Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH FILSAFAT ILMU

MERUMUSKAN IDE SECARA DEDUKTIF DAN CARA


PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BENAR

Dosen Pengampu :
M. Cholid Zamzami, M.Pd

Disusun Oleh :

Kharisma Romadhon Eka S 230605110107


Faizal
Mu’adz

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berpikir adalah suatu proses yang menghasilkan pengetahuan. Proses ini


merupakan rangkaian gerak berpikir yang mengikuti alur berpikir tertentu, yang
akhirnya berakhir dalam bentuk pengetahuan. Orang berpikir untuk menemukan
pemahaman atau makna, membentuk opini dan menarik kesimpulan, atau
memutuskan sesuatu yang diinginkannya. Sejak lahir hingga liang lahat, manusia
tidak pernah berhenti berpikir.
Singkatnya, berpikir ilmiah menggunakan pikiran untuk berpikir,
memutuskan, mengembangkan, dll. Secara ilmiah (berdasarkan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan, atau menggunakan prinsip-prinsip logis untuk menemukan,
mengkonfirmasi dan menjelaskan kebenaran). Pernyataan ini menunjukkan bahwa
logika berkaitan erat dengan berpikir ilmiah.
Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih atau valid apabila proses
penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu tersebut. Terdapat
bermacam-macam cara penarikan kesimpulan namun untuk saat ini kita akan
melakukan penelaahan yang seksama terhadap dua jenis cara penarikan kesimpulan
atau keputusan yang benar menggunakan logika induktif dan deduktif, dan kita akan
membahas perumusan ide secara deduktif.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara merumuskan ide dalam bentuk preposisi deduktif?
2. Bagaimana cara menarik kesimpulan atau mengambil keputusan dengan baik dan
benar?

1.3. Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui cara merumuskan ide dalam bentuk preposisi deduktif


2. Mengetahui cara menarik kesimpulan dan mengambil keputusan dengan baik dan
benar.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Berpikir Deduktif

Deduksi adalah cara berpikir dimana pernyataan yang bersifat umum ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya
mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus. Silogismus disusun dari
dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. (Dikutip : Filsafat Ilmu. Hal 48-49
Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan. 2005).
Memahami cara berpikir Deduktif dapat menggunakan pengetahuan tekstual
bacaan, yakni referensi. Referensi merupakan salah satu komponen keilmuan
pragmatic. Menurut Levinson (1983:9) Pragmatik adalah kajian mengenai hubungan
antara bahasa dan konteks yang digramatisasikan atau dituangkan ke dalam struktur
bahasa dari suatu bahasa. Referensi dapat kepada benda, orang hewan, tumbuhan,
ruang, waktu, atau lain sebagainya. Referensi nama orang, baik tunggal atau jamak
sering digunakan istilah satuan bahasa: saya, aku, kamu, dia, kalian, kami, mereka,
anda, kakak, adik, ayah, ibu, tuan, ia, -nya, yang pertama, yang kedua, yang ketiga,
dsb.

B. Proses Berpikir Deduktif

Cara berpikir deduktif dikembangkan manusia melalui bahasa tulis dan bahasa
lisan. Bahasa tulis dibubuhkan ke dalam lambing ortografi yang dapat dipahami
bentuk dan maknanya. Bahasa tulis yang dimaksud lebih dikenal dalam bentuk teks,
acaan, atau wacana. Sedangkan bahasa lisan dipaparkan dalam bentuk pesan suara,
dan dapat berbentuk ppresentasi, dan sebagainya.

C. Contoh Penalaran Deduktif


Premis 1 : Seluruh kelas D dalam mata kuliah Filsafat Ilmu diajarkan oleh Pak
Cholid.
Premis 2 : Mu’adz adalah mahasiswa di kelas D.
Kesimpulan : Mu’ads dalam mata kuliah Filsafat Ilmu diajarkan oleh Pak Cholid.
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai