Makalah MKI 2
Makalah MKI 2
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
MALANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena dengan limpahan rahmat,
hidayah, serta inayahnya kami dapat menuntut ilmu guna menghilangkan kebodohan. Sholawat
serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., keluarga,
sahabat, dan kepada siapapun yang senantiasa mencintai dan mengikuti ajarannya. Kemudian
dengan ilmu yang kami dapat tersebut, kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan
sabaik-baiknya. Makalah ini kami susun atas dasar guna melengkapi tugas mata kuliah
manajemen keuangan internasional demi tercapainya satuan kredit semester.
Sebagai penutup, kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat
bagi pembaca dalam memahami manajemen keuangan internasional. Kami menyadari bahwa
masih banyak hal yang perlu dikembangkan dan ditambahkan di masa depan. Oleh karena itu,
kami berharap makalah ini dapat menjadi permulaan untuk penelitian dan studi yang lebih
mendalam mengenai topik ini. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk membuat
makalah ini, semoga Allah SWT. senantiasa memberikan keberkahan dan kesuksesan bagi kita
semua. Aamiin.
Penulis
BAB I
Pendahuluan
Dalam beberapa tahun terakhir, investasi portofolio oleh investor individu dan institusi
pada saham, obligasi, dan sekuritas keuangan internasional lainnya telah tumbuh pada
kecepatan yang begitu fenomenal. Hal tersebut bahkan melebihi volume dolar investasi asing
langsung oleh perusahaan. Pesatnya pertumbuhan investasi portofolio internasional dalam
beberapa tahun terakhir mencerminkan globalisasi pasar keuangan. Dorongan untuk pasar
keuangan Global awalnya berasal dari pemerintah dan negara-negara besar yang mulai
melakukan deregulasi valuta asing dan pasar modal pada akhir tahun 1970-an. Misalnya Inggris
yang mengubah sistem premi investasi dokter pada tahun 1979 sedangkan Jepang melakukan
liberalisasi pasar valuta asing pada tahun 1980, yang memungkinkan warganya untuk pertama
kalinya bebas berinvestasi dalam sekuritas asing. Bahkan negara berkembang seperti Brazil,
Cina India, Korea dan Meksiko mengambil tindakan untuk memungkinkan orang asing agar
dapat berinvestasi di pasar modal dalam mengeluarkan country fans atau langsung mencatatkan
saham lokal di perusahaan internasional titik di samping itu, kemajuan terbaru di bidang
telekomunikasi dan teknologi komputer telah memberi kontribusi pada globalisasi investasi
dan memfasilitasi transaksi antar negara dan penyebaran informasi yang cepat melintasi batas-
batas negara.
Pasar keuangan global memungkinkan investor untuk berinvestasi di seluruh dunia, dari
negara maju hingga negara berkembang. Namun, investasi di pasar keuangan global juga
memberikan risiko yang cukup tinggi, terutama terkait dengan fluktuasi nilai tukar dan
perubahan kondisi pasar. Selain itu, perbedaan dalam regulasi pasar keuangan antar negara
dapat membingungkan investor dan meningkatkan risiko kesalahan dalam pengambilan
keputusan investasi. Oleh karena itu, pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang
pasar keuangan global sangat penting bagi investor yang ingin berinvestasi secara efektif dan
mengurangi risiko investasi.
Di Indonesia, pasar keuangan global juga semakin menarik minat investor, terutama
investor institusional seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, dan perusahaan investasi.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, investasi asing di pasar modal Indonesia mengalami
fluktuasi yang cukup besar, terutama terkait dengan kondisi perekonomian global dan
domestik. Selain itu, regulasi pasar modal di Indonesia juga mengalami beberapa perubahan
yang dapat mempengaruhi kondisi pasar dan keputusan investasi. Oleh karena itu, penting
untuk mempelajari pengaruh pasar keuangan global terhadap pasar modal Indonesia dan faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan investasi di Indonesia.
Dalam konteks globalisasi pasar keuangan, penelitian tentang investasi portofolio menjadi
semakin penting. Dalam penelitian ini, penulis akan mempelajari mengapa investor
mendiversifikasi portofolio mereka secara internasional? dan berapa banyak investor dapat
memperoleh keuntungan dari diversifikasi internasional tersebut? Lalu Apa pengaruh nilai
tukar yang berfluktuasi pada investasi profil internasional? Selanjutnya pada makalah ini kami
akan membahas mengenai portofolio investasi internasional.
Pembahasan
Investasi portofolio merupakan investasi pada berbagai jenis sekuritas dengan tujuan
mendapatkan pengembalian yang diinginkan, namun tetap mempertimbangkan tingkat
resikonya. Sekuritas tersebut dapat berupa saham, obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan
produk derivatif lainnya. Semakin besar harapan tingkat pengembalian, semakin tinggi pula
resiko yang harus dihadapi. Investasi portofolio memiliki perbedaan dengan investasi
langsung, di mana investor tidak terlibat secara langsung dalam manajemen perusahaan target.
Dalam melakukan pembelian investasi portofolio, dibutuhkan pendekatan taktis dan strategi
yang matang dalam waktu yang singkat (Nasution & Rangkuty, 2020).
Investasi portofolio internasional pada dasarnya merupakan pemilihan saham dan obligasi
konteks pasar modal internasional. Seorang investor Indonesia, misalnya dapat saja membeli
saham/obligasi milik perusahaan asing. Sebaliknya, investor asing boleh membeli saham
perusahaan Indonesia. Investasi portofolio asing dapat disebut juga sebagai penanaman modal
jangka pendek. Dalam arus modal internasional, investasi portofolio ini berbentuk aset-aset
finansial seperti saham dan obligasi. Jenis penanaman modal yang terdiri dari penguasaan
saham yang dapat dipindahkan ke beberapa negara.
b. Teori Portofolio
Teori portofolio lahir dari seseorang yang bernama Henry Markowitz. Dasar pemikiran
dibentuknya portofolio seperti yang dikatakan markowitch yaitu "Do not put all eggs in one
basket" (janganlah menaruh semua telur ke dalam satu keranjang) karena jika keranjang
tersebut jatuh, maka semua telur yang ada di dalam keranjang tersebut akan pecah. Begitu pula
dengan investasi yang dilakukan jangan menanamkan seluruh dana dalam satu bentuk
investasi, karena ketika investasi tersebut gagal, maka seluruh dana yang tertanam
kemungkinan tidak akan kembali. Teori portofoli yang dikenalkan oleh Markowitz ini telah
mengajarkan konsep diversifikasi portofolio secara kuantitatif.
Diversifikasi adalah sebuah strategi investasi dengan menempatkan dana dalam berbagai
instrumen investasi dengan tingkat resiko dan potensi keuntungan yang berbeda atau biasa
disebut dengan alokasi aset (asset allocation). Alokasi asap ini lebih fokus terhadap
penempatan dana di berbagai instrumen investasi. Spesifikasi internasional Memberikan
manfaat terbesar bagi investor dibanding hanya berinvestasi pada pasar lokal. Dalam jangka
panjang, kontribusi return lalu diversifikasi internasional yang diperoleh investor akan lebih
tinggi dibanding investasi yang hanya dilakukan pada pasar modal lokal. Dengan melakukan
diversifikasi internasional, investor akan memperoleh manfaat pengurangan risiko tingkat
keuntungan tertentu. Besarnya manfaat yang akan diperoleh investor akan sangat bergantung
dari koefisien korelasi, resiko dan tingkat return tertentu di masing-masing pasar modal
tersebut.
Istilah diversifikasi pertama kali diperkenalkan oleh Markowitz pada tahun 1952. Dalam
kajiannya, ia menggunakan matematika sederhana untuk mengoptimalkan portofolio yang
terdiri dari dua aset berisiko. Markowitz membuktikan bahwa risiko portofolio dapat ditekan
minimal jika kedua aset tersebut memiliki korelasi negatif. Diversifikasi merupakan strategi
investasi yang bertujuan untuk menempatkan dana pada berbagai instrumen investasi dengan
risiko dan potensi keuntungan yang berbeda. Menurut Rodoni (2008), faktor utama dalam
diversifikasi adalah korelasi antara keuntungan yang rendah, semakin rendah korelasi tersebut,
maka semakin besar manfaat diversifikasi portofolio. Lessard (1973) menegaskan bahwa
koefisien determinasi memiliki korelasi negatif dengan keinginan untuk berinvestasi di satu
negara. Diversifikasi internasional dapat memberikan kontribusi return yang lebih tinggi dalam
jangka panjang, dibandingkan dengan investasi di pasar modal lokal saja. Namun, manfaat
yang didapat tergantung pada koefisien korelasi, risiko, dan tingkat return di masing-masing
pasar modal (Tandelilin, 2010 dalam Febriyanto, 2019).
2.2.Manfaat dan Risiko Diversifikasi Internasional
a. Manfaat
Masalah yang timbul adalah apa dan bagaimana mengukur risiko pasar itu, terutama
dalam hubungannya dengan diversifikasi internasional. Untuk itu dua kasus ekstrem dapat
digunakan. Pertama, diasumsikan bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan untuk setiap
saham ditentukan oleh risikonya dalam pasar domestik. Kedua, diasumsikan bahwa tingkat
keuntungan itu ditentukan oleh risikonya di pasar modal dunia.
Dalam keadaan yang pertama, tingkat keuntungan suatu saham ditentukan oleh
risikonya dalam dhitung/dihubungkan dengan indeks domestik (misalnya Nikki Kalau
memang hubungan pasar domestik. Aitinya, saham di Jepang, risikonya ditentukan oleh beta
saham ina ini menentukan tingkat keuntungan yang diharapkan, maka dengan melakukan
diversifikasi internasional, investor bisa menghilangkan sebagian risiko yang tidak bisa
dihilangkangan diversifikasi secara domestik. Kalau misalnya tingkat keuntungan yang
diharapkan (dengan sudah memasukkan unsur perubahan valuta asing) di dua negara ternyata
sama, maka para investor di negara-negara tersebut memperoleh manfaat dari diversifikasi
internasional karena risiko akan berkurang tanpa mempengaruhi tingkat keuntungan yang
diharapkan. Kalau tingkat keuntungannya berbeda, maka salah satu pihak akan memperoleh
manfaat lebih besar meskipun keduanya sama-sama memperoleh manfaat. Dengan kata lain,
karena korelasi yang rendah (bahkan mungkin negatif) antara berbagai indeks pasar, maka
meskipun tingkat keuntungan yang diharapkan di pasar modal luar negeri lebih rendah dari
tingkat keuntungan yang diharapkan di pasar domestik, sahamsaham luar negeri tetap menarik
bagi para investor.
Asumsi ekstrem yang lain adalah bahwa pasar modal sepenuhnya terinteregrasi, dan
tingkat keuntungan suatu saham ditentukan oleh indeks dunia. Dalam keadaan semacam in para
investor yang hanya mengkhususkan diri pada saham-saham domestik akan menanggung risiko
yang lebih tinggi tanpa dikompensasi oleh tingkat yang diharapkan semata-mata karena
menanggung risiko yang sebenarnya bisa dihilangkan dengan diversifikasi. Dengan kata lain,
mereka sebenarnya bisa memperoleh tambahan keuntungan seandainya melakukan
diversifikasi secara internasional, dengan risiko yang sama dengan risiko domestik yang
mereka tanggung saat ini.
• Adanya hambatan hukum, informasi, dan ekonomnl yang membuat pasar modal
domestik menjadi tersegmentasi.
• Kurangnya likuiditas, yaitu kemampuan membeli dan menjual surat berharga secara
efisien.
• Adanya kontrol devisa, peraturan pajak khusus, kurang berkembangnya pasar modal di
luar negeri, risiko valas, dan kurangnya informasi yang memadai mengenai bagaimana
cara memperoleh surat berharga yang potensial di luar negeri.
b. Risiko
Bagi para investor asing yang akan menginvestasikan dananya di pasar modal
internasional perlu memperhatikan faktor perubahan kurs valuta sing di dalam perhitungan
risiko investasinya. Ini disebabkan karena bagi investor asing sekarang terdapat dua sumber
risiko sewaktu mereka menginvestasikan dana di pasar modal internasional, yaitu perubahan
harga saham dan perubahan kurs valuta asing. Maka bisa diperkirakan bahwa standar deviasi
keuntungan yang diperoleh oleh investor asing akan cenderung lebih tinggi apabila
dibandingkan investor domestik.
Teori portofolio menjelaskan bahwa diversifikasi akan makin efektif untuk mengurangi
risiko apabila koefisien korelasi antartingkat keuntungan tersebut rendah (bahkan banyak yang
negatif). Beberapa penelitian (Elton & Gruber, 1991; Pudjiastuti Husnan, 1990) menunjukkan
bahwa koefisien korelasi antarindeks tingkat keuntungan pasar, baik sebelum maupun setelah
dikonversikan ke dolar AS ternyata umumnya cukup rendah. Ini berarti bahwa diversifikasi ke
bursa-bursa tersebut efektif untuk mengurangi risiko portofolio.
Namun, untuk investor yang melakukan diversifikasi, sebagian standar deviasi tersebut
bisa dihilangkan. Karena itu risiko sistematis (beta) lebih relevan bagi para investor tersebut.
Secara umum beta mengukur kepekaan tingkat keuntungan suatu saham terhadap tingkat
kepekaan keuntungan suatu portofolio pasar. Dalam konteks diversifikasi internasional, beta
tersebut mengukur kepekaan tingkat keuntungan indeks suatu negara terhadap tingkat
keuntungan portofolio pasar dunia.
Apakah risiko total (risiko yang ditanggung oleh investor asing) selalu lebih besar dari
risiko domestik? Sepanjang koefisien korelasi antara perubahan tingkat keuntungan yang
dinyatakan dalam satuan moneter setempat dengan perubahan kurs valuta asing ternyata
positif, maka risiko total akan lebih besar dari risiko domestik. Dari hasil analisis yang
dilakukan oleh Pudjiastuti (1990) menunjukkan bahwa koefisien kerelasi antara perubahan
tingkat keuntungan yang dihubungkan dengan dolarAS di beberapa negara ternyata negatif.
Dengan demikian, meskipun investasi internasional akan mengakibatkan investor asing akan
menanggung risiko valuta asing, dipandang dari investor Amerika Serikat korelasi ini bisa
(tetapi tidak selalu) memperkecil risiko total.
Seorang investor untuk mencari keuntungan dapat melakukan pembelian stock atau foreign
equities dengan jalan sebagai berikut
Pada dasarnya total Return dari foreign portofolio investment terdiri dari tiga elemen
yaitu
• Divident/interest income
• Capital gains
• Currency gains
Berdasarkan ketiga elemen tersebut di atas maka dapat dirumuskan formula untuk Return dari
investasi obligasi di luar negeri atau forehandphone investment sebagai berikut
𝐵𝑡−𝐵𝑜+𝐶
(1+R$) = (1+ ) (1+ g)
𝐵𝑜
𝐵𝑡−𝐵𝑜+𝐶
R$ = (1+ 𝐵𝑜
) (1+ g)-1
Dimana
Contoh
Harga awal FC Bond = Bo =95 : Pendapatan FC Bond = C = 8 ; harga FC bond pada akhir
periode t =Bt= 97 ; presentase perubahan kurs = g = 3%. Dengan mennggunakan rumusan
diatas maka dapat dihitung return dari Fc Bond Investment sbb
𝐵𝑡−𝐵𝑜+𝐶
R$ = (1+ ) (1+ g)-1
𝐵𝑜
97−95+8
R$ = (1+ ) (1+ 0,03)-1
95
R$ = (1,105)(1,03)-1
R$ = 13,8%
Formula untuk return dari investasi saham diluar negeri atau Foreign Stock Investment adalah
sebagai berikut
𝑃𝑡−𝑃𝑜+𝐷𝑖𝑣
(1+R$) = (1+ ) (1+ g)
𝐵𝑜
𝑃𝑡−𝑃𝑜+𝐷𝑖𝑣
R$ = (1+ ) (1+ g) -1
𝐵𝑜
Dimana
Contoh
Harga awal FC Stocks = Po =50 : Pendapatan Deviden FC Stocks = DIV = 1 ; harga FC bond
pada akhir periode t =Pt= 48 ; presentase perubahan kurs = g = -5%. Dengan mennggunakan
rumusan diatas maka dapat dihitung return dari Fc Bond Investment sbb
𝑃𝑡−𝑃𝑜+𝐷𝑖𝑣
R$ = (1+ ) (1+ g) -1
𝐵𝑜
48−50+1
R$ = (1+ ) (1+ 5) -1
50
R$ = (0,98)(0,95)-1
R$ = -6,9%
(1+R$) = 1+Rf+g+R.fg
R$ = Rf+g
Dari rumusan di atas dapat dikatakan bahwa Return dari investasi dalam dolar adalah
sama dengan penjumlahan Return dari FC + perubahan kurs atau apresiasi atau depresiasi dari
FC. Adanya perubahan atau fluktuasi kurs FC disebut sebagai "Resiko Kurs atau Exchange
Risk". Hal ini yang menyebabkan investor belum melakukan pemilihan antara investasi
securities di dalam atau di luar negeri. Untuk mengetahui risiko investasi di luar negeri,
biasanya digunakan rumusan standard deviation sebagai berikut
1
𝜎$ = (𝜎 2 𝑓 + 𝜎 2 𝑔 + 2𝜎𝑓. 𝜎𝑔. 𝐶𝑜𝑟𝑟 𝑓. 𝑔) 2
Dimana
Misalnya Standar deviasi dari return perusahaan matsushita dari Jepang dalam nilai JPY = 𝜎𝑓
= 23% standar deviasi dari perubahan ekstensi rate USD terhadap JPY = 𝜎𝑔 = 17%. Korelasi
antara larutan FC dan perubahan exchange rate = 0,31 . Berdasarkan persamaan tersebut maka
titik investasi di luar negeri (Jepang) bagi investor USA adalah
1
𝜎$ =(0,232 + 0,172 + 2 × 0,23 × 0,17 × 0,31) 2
𝜎$ = 32,56%
Ini berarti bawa standar deviasi dari return dollar sebesar 32,56% yang ternyata lebih kecil
daripada jumlah standar deviasi yaitu 40% (-23% dan 17%).
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Portofolio internasional menawarkan peluang investasi yang lebih beragam dan potensi
pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan investasi dalam negeri. Keuntungan dari
diversifikasi portofolio ini adalah mampu mengurangi risiko yang dihadapi oleh investor. Hal
ini dapat dicapai dengan memasukkan beberapa jenis aset berbeda dari berbagai negara ke
dalam portofolio. Risiko dapat diurangi karena performa pasar yang berbeda dari berbagai
negara tidak terkorelasi secara positif satu sama lain.