Anda di halaman 1dari 5

J. Agrotan Volume 9 (No1): Maret 2023.

ISSN: 2442-9015 (Hal 16-20)

Kajian Awal Keberadaan Hama Gudang pada Unit Pengelolaan


Gabah Beras (Studi Kasus Gudang Gabah Beras UD.BZK dan UD.
Pirwan di Kabupaten Pinrang)

Preliminary Study of Warehouse Pests in Rice Grain Management Units (Case Study of
Rice Grain Warehouses UD.BZK and UD. Pirwan in Pinrang District)

Nur Ilmi1, Muh Iqbal Putera2, Marwati3, Hikmahwati4*


1,2,3
Prodi Agroteknologi, FAPETRIK, Universitas Muhammadiyah Parepare, Sulawesi Selatan
4
Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Al Asyariah Mandar, Sulawesi Barat

*Email: hikmahwatihasen@gmail.com

Abstrak

Hama gudang dikelompokan atas tiga kelompok besar, yaitu serangga, tikus, dan jamur/kapang. Ketiga kelompok hama gudang tersebut
tidak selalu ditemukan secara bersama-sama pada suatu tempat penyimpanan komoditi pangan. Berbeda dengan tikus dan jamur/kapang,
serangga hama gudang hampir selalu ada di tempat penyimpanan komoditi pangan. Dengan tubuhnya yang sangat kecil, mempunyai
aktivitas terbang, serta tahan terhadap keadaan kering, maka serangga gudang dapat dengan mudah menguasai lingkungan tempat serangga
hama gudang hidup (Kato, 2013). Studi ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis serangga hama gudang dan jumlah populasinya pada
dua pengelolaan unit gabah beras di Kab.Pinrang, dilaksanakan di gudang gabah beras UD BZK dan UD Pirwan di Kab.Pinrang, pada
bulan Desember 2021 sampai Januari 2022. Penelitian menggunakan metode perangkap manual dan perangkap umpan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada gudang gabah beras UD BZK serangga hama yang teridentifikasi ada dua yaitu Sitophilus oryzae (jumlah
populasi sebesar 207,5%) dan Tribolium castaneum (jumlah populasi sebesar 40,87%). Sedangkan pada gudang gabah beras UD Pirwan
teridentifikasi 4 jenis serangga hama yaitu Sitophilus oryzae (jumlah populasi sebesar 31,12%), Tribolium castaneum (jumlah populasinya
53,87%), Alphitobius diaperinus (jumlah populasinya 1,62%) dan Tenebroides mauritanicus (jumlah populasinya 0,5%). Kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa sampel yang diidentifikasi dari dua gudang gabah beras ditemukan beberapa jenis serangga
hama gudang didalamnya dengan jumlah populasi yang berbeda-beda.

Kata Kunci : Hama gudang; Karakteristik hama gudang; Unit pengelolaan gabah beras.

Abstract

Warehouse pests are grouped into three major groups, namely insects, rats, and fungi/mold. The three warehouse pest groups are not
always found together in a food commodity storage area. Unlike rats and fungi/mold, warehouse pests are almost always present in food
commodity storage areas. With a very small body, flying activity, and resistance to dry conditions, warehouse insects can easily control
the environment where warehouse pests live (Kato, 2013). This study aims to determine the types of warehouse pests and their populations
in two rice grain management units in Pinrang Regency, carried out at UD BZK and UD Pirwan rice grain warehouses in Pinrang
Regency, from December 2021 to January 2022. The study used manual trap methods and bait traps. The results showed that in the rice
paddy warehouse of UD BZK there were two insect pests identified, namely Sitophilus oryzae (population of 207.5%) and Triboli um
castaneum (population of 40.87%). Meanwhile, at UD Pirwan's grain warehouse, 4 types of insect pests were identified, namely Sitophilus
oryzae (population of 31.12%), Tribolium castaneum (total population of 53.87%), Alphitobius diaperinus (total population of 1.62%) and
Tenebroides mauritanicus (total population of 1.62%) the total population is 0.5%). The conclusion obtained from this study was that the
samples identified from the two rice grain warehouses were found to contain several types of warehouse pests with different populations.

Keywords : Warehouse pests ; Characteristics of warehouse pests; Rice grain management unit.

1. Pendahuluan dalam jumlah konsumsi nasi terbanyak (liputan 6,2022).


Oleh karena itu ketersedian dan sistem distribusi komoditi
Beras adalah bahan pangan utama di Indonesia. Badan beras menjadi perhatian yang sangat penting bagi
Pusat Statitstik (BPS) Tahun 2021 mencatat bahwa pemerintah. Institusi yang diberi mandat dalam menjamin
produksi beras pada tahun 2021, untuk konsumsi pangan ketersediaan pangan nasioanl adalah Badan Urusan logistik
penduduk mencapai 31,3 juta ton. Hal ini juga (BULOG). BULOG melalui sistem pergudagannya yang
memposisikan Indonesia sebagai negara ketiga di dunia tersebar di seluruh wilayah Indonesia memastikan bahwa

16
J. Agrotan Volume 9 (No1): Maret 2023. ISSN: 2442-9015 (Hal 16-20)

stok beras untuk kebutuhan nasional selalu tersedia (Adelia, syarat simpan seperti kandungan kadar air yang masih
2012). Rantai distribusi beras sebelum masuk ke dalam tinggi. (Adelia dkk, 2012).
gudang BULOG dimulai dari unit pengelolaan gabah beras Kabupaten Pinrang adalah salah satu daerah lumbung
petani yang ada di setiap daerah-daerah sentra penanaman beras di Propinsi Sulawesi Selatan. Karena perannya
padi atau daerah lumbung beras. Propinsi Sulawesi Selatan tersebut maka sangat mudah menemukan unit pengelolaan
adalah salah satu daerah lumbung beras nasioanal dengan gabah beras di daerah ini. Hasil observasi awal
tingkat kontribusi produksi berasnya mencapai 2,92 juta ton menunjukkan bahwa rata-rata unit pengelolaan gabah beras
pada tahun 2021 (BPS, 2022). Ada 6 Kabupaten di propinsi yang ada masih dikelola secara sederhana dan tradisional.
ini yang merupakan sentra penanaman padi yang biasa Sanitasi gudang tidak menjadi perhatian para pemilik
disingkat BOSOWA SIPILU yaitu Bone, Soppeng, Wajo, gudang karena mereka menganggap bahwa gabah atau
Sidrap, Pinrang dan Luwu. Setiap daerah ini memiliki unit beras yang tumpah atau tercecer didalam gudang adalah hal
pengelolaan gabah beras (pabrik giling dan gudang beras) yang wajar dan lumrah. Padahal sisa-sisa bahan pangan
baik dikelola secara perorangan maupun dalam bentuk yang berserakan di dalam gudang adalah sumber infestasi
Usaha Dagang (UD). Setiap unit ini berperan dalam proses awal hama gudang. Hal tersebut juga didukung oleh tipe
distribusi beras sebelum sampai ke gudang BULOG. Setiap bangunan gudang yang rata-rata masih semi permanen
komoditi yang masuk ke BULOG adalah sedapat mungkin sehingga mereka berpendapat bahwa tindakannya
telah terbebas dari infestasi organisme pengganggu dan berlebihan dan merasa rugi untuk melakukan pembersihan
memiliki kandungan kadar air yang sesuai. Namun pada pada gudang yang masih setengah jadi / semi permanen
kenyataannya kondisi gudang pada stiap unit pengelolaan tersebut. Berbeda halnya jika gudang mereka adalah gudang
gabah beras tersebut rata-rata masih dikelola secara permanen. Untuk memberikan fakta ilmiah lebih lanjut
tradisional, belum memperhatikan standar kelayakan tentang keberadaan hama gudang karena pengelolaan
gudang sebagaiamana yang dipersyaratkan pada Peraturan sanitasi gudang yang kurang baik, maka penelitian tentang
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana nomor karakteristik hama gudang dan tingkat populasinya
06 Tahun 2009 tentang Pedoman Pergudangan. Akibatnya dianggap perlu untuk dilakukan. Kontribusi penelitian ini
infestasi organisme penganggun khususnya hama gudang kedepan diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah
sangat memungkinkan ditemui pada tempat tersebut. tentang keberadaan dan jenis-jenis serangga hama gudang
Hama yang menyerang komoditas pangan di tempat sehingga dapat memberikan solusi pencegahan dan
penyimpanan disebut sebagai hama gudang. Secara umum, pengendalian hama tersebut. Penelitian ini hanya dibatasi
hama gudang didefinisikan sebagai organisme yang pada indentifikasi karakteristik serangga hama gudang dan
menimbulkan kerusakan dan berkembang biak pada perhitungan persentase populasinya dari sampel yang ada,
komoditi pangan di tempat penyimpanan (Syarief dan maka dianggap perlu untuk melakukan studi lanjut tentang
Halid, 1993). Hama gudang menggunakan komoditi pangan tehnik-tehnik pencegahan infestasi serangga hama ke
yang disimpan sebagai sumber makanan dalam jumlah gudang dan upaya pengendaliannya.
besar dan sekaligus sebagai habitat yang relatif aman untuk
hidup dan berkembang biak. Oleh karena itu, apabila tidak 2. Metodologi Penelitian
dikendalikan dengan baik, maka hama gudang tersebut
akan berkembang biak dengan cepat serta dapat 2.1. Tempat dan Waktu Penelitian
menimbulkan penurunan kualitas dan kerusakan yang Penelitian ini dilaksanakan pada unit pengelolaan gabah
sangat besar pada komoditi pangan yang disimpan. Tingkat beras yang memiliki gudang / penampungan beras di
kerugian akibat serangan hama gudang dilaporkan dapat Kabupaten Pinrang, Propinsi Sulawesi Selatan. Penelitian
mencapai 5 – 10% dari bahan pangan yang disimpan di menggunakan metode survei pada tempat penampungan /
gudang. gudang beras yaitu pada unit Usaha Dagang (UD) BZK dan
Serangga merupakan hama yang paling dominan UD Pirwan. Dilaksanakan pada bulan Desember 2021
menyebabkan kerusakan hasil panen selama penyimpanan. sampai Maret 2022.
Berbeda dengan tikus dan jamur/kapang, serangga hama
gudang hampir selalu ada di tempat penyimpanan komoditi 2.2. Pelaksanaan Penelitian
pangan. Dengan tubuhnya yang sangat kecil, mempunyai
aktivitas terbang, serta tahan terhadap keadaan kering, 2.2.1. Pengambilan sampel
maka serangga gudang dapat dengan mudah menguasai Pengambilan sampel dilaksanakan dengan dua cara.
lingkungan tempat serangga hama gudang hidup (Kato, Pertama dengan metode tangkap langsung (hand sampling),
2013). Sumber serangan serangga hama gudang dapat yaitu mengumpulkan sekam atau beras yang berserakan
berasal dari penyimpanan komoditas baru yang disimpan di yang terdapat di dalam gudang. Sampel diambil dari 5 titik
tempat yang sama dengan komoditas yang sudah yaitu pada bagian sudut dan tengah secara diagonal. Berat
terinfestasi, atau serangga aktif terbang dan masuk ke dalam sampel dari setiap titik adalah 500 gr, kemudian
gudang penyimpanan melalui ventilasi atau lubang-lubang dimasukkan kedalam plastik wadah dan diberi label.
kecil yang terdapat pada dinding dan atap gudang (Harahap, Sampel diambil sebanyak tujuh kali dengan interval 3 hari.
2012). Selain itu timbulnya hama gudang dapat pula dipicu Selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk tabulasi dan
oleh sanitasi gudang yang tidak memenuhi standar, kondis identifikasi.
gudang dan iklim mikro yang tidak terkontrol dan bahan Cara kedua adalah dengan metode perangkap yang
simpan atau keadaan komoditas yang tidak memenuhi menggunakan umpan. Umpan yang digunakan yaitu
campuran antara beras merah, beras putih giling, beras

17
J. Agrotan Volume 9 (No1): Maret 2023. ISSN: 2442-9015 (Hal 16-20)

pecah kulit dan kismis (Rees, 2004). Diletakkan tepat di Tabel 2 . Ciri karakteristik serangga hama gudang yang ditemukan
bawah tumpukan beras, pada 5 titik yaitu pada bagian sudut pada gudang gabah beras UD.Pirwan
dan tengah secara diagonal. Berat masing-masing umpan
adalah 250 gr. Umpan diganti sebanyak tujuh kali dengan Karakteristik
Jenis S
interval 3 hari. Selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk No C A T a Ab
War
Hama na
tabulasi dan identifikasi. a nt M M or Tu y do
Ima
p en at ul ak ng a me
go
2.2.2. Identifikasi karakteristik serangga hama gudang ut a a ut s kai p n
Karakteristik serangga hama gudang dikhususkan pada 2
serangga dewasa (imago) dengan mengamati karakteristik A A A 3 p Cokl
morfologinya melalui mikroskop stereo binocular Sithopillus d d d A ps s Ad at
dissecting, kemudian dicocokkan dengan kunci determinasi 1 oryzae a - a a da g g a tua
serangga hama gudang yang mengacu pada bahan pustaka
Cokl
Hadi (2009). Ciri karakteristik yang digunakan adalah
2 at
adalah sebagai berikut : caput, antena, mata, mulut, toraks, A 2 A A 3 p kehit
tungkai, sayap dan abdomen. Ttibollium d ps d d A ps s ama
2 castaneum a g a a da g g ada n
2.3. Parameter Pengamatan
2
A 2 A A 3 p
2.3.1. Ciri karakteristik serangga hama gudang Alphitobius d ps d d A ps s Ad Hita
Serangga yang diperoleh dari tangkap langsung dan 3 diaperinus a g a a da g g a m
perangkap, selanjutnya disortir/dipisahkan menurut
2
jenisnya dan lokasi pengambilannya. Identifikasi serangga A 2 A A 3 p
hama dilakukan di Laboratorium Entomologi Stasiun Tenebroides d ps d d A ps s Ad Hita
Karantina Pertanian Kelas 1 Parepare. 4 mauritanicus a g a a da g g a m
.
2.3.2. Populasi serangga hama gudang Hasil identifikasi berdasarkan ciri karakteristik yang
Populasi serangga hama dianalisis dengan menggunakan terlihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 bahwa serangga tersebut
analisis rata-rata populasi, dengan formula merujuk pada adalah sebagai berikut :
Jems (2012) sebagai berikut :
- Sitophillus oryzae
P = n/N (1) Sitophilus oryzae (Coleoptera; Curculionidae)
merupakan salah satu hama bahan simpan yang merusak
Ket: beras dan berbagai jenis tepung. Hama ini mengakibatkan
P = Populasi serangga hama rusaknya bahan simpan sehingga menjadi bubuk atau
n = Jumlah serangga hama yang ditemukan terjadinya penggumpalan-penggumpalan pada berbagai
N = Jumlah pengambilan sampel jenis tepung yang diserangnya. Selain itu pada bahan yang
diserang akan tumbuh pula jamur-jamur yang berbahaya
3. Hasil dan Pembahasan bagi manusia bila termakan (Azwana dan Marjun, 2009).
Tubuh imago berbentuk lonjong dan berukuran panjang
3.1. Ciri Karakteristik Hama Gudang berkisar 2- 3,5 dan lebar 1,1-1,3 mm. Memiliki moncong
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka ciri karakteristik dan terdapat antena berbentuk Lamellate (Gambar 1.a).
hama gudang yang teridentifikasi dari gudang / Imago berwarna coklat tua dan memiliki bintik-bintik
penyimpanan gabah beras dapat dilihat pada Tabel 1 dan coklat kemerahan. Pada sayap bagian depannya terdapat
Tabel 2 berikut ini : empat buah bintik berwarna kuning kemerahan yang
berbentuk corak yang khas. Hama ini diklasifikasikan
Tabel 1. Ciri karakteristik serangga hama gudang yang ditemukan kedalam Filum Arthropoda, Subfilum Mandibulata, Kelas
pada gudang gabah beras UD.BZK. Insecta, Sub-kelas Pterygota, Ordo Coleoptera, Family
Curculionidae, Genus Sitophillus dan Spesies S. oryzae
Karakteristik
(Jems, 2012).
N Jenis A Ab War
o Hama C nt M M To Tu Sa do na - Tribolium castaneum
ap en at ul ra ng ya me Ima Hama ini diklasifikasikan kedalam Filum Arthropoda,
ut a a ut ks kai p n go Subfilum Mandibulata, Kelas Insecta, Sub-kelas Pterygota,
Sithopil A 3 2 Cokl
1 A d A A ps ps Ad at
Ordo Coleoptera, Family Tenebrionidae, Genus Tribollium
lus
oryzae da - a da da g g a tua dan Spesies T. castaneum (Ebeling, 2002). Imago berwarna
Cokl coklat kehitaman berukuran panjang kira-kira 5-6,5 mm dan
Ttibolli at lebar 2 mm. antenna berbentuk clavate menyerupai gada,
2 um 2 A 3 2 kehit ruas-ruas membesar secara teratur dari arah pangkal ke
castane A ps d A A ps ps Ad ama
um da g a da da g g a n ujung. Imago mempunyai antena berbentuk menyerupai

18
J. Agrotan Volume 9 (No1): Maret 2023. ISSN: 2442-9015 (Hal 16-20)

gada dan melebar ke arah ujung secara beraturan (gambar


1.b). Hama ini dijumpai pada setiap lokasi sampel. Tabel 4. Persentase populasi serangga hama pada gudang gabah
beras UD.Pirwan.
- Alphitobius diaperinus
Hama ini diklasifikasikan kedalam Filum Arthropoda, Perangkap Populasi
Subfilum Mandibulata, Kelas Insecta, Sub-kelas Pterygota, No. Jenis Hama Jumlah (%)
Ordo Coleoptera, Family Tenebrionidae, Genus
Alphitobius dan Spesies A. diaperinus. Ciri umum Manual Umpan
morfologi kumbang ini mempunyai sepasang sayap depan
yang tebal dan berfungsi sebagai pelindung sayap belakang 1. Sitophilus 163 86 249 31,12%
(gambar 1.c).. Pasangan sayap tebal ini disebut eliteron, dan oryzae
dalam keadaan istirahat, bertemu pada satu garis lurus ke
mediodorsal (bagian tengah atas). Pasangan sayap belakang 2. Tribolium 384 47 431 53,87%
tipis dan bening, dengan posisi terlipat dari bawah elitera. castaneum
Bagian-bagian mulut kumbang ini berfungsi untuk
menggigit dan mengunyah. Alphitobius diaperinus atau
3. Alphitobius 13 - 13 1,62%
lebih dikenal sebagai kutu franky tergolong ordo diaperinus
Coleoptera.
4. Tenebroides 4 - 4 0,5%
-Tenebroides mauritanicus mauritanicus
Hama ini diklasifikasikan kedalam Filum Arthropoda,
Subfilum Mandibulata, Kelas Insecta, Sub-kelas Pterygota,
Ordo Coleoptera, Family Trogossitidae, Genus Tabel 3 dan Tabel 4 memperlihatkan bahwa populasi
Tenebroides dan Spesies T. mauritanicus. Bentuk hama gudang yang tertinggi dari 2 gudang gabah beras
morfologi eksternal dari kutu ini adalah pada bagian seluruh adalah hama Sitophilus oryzae yaitu 207,5 % sedangkan
tubuh bagian atas terdapat lubang-lubang kecil, kutu ini populasi terendah yaitu hama Tenebroides mauritanicus
berwarna coklat kehitaman dan bertekstur kasar, terdapat yaitu 0.5 %. Tingkat populasi hama gudang sangat
bulu-bulu halus sekitar mulut, toraks dan kaki (gambar 1.d). dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah
Memiliki 1 pasang perisai, 1 pasang sayap tipis dan bering. ketersediaan sumber bahan makanan yang melimpah
Jenis kutu beras Tenebroides mauritanicus adalah salah (Kato,2013). Hama S.oryzae menunjukkan persentase
satu yang terbesar di spesiesnya karena bisa mencapai populasi tertinggi dibandingkan dengan hama gudang yang
ukuran 10 mm. Masa hidup rata-rata kutu jenis ini adalah lainnya hal ini tidak terlepas dari ketersediaan gabah beras
205 hari dan bisa memakan beras selama 171 hari mulai dari yang melimpah dan merupakan sumber makanan utama
ia larva sampai dewasa. dari hama tersebut. Selain itu kondisi dari kedua gudang
gabah beras tersebut belum memperhatikan tata kelola
3.2. Populasi Serangga Hama Gudang gudang sebagaimana yang diatur di dalam pedoman
Persentase populasi hama gudang yang diperoleh dari pergudangan BNPB nomor 06 tahun 2009, khususnya
dua gudang penyimpanan gabah beras dapat dilhat pada dalam pedoman pemeliharaan bahwa gudang sebaiknya
Tabel 3 dan Tabel 4 berikut ini : dikelola dengan memperhatikan 5R yaitu Ringkas, Rapih,
Resik (bersih), Rawat, Rajin (secara terus menerus).
Tabel 3. Persentase populasi serangga hama pada gudang gabah Melakanakan prinsip FIFO (First In First out), yaitu
beras UD.BZK. logistik dan peralatan yang pertama masuk adalah yang
pertama harus keluar. Prinsip kedua yang harus dijalankan
adalah FEFO (First Expired Date First Out), yaitu logistik
Perangkap dan peralatan yang pertama kadaluwarsa harus yang
pertama keluar untuk didistribusikan. Disamping itu sisa-
Populasi
No Jenis Hama Jumlah (%) sisa komoditi yang masih tersimpan atau berceceran
dilantai gudang harus menjadi perhatian juga karena jika
Manual Umpan
dibiarkan begitu saja maka akan menjadi sumber infestasi
Sitophilus hama pada komoditi baru yang akan masuk kedalam
1. oryzae 1403 257 1660 207,5% gudang.

Tribolium
2. castaneum 253 54 327 40,87%

19
J. Agrotan Volume 9 (No1): Maret 2023. ISSN: 2442-9015 (Hal 16-20)

4. Kesimpulan Daftar Pustaka


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 2009. Peraturan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Nomor 06 Tahun
pada gudang gabah beras UD BZK serangga hama yang 2009 Tentang Pedoman Pergudangan.
teridentifikasi ada dua yaitu Sitophilus oryzae (jumlah Borror, D.J., Triplehorn, C.A, dan Johnson, N.F. 1996. Pengenalan
populasi sebesar 207,5%) dan Tribolium castaneum Pelajaran Serangga, Edisi Keenam, Penerjemah Soetiyono
(jumlah populasi sebesar 40,87%). Sedangkan pada gudang Partosoedjono. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Prijono D,, Dharmaputra OS,Widayanti S, editor. Pengelolaan Hama
gabah beras UD Pirwan teridentifikasi 4 jenis serangga Gudang Terpadu. Bogor (ID): SEAMEO BIOTROP, KLH UNINDO.
hama yaitu Sitophilus oryzae (jumlah populasi sebesar hlm 53-70.
31,12%), Tribolium castaneum (jumlah populasinya Haines CP. 1991. Insects and Arachnids of Tropical Stored Products:
53,87%), Alphitobius diaperinus (jumlah populasinya Their Biology and Identification (A Training Manual). Medway (UK):
Natural Resources Institute.
1,62%) dan Tenebroides mauritanicus (jumlah populasinya Hadi, U, K., (2009), Pengenalan Arthropoda dan Biologi Serangga, Bogor
0,5%) Fakultas Kedokteran Hewan.
Ilato, Jems Dkk. 2012. Species and Insect Pests Population In The
Traditional and Modern Warehouse In Province Of Gorontalo. Jurnal
Ucapan Terima Kasih Eugenia Vol. 18 No. 2.
Kato, M. 2013. Hama Gudang. http://miswantoagroteknologi.com, diakses
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pemilik tanggal 15 Januari 2022.
gudang gabah beras UD. BZK dan UD.Pirwan atas Liputan 6.com. 2022. https://www.liputan6.com/global/read/4973593/5-
negara-paling-banyak-konsumsi-nasi-indonesia-posisi-berapa,
kesediannya untuk kami jadikan sebagai objek pada diakses tanggal 2 Oktober 2022.
penelitian ini. Marjun, dan Azwana. 2009. Efektivitas Insektisida Botani D Babadotan
(Ageratum conyzoides) Terhadap Larva Sitophilus oryzae (Coleoptera
curculionidae) di Laboratorium. Jurnal Agrobio Vol. 1 No:2
November 2009.
Rees, D. 2004. Insect of Stored Products. CSIRO Publishing. Australia.
p:181
Syarief R, Halid H. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Jakarta (ID):
Arcan.
Suparjo. 2010. Teknik Penyimpanan Pakan : Kerusakan Bahan Pangan
Selama Penyimpanan. Fakultas Peternakan Universitas Jambi.
Sunjaya dan Widayanti. 2006. Pengenalan Serangga Hama Gudang. Di
dalam Prijono D, Dharmaputra OS, Widayanti S, Editor. Pengelolaan
Hama Gudang Terpadu. Bogor: KLH, UNIDO, SEAMEO BIOTROP.

20

Anda mungkin juga menyukai