Anda di halaman 1dari 5

Definisi sejarah secara umum adalah membahas berbagai masalah

yang terjadi di masa lampau, baik yang berkaitan dengan masalah sosial,
politik ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan, kebudayaan, agama dan
gejalah alam. Definisi ini memberikan pengertian bahwa sejarah tidak
lebih dari sebuah rekaman peristiwa masa lampau manusia dengan segala
isinya. Sejarah merupakan fakta yang benar-benar terjadi bukan yang
seharusnya terjadi, sejarah adalah realitas bukan idealitas.

1. pengertian Agama Sebagai Produk Sejarah

Sejarah dalam bahasa arab disebut tarikh yakni ketentuan masa.


dalam bahasa inggris disebut dengan history yakni the development of
evryting in time (perkembangan segala sesuatu dalam masa). sedangkan
sebuah produk sejarah adalah suatu hal yang terbentuk oleh sebuah
sejarah. Adapun kata sejarah yang merupakan terjemahan dari kata
history yang secara harfiah diartikan the past experience of mankind,
yakni pengalaman umat manusia di masa lampau. Dalam bahasa yunani
di sebut istoria yang berarti ilmu.

Dikatakan agama sebagai produk sejarah, adalah sebuah bentuk


nilai-nilai keagamaan yang dihasilkan oleh perjalanan hidup kaum
muslimin. Nilai-nilai tersebut bukanlah berasal langsung dari ajaran
wahyu agama maupun produk budaya di mana masyarakat muslim itu
hidup.

2. Nilai-nilai sebagai produk sejarah

Bahwasannya nilai-nilai produk sejarah dalam agama islam itu


masih banyak, di kalangan sejarawan terdapat perbedaan tentang saat di
mulainya sejarah islam. Secara umum, perbedaan pendapat itu dapat di
bedakan menjadi dua faseh: faseh yang pertama sebagian sejarawan
berpendapat bahwa sejarah islam dimulai sejak nabi Muhammad saw
diangkat menjadi rasul. Oleh karena itu menurut pendapat pertama ini
selama 13 tahun nabi Muhammad tinggal di mekkah telah lahir
masyarakat muslim meskipun belum berdaulat. Faseh kedua sebagian
sejarawan berpendapat bahwa sejarah umat islam di mulai sejak nabi
Muhammad saw hijrah ke madinah. Nabi Muhammad saw tinggal di
madinah tidak hanya sebagai rasul, tetapi juga sebagai pimpinan atau
kepala Negara berdasarkan konstitusi yang di sebut piagam madinah.

a. Peristiwa gerakan hijrah yang dilakukan nabi Muhammad saw.


Merupakan sebuah metamorfosis dari suatu “gerakan” menjadi
“negara”. Karena pada waktu itu nabi Muhammad saw melakukan
penetrasi sosial yang sangat sistematis; di mana islam menjadi
jalan hidup individu, dimana islam “memanusia”, dan manusia
kemudian memasyrakat”. Dengan melalui hijrah, masyarakat itu
bergerak secara linier menuju Negara. Maka, melalui hijrah
gerakan itu “menegara”, dan madinah adalah wilayahnya, nabi
Muhammad saw melakukan penataan Negara tersebut, dengan
pertama, membangun infrastruktur nrgara dengan masjid sebagai
symbol dan perangkat utamanya. Kedua menciptakan kohesi sosial
melalui proses persaudaraan antara dua komunitas yang berbeda
yaitu “quraisy” dan “yatsrib” yang menjadi dan di kenal dengan
komunitas “muhajirin” dan “anshar” tetapi menyatuh sebagai
komunitas agama. Ketiga membuat nota kesepakatan untuk hidup
bersama dengan komunitas lain yang berbeda, sebagai sebuah
masyarakat pluralistik yang mendiami wilayah yang sama, melalui
piagam madinah. Keempat merancang sistem Negara melalui
konsep jihad fi sabilillah.

Dengan dasar ini, Negara dan masyarakat madinah yang di bangun


oleh nabi Muhammad saw merupakan Negara dan masyarakat yang kuat
dan solid, bukan atas kesukuan atau golongan akan tetapi atas dasar
keimanan yang sama dan tentu lebih erat hubungannya dari sekedar
kesukuan. Dan untuk pertama kalinya nabi sebagai manusia yang
membebaskan dan memberikan kedamaian bagi para pemeluk agama
yang berbeda-beda dalam suatu wilayah, nabi menghadapi prularitas,
karena struktur masyarakat madinah yang baru di bangun terdapat
beragam agama yaitu islam, yahudi, Kristen, sabi’in dan majusi. Selain
itu, klafikasih masyarakat pada saat itu yang didasarkan

b. Konsep “piagam madinah” piagam ini tidak hanya maju pada masa
nya, tetapi juga menjadi satu-satuya dokumen penting dalam
perkembangan kebiasaan konstitusional dan hukum dalam dunia
islam. Selain itu, dalam dokumen piagam itulah, dikatakan bahwa
“umat manusia untuk pertama kalinya diperkenalkan, antara lain,
kepada wawasan kebebasan, terutama dibidang agama dan
ekonomi, serta tanggung jawab sosial dan politik, khususnya
pertahanan secara bersama.

Kemudian tentang Khulafa al-rasyiddin, yang juga merupakan


produk sejarah. Saat nabi Muhammad wafat, beliau tidak menunjuk
siapapun untuk meneruskan perjuangannya, akhirnya secara musyawarah
Abu Bakar dipilih sebagai penerus, dengan berjuang penuh, Abu Bakar
melanjutkan perang yang sedang berlangsung saat itu, walau ia hanya
memerintah selama dua tahun, tidak berarti pemerintahan beliau tidak
bertindak apa-apa, banyak jasa yang beliau torehkan. Dan saat-saat ajal
menjemput Abu Bakar menunjuk Umar sebagai penerusnya karena ia
takut pergolakan akan terjadi pada umat sehingga ia menunjuk Umar.
Setelah Umar, Usman pun dijadikan Khalifah ketiga, walau cara
pemerintahannya sangatlah berbeda dari khalifah sebelumnya, Usman
cukup berjasa dalam pengumpulan Al-Qur’an. Terakhir Ali bin Abi
Thalib, saat Ali dijadikan sebagai Khalifah konflik banyak terjadi dari
berbagai golongan karena mereka yang menentang Ali merasa bahwa
pandangan politik mereka untuk menjadikan Ali sebagai Khalifah, akan
tetapi Ali tetap menjadi Khalifah walau ia harus terbunuh oleh salah satu
kaum yang menentang kepemimpinannya.

Demikian juga perkembangan filsafat islam, kalam, fiqh


merupakan produk sejarah. Tasawuf dan akhlak sebagai ilmu juga
merupakan produk sejarah islam. Akhlak sebagai nilai bersumber dari
wahyu, tetapi sebagai ilmu yang disistematisasir akhlak adalah produk
sejarah. Kebudayaan islam klasik, tengah, modern, arsitektur islam, seni
lukis, music, bentuk-bentukmasjid timur tengah, Indonesia, cina adalah
produk sejarah, dll. Demikian juga seni dan metode baca al-qur’an yang
berkembang di Indonesia adalah merupakan produk sejarah. Maka karena
itu semuanya dapat dan perlu dijadikan sebagai sasaran penelitian.

3. Metode pendekatan

Menurut Fazlur Rahman, dalam mengkaji karya-karya kita perlu


mengetahui metode pendekatan yang digunakan dalam menulis kerya-
karyanya, fazlur rahman juga sering menyebutkan dua istilah metode
dalam buku-bukunya yaitu Historico critical method dan Hermeneutic
method. Kedua istilah tersebut merupakan “kata kunci” adalah: Historico
critical method dan hermeneutic method, menurut Fazlur Rahman
kedua metode ilmiah “critical history” dan Hermeneutic, merupakan dua
buah metode yang berkaitan erat. Metode “critical history” berfungsi
sebagai upaya dekonstruksi metodelogi, sedangkan metode hermeneutic
di fungsikan sebagai upaya rekontruksinya.

 Historic critical method

Metode kritik sejarah, merupakan sebuah pendekatan kesejarahaan


yang pada prinsipnya bertujuan menemukan fakta-fakta obyektif secara
utuh dan mencari nilai-nilai [values] tertentu yang terkandung di
dalamnya. Jadi yang di tekankan oleh metode ini adalah pengungkapan
nilai-nilai yang terkandung dalam sejumlah data sejarah, bukan peristiwa
sejarah iut sendiri. Jikalau data sejarah dipaparkan sebatas kronologinya,
maka model semacam ini dinamakan pendekatan kesejahteraan.

 Hermeneutic

Method yaitu metode untuk memahami dan menafsirkan teks-teks


kuno seperti kitab suci, sjarah, hukun juga dalam bidang filsafat. Metode
ini doperlukan untuk melakukan interpretasi terhadp teks kitab suci,
penafsiran terhadap teks-teks sejrah yang menggunakan bahasa yang
rumit, atau bahasa hukum yang padat juga memerlukan upaya penafsiran,
agar mudah dipahami. Sementara dalam kajian normatif (penerapan
metode hermeneutic dalam menafsirkan al qur’an) Fazlur Rahman
menggunakan metode sosio-historis sebagai alat bantu dalam menetukan
konteks sosial yang terkait.

Anda mungkin juga menyukai