Anda di halaman 1dari 16

PEMBUATAN MODEL UNTUK

SURFACE WATER MODELING SYSTEM (SMS)

II.1 PENDAHULUAN

Data bathymetri pada umumnya tersedia dalam dua

bentuk dalam bentuk gambar jadi atau peta kontur dan

berupa gambar dengan format AutoCad. Masing – masing

format ini tidak sama pengerjaannya pada saat proses

mengimport data kontur pada SMS. Perbedaan mendasar dari

kedua proses ini hanya terletak pada saat proses

mengimport file dan input data bathymetri kedalam SMS.

Perlu juga untuk dipahami bahwa proses pembuatan kontur

ini sangat penting sekali dibandingkan proses – proses

yang lain karena ketepatan dan keakuratan hasil analisa

sangat ditentukan oleh kontur yang dibuat.

Dengan adanya ketersediaan data seperti telah

diuraikan diatas maka penjelasan mengenai pembuatan model

ini dibedakan menjadi dua yaitu pembuatan model dengan

resource data file AutoCad dan data image atau gambar

peta kontur.

Created For Ocean Engineering


Halaman 1
II.2 PEMBUATAN MODEL DENGAN DATA IMAGE

Langkah awal dalam pembuatan adalah mengubah file

image yang tersedia menjadi format image *.TIF karena

hanya format ini yang bisa dikenali oleh SMS, sebelum

dilakukan langkah ini pastikan system koordinat yang anda

gunakan adalah meter, click pada menu Edit kemudian pilih

menu current coordinat jika masih dalam feet gantilah

menjadi m. selanjutnya langkah pembuatanya adalah sebagai

berikut :

1. Membuka file image yaitu dengan membuka menu File →

Open, maka akan muncul tampilan berikut ini :

Kemudian pilih file image Model 1.TIF dan click

Open.

Setelah itu akan muncul tampilan berikut ini, yang

akan meminta anda untuk mengisi sistem koordinat

global (U,V) SMS dan koodinat lokal model (X,Y)

tentu saja ukuran X,Y ini mewakili ukuran sebenarnya

pada model yang dibuat dengan Satuan m:

Created For Ocean Engineering


Halaman 2
Pada menu window diatas terdapat tanda + merah yang

merupakan titik acuan sistem koordinat lokal model

terhadap sistem koordinat global SMS, letak titik

merah tersebut ditentukan oleh koordinat U,V dan

jarak dari masing – masing titik tersebut pada

kondisi sesungguhnya ditentukan oleh koordinat X,Y.

Jadi sangat penting artinya nanti untuk menentukan

titik acuan ini, karena jika terjadi kesalahan maka

model yang anda buat akan salah total.

Kemudian masukkan data – data koordinat untuk lokasi

contoh sebagai berikut.

Poit #1 : Poit #2 :

Created For Ocean Engineering


Halaman 3
U :300 U :300

V :475 V :153

X :0 X :0

Y :250 Y :0
Poit #3 :

U :622

V :153

X :250

Y :0
** U,V adalah Koordinat Global SMS
X,Y adalah Koordinat Lokal Model

Setelah langkah tersebut dilakukan maka image akan

ditampilkan dalam layar utama Map module SMS.

2. Langkah yang kedua ini adalah memasukkan data

kedalaman atau elevasi serta koordinatnya, dengan

menggunakan fasilitas Scatter Module, click pada

Scatter modules kemudian click toolbox Create

Scatter Point , selanjutnya buatlah scatter point

pada garis kontur dan masukkan nilai elevasi kedalam

z koordinat, sesuai dengan elevasi yang tercantum

pada peta kontur. Berikut ini adalah hasil dari

pembuatan scatter point tersebut :

Created For Ocean Engineering


Halaman 4
titik – titik merah adalah scatter point, pastikkan

anda sudah memasukkan nilai z pada semua point

tersebut sesuai dengan elevasi pada garis kontur.

3. Setelah langkah kedua selesai maka kita kembali ke

Map Module untuk langkah selanjutnya, langkah

berikutnya adalah membuat batas dari kontur yang

akan dibuat, yaitu dengan menggunakan Feature Arc,

click pada create feature arc kemudian buatlah

garis sesuai dengan garis kontur dengan elevasi 0.0

m seperti pada gambar berikut.

Created For Ocean Engineering


Halaman 5
Garis dan titik hitam diatas adalah feature arc,

diujung masing – masing garis ini adalah titik Node

yang merupakan akhir dari suatu feature arc.

4. Langkah berikutnya adalah menghubungkan kedua garis

tersebut secara langsung, yaitu dengan membuat

feature arc baru yang menghubungkan Node feature arc

bagian atas dan bawah. Seperti yang terlihat pada

gambar berikut :

Created For Ocean Engineering


Halaman 6
Pada gambar diatas tampak feature arc yang

menghubungkan dua feature arc sebelumnya pada sisi kiri

dan kanan.

5. Selanjutnya dilakukan pendistribusian point arc pada

masing - masing feature arc yang telah dibuat,

click icon yang merupakan tool untuk memilih

feature arc, kemudian pilih salah satu feature arc,

kemudian buka menu feature objects pada menu utama,

lalu pilih redistribute feature arc, yang kemudian

muncul menu berikut ini :

Created For Ocean Engineering


Halaman 7
yang berisi info tentang feature arc, isilah spacing

segment sebesar 10 dan click pada kotak menu Use

Cubic Spline agar Feature Arc yang dibuat menjadi

smooth, ini berarti element yang dibuat nanti

mempunyai jarak node 10 m. pada feature arc

tersebut, jadi besarnya distribusi segment pada

feature arc menentukan besarnya jarak antar node.

6. Berikutnya adalah membuat poligon pada model,

poligon ini dibuat dengan tujuan untuk

mengidentifikasi daerah – daerah yang akan

dimeshing. Sekaligus juga menentukan properti

meshing yang lain. Untuk melakukan pembuatan poligan

cukup dengan membuka menu Feature Objects kemudian

pilih Build Poligon. Selanjutnya click pada tool box

Created For Ocean Engineering


Halaman 8
yang merupakan tool untuk memilih poligon, click

dua kali pada poligon kemudian akan muncul menu

berikut :

mesh type tetap menggunakan Paving, ubah bathymetry

type menjadi menjadi Scatter Set, yang kemudain akan

muncul Scatter Option untuk memastikan data scatter

yang digunakan click pada menu scatter option pilih

scatter set elevation kemudiak click ok dan untuk

kembali ke menu utama click ok pada polygon

attributes.

7. Langkah terakhir dalam pembuatan model adalah

melakukan meshing, buka menu feature objects,

kemudian pilih MAP → 2D mesh

Created For Ocean Engineering


Halaman 9
II.3 PEMBUATAN MODEL DENGAN DATA FILE AUTOCAD

Sebelum memulai proses import dengan file AutoCad

pastikan ukuran jarak yang digunakan dalam AutoCad adalah

m. kemudian simpan dengan format file *.dxf versi AutoCad

R12/LT2DXF *.dxf, agar SMS dapat mengimport file

tersebut. Berikut ini langkah – langkah pembuatan model

dengan file dxf :

1. Pertama kali adalah dengan membuka menu file

kemudian open kemudian pilih file dxf yang

diinginkan, pilihlah file Model 1.dxf, selanjutnya

akan muncul gambar dari file AutoCad yang anda

buat.

2. Kemudian buka menu DXF, dan pilih menu DXF →

Feature Arc, yang berarti akan menjadikan data dxf

menjadi feature arc, selanjutnya akan muncul

pilihan layer file DXF yang akan di jadikan feature

arc, seperti pada gambar berikut :

Created For Ocean Engineering


Halaman 10
Pada gambar diatas feature arc yang dibuat

berdasarkan data dxf, tampak ada feature arc yang

memotong feature arc yang lain, feature arc ini

harus dihapus karena mengganggu proses selanjutnya.

Caranya dengan menggunakan tool select feature

object pilih semua feature arc yang berupa garis

lurus kemudian tekan tombol delete pada keyboard.

Hasil dari potongan itu harus seperti pada gambar

berikut :

Created For Ocean Engineering


Halaman 11
tampak garis – garis feature arc yang berpotongan

sudah hilang hanya tertinggal feature arc yang

mengikuti garis – garis kontur.

3. Langkah selanjutnya adalah membuat scatter set

untuk model ini, jika menggunakan file dxf ini akan

lebih mudah dilakukan pembuatan scatter set yaitu

tinggal membuka menu feature object kemudian pilih

menu Feature Arc → Scatter maka akan muncul menu

sebagai berikut :

Created For Ocean Engineering


Halaman 12
Isilah menu tersebut seperti pada gambar yang

artinya semua elevasi arc node dan vertex akan

menjadi elevasi scatter set yang akan dibuat, click

ok maka scatter set akan muncul seperti gamabr

berikut :

Created For Ocean Engineering


Halaman 13
4. Langkah berikutnya adalah membuat poligon,

sebelumnya anda harus menghapus feature arc yang

mempunyai nilai z < 0 sehinga hanya tertinggal

feature arc bagian terluar seperti langkah no 3

pada pembuatan model dengan image (gambar),

kemudian menghubungkannya seperti pada langkah no 4

pada pembuatan model dengan image (gambar).

Sehingga hasilnya adalah sebagai berikut :

pada langkah ini tampak hasilnya sudah sama persis

dengan hasil pengerjaan dengan file image pada

langkah no 4, langkah – langkah selanjutnya sama

dengan langkah pembuatan model dengan gambar,

seperti pembuatan distribusi feature arc, poligon,

penentuan polygon attribute, dan meshing.

Created For Ocean Engineering


Halaman 14
II.2 PEMBUATAN MODEL DENGAN SRUKTUR

Langkah yang digunakan pada model dengan struktur

atau tidak pada dasarnya sama, perbedaanya hanya terletak

pada distribusi feature arc, distribusi feature arc pada

struktur akan sangat berbeda feature arc pada garis

pantai yang cenderung berupa garis lurus. Distribusi

Feature arc pada struktur dibuat seoptimal mungkin agar

tidak merusak bentuk struktur yang akan dibuat, untuk

mempertahankan bentuk juga digunakan fasilitas

mengkonvert vertices menjadi Node, caranya yaitu dengan :

1. Pilih vertices yang akan dikonvert

2. Buka menu feature arc kemudian klick pada menu

vertices ↔ Node maka vertices yang anda pilih akan

berubah menjadi node yang jika anda refresh akan

terlihat perubahan bentuk vertices menjadi node. Dan

feature arc yang semula satu bagian akan terpisah

tepat pada vertices yang anda konvert.

Biasanya cara mengkonvert vertice ini dilakukan pada

sudut – sudut batas geometri atau struktur, sehingga

sudut – sudut tersebut tidak berubah pada saat

pendistribusian tidak mengalami perubahan. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Created For Ocean Engineering


Halaman 15
pada gambar diatas tampak node – node (lingkaran hitam)

yang dibuat disudut – sudut struktur, dan juga tampak

perbedaan distribusi pada bagian yang bergaris lurus dan

pada ujung breakwater yang berbentuk setengah lingkaran.

Distribusi pada ujung breakwater lebih kecil

distrubusinya agar tidak berubah bentuk. Untuk melihat

perbedaanya jika dilakukan pendistribusian tanpa

mengkonvert vertices maka dapat dilihat pada gambar

berikut :

pada gamabar ini tampak jarak vertices dipertahankan sama

pada saat pendistribusian akan tetapi bentuk struktur

mengalami perubahan.

Created For Ocean Engineering


Halaman 16

Anda mungkin juga menyukai