Anda di halaman 1dari 24

Integritas ~ Profesional ~ Akuntabel ~ Peduli ~ Inovatif

Making Change
Making History
ZONA INTEGRITAS
MENUJU WILAYAH BIROKRASI BEBAS
DARI KORUPSI DAN WILAYAH
BIROKRASI BERSIH MELAYANI
STRATEGI PERCEPATAN
REFORMASI

DEPUTI BIDANG REFORMASI BIROKRASI, AKUNTABILITAS APARATUR, DAN PENGAWASAN

1
TRANSFORMASI BIROKRASI SAMPAI 2025 2

• Efektif, efisien dan ekonomis


• Difokuskan pada upaya untuk mewujudkan outcomes (hasil) Menjadi
• Menerapkan manajemen kinerja yang didukung dengan DYNAMIC 2024
GOVERNANCE Pemerintahan
penerapan sistem berbasis elektronik
• Setiap individu pegawai memiliki kontribusi yang jelas Kelas Dunia
terhadap kinerja organisasi

PERFORMANCE BASED
BUREAUCRACY
2019 Roadmap 2020-2025
Pada tahun 2025, Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Pembangunan Semakin baik yang ditandai dengan:
RULE BASED a. tidak ada korupsi;
BUREAUCRACY b. tidak ada pelanggaran;
2014 c. APBN dan APBD baik;
d. semua program selesai dengan baik;
e. semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat;
f. komunikasi dengan publik baik;
Perpres No. 81 Th. 2010 g. penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif;
h. penerapan reward dan punishment secara konsisten dan
berkelanjutan;
2010 Roadmap 2010-2014 Roadmap 2015-2019
i. hasil pembangunan nyata (propertumbuhan, prolapangan
kerja, dan propengurangan kemiskinan)

Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional 2010 - 2025 2


EVALUASI PELAKSANAAN ROAD MAP 2015-2019 PEMBELAJARAN
TANTANGAN PERAN KEPEMIMPINAN

INTERVENSI POLITIK INKAPABILITAS ASN DAN MENTAL SILO

PROGRAM YANG FOKUS DAN TERARAH

PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM


A B C D E

PEMAHAMAN ATAS KOMPLEKSITAS DAN KESENJANGAN


UNTUK MELAKSANAKAN RB

BIROKRASI YANG TERUTUP 3


PERKEMBANGAN REFORMASI BIROKRASI PADA INDIKATOR GLOBAL

SKOR/ PERINGKAT/
INDEKS LEMBAGA 2015 2016 2017 2018 2019
SKALA

EASE OF DOING BUSINESS Peringkat


World Bank 114 109 91 72 73
Kemudahan Melakukan Berbisnis 1-190
Peringkat
CORRUPTION PERCEPTIONS INDEX Transparency 88 90 96 89 85
1-190
Indeks Persepsi Korupsi International
Skor: 0-100 36 37 37 38 40
Peringkat 121 98 95 N/A
GOVERNMENT EFFECTIVENESS INDEX World Bank
Skor 0-100 46 53,37 54,81 59,13 N/A
Skor:
0-49 (distrust)
TRUST BAROMETER Edelman 67 62 69 71 73
50-59 (neutral)
60-100 (trust)
Reformasi birokrasi menciptakan birokrasi yang adaptif, dinamis dan fleksibel sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi, yang terefleksi
pada peningkatan skor dan kemajuan peringkat dalam indikator-indikator global, seperti EoDB, CPI, Government Effectiveness Index, dan
Trust Barometer.

4
Sasaran Makro Pembangunan 2020-2024
Kerangka Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 6

Prinsip Pelaksanaan:
Outcomes Oriented , Terukur, Efisien,Efektif, Realistik,
Konsisten, Sinergi, Inovatif, Kepatuhan, Dimonitor
From: To:
Bad Governance PROSES PERBAIKAN Good Governance
8 Area Perubahan

Pemerintah belum Pemerintah yang bersih,


bersih, kurang akuntabel akuntabel, dan berkinerja
dan berkinerja rendah tinggi
Pemerintah yang efektif
Pemerintah belum dan efisien
efektif dan efisien
Pelayanan publik yang baik
dan berkualitas
Pelayanan publik
masih buruk

Isu Strategis Hasil Antara


• Evaluasi RB Perubahan
Birokrasi
• Evaluasi AKIP
• Evaluasi ZI WBK/WBBM Unit kerja
(Proses & Hasil) WBK/WBBM
Pelopor
Penggerak Perubahan
Kapasitas ✓ Mindset (pola pikir)
(Agent of Changes &
Assesor ✓ Culture set (budaya kerja)
Role Model)
Impementasi Reformasi Birokrasi
Manajemen Deregulasi Organisasi dan Pelayanan
SDM Akuntabilitas Pengawasan
Perubahan Kebijakan Tata Laksana Publik

Pemenuhan: Pemenuhan: Pemenuhan:


Pemenuhan: Perencanaan Kebutuhan dan Komitmen dan Pemenuhan:
Gratifikasi, SPIP,
Pemenuhan: Pemenuhan: Penataan dan Penerimaan ASN, Keterlibatan SP, Budaya
Pengaduan
TIM RB, Monev, Road Harmonisasi, Sistem Evaluasi Organisasi, Pengembangan Berbasis Pimpinan, Layanan
Masyarakat, WBS,
Map RB, Internalisasi Pengendalian Proses Bisnis, SPBE, Kompetensi, Promosi Terbuka, Pengelolaan Prima,
CoI,
nilai, Budaya KIP Kinerja Individu, Disiplin/Kode Akuntabilitas Pengaduan,
Pembangunan ZI,
Organisasi/ Etik/Perilaku, Evaluasi Jabatan SKM, SI
Hasil Antara : SD APIP
Internalisasi Nilai dan SI SDM
• Indeks Perencanaan,
Hasil Antara : • Indeks Pengelolaan Hasil Antara :
Hasil Antara : Hasil Antara : Hasil Hasil Antara :
• Indeks Sistem Merit, Keuangan, • Maturitas SPIP,
- Pengawasan Arsip Kepatuhan UU
• Indeks Profesionalitas ASN • Indeks Pengelolaan • Kapabilitas
Aset, 25/2009
Hasil Antara : REFORM : APIP,
REFORM : REFORM : • Indeks Tata Kelola
- Organisasi Berbasis
Peran dan Peta Kinerja Individu orientasi hasil Pengadaaan REFORM :
Kinerja, REFORM :
Kebijakan, dan kaitkan penghasilan, REFORM : LHKPN, LHKASN,
Penyederhanaan Inovasi
Penyelesaian Evaluasi Pejabat > 5 thn, Efektifitas dan Mekanisme
REFORM : Probis dan Pelayanan,
Kebijakan (hasil Asesment Pegawai, Efisiensi Anggaran, Pengendalian
Komitmen Organisasi, Evaluasi Penanganan
harmonisiasi Pelanggaran Disiplin, Aplikasi Terintegrasi, Aktivitas Utama
Perubahan, Kelembagaan, SPBE Pengaduan
Kebutuhan ASN, Penyetaraan Reward and SPIP, Tindak lanjut
Komitmen Pimpinan, terintegrasi, Manfaat dan Konsultasi
Jabatan (Penyederhanaan Punisment Kinerja, Pengaduan, Zona
Pembangunan Tranformasi Digital aduan
organisasi), Manajemen Kerangka Logis Integritas, Peran
Budaya APIP (konsultatif)
Talenta Kinerja

Pemerintah yang Bersih Kinerja Organisasi:


Akuntabilitas Kinerja: Kualitas Pelayanan
dan Bebas KKN: Capaian Kinerja, Kinerja Lainnya, Survei Internal
Opini BPK, Nilai SAKIP Publik: IPKP
IPAK Organisasi (Kapasitas Organisasi dan Integritas Jabatan
Akselerasi kebijakan Reformasi Birokrasi 2021

Penyederhanaan birokrasi dan Pengembangan SDM (Human


penyusunan model organisasi Capital Development Plan/HCDP)
dan sistem kerja baru yang sebagai bagian penting strategi
fleksibel dan berbasis manajamen talenta
fungsional.

Pengembangan/ optimalisasi Penguatan birokrasi yang bersih dan


Sistem Pemerintahan Berbasis akuntabel, dan melayani serta
Elektronik untuk mendukung kolaborasi dengan instansi terkait dalam
sistem kerja baru berbasis peningkatan efisiensi dan efektivitas
digital termasuk adopsi AI penggunaan anggaran.
dan Big Data
Memperkuat kebijakan pelayanan
publik sesuai dengan tuntutan global
dan harapan masyarakat dalam kawasan
khusus dan daerah wisata premium
ISU PELAYANAN PUBLIK

• Kurang responsive (keluhan, aspirasi dan harapan masyarakat)


• Kurang informatif (lambat dan informasi tidak sampai).
• Kurang accessible (jauh dari jangkauan masyarakat)
• Kurang koordinasi (tumpang tindih, kebijakan berbeda-beda).
• Birokratis (proses berbelit-belit).
• Inefisiensi (persyaratan seringkali tidak relevan dengan pelayanan).
• Desain organisasi tidak dirancang untuk pemberian pelayanan
kepada masyarakat
11
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

Miniatur Pelaksanaan Reformasi Komponen REFORMASI BIROKRASI ZONA INTEGRITAS


Birokrasi di Indonesia
Organisasi Instansi Pemerintah (K/L/P) Unit Kerja Pelayanan
(contoh: RSUD, PTSP, Kantor
Bertujuan untuk membangun Imigrasi, Polres, Samsat,
program RB sehingga mampu dsb)
mengembangkan budaya kerja Pengungkit 1. Manajemen Perubahan 1. Manajemen Perubahan
birokrasi yang anti korupsi, 2. Tatalaksana 2. Tatalaksana
berkinerja tinggi, dan memberikan 3. Manajemen SDM 3. Manajemen SDM
pelayanan publik yang berkualitas 4. Akuntabilitas 4. Akuntabilitas
5. Pengawasan 5. Pengawasan
Membangun percontohan (Role
6. Pelayanan Publik 6. Pelayanan Publik
Model) pada tingkat unit kerja
7. Organisasi
pada Instansi Pemerintah sebagai
8. Peraturan Per-UU
unit menuju Wilayah Bebas dari
Hasil 1. Pemerintah yang bersih 1. Pemerintah yang bersih
Korupsi (WBK) dan Wilayah
UNIT PERCONTOHAN Birokrasi Bersih dan Melayani
dan bebas KKN (IPAK, IO) dan bebas KKN (IPAK,
2. Peningkatan Kualitas TLHP)
• Dianggap sebagai unit yang penting/ Pelayanan Publik (IPP) 2. Peningkatan Kualitas
strategis dalam melakukan pelayanan publik 3. Kapasitas dan Pelayanan Publik (IPP)
• Mengelola sumber daya yang cukup besar Akuntabilitas (AKIP,IJ)
• Memiliki tingkat keberhasilan Reformasi
Birokrasi yang cukup tinggi di unit tersebut

11
Ilustrasi Pembangunan ZI Unit Kerja WBK/WBBM 12

K/L/P IndeksRB

WBK/
WBBM Unit Level I Unit Level I Unit Level I

WBK/
WBBM Unit Level II Level II

WBK/ Unit Level III Unit Level III


WBBM
13
Kebijakan Pembangunan ZI Unit Kerja WBK/WBBM

UNIT-UNIT PENGENDALIAN INTEGRITAS PADA SEKTOR STRATEGIS

PERMENPANRB 10/2019

Kawasan Terpadu APH Unit Layanan Pemda


• Pelabuhan laut • Kepolisian • Disdukcapil
Mandatory
(Stranas PK) • Bandara • Kejaksaan • Samsat ATR/BPN
• RSUD/Puskesmas
• Kawasan ekonomi • MA • PTSP/perizinan
berikat • Lapas • Kecamatan
• Pendidikan

UNIT-UNIT LAYANAN UTAMA K/LP


1.Dianggap sebagai unit yang penting/ strategis dalam melakukan pelayanan publik
2.Mengelola sumber daya yang cukup besar
Mandiri
(Prioritas K/L/P)
3.Memiliki tingkat keberhasilan Reformasi Birokrasi yang cukup tinggi di unit tersebut 13
1
14
4
Syarat Pengusulan dan Tahapan Membangun Unit Kerja Menuju
WBK/WBBM

TAHAPAN MEMBANGUN SYARAT PENGUSULAN


Instansi Pemerintah Menetapkan unit kerja percontohan yang akan SYARAT WBK WBBM
1 dijadikan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM
Tingkat Instansi Opini BPK minimal Opini BPK minimal
pemerintah “WDP” “WTP”
Unit Kerja percontohan yang ditetapkan menyusun rencana aksi
Nilai AKIP minimal “B”
2 Pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM mengacu pada pemenuhan
kriteria indikator WBK/WBBM (Pengungkit dan Hasil)
Tingkat unit kerja Unit kerja yang diajukan merupakan core
layanan utama dari instansinya
Unit kerja percontohan melaksanakan Rencana Aksi
3 Pembangunan yang telah ditetapkan. Mengelola sumber daya yang cukup besar
Memiliki tingkat keberhasilan Reformasi
Birokrasi yang cukup tinggi di unit tersebut
Unit kerja percontohan melakukan monitoring dan evaluasi
4 berkala atas capaian pelaksanaan Rencana Aksi Pembangunan. Telah mendapat
predikat WBK
Tim Penilai Internal melakukan penilaian kepada Unit kerja sebelumnya
5 percontohan atas hasil Pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM yang LHKASN dan LHKPN 100%
dilakukan.

Apabila Unit Kerja memenuhi predikat WBK/WBBM, selanjutnya diajukan


Kepada Kementerian PANRB, selaku Tim Penilai Eksternal untuk dilakukan
6 evaluasi. Hasil Evaluasi akan menetapkan apakah unit kerja lulus atau tidak
sebagai WBK/WBBM
1
5
1 3 5

MINDSET / PROGRAM YANG MANAJEMEN


CULTURSET MENYENTUH MEDIA
& KOMITMEN 2 MASYARAKAT 4
Komitmen nyata Menetapkan strategi
pimpinan dan Membuat inovasi
program yang komunikasi untuk
semua karyawan
dengan membuat unit memastikan bahwa
melibatkan kerja lebih dekat setiap aktivitas dan
bawahan dalam ke masyarakat inovasi perubahan
pelaksanaan KEMUDAHAN, KECEPATAN, & MONITORING DAN yang telaj dilakukan
sehingga
program TRANSPARANSI PELAYANAN masyarakat EVALUASI diketahui oleh
reformasi merasakan Melakukan masyarakat
birokrasi dan kehadiran unit pemantauan dan
menularkan Menyediakan Fasilitas kerja tersebut evaluasi
semangat dan visi yang lebih baik berkelanjutan
yang sama dan sistem untuk
pelayanan yang memastikan
cepat dan bahwa program
transparan
yang sedang
serta, Semangat
Hospitallitty dijalankan tetap
untuk kepuasan di jalurnya dan
publik umpan balik
perbaikan
16
❑ Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses
Sasaran Pembangunan manajemen pemerintahan;

ZI menuju WBK/WBBM Penataan Meningkatnya pemanfaatan TI dalam proses
penyelenggaraan manajemen pemerintahan;
Tatalaksana
❑ Meningkatnya transparansi publik.
(2)

Peningkatan
❑ Meningkatnya komitmen seluruh jajaran
❑ Pelayanan publik menjadi lebih cepat,
Kualitas Manajemen
pimpinan dan pegawai unit kerja dalam
lebih murah, lebih aman, dan lebih Pelayanan Perubahan mewujudkan ZI;
mudah dijangkau; Publik (1) ❑ Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya
❑ pelayanan berstandar internasional; (6) kerja;
❑ Meningkatnya indeks kepuasan ❑ Menurunnya resiko kegagalan yang
masyarakat. Sasaran Pembangunan disebabkan kemungkinan timbulnya
Zona Integritas resistensi terhadap perubahan.

menuju WBK/WBBM

❑ Meningkatnya kepatuhan terhadap


pengelolaan keuangan negara ❑ Meningkatnya ketaatan terhadap
❑ Meningkatnya efektivitas pengelolaan Penguatan Penataan pengelolaan SDM aparatur;
keuangan negara Pengawasan Sistem ❑ Meningkatnya transparansi dan
❑ Menurunnya tingkat penyalahgunaan (4) Manajemen akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur;
wewenang SDM ❑ Meningkatnya disiplin SDM aparatur;
Penguatan ❑ Meningkatnya efektivitas manajemen
(3)
Akuntabilitas SDM aparatur;
❑ Meningkatnya profesionalisme SDM
(5) aparatur.
❑ Meningkatnya budaya kinerja
❑ Meningkatnya capaian kinerja
1. SOP Kegiatan Utama
2. E-Office (pengukuran kinerja, manajemen
Penataan SDM, layanan publik)
Tatalaksana 3. Keterbukaan Informasi Publik
(2)
1. Tim Kerja
Peningkatan 2. Dokumen Pembangunan Zona
1. Standar Pelayanan Kualitas Integritas
2. Budaya Pelayanan Prima Manajemen
Pelayanan Perubahan 3. Pemantauan dan Evaluasi
3. Penilaian Kepuasan Terhadap Publik Pembangunan
Masyarakat (1)
(6) 4. Perubahan Pola Pikir Budaya Kerja
Indikator Area
Perubahan
Zona Integritas
menuju WBK/WBBM
1. Pengendalian Gratifikasi 1. Perencanaan Kebutuhan Pegawai
Penataan
2. Penerapan Sistem Pengawasan Sesuai Kebutuhan
Penguatan Sistem
Internal 2. Pola Mutasi Internal
Pengawasan Manajemen
3. Pengaduan Masyarakat 3. Pembangunan Pegawai Berbasis
(4) SDM
4. Wistle Blowing System Kompetensi
(3)
5. Penanganan Benturan Penguatan 4. Penetapan Kerja Individu
Kepentingan Akuntabilitas 5. Penegakan Aturan Disiplin/Kode
6. LHKPN/LHKASN (5) Etik/Kode Perilaku Pegawai
6. Sistem Informasi Kepegawaian
1. Keterlibatan Pimpinan
2. Pengelolaan
Akuntabilitas Kinerja 17
18
KEJELASAN DAN KEMUDAHAN TRANSPARANSI STANDAR DAN
PERSYARATAN PELAYANAN PROSEDUR

KECUKUPAN PETUGAS LAYANAN

KEMUDAHAN STANDAR DAN


KEPASTIAN DAN KESEDERHANAAN
PROSEDUR PELAYANAN
PROSEDUR
PERSEPSI

Persepsi Pelayanan Publik


DIPENGARUHI PETUGAS LAYANAN
PANDANGAN BERKOMPETEN DAN BERETIKA
LEGITIMASI KEKUASAAN DAN
ATAS SIKAP

Persepsi Anti Korupsi


DAN PERILAKU
WAKTU PELAYANAN CEPAT DAN KEWENANGAN
SESUAI STANDAR

KENYAMANAN DAN KEAMANAN


SARANA DAN PRASANA
PERLAKUAN SPESIAL/KHUSUS
KEWAJARAN DAN
SIKAP DAN KETERJANGKAUAN BIAYA
PERILAKU
KEJELASAN MAKLUMAT
DIPENGARUHI
OLEH CARA
PELAYANAN PERBEDAAN LAYANAN BERDASAR
PANDANG DAN NEPOTISME
KESESUAIAN PELAYANAN DENGAN
BERFIKIR KETENTUAN

PENYELENGGARA LAYANAN
DENGAN KOMITMEN TINGGI KECENDERUNGAN TINDAKAN
MELANGGAR HUKUM
TERDAPAT PENANGANAN
PENGADUAN/ MASUKAN

KECENDERUNGAN BENTURAN
KEPENTINGAN
18
19
19
Penetapan Unit Kerja Berpredikat WBK dan WBBM

PERMENPANRB 10/2019
SYARAT WBK WBBM PERBEDAAN WBK & WBBM
Nilai Total 75 85 1. Tingkat kematangan
Nilai Minimal Pengungkit 40 48 implementasi
perubahan
Bobot nilai minimal per area pengungkit 60% 75%
2. Tingkat keberlanjutan
Nilai komponen hasil “Terwujudnya perubahan
Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN” 18,50 18,88 3. Tingkat Kualitas
minimal Pelayanan dan kinerja
Nilai sub-komponen “Survei Persepsi 13,5
13,5
Anti Korupsi” minimal (survey 3,60)
(survey 3,60)

Nilai sub-komponen “Persentasi TLHP”


5,0 5,0
minimal
Nilai komponen hasil “Terwujudnya 18 (survey
16 (survey
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 3,60)
3,2)
kepada Masyarakat” minimal 19
LEMBAR KERJA EVALUASI

WBK WBBM
No Penilaian Skor
(min 60 %) (min 75 %)
A Pengungkit 60 40 48
1 Manajemen Perubahan 5 3 3,75
2 Penataan Tata Laksana 5 3 3,75
3 Penataan SDM 15 9 11,25
4 Penguatan Akuntabilitas 10 6 7,5
5 Penguatan Pengawasan 15 9 11,25
6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 10 6 7,5
B Hasil 40
1 Pemerintahan Bersih dan Bebas KKN 20 18,5 18,88
2 Kualitas Pelayanan Publik 20 15 17
Total 100 75 85
Mekanisme Pengusulan Melalui PMPZI 21

PMPZI ini TPI untuk melakukan penilaian kesiapan dan


Pimpinan instansi pemerintah mengusulkan satu atau beberapa unit
kerja berpredikat menuju WBK/WBBM ke Menteri PANRB untuk
digunakan kemajuan pembangunan Zona Integritas di unit
dilakukan reviu untuk WBK atau evaluasi untuk WBBM dengan untuk: kerja.
melampirkan hasil penilaian internal disertai dengan bukti pendukung.

Pengajuan reviu kepada TPN tersebut dilakukan dengan membuat surat


permohonan reviu pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM
kepada TPN.
Instansi Pemerintah untuk melakukan pengajuan
reviu kepada TPN apabila penilaian yang dilakukan
TPI kepada unit kerja telah memenuhi kriteria
Permohonan reviu pembangunan Zona Integritas kepada TPN untuk diajukan kepada TPN.
menggunakan sistem informasi Penilaian Mandiri Pembangunan Zona
Integritas (PMPZI) melalui alamat website www.pmpzi.menpan.go.id.

PMPZI merupakan sebuah instrumen bantu berupa aplikasi teknologi TPN untuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan
informasi (TI) berbasis web. PMPZI bertujuan untuk mempercepat Zona Integritas, pengelolaan data dan informasi
proses pembangunan dan pengajuan Zona Integritas yang dilakukan dalam rangka penyusunan profil pelaksanaan Zona
oleh masing-masing instansi pemerintah dalam hal pengumpulan dan
pengolahan data, serta monitoring dan evaluasi data.
Integritas baik pada tingkat K/L, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah
Kota maupun profil keseluruhan K/L, Pemda dan
Pengajuan reviu kepada TPN melalui PMPZI dilakukan paling lambat profil nasional serta pelaporan kepada Komite
pada tanggal 31 Mei setiap tahunnya. Apabila terdapat perubahan Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional (KPRBN).
terkait tanggal waktu pengajuan reviu, maka Kementerian PANRB akan
memberikan informasi melalui surat pemberitahuan 21
•Pendampingan secara konsisten serta memantau 22
perkembangan pembangunannya WBBM;
PEMANTAUAN •survei internal untuk mengetahui dan menjaga
UNIT KERJA WBK/WBBM kualitas pelayanan dan integritas. (metodologi bisa
pakai yang telah ditetapkan TPN atau SKM
•Penilaian internal dan melaporkan perkembangan
unit WBK setiap dua tahun, bila unit tidak diusulkan
menjadi WBBM;
•Penilaian internal dan melaporkan kondisi unit WBBM
melalui PMPZI setiap dua tahun sekali; (contoh surat
Unit yang telah mendapat predikat penyampaian monitoring dan evaluasi atas unit
Menuju WBK atau Menuju WBBM TPI yang telah mendapat predikat Menuju WBK/WBBM
merupakan unit percontohan nasional sebagaimana terlampir pada lampiran II)
terkait pelaksanaan RB, khususnya •Melakukan identifikasi dan klarifikasi apabila terdapat
dalam hal kualitas pelayanan publik dan pengaduan terhadap maladministrasi di unit yang
integritas anti korupsi. Oleh karena itu, telah mendapat predikat WBK/WBBM, dan
mendorong dan memonitor penyelesaian pengaduan
dalam rangka menjaga unit tersebut maladministrasi tersebut.
tetap menjaga pelayanan atau integritas
dan memastikan tidak terdapat
penurunan kualitas serta menjaga dari •Verifikasi atas laporan monitoring TPI terhadap unit
berbagai penyimpangan, maka kerja WBK/ WBBM;
diperlukan langkah-langkah yang harus •Reviu lapangan berkala terhadap unit yang telah
dilakukan oleh TPI dan TPN. mendapatkan WBK/WBBM;
•Verifikasi lapangan dan klarifikasi bila terdapat
TPN laporan dugaan maladministrasi pad unit WBK/
WBBM.
22
23
Catatan Umum atas Evaluasi Zona Integritas
• Unit kerja yang belum memenuhi kriteria PermenPANRB Nomor 10 Tahun 2019 - Tim Pengawas
Internal belum sepenuhnya terlibat dalam proses pembangunan ZI.
• Unit kerja yang tidak memenuhi nilai minimal survei eksternal dengan kriteria. Kurang optimalnya
membangun kedekatan (intimacy) dengan pengguna layanan dan pemangku kepentingan sehingga
upaya perbaikan sejalan dengan harapan stakeholder.
• Unit kerja telah berupaya membangun inovasi. Namun inovasi tersebut belum cukup untuk
meningkatkan kemudahan dan kualitas layanan sebagaimana yang dibutuhkan oleh pengguna
layanan;
• Komitmen yang kuat untuk perbaikan birokrasi di setiap unit kerja belum sepenuhnya ditunjang
dengan pemahaman yang memadai dari pimpinan maupun anggota unit kerja tentang bagaimana
menerapkan pembangunan zona integritas yang lebih efektif;
• Pimpinan Unit kerja belum sepenuhnya memahami kinerjanya, Sehingga tidak mampu
membangun strategi yang tepat dan fokus pada pencapaian kinerja yang lebih baik;
• Unit kerja belum sepenuhnya menerapkan manajemen risiko dan mitigasinya, untuk menjaga
terjadinya penyimpangan yang berdampak negatif terhadap integritas;

23
Making Change
Making History

TERIMA KASIH

INTEGRITAS PROFESIONAL AKUNTABEL PEDULI INOVATIF

24

Anda mungkin juga menyukai