Anda di halaman 1dari 12

AUSTISM DAN

TUNAGANDA
Disusun oleh :
Dita Anistia Wahyu 037120043
Nabila Rizkika 037120131
AUSTISM
Autis atau biasa disebut autism spectrum
disorder adalah sebutan bagi orang-orang
yang mengalami gangguan pada sistem
sarafnya dan mempengaruhi perilakunya
sehari-hari atau yang disebut juga dengan
neurobehaviour. Tanda seseorang
menunjukkan gejala gangguan autis biasanya
dapat diamati pada tahun ketiga setelah lahir
MACAM-MACAM AUTISM

1. Gangguan Autisme (Autistic Disorder): Gejala melibatkan kesulitan dalam


berkomunikasi, interaksi sosial yang terbatas, dan perilaku repetitif.
2. Gangguan Asperger: Individu mungkin memiliki kemampuan bicara yang baik, tetapi
mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial dan cenderung terobsesi pada minat
khusus.
3. Gangguan Spektrum Autisme yang Tidak Ditetapkan Secara Lain (PDD-NOS): Digunakan
ketika gejala tidak memenuhi kriteria untuk gangguan spesifik tertentu dalam spektrum
autisme.
4. Gangguan Rett: Biasanya terjadi pada perempuan dan melibatkan perkembangan
normal awal, tetapi diikuti oleh penurunan keterampilan sosial dan motorik.
5. Gangguan Desintegratif Anak (CDD): Jarang terjadi dan melibatkan hilangnya
keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya setelah usia 2 tahun.
PENYEBAB
AUTISME
Penyebab autisme belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa
faktor yang diduga berkontribusi. Faktor-faktor tersebut melibatkan
kombinasi antara genetik, lingkungan, dan perkembangan otak. Beberapa
aspek yang mungkin berperan meliputi:
1. Genetik: Adanya predisposisi genetik dapat meningkatkan risiko
autisme. Faktor genetik dapat berinteraksi dengan lingkungan.
2. Faktor Lingkungan: Paparan terhadap faktor lingkungan tertentu
selama kehamilan atau awal kehidupan anak dapat memainkan peran.
Ini bisa termasuk komplikasi kehamilan, infeksi, atau paparan zat
kimia tertentu.
3. Kombinasi Genetik dan Lingkungan: Beberapa penelitian mendukung
ide bahwa autisme mungkin disebabkan oleh interaksi kompleks
antara faktor genetik dan lingkungan.
4. Perkembangan Otak: Gangguan dalam perkembangan otak pada
masa awal kehidupan atau kehamilan dapat mempengaruhi fungsi
otak dan menyebabkan gejala autisme.
DUKUNGAN DAN PERAWATAN
AUTISME
Dukungan untuk Autism: Perawatan untuk Autism:
1. Terapi Perilaku: Melibatkan intervensi Pendekatan Individualisasi: Setiap program
khusus untuk mengembangkan intervensi dikembangkan sesuai dengan
keterampilan sosial dan perilaku adaptif. kebutuhan dan keunikan setiap individu
2. Terapi Bicara dan Bahasa: Membantu dengan autisme.
meningkatkan keterampilan komunikasi. Keterlibatan Keluarga: Melibatkan orangtua
3. Terapi Okupasional dan Fisik: Fokus pada dan keluarga dalam proses perawatan dan
pengembangan keterampilan motorik dan pendukungan.
fungsi kemandirian. Pendidikan dan Pelatihan Keluarga:
Memberikan pengetahuan dan keterampilan
4. Pendidikan Inklusif: Program pendidikan
kepada keluarga untuk membantu
yang memasukkan anak-anak dengan
manajemen sehari-hari.
autisme ke dalam kelas reguler dengan
Kolaborasi Tim Kesehatan: Kolaborasi antara
dukungan khusus. berbagai profesional kesehatan untuk
5. Dukungan Psikososial: Mendukung individu menyediakan perawatan yang holistik.
dan keluarganya melalui konseling dan
dukungan mental.
UNTUK SUMBER DAYA DAN INFORMASI
TAMBAHAN MENGENAI ANAK-ANAK DENGAN
AUTISME, BERIKUT ADALAH BEBERAPA
SARAN:
1. Organisasi dan Situs Web:
Autism Speaks: Menyediakan informasi komprehensif dan sumber daya untuk individu dengan autisme dan keluarganya.
Autism Society: Menawarkan dukungan, advokasi, dan edukasi terkait autisme.
2. Pendidikan dan Pelatihan:
Autism Education and Training dari The National Autistic Society menyediakan panduan pendidikan dan pelatihan.
3. Buku dan Literatur:
"The Autism Sourcebook" oleh Karen Siff Exkorn.
"Thinking in Pictures" oleh Temple Grandin.
4. Aplikasi dan Teknologi:
Aplikasi seperti "Proloquo2Go" dapat membantu dalam komunikasi bagi anak-anak nonverbal atau dengan keterbatasan
bicara.
5. Komunitas Daring:
Bergabung dengan forum online seperti Wrong Planet, di mana orang-orang dengan autisme dan keluarganya dapat
berbagi pengalaman dan dukungan.
6. Terapi dan Layanan:
Cari penyedia terapi autisme di daerah Anda, seperti terapis perilaku atau terapis bicara yang berpengalaman dalam
bekerja dengan anak-anak autisme.
7. Kelompok Dukungan Lokal:
Temukan kelompok dukungan lokal untuk orangtua dan keluarga yang memiliki anak dengan autisme. Ini bisa menjadi
sumber dukungan emosional dan informasi praktis.
TUNAGANDA
Tunaganda adalah individu yang memiliki kombinasi
kelainan (baik dua jenis kelainan atau lebih) yang
menyebabkan adanya masalah pendidikan yang serius,
sehingga dia tidak hanya dapat diatas dengan suatu
program pendidikan khusus untuk satu kelainan saja,
melainkan harus didekati dengan variasi program
pendidikan sesuai kelainan yang dimiliki.
KARAKTERISTIK
TUNAGANDA
1. Fisik: keadan fisik anak tunanetra tidak berbeda dengan 3. Psikis: tidak berbeda jauh dengan anak normal.
anak sebaya lainnya. Perbedaan nyata, diantaranya Kecenderungan IQ anak tunanetra ada pada
mereka hanya terdapat pada organ penglihatannya. batas atas sampai batas bawah. Kadang kala ada
Gejala ketunanetraan yang dapat diamati dari segi fisik
keluarga yang belum siap menerima anggota
antara lain: mata juling, sering berkedip, menyipitkan mata,
kelopak mata merah, gerakan mata tak beraturan dan
keluarga yang mengalami tunanetra sehingga
cepat, mata selalu berair, dan sebagainya. menimbulkan ketegangangelisah di antara
2. Perilaku: beberapa gejala tingkah laku pada anak yang keluarga. Seorang tunanetra biasanya
mengalami gangguan penglihatan dini antara lain; mengalami hambatan kepribadian seperti curiga
berkedip lebih banyak dari biasanya, menyipitkan mata, terhadap orang lain, perasaan mudah
tidak dapat melihat benda-benda yang agak jauh. Adanya tersinggung, dan ketergantungan yang
keluhan-keluhan antara lain: mata gatal, panas, pusing,
berlebihan.
kabur, atau penglihatan ganda.
PENURUNAN PENGLIHATAN (LOW VISION)

1. MENULIS DAN MEMBACA DENGAN JARAK


YANG SANGAT DEKAT.
2. HANYA DAPAT MEMBACA HURUF YANG
BERUKURAN BESAR.
3. MEMICINGKAN MATA ATAU MENGERUTKAN
KENING TERUTAMA DI CAHAYA TERANG ATAU
SAAT MENCOBA MELIHAT SESUATU.
ANAK TUNAGANDA DISEBABKAN OLEH
FAKTOR YANG VARIATIF, YANG DAPAT
TERJADI PADA SAAT SEBELUM
KELAINAN, SAAT KELAHIRAN, DAN ATAU
SETELAH KELAHIRAN.

1. Faktor Prenatal: ketidaknormalan kromosom komplikasi-komplikasi pada anak dalam


kandungan ketidakcocokan Rh infeksi pada ibu, kekurangan gizi ibu yang sedang
mengadung, serta terlalu banyak menkonsumsi obat dan alkohol.
2. Faktor Natal: kelahiran prematurkekurangan oksigen pada saat kelahiran luka pada otak
saat kelahiran.
3. Faktor eksternal: dalam perkembangan hidupnya kepala mengalami kecelakaan kendaraan,
keracunan, jatuh, mendapat pukulan atau siksaan.
4. Nutrisi yang salah: anak tidak dirawat dengan baik, keracunan makanan atau penyakit
tertentu yang sama, sehingga dapat berpengaruh terhadap otak (meningitis atau
encephalities).
TEKNOLOGI
PENDUKUNG
Perkembangan teknologi informasi saat ini telah banyak
digunakan untuk membantu para tunanetra. Penggunaan
program seperti JAWS (pembaca layar) membuat
pengoperasian komputer menjadi dimungkinkan oleh para
tunanetra. Kegiatan membaca buku yang sebelumnya tidak
mungkin dilakukan oleh tunanetra selain menggunakan huruf
braille, kini dapat dilakukan dengan bantuan alat pemindai
(bahasa Inggris: scanner). Dengan menggunakan perangkat
tersebut pada komputer yang telah dilengkapi dengan peranti
lunak pembaca layar, pengguna cukup meletakkan buku di atas
kaca pemindai, dan program akan langsung membacanya dari
teks yang direproduksi oleh komputer.
THANK YOU!
Apakah ada yang bertanya?

Anda mungkin juga menyukai