Anda di halaman 1dari 4

MARIO PURBA

XII SMK

Soal Agama Kelas XII

1. Tuliskan tujuan penulisan kitab daniel?13 poin


2. Tuliskan 13 buku rasul paulus? 2 Poin
3. Tuliskan 3 Thema kitab Ibrani? 3 poin
4. Tuliskan 3 Tujuan mempelajari Kitab Ibrani? 3 Poin
5. Tuliskan 3 hal yang dilakukan bangsa Israel pada saat hari grafirat? 3 poin
6. Tuliskan pembagian buku dalam peljanjian lama?
7. Tuliskan 3 inti Mempelajari Ibrani Pasal 9 dan pasal 10? 3 Poin
8. Tuliskan poin poin penting sejarah perjalanan bangsa Israel?
9. Tuliskan Arti Azazel dalam bahasa Yunani dalam komentar Alkitab Yahudi? 2 poin
10. Apakah artinama Daniel? 2 Poin
Jawaban:
1. 1. Untuk menentramkan hati umat perjanjian, bahwa hukuman pembuangan
mereka di antara bangsa-bangsa kafir tidak akan menjadi nasib tetap mereka.
2. Untuk mewariskan kepada umat Allah sepanjang sejarah berbagai
penglihatan bersifat nubuat tentang kedaulatan Allah atas bangsabangsa dan
kemenangan terakhir kerajaanNya di bumi.

2. Hampir separuh PB, yakni 13 kitab, memakai nama Paulus sebagai penulisnya (=
Surat- surat Paulus). Selain itu, dalam satu kitab lainnya (Kisah Para Rasul), lebih dari
separuhnya berisi tentang sosok yang sama, yakni: tentang bagaimana ia dipilih
menjadi rasul dan bagaimana ia memberitakan kabar baik ke seluruh wilayah
kekaisaran Roma. Ini cukup menjadi indikasi tentang betapa pentingnya sosok ini
dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan kekristenan mula-mula. Ia berkhotbah
dan mengajar di banyak tempat dalam perjalanannya melintasi batas-batas Laut
Tengah. Sejumlah suratnya ditujukan kepada jemaat-jemaat atau umat yang sudah
pernah ia temui sebelumnya dalam pekerjaan pemberitaan kabar baik. Tetapi, sebagian
suratnya ditulis untuk jemaat atau orang yang diharapkan akan ia temui pada
kemudian hari.

Meskipun nama Paulus muncul dalam 13 surat sebagai penulis, namun banyak pakar
sekarang ini yang percaya bahwa Paulus bukanlah penulis sesungguhnya semua surat
tersebut. Paling tidak, dari 13 surat yang ada, 7 di antaranya yang diakui sebagai
berasal ‘langsung’ dari Paulus. Ketujuh surat tersebut adalah: Roma, 1-2 Korintus,
Galatia, Filipi, 1 Tesalonika, dan Filemon. Tiga surat lainnya memang berisikan
pengajaran-pengajaran dasar Paulus, tetapi selain itu ditemukan juga gagasan-gagasan
yang tidak ada dalam tujuh surat yang disebutkan sebelumnya. Ketiga surat dimaksud
adalah: Efesus, Kolose, dan 2 Tesalonika. Ketiga surat lainnya lagi, yakni surat-surat
yang dialamatkan kepada pemimpin-pemimpin atau pelayan-pelayan gereja mula-mula
(1 & 2 Timotius dan Titus) berbicara tentang topik ‘kepemimpinan gereja’ yang
menurut banyak pakar sebetulnya nanti menjadi penting satu atau dua generasi
sesudah Rasul Paulus meninggal dunia. Ketika itu, gereja-gereja setempat sudah
mempunyai anggota yang semakin bertambah dan jumlah gereja-gereja local (jemaat-
jemaat) juga terus bertambah.

Demikianlah, sekalipun secara tradisional surat-surat ini dikatakan sebagai surat-surat


Paulus, sangatlah mungkin bahwa mereka ditulis oleh orang-orang yang sangat dekat
dan mengenal baik surat-surat dan pengajaran-pengajaran Paulus. Mereka itu ingin
menerapkan apa yang sudah mereka pelajari dari Paulus ke dalam persoalan-persoalan
baru yang muncul di tengah-tengah jemaat.

Surat-surat Paulus memberi gambaran kehidupan banyak kelompok orang-orang


Kristen mula-mula, yakni mereka yang berusaha untuk memahami apa maksud Yesus
dan pengajaran-Nya di tengah-tengah kehidupan umat nyata umat dan pada masa yang
akan datang. Pengajaran Paulus merefleksikan budaya dan kehidupan sosial
masyarakat pada zamannya. Paulus juga memperlihatkan pemahamannya yang baik
tentang Kitab Suci Yahudi (Perjanjian Lama) dan pengetahuannya tentang filsafat
Yunani. Katakanlah bahwa Paulus menggunakan semua pengetahuan, pemahaman,
dan pengalamannya untuk memberitakan kabar baik mengenai Yesus Kristus. Ia
menyadari dirinya sendiri sebagai orang yang dipilih untuk menyebarkan ‘Injil’ yang
‘adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya … (Rom. 1:16).

3. Pertama, Yesus sebagai Putra Allah yang penuh kuasa (Ibr 1:1-3) dinyatakan sebagai
penyataan Allah yang sempurna kepada umat manusia -- lebih tinggi daripada para
nabi (Ibr 1:1-3), malaikat (Ibr 1:4--2:18), Musa (Ibr 3:1-6) dan Yosua (Ibr 4:1-11). Di
dalam bagian ini terdapat suatu peringatan yang sungguh-sungguh mengenai berbagai
akibat apabila kita secara rohani makin menjauh dari iman atau mengeraskan hati
dalam ketidakpercayaan (Ibr 2:1-3; Ibr 3:7--4:2).

Bagian yang kedua menampilkan Yesus sebagai Imam Besar dengan kualifikasi (Ibr
4:14--5:10; Ibr 6:19--7:25), watak (Ibr 7:26-28), dan pelayanan (Ibr 8:1--10:18) yang
sempurna dan abadi. Di bagian ini diberikan suatu peringatan yang sungguh-sungguh
mengenai ketidakdewasaan rohani atau bahkan "kemurtadan" setelah mengambil
bagian di dalam Kristus (Ibr 5:11--6:12).

Bagian yang terakhir (Ibr 10:19--13:17) dengan tegas mendorong orang-orang percaya
agar tetap tabah dalam keselamatan, iman, penderitaan, dan kekudusan.

4. (1) untuk tetap mempertahankan pengakuan mereka terhadap Kristus hingga pada
kesudahannya,

(2) untuk maju terus menuju kedewasaan rohani dan


(3) untuk tidak kembali kepada kehidupan di bawah hukuman dengan cara meninggalkan
kepercayaan kepada Yesus Kristus.

5. 1.Mitzvah (jamak: Mitzvot) atau "perintah" Kitab Suci,

2.Mandat rabbinik, dan

3.Sejarah negara Israel modern


6. -Kejadian

-Keluaran

-Imamat

-Bilangan

-Ulangan

-Yosua

-Hakim-hakim

-Rut

dll

7. 13:9 Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran y asing. Sebab yang baik
ialah, bahwa hati kamu diperkuat z dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai
makanan a yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan
makanan macam itu. b 13:10 Kita mempunyai suatu mezbah dan orang-orang yang
melayani kemah c tidak boleh makan d dari apa yang di dalamnya.

8. Awal sejarah
Informasi lebih lanjut: Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda
Peta wilayah Kerajaan-kerajaan Israel kuno
Tanah Israel, yang dikenal dalam bahasa Ibrani sebagai Eretz Yisrael, merupakan tanah
suci orang Yahudi. Menurut kitab Taurat, Tanah Israel dijanjikan kepada
tiga Patriark Yahudi oleh Tuhan sebagai tanah air mereka[36][37]. Para cendekiawan
memperkirakan periode ini ada pada milenium ke-2 SM.[38] Menurut pandangan
tradisional, sekitar abad ke-11 SM, beberapa kerajaan dan negara Israel didirikan di sekitar
Tanah Israel; Kerajaan-kerajaan dan negara-negara ini memerintah selama seribu tahun ke
depan.[39]
Antara periode Kerajaan-kerajaan Israel dan penaklukan Muslim abad ke-7, Tanah Israel
jatuh di bawah pemerintahan Kerajaan Israel, Kerajaan
Yehuda Asiria, Babilonia, Persia, Yunani, Romawi, Sassania,
dan Bizantium.[40] Keberadaan orang Yahudi di wilayah tersebut berkurang drastis setelah
kegagalan Perang Bar Kokhba melawan Kekaisaran Romawi pada tahun 132,
menyebabkan pengusiran besar-besaran Yahudi. Pada tahun 628/9, Kaisar
Bizantium Heraklius memerintahkan pembantaian dan pengusiran orang-orang Yahudi,
mengakibatkan populasi Yahudi menurun lebih jauh. Walau demikian, terdapat
sekelompok kecil populasi Yahudi yang masih menetap di tanah Israel. Tanah Israel
direbut dari Kekaisaran Bizantium sekitar tahun 636 oleh penakluk Muslim. Selama lebih
dari enam abad, kontrol wilayah tersebut berada di bawah
kontrol Umayyah,[41] Abbasiyah,[42] dan Tentara Salib sebelum jatuh di bawah
Kesultanan Mameluk pada tahun 1260. Pada tahun 1516, Tanah Israel menjadi bagian
dari Kesultanan Utsmaniyah, yang memerintah wilayah tersebut sampai pada abad ke-
20.[43]
9. Untuk istilah yang sama dari sudut pandang Agama Islam, lihat Azazil.
Azazel atau Azazael atau Azâzêl (bahasa Ibrani: ‫עזאזל‬, Azazel) adalah istilah yang dicatat
hanya dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, yaitu dalam Kitab
Imamat pasal 16. Istilah ini dipakai untuk menandai salah satu kambing penghapus dosa
dengan label ‫( "ל זאזל‬la-aza'z'l) yang diartikan "bagi pembuangan mutlak" atau "bagi
Azazel" dan kemudian dilepaskan di padang gurun sebagai bagian dari upacara
pendamaian pada hari raya Yom Kippur.

10. Daniel dalam bahasa Karakteristik artinya Dapat dipercaya, dapat diandalkan.
penolong, penuh keyakinan. selalu diberkati. penuh semangat, mudah
beradaptasi. ahli berkomunikasi.
Daniel dalam bahasa Sejarah artinya Nama dalam alkitab berarti "tuhan adalah
hakimku",dibawa oleh salah seorang nabi yang kisahnya diceritakan dalam
buku dari daniel. ia adalah budak israel dari raja assyrian nebuchadnezzar.

Anda mungkin juga menyukai