Anda di halaman 1dari 12

IBADAH HARI MINGGU BIASA XXVIII TAHUN A

MINGGU, 15 OKTOBER 2020


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan
Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat
mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi
dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu keduapuluh delapan
dalam Masa Biasa. Bacaan pertama dan bacaan Injil
yang akan kita dengarkan sebentar, berbicara
tentang perjamuan keselamatan. Melalui nabi
Yesaya, Tuhan menjanjikan perjamuan besar yang
menandai selamatnya orang Israel dari penindasan
dan penjajahan bangsa lain.
Bacaan Injil mengumpamakan Kerajaan Sorga itu
seagai sebuah perjamuan pesta. Tuhan menjadi
Tuan Pesta, menyiapkan segalanya dan menanti
para undangan. Kita semua diundang ke perjamuan-
Nya. Seringkali terjadi bahwa kita terlalu sibuk
dengan urusan hidup kita sehingga kita kurang
mendengarkan undangan Tuhan. Atau kita
memenuhi undangan Tuhan tetapi hanya setengah-
setengah saja. Ini adalah teguran bagi kita semua.
Kita sekalian diundang untuk mensyukuri kebaikan
Tuhan. Dia selalu memperhatikan kita. Kita
memenuhi undangan perjamuan-Nya, ketika kita
selalu memiliki waktu untuk berbicara dengan-Nya.
Rasul Paulus dalam bacaan kedua mengajak kita
untuk mensyukuri kehidupan kita. Kita memang
lemah dan penuh kekurangan, tetapi Tuhan selalu
melengkapi kita dengan kebaikan agar kita bisa
hidup dengan baik dan terarah kepada-Nya.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Ya Tuhan, kami berterima kasih atas semua
kebaikan yang kami terima daripada-Mu. Kami
bersyukur karena Engkau selalu melengkapi hidup
kami dengan segala yang kami perlukan. Semoga
kami selalu mendengarkan suara undangan-Mu dan
memberikan waktu untuk ada bersama-Mu, untuk
menikmati perjamuan bersama-Mu.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yes. 25:6-10a)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya.
TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung
Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamu-
an dengan masakan yang bergemuk, suatu
perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan
yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua
yang disaring endapannya. Dan di atas gunung ini
TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang
diselubungkan kepada segala suku bangsa dan
tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-
bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk
seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan
air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya
akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab
TUHAN telah mengatakannya. Pada waktu itu orang
akan berkata: "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang
kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah
TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita
bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena
keselamatan yang diadakan-Nya!" Sebab tangan
TUHAN akan melindungi gunung ini.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 23:6cd)
Aku akan tinggal di rumah Tuhan
sepanjang usia hidupku.

Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku.
(Refren)

Ia menuntun aku di jalan yang benar


oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu,
itulah yang menghibur aku.
(Refren)

Engkau menyediakan hidangan bagiku,


di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku
dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
(Refren)

Kebajikan dan kemurahan belaka


akan mengikuti aku, seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN
sepanjang masa.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (Flp. 4:12-14,19-20)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Filipi
Saudara-saudari, aku tahu apa itu kekurangan dan
aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan
dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang
merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang,
maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal
kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala
perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang
memberi kekuatan kepadaku. Namun baik juga
perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian
dalam kesusahanku. Allahku akan memenuhi segala
keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya
dalam Kristus Yesus. Dimuliakanlah Allah dan Bapa
kita selama-lamanya! Amin.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Ef. 1:17-18)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Bapa Tuhan kita Yesus Kristus kiranya menerangi
mata hatimu, agar kamu mengerti pengharapan apa
yang terkandung dalam panggian kita.
U : Alleluia
11. INJIL [Mat. 22:1-14]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan
kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga seumpama
seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin
untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya
memanggil orang-orang yang telah diundang ke
perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak
mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain,
pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang
diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah
kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak
piaraanku telah disembelih; semuanya telah
tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak
mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya,
ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain
menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya
dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu
menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasa-
kan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota
mereka. Sesudah itu ia berkata kepada hamba-
hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi
orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk
itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-
persimpangan jalan dan undanglah setiap orang
yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka
mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di
jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik,
sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu
dengan tamu.
Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-
tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian
pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara,
bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak
mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam
saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya:
Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah
orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di
sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil berbicara tentang kesediaan menerima
undangan Tuhan, yang mewakili juga sikap dan situasi
batin kita.
Pertama, orang yang menolak undangan Tuhan.
Kelompok pertama adalah mereka yang mendapatkan
undangan Tuhan. Mereka ini sebenarnya merasa
bersyukur bahwa Sang Tuan menyiapkan segalanya
dan hanya menanti kedatangan mereka untuk
berpesta. Namun, berbagai alasan membuat mereka
menolak hadir dalam perjamuan tersebut. Yang lebih
menjengkelkan Sang Tuan adalah mereka malah
membinasakan utusannya.
Kelompok ini mewakili situasi kita yang kadangkala
menolak kesempatan untuk bertemu Tuhan. Kita bisa
saja memiliki berbagai alasan untuk tidak bertemu
Tuhan. Konkritnya, ketika ada kesempatan untuk
berdoa atau kegiatan rohani, kita selalu memiliki
alasan untuk menghindarinya. Atau kita menolak dan
marah bila ada orang yang mengajak kita untuk
berpartisipasi. Tuhan menjadi sedih karena kita
menolak rahmat yang menyelamatkan kita.
Kedua, orang yang menerima undangan. Kelompok
kedua ini adalah kelompok yang menerima undangan.
Mereka memang antusias untuk datang. Sayangnya,
di antara mereka ada yang tidak berpakaian secara
pantas untuk menghadiri acara resmi tersebut.
Mereka ini membuat Sang Tuan pesta kecewa dan
marah, karena untuk mereka yang paling penting
adalah pesta atau makanan dan bukan Sang Tuan.
Salah satu cara menghargai Sang Tuan pesta adalah
dengan berpakaian yang pantas.
Kelompok ini mewakili situasi kita yang kadangkala
mengikuti undangan Tuhan tetapi memiliki motivasi
lain. Kita mengikuti kegiatan rohani tetapi bukan
dengan motivasi untuk bertemu Tuhan. Bisa saja
karena kita mau bertemu orang lain, atau motivasi
material lainnya. Ini juga merupakan kritikan bagi kita
yang kadangkala memakai sarana kegiatan rohani
untuk kepentingan kita sendiri.
Pesan injil pun menjadi jelas. Kita hendaknya
menanggapi undangan Tuhan dan memiliki hati yang
terbuka untuk bertemu-Nya. Kita meluangkan waktu
kita untuk bertemu Tuhan dalam setiap situasi hidup
yang kita alami dan di tengah kesibukan harian kita.
Semoga!
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan kita adalah
Tuhan yang mahabaik, yang selalu menantikan
kehadiran kita dalam pesta perjamuan-Nya. Marilah
kita menyampaikan permohonan kita kepada-Nya.
P : Semoga para pemimpin dunia mendengarkan suara
dan sapaan Tuhan, agar di tengah situasi dunia
yang penuh dengan konflik dan pertikaian ini,
mereka dapat menemukan jalan keluar yang baik,
yang bebas dari kekerasan dan penindasan.
Marilah kita mohon…
P : Semoga semua orang beriman selalu meluangkan
waktu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan,
pemberi kehidupan. Marilah kita mohon…
P : Semoga semua orang yang sedang menderita sakit
baik yang terbaring di rumah maupun di rumah sakit
mendapatkan rahmat kesembuhan. Semoga kita
semua juga bisa bahu membahu menolong orang-
orang di sekitar kita yang sedang sakit dan
menderita. Marilah kita mohon…
P : Semoga hati kita tetap terbuka pada undangan
Tuhan untuk meluangkan waktu menemui dan
berbicara dengan Tuhan. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Tuhan, Engkau selalu menerima semua yang
kembali kepada-Mu. Terimalah kami dan kabulkan
doa-doa kami demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan
pengantara kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan selalu
mendatangi kita dan menawarkan kita untuk
kembali ke rumah-Nya. Ada banyak tempat di rumah
Bapa kita. Kepada Tuhan yang mahabaik dan
mahabelaskasih ini, kita pun berseru:
Terpujilah Engkau di surga.
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Kami bersyukur kepadamu, ya Allah Bapa kami,
sebab anak-anak-Mu yang terpisah-pisah jauh oleh
kedurhakaan dosa, telah Engkau himpun kembali
menjadi satu di hadapan-Mu, demi darah Putra-Mu
dan kekuatan Roh Kudus. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, dengan perantaraan Kristus, Engkau
mencurahkan Roh Kudus atas segala bangsa, agar
Ia tinggal dalam hati para Putera-Mu, dan dengan
anugerah-Nya, Roh Kudus itu mempersatukan
semua orang. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, umat yang disatukan oleh kekuatan
Tritunggal Kudus itu, Engkau kumpulkan dalam
gereja, yakni tubuh Kristus dan kenisah Roh Kudus.
Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-
kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Syukur.

20. MENDOAKAN DOA JIWA KRISTUS


Jiwa Kristus, kuduskanlah kami.
Tubuh Kristus, selamatkanlah kami.
Darah Kristus, sucikanlah kami.
Air lambung Kristus, basuhlah kami.
Sengsara Kristus, kuatkanlah kami.
Yesus yang murah hati, luluskanlah doa kami.
Dalam luka-luka-Mu, sembunyikanlah kami.
Janganlah aku dipisahkan, dari pada-Mu Tuhan.
Terhadap seteru yang curang, lindungilah kami.
Di waktu ajal, terimalah kami.
Supaya bersama para Kudus,kami memuji Engkau
untuk selama-lamnya.
Amin.
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, kita semua diundang
Tuhan untuk masuk dalam perjamuan-Nya. Semoga
kita selalu memenuhi undangan Tuhan ini dengan
meningkatkan kehidupan rohani kita. Mari kita juga
saling membantu menciptakan suasana agar
suasana perjamuan Tuhan dapat tercipta di tengah-
tengah kehidupan kita, terutama ketika kita merasa
sebagai satu keluarga di dalam Tuhan.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, terima kasih untuk undangan dalam
perjamuan Sabda ini. Semoga kami selalu
meluangkan waktu kami untuk mendengarkan
Sabda-Mu yang menjadi pedoman hidup kami.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk saling
mendukung dan saling menyelamatkan.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 12 Oktober 2023


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai