, observasi partisipatif,
dan analisis dokumen, yang menghasilkan data naratif dan deskriptif. Metode kuantitatif
menggunakan instrumen seperti survei, kuesioner, dan peralatan pengukuran untuk mengumpulkan
data numeris, yang kemudian dapat dianalisis secara statistik.
• Sampling
Metode kualitatif sering kali menggunakan sampling yang disengaja, di mana subjek dipilih
berdasarkan relevansi mereka dengan fenomena yang diteliti. Ini bertujuan untuk memperdalam
pemahaman tentang aspek tertentu dari subjek. Sementara metode kuantitatif biasanya menggunakan
sampling probabilistik yang memastikan bahwa setiap individu dalam populasi memiliki kesempatan
yang sama untuk dipilih, sehingga memungkinkan generalisasi yang lebih luas dari hasil.
• Tipe Data
Data dalam penelitian kualitatif adalah teks, gambar, atau atribut lain yang kaya dengan konteks dan
makna. Sementara itu, penelitian kuantitatif menghasilkan data dalam bentuk angka dan statistik, yang
lebih mudah untuk diukur dan dianalisis tetapi mungkin kurang dalam menangkap nuansa dan
kompleksitas perilaku manusia.
• Analisis
Analisis data kualitatif bersifat interpretatif, mencari untuk membangun narasi yang mendalam dan
memahami pengalaman subjektif. Analisis kuantitatif menggunakan metode statistik untuk menguji
hipotesis, menentukan korelasi, dan membuat prediksi.

Anda mungkin juga menyukai