Anda di halaman 1dari 3

MATEMATIKA

Bobot : 2 SKS
Pengampu : Lucia Hermawati R., S.Si., MT

SILABI :
A. Diferensial
1. Konsep dan Rumus Pokok
2. Tehnik diferensiasi
a. Fungsi bersusun & berantai
b. Fungsi Implisit
B. Integral
1. Integral Tak Tentu
a. Integral Substitusi
b. Integrasi parsial
2. Integral Tertentu
C. Derivatif (perubah bebas > 1)
1. Derivatif Parsial (orde 1 dan orde tinggi)
2. Diferensial Total
D. Analisis Numeris
1. Metode Trapezium
2. Metode Sipmsons

Referensi :
1. Ayres, F. 1994. Kalkulus : Diferensial dan Integral. Terjemahan Lea Prasetio. Edisi ke-2.
Jakarta : Erlangga.
2. Ayres, F. 1986. Teori dan Soal : Persamaan Diferensial. Terjemahan Lea Prasetio. Edisi ke-
2. Jakarta : Erlangga.
3. Purwono, S. Diktat Kuliah : Matematika Teknik Kimia 2. Yogyakarta : Jurusan Teknik Kimia-
Fakultas Teknik-UGM.
4. Scheid, Francis dan Pantur Silaban. 1992. Teori dan Soal-soal Analisis Numerik. Cetakan II.
Jakarta : Erlangga
5. Tri Atmojo, Bambang. 2002. Metode Numerik. Yogyakarta : Beta Offset
6. Yahya Y., Suryadi, dan Agus S. 1986. Matematika Dasar Perguruan Tinggi. Jakarta : Ghalia
Indonesia
A. DIFERENSIAL

Pengantar

Diferensial adalah salah satu cabang kalkulus dalam matematika yang mempelajari
bagaimana nilai suatu fungsi berubah menurut perubahan input nilainya. Topik utama dalam
pembelajaran kalkulus diferensial adalah turunan. Turunan dari suatu fungsi pada titik tertentu
menjelaskan sifat-sifat fungsi yang mendekati nilai input. Untuk fungsi yang bernilai real dengan
variabel real tunggal, turunan pada sebuah titik sama dengan kemiringan dari garis singgung grafik
fungsi pada titik tersebut. Secara umum, turunan suatu fungsi pada sebuah titik menentukan
pendekatan linear terbaik fungsi pada titik tersebut.
Proses pencarian turunan disebut pendiferensialan (differentiation). Teorema dasar kalkulus
menyatakan bahwa pendiferensialan adalah proses keterbalikan dari pengintegralan.
Turunan mempunyai aplikasi dalam semua bidang kuantitatif :
• Di fisika, turunan dari perpindahan benda terhadap waktu adalah kecepatan benda, dan turunan
dari kecepatan terhadap waktu adalah percepatan. Hukum gerak kedua Newton menyatakan
bahwa turunan dari momentum suatu benda sama dengan gaya yang diberikan kepada benda.
• Laju reaksi dari reaksi kimia juga merupakan turunan. Dalam riset operasi, turunan menentukan
cara paling efisien dalam memindahkan bahan dan mendesain pabrik. Dengan menerapkan teori
permainan, turunan dapat memberikan strategi yang paling baik untuk perusahaan yang sedang
bersaing.
• Turunan sering digunakan untuk mencari titik ekstrim dari sebuah fungsi. Persamaan-
persamaan yang melibatkan turunan disebut persamaan diferensial dan sangat penting dalam
mendeskripsikan fenomena alam. (Sumber : Wikipedia)

Konsep

Jika y = f(x) , maka : y + ∆y = f (x + ∆x)


∆y = f (x + ∆x) - y
∆y = f (x + ∆x) – f(x)

Jika ada , maka disebut : turunan / diferensial dari fungsi y = f(x).

Notasi-notasi turunan : , y’ , f ’(x).

FUNGSI BERSUSUN
y = f (u)
y = h (x)
u = g (x)
maka diferensial y terhadap x dapat diperoleh dengan :
• diferensiasi tiap fungsi terhadap variabel bebas dan gunakan rumus dengan aturan rantai :
RUMUS-RUMUS POKOK DIFERENSIAL
[Dimana : u dan v = f (x) ; n = konstanta]
1. y=n ==> y‘= 0
2. y = n.u ==> y ‘ = n . u’
3. y = un ==> y ‘ = ( n . un-1) . u’
4. y=u+v ==> y ‘ = u’ + v’
5. y = u.v ==> y ‘ = u’.v + u.v’

6. ==>

7. y = sin u ==> y ‘ = (cos u). u’


8. y = cos u ==> y ‘ = (-sin u). u’
9. y = tg u ==> y ‘ = (sec2 u). u’
10. y = ctg u ==> y ‘ = (- cosec2 u). u’
11. y = sec u ==> y ‘ = (sec u . tg u). u’
12. y = cosec u ==> y ‘ = (- cosec u . ctg u). u’

13. y = arc sin u ==>


==>
14. y = arc cos u ==>

15. y = arc tg u ==>

16. y = arc ctg u ==>

17. y = arc sec u ==> .u’

18. y = arc cosec u ==> .u

19. y = au (a > 0) ==> ’y ‘ = (au. ln a) . u’

20. y = eu ==> y ‘ = (eu) . u’

21. y = alog u ==>

22. y = ln u ==>

Note :
Sec Ɵ = 1/cos Ɵ ; cosec Ɵ= 1/sin Ɵ ; cotg Ɵ = 1/tg Ɵ
x = sin y ==> y = arc sin x
x = cos y ==> y = arc cos x
x = tg y ==> y = arc tg x

Anda mungkin juga menyukai