Kerentanan Kebakaran Permukiman Padat Di Kelurahan Sidodamai Kecamatan Samarinda Ilir Kota Samarinda
Kerentanan Kebakaran Permukiman Padat Di Kelurahan Sidodamai Kecamatan Samarinda Ilir Kota Samarinda
https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut
ABSTRACT
Fire disasters are one of the problems that often occur at densely populated in Samarinda City.
Sidodamai Village is one of the villages that had a high density of settlements because it is located in
the center of Samarinda City. The object of this study is to determine the level of vulnerability of
settlement fires in Sidodamai Kelurahan. Data analysis techniques were carried out using the dignity
method which gives value on the regional grid based on the value of the parameter to determine the
level of fire vulnerability based on the variable fire potential and the availability of fire fighting
facilities. Settlement areas that ware vulnerable to fire, divided into three categories, namely low
vulnerability, moderate vulnerability, and high vulnerability. Settlements in Sidodamai Village ware
included in the moderate to high category. Areas with moderate vulnerability ware areas that
dominate in the Sidodamai Village. Whereas the high vulnerability was only in a small part of the
Sidodamai Village. The factor that causes fire vulnerability in Sidodamai Village was the fire potential
variable which is difficult to control. This had made Sidodamai Village vulnerable to settlement fires.
ABSTRAK
Bencana kebakaran menjadi salah satu permasalahan yang hingga saat ini masih sering terjadi di
permukiman padat Kota Samarinda. Kelurahan Sidodamai merupakan salah satu kelurahan yang
memiliki kepadatan permukiman yang tinggi, karena berada pada pusat Kota Samarinda. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan kebakaran permukiman di Kelurahan
Sidodamai.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode harkat
yaitu memberikan nilai pada grid wilayah berdasarkan nilai harkat parameter untuk mengetahui tingkat
kerentanan kebakaran berdasarkan variabel potensi kebakaran dan ketersediaan fasilitas pemadam
kebakaran. Kawasan permukiman yang rentan terhadap kebakaran dibagi atas tiga kategori, yaitu
kerentanan rendah, kerentanan sedang, kerentanan tinggi. Permukiman di Kelurahan Sidodamai
termasuk dalam kategori sedang sampai tinggi. Kawasan yang dengan kerentanan sedang merupakan
kawasan yang mendominasi pada Keluarahan Sidodamai. Sedangkan untuk kerentanan tinggi hanya
berada pada sebagian kecil wilayah Kelurahan Sidodamai. Faktor yang menyebabkan kerentanan
kebakaran di Kelurahan Sidodamai adalah variabel potensi kebakaran yang hal ini sulit untuk
dikendalikan. Hal inilah yang menyebabkan Kelurahan Sidodamai rentan kebakaran permukiman.
121 https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut
Jurnal Azimut Vol. 2, No. 2, Desember 2019 (121-132)
122 https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut
Jurnal Azimut Vol. 2, No. 2, Desember 2019 (121-132)
123 https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut
Jurnal Azimut Vol. 2, No. 2, Desember 2019 (121-132)
124 https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut
Jurnal Azimut Vol. 2, No. 2, Desember 2019 (121-132)
Parameter Kerentanan
Variabel Kelas Harkat
Kebakaran
3. Jenis Atap Bangunan Rumah Mukim (Persentase Permukiman Berdasarkan Jenis
Atap Genteng, Beton, Kayu)
a. Baik >75% 1
b. Sedang 40% - 75% 2
c. Buruk <40% 3
4. Lokasi Permukiman dari Jalan Utama (Persentase Permukiman dari Jalan Utama)
125 https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut
Jurnal Azimut Vol. 2, No. 2, Desember 2019 (121-132)
Parameter Kerentanan
Variabel Kelas Harkat
Kebakaran
a. Tidak padat 10 kendaraan, 1 menit 1
10-20 kendaraan, 1
b. Sedang 2
menit
c. Padat 30 Kendaraan, 1 menit 3
11. Kelitstrikan (terkait dengan watt yang dimiliki)
a. Rendah 450 watt - 950 watt 1
b. Sedang 950 watt - 2200 watt 2
c. Tinggi >2200 watt 3
12. Fasilitas Hidran (Persentase Permukiman yang mudah Terlayani oleh Fasilitas
Air Hidran)
a. Baik >75% Berjarak <350 m 1
40%-75% berjarak <350
b. Sedang m dan Berjarak antara 2
350 m - 700 m
c. Buruk <40% Berjarak >700 m 3
13. Fasilitas Tandon Air (Persentase Permukiman yang Mudah Terlayani oleh
Fasilitas Tandon Air)
Fasilitas Pemadam Kebakaran
126 https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut
Jurnal Azimut Vol. 2, No. 2, Desember 2019 (121-132)
127 https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut
Jurnal Azimut Vol. 2, No. 2, Desember 2019 (121-132)
128 https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut
Jurnal Azimut Vol. 2, No. 2, Desember 2019 (121-132)
129 https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut
Jurnal Azimut Vol. 2, No. 2, Desember 2019 (121-132)
130 https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut
Jurnal Azimut Vol. 2, No. 2, Desember 2019 (121-132)
dicirikan dengan kepadatan permukiman Badan Pusat Statistik Kota Samarinda, 2018.
yang padat, pola permukiman tidak teratur, Kecamatan Samarinda Ilir Dalam Angka
serta kondisi jalan masuk < 3 Tahun 2018. Samarinda: BPS Kota
Samarinda.
meter(Widyatmadja dan Purwanto, 2013).
Somantri (2011) juga menyatakan hal yang Findia, (2018), Analisis Tingkat Kerentanan
sama bahwa karakteristik bangunan menjadi Terhadap Potensi Bahaya Kebakaran di
faktor paling dominan yang menjadikan Permukiman Padat Penduduk di
suatu kawasan permukiman rentan terhadap Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda
bencana kebakaran. Kondisi seperti inilah Ilir Kota Samarinda. Jurnal Kurva S Vol
yang menyebabkan Kelurahan Sidodamai 6, No 1, Hal : 42 - 46.
rentan terhadap kebakaran permukiman.
Herlambang, Abdul Aziz (2017), Tingkat
Kerentanan Pemukiman Terhadap
4. SIMPULAN DAN SARAN Potensi Bahaya Kebakaran Di Wilayah
Padat Penduduk Di Kelurahan Peneleh
Kerentanan di Kelurahan Sidodamai, Kecamatan Gentenng Kota Surabaya,
Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda Jurnal Swara Bhumi, Vol. 04 Nomor 03,
masuk dalam kategori sedang dan tinggi. Hal 39-43.
Permukiman yang rentan terhadap kebakaran
Oktaviansyah, Evan, (2012), Penataan
di lokasi penelitian umumnya dicirikan
Permukiman Kumuh Rawan Bencana
dengan kondisi permukiman yang padat Kebakaran di Kelurahan Lingkas Ujung
sehingga memudahkan api menjalar ke Kota Tarakan, Jurnal Teknik Sipil dan
rumah lain, kondisi jalan sempit (< 3 m) Perencanaan, Vol. 14 No.2, Hal 141-
yang dapat menyulitkan proses pemadaman 150.
api, bahan bangunan terutama dari kayu,
lokasi permukiman jauh dari sumber air Rahmat, Amat, Eddy Prianto, Setia Budi
Sasongko (2018), Studi Evaluasi Model
(sungai, danau) dan minimnya adanya hidran Bentuk Atap dan Fenomena Kebakaran
serta tandon air, dan juga belum Penyebab Listrik Pada Rumah Tinggal
dilengkapinya setiap rumah dengan APAR. Menengah ke Bawah di Pemukiman
Dengan kondisi demikian, tentunya Padat. Jurnal Arsitektur Zonasi : Vol. 1
penyediaan fasilitas pemadam kebakaran No. 2, Hal: 112 - 122.
merupakan saran utama sebagai upaya untuk Somantri, Lili (2011), Pemanfaatan Citra
mencegah atau mengurangi bencana Quick Bird dan Sistem Informasi
kebakaran serta kerugian yang dapat terjadi. Geografis untuk Zonasi Kerentanan
Bahaya Kebakaran Permukiman Kasus
Di Kota Bandung Bagian Barat, Gea,
DAFTAR PUSTAKA Vol. 11, No.1.
Badan Pusat Statistik Kota Samarinda, 2018. Suharyadi. (2001). Penginderaan Jauh untuk
Samarinda Dalam Angka Tahun 2018. Studi Kota. Yogyakarta: Fakultas
Samarinda: BPS Kota Samarinda. Geografi Universitas Gadjah Mada.
131 https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut
Jurnal Azimut Vol. 2, No. 2, Desember 2019 (121-132)
132 https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut