Anda di halaman 1dari 7

DIKLAT VI 2007

CAVING
Caving diambil dari kata cave yang berarti gua, dapat diartikan sebagai kegiatan atau olah raga penelusuran gua. Caving sangat erat hubungannya dengan kegiatan ilmiah dalam Speleologi (ilmu tentang gua). Itulah sebabnya caving dan speleologi merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan.

SEJARAH PENELUSURAN GUA


Penelusuran gua dimulai sejak dua ratus tahun yang lalu, tepatnya tanggal 15 Juli 1780 oleh Louis Marsellies dengan menuruni gua vertikal Fairies di Perancis. Hingga kini perancis merupakan kiblat kegiatan penelusuran gua. Kegiatan ini mulai sungguh-sungguh dilakukan pada tahun 1888 oleh Eduard Alfred Martel. Peralatan yang digunakan makin meningkat, dari menggunakan katrol dan tangga gantung, perahu kanvas sampai digunakan alat komunikasi dibawah tanah. Eduard Alfred Martel dikenal sebagai bapak speleologi modern . Olah raga ini mulai berkembang, Nobert Castered merupakan orang pertama yang melakukan cave diving.

SPELEOLOGI
Speleologi menurut Ko (1985) adalah ilmu mengenai gua dan lingkungannya, diambil dari kata Yunani, "spelion" yang berarti gua, dan logos" yang berarti ilmu. Lingkungan tersebut berupa batu gamping, batu pasir, aliran lava yang membeku, batu garam, batu gips, gletser, es, dan sebagainya. Beberapa ahli membuat definisi gua, antara lain Thornbury (1954), Zumberge (1963), dan Von Engeln (1953). Thornbury menyatakan gua adalah lubang alam yang kosong, bentuknya bisa sederhana, bisa bercabang, dapat vertikal maupun horisontal dan dapat memiliki satu tingkat atau lebih, baik ada atau tidak ada sungai di dalamnya. Zumberge menyatakan bahwa gua adalah lubang yang terbuka di bawah permukaan tanah. Von Engeln berpendapat gua adalah lubang yang terjadi di bawah tanah. Menurut White (1976 dalam Ritter, dkk., 1995) gua merupakan rongga bawah tanah yang alami, termasuk di dalamnya pintu masuk (entrance), lorong (passage) dan ruang (room/chamber) yang bisa ditelusuri oleh penjelajah manusia. Sedangkan menurut Ko (1985) gua adalah suatu lintasan sungai di bawah tanah yang masih mengalirinya secara aktif atau pernah mengalirinya. Definisi ini mengacu hubungan antara gua dan air, sehingga mulutmulut gua dengan kelembaban yang lebih dari lingkungannya akan mempunyai vegetasi yang berdaun lebat atau hijau. Sebagian besar (sekitar 90%) gua di dunia terletak di daerah batu gamping karstik, demikian pula di Indonesia. Lingkungan gua-gua karstik merupakan tandon alami raksasa yang dapat menjebak, menghimpun dan melestarikan air hujan yang jatuh di dalamnya menyebabkan lingkungan karst bukanlah lingkungan yang biasa. Karst atau istilah aslinya krst berasal dari bahasa Yugoslavia, yang merupakan nama suatu kawasan di perbatasan antara Yugoslavia dan Italia Utara, sekitar kota Trieste. Istilah karst ini kemudian dipakai untuk menyebut semua kawasan yang telah mengalami suatu proses pelarutan. Morfologi (bentuk kenampakan muka bumi) daerah karst secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bentukan negatif dan positif. Bentukan negatif adalah morfografi karst yang cenderung turun terhadap permukaan. Sedangkan bentukan positif adalah bentukan

CAVING

DIKLAT VI 2007 yang cenderung naik terhadap permukaan. Contoh bentukan negatif adalah dolina, uvala, polye, sinkhole/luweng, dan gua serta contoh bentukan positif adalah kubah-kubah karst.

GEOSPELEOLOGI
Merupakan ilmu yang mempelajari tentang gua yang dipandang dari aspek geologinya. Gua adalah suatu celah yang terjadi akibat kekuatan alam. Yang menjadi objek penting adalah mengetahui cara bagaimana gua terbentuk, juga jenis gua yang kita kenal. Ada gua batu gamping yang banyak dijumpai, gua laut, gua lava, gua sandstone, gua garam, gua gips, gua es, yang semuanya berbeda satu sama lain. Di Indonesia hanya ditemukan tiga jenis gua, yaitu gua batu gamping, gua lava, gua laut.

BIOSPELEOLOGI
Ilmu yang mempelajari kehidupan binatang-binatang di dalam lingkungan gua, juga tanaman yang ada dalam gua, yang menjadi gua itu lain dari tempat lain adalah kegelapan abadi, sehingga tangan di depan mata pun tidak akan terlihat. Kekhasan kedua adalah iklim yang uniform, rata, tidak berubah. Atmosfer jauh didalam gua tidak berubah, kecuali invariasi sedikit sekali dari tekanan barometris dan kandungan zat asam arang. Suhu konstan sepanjang tahun. Kehidupan yang terjadi didalam gua berdasarkan atas pembagian sinar matahari yang masuk kedalam gua, terbagi atas : daerah terang, daerah peralihan, dan daerah dalam yang gelap total dengan suhu konstan.

HIDROSPELEOLOGI
Ilmu yang mempelajari aliran air serta siklus hidrologi dalam gua. Umumnya daerah karst adalah daerah yang kritis air pada musim kemarau dan dapat terjadi banjir pada musim hujan, seperti yang sering kita baca pada beberapa surat kabar atau pada media masa lainnya. Hal ini terjadi karena air hujan yang jatuh di permukaan daerah karst dengan mudah masuk melalui celah-celah (diaklas/join) ataupun lubang-lubang yang nyata akibat pelarutan, runtuhan ataupun variasi keduanya. Sistem hidrologi satu kawasan dapat berbeda satu tempat dengan tempat lainnya. Hal ini menyebabkan penelitian hidrologi karst setempat-setempat dan regional perlu dilakukan.

ETIKA PENELUSURAN GUA


DONT TAKE NOTHING BUT PICTURE Dilarang mengambil apapun kecuali gambar (foto) DONT LEAVE NOTHING BUT FOOT PRINT Dilarang meninggalkan apapun kecuali jejak kaki DONT KILL NOTHING BUT TIME Dilarang membunuh apapun kecuali waktu
Setiap penelusur gua sadar bahwa gua merupakan lingkungan yang sensitif dan mudah tercemar, karenanya setiap penelusur gua wajib mentaati etika penelusuran gua yang ada.

CAVING

DIKLAT VI 2007 CATATAN : Seorang penelusur gua disebut CAVER Seorang diri tidak dibenarkan masuk kedalam gua (minimal 3 orang) Harus terdapat tim darat (orang yang menunggu di atas gua) yang berfungsi sebagai media penghubung kepada caver mengenai keadaan diluar dan didalam gua khususnya mengenai keselamatan penelusur. Dalam setiap penelusuran gua, sekurang - kurangnya membawa peluit morse sebagai sarana komunikasi. Penyakit yang biasa terjadi pada seseorang yang memasuki gua adalah LUSTRUFOPI yaitu penyakit strees karena kegelapan.

KEMAMPUAN STANDAR UNTUK CAVER PEMULA 1. Minimal menguasai 4 simpul dalam kegelapan, yaitu :
Bowline (simpul kambing) Double fisherman knot Figure of eight and double Figure of eight (simpul delapan) Prusik knot Mampu merangkak dilorong yang kecil. Mampu meliuk-liukkan badan, merayap, meluncur turun dilorong vertical yang pernah dilalui penelusur lain. Mampu merayap keatas dengan menggunakan punggung dan kaki. Sanggup melakukan Intermediate atau pindah lintasan dan Deviasi.

2. 3. 4.

5.

JENIS CAVING
Ada tiga jenis kegiatan caving menurut guanya, yaitu : 1. Penelusuran gua datar atau biasa disebut horizotal caving. 2. Penelusuran gua sumuran atau vertical caving. 3. Penelusuran dengan keadaan gua berair dalam atau cave diving.

JENIS GUA MENURUT KEADANNYA


Ada tiga jenis gua menurut keadaannya, yaitu : 1. Gua lembab (berlumpur). 2. Gua kering. 3. Gua basah.

TEKNIK CAVING
Teknik dasar caving horizontal : 1. Tehnik berjalan biasa (walking) 2. Tehnik berjalan merunduk (crouching) 3. Tehnik berjalan merayap (crawling) 4. Tehnik berjalan merangkak (hands)

CAVING

DIKLAT VI 2007

ORNAMEN GUA
1. Flow Stone Adalah calsit yang terdeposisi (diendapkan) pada lorong gua. 2. Grous Adalah kumpulan kalsit yang berkupul (terbentuk) dialiran air atau kemiringan tanah. Aliran ini banyak mengan dung carbon dioksida (CO2), semakin CO2 menguap atau memuai, calsit yang terbentuk semakin banyak. 3. Marble Adalah batu gamping yang mengalami perubahan bentuk dimetamorfasekan oleh panas dan tekanan, sehingga merubah struktur yang unik dari batu tersebut. 4. Stalagtit Adalah formasi kalsit yang menggantung. 5. Stalagmit Adalah formasi yang menjulang keatas dibawah atap stalagtit. 6. Straw Bentuknya seperti stalagtit tetapi berdiameter kecil, sebesar tetesan air, panjangnya 1-15 Cm.
Terbentuknya stalagtit

7. Pearls Adalah kumpulan batu kalsit yang berkembang didalam kolam dibawah tetesan air, disebut pearls karena bentuknya seperti mutiara. 8. Aragonite Crystalline / cristal yang terbentuk dari CaCO3, jarang dijumpai.

Marbel

9. Gours Kumpulan kalsit yang terbentuk di dalam aliran air atau kemiringan tanah. Aliran ini mengandung banyak CO2. Semakin CO2 memuai (menguap), kalsit yang terbentuk semakin banyak. 10. Styalalite Garis gelombang yang terdapat pada potongan batu gamping. 11. Curtain Endapan yang berbentuk seperti lembaran yang terlipat, menggantung di langit-langit gua atau di dinding gua. 12. Rimstone Pool Berbentuk seperti bendungan yang berbentuk ketika terjadi pengendapan air, CO2-nya menghilang dan menyisakan kalsit yang bersusun-susun.

CAVING

DIKLAT VI 2007

PERALATAN HORIZONTAL CAVING 1. Helm


Terbuat dari fiberglass, dilengkapi dengan tali pengikat dagu dan peredam jika terkena beban.

2. Cover all atau Wearpack


Yang terbuat dari bahan yang tahan terhadap air atau yang cepat kering misalnya parasit dilengkapi dengan bahan yang keras pada siku dan lutut, supaya tahan terhadap gesekan pada batu. 3. Penerangan Misalnya senter, headlamp atau lightning set. Jangan lupa membawa lampu dan baterai atau carbide cadangan serta cahaya cadangan seperti : lilin, korek api dll. 4. Sepatu Sebaiknya terbuat dari bahan yang kedap air dan tingginya kirakira selutut dan telapak yang bergigi agar tidak licin.
Headlamp Cover All

5. Dry bag / tackle bag / tas tahan air


Sebagai tempat perlengkapan, makanan, alat tulis untuk pemetaan, dll. Bila tidak ada dapat diganti dengan day pack.
Dry Bag

Perlengkapan diatas adalah perlengkapan untuk perorangan, digunakan pula dalam vertical caving. Disamping itu masih memerlukan pula perlengkapan tim, terutama jika harus melalui medan yang sulit, misalnya : Tali, perahu karet dan alat-alat lain yang biasa digunakan untuk memanjat tebing seperti : ascender, descender, piton, carabiner, dll.

PERALATAN VERTICAL CAVING


Untuk penelusuran gua vertical, dibutuhkan pula perlengkapan-perlengkapan horizontal caving diatas, karena perlengkapan tersebut merupakan perlengkapan wajib untuk penelusuran gua. Selain itu ada pula perlengkapan khusus vertical caving seperti : 1. Carnmantel Statis 2. Rope Padding Digunakan untuk melindungi tali dari friksi 3. Harness Terdiri dari chest harness dan sit harness atau bisa juga digunakan webbing.
Full Body Harness

CAVING

DIKLAT VI 2007

4. Sentral Mayong / Mailon Rapid


semacam carabiner biasanya berbentuk delta D atau oval O dan mempunyai kunci, digunakan sebagai sentral semua alat. 5. Descender alat bantu turun, seperti autostop, figure of eight dll. 6. Ascender alat bantu naik, seperti croll, jumar dll. 7. Cow stail atau ekor sapi yaitu 2 utas tali yang setiap ujungnya terdapat carabiner yang dipasang pada sentral mayong, digunakan sebagai pengaman saat melakukan intermediate.
Auto Stop Mailon rapid

Jumar

8. Safety sling
yaitu tali yang dipasang untuk menghubungkan harness dan ascender yang panjangnya lebih dari jangkauan tangan kita. 9. Foot loop yaitu suatu alat untuk pijakan kaki dan digantungkan pada ascender (biasanya menggunakan webbing yang disimpul).
Chock Friends Croll

Stir Up

10.

Stir up atau tangga gantung, digunakan untuk menuruni pitch yang tidak terlalu dalam, terbuat dari baja atau aluminium.

11. Piton, Chock dan Friends Digunakan untuk membuat anchor apabila pada sekeliling gua tidak ditemukan natural anchor 12. Pullay/ Tandem

13. Bolt, Hammer dan Hand Drill


Paku tebing, palu dan bor tebing, digunakan untuk membuat anchor.
Foot Loop Foot Loop

CAVING

DIKLAT VI 2007

TEKNIK ASCENDING
Ada 2 teknik ascending yang dikenal, yaitu : 1. Prusik System Dengan menggunakan tali prusik untuk naik maupun turun. Cara ini sudah tidak dipakai dalam penelusuran gua vertical, karena membutuhkan waktu yang lama dan boros tenaga serta tidak aman. Apabila sudah panas, dapat menyebabkan tali prusik friksi bahkan putus.

Beberapa cara pemasangan simpul prusik

2. Single Rope Technique (SRT) Cara ini paling aman, karena sudah menggunakan peralatan yang sesuai standart keamanan, keselamatan dan kenyamanan. SRT sudah dipakai untuk kegiatan penelusuran gua vertical yang memenuhi standart internasional. (akan dibahas)

CAVING

Anda mungkin juga menyukai