Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOKS REVIEW

CRITICAL BOOKS REVIEW MK. Perkembangan peserta didik

Prodi S1 Pendidikan kepelatihan


olahraga. Fakultas Ilmu keolahragaan

SKOR NILAI :

NAMA MAHASISWA : SARAH YEMIMAH MANURUNG

NIM : 6233121089

DOSEN PENGAMPU : Dr.Winara S,Si.M,Pd

MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyusun
dan menyelesaikan laporan “CRITICAL BOOKS REVIEW” (CBR) tepat pada
waktunya.

Pada laporan ini saya telah merivew dua buku dengan judul
PERKEMBANGAN PERSERTA DIDIK . Sebelumnya saya ucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan ini.

Dalam penulisan laporan ini, saya menyadari masih banyak kesalahan yang
menyebabkan ketidak sempurnaan pada laporan ini. Oleh karena itu saya harap dosen
pengampu dapat memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan laporan ini. Dan
semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat diterima serta dinilai oleh
dosen pengampu.

Medan, 5 Desember 2023

Penulis

Sarah yemimah manurung

NIM:6233121089

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR 4
1.2 Tujuan Penulisan 4
1.3 Manfaat 4
1.4 Identitas Buku 5
BAB II RINGKASAN ISI BUKU 6
2.1 Bab 1
KARAKTERISTIK DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU
2.2 Bab 2 6
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA
2.3 Bab 3 8
PERKEMBANGAN FISIK
2.4 Bab 4 9
PERKEMBANGAN INTELEK, SOSIAL,DAN BAHASA
2.5 Bab 5 10
PERKEMBANGAN EFEKTIF
2.6 Bab 6 11
TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKE
LUARGA
2.7 Bab 7 12
PENYESUAIAN DIRI REMAJA
BAB III PEMBAHASAN 13
3.1 Pembahasan Isi Buku 13
3.2 Kekurangan dan Kelebihan Buku Utama 13
3.3 Kekurangan dan Kelebihan Buku Pembanding 13
BAB IV PENUTUP 14
4.1 Kesimpulan 14
4.2 SARAN 14
14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR

Mengkritik sebuah buku adalah salah satu tuntutan kegiatan belajar bagi
mahasiswa di perguruan tinggi Universitas Negeri Medan. Critical Book Report
merupakan suatu kegiatan yang bukan hanya mengkritik sebuah buku, akan tetapi
mahasiswa juga diharapkan mampu untuk menambah wawasan dan kajian
keilmuannya dari buku yang di kritiknya. Berangkat dari hal tersebut, dalam Critical
Book Report ini berisikan mengenai hasil rangkuman, kritik, kelebihan dan
kelemahan, kesimpulan, serta saran.

Buku pegangan yang berjudul “Filsafat Pendidikan dan Filsafat Ilmu akan
dibahas secara lebih jelas di dalam critical book report ini.

1.2 TUJUAN

Critical Books Report ini bertujuan :

1. Memberitahu pembaca apa tujuan dari isi buku


2. Mendapatkan pengetahuan baru yang berasal dari isi buku tersebut.
3. Dapat mengkritik buku.

1.3 MANFAAT

Manfaat dari Critical Books Report ialah :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan


2. Untuk menambah wasawan atau pengetahuan tentang strategi dalam proses
belajar mengajar

4
1.4 IDENTITAS BUKU

● Buku Utama

Judul Buku Perkembangan peserta didik

Pengarang Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung Hartono

Penerbit PT RINEKA CIPTA, Jakarta Kompleks Perkantoran Mitra Mataram

Tahun Terbit 2013

Jumlah halaman 245 halaman

Kota Terbit Mataram

ISBN 978-979-518-826-1

● Buku Pembanding

Judul Buku Perkembangan peserta didik

Pengarang Drs.kemali syarif,M.Pd.

Penerbit UNIMED PRESS

Tahun Terbit 2017

Cetakan Kelima

Kota Terbit Medan

ISBN 978-602-7938-39-7

5
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Buku Utama

A. BAB I : KARAKTERISTIK DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU


Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi utuh, pilah, tunggal, dan
khas. Ia sebagai subjek yang merupakan satu kesatuan psiko-fisik dengan berbagai ke
mampuanya untuk berhubungan dengan lingkungan, dengan sesama, dan dengan tuha
n yang menciptakannya. Manusia terus menerus mengalami pertumbuhan fisik dan pe
rkembangan psikis. Pertumbuhan perkembangan tersebut dialami semenjak manusia
masihdalamkandungan.

Kelahiran merupakan satu fase pertumbuhan fisik secara lengkap, yang ditandai setiap
organ atau bagian tubuh telah mampu berfungsi. Pertumbuhan dan perkembangan ma
nusia dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain keturunan, sosial ekonomi, sosial ku
lturasi, kesehatan, dan latar belakang kehidupan keluarga.
Pertumbuhan fisik lebih lanjut berlangsung sejak bayi lahir, dan masing-masing organ
mencapai tingkat kematangan dan mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Kema
tangan pertumbuhan fisik yang ditandai oleh berfungsinya masing-masing organ, berp
engaruh terhadap perkembangan non fisik, seperti berfikir, bahasa, sosial, emosi, dan
pengelaman terhadap nilai, norma dan moral.

B. BAB II : PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA


Manusia senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah
perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik y
ang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu.

Pertumbuhan fisik di pengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor nutrisi yang te
lah terasa sejak bayi belum lahir dan sesudah lahir, faktor perawatan yang menyangku
t perawatan fisik maupun psikis seperti kasih sayang atau cinta kasih.

Perkembangan merupakan proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu se


bagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain perke
mbangan merupakan perubahan fungsional yang dipengaruhi oleh pencapaian tungkat
kematangan fisik.
Proses pertumbuhan di tandai oleh perubahan menuju kesempurnaan struktur dan bent
uk tubuh secara ideal. Perubahan-perubahan yang dimaksud dapat berbentuk perubaha
6
n ukuran dan perbandingan, penggantian hal-hal yang lama dan memperoleh yang bar
u untuk lebih dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Secara keseluruhan akan me
nentukan perbandingan ideal tentang struktur tubuh manusia.
Proses pertumbuhan pada saatnya akan mencapai tingkat kematangan dan dengan de
mikian akan berpengaruh terhadap perkembangan sosio-psikologis, seperti kemampua
n berfikir, kemampuan berbahasa, kemampuan bersosialisasi, dan kemampuan menge
ndalikan emosi.
Semua proses pertumbuhan dan perkembanagn akan berjalan dengan irama dan ritme
yang teratur, sehingga dapat diidentifikasi menurut dan mengikuti hukum-hukum pert
umbuhan dan perkembangan yang dapat dipercaya (moton).
Hukum pertumbuhan antara lain adalah hukum ceppholocoudal yang artinya pertumb
uhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki dan hukumProximodistal yang artinya pert
umbuhan fisikberpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi.
Hukum perkembangan menyatakan bahwa perkembanagan ke maupuan sosio-psikolo
gi berawal dari hal-hal yang umum menuju ke hal-hal yang khusus. Perkembangan se
cara keseluruhan mengikuti periodisasi yang teratur, yang dari masa pre-natal, masa b
ayi, masa anak-anak, masa anak sekolah, remaja, dewasa, dan masa tua. Penahapan pe
rkembangan ini mengikuti tahap perkembangan kemampuan kemampuan fungsi fisik.
Masa remaja dalah masa yang khusus, penuh gejolak karena pada pertumbuhan fisik t
erjadi ketidak seimbangan. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan berfikir, bahas
a, emosi, dan sosial anak. Gejala onani atau masturbasi timbul karena rangsangan kem
atangan seksual dan dorongan untuk mendapatkan kepuasan, yang di lain pihak merup
akan tindakan untuk menghindari larangan norma sosial dan hukum.
Makna remaja banyak diartikan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, baik hukum, a
hli psikologi, maupun pandangan masyarakat yang mengaitkan dengan sistem budaya
nya. Secara umum anak dikaitkan mencapai masa remaja ditandai oleh kematangan fu
ngsi seksual (pada wanita setiap bulan mengeluarkan sel telur dari indung telurnya da
n bagi para pria setiap kali mimpi/mengeluarkan air mani) dan muncul tanda-tanda kel
amin skunder.
Kebutuhan dibedakan atas kebutuhan primer dan kebutuhan skunder. Menurut Freud,
dorongan yang paling menetukan munculnya kebutuhan adalah dorongan seksual, seh
ingga setiap dorongan untuk bertingkah laku senantiasa ada kaitannya dengan upaya u
ntuk mencapai kenikmatan atau kepuasan seksual. Menurut Erickson dorongan primer
itu pada dasarnya berkaitan dengan kepentingan bersosialisasi pandangan Erickson ini
sejalan dengan pandangan Rogers. Kebutuhan normatif adalah sejenis kebutuhan yang
berkaitan dengan kebutuhan mengembangkan diri yang disesuaikan dengan kondisi k
ehidupan sekarang dan diamsa depan.

7
Prilaku manusia disebabkan oleh dorong-dorong atau motif. Motif inilah yang mendor
ong individu sehingga muncul berbagai kebutuhan mislanya kebutuhan untuk memper
tahankan diri dan kebutuhan untuk mengembangkan diri. Kebutuhan untuk berfasilita
s dengan sesama dan kebutuhan untuk berpartisipasi merupakan kebutuhan-kebutuhan
dasar manusia setelah mencapai jenjang remaja. Hal ini sejalan dengan pandapat Roge
rs dan Erickson.

BAB III : PERTUMBUHAN FISIK


Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan geja
la primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangku
t bertambah nya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga melipu
ti perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua. Baik pada remaja l
aiki-laki maupun wanita, perubahan fisik tersebut mengikuti urutan-urutan tertentu.
Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pitutari dan kelenjar h
ypothalamus. Kedua kelenjar itu masing-masing menyebabkan terjadinya pertumbuha
n ukuran tubuh dan merangsang aktivitas serta pertumbuhan ukuran tubuh dan meran
gsang aktivitas serta pertumbuhan alat kelamin utama dan kedua pada remaja. Kelenja
r pituitari yang terletak di dasar otak mengeluarkan dua macam hormon, yaitu hormon
pertumbuhan dan hormon gonadotropik yang berfungsi mengaktifkan kelenjar kelami
n. Pertumbuhan fisik yang tepat akan dapat dicapai apabila terjadi keseimbangan kerja
kelenjar pitutiri dan gonadotropik.
Pertumbuhan fisik remaja ditandai oleh 1).perubahan ukuran tubuh, yang selama masa
remaja pertumbuhan tinggi badan bertambah 25 persen dan berat badan bertambah se
kitar 200 persen atau dua kali lipat; 2).proporsi tubuh yang kurang proporsional; 3).cir
i kelamin utama, yaitu kematangan fungsi alat kelamin utama pada wanita mengalami
menstruasi pertama dan pada laki-laki mengalami “mimpi pertama”; dan 4). Ciri kela
min kedua seperti oinggul melebar dan mencuatnya puting pada susu pada wanita dan
tumbuhnya kumis dan jenggot serta bulu disekitar kelamin, dan membesarnya jakun p
ada laki-laki.
Pertumbuhan fisik mempengaruhi oerkembangan tingkah laku remaja, yang hal ini ta
mpak pada prilaku yang canggung dan proses penyesuaian diri remaja, isolasi dari per
gaulan, prilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta “melawan” ke
wenangan dan semacamnya.
Remaja yang memperhatikan kelompok sebaya perlu mendapatkan perhatian dari para
pendidik dalam proses pendidikan. Kegiatan seperti dorongan untuk belajar kelompok,
pembentukan kelompok olah raga, kegiatan pramkuka, dan pembiasaan hidup sehat p

8
erlu dikembangkan. Di sekolah, kegiatan kokurikule dan ekstrakulikuler perlu diselen
ggarakan secara terprogram.

BAB IV : PERKEMBANGAN INTELEK, SOSIAL, DAN BAHASA


Intelek adalah kecakapan mental, yang menggambarkan kemampuan berfikir,. Banya
k definisi tentang intelegensi namun makane intelgensi dapat diartikan sebagai kema
mpuan seseorang dalam berfikir dan bertindak. Kemampuan berpikir atau intelegensi
diukur dengan tes intelegensi. Tes intelegensi yang terkenal adalah tes Beint-Simon.
Hasil intelegensi dinyatakan dalam bentuk nilai IQ, dan hal itu banyak gunanya karen
a tingkat intelegensi berpengaruh terhadap banyak aspek.
Kemampuan berfikir terhadap tingkah laku. Seseorang yang berkemampuan berfikir ti
nggi akan cekatan dan cepat dalam bertindak, terutama dalam menghadapi masalah. H
al ini akan berakibat pada pembentukan sikap mandiri. Sebaiknya seseorang yang ber
kemampuan berfikir kurang akan lebih bersifat tergantung.
Ciri-ciri pokok dalam perkembangan intelek remaja (yang telah berada pada tingkat b
erfikir operesional-formal)dapat disebutkan sebagai berfikir deduktif-hipotesis dan be
rfikir kombinatoris.

Perkembangan intelegensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pengalaman b


elajar termasuk berbagai bentuk latihan, lingkungan, terutama kondisi lingkungan kel
uarga. Oleh karena itu terdapat perbedaan kemampuan dan irama perkembangan inteli
gensi individu. Secara umum dapat dikenal pengelompokan individu berdasarkan ting
kat kecerdasan dalam beberapa tingkat atau jenjang: kelompok anak berkelainan ment
al, kelompok anak bodoh, anak normal, anak pandai, anak cerdas, dan anak istemewa
(jenius).
Perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia sehubun
gan dengan meningktanya kebutuhan hidup manusia. Perhatian remaja mulai tertuju p
ada pergaulan di dalam masyarakat dan ia (mereka) membentuk pemhaman tentang n
orma kehidupan yang kompleks. Pergaulan remaja banyak di wujudkan dalam bentuk
kehidupan kelompok terutama kelompok sebaya dan sejenis. Perkembangan sosial an
ak reamaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni: kondisi keluarga, kematangan an
ak, status sosial ekonomi keluarga, pendidikan, dan kapasitas mental terutama intelek
dan emosi.

BAB V : Perkembangan Efektif


Emosi adalah wahana efektif yang kuat dan di tandai oleh perubahan-perubahan fisik.
Pola emosi remaja sama dengan pola emosi masa kanak-kanak. Jenis emosi yang seca
ra normal dialami antara lain: cinta, gembira, marah, takut, cemas, dan sedih. Perbeda

9
annya terletak pada rangsangan yang membangkitkan emosi dan derajatnya, serta pen
gendalian remaja terhadap ungkapan emosi mereka. Beihler membedakan ciri-ciri per
kembangan emosi remaja dalam rentang waktu usia 12-15 tahun dan 15-18 tahun.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi emosi antara lain; kematangan dan belajar
serta kondisi-kondisi kehidupan atau kultur. Emosi mempengaruhi tingkah laku, misal
nya rasa takut menyebabkan seseorang gemetar, sulit bicara, membolos, dan sebagain
ya. Ada perbedaan individu dalam perkembangan emosi yang sebagian disebabkan ol
eh keadaan fisik, taraf kemampuan intlektual, dan kondisi lingkungan. Dalam kaitann
ya dengan penyelenggara pendidikan, guru dapat melakukan beberapa upaya dalam p
engembangan emosi remaja misalnya: kosisten dalam pengelolaan kelas, mendorong
anak beri, pengelolaan diskusi kelas dengan baik, mencoba memahami remaja, dan m
embantu siswa untuk berprestasi.
Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat atau prinsi
p-prinsip hidup yang menjadi pegangan seseorang dalam hidupnya, baik sebagai priba
di maupun sebagai warga negara. Sedangkan moral adalah ajaran tentang baik, buruk
perbuatan dan kelakuan, akhlak dan sebagainya. Sikap adalah kesediaan bereaksi indi
vidu terhadap sesuatu hal. Ketertarikan antara lain, moral dan sikap tampak dalam pen
galaman nilai-nilai. Pengenalan, penghayatan terhadap nilai-nilai, berdasarkan moral
yang dimiliki akan terbentuk sikap dan diwujudkan dalam tingkah laku yang mencer
minkan nilai-nilai yang dianut.
Tingkat perkembangan pasca-konvensionalharus dicapai oleh remaja. Menjadi remaja
berarti mngerti nilai-nilai, yang berarti tidak memperoleh pengertian saja tetapi juga d
apat menjalankanya/mengamalkannya. Orang tua dalah penting lain disekitar remaja
mempengaruhi perkembangan nilai, moral, dan sikap. Menurut Kohlberg, di samping
interaksi sosial, faktor anak ikut berperan dalam perkembangan moral. Terjadi perbed
aan individual dalam perkembangan nilai, moral, dan sikap, sesuai dengan umur, fakt
or kebudayaan, dan tingkat pemahamannya.

BAB VI : Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi, Pendidikan dan Karier, da


n Kehidupan Berkeluarga

Kebututuhan seorang individu muncul karena pertumbuhan dan perkembang


an psiko fisisnya. Dorongan (motif) merupakan faktor utama munculnya kebutuhan d

10
an dorongan tersebut secara alami (asli) maupun karena proses belajar akan mendoron
g seseorang individu untuk bertingkah laku memenuhi kebutuhan.
Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhannya, seorang remaja banyak menghadapi ma
salah, antara lain adalah : kondisi yang amat berbeda antara masa anak-anak dan masa
remaja/dewasa, norma yang amat berbeda karena pengaruh perkembangan zaman dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan, kesulitan dalam menilai
kemampuan dirinya dibandingkan dengan permasalahan yang dihadapi, dan kesulitan
dalam penyesuain diri dengan berbagai kondisi masyartakat yang amat kompleks.
Menjalani perkembangan bagi remaja tidak lain adalah melaksanakan tugas-tugas, yai
tu mempersiapkan dirinya untuk dapat diterima sebagai individu yang mampu berdiri
sendiri di dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat.
Tugas-tugas itu meliputi tugas kehidupan pribadi, tugas dalam kehidupan sosial, dan t
ugas kehidupan keluarga. Dalam menjalankan tugas-tugas tersebut laki-laki berbeda d
engan wanita, baik mengenai tugas dalam perkembangan fisik maupun dalam perkem
bangan psiko fisis.
Remaja laki-laki berupaya untuk mencapai posisi prestasi akademik dan altetik (bidan
g olah raga), sebaiknya bagi remaja wanita brupaya untuk menjadi “seorang wanita” y
ang baik. Upaya menjadi wanita yang baik itu diartikan sebagai “wanita yang dikenal
baik” di mata laki-laki, sebagaimana “diharapkan oleh laki-laki”. Wanita oerlu menja
di gadis yang “manis”, tidak terlalu hebat di dalam bidang akademik, tidak terlalu ban
yak bicara di dalam kelas, tetapi harus menjadi wanita yang sportif di hadapan seoran
g laki-laki.
Hampir setiap pemuda (laki-laki atau wanita) mempunyai dua tujuan utama, pertama
menunjukkan jenis pekerjaan yang sesuai dan, kedua menikah dan membangung ruma
h tangga (keluarga).
Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan sosial kema
syarakatan perlu dilakukan. Dalam hal ini perlu dilakukan pendidikan prakrtis melalui
organisasi pemuda, pertemuan dengan orang tua secara periodik, dan pemantapan pen
didikan agama baik di dalam maupun di luar sekolah.

BAB VII : Penyesuaian Diri Remaja


Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri, mak
a penyesuain diri terhadap lingkungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan memer
lukan proses yang cukup unik. Penyesuaian diri dapat diartikan adaptasi, konformitas,
penguasaan, dan kematangan emosional. Proses penyesuaian diri tertuju pada pencapa

11
ian keharmonisan antara konflik internal dan eksternal anak sering menimbulkan konf
lik, tekanan, frustasi, dan berbagai macam prilaku untuk membebaskan diri dari keteg
angan.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Perbandingan antara Kedua Buku
Dalam hal ini, buku pembanding yang digunakan adalah buku Perkembangan Peser
ta Didik yang disusun oleh Dra.Kemali Syarif, M.Pd terbitan dari UNIMED PRESS. I
si dari buku pembanding ini memuat sembilan bab. Isi dari buku pembanding tidak ja
uh berbeda dengan isi buku kritikan. Hanya saja, sedikit perbedaan dalam hal kedala
man pembahasan suatu materi. Pembahasan materi pada buku kritikan disajikan secar
a lebih mendetail dibandingkan dengan buku pembanding, misalnya pada buku kritika
n, Perkembangan Efektif, dan Perkembangan Bahasa dibahas khusus dalam satu bab,
sementara dalam buku pembanding hanya dibahas sebatas subbab saja. Artinya, penje
lasan materi pada buku kritikan disajikan dengan sangat mendalam dibandingkan den
gan buku pembanding.

Penulisan dari kedua buku ini sudah cukup bagus karena masing-masing buku disusun
secara sistematika yang baik sehingga pembaca dengan mudah dapat memahami isi d
an makna dari buku tersebut.

3.2. KELEBIHAN
Buku Perkembangan Peserta Didik karya Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung
Hartono ini mempunyai kelebihan diantaranya sebagai berikut :
• Materi dijelaskan dengan sangat mendetail hingga sampai ke penerapannya dalam k
ehidupan sehari-hari sehingga isi buku dapat dipahami dengan mudah.
• Setiap penyajian materi, dimuat indicator pencapaian yang dapat memicu semangat
pembaca untuk ingin membaca lebih banyak lagi tentang isi buku.
• Memuat rangkuman atau ringkasan isi disetiap akhir bab sehingga mempermudah pe
mbaca untuk memahami inti dari setiap bab.

3.3. KELEMAHAN
• Materi yang disajikan masih kurang luas yang dibuktikan dengan isi buku yang hany
a memuat tujuh bab saja.

12
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
1). Setelah membandingkan isi dari buku karya Prof. Dr. H. Sunarto dan Drs. Ny. B.A
gung Hartono dengan buku karya Drs. Kemali Syarif, M.Pd, ternyata pembahasan mat
eri pada buku karya Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung Hartono disajikan le
bih mendalam atau mendetail dibandingkan dengan buku karya Dra. Kemali Syarif,
M.Pd.

2). Buku karya Prof. Dr. H. Sunarto dan Drs. Ny. B.Agung Hartono ini mempuyai ban
yak kelebihan baik dari segi sistematika penulisannya, kedalaman materi maupun keje
lasan isi buku. Namun disisi lain, buku buku ini memiliki kelemahan dari segi keluasa
n materi yang disajikan dimana buku karya Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B.Agun
g Hartono ini hanya memuat tujuh bab saja.

4.2. Saran
Berdasarkan kelemahan dari isi buku yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka
disarankan bagi pembaca supaya tidak hanya menggunakan buku karya Prof. Dr. H. S
unarto dan Dra. Ny. B. Agung Hartono ini saja sebagai sumber belajar berhubung kar
ena materi yang dibahas dalam buku ini masih kurang lengkap.

DAFTAR PUSTAKA
Perkembangan peserta didik karya prof.Dr.H.Sunarto dan Drs Ny. Bagung Hartono
Perkembangan perserta didik karya Drs. Kemali Syarif, M.Pd

13

Anda mungkin juga menyukai