Alya Sofyani-Komunikasi Administrasi Puplik (Resume)
Alya Sofyani-Komunikasi Administrasi Puplik (Resume)
Nim : 2110090811055
Administrasi sebagai formula dalam sistem resep obat2tan yang terdiri dari elemen atau
komposisi.
menurut barkley and rouse (1997) kemujarabannya terukur dari 5 dimensi penting sebagai
berikut:
1. People
2. Activities
3. Interaction
4. Interalation-relationship
5. Mutually
Dalam rangkaian sederhana pioner administrasi herbert simon mengibaratkan 2
orang mengelindingkan batu yang berat dari satu tempat lainnya.
1. Eksekutif.
2. Legislatif.
3. Yudikatif.
Prinsip administrasi negara baik disebut data kepala pemerintah yang baik (good governance)
salah satu prinsip transparasi dalam mewujudkan dan membina usaha kecil,upaya
memperbaiki sistem pelayanan menggunaka konsep komunikasi,umpan balik berdasarkan
koreksi dalam manage pelayanan puplik.
1. Definisi komunikasi
Menyampaikan informasi kepada orang lain/kelompok lain,agar mendapatkan
perhatian dan tindakan keatasnya .
Action-administrasi
Effort –usaha/upaya
1. Peran.
2. Lingkungan.
3. Chanel.
4. Saluran.
5. Media atau alat komukasi.
Puplic policy ini dijalan kan dalam sebuah sistem politik sepanjang prosesnya adalah “ fungsi
politik “ berikut muatan kepentingan politik memiliki sebab proses sebagai berikut:
1. Menapung
2. Menyalurkan
3. Mengelola dan membuat aspirasi puplik menjadi berguna dan bermanfaat.
Salah satu fungsi penting kebijakan yaitu menyerap aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh
aktor politik,baik dilegislatif maupun dipartai politik proses menyerap aspirasi masyarakat
memerlukan tindakan komunikasi yang efektif tujuannya agar permasalahan yang dihadapi oleh
puplik dapat diserap melalui pola identifikasi politik dengan baik.
1. Permasalahan masyarakat.
2. Kejadian.
3. Kasus atau peristiwa yang perlu di akomodir oleh para wakil rakyat.
Tahap awal dalam proses komunikasi politik yaitu tahap input yang berisikan
kepentingan,kebutuhan,harapan,permasalahan,berikut sub sistem tahap input:
1. Permintaan ( demand) termasuk penokkan dari rakyat terhadap pemerintah ).
2. Tuntutan.
3. Dukungan.
satu transaksi proses simbolik menghendaki orang orang yang mengatur linkungan dengan:
2. Pertukaran informasi
Informasi peran,keinginan,hasrat dalam organisasi bersifat misi yang akan dicapai
organisasi misi kolektif,alat yang paling ampuh untuk komunikasi & administrasi.
3. Komunikasi puplik
Yang disampaikan oleh pemerintahan badan negara kepada masyarakat dalam
perkembangan modern puplik perlu tau apa yang harus dilakukan & tidak boleh
dilakukan pemerintah negara komunis,negara utara,berifat tertutup pemerintah
otoritas,kejam.
1. Menyampaikan informasi
2. Menyampaikan regulasi,kebjiakan dan aturan-aturan
3. Untuk membujuk masyarakat dalam politik menggunakan kampanye
2. Cara meresponnya
Melihat manfaat dari proses input yang kita berikan
Bagaiman pemerintah menganggap masyarakat mitra administrasi negara
3. Reformasi
Perubahan
Pembaharuan
Penguatan
Keberlanjutan
Tujuan agar pemerintah dapat membangun komunikasi yang baik dan diharapkan timbulnya
relasi yang baik.
Masyarakat puplik
Pemerintahan lembaga puplik
Para pelaku ekonomi
Kredibel
Kredible ( pemerintah amanah )
Komunikasi massa
1. Tuntutan trasparansi
Menurut (hood 2006),transparansi saat ini menargetkan kegiatan puplik dan swata serta
tindakan pribadi dan profesional.
Beberapa pidato politik tentang kebijakan puplik saat ini mulai menghilangkan seruan
transparansi sebagai pertimbangan yang tidak dapat di negosiasikan,seperti masalah
demokrasi atau “account capabilities” artikel tersebut menyoroti transparansi proses dan
subtansi dalam kaitannya dengan pengeluaran puplik menggunakan pengalaman
inggiris,yang mendapat skor tinggi pada peringkat internasional transparansi
fiskal,sebagai mobilitas untuk menyoroti isu isu umum termasuk bahaya menempatkan
telalu banyak bobot pada indikator terukur karna tidak adanya konseptualisasi
transparansi fiskal yang ekspilisit.
2. Konseptualisasi transparansi
Menurut (heald 2006) mengkonseptualisasikan arah transparansi sebagai atas/bawah
(dimensi vertikal) dan kedalam/keluar (dimensi horizontal) dimensi vertikal dapat
dipikirkan dalam istilah prinsipal-agen.
Secara khusus,itu merumuskan desain masalah dalam hal transparansi terlalu banyak
atau terlalu sedikit daripada varietes transparansi yang dinginkan dan tidak diinginkan.
Lebih setengah abad lalu kenneth e,boulding telah mempelajari banyak hal tentang ilmu
administrasi mk dalamn tulisannya berjudul “evidences for administrative science” (bukti-
bukti bagi ilmu administrasi).
Dikatakan: on off applied social science field which has develop with great fertilty tis
Which deal with the structure function,and behavior of organization
administrative science would seem to be perfectly good name for this field ( salah satu
bidang ilmu sosial praktis yang telah berkembang dengan subur skl ialah yang berkenan
dengan struktur,fungsi-fungsi dan tingkah laku organisasi.
Ilmu administrasi nampaknya merupakan suatu nama yang tepat untuk bidang ini)
boulding:1958.
Vested interest menimbulkan konflik antara negara tak bisa dihindari kap
mengclearkan isu isu miring dan tindakan yang salah tindak.
Media yang terbuka dan bebas tantangan bagi administrasi negara
Alat relationship:alat saling menghargai hak satu sama lain,clearkan isu isu negatif
dari suatu negara,kerja sama ekonomi,alat monotoring,kerja sama pertahanan dan
keamanan
Sifat eksternal/komunikasi hubungan international (adm negara administration )
multi way commucation.
Tata kelola domain fiskal adalah inti dari apa artinya menjadi sebuah negara, terutama
ketika negara tersebut mengklaim dirinya demokratis. Hal mendasar dari hal ini adalah
perbedaan antara sumber daya milik negara dan milik penguasa; hal ini dipahami di
sebagian besar negara demokrasi industri.
Dalam pandangan Buchanan,politisi adalah pemaksimal suara pencari rente (bunga
uang) dan pejabat adalah pemaksimal anggaran pencari rente, dengan melepaskan
kekuatan Leviathan (monster yang melilit dalam kitab ibrani) pada pajak warga negara.
Dalam pandangan ini, institusi dan proses kebijakan harus dinilai dengan kontribusi
mereka dalam menahan negara. Alih-alih pemerintah diberkahi dengan pajak berbasis
luas yang meminimalkan kelebihan beban perpajakan, basis pajak sempit yang
menimbulkan beban berlebih, lebih disukai, bersama dengan batasan konstitusional
pada pengeluaran dan defisit.
Dalam literatur ini, perpajakan dianggap sebagai hubungan mendasar antara warga
negara dan negara, dan dasar praktis dari klaim akuntabilitas warga negara atas mereka
yang saat ini mengendalikan negara. Sementara masing-masing negara telah berusaha
untuk menyelesaikan ketegangan tentang pengawasan fiskal internal dengan cara yang
berbeda, perkembangan yang ini terkadang menggigit; beberapa pemerintah mencoba
untuk mempengaruhi apa yang dikatakan tentang mereka dan secara selektif
membocorkannya sebelum dipublikasikan, dan juga dengan laporan yang diterbitkan.
1. Pengeluaran di luar anggaran, yaitu sumber pendapatan tertentu dan saldo akumulasi
tidak tercantum dalam dokumen anggaran (Kraan, 2004);
2. Pengeluaran pajak dalam bentuk pengurangan kewajiban pajak jika wajib pajak
berperilaku sesuai ketentuan (OECD, 2010); misalnya, subsidi untuk perumahan yang
ditempati pemilik melalui sistem pajak daripada melalui subsidi eksplisit.
3. Pengeluaran pribadi yang dipaksakan, seperti yang diilustrasikan oleh asuransi
kewajiban pihak ketiga wajib untuk pengemudi mobil; Dan
4. Komitmen masa depan yang dibangun dengan cara yang saat ini tidak tercatat
sebagai pengeluaran publik, seperti mendapatkan rumah sakit, jalan, dan sekolah baru
melalui PPP.
Pengganti tidak selalu kalah dengan pengeluaran publik; alasan untuk
mengidentifikasi mereka adalah bahwa sengaja atau tidak sengaja mereka yang
mungkin berada di luar sistem pengukuran, membiarkan biaya dan efek distribusinya
tidak terlacak.
Perhatian harus diberikan pada konteks dan hubungan yang tidak nyaman antara transparansi
(istilah yang kemungkinan besar digunakan oleh mereka yang mengawasi) dan pengawasan
(kemungkinan digunakan oleh mereka yang diawasi). Kekhawatiran tentang penggunaan
transparansi yang manipulatif, meskipun dibenarkan, tidak boleh digunakan untuk meremehkan
transparansi fiskal.Mekanisme akuntabilitas publik memerlukan sikap transparansi fiskal yang
tepat yang menentukan bobot yang harus ditempatkan pada transparansi, relatif terhadap nilai-
nilai yang berpotensi bersaing, dan campuran transparansi fiskal yang diinginkan. Transparansi
tidak dapat memberikan jawaban atas pertanyaan ideologis dan praktis yang mendalam tentang
ruang lingkup negara yang diukur dengan ukuran pengeluaran publik relatif terhadap ekonomi.
1. Teori
Hubungan manusia (HRT) biasanya dianggap berakar pada Studi Hawthorne yang
dilakukan pada 1920-an dan 1930-an di Hawthorne Works of the Western Electric
Company, di Chicago, Amerika Serikat. Studi-studi ini sekarang telah mengambil
status yang hampir bersifat mitologis dalam studi organisasi, sehingga detail tentang
apa yang terjadi di sana dan bahkan ketika itu terjadi dilaporkan berbeda dalam
catatan yang berbeda. Misalnya, berbagai buku mencantumkan tahun 1923, 1924,
dan 1927 sebagai tanggal dimulainya penelitian. Terkait dengan mitologi ini adalah
keterputusan antara rincian yang tepat dari apa yang dilakukan dan apa yang ditulis
dan versi yang diterima dari teori hubungan manusia. Karena teori hubungan
manusia adalah karya bertahun-tahun dan banyak orang, itu mengandung banyak
sekali variasi dan nuansa (beberapa di antaranya sangat menarik).
sekarang teori hubungan manusia mulai mengambil aspek yang sangat berbeda. Di
satu sisi, itu adalah tanggapan terhadap kegagalan, atau setidaknya keterbatasan,
manajemen ilmiah sebagai alat kontrol organisasi. Tetapi ini adalah tanggapan yang
dalam banyak hal tidak menawarkan alternatif, tetapi perpanjangan dari manajemen
ilmiah. Yang ingin saya katakan adalah bahwa teori hubungan manusia memiliki
jejak rasionalitas formal atau instrumental yang sama seperti yang ditemukan dalam
manajemen ilmiah. perbedaan antara manajemen ilmiah dan teori hubungan
manusia adalah 'taktis'. Itu adalah perbedaan yang nyata, dan tidak sopan untuk
menyangkalnya, paling tidak karena kedua taktik tersebut menciptakan lingkungan
kerja yang berbeda yang akan dialami oleh orang-orang di dalamnya. Tetapi juga
tidak sopan untuk meromantisasi perbedaan itu.
(TEORI KOMUNIKASI)
1. Teori informasi
Ini berorientasi pada teori matematika dan berkaitan dengan aspek transmisi dari proses
komunikasi. Secara khusus, transmisi terdiri dari encoder (pengirim) dan decoder
(penerima) baik dari segi peran fungsional maupun kontribusinya terhadap pencapaian
tujuan tertentu
2. Teori Interpersonal
Pendekatan komunikasi interpersonal berorientasi perilaku. Fokus utamanya adalah
mentransfer informasi dari satu orang ke orang lain. Komunikasi dipandang sebagai
metode dasar untuk mempengaruhi perubahan perilaku dan menggabungkan proses
psikologis (persepsi, pembelajaran dan motivasi) di satu sisi, dan bahasa di sisi lain.
3. Teori Organisasi
Ini merupakan titik tengah antara teori informasi dan pendekatan interpersonal. Secara
tradisional, struktur organisasi dipandang sebagai jaringan dimana terdapat arus
informasi linier. Pendekatan informasi step by step ini dihitung dengan dinamis dan
interaktif dalam sistem ke bawah dan ke atas.
(FUNGSI KOMUNIKASI)
Sebagian besar urusan pemerintah dilakukan melalui berbagai proses Komunikasi yang dapat
dilakukan melalui pertemuan, percakapan telepon dan bentuk komunikasi elektronik lainnya
atau tatap muka. Namun, metode terpenting dalam menjalankan bisnis Pemerintah adalah
melalui berbagai bentuk komunikasi tertulis. Karena itu komunikasi dalam pelayanan publik
dilakukan melalui berbagai saluran.
BENTUK SALURAN:
2) Surat
3) Risalah rapat
4) Memorandum/Memo
5) Telegram
6) Laporan
7) Surat Edaran
1. Tidak menyadari bahwa pesan Anda mungkin mendapat tanggapan yang berbeda dari yang
Anda harapkan.
1) Perjelas pesan yang ingin disampaikan dan alasan pesan tersebut: misalnya untuk
menginformasikan, menghibur, mencari informasi dan sebagainya.
2) Pilih metode Komunikasi yang tepat, dengan memperhatikan konten, skala waktu dan
target audiens.
3) Siapkan pesan dalam format dan bahasa yang sesuai dengan memperhatikan sifat
dan latar belakang orang yang akan dikomunikasikan.
4) Jika memungkinkan, gunakan lebih dari satu sarana Komunikasi untuk memperkuat
pesan dan bersiap untuk mengulanginya jika perlu
5) Usahakan untuk memastikan bahwa pengirim pesan adalah seseorang yang memiliki
kredibilitas dalam organisasi.
6) Pertimbangkan, apa untungnya bagi mereka pesan itu dan soroti manfaat dari saran
tertentu.
7) Berikan contoh, jika sesuai untuk mendukung pesan.
8) Cobalah untuk memberikan informasi faktual dan penjelasan yang cermat jika
diperlukan.
9) Susun setiap argumen secara logis sampai pada kesimpulan.
10) Gunakan poin apa pun yang anda tahu akan disetujui orang untuk memperkuat
pernyataan anda.
11) Cobalah untuk memastikan bahwa pesannya menarik.
12) Uji pesan yang Anda usulkan dan pertimbangkan umpan balik yang konstruktif.
13) Mengetahui tujuan Komunikasi;
14) Mengadopsi gaya Komunikasi.
15) Hindari kelebihan dan kekurangan Komunikasi.
16) Cobalah untuk mendapatkan dan mempertahankan perhatian penerima.
17) Gunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat pengalaman penerima.
18) Mendengarkan dengan empatik.
19) Memanfaatkan komunikasi informal secara cerdas.
20) Perbarui dan sempurnakan Keterampilan Komunikasi Anda.
(SEGI ADMINISTRASI)
Dilihat dari segi administrasi, komunikasi yang efektif sangat penting dalam menjalankan
administrasi di organisasi publik. Komunikasi yang efektif memungkinkan adanya koordinasi
yang baik antara berbagai bagian organisasi publik. Dengan komunikasi yang baik, informasi
tentang kebijakan, prosedur, dan tujuan organisasi dapat disampaikan secara efisien, sehingga
meminimalkan kesalahpahaman dan konflik yang mungkin timbul. Dengan demikian,
komunikasi yang efektif merupakan faktor penting dalam administrasi organisasi publik,
membantu memastikan koordinasi yang baik, pengambilan keputusan yang tepat, dan
memperkuat hubungan dengan masyarakat.
(SEGI KOMUNIKASI)
Dilihat dari segi komunikasi, secara keseluruhan pentingnya komunikasi yang efektif di
organisasi publik adalah untuk memastikan pengiriman informasi yang akurat, memfasilitasi
dialog dua arah, meningkatkan partisipasi publik, membangun citra dan reputasi yang baik,
serta mengatasi konflik. Dengan komunikasi yang baik, organisasi publik dapat menjalankan
tugas dan tanggung jawab mereka dengan lebih efektif, serta memperoleh dukungan dan
kepercayaan masyarakat yang mereka layani.