Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN ELECTRICAL COMPONEN

914G WHEEL LOADER


INTERMEDIATE ELECTRIC SYSTEM

Nama KELOMPOK : Ahmad zaid fadil(17610015)


M. Rivaldy Ramadhan
Arjuna
M. Rapli H
Abdul razzaq
Jehanda fida N
Leo Delianto
Charlie bagus N
Aloysius Fernando
Alan anles naibaho

Semester : IIIa

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI TEKNIK ALAT BERAT
2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunia-Nya
jualah maka Laporan Praktek Starting System untuk Bidang Keahlian Fundamental Electric
System ini dapat terselesaikan.
Laporan Praktek Starting System merupakan laporan pelaksanaan praktek kerja lapangan
dibidang keahlian dasar Alat Berat dengan pelaksanaan bertempat di Workshop Program Studi
Teknik Alat Berat dengan bimbingan Dosen-Dosen Pendamping. Sementara untuk Laporan ini
khusus Bidang Keahlian Fundamental Electric System pada Alat berat.
Dalam laporan ini akan dilaporkan pelaksanaan Praktek Starting System beberapa sub
bidang keahlian dari bidang keahlian Fundamental Electric System pada Alat Berat. Job yang
mengenai Fundamental Electric System yaitu electrical schematic, starting system, Charging
System, dan yang terakhir MIM. Adapun Praktek Lapangan untuk semua sub bidang keahlian
Fundamental Electric System pada Alat Berat ini dilaksanakan untuk unit Excavator 320D 2.
Buku Laporan ini disadari masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
selanjutnya.
Akhirnya penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sangat
membantu penyusun dalam menyelesaikan buku Laporan Praktek Starting System ini, terutama
Dosen Pembimbing Electric yang banyak memberikan masukan untuk pengayaan materi
melalui Service Information System (SIS) agar lebih sesuai dengan tuntutan dunia industri di
bidang Alat Berat.
Semoga buku Laporan Praktek Starting System di Bidang Keahlian Fundamental Electric
System pada Alat Berat ini dapat bermanfaat bagi penyebaran dan pengembangan ilmu
pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan Alat Berat.
Samarinda, 14 Oktober 2018

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Sampul………………………………………………………………………………………………………….. i

Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………. ii

Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………….. iii

Bab I pendahuluan………………………………………………………………………………………… 1

1.1.latar belakang…………………………………………………………………………………. 1

1.2. tujuan penulisan laporan……………………………………………………………….. 1

1.3.Manfaat………………………………………………………………………………………….. 1

Bab II pembahasaan……………………………………………………………………………………… 2

a. Sender……………………………….………………………………………………………………. 2

b. MagneticFrequency Sensor……………………………………………………………….. 3

c. Pengetesan Switch…………………………………………………………………………….. 4

Bab III penutup……………………………………………………………………………………………… 5

a. kesimpulan………………………………………………………………………………………… 5

b. saran…………………………………………………………………………………………………. 5

Lampiran……………………………………………………………………………………………………….. 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka menambah wawasan sekaligus memantapkan kualitas dan kemampuan
mahasiswa, maka dalam perihal ini membekali kelompok praktek dengan keterampilan dan
pengetahuan secara mendidik dengan turun langsung ke Workshop. Dalam kegiatan diharapkan
wawasan pengetahuan serta kemampuan mahasiswa dalam bidang Teknik Alat Berat akan lebih
bertambah, sehingga pada akhirnya dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan terutama di bidang Alat Berat.

Pembuatan laporan ini dibuat agar dapat memenuhi kriteria nilai pada mata kuliah
khususnya pada electrical system. Dan sebagai pembelajaran agar dapat mengetahui seberapa
kemampuan kami pada electrical system khususnya pada electrical komponen.

1.2 Tujuan Penulisan Laporan

Adapun tujuan Praktek electrical componen ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan memahami rangkuman yang mahasiswa lakukan selama praktek
di Workshop.
2. Untuk mengetahui dan memahami komponen-komponen dalam Electrical System
khususnya electrical component pada unit 914G Wheel Loader
3. Untuk mengetahui kegiatan mahasiswa selama praktek kerja di Workshop.

1.3 Manfaaat

Adapun manfaat praktek yang dilakukan adalah sebagai berikut


1. Dapat memahami monitoring system beserta fungsi fungsi menu pada display mode
maupun konstruksi komponen motor starting.

2. Dapat melakukan troubleshot ketika terjadi masalah pada saat mau menghidupkan
engine.

3. Dapat mengetahui dari schematic electrical component .


BAB II

PEMBAHASAN

a. Sender

Jenis sender Nilai(OHM) Keterangan

1. Coolant
4.8 OHM
Sender

2. Fuel
31.7 Ohm
Sender
b. Magnetic Frequency Sensor

Nilai tegangan yang terbaca saat diukur


tegangan AC speed Sensor signal saat low
Idle : 14.70
Langkah-langkah pengukuran.
a. cari letak sensor di scematik
b. hubungkan dengan DMM dan pastikan
positive bertemu dengan positive
c. putar selector DMM ke posisi volt AC
d. runningkan engine pada low idle
e. baca tegangan yang muncu pada layar
Dmm

Nilai tegangan yang terbaca saat diuukur


tegangan AC speed Sensor signal saat High
Idle : 15.66
Langkah-langkah pengukuran.
a. cari letak sensor di scematik
b. hubungkan dengan DMM dan pastikan
positive bertemu dengan positive
c. putar selector DMM ke posisi volt AC
d. runningkan engine pada High Idle
e. baca tegangan yang muncu pada layar
Dmm
c. Pengetesan Switch

1. Pengetesan switch sensor Fuel


a. Low idle : 19.6 V
b. High idle: 20.00 V

2. switch Colf Start Temp

a. Low Idle : 2.8 V

b. High Idle: 0.9 V


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah saya mengamati kembali semua yang kami tulis dalam laporan,maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :

1. Praktek Electrical componen sangat berguna bagi mahasiswa untuk menambah


pandangan wawasan, pengetahuan dan pengalaman kera serta keterampilan yang nyata
dalam dunia kerja.
2. Dengan adanya praktek electrical system di Workshop, maka mahasiwa akan terlatih
sehingga apabila terjun didunia kerja tidak bingung lagi ketika disuruh mengetes
sesnsor..
3. Dengan praktek electrical komponen di Workshop mahasiswa diharapkan cara
berfikirnya dapat lebih uas mengenai kegiatan atau pekerjaan dalam bidang
intermediate Electrical System serta dapat bersikap lebih dewasa dan mandiri.
4. Dengan program praktek kerja di Workshop diharapkan mahasiswa dapat
mengembangkan pengetahuan yang di peroleh oleh dunia kerja dan selanjutnya di
terapkan dalam kehidupan dan dapat menjadi bekal dalam menghadapi era globalisasi
yang menuntut setiap dunia usaha memiliki SDM yang tinggi yang mampu bersaing
dengan asing dan Negara lain.
5. Program pelaksaan praktek di Workshop sangat tepat bagi mahasiswa untuk menambah
pengalaman dan keterampilan kerja di bidang Teknik Mekanik Alat Berat khususnya.

3.2 Saran
Untuk mendukung terlaksananya praktek electrical kompone di bidang
intermediate Electrical System yang akan dating, maka dengan ini penulis memberikan
saran yang sekiranya dapat di pertimbangkan.
1. Saran untuk Prodi Alat Berat bahan prakteknya di perbanyak berbagai type agar
mahasiswa dapat bekerja mandiri, agar terlatih apabila di dunia ndustry kerja.

2. Patuhilah peraturan yang telah dibuat oleh Kepala Workshop Alat Berat.
3. Bertanggung jawablah sepenuhnya pada pekerjaan yang di lakukan sehingga
pekerjaan selesai.

Lampiran
1. form Praktek

KEGIATAN PRAKTEK 4 : PENGUJIAN ELECTRONIC COMPONENT

Nama :ahmad zaidfadil NIM :17610015

Kelompok : Tanggal :8 okt 2018

PENGETESAN RESISTIVE TEMPERATURE SENDER


Tujuan

Sediakan sebuah training aid, digital multimeter dan pemanas, ukur nilai tahanan dari
temperature sender dengan temperature yang berbeda. Kegiatan ini bertujuan untuk
memahami hubungan antara perubahan temperature dan perubahan nilai tahanan pada
temperature sender yang digunakan pada Caterpillar Electronic System.

Peralatan

 Digital multimeter
 Pemanas
 Temperature sender

Petunjuk

Gunakan temperature sender dan peralatan yang disediakan, lakukan pengukuran, catat
hasilnya dan jawab pertanyan-pertanyaan berikut.

Catatan :

Berhati-hatilah, pemberian panas hanya pada temperature sender. Jangan memasnaskan


pemegang atau komponen lain serta memberikan panas yang berlebihan pada sender .

 Langkah 1 : Gunakan multimeter untuk mengukur nilai tahanan sender dari TP1
dan TP2. o Berapa nilai tahanan sender saat berada pada temperature
ruangan?
1. coolant Sender : 4.8 OHM
2. Fuel sender : 31.79 OHM

 Langkah 2 : Gunakan pemanas untuk memanaskan sender dan ukur nilai tahanannya
dari TP1 & TP2.
o Apakah nilai tahanan naik atau turun saat sender dipanaskan?
Not available

 Langkah 3 : Lepaskan pemanas, dan teruskan pengukuran nilai tahanan temperature


sender dari TP1 & TP2.
o Apakah nilai tahanan naik atau turun saat sender mulai dingin?

Not available

Jawablah pertanyaan berikut:

1. Apakah sinyal temperature yang ditunjukkan menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah
saat body sender memiliki koneksi yang kurang bagus dengan ground machine?
Not available

2. Apakah sinyal temperature yang ditunjukkan menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah
saat kabel sinyal short pada ground machine dalam harnes?
Not available
PENGETESAN MAGNETIC FREQUENCY SENSOR

Tujuan

Sediakan sebuah engine/machine yang dilengkapi dengan magnetic pick-up frequency


sensor, digital multimeter dan electrical schematic, lakukan pengetesan dan jawab
pertanyaan yang diberikan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada
siswa tentang cara melakukan pengetesan pada magnetic pick-up frequency sensor.

Peralatan

 Engine dengan magnetic pick-up frequency sensor (atau training aid sejenis)
 Electrical schematic
 Digital multimeter beserta probe cable
 Scopemeter Fluke 123

Petunjuk

Carilah lokasi speed sensor pada engine/machine. Pastikan signal yang dibangkitkan oleh
speed sensor dapat diamati dengan jelas. Siswa harus menggunakan schematic sebagai
acuan untuk mencari lokasi komponen.
 Langkah 1 : Masukkan kabel probe pada konektor magnetic speed pick up dan
pastikan terhubung dengan baik.

 Langkah 2 : Saat engine hidup, speed sensor akan mengeluarkan sinyal, lakukan
pengetesan berikut saat konektor speed sensor tetap terhubung dengan
harness dan catat hasilnya.

o Ukur tegangan AC output speed sensor signal saat low idle.

14.70 V

o Ukur tegangan AC output speed sensor signal saat high idle.

15.66

o Ukur frekuensi output speed sensor saat low idle.

o Ukur frekuensi output speed sensor saat high idle.

 Langkah 3 : Saat engine mati, lepas konektor speed sensor yang terhubung ke hasrness.
 Langkah 4 : Ukur dan catat nilai tahanan speed sensor dari Pin 1
dan Pin 2. o Apakah nilai tersebut sesuai dengan
spesifiksai?

 Langkah 5 : Biarkan konektor speed sensor tetap dalam keadaan terlepas dari
harness. Ulangi pengetesan pada langkah 2 dengan kondisi yang sama
dan catat hasilnya.

o Ukur tegangan AC output speed sensor signal saat low idle.

14.70 V

o Ukur tegangan AC output speed sensor signal saat high idle.

15.66 V

o Ukur frekuensi output speed sensor saat low idle.

o Ukur frekuensi output speed sensor saat high idle.

Jawablah pertanyaan berikut:

1. Pada langkah yang ke-2, apakah voltage level output dari speed sensor sinyal berubah
secara signifikan dari low idle ke high idle?
Tidak juga

2. Pada langkah yang ke-2, apakah frekuensi output dari speed sensor sinyal berubah dari
low idle ke high idle?
3. Pada langkah yang ke-5, apakah voltage level output dari speed sensor sinyal berubah
secara signifikan dari low idle ke high idle?

4. Pada langkah yang ke-5, apakah hasil frekuensi yang dicatat berbeda dengan hasil
pengukuran pada langkah ke 2?
PENGETESAN SENSOR DAN PULL-UP VOLTAGE

A C

Tujuan

Sediakan sebuah engine/machine electronic, yang dilengkapi dengan berbagai macam


sensor analog dan digital, digital multimeter, T breakout dan electrical schematic, lakukan
pengukuran pada sensor. Kegiatan ini bertujuan untuk belajar mengidentifikasi sensor dan
memberikan pemahaman pada siswa tentang karakteristik serta cara melakukan
pemeriksaan pada sensor.

Peralatan

 Electronic engine dengan berbagai sensor (atau training aid sejenis simulator)
 Electrical schematic
 Digital multimeter beserta
 Probe cable
 Scopemeter Fluke 123
 T-Breakout
Petunjuk

Identifikasi jenis-jenis sensor yang terpasang pada engine. Lakukan pengukuran tegangan
suplai, signal dan pull-up pada sensor. Siswa harus menggunakan schematic sebagai
acuan untuk mencari lokasi sensor dan memastikan sensor tersebut benar.

 Pengukuran Suplai
Pastikan konektor pada sensor telah sambung dengan T-Breakout seperti gambar
dibawah. Lakukan pengukuran tegangan suplai dari Pin A dan Pin B pada kondisi key
start swicth ON, kondisi low idle dan high idle. Amati dan catat hasil pengukuran pada
lembar yang disediakan.

 Pengukuran Signal
Pastikan konektor pada sensor telah sambung dengan T-Breakout seperti gambar
dibawah. Lakukan pengukuran output signal dari Pin B dan Pin C pada kondisi key start
swicth ON, kondisi low idle dan high idle. Amati dan catat hasil pengukuran pada lembar
yang disediakan.

 Pengukuran Pull-Up Voltage


Masih dalam kondisi sebelumnya T-Breaker terap terpasang, lepas konektor yang
menuju ke sensor. Lakukan pengukuran tegangan dari Pin B dan Pin C pada konektor
yang menuju ke ECM, pada kondisi key start swicth ON, kondisi low idle dan high idle.
Amati dan catat hasil pengukuran pada lembar yang disediakan.

 Dari hasil pengukuran tersebut, tentukan sensor yang termasuk analog dan sensor
yang digital berdasarkan karakteristik masing-masing sensor.
NOT AVALIABLE
2.MAIN STEP, JSA, CC

Anda mungkin juga menyukai