Makalah Sosiologi Pendidikan
Makalah Sosiologi Pendidikan
2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikumWr.Wb.
Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
limpahan nikmatNya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
SOSIOLOGI PENDIDIKAN dengan judul “SOSIALISASI ANAK DIDIK ”. Didalam tugas makalah
ini terdapat apa saja yang di maksud dengan SOSIALISASI ANAK DIDIK.
Tentunya dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga penulis sadar akan
pentingnya kritik dan saran dari pembaca untuk bisa dijadikan koreksi terhadap makalah ini dan
sekaligus juga untuk menghasilkan tulisan yang lebih baik untuk kedepannya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Bila ada kesalahan
dan kekurangan dalam penyampaian dan penulisan, penulis mohon maaf.
Wassalaamu’alaikumWr.Wb.
Penulis
(……………….)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
……………………………………………………………………………………………..
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………
………….....
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………
……….
1. LatarBelakang………………………………………………………………………
……..
2. RumusanMasalah…………………………………………………………………
….
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………
……….
1. Pengertian Sosialisasi anak
didik……………………………………………………………
2. Proses Sosiologi Anak
Didik………………………………………………………………….
3. Sosialisasi Peserta Di Sekolah……………………………..
4. Peran Keluarga Dalam Proses Sosialisasi Peserta Didik.......................
BAB III
Kesimpulan……………………………………………………………………………………
….
DAFTARPUSTAKA…………………………………………………………………………
………………....
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia disamping sebagai makhluk individu juga merupakan makhluk sosial, yang
tidak bisa hidup sendiri, dalam arti manusia memerlukan bantuan orang lain untuk
menyelesaikan problematika kehidupan yang dihadapinya. Rasa perlu (bantuan) manusia
kepada yang lain dan memang manusia adalah makhluk sosial, hal ini telah dikodratkan oleh
Tuhan (Allah), dan Allah juga telah memberikan bagaimana manusia untuk saling tolong-
menolong. Dilihat dari kebutuhan manusia untuk hidup secara sosial Allah telah memberikan
kelonggaran kepada manusia untuk mengenal satu sama lain dengan menciptakan beberapa
perbedaan diantara manusia yang memiliki tujuan agar manusia menjadi saling kenal satu
sama lain.
Dengan demikian bahwa manusia memang telah ditentukan harus hidup besama-sama
dengan manusia yang lain, baik lingkup kecil maupun lingkup besar. Keharusan manusia
hidup bersama inilah yang menjadikan manusia memiliki perbedaan dengan yang lainnya dan
sudah barang tentu juga yang terjadi pada peserta didik, yang datang untuk belajar di sebuah
sekolah, mereka datang dengan bermacam-macam latar belakang di sekolah. Ini merupakan
bukti bahwa memang kebenaran ayat di atas merupakan adanya, menjadikan peserta didik
dengan berbagai latar belakang dengan penuh perbedaan.
Dalam kaitannya dengan sosiologi pendidikan tentu tak terlepas dari sosialisasi anak
didik, dimana anak didik yang berada di sekolah sudah barang tentu berasal dari berbagai
latar belakang yang berbeda, ada yang memang berasal dari keluarga yang tau dengan
masalah pendidikan, artinya mereka telah mengajarkan tentang bagaimana bersosialisasi dan
ada pula belatar belakang yang tidak begitu memperdulikan dengan pendidikan. Timbul
permasalahan dari keluarga yang yang ibaratnya cukup dalam segi ekonomi namun juga tidak
begitu memperdulikan masalah pendidikan anak-anaknya, misalnya orang tua berangkat
bekerja pagi dan pulang pagi yang tidak tahu bagaimana anak-anaknya di sekolah padahal
keluarga memiliki peran yang sangat krusial dalam proses sosialisasi[1]. Orang seperti ini
bukannya tidak peduli dengan pendidikan anaknya, mereka mencukupi segala keperluan
sekolah anaknya, termasuk keperluan biaya dan perlengkapan sekolah anaknya namun tidak
begitu peduli dengan bagaimana anaknya dalam mengikuti proses pendidikan. Yang pada
akhirnya orang tua hanya mencukupi kebutuhan anak dalam segi materi saja tidak pada
kebutuhan kepribadian anak atau terjadilah kurang adanya sosialisasi antara orang tua dengan
anak.
Timbul juga masalah yang kedua yaitu orang tua, yang dari segi ekonomi sangat minim
atau bahkan bisa dikatakan sangatlah kurang. Kasus ini sangat miris, sebab sampai-sampai
anak juga dilibatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari misalnya menjadikan anak untuk
dapat berjualan, menjadi pemulung dan sebagainya guna memenuhi kebutuhannya.
Dimana diusianya yang masih perlu untuk belajar namun tergannggu dengan aktivitas
lainnya termasuk bekerja. Ini sungguh menggagu anak terutama dengan para teman
sebayanya, tentu secara emosional anak akan merasa minder, bahkan mungkin malu untuk
bergabung dengan teman lainnya. Hal ini tentu juga akan menghambat sosialisasi anak di
sekolah.
Selain keluarga juga timbul dari latar belakang lingkungan masyarakat siswa yang
menjadikan anak terpengaruh dengan kegiatan-kegiatan yang ada dilingkungannya. Berada
pada lingkungan masyarakat yang kurang memperhatikan masalah pendidikan atau mungkin
sangat acuh dengan persoalan pendidikan, maka anakpun cenderung terpengaruhi dengan
keadaan yang sedemikian itu.
Dari kontek inilah perlu dalam kesempatan ini diadakan pembahasan tentang solusi-
solusi menanggapi permasalahan yang terjadi seperti dalam diskripsi diatas. Mengingat
sangat mempengaruhi tentang bagaimana sosialisasi anak didik di sekolah. Sulitnya
sosialisasi anak didik disekolah itu tidak luput juga dari latar belakang keluarga dan
masyarakat juga. Dengan adanya masalah pada latar belakang seperti kontek di atas, maka
tentu proses sosialisasi kepada anak didik pun menjadi tergangnggu. Oleh karena itu makalah
ini diharapkan dapat menjawab dan memberikan solusi terbaik dan dapat diterapkan dalam
dunia pendidikan sekaligus dapat memberikan pengarahan kepada masyarakat dan para orang
tua dalam mengemban amanah dari Yang Maha Kuasa berupa titipan anak.
B. PEMBAHASAN
C. KESIMPULAN
Sosialisasi anak didik merupakan sebuah proses pembelajaran kepada anak didik yang
diberikan melalui proses pendidikan di sekolah dengan mengajarkan kepada siswa tentang
kebudayaan yang terjadi dilingkungan serta bagaiman senantiasa selalu bisa beradaptasi
dimanapun, dengan siapapun dan dalam situasi apapun. Dengan demikian sosialisasi anak
didik yang dilakukan di sekolah tidak luput dari dorongan keluarga. Keluarga merupak salah
satu komponen terdepan bagi para peserta didik, dengan pembentukan kararter yang
dilakukan didalam lingkungan keluarga, sacara langsung akan memudahkan para peserta
didik untuk mudah mengenali, memahami dan menghayati setiap perbedaan kebuayaan yang
terjadi di lingkungan sekolah.
Pada dasarnya poses sosialisasi anak dapat berlangsung melalui kelompok sosial/
masyarakat yang dapat terbentuk dari kelompok yang paling terdekat mulai dari keluarganya
terutama ayah dan ibu, teman sepermainan, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan
lingkungan masyarakat sekitar. Dalam proses inilah anak akan dapat memiliki perubahan,
tinggal bagaimana kebudayaaan atau kebiasaan yang terjadi dilingkungan terseebut.
Karena anak berasal dalam lingkungan keluarga dan keluargalah agen yang paling dekat,
khususnya ibu yang dikatan sebagai pendidikan yang pertama, maka pondasi-pondasi
pembentukan kepribadian untuk mengenalkan dengan sosial dapat diberikan lebih banyak
dilingkungan keluarga. Sehingga ketika anak sudah memasuki masa sekolah akan mudah
beradaptasi, memahami kejadian-kejadian yang terjadi dilingkungan sekolah. Dengan
demikian proses sosialisasi anak didik di sekolahpun akan berjalan dengan baik. Jadi intinya
para orang tua memang benar-benar harus mengetahui bagaimana bentuk kepribadian para
anak-anaknya. Untuk mengetahui hal tersebut perlu adanya para orang tua untuk mengetahui
kepribadian anak melalui pendekatan-pendekatan ataupun metode tertentu. Seperti reward
and punishment, didactic teaching dan yang lebih penting adalah pemberian contoh kepada
anak.
D. DAFTAR PUSTAKA
Idi, Abdullah, Etika Pendidikan (Keluarga, Sekolah dan Masyarakat, Jakarta: PT Raja Grafindo,
2015.
KBBI, Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, ed. 3, cet. 2, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Maulana, Rizki, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: CV Cahaya Agency.
Gunawan, Ary H., Sosiologi Pendidikan, cetakan ke-2, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Zaitun, Sosiologi Pendidikan, Pekanbaru: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2014.