Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

”Pengertian Dan Ruang Lingkup Hadits Tarbawi”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


AL-QUR’AN DAN HADITS TARBAWI
Dosen Pengampu : Samsul Hadi, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok IX


Eva Yana
Reylita Rahmawati
Vina Nabila
Saidatul Muawanah

PROGRAM STUDI MPI – PGMI - PIAUD


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AL-HIKMAH
BUMI AGUNG WAY KANAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami Panjatkan Kehadirat Allah SWT, Karena


berkat karuniaNya lah kami telah dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan
Makalah ini berdasarkan hasil analisis yang kami lakukan dari berbagai sumber
bacaan dan Penelitian lainnya.
Makalah ini diberi Judul ”Pengertian Dan Ruang Lingkup Hadits
Tarbawi” Dengan terselesainya penulisan Makalah ini, kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada ibu guru bidang studi Yang telah banyak memberikan
masukan kepada kami sehingga terselesainya Makalah ini., Serta kepada Orang
tua dan teman-teman yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam menyelesaikan Makalah ini.
Kami menyadari keterbatasan ilmu, Penelitian dan pengalaman dalam
membuat Makalah ini, oleh karena itu, Masukkan berupa saran dan kritikan yang
berguna sangat kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini dan semoga
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan juga para pembaca.

Pisang Baru, 08 Desember 2023

Kekompok IX

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Makalah ................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2
A. Pengertian Hadits Tarbawi ................................................................... 2
B. Ruang Lingkup Hadits Tarbawi ........................................................... 3
1. Anak Didik ..................................................................................... 3
2. Pendidik ......................................................................................... 4
3. Perbuatan Mendidik ....................................................................... 4
4. Materi Pendidikan Islam ................................................................ 5
5. Metode Pendidikan......................................................................... 5
6. Dasar Dan Tujuan Pendidikan ....................................................... 6
7. Sarana Dan Prasarana Pendidikan .................................................. 6
8. Evaluasi Pendidikan ....................................................................... 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 7
A. Kesimpulan .......................................................................................... 7
B. Saran ..................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di dalam sebuah kehidupan diperlukan adanya sebuah pendidikan.
Pendidikan adalah sebuah usaha dalam meningkatkat kemampuan seseorang,
pendidikan dibedakan menjadi beberapa macam yaitu pendidikan formal,
nonformal, dan informal. Pendidikian sebagai usaha membina dan
mengembangkan pribadi manusia, salah satu dari bagian pendidikan adalah
belajar. Belajar akan menjadikan adanya perubahan yang terjadi pada
perilaku, kognitif, dan ketrampilan. Pendidikan adalah suatu pembahasan
yang sangat penting. Di dalam agama Islam juga di ajarkan tentang
pentingnya pendidikan. Diantaranya sudah diterangkan dalam Al-Qur’an
maupun Hadits. Oleh karenanya pemakalah ingin memaparkan pembahasan
tentang hadits yang menjadi pedoman diadakannya sebuah pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Hadits Tarbawi ?
2. Apa Saja Ruang Lingkup Hadits Tarbawi ?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk Memahami Pengertian Hadits Tarbawi.
2. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Hadits Tarbawi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hadits Tarbawi


Ditinjau dari segi bahasa, lafadz Hadits berasal dari kata “ Hadatsa-
Yahdutsu – Hudutsun – Hadatsatun – Haaditsun - Mahdutsun “ yang
memiliki makna Baru, dekat, berita ataupun riwayat. Sedangkan menurut
istilah (Jumhuru’l-Muhadditsin) ialah sesuatu yang di sandarkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir) dan
yang sebagainya.1 Sedangkan “Tarbawi” adalah terjemahan dari bahasa
Arab, yaitu Rabba-Yurabbi-Tarbiyyatan. Yang bermakna pendidikan,
pengasuhan, dan pemeliharaan. Jadi yang dimaksud dengan Hadits Tarbawi
ialah Hadits yang membahas tentang pendidikan yang di ajarkan oleh
Rosululloh SAW.
Kata “Pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang dalam bahasa
Arabnya adalah “Tarbiyah”, dengan kata kerja “Rabba”. Kata “Pengajaran”
dalam bahasa arabnya adalah “ta’lim” dengan kata kerjanya adalah “Allama”.
Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa Arabnya “Tarbiyah wa ta’lim”.
Sedangkan pendidikan islam dalam bahasa Arabnya adalah ”Tarbiyah
Islamiyah”.2 Namun Islam memiliki konsep yang sangat universal tentang
sebuah pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan tidak hanya diartikan atau di
maknai sebagai tarbiyah, tetapi mencakup juga ta’lim dan ta’dib,
sebagaimana telah diajarkan oleh Rosululloh SAW. Pendidikan dalam Islam
tidak hanya mengacu pada transfer pengetahuan atau ilmu ke otak sebagai
simbol intelektualitas, namun juga melibatkan hati (spiritualitas) dan perilaku
(akhlak).3
Dengan adanya pendidikan seseorang akan mendapatkan sebuah nilai
dan juga ilmu, yang nantinya dengan nilai dan ilmu tersebut seseorang bisa

1
Fatshur Rahman, Ikhtisar Musthalahul Hadits, (Bandung: PT Alma’arif, 1974), hal. 20.
2
Zakiah Daradzat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 25.
3
Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: LkiS, 2009), hal. 89.

2
memahami dirinya sebagai seorang kholifah di bumi, yang ditugaskan oleh
Allah SWT untuk mengabdi kepada-Nya. Rosululloh pernah bersabda:

Terjemahan hadits:
“ Tuntutlah ilmu sekalipun ke negeri Cina.” (HR. Ibnu Adi dan Baihaqi).

Dari pernyataan Rosululloh tersebut jelaslah bahwa sebuah


pendidikan sangatlah penting. Ilmu tidak ada batasnya seperti halnya belajar
memahamipun tidak akan ada batasnya.4 Sampai kapanpun, belajar atau
menuntut ilmu adalah wajib. Rosululloh SAW. bersabda, “Tuntutlah ilmu
sejak buaian hingga liang lahat.” (HR. Bukhari). Tidak ada batas ataupun
ukuran usia dalam menuntut ilmu. Menuntut ilmu juga dihukumi wajib bagi
setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan, hal ini telah dijelaskan oleh
Rosululloh SAW dalam sebuah hadits yang berbunyi:

Terjemahan Hadits:
“ Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim
perempuan”. (H.R Ibnu Abdil Barr).

B. Ruang Lingkup Hadits Tarbawi


Pendidikan sebagai ladang dari ilmu memiliki beberapa ruang
lingkup, diantara ruang lingkupnya yaitu:5
1. Anak Didik
Anak didik merupakan unsur terpenting dalam sebuah pendidikan,
karena anak didik termasuk peran utama dalam pendidikan. Karena semua
upaya yang dilakukan dalam pendidikan adalah demi untuk mengarahkan
dan membimbing anak didik ke arah yang lebih baik.6

4
Ibid, hal. 170-171.
5
Ibid, hal. 175-176.
6
Ibid, hal. 179-180.

3
2. Pendidik
Pendidik atau guru merupakan ujung tombak dalam proses pendidikan
Islam. Proses pendidikan Islam tidak akan berhasil dengan baik tanpa
peran seorang pendidik atau guru.7 Dalam suatu hadits Rosululloh SAW
bersabda:

… :
( ‫ه طب ن‬ ) .
Terjemahan Hadits:
“ Hendaklah kamu ambil ilmu ini……….Orang alim (pendidik) dan
muta’allim (peserta didik) berserikat dalam pahala dan tidak ada manusia
yang lebih baik daripadanya.”

Dari hadits tersebut dijelaskan bahwa seorang guru dan peserta didik
adalah orang yang menempati posisi terbaik daripada yang lainnya.

3. Perbuatan Mendidik
Yang dimaksud perbuatan mendidik ialah seluruh kegiatan, tindakan,
dan sikap pendidik sewaktu menghadapi anak didiknya. Dalam perbuatan
mendidik ini sering disebut dengan tahzib. Adapun hadits tentang
perbuatan mendidik adalah:

: :
:
( ‫ه د‬ ). ‫نب‬
Terjemahan Hadits:
“ Dari Ali R.A Ia berkata: Rasululloh SAW bersabda: “ Didiklah anak-anak
kalian dengan tiga macam perkara yaitu mencintai Nabi kalian dan
keluarganya serta membaca Al-Qur’an, karena sesungguhnya orang yang
menjunjung tinggi Al-Qur’an akan berada di bawah lindungan Allah,

7
Mujammil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Malang: Erlangga, 2007), hal. 129

4
diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para Nabi dan
kekasihnya”.(H.R Ad-Dailami).

4. Materi Pendidikan Islam


Materi pendidikan yaitu bahan atau pengalaman-pengalaman belajar
yang disusun sedemikian rupa untuk disajikan kepada anak didik. Adapun
Hadits yang menerangkan tentang pentingnya materi pendidikan yaitu:

( ‫ه‬ ) ‫د‬
Terjemahan Hadits:
“Telah aku tinggalkan kepada kalian semua dua perkara yang jika kalian
berpegang teguh padanya maka tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu
kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya.” (HR. Hakim).

5. Metode Pendidikan
Metode yaitu cara yang dilakukan oleh pendidik dalam
menyampaikan materinya. Metode tersebut mencakup cara pengelolaan,
penyajian materi pendidikan agar materi tersebut dapat dengan mudah
diterima oleh anak didik.8 Dalam suatu hadits dijelaskan:

: :
‫ن‬ ‫ه‬ ) : ‫ن‬
(
Terjemahan Hadits:
“ Dari Ibnu Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Ilmu itu laksana
lemari (yang tertutup rapat) dan sebagai anak kunci pembukanya adalah
pertanyaan. Oleh karena itu, bertanyalah kalian, kerena sesungguhnya dalam
tanya jawab akan diberi pahala empat macam, yaitu penanya, orang yang
berilmu, pendengar dan orang yang mencintai mereka.” (Diriwayatkan oleh
Abu Mu’aim).

8
Ibid, hal. 185-186.

5
6. Dasar dan Tujuan Pendidikan
Dasar dan tujuan pendidikan Islam yaitu landasan yang menjadi
fundamen serta sumber dari segala kegiatan pendidikan, dalam hal ini
dasar atau sumber pendidikanlah yang akan membawa kemanakah anak
didik tersebut. Rosululloh SAW bersabda dalam sebuah hadits:

: : ‫ب‬
(....... ‫بخ ى‬ ‫ه‬ ). ‫ن‬ ‫د‬
Terjemahan Hadits:
“ Dari Ibnu Abbas R. A Ia berkata: Rasululloh SAW bersabda: “Barang
siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka dia akan difahamkan
dalam hal agama. Dan sesungguhnya ilmu itu dengan belajar” (HR.
Bukhori).

7. Sarana dan Prasarana Pendidikan


Tanpa sarana pendidikan, proses pendidikan akan mengalami
kesulitan yang sangat serius, bahkan bisa menggagalkan pendidikan.
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan dalam proses belajar mengajar, seperti gedung,
ruang kelas, meja, kursi, papan tulis, dll. Sedangkan prasarana ialah
fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pengajaran
seperti halaman dan parkiran.

8. Evaluasi Pendidikan
Evaluasi adalah pengadaan penilaian terhadap hasil belajar anak didik
di akhir pertemuan atau pembahasan. Evaluasi ini diadakan dengan tujuan
untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar selama proses pembelajaran.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hadits Tarbawi diambil dari kata hadits dan tarbawi. Hadits ialah
perkataan, perbuatan, maupun taqrir Nabi Muhammad SAW. sedangkan
Tarbawi bermakna pendidikan, pengasuhan, dan pemeliharaan. Jadi, Hadits
Tarbawi adalah sebuah hadits yang membahas tentang pendidikan yang
diajarkan oleh Rosululloh SAW.
Ruang lingkup Hadits Tarbawi yaitu diantaranya:
Anak didik, Pendidik, Perbuatan mendidik, Materi pendidikan islam, Metode
pendidikan, Dasar dan tujuan pendidikan, Sarana dan prasarana pendidikan
dan Evaluasi pendidikan.

B. Saran
Kami sebagai pembuat makalah bukanlah makhluk yang sempurna.
Apabila ada kalimat yang tidak berkenan pada tempatnya, kami berharap
kritik dan saran dari Bapak dosen dan dari mahasiwa/mahasiswi sekalian,
yang bersifat membangun agar kami bisa membuat makalah yang lebih baik
untuk selanjutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Rahman, Fatchur. Ikhtisar Musthalahul Hadits. Kota Bandung: PT Alma’arif.


Thn. 1974.
Daradzat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam. DKI Jakarta : Bumi Aksara.
Thn. 2008.
Roqib, Moh. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta : LkiS. Thn. 2009.
Qomar, Mujammil. Manajemen Pendidikan Islam. Kab. Malang : Erlangga.
Thn. 2007.
[1] Fatshur Rahman, Ikhtisar Musthalahul Hadits, (Bandung: PT Alma’arif,
1974), hal. 20.
[2] Zakiah Daradzat, Ilmu Pendidikan Islam, ( DKI Jakarta: Bumi Aksara,
2008 ), hal. 25.
[3] Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, ( Yogyakarta: LkiS, 2009 ), hal. 89.
[4] Ibid, hal. 170-171.
[5] Ibid, hal. 175-176.
[6] Ibid, hal. 179-180.
[7] Mujammil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, ( Kab. Malang : Erlangga,
2007 ), hal. 129
[8] Ibid, hal. 185-186.

Anda mungkin juga menyukai